Anda di halaman 1dari 3

2.

Mencari informasi tentang hasil produk di sistem anda (hasil rata-rata setiap produk baru
didasarkan pada setidaknya 4 referensi )
Berdasarkan penelitian Kristino dan Subandi (2016), penelitian yang dilakukan di Desa
Pong-pongan, Kecamatan Merakurak, Kabupaten Tuban, Jawa Timur dilakukan dengan petak
terpisah dengan 4 ulangan. Perlakuan tersebut menggunakan tanaman jagung varietas pertiwi-
3 dan 3 varietas kedelai berupa varietas Dering 1, Gema, dan Dena 1. Perlakuan pertama yaitu
monokultur jagung (75 cm × 40 cm), kedelai monokultur (40 cm × 15 cm), tumpangsari
jagung+kedelai (150 cm × 40 cm), dan tumpangsari jagung dan kedelai (200 cm × 40 cm).
Lahan yang diolah untuk digunakan dalam percobaan yaitu 7,5 m × 4 m.

Berdasarkan tabel di atas, didapatkan bahwa rata-rata produksi tanaman jagung


monokultur sebesar rata-rata 6,49 ton/ha. Sedangkan tanaman jagung dengan sistem
tumpangsari kedelai didapatkan bahwa rata-rata hasil produksinya 1,62 ton/ha, 1,17 ton/ha, dan
2,49 ton/ha.
Berdasarkan hasil di atas didapatkan bahwa tanaman kedelai monokultur memiliki rata-
rata hasil 1,62 ton/ha. Sedangkan tanaman kedelai dengan perlakuan tumpangsari bersama
jagung didapatkan 1,68 ton/ha, 1,62 ton/ha, dan 1,22 ton/ha.
Berdasarkan penelitian Yuwariah et al (2017), Bahan yang digunakan yaitu jagung
hibrida sebanyak 18 genotip dan 2 genotip kontrol. Sedangkan pada kedelai digunakan varietas
Agromulyo, Furadan 3G, Decis, dan Dithane.

Berdasarkan data di atas didapatkan bahwa rata-rata hasil produksi tanaman


monokultur kedelai 1,13 ton/ha. Sedangkan rata-rata hasil produksi tumpang kedelai 0,31
ton/ha dan jagung monokultur memiliki rata-rata hasil 7,62 ton/ha sedangkan tumpangsari
jagung memiliki rata-rata hasil produksi 5,61 ton/ha.
Berdasarkan penelitian Darnawi et al (2000), penelitian ini dilakukan di Kebun
Pendidikan, Penelitian, dan Pengembangan Pertanian UGM di Kalitirto, Yogyakarta dengan
populasi jagung 31250 tanaman per hektar menggunakan jarak tanam 160 cm × 40 cm, dan
kedelai Varietas Malabar ditanam dengan populasi 250.000 tanaman per hektar menggunakan
jarak tanam 40 cm × 20 cm. Dari data dibawah didapatkan bahwa rata-rata hasil produksi
Jagung monokultur yaitu 2,373 ton/ha dan jagung tumpangsari dengan kedelai sebesar 2,39
ton/ha.
Berdasarkan Aminah (2014), dilakukan penelitian tumpang sari jagung dan kedelai
dengan jarak tanam masing-masing JK1 (100 x 30 cm/3K), JK2 (70 x 30 cm/2K) dan JK3 (40 x
30cm/1K). Dapat dilihat bahwa rata-rata hasil produksi tumpangsari tanaman jagung dan
kedelai didapatkan bahwa rata-rata hasil produksi kedelai monokultur yaitu 2,08 ton/ha.
Sedangkan monokultur jagung sebesar 2,46 ton/ha. Sedangkan pada tumpangsari, rata-rata
hasil produksi kedelai sebesar 1,44 ton/ha dan jagung sebesar 2,65 ton/ha.

Anda mungkin juga menyukai