Anda di halaman 1dari 5

Nama : Najamuddin

Nim : 1944038 Mata


Manajemen Produksi &
Operasi

Lean
Manufacturing
at FCI (A):
The Global Challenge
Chapter 1: Case Synopsis

Kasus ini ditulis oleh Cynthia Laumuno dari CUBIK Partners, berdasarkan wawancara
dengan Yves Merel dan Pierre Vareille dari FCI, di bawah pengawasan Enver Yücesan, Profesor
Manajemen Operasi di INSEAD. Kasus kali ini menyoroti mengenai perusahaan FCI dimana
FCI sendiri adalah sebuah perusahaan teknik nuklir yang membangun pembangkit listrik tenaga
nuklir. FCI didirikan pada tahun 1988 oleh Framatome (Franco-Americaine de Constructions
Atomiques,sekarang bernama Areva),di era sekarang FCI telah melebarkan sayapnya dengan
melakukan diversifikasi di luar bidang nuklir dengan pertumbuhan eksternal, mengakuisisi
hampir 20 perusahaan dalam 20 tahun, menjadi salah satu yang terbesar sebagai produsen
konektor untuk berbagai pasar, termasuk otomotif, telekomunikasi, infrastruktur, konsumen, dan
elektronik industry. Pada November 2005, FCI diakuisisi oleh Bain Capital, dana investasi
swasta yang berfokus pada akuisisi perusahaan industri dan teknologi di seluruh dunia. FCI saat
ini beroperasi di Asia, Amerika dan Eropa, di mana sebagian besar pelanggannya berada. Jejak
globalnya menjangkau 30 negara dan 24 lokasi manufaktur, mempekerjakan 14.000 orang yang
sebagaian besar berada di Asia. Pada tahun 2010, FCI memiliki omset sebesar € 1,28 miliar.
Dengan pertumbuhannya yang cepat, dinamika global, dan hubungan dengan industri otomotif.

Chapter 2: Problem/Issue Identification

Adapun yang menjadi masalah ataupun yang teridentifikasi sebagai permasalahan di


kasusu ini menurut wawancara dengan Pierre Vareille, dia menyimpulkan bahwa struktur FCI
kurang fleksibel - yaitu, kemampuannya untuk menghadapi tantangan dimasa yang akan datang.
Secara tradisional, orang Amerika dan Eropa sebagai pemain utama berfokus pada inovasi -
konektor adalah produk komoditas diferensiasi datang dari inovasi daripada kemampuan
operasional - karenanya operasional keunggulan tidak dipandang sebagai faktor kunci
keberhasilan. Namun, pendatang baru sedang mengubah pasar. Responsivitas, kualitas dan
layanan pelanggan sekarang menjadi pendorong utama di samping itu inovasi.
Chapter 3: Problem/Issue Analysis
1. ANALISIS KEKUATAN PERUSAHAAN

2. KELEMAHAN
Adapun beberapa kelemahan yang ada di perusahaan ini Antara lain :
 Tidak ada situs yang memantau jumlah kecelakaan. Jumlah kecelakaan merupakan
indikator yang jelas tentang bagaimana pabrik tersebut dikelola. Membuat topic ini
menjadi prioritas tinggi akan menunjukkan kepada karyawan pentingnya mereka bagi
perusahaan.

3. PELUANG
Adapun yang menjadi pelung perusahaan ini kedepannya Antara lain:
 Perusahaan ini memiliki pangsa pasar yang besar, pertumbuhan penjualan yang
tinggi.
 Dapat menjadi tolak ukur dalam industri ini.
 Dapat menjadi salah satu perusahaan di dunia yang dapat memberdayakan
masyarakat di sekitar lingkungannya untuk mendapatkan bantuan dan
memamkmurkan masyarakat di sekitarnya tersebut.
4. ANCAMA
Chapter 4: Conclusion and Recommendation(s)

Adapun beberapa kesimpulan dan rekomendasi yang di dapat dari kasus diatas adalah
dengan menerapkan strategic plan selama 4 tahun di awal yaitu sebagai berikut:
 Customer focus menekankan pada kualitas dan kepuasan pelanggan, berdasarkan tiga hal
utama inisiatif: mengintegrasikan alat sesuai permintaan; mengembangkan strategi akun
utama yang terdefinisi dengan baik; dan mengadopsi budaya layanan pelanggan yang
lengkap dengan menanamkan nilai-nilai seperti daya tanggap, ketersediaan, dan
fleksibilitas.
 Supplier development ditujukan untuk bermitra dengan pemasok dalam hal kualitas,
inovasi dan kepuasan pelanggan dengan melatih pemasok sesuai standar FCI.
 Lean development menggunakan teknik lean untuk meningkatkan efisiensi engineering
dalam mempromosikan inovasi di dalam pusat R&D. Itu juga merupakan cara untuk
melanjutkan pengembangan paten dan ikuti kepatuhan paten. FCI mengajukan lebih dari
100 paten setahun dan saat ini memiliki a portofolio 3.000 paten untuk dikelola.
 Lean manufacturing berfokus pada dan menerapkan keunggulan operasional untuk
melayani strategi tujuan.
 People empowerment didasarkan pada keyakinan bahwa tidak ada rencana strategis yang
bisa dilakukan berhasil diterapkan tanpa orang. Hanya dengan orang yang tepat, di posisi
yang tepat, dalam lingkungan yang tepat dapat pelaksanaannya melebihi harapan. Dalam
kata-kata dari Orest Fiume, "Pada akhirnya, ini semua tentang orang."
Chapter 5: Lesson Learned

Anda mungkin juga menyukai