Anda di halaman 1dari 1

A.

Pengertian Buku besar


Dalam suatu perusahan persamaan akuntansi tidak mungkin selamanya dapat diterangkan.
Jika perusahan sudah besar dan transaksi –transaksi usaha banyak dan beraneka ragam,
maka pencatatan dengan persamaan akuntansi dianggap kurang praktis dan sistematis,
karena memerlukan kertas yang lebar dan panjang serta kemungkinan terdapat kesalahan
dalam pencatatan. Untuk menghindari hal yang demikian ada teknik baru dalam pencatatan
transaksi keuangan perusahan adalah dengan menggunakan perkiraan (account). Perkiraan
adalah daftar tempat pencatat atau pertambahan harta, kewajiban dan modal, pendapatan
dan beban dari transaksi perusahaan.

Dengan adanya perkiraan ini transaksi-transaksi yang sejenis dicatat dalam suatu perkiraan
sendiri sehingga dalam penyusunan laporan keuangan akan diperoleh informasi tiap jenis
harta, hutang, modal, beban dan pendapatan.

Kumpulan”perkiraan-perkiraan “ yang saling berhubungan dan merupakan suatu kesatuan


disebut buku besar (ledger). Pencatatan atas pertambahan atau kekurangannya tiap
perkiraan dalam buku besar disebut sistem pencatatan berpasangan (double entry
accounting) artinya suatu transaksi yang dilakukan oleh perusahaan akan berakibat suatu
transaksi yang lebih bertambah / berkurang dan perkiraan lainnya satu atau lebih akan
bertambah / berkurang.

B. Bentuk Perkiraan

Dalam prakteknya ada 3 (tiga) bentuk perkiraan yaitu :

1. Bentuk T sederhana
2. Bentuk skontro
3. Bentuk Saldo

Untuk lebih jelasnya dibawah ini akan diberikan transaksi yang lebih pada usaha
“KAUKASUR” yang terjadi pada bulan September tahun 1999 sebagai berikut :

Saldo saldo buku besar serta transaksi yang terjadi pada usaha servis “KAUKASUS” Jambi
dengan pemilik tuan DEFRY pada bulan September 1999 adalah sebagai berikut :

Anda mungkin juga menyukai