Ekonomi Islam,
Sistem Ekonomi dan
Keuangan Islam
NURUL WIDIA ASTUTI
01 0310173124
RAMADANI
02 0310173102
Kelompok
SITI FATIMAH
03 0310171030
Delapan UMMA SELMA ZELILA
04 0310172043
Keuangan Islam adalah sebuah sistem yang bersumber dari Al-Qur’an dan Sunnah, serta dari
penafsiran para ulama terhadap sumber-sumber wahyu tersebut. Dalam berbagai bentuknya,
struktur keuangan Islam telah menjadi sebuah peradaban yang tidak berubah selama empat
belas abad. Selama tiga dasawarsa terakhir, struktur keuangan Islam telah tampil sebagai salah
satu implementasi modern dari sistem hukum Islam yang paling penting dan berhasil, dan
sebagai ujicoba bagi pembaruan dan perkembangan hukum Islam pada masa mendatang.
Ciri-ciri sistem keuangan Islam adalah (Qutb Ibrahim, 2007):
1) Harta publik dalam sistem keuangan Negara Islam adalah harta Allah
2) Rasul adalah orang pertama yang melakukan praktik keuangan Islam
3) Al-Qur’an dan sunah merupakan sumber yang mendasar bagi keuangan Islam
4) Sistem keuangan Islam adalah system keuangan yang universal
5) Keuangan khusus dalam Islam menopang sistem keuagan Negara Islam
6) Sistem keuangan Islam mengambil prinsip alokasi terhadap layanan sebagai sumber sumber
pendapatan Negara
7) Sistem keuangan Islam ditandai dengan transparansi
8) Sistem keuangan Negara Islam merupakan gerakan kebaikan
9) Sistem keuangan Islam adalah modal toleransi umat Islam
LARANGAN DALAM EKONOMI ISLAM
Bay’u Najasy
Bay’u najasy gambarannya yakni jika sekelompok orang bersepakat dan bertindak sebagai pembeli
berpura-pura menawar barang dipasar dengan tujuan untuk menjebak orang lain agar ikut dalam proses
tawar menawar tersebut.Sehingga permintaan palsu tersebut menaikkan harga jual produk dan orang
ketiga akhirnya terpancing ikut membeli barang.
Ikhtikar
Iḥtikar adalah menumpuk barang ataupun jasa yang diperlukan masyarakat dan kemudian si pelaku
mengeluarkannya sedikit-sedikit dengan harga jual yang lebih mahal dari harga biasanya dengan tujuan
untuk mendapatkan keuntungan lebih cepat dan banyak. Sehingga memaksa para konsumen yang
membutuhkan barang tersebut untuk membeli dengan harga yang jauh lebih mahal akibat kelangkaan
tersebut.
Talaqqi al-Jalab atau Talaqqi Rukbān
Yang dimaksud dengan al-Jalab adalah barang yang diimpor dari tempat lain. Sedangkan rukbān yang dimaksud
adalah pedagang dengan menaiki tunggangan. Adapun yang dimaksud talaqqi al-jalab atau talaqqi rukbān adalah
sebagian pedagang menyongsong kedatangan barang dari tempat lain dari orang yang ingin berjualan di
negerinya, lalu ia menawarkan harga yang lebih rendah atau jauh dari harga di pasar sehingga barang para
pedagang luar itu dibeli sebelum masuk ke pasar dan sebelum mereka mengetahui harga sebenarnya
Risywah (Suap)
Risywah menurut bahasa adalah pemberian yang diberikan kepada seseorang agar mendapatkan kepentingan
tertentu.Sedangkan menurut istilah risywah berarti pemberian yang bertujuan membatalkan yang benar atau
untuk menguatkan dan memenangkan yang salah. Dari definisi di atas ada dua sisi yang saling terkait dalam
masalah risywah; al-rāsyi (penyuap) dan al-murtasyi (penerima suap), yang dua-duanya sama-samadiharamkan
dalam Islam menurut kesepakatan para ulama, bahkan perbuatan tersebut dikategorikan dalam kelompok dosa
besar.
SUMBER HUKUM DALAM EKONOMI ISLAM
Adapun sumber-sumber hukum dalam Ekonomi Islam yaitu :
1. Al-Qur’an, adalah sumber utama, asli, abadi, dan pokok dalam hukum Ekonomi Islam yang Allah SWT
turunkan kepada Rasul SAW guna memperbaiki, meluruskan dan membimbing Umat manusia kepada jalan
yang benar.
2. Sunnah Rasulullah atau Al-Sunnah, setelah Alquran, sumber hukum Ekonomi adalah Hadist dan Sunnah.
Yang mana para pelaku ekonomi akan mengikuti sumber hukum ini apabila didalam Alquran tidak terperinci
secara lengkap tentang hukum Ekonomi tersebut
THANK YOU