Aaaaaaaaaa Nurul
Aaaaaaaaaa Nurul
Masa Kehamilan
Menurut Campbell, dkk. (2017), pada masa kehamilan untuk lebih
mudah dipahami dibagi menjadi tiga bagian yang sama atau dikenal dengan
trimester, yaitu :
A. Trimester Pertama (I) : berlangsung selama 1 - 14 minggu
B. Trimester Kedua (II) : berlangsung selama : 14 - 30 minggu
C. Trimester Ketiga (III) : berlangsung selama : 30 - 40 minggu
Penjelasan lebih lanjut mengenai masa kehamilan beserta beberapa
perubahan hormonal pada kehamilan akan dibahas sebagai berikut :
A. Trimester Pertama (I)
Pada masa ini merupakan masa yang paling radikal bagi ibu maupun
bagi bayi selama masa kehamilan. Setelah fertisilisasi zigot akan terjadi
pembelahan (cleavage), masuk ke uterus dan masuk ketahapan embrionik
atau blastosista (blastocytus). Blastosista ini menempel dan tertanam
dalam endometrium, embrio mendapatkan nutrisi secara langsung dari
endometrium selama 2 – 4 minggu pertama. Namun jaringan yang tumbuh
bersama embrio akan bercampur dengan emdometrium dan membentuk
plasenta. Selanjutnya akan masuk kedalam tahap organogenesis
(pembentukan organ), dengan jantung yang tumbuh pada minggu ke
empat dan dapat dideteksi pada akhir minggu kedelapan walau dalam
bentuk rudimeter dan saat itulah terbentuklah fetus.
Selain itu, pada trimester ini juga waktu dimana terjadi perubahan
hormon pada ibu. Saat embrio akan masuk kedalam uterus embrio akan
memberikan sinyal kehadirannya serta mengontrol sistem reproduksi
ibunya, hormon yang bertindak yaitu Human Chorionic Gonadotropin
(HCG), hormon ini bertindak seperti LH pituitary untuk mempertahankan
sekresi progesteron dan ekstrogen oleh corpus iuteum. Kadar HCG dalam
darah tinggi sehingga sebagian akan disekresikan kedalam urin (diuji
dengan alat uji kehamilan), serta menyebabkan kadar progesteron tinggi
yang merangsang peningkatan mukus sebagai pelindung pertumbuhan
plasenta, pembesaran uterus, pemberhentian ovulasi dan siklus menstruasi.
Payudara juga akan membesar dan strukturnya menjadi lembek.
B. Trimester Kedua (II)
Selama trimester kedua ini fetus akan berkembang dengan cepat hingga
panjang mencapai 30cm, sangat aktif dan dapan dilihat melaui dinding
abdomen. Kadar hormon kembali stabil dengan menurunya HCG akibat
luruhnya corpus iuteum, serta plasenta yang akan mensekresikan
progesteronnya sendiri untuk mempertahankan kehamilan tersebut.
C. Trimester Ketiga (III)
Trimester ketiga merupakan trimester terakhir pada tahap terjadinya fetus
ini. Fetus akan bekembang dengan panjang 50cm dan bobot 3 – 3,5 kg dan
menyebabkan gerak fetus semakin berkurang. Saat fetus semakin
membesar dan memenuhi membran embrio, ibu akan mengalami urinasi
yang sering, hambatan pencernaan dan pegal pada otot punggung. Pada
masa ini dipengaruhi oleh beberapa kerja hormon yang berkaitan
(ekstrogen dan oksitosin) dan regulator lokal (postglandin) untuk
mengatur proses kehamilan. Hormon ektrogen selama minggu terakhir
akan mencapai kadar yang tertinggi akan merangsang pembentukan
reseptor oksitosin. Oksitosin yang dihasilkan akan merangsang kontraksi
yang sangat kuat oleh otot polos, selain itu oksitosin akan merangsang
plasenta untuk mensekresikan prostglandin untuk meningkatkan kontraksi.
Oleh karena itu, oksitosin dan prostaglandin akan berperan dalam proses
kelahiran yang akan dibantu oleh cengkraman fisik dan emosi.
(Campbell, dkk. 2017).
II. Perubahan Selama Kehamilan
A. Perubahan anatomi
Pada wanita hamil terjadi perubahan pada uterus, vagina, ovarium, dan
payudara diiringi dengan peningkatan berat badan. Uterus mengalami
perubahan bobot dari 30 gram (buah alpukat) menjadi 100 gram (bujur
telur ) pada akhir kehamilan minggu ke 40. Selain itu payudara akan
bertambah besar dan berat namun belum mengeluarkan air susu. Berat
badan akan naik sekitar 12,5 kg (Fatimah, 2015).
B. Perubahan fisiologi
Perubahan fisiologi diantaranya meliputi perubahan sistem sirkulasi,
sistem pencernaan, sistem pernafasan, sistem ekskresi, kulit, metabolisme
dan sistem endokrin (hormonal). Berbagai macam perubahan hormon pada
kehamilan diantaranya peningkatan dan penurunan berbagai macam
hormon yang khas. Pada masa kehamilan, plasenta menjadi organ
endokrin yang paling utama dalam menghasilkan berbagai hormon yang
berperan dimulai saat fertilisasi, kehamilan, hingga melahirkan. Plasenta
memiliki memiliki kapasitas besar untuk menghasilkan sejumlah hormon
protein dan hormon steroid namun hanya beberapa hormon saja yang
merupakan hormon khas pada kehamilan, dan bertanggung jawab terhadap
adaptasi janin terhadap kehamilan (Sherwood, 2011). Berikut ini adalah
pengklasifiasiannya :
Hormon Plasenta
Protein Gonadotropin Karionik Manusia
( hCG)
Laktogen Plasenta Manusia
(hPL)
b) Hormon ekstrogen
Hormon ekstrogen yang dihasilkan oleh plasenta dibedakan
menjadi tiga ekstrogen utama yaitu estron (E1) lebih banyak
dihasilkan oleh ovarium, sedangkan estradiol (E2), dan estriol (E3)
dihasilkan oleh plasenta. Ekstrogen yang dihasilkan oleh plasenta
melalui prekusor androgen berasal dari dehidroepiandrosteron
sulfat (DHEA-S). Namun DHEA-S janin lebih banyak
dikonversikan menjadi estriol dalam plasenta yang merupakan
estrogen plsenta utama (Heffner dan Schust, 2016). Fungsi hormon
ekstrogen dapat diamati sebagai berikut :
1) Proliferatif pada sebagian besar organ reproduksi dan organ
penyertanya
2) Pembesaran uterus
3) Pembesaran payudara dan pertumbuhan struktur duktus
payudara
4) Pembesaran genitalia eksterna wanita
5) Merelaksasi berbagai ligamentum pelvis, sehingga persendian
sakroiliaka menjadi relatif lentur dan simfisis pubis menjadi
elastis untuk mempermudah jalannya fetus melalui jalan lahir
(Campbell, 2017)
DAFTAR PUSTAKA
Campbell, N.A., Reece, J.B., Mitchell, L.G., 2017, Biologi Ed.5. Erlangga, Jakarta.
Diana, D., 2019. Pengetahuan, Sikap, Dan Perilaku Wanita Hamil Pengunjung
Poli Ibu Hamil (PIH) RSUD DR. PIRNGADI MEDAN Terhadap Kesehatan
Gigi Dan Mulut Selama Masa Kehamilan Periode NOVEMBER-DESEMBER
2009, Skripsi, Fakultas Kedokteran Gigi, Universitas Sumatera Utara, Medan.
Heffner, L dan Schust, D, 2016. At a Glance Sistem Reproduksi, Edisi 8, Alih Bahasa
Vidhia Umami. Jakarta: Erlangga.
Sherwood, L. 2011. Fisiologi Manusia: dari Sel ke Sistem. Edisi 6. Jakarta: EGC.