DISUSUN OLEH :
ROSADA FEBYTADURI
NPM. 2301180898
Kewajiban perusahaan tak hanya terlepas dari pembuatan laporan keuangan saja,
melainkan ada kewajiban lain yaitu salah satunya terkait aspek perpajakan. Sayangnya,
penyusunan akuntansi sesuai standar PSAK dan akuntansi dalam perpajakan memiliki
beberapa perbedaan. Oleh karena itu apabila dalam aspek perpajakan perlu adanya
rekonsiliasi atas laporan keuangan komersial yang telah disusun berdasarkan standar
PSAK. Salah satu contoh perbedaannya pada aset tetap. Hal yang berkaitan dengan asset
tetap adalah beban penyusutan. Hal ini akan berpengaruh pada perhitungan laba dan rugi
perusahaan, ditambah akan menjadi pengurang dan penambah pajak nantinya. Antara
PSAK dan kebijakan perpajakan memiliki perbedaan dalam menghitung beban
penyusutan. PSAK yang mengatur hal ini adalah PSAK 16. PSAK ini mengatur cara
perusahaan untuk mengatur perlakuan akuntansi aset tetap agar pengguna laporan
keuangan dapat memahami informasi mengenai investasi entitas di aset tetap dan
perubahan dalam investasi tersebut.
PT. Ace Hardware Tbk adalah sebuah perusahaan ritel yang bergerak dalam
bidang perlengkapan rumah dan produk gaya hidup di Indonesia. ACE Hardware
Indonesia adalah pemegang waralaba (franchise) merek ACE Hardware (ditunjuk oleh
ACE Hardware Corporation yang berbasis di AS). PT ini juga sudah menerapkan standar
akuntansi PSAK 16 dengan metode cost model. Karena perusahaan yang dibahas
menggunakan cost model, maka dalam makalah ini penulis hanya akan membahas PSAK
dalam metode cost model.
III. Pembahasan
A. Perbedaan Kebijakan Akuntansi PSAK 16 dan Kebijakan Akuntansi Perpajakan
Terkait Beban Penyusutan Aset Tetap
Aset tetap mempunyai nilai yang semakin berkurang dari suatu periode ke periode
berikutnya. Dengan demikian, nilai aset tetap akan menjadi turun apabila sudah
dipakai atau digunakan dalam periode tertentu yang selanjutnya disebut dengan
penyusutan aset tetap. Menurut PSAK 16, penyusutan adalah alokasi sistematis
jumlah yang dapat disusutkan (depreciable amount) dari suatu aset selama umur
manfaatnya (useful life). Pengeluaran untuk menjaga dan mendapatkan manfaat dari
aset itu dalam akuntansi harus dicatat sebagai beban. Penyusutan dimulai pada saat
aset tersebut siap digunakan, yakni pada saat aset berada di lokasi dan kondisi yang
diinginkan agar aset siap digunakan sesuai dengan keinginan dan maksud
manajemen. Faktor-faktor yang memengaruhi beban penyusutan secara akuntansi
adalah harga perolehan, nilai residu, dan umur manfaat aset tetap. Ada dua metode
dalam penyusunan akuntansi berdasarkan PSAK 16 yaitu cost model dan revaluation
model. PT Ace Hardware Tbk menggunakan cost model, aset tetap dicatat pada biaya
perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi rugi penurunan nilai. Akan
tetapi dikecualikan dari hal tersebut adalah aset tanah.
Dalam perpajakan, aset tetap dibagi menjadi aset bangunan dan bukan bangunan.
Secara konsep, penyusutan adalah alokasi biaya perolehan suatu aktiva tetap (kecuali
tanah) selama masa manfaat tertentu sesuai dengan kelompok harta. Penyusutan aset
tetap diatur dalam UU PPh Pasal 11. Menurut UU PPh, penyusutan dimulai pada
bulan dilakukannya pengeluaran, kecuali untuk harta yang masih dalam proses
pengerjaan, penyusutannya dimulai pada bulan selesainya pengerjaan harta tersebut.
Dengan persetujuan Direktur Jenderal Pajak, Wajib Pajak diperkenankan melakukan
penyusutan mulai pada bulan harta tersebut digunakan untuk mendapatkan, menagih,
dan memelihara penghasilan atau pada bulan harta yang bersangkutan mulai
menghasilkan. Sehingga akan menimbulkan kondisi dimana menurut UU PPh sudah
boleh disusutkan namun menurut PSAK belum boleh disusutkan dikarenakan aset
belum siap digunakan.
Bangunan 20 5%
Tabel 1.1 Masa Manfaat ekonomis dan tarif penyusutan PT Ace Hardware Sesuai
Laporan Keuangan
Ditinjau dari aspek perpajakan, menurut UU PPh pasal 11 ayat (6) untuk
menghitung masa manfaat dan tarif penyusutan harta berwujud (aset tetap)
ditetapkan sebagai berikut :
https://jdih.kemenkeu.go.id/fullText/2009/96~PMK.03~2009PerLamp.pdf