Anda di halaman 1dari 4

1.

Mengangkat kedua tangan

“Diriwayatkan dari Ali bin Abi Thalib, dari Nabi saw, bahwa ketika
melaksanakan shalat fardhu, beliau memulai dengan bertakbir dan mengangkat
kedua tangannya hingga sejajar dengan bahu. Beliau melakukan hal yang sama
ketika selesai membaca sebelum rukuk, juga bangkit dari rukuk. Beliau tidak
melakukan hal itu saat duduk, akan tetapi jika beliau bangkit setelah dua kali
sujud, beliau kembali bertakbir.” (HR. Abu Dawud, dan Tirmidzi)

2. Meletakkan tangan kanan di atas tangan kiri

Sebagaimana diriwayatkan oleh Jabir, dalam sebuah hadis:

"Rasulullah pernah berjalan melewati seorang yang sedang shalat. orang


tersebut meletakkan tangan kirinya di atas tangan kanannya. Lalu beliau
melepaskan tangan tersebut dan meletakkan tangan kanannya di atas tangan
kirinya."(HR.Ahmad dengan sanad sahih)

3. Mengarahkan pandangan ke tempat sujud

Hal ini berdasarkan keterangan al-Baghawiy dalam kitabnya, Syarh as-Sunnah:

"Melihat sesuatu tidak masalah di dalam shalat, akan tetapi yang lebih baik
adalah mengarahkan pandangan ke tempat sujud." Beliau melanjutkan bahwa,
Telah diriwatkan dari Ibnu Abbas, bahwa Rasulullah saw pernah memandang
ke kanan dan ke kiri saat shalat.

4. Membaca doa istiftah

Sabdah Rasulullah saw

"Setelah Rasulullah melakukan takbir dalam shalat, maka beliau berdiam


sejenak sebelum membaca (surat), aku bertanya: Wahai Rasulullah, demi ayah
dan ibumu, tidakkah engkau tahu diamnya engkau antara takbiratul ihram dan
membaca surat, apa yang engkau ucapkan? Beliau menjawab, Aku
mengucapkan: Allahumma ba`id baini wa baina khadatayaya kamaba adta
bainal masyriqi wal maghrib, Allahumma naqqini min khathayaya kama
yunaqqats tsaubul abyadhu minad dannas, Allahummaqhsilni bilma'i was salji
wal barad (Ya Allah, jauhkanlah antara aku dan
kesalahan-kesalahanku, sebagaimana Engkau menjauhkan ufuk timur dari ufuk
barat. Ya Allah sucikanlah alu sebagaimana disucikannya kain putih dari
kotoran, sucikanlah aku dengan air salju dan air dingin)
5. Membaca ta'awudz

Selesai membaca doa astiftah dan sebelum membaca surat al-Fatihah,


Rasulullah saw senantiasa berta`wudz. Ibnu mundzir mengatakan riwayat yang
bersumber dari Nabi saw, bahwa sebelum membaca surat Al Fatihah pada
rakaat pertama beliau mengucapkan ta'awudz. dibaca perlahan pada rakaat
pertama sesudah membaca doa istiftah sebelum membaca surat al-Fatihah.

6. Membaca amin

Disunahkan membaca "amin" setelah membaca surat al-Fatihah, baik ketika


sedang shalat sendirian maupun berjamaah, baik sebagai imam maupun
makmum dengan suara yang keras, kecuali dalam shalat sirriyyah.

7. Membaca bacaan susudah al-Fatihah

Disunahkan untuk membaca surat-surat yana kita ketahui atau kita hafal setelah
membaca surat a-Fatihah pada dua rakaat pertama.

8. Menempelkan kening, hidung, dan beberapa anggota tubuh


lainnya ketika sujud

Ketika sedang sujud, maka hendaknya kita bersujud di atas tujuh tulang,
sebagaimana dijelaskan dalam hadis Rasulullah saw yang artinya "Aku
diperintahkan untuk bersujud di atas tujuh tulang, yaitu: dahi, hidung, kedua
telapak tangan, kedua lutut, dan kedua ujung kaki"

9. Membaca doa doa shalat

Membaca doa doa yang diajarkan Rasulullah saw ketika sedang rukuk, i'tidal,
sujud, duduk diantara dua sujud dan setelah melaksanakan tasyahud akhir

10. Duduk istirahat, sebelum bangkit menuju rakaat berikutnya


adalah sunah dalam shalat.

11. Tasyahud awal

12. Membaca shalawat atas Nabi saw

Riwayat Rasulullah saw, pada Tasyahud kedua beliau membaca:


"Ya Allah sampaikan keselamatan kepada Muhammad dan kepada keluarga
Muhammad, sebagaimana Engkau telah memberi keselamatan kepada nabi
Ibrahim dan keluarga Ibrahim. Sesungguhnya Engkau Maha Terpuji dan Maha
Agung. Berkatilah Muhammad dan keluarga Muhammad, sebagaimana Engkau
telah memberkati Ibrahim dan keluarga Ibrahim, sesungghunya Engkau terpuji
dan Mahaagung"

13. Berdoa sesudah membaca shalawat

Setelah bershalawat atas Nabi, disunahkan untuk membaca doa doa ma'tsur
sebagaimana yang beliau ajarkan.

14. Salam kedua

Salam pertama di dalam shalat termasuk rukun shalat yang tidak boleh
ditinggalkan. Jika seseorang buang angin, misalnya sebelum salam pertama
sempurna selesai, maka shalatnya batal. Hal ini berbeda dengan salam kedua.
Sebab salam kedua masuk ke kategori sunah-sunah shalat, bukan rukunnya. Jika
tertinggal, maka shalatnya tidaklah batal.
PAHLAWAN PROKLAMASI
1. Ir. Soekarno
2. Moh. Hatta
3. Achmad Soebardjo
4. Laksamana Tadashi Maeda
5. Sukarni
6. Sayuti Melik
7. Fatmawati

Anda mungkin juga menyukai