Abstract: The term Multiple Organ Dysfunction Syndrome (MODS) describes the presence of altered organ function in an acutely ill pa
Keywords: multiple organ dysfunction syndrome, multiple organ failure, scoring system
Respon pro-inflamasi IL-1, IL-6, TNF-α Respon anti-inflamasi IL-10, IL-6, IL-4
Distribusi sistemik
SIRS CARS
Hilangnya homeostasis
MODS
Gambar 1. Teori baru MODS. NK Natural Killer; SIRS Sytemic Inflammatory Response Syndrome; CARS Compensatory Anti-
inflammatory Response Syndrome8
Maj Kedokt Indon, Volum: 59, Nomor: 11, Nopember 2009 549
terjadi gangguan distribusi aliran darah yang membawa IL-6, sitokin utama yang berperan menimbulkan respon
oksigen, nutrien, dan zat-zat penting lainnya. 1 Ada pula fase akut.5
hipotesis yang menyatakan bahwa suplai oksigen ke sel
sebenarnya memadai tetapi oksigen tersebut tidak dapat
digunakan oleh sel, mungkin disebabkan abnormalitas
jalur fosforilasi oksidatif di mitokondria.10 Kerusakan
endotel vaskuler akibat mediator SIRS menyebabkan
defek permeabilitas dan mengganggu integritas
endotel, menimbulkan edema atau gangguan fungsi
sistem organ. Eritrosit yang rusak dengan perubahan
bentuk atau properti rheologik juga memudahkan
terjadinya sumbatan atau obstruksi mikrovaskuler yang
kemudian menyebabkan iskemia seluler.1 Hipotesis
“two-hit” menyatakan bahwa terdapat 2 pola MODS, dini
(dalam 72 jam setelah jejas) dan lambat. MODS dini
disebabkan oleh proses “one hit”, sedangkan MODS tipe
lambat disebabkan oleh proses “two hit”. Pada model “one
hit”, jejas primer sedemikian masifnya sehingga
mempresipitasi SIRS berat, menyebabkan MODS yang
dini dan seringkali letal. Pada model “two hit”, terjadi
jejas akibat pembedahan/ trauma yang tidak terlalu berat
(first hit), menyebabkan SIRS yang moderat. Adanya
presipitasi infeksi/ jejas non-infeksi dapat
mengamplifikasi keadaan inflamasi awal tersebut menjadi
SIRS yang berat, yang cukup untuk menginduksi MODS
tipe lambat (umumnya 6-8 hari setelah jejas awal).11,12
Pada sebagian besar pasien MODS, tidak dapat dite-
lusuri satu penyebab sebagai pemicu MODS. Oleh karena
itu hipotesis terintegrasi menyatakan bahwa tampaknya
MODS merupakan akibat akhir dari disregulasi
homeostasis yang melibatkan sebagian besar mekanisme
yang telah diuraikan di atas.2
Prognosis
Risiko kematian pasien MODS berbanding lurus
dengan jumlah organ yang terlibat dan lamanya disfungsi
telah terjadi. Disfungsi >3 organ selama minimal 1 minggu
memberikan mortalitas antara 60-98%, tergantung pada
usia seseorang.24 Bila organ yang terlibat adalah otak, hati,
paru-paru, atau ginjal, angka mortalitas akan lebih tinggi.
Fry melaporkan bahwa peningkatan jumlah kegagalan
organ dari 1 menjadi 4, mortalitas meningkat progresif dari
30% menjadi 100%.25 Marshall et al,20 melaporkan
mortalitas 7% pada kegagalan 1 organ, 26% pada
kegagalan 2 organ, 50% pada kegagalan 3 organ, 70%
pada kegagalan 4 organ, dan 80% pada kegagalan 5 organ.
penilaian dengan berbagai prediktor. Faktor lain yang
juga berpengaruh adalah penyakit dasar yang
menyebabkan MODS tersebut.1,18
Walaupun proses disfungsi multiorgan dapat ber-
akumulasi dengan sangat cepat, pemulihan pada
umumnya berlangsung lambat dibandingkan dengan
onsetnya. Pemulihan pasien MODS memerlukan waktu
sekitar 1 tahun. Disproporsi waktu antara onset dan
pemulihan turut menjadi masalah besar dalam MODS.
Saat ini tatalaksana yang makin baik telah
menurunkan mortalitas akibat MODS. 26 Walaupun
dukungan medis terhadap organ yang gagal tampak
membantu pemulihan, pemulihan sesungguhnya bukan
disebabkan oleh dukungan itu sendiri, melainkan
dukungan tersebut memberikan kesempatan bagi tubuh
untuk mengadakan pemulihan.9
Kesimpulan
Sebagai penutup, MODS merupakan suatu kondisi
adanya fungsi organ yang berubah pada pasien yang sakit
akut, sehingga homeostasis tidak dapat dipertahankan
lagi tanpa intervensi. MODS merupakan penyebab
kematian tersering pada pasien yang dirawat di unit
perawatan intensif non-koroner. Infeksi merupakan
faktor pemicunya yang tersering. Berbagai hipotesis
berusaha menerangkan pato- fisiologi terjadinya MODS
dengan hipotesis terkuat saat ini adalah hipotesis
kegagalan mikrovaskuler. Enam sistem or- gan yang
paling sering dievaluasi pada MODS dan digunakan
sebagai komponen skoring disfungsi organ meliputi
sistem respirasi, kardiovaskuler, ginjal, hati,
hematologi, dan neurologi. Pencegahan menjadi langkah
yang utama dan terpenting karena hingga saat ini belum
ditemukan suatu terapi yang spesifik.5 Manajemen pasien
MODS bersifat suportif, sedangkan terapi spesifik
diarahkan untuk mengidentifikasi dan menterapi
penyakit dasar. Saat ini tatalaksana yang makin baik
telah menurunkan mortalitas akibat MODS.
Daftar Pustaka
1. Balk RA. Pathogenesis and management of multiple organ dys-
function or failure in severe sepsis and septic shock. Critical Care
Clinics 2000;16(2):337-52.
2. Varon J, Marik PE. Multiple organ dysfunction syndrome. Dalam:
Irwin RS, Rippe JM,ed, Irwin and Rippe’s intensive care medi-
cine. 6th ed. Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins.
2008.p.1870-3.
3. Vincent J-L, Sakr Y, Sprung CL, Ranieri VM, Reinhart K, Gerlach
H, et al. Sepsis in European intensive care units: results of the
SOAP study. Crit Care Med 2006;34(2):344-53.
4. Marshall JC. Inflammation, coagulopathy, and the pathogenesis
of multiple organ dysfunction syndrome. Crit Care Med
2001;27(7 Suppl):S99-106.
5. McKinlay J, Bihari D. Multiple organ dysfunction. Dalam:
Bersten AD, Soni N, Oh TE [ed.]. Oh’s intensive care manual.
5th ed. London: Butterworth Heinemann. 2003.p.113-26
6. Offner PF, Moore EE. Risk factors for MOF and pattern of
organ failure following severe trauma. Dalam: Baue AE, Faist E,
Fry DF eds. Multiple organ failure. New York: Springer.
2000.p.30-43.
7. Bone RC, Balk RA, Cerra FB, Dellinger RP, Fein AM, Knaus WA, 18. Deitch EA. Multiple organ failure: patophysiology and potential
et al. Definitions for sepsis and organ failure and guidelines for future therapy. Ann Surg. 1992;216(2):117-34.
the use of innovative therapies in sepsis. The ACCP/SCCM Con- 19. Regel G, Grotz M, Weltner T, Sturm JA, Tscherne H. Pattern of
sensus Conference Committee. Chest. 1992;101:1644-55. organ failure following severe trauma. World J Surg. 1996;20:422-
8. Oberholzer A, Oberholzer C, Moldawer LL. Cytokine signaling - 9.
regulation of the immune response in normal and critically ill 20. Marshall JC, Cook DJ, Christou NV, Bernard GR, Sprung CL,
states. Crit Care Med. 2000;28(Suppl):N3-12. Sibbald WJ. Multiple organ dysfunction score: a reliable descrip-
9. Buchman TG. Multiple organ dysfunction syndrome. Dalam: tor of a complex clinical outcome. Crit Care Med. 1995;23
Norton JA, Bollinger RR, Chang AE, Lowry SF, Mulvihill SJ, Pass (10):1638-52.
HI, et al [ed.]. Surgery, basic science and clinical evidence. New 21. Vincent J-L, Ferreira F, Moreno R. Scoring systems for assessing
York; Springer: 2000.p.321-6. organ dysfunction and survival. Critical Care Clinics.
10. Singer M. Management of multiple organ failure: guidelines but 2000;16(2):353-63.
no hard-and-fast rules. J of Antimicrobial Chemotherapy. 22. Vincent J-L, Moreno L, Takala J, Willatts S, De Mendonca A,
1998;41(Suppl):A103-12. Bruining H, et al. The SOFA (Sepsis-related Organ Failure Assess-
11. Saadia R, Schein M. Multiple organ failure. How valid is the “two ment) score to describe organ dysfunction/ failure. On behalf of
hit” model? J Accid Emerg Med. 1999;16:163-7. the Working Group on Sepsis-Related Problems of the European
12. Biffl W, Oka T, Cioffi WG. Surgical critical care. Dalam: Townsend Society of Intensive Care Medicine. Intensive Care Med.
CM, Beauchamp RD, Evers BM, Mattox KL [ed.]. Sabiston text- 1996;22(7): 717-20.
book of surgery. 17th ed. Philadelphia; Elsevier: 2004.p.613-39. 23. Le Gall JR, Klar J, Lemeshow S, Saulnier F, Alberti C, Artigas A,
13. MacCallum NS, Quinlan GJ, Evans TW. The role of neutrophil- et al. The Logistic Organ Dysfunction System. A new way to assess
derived myeloperoxidase in organ dysfunction and sepsis. Dalam: organ dysfunction in the intensive care unit. ICU Scoring Group.
Vincent J-L eds. Yearbook of intensive care and emergency medi- JAMA. 1996;276(10):802-10.
cine 2007. New York; Springer: 2007.p.173-87. 24. Johnson D, Mayers I.Multiple organ dysfunction syndrome: a
14. Mahidhara R, Billiar TR. Apoptosis in sepsis. Crit Care Med. narrative review. Canadian Journal of Anethesia. 2001:502-9.
2000;28(Suppl):N105-13. 25. Fry DE, Pearlstein L, Fulton RL, Polk HC. Multiple system
15. Sakr Y, Sponholz C, Reinhart K. Organ dysfunction in the ICU: organ failure: the role of uncontrolled infection. Arch Surg.
a clinical perspective. Dalam: Vincent J-L [ed.]. Yearbook of 1980;115:136-40.
intensive care and emergency medicine 2007. New York; Springer: 26. Ciesla DJ, Moore EE, Johnson JL, Burch JM, Cothren CC, Sauaia
2007.p.238-45. A. A 12-year prospectives study of postinjury multiple organ
16. Evans TW, Smithies M. ABC of intensive care: organ dysfunc- failure. Arch Surg. 2005;140:432-40.
tion. Med J. 1999;318:1606-9.
17. Vincent J-L. Septic shock. Dalam: Fink MP, Abraham E, Vincent J-
L, Kochanek PM eds. Textbook of critical care. 5th ed. Phila- MS
delphia; Elsevier: 2005.p.1259-65.