LAMPIRAN D.1
X =24−21
X =3
Jadi X = 3, kemudia 3 dibagi 2 = 1,5 dan dipilih dengan kemungkinan: 1 dan 2;
berarti skor awal data yaitu skor minimum dikurangi 1 sehingga 26 – 2 = 24 dan
skor akhir data yaitu skor maksimum ditambah 1 sehingga 46 + 1 = 47.
Tabel D.1.2 Distribusi Frekuensi Skor Hasil Belajar Fisika pada Kelas
Eksperimen.
Rata-rata (x́)
Untuk mencari rata-rata dapat menggunakan persamaan:
x́=
∑ f i xi
∑ fi
Berdasarkan tabel 2.1.1 diperoleh:
x́=
∑ f i x i = 997 =38,35
∑ f i 26
Standar Deviasi (S) dan varians (S2):
Varians dapat tentukan dengan menggunakan persamaan:
2
2
n ∑ f i x 2i −( ∑ f i x i)
S=
n(n−1)
26 ( 38842,5 )−9972
S2=
26(26−1)
1009905−994009
S2 =
650
2 15896
S=
650
2
S =21,94
Sedangkan standar deviasi ditentukan dengan:
115
2 2
S=
√
n ∑ f i x i − ( ∑ f i x i)
n(n−1)
S= √ 21,94=4,68
b. Kelas Kontrol
Skor Maksimum = 42
Skor Minimum = 26
Rentang skor = skor maksimum – skor minimum
= 42 – 26
= 16
Ukuran sampel = 26
Jumlah kelas = 1 + 3,3 log n
= 1 + 3,3 log 26
= 5,67
≈6
rentang skor ( r)
Panjang kelas =
jumlah kelas (k )
16
=
6
= 2,82
≈3
Tabel D.1.3. Statistik Hasil Belajar Fisika Peserta didik Kelas Eksperimen
Statistik Nilai Statistik
Ukuran sampel 26
Skor maksimum yang mungkin 52
Skor minimum yang mungkin 0
Skor maksimum 42
Skor minimum 26
Rentang skor 16
Jumlah kelas interval 6
Panjang kelas interval 3
Skor rata-rata 34,88
Standar deviasi 4,54
Varians 20,59
Pengecekan untuk memperoleh skor penentu
p ×k =( r +1 ) + X
3 ×6=( 16+1 ) + X
18=17+ X
X =18−17
116
X =1
Jadi X = 1, kemudia 1 dibagi 2 = 0,5 dan dipilih dengan kemungkinan: 1 dan 0;
berarti skor awal data yaitu skor minimum dikurangi 1 sehingga 26 – 1 = 25 dan
skor akhir data yaitu skor maksimum ditambah 0 sehingga 42 + 0 = 42.
Tabel D.1.4 Distribusi Frekuensi Skor Hasil Belajar Fisika pada Kelas
Eksperimen.
Rata-rata (x́)
Untuk mencari rata-rata dapat menggunakan persamaan:
x́=
∑ f i xi
∑ fi
Berdasarkan tabel 2.1.4 diperoleh:
x́=
∑ f i x i = 907 =34,88
∑ f i 26
Standar Deviasi (S) dan varians (S2):
Varians dapat tentukan dengan menggunakan persamaan:
2
2
n ∑ f i x 2i −( ∑ f i x i)
S=
n(n−1)
2 26 ( 32142,67 )−9072
S=
26(26−1)
835709,3−822649
S2 =
650
13060,3
S2 =
650
2
S =20,59
2 2
S=
√ n ∑ f i x i − ( ∑ f i x i)
n(n−1)
S= √20,59=4,54
Dari analiasi deksriptif skor hasil belajar fisika peserta didik pada kelas
eksperimen dan kontrol dapat diperoleh distribusi frekuensi berdasarkan kategori
hasil belajar fisika peserta didik sebagai berikut:
Skor maksimum yang mungkin = 52
Skor minimum yang mungkin =0
Rentang skor (r) = skor max yang mungkin – skor min yang mungkin
= 52 – 0
= 52
Jumlah kelas (k) =5
rentang skor ( r)
Panjang kelas (p) =
jumlah kelas (k )
52
=
5
= 10,4 ≈ 11
Tabel D.1.6 Distribusi Frekuensi Katerogi Hasil Belajar Fisika Peserta Didik pada
Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol.
Interval Kelas Eksperimen kelas kontrol
No Persentas Kriteria Frekuen Persentase Frekuen Persentas
e si (%) si e (%)
1 42-52 Baik Sekali 6 23,08 1 3,85
2 31-41 Baik 17 65,38 13 50,00
3 20-30 Sedang 3 11,54 12 46,15
4 Sep-19 Kurang 0 0,00 0 0,00
Kurang
0-8
5 Sekali 0 0,00 0 0,00
Jumlah 26 100 26 100
65.38
70
60 50.00
46.15
Persentase (%)
50
40
30 23.08
20 11.54
3.85
10 0.000.00 0.000.00
0
Baik Sekali Baik Sedang Kurang Kurang Sekali