Anda di halaman 1dari 7

Fungsi Alat

      pesawat traksi merupakan alat kesehatan yang digunakan untuk memberi terapi
khusus kepada pasien yang mengalami gangguan pada otot maupun tulang seperti
patah tulang, terapi perut, dan leher pada pasien yang mengalami kecelakaan, yang
berfungsi untuk mereggangkan otot lemah pada bagian yang mengalami gangguan,
sehingga tidak kejang otot. Alat ini diletakkan di ruang fisioterapi.
Alat terapi traksi digolongkan dalam beberapa macam,
yaitu :
—Traksi untuk patah tulang
—Traksi untuk terapi perut
—Traksi untuk terapi leher
Jenis Jenis Traksi
1.Traksi Mekanik
—Traksi Sekeletal
—Traksi kulit (skin traksi)
2.Traksi Manual
3.Sistem Katrol Multiple
4.Traksi Buck
5.Traksi Gallows
BLOK DIAGRAM

Prinsip Kerja Pesawat


  Dengan memanfaatkan gaya tarik yang dihasilkan oleh tarikan motor,pesawat traksi
dapatmereleksasikan otot-otot yang tegang dan memulihkan tulang pada posisi yang
semestinya.Prinsip kerja alat ini berdasarkan gaya tarik menarik antara dua benda
yang digerakkan oleh motor listrikDC. Pada alat ini memiliki perhitungan untuk
penyesuaian berat badan pasien supaya mempermudahterapi pada pasien dengan
rumus A =BB X 1/3Dimana A adalah penyesuaian berat badan. Berdasarkan referensi
alat Traksi, waktu maksimal yangdibutuhkan addalah 60 menit
Menurut cara kerjanya traksi dibagi menjadi 3 tipe
1.       Generasi pertama : pesawat traksi ini untuk patah tulang,
dimana motor akan selalu bergerak denganarah yang sama pada
posisi menarik beban
2.       Generasi kedua : pesawat traksi yang digunakan untuk terapi
otot, dimana arah perputaran motor dapatbergerak berlawanan
saat motor berputaw CW maka proses treatment berlangsung.
Setelah berhentisejenak maka motor akan berputar berlawanan
(berputar CCW)
3.       Generasi ketiga : pesawat trkasi ini juga untuk terapi otot,
tetapi saat motor akan melakukan treatment(proses penarikan)
sebanyak 2 step walaupun setting gaya belum tercapai motor
akan berputarberlawanan arah sebanyak 1 step dan kemudian
menarik lagi sebanyak 2 step. Proses tarikan mototrtersebut
akan terjadi berulang-ulang sampai dengan setting gaya
tercapai. Hingga selanjutnya motorakan berhenti melakukan
treatment dan berputar CCW hingga nilai resistansi mendekati 0
(nol). Prosestersebut terjadi secara terus-menerus sampai
dengan waktu setting selesai

SOP PENGOPERASIAN
1.Cara pemasangan alat ini menurut prosedur :

      —Tali utama dipasang di pin rangka sehingga


menimbulkan gaya tarik.
       —Berat ekstremitas dengan alat penyokong harus
seimbang dengan pemberat agar reduksi dapat
dipertahankan.
       Pada tulang-tulang yang menonjol sebaiknya diberi
lapisan khusus.
 —      Traksi dapat bergerak bebas melalui katrol.
      —Pemberat harus cukup tinggi di atas permukaan lantai.
 —     Traksi yang dipasang harus baik dan terasa nyaman.

 1.Cara pengoperasian pada pasien :


       —Pasien yang akan diberikan terapi sebelumnya
dipasangkan korset pada bagian tubuh yang akan diterapi
       —Korset tersebut dihubungkan dengan pengait (cerabine
hook)
       —Cerabine hook ini akan tersambung dengan tali yang
akan menghubungkannya dengan motor
       —Power di ON-kan
 —      Kemudian setting berat beban yang didapat dari berat
badan pasien untuk menentukkan berat beban batas atas dan
berat beban batas bawah.
       —Setting waktu lamanya tarik dan ulur dalam proses
terapi, untuk waktu tarik selama 8 detik dan waktu ulurnya
selama 4 detik.
 —      Lalu setting timer untuk  menentukkan lama proses
terapi pada pasien. Untuk penggunaan traksi leher
memerlukan waktu selama 10 menit dan traksi lumbal
memerlukan waktu selama 15 menit untuk proses terapi.
       —Kemudian tekan start maka proses terapi akan
berlangsung, maka driver motor akan bekerja dan motor
gearbox akan menarik beban dan mendorong tali yang sudah
terhubung dengan pasien sesuai dengan pemilihan mode
tersebut sampai batas waktu proses terapi selesai.
 —      Proses ini terjadi berulang-ulang sesuai dengan waktu
yang sudah diset sebelumnya
       —Bel akan berbunyi apabila waktu yang telah diset habis
dan treatment pun secara akan berhenti

— SOP PEMELIHARAAN
a. Pemeliharaan Pesawat

     —Bersihkan badan pesawat dari debu dan kotoran


 —    Pengecekan motor dan beri minyak pelumas agar
motor tidak kaku
     —Membersihkan rangkaian elektronika menggunakan
compressor agar tidak berdebu
     —Mengecek kabel-kabel listrik

b. Pemeliharaan Alat
setahun sekali:

     —Modifikasi jika ada kerusakan, sesuai dengan


data technical info (T.I) 
 —    Melakukan pengecekan pada cord (tali) dan
carbon brush pada motor, cord harus bias
menarikmaximum 900N dengan kecepatan minimum
changeover speed, sedangkan carbon brush
harusmempunyai panjang minimum 8mm.

Cara penggantian atau pengecekan carbon brush :

     —Switch harus dalam keadaan off dan power cord


dilepaskan
     —Lepaskan kedua skrup yang ada pada belakang
tutup motor
 —    Pada sebelah tutup akan ditemukan carbon
brush
 —    Ambil brush dari tempatnya kemudian ukur
panjangnya
 —    Jika panjangnya kurang dari 8mm, maka kedua
brush harus diganti

Perbaikan Alat Traksi


   Pada saat selftest perintah supply utama salah :

     —Matikan unit dan hidupkan lagi


     —Keluarkan lagi selfset setelah fungsi vital
didapati dalam perintah, unit siap dipakai lagi

    Layar tidak menyala :

     —Periksa pada konektor apakah sudah terhubung


benar dalam input soket utama
     —Periksa kabel utama
 —    Periksa supply utama pada soket
     —Periksa fuse atau sekering
 —    Jika semua di atas sudah dilakukan tetapi
hasilnya tidak sempurna maka harus dilakukan
pengecekan oleh teknisi

   Pada saat selftest perintah supply utama salah :

     —Matikan unit dan hidupkan lagi


     —Keluarkan lagi selfset setelah fungsi vital
didapati dalam perintah, unit siap dipakai lagi

    Layar tidak menyala :

 —    Periksa pada konektor apakah sudah terhubung


benar dalam input soket utama
     —Periksa kabel utama
     —Periksa supply utama pada soket
     —Periksa fuse atau sekering
     —Jika semua di atas sudah dilakukan tetapi
hasilnya tidak sempurna maka harus dilakukan
pengecekan oleh teknisi

   Pada saat selftest perintah supply utama salah :

     —Matikan unit dan hidupkan lagi


     —Keluarkan lagi selfset setelah fungsi vital
didapati dalam perintah, unit siap dipakai lagi

    Layar tidak menyala :

      —Periksa pada konektor apakah sudah terhubung


benar dalam input soket utama
      —Periksa kabel utama
      —Periksa supply utama pada soket
      —Periksa fuse atau sekering
      —Jika semua di atas sudah dilakukan tetapi
hasilnya tidak sempurna maka harus dilakukan
pengecekan oleh teknisi

    Hasil tampilan patah-patah pada layar :

       —Harus dicek supplyer apabila keadaan ini


muncul berulang-ulang setelah unit dinyalakan

     Treatment tidak bisa distart :

      —Periksa switch stop pasien apakah sudah


menyambung pada soket
      —Periksa apakah waktu treatment sudah diset

  Kekuatan trraksi pada parameter F1 tidak bias diset/LED 1 mati :

 —    Cek selector F1, sudah ditekan apa belum


     —Tekan selector F1 dan ini akan muncul ketika
parameter selain F1 telah diatur setelah hubungan
dimulai selama 10 detik

  Parameter F2 tidak bisa diset treatment terhamabat ;

 —    Cek apakah F1 sudah diset


     —Jika belum diset maka setinglah terlebih dahulu
F1 maka F2 akan bias diset dengan nilai yang lebih
rendah

  Treatment terhambat :

       —Periksa apakah strap dan accessories yang


lainnya sudah tersambung dengan sempurna

  Penempatan sekring :

      —Pindahkan sekring dari hubungan soket input


 —     Mengganti sekring dengan yang baru

A. Spesifikasi Alat
Nama Alat : Lampu Operasi
Merk : Yamada Shawdoles Lamp
Type : BD-420
Rated Power Bulp : 280 VA

B. Definisi
Adalah lampu yang digunakan untuk penerangan kegiatan operasi. Lampu operasi dipasang
secara manual dan mobile untuk ruang-ruang tertentu dipasang secara manual, untuk tindakan
rawat jalan digunakan sistem yang mobile. Lampu operasi tidak sama dengan lampu penerangan
biasa lampu operasi memerlukan reflector khusus yang dapat memfokuskan cahaya sehingga
tidak timbul bayangan dan tepat pada obyek yang dioperasi. Biasanya pada lampu operasi
mempunyai tegangan kecil dan daya yang besar sehingga bentuknya kecil. Contohnya 12
Volt/15 Watt, 24 Volt/25 Watt, 24 Vollt/150 Watt.

C. Prinsip Kerja
Prinsip kerja dari lampu ini adalahdengan memanfaatkan tegangan dari PLN untuk menyuplai
lampu yang sebelumnya masuk rangkaian dimer untuk mengatur intensitas lampu. Lampu
operasi tidak sama dengan lampu-lampu pada umumnya, arena lampu operasi harus memiliki
syarat tidak boleh panas dan tida ada bayangan karena dapat mengganggu proses tindakan
operasi, oleh karena itu lampu operasi ini memakai lampu khusus yaitu lampu halogen.
Sifat dari lampu halogen adalah sebagai berikut.
• Memiliki kepekaan yang cukup tinggi
• Termasuk zat kimia
• Bukan radio aktif

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penggunaan lampu halogen adalah :


• Tidak boleh disentuh dengan tangan karena tangan mengandung keringat sehingga lampu akan
pecah karena panas.
• Bentuknya ada yang ulir dan ada yang soket (pemasangan)

Anda mungkin juga menyukai