2018
RINGKASAN EKSEKUTIF
Kemajuan teknologi telah berdampak sangat besar dalam kehidupan manusia. Hal
tersebut dapat dilihat dari berbagai segi dalam kehidupan manusia. Kemajuan telah meliputi
segala hal, baik itu dari peralatan sehari-hari, pakaian, hingga makanan. Dalam hal ini akan
dibahas tentang salah satu makanan yang umum ditemui di sekitar kita, yaitu ice cream. Ice
Cream merupakan salah satu jenis produk pangan yang disukai oleh masyarakat mulai dari
kalangan anak kecil sampai orang dewasa karena rasanya yang enak dan bergizi. Dijaman
yang serba instan ini dituntut bagi semua produsen barang atau makanan untuk selalu
berinovasi dengan produknya. Tidak terkecuali dengan ice cream yang hampir dikenal oleh
masyarakat secara menyeluruh. Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi tingginya
tingkat penjualan ice cream ini. Pertama adalah pertumbuhan jumlah penduduk yang diikuti
dengan meningkatnya daya beli masyarakat. Selanjutnya adalah faktor cuaca di Indonesia
yang mendukung. Selain hal-hal tersebut, terdapat juga faktor dari produsen itu sendiri yang
selalu berinovasi untuk menjual barang dagang mereka. Salah satunya adalah dengan
dilakukannya penjualan ice cream melalui agen atau kita sering menyebutnya dengan penjual
ice cream keliling yang sangat memberi andil yang besar terhadap dikenalnya produk ini oleh
masyarakat luas. Cara ini dilakukan dengan para penjual berkeliling dari kampung ke
kampung dengan bermodal sebuah cooler box sebagai tempat pendingin agar ice cream yang
dibawa tidak mencair ketika terkena suhu panas matahari. Cara ini terbilang efektif untuk
menjangkau masyarakat sekitar karena konsumen tidak harus pergi ke stand tempat membeli
ice cream.
Terdapat beberapa kendala yang dihadapi penjual tentang cooler box. Salah satunya
adalah sumber pendingin dari cooler box yang masih bersumber dari es batu. Hal ini dirasa
kurang efektif dalam jangka waktu lama, karena semakin lama temperature dalam cooler box
akan semakin naik. Selain itu ice cream juga tidak akan dapat dipertahankan temperature nya
agar selalu dalam keadaan beku. Hal ini akan sangat merugikan bagi produsen atau penjual
itu sendiri. Oleh karena itu dibutuhkan sebuah cooler box yang energinya dapat selalu
menjaga agar selalu dalam temperature beku. Melihat dari fakta tersebut, maka diperlukan
teknologi FIZ–R guna menunjang peningkatan efektifitas kerja dari para penjual keliling ini.
Teknologi ini akan sangat membantu tidak hanya bagi seorang penjual ice cream keliling,
namun juga dapat diaplikasikan pada hal lain yang membutuhkan tempat pendinginan yang
praktis. FIZ–R memiliki fungsi utama sebagai pendingin berbagai makanan atau minuman
yang berbentuk berupa kotak yang praktis karena ukurannya yang tidak terlalu besar dapat
dengan mudah dibawa kemana saja. Temperature dingin yang dihasilkan juga sudah
mencukupi untuk menjaga dalam hal ini ice cream agar tidak mencair ketika terkena suhu
panas luar ruangan.
Pada proses produksi dan komersialisasi FIZ–R penting didukung oleh kehadiran
Program Calon Perusahaan Pemula Berbasis Teknologi (CPPBT) dari RISTEKDIKTI.
Manfaat dari yaitu membantu para penjual ice cream keliling khususnya untuk menambah
efisiensi dari kerja mereka dengan cooler box dengan komponen dari sumber energi yang
lebih aman tanpa resiko pada kendaraan. Produk FIZ–R telah melalui serangkaian riset
meliputi analisis kebutuhan, pengembangan prototipe, dan uji coba prototipe di lapangan
sehingga desain dan fungsional telah disesuaikan dengan kebutuhan konsumen.
Keunggulan produk FIZ–R yaitu memiliki sumber energi yang akan selalu menjaga
box selalu dalam temperature beku setiap saat. Produk ini juga tidak membutuhkan biaya
yang besar dalam pembuatannya. Sumber energi yang digunakan memanfaatkan energi accu
pada kendaraan. Produk ini dirasa lebih praktis karena pembuatannya yang sederhana namu
memiliki daya yang lebih baik dengan produk yang telah ada. FIZ–R didesain sesuai dengan
permintaan dari konsumen. Hal tesebut meliputi bentuk, ukuran, daya yang dimiliki, maupun
apabila ada permintaan tambahan untuk produk .
FIZ–R memiliki spesifikasi box dengan panjang 80 cm, lebar 50 cm, dan tinggi 40 cm.
produk ini berbahan dari sterofoam yang dilapisi alumunium pada bagian luar. Box ini
memanfaatkan sumber energy dari sinar matahari dengan perantara panel surya yang
mengeluarkan arus listrik 12V (DC) dan distabilkan oleh rectifier (kiprok sepeda motor)
sebeleum masuk ke accu untuk mengatasi over charger dari accu tersebut. Kemudian arus
yang dihasilkan oleh panel surya disimpan didalam accu dan digunakan untuk mendinginkan
cooler box.
Rencana kegiatan meliputi penyempurnaan Produk (1 unit produk, Februari-April);
Pendaftaran paten (Produk terdaftar paten, Maret-April); fabrikasi prototipe hasil
penyempurnaan (1 unit produk, April-Mei); uji coba FIZ-R skala laboratorium (1 unit produk
beserta data pendukung, Juni); revisi prototipe (1 unit produk, Juni-Juli); uji coba (1 unit
produk beserta data pendukung, Juli); pendirian perusahaan (legalisasi usaha& workshop dan
showroom, Juni-Agustus ); fabrikasi dan finishing produk (16 unit produk, Juli-September);
sosialisasi ke petani kelapa (2 lokasi, Juli-September); kerjasama dengan mitra (2 mitra, Juli-
September); marketing (offline dengan workshop dan showroom produk, katalog produk,
publikasi media cetak, radio, dan televisi, online dengan 1 paket website, 3 akun sosmed
berupa facebook, instagram, dan komunitas petani kelapa melalui whatsapp, Juli-Oktober);
Pameran produk (2 kali pameran, Juli&September); dan publikasi jurnal Internasional (1
artikel, Juli-Oktober).
PROFIL LEMBAGA
2. IDENTITAS LEMBAGA
1. Nama Lembaga : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat
(LP2M) Universitas Negeri Malang
2. Alamat Lembaga : Jln. Semarang No. 5 Malang
3. Telepon Lembaga : (0341) 580311
4. Email Lembaga : ketua.lp2m@um.ac.id
5. Nama Pimpinan : Prof. Dr. Suyono, M.Pd
3. KELEMBAGAAN LEMBAGA
1. Tahun Mulai Berdiri :
1. Tahun 1982, LP3M UM dipecah menjadi dua, yakni (1)
Pusat Penelitian (Puslit) dan (2) Lembaga Pengabdian
kepada Masyarakat (LPM).
2. Tahun 1993, Pusat Penelitian ditingkatkan statusnya
menjadi Lembaga Penelitian (Lemlit).
3. Perluasan Mandat IKIP Malang menjadi Universitas Negeri
Malang yang disahkan dengan Surat Keputusan Presiden
Republik Indonesia No. 93, tertanggal 4 Agustus 1999,
diikuti dengan pengubahan status Lembaga Penelitian IKIP
Malang menjadi Lembaga Penelitian Universitas Negeri
Malang (UM).
4. Tahun 2012 menjadi Lembaga Penelitian dan Pengabdian
kepada Masyarakat (LP2M).
2. SK Pendirian : PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN
KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30
TAHUN 2012 TENTANG ORGANISASI DAN TATA
KERJA UNIVERSITAS NEGERI MALANG, Bagian
Kelima Pasal 70 Ayat 5.
Halaman
EXECUTIVE SUMMARY.................................................................................................. i
LEMBAR PENGESAHAN............................................................................................... iii
SURAT PERNYATAAN.................................................................................................. iv
PROFIL LEMBAGA........................................................................................................ v
DAFTAR ISI .................................................................................................................... ix
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.................................................................................................. 1
B. Tujuan dan Sasaran........................................................................................... 3
C. Manfaat, Dampak Sosial, Dampak Ekonomi Produk Inovasi.......................... 4
BAB II ASPEK PRODUK INOVASI TEKNOLOGI YANG DIKEMBANGKAN
A. Keterbaruan Produk
Inovasi…………………………………………………................................... 6
B. Kegunaan dan Keunggulan Produk Teknologi………………………………. 6
C. Analisis Produk Kompetitor…………………………………………………. 8
D. Spesifikasi Teknis Produk Inovasi…………………………………………… 8
E. Ketersediaan Bahan Baku Produksi Produk Teknologi……………………… 9
F. Tahapan dan Mekanisme Produksi Produk………………………………….. 9
G. Tingkat Kesiapan Teknologi dan Status Kepemilikan Produk………………. 10
H. Status Kekayaan Intelektual………………………………………………….. 10
BAB III ASPEK KEUANGAN DAN POTENSI PASAR............................................. 11
BAB IV RENCANA KEGIATAN................................................................................. 22
BAB V RENCANA PENGGUNAAN ANGGARAN.................................................. 23
LAMPIRAN
Jadwal Kegiatan....................................................................................................... 27
SK Penetapan LP2M UM........................................................................................ 28
Profil Tim Pelaksana................................................................................................ 29
BAB I. PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Kemajuan teknologi telah berdampak sangat besar dalam kehidupan manusia. Hal
tersebut dapat dilihat dari berbagai segi dalam kehidupan manusia. Kemajuan telah meliputi
segala hal, baik itu dari peralatan sehari-hari, pakaian, hingga makanan. Dalam hal ini akan
dibahas tentang salah satu makanan yang umum ditemui di sekitar kita, yaitu ice cream. Ice
Cream merupakan salah satu jenis produk pangan yang disukai oleh masyarakat mulai dari
kalangan anak kecil sampai orang dewasa karena rasanya yang enak dan bergizi. Dijaman
yang serba instan ini dituntut bagi semua produsen barang atau makanan untuk selalu
berinovasi dengan produknya. Tidak terkecuali dengan ice cream yang hampir dikenal oleh
masyarakat secara menyeluruh. Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi tingginya
tingkat penjualan ice cream ini. Pertama adalah pertumbuhan jumlah penduduk yang diikuti
dengan meningkatnya daya beli masyarakat. Selanjutnya adalah faktor cuaca di Indonesia
yang mendukung. Selain hal-hal tersebut, terdapat juga faktor dari produsen itu sendiri yang
selalu berinovasi untuk menjual barang dagang mereka. Salah satunya adalah dengan
dilakukannya penjualan ice cream melalui agen atau kita sering menyebutnya dengan penjual
ice cream keliling yang sangat memberi andil yang besar terhadap dikenalnya produk ini oleh
masyarakat luas. Cara ini dilakukan dengan para penjual berkeliling dari kampung ke
kampung dengan bermodal sebuah cooler box sebagai tempat pendingin agar ice cream yang
dibawa tidak mencair ketika terkena suhu panas matahari. Cara ini terbilang efektif untuk
menjangkau masyarakat sekitar karena konsumen tidak harus pergi ke stand tempat membeli
ice cream.
Terdapat beberapa kendala yang dihadapi penjual tentang cooler box. Salah satunya
adalah sumber pendingin dari cooler box yang masih bersumber dari es batu. Hal ini dirasa
kurang efektif dalam jangka waktu lama, karena semakin lama temperature dalam cooler box
akan semakin naik. Selain itu ice cream juga tidak akan dapat dipertahankan temperature nya
agar selalu dalam keadaan beku. Hal ini akan sangat merugikan bagi produsen atau penjual
itu sendiri. Oleh karena itu dibutuhkan sebuah cooler box yang energinya dapat selalu
menjaga agar selalu dalam temperature beku. Melihat dari fakta tersebut, maka diperlukan
teknologi FIZ–R guna menunjang peningkatan efektifitas kerja dari para penjual keliling ini.
Teknologi ini akan sangat membantu tidak hanya bagi seorang penjual ice cream keliling,
namun juga dapat diaplikasikan pada hal lain yang membutuhkan tempat pendinginan yang
praktis. FIZ–R memiliki fungsi utama sebagai pendingin berbagai makanan atau minuman
yang berbentuk berupa kotak yang praktis karena ukurannya yang tidak terlalu besar dapat
dengan mudah dibawa kemana saja. Temperature dingin yang dihasilkan juga sudah
mencukupi untuk menjaga dalam hal ini ice cream agar tidak mencair ketika terkena suhu
panas luar ruangan.
Pada proses produksi dan komersialisasi FIZ–R penting didukung oleh kehadiran
Program Calon Perusahaan Pemula Berbasis Teknologi (CPPBT) dari RISTEKDIKTI.
Manfaat dari yaitu membantu para penjual ice cream keliling khususnya untuk menambah
efisiensi dari kerja mereka dengan cooler box dengan komponen dari sumber energi yang
lebih aman tanpa resiko pada kendaraan. Produk telah melalui serangkaian riset meliputi
analisis kebutuhan, pengembangan prototipe, dan uji coba prototipe di lapangan sehingga
desain dan fungsional telah disesuaikan dengan kebutuhan konsumen
Hal kendala pada proses produksi yang dihadapi saat ini adalah bagaimana produksi
dapat segera dilakukan dalam skala laboratorium produksi otomotif/manufaktur di Jurusan
Teknik Mesin UM. Selain itu, hal urgent lainnya yaitu proses komersialisasi produk ke
produsen ice cream di seluruh Indonesia. Upaya yang diharapkan dengan adanya bantuan
insentif CPPBT-PT dapat mengakselerasi kegiatan produksi dan komersialisasi . Selain itu,
pada proses komersialisasi (promosi) penjualan produk agar lebih mudah diakses oleh calon
pembeli. Penggunaan media promosi menggunakan brosur, pameran teknologi, dan
marketing online/website akan mampu melajukan proses komersialisasi dengan signifikan.
Mengacu pada kegiatan produksi dan komersialisasi yang dirancang di atas, maka
produk ini memiliki potensi keberhasilan yang cukup besar dengan melihat kondisi bahwa
ice cream memiliki banyak peminat di Indonesia. Selain itu, berpeluang besar untuk menjadi
produk unggulan inovasi anak bangsa indonesia.
Analisis SWOT
Hasil Analisis SWOT untuk menilai kelayakan produk dan strategi yang diperlukan untuk
memasuki dunia persaingan untuk produk peralatan penjualan sebagai berikut.
Tabel 3.1. Penilaian Kekuatan/Keunggulan
No STRENGTH SKOR BOBOT TOTAL
1 SDM 8 2 16
2 Ramah Lingkungan 9 1 9
3 Multi Fungsi 9 2 18
4 Praktis 9 1,5 13,5
5 R&D 9 1,5 13,5
6 Harga 10 2 20
Total 90
Keterangan:
1. Nilai Skor berasal dari penilaian dengan rentang penilaian 1-10 (dari yang terendah
sampai dengan yang tertinggi).
2. Untuk Sisi kekuatan, bahwa keunggulan/kekuatan dari usaha yang akan dilakukan yaitu
ada pada SDM, FIZ–R dibuat oleh para ahli dalam bidang teknik mesin, dan teknik
elektro, dan untuk R&D (Research dan development) produk ini mempunyai tenaga ahli
baik mengenai kualitas produknya sendiri maupun dalam hal pengembangan pangsa
pasar, sehingga untuk kegiatan penelitian dan pengembangan kita mempunya kemudahan
dalam hal tenaga ahli.
3. Selain SDM dan R&D, keunggulan dalam hal harga yang lebih murah dari pesaing,
bentuk dan ukuran produk yang lebih praktis dari cooler box yang sudah ada
sebelumnya, serta fungsi yang lebih efisien dibandingkan produk yang sudah ada
sebelumnya, yaitu antara lain FIZ–R dapat menjaga temperature selalu dalam keadaan
titik beku.
Keterangan:
1. Nilai Skor berasal dari penilaian dengan rentang penilaian 1-10 (dari yang terendah
sampai dengan yang tertinggi).
2. Untuk sisi kelemahan, bahwa dalam usaha produksi FIZ–R ini lemah dalam hal merek,
karena FIZ–R merupakan produk baru yang ada di pasaran, sehingga perlu berjuang untuk
mendapatkan posisi di benak calon pelanggan. Selain merek, kelemahan lain juga dalam
sisi jaringan pelayanan/pendistribusian, pengalaman usaha untuk produk cooler box, serta
keuangan yang dalam hal ini, para competitor lebih mempunyai keunggulan.
Tabel 3.3. Penilaian Peluang
NO OPPORTUNITY SKOR BOBOT TOTAL
1 Era teknologi terus berkembang 9 3 27
2 Jaringan penelitian pengembangan 9 3 27
3 Daya beli masyarakat 9 4 36
Total 90
Keterangan:
1. Nilai Skor berasal dari penilaian dengan rentang penilaian 1-10 (dari yang terendah
sampai dengan yang tertinggi).
2. Untuk sisi peluang, usaha yang akan dilakukan adalah adanya era teknologi yang terus
berkembang, karena dengan adanya perkembangan tersebut, calon pelanggan/target dari
penjualan produk semakin familiar dengan adanya kemajuan-kemajuan teknologi.
Jaringan penelitian pengembangan dari usaha sangatlah luas, karena berada pada
lingkungan perguruan tinggi.
3. Daya beli juga merupakan peluang besar, dalam hal ini secara nasional, daya beli
mengalami telah perkembangan, sehingga optimis terhadap penerimaan produk ini kepada
calon pembeli.
Keterangan:
1. Nilai Skor berasal dari penilaian dengan rentang penilaian 1-10 (dari yang terendah
sampai dengan yang tertinggi).
2. Untuk sisi ancaman, ancaman dari usaha ini adalah lingkungan bisnis yang kompetitif,
karena adanya teknologi yang semakin berkembang, sehingga konsumen akan memiliki
banyak pilihan. Selain itu kecepatan inovasi juga merupakan ancaman jika tidak cepat pula
melakukan inovasi yang berarti.
Dalam setiap usaha, sering ditemukan terjadinya produk yang sudah ada, walaupun produk
sebelumnya sudah mendapat hak paten. Hal tersebut terjadi karena salah satunya keterbatasan
control dari pemerintah maupun pihak-pihak yang dirugikan, dalam hal ini, usaha produksi
FIZ–R juga bisa menyebabkan munculnya peniru-peniru dari produk, dan hal itu merupakan
ancaman.
Mencari posisi organisasi yang ditunjukkan oleh titik (x,y) pada kuadran SWOT
Diketahui Total:
1. STRENGTH = 90
2. WEAKNESS = 60
3. OPPORTUNITY = 90
4. TREATH = 88
1. Selisih total kekuatan- total kelemahan = 90-60 = 30 (terletak pada sumbu x)
2. Selisih total peluang-total tantangan = 90-88= 2 (terletak pada sumbu y)
Kuadran SWOT
Opportunity
Weakness Strength
Kuadran IV = Kuadran II=
Strategi agar Diversifikasi
bertahan (-,-) Strategi (+,-)
Threath
Hasil analisis swot tersebut, usaha produksi FIZ–R ini, berada pada kuadran I. Posisi
ini menandakan bahwa usaha yang akan didirikan kuat dan berpeluang, rekomendasi strategi
yang diberikan adalah progresif, artinya usaha akan dalam kondisi prima dan mantap
sehingga sangat dimungkinkan untuk terus melakukan ekspansi, memperbesar pertumbuhan
dan meraih kemajuan secara maksimal. Pada mengenalkan produk kepada konsumen/calon
pelanggan, maka dalam kegiatan awal pemasaran mengadopsi teori yang dipaparkan dari The
Howard and Shet Model of buyer behavior. Model ini menjukkan suatu proses dan variabel
yang mempengaruhi perilaku konsumen sebelum dan sesudah terjadinya pembelian. Ada tiga
variabel utama dalam model ini yaitu persepsi, belajar dan sikap. Tujuan model ini adalah
untuk menjelaskan bagaimana konsumen membandingkan dan memilih satu produk yang
sesuai dengan kebutuhannya.
Variabel Eksogen
ANALISIS USAHA
Perkiraan Biaya
Tabel 4.1. Matriks Rencana Kegiatan Produksi dan Komersialisasi Drone SR-D 212
Nama Kegiatan Rincian Kegiatan Target Luaran (Terukur) Durasi Kegiatan (dalam
hitungan bulan)
6. workshop dan
showroom produk
8. online: 1 paket
website, 3 akun sosmed
(facebook, instagram, dan
komunitas petani kelapa
melalui whatsapp)
LAMPIRAN
1. JADWAL KEGIATAN
Pelaksanaan Kegiatan
No Nama Kegiatan
Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober
1 Penyempurnaan Produk
2 Pendaftaran Paten Produk
Fabrikasi Prototipe Hasil
3
Penyempurnaan
Uji coba KCPPI skala
4
laboratorium
Uji coba skala
5
perkebunan kelapa
6 Revisi Prototipe
7 Pendirian Perusahaan
Fabrikasi dan Finishing
8
Produk KCPPI
Sosialisasi ke petani
9
kelapa
10Kerjasama dengan mitra
Marketing: offline dan
11
online
12Pameran produk
Publikasi Jurnal
13
Internasional
2 NIM 170513624041
1 Agama Islam
2
1 No.HP 085878240605
6
1 Email Khoirulafnan57@gmail.com
7
II. PENDIDIKAN
Formal
I. IDENTITAS PRIBADI
1 Nama Lengkap M. A. Abdiya Karim Habibi
2 NIM 170513624051
1 Agama Islam
2
1 No.HP 085735166136
6
1 Email Abdiya.Habibi@yahoo.com
7
II. PENDIDIKAN
Formal
I.IDENTITAS PRIBADI
2 NIM 170513624055
1 Agama Islam
2
1 No.HP 085846272191
6
1 Email Husnaislamy27@gmail.com
7
II. PENDIDIKAN
Formal
I. IDENTITAS PRIBADI
1 Nama Lengkap Faiz Kurniawan
2 NIM 170513624071
1 Agama Islam
2
1 No.HP 082337595889
6
1 Email Faizkurniawan092@gmail.com
7
II. PENDIDIKAN
Formal