Oleh :
NAMA : Pina
Nim : PO.62.20.1.18.027
ANGKATAN XXI A
2020
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga laporan asuhan keperawatan ini dapat
diselesai kan tepat pada waktunya. Laporan asuhan keperawatan ini disusun untuk memenuhi
salah satu tugas homecare keperawatan medical bedah “ Tn. P dengan penyakit Stroke Non
Hemaragik”
keperawatan ini masih jauh dari sempurna, penulis membuka diri untuk
menerima berbagai masukan dan kritik demi perbaikan dalam pembuatan makalah
Pina
ii
DAFTAR ISI
Judul
Hlm
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR...........................................................ii
DAFTAR ISI..............................................................iii
BAB IPENDAHULUAN..........................................................1
A. LATAR BELAKANG..................................................1
B. TUJUAN PENULISAN................................................2
C. MANFAAT PENULISAN...............................................3
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Stroke merupakan penyebab cacat nomor satu dan penyebab kematian nomor dua di
dunia. Penyakit ini telah menjadi masalah kesehatan yang mendunia dan semakin
penting, dengan dua pertiga stroke terjadi di negara-negara yang sedang berkembang
(Feigin, 2006). Di Indonesia, diperkirakan setiap tahun terjadi 500.000 penduduk terkena
serangan stroke, sekitar 2,5 % atau 125.000 orang meninggal, dan sisanya cacat ringan
maupun berat. Jumlah penderita stroke cenderung terus meningkat setiap tahun, bukan
hanya menyerang penduduk usia tua, tetapi juga dialami oleh mereka yang berusia muda
dan produktif hal ini akibat gaya dan pola hidup masyarakat yang tidak sehat, seperti
malas bergerak, makanan berlemak dan kolesterol tinggi, sehingga banyak diantara
Saat ini serangan stroke lebih banyak dipicu oleh adanya hipertensi yang disebut
sebagai silent killer, diabetes melittus, obesitas dan berbagai gangguan kesehatan yang
terkait dengan penyakit degeneratif. Secara ekonomi, dampak dari insiden ini prevalensi
dan akibat kecacatan karena stroke akan memberikan pengaruh terhadap menurunnya
Stroke biasanya ditandai dengan kelumpuhan anggota gerak atas maupun bawah pada
salah satu sisi anggota tubuh. Untuk itu penderita stroke perlu mendapatkan penanganan
yang sedini mungkin agar pengembalian fungsi dari anggota gerak serta gangguan
lainnya dapat semaksimal mungkin atau dapat beraktifitas kembali mendekati normal
tingkat impairment berupa gangguan motorik, gangguan sensorik, gangguan memori dan
1
kognitif, gangguan koordinasi dan keseimbangan. Pada tingkat functional limitation
berupa gangguan dalam melakukan aktifitas fungsional sehari-hari seperti perawatan diri,
transfer dan ambulasi. Serta pada tingkat participation restriction berupa keterbatasan
konprehensip kepada klien stroke sehingga tidak timbul dampak yang tidak diainginkan
B. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
Mengetaui secara umum tentang penyakit Stoke dan mampu menerapkan asuhan
2. Tujuan Khusus
a) Mampu melakukan pengkajian dan menganalisa data pada klien dengan Stoke
Non Hemoragik.
d) Mampu mengevaluasi tindakan yang sudah dilakukan pada klien dengan Sroke
Non Hemoragik.
C. Manfaat Penulisan
1. Bagi Penulis
2
Pasien dan keluarga dapat mengetahui serta memahami tentang penyakit
Hipertensi dan mengetahui cara perawatan klien dengan Stroke Non Hemoragik
pendengan benar.
3. Bagi Institusi
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Pengertian
neurologi akut yang disebabkan oleh gangguan aliran darah yang timbul secara mendadak
sesuai dengan tanda dan gejala daerah lokal pada otak yang terganggu.
Sindrom neurologi akut yang disebabkan oleh gangguan aliran darah yang timbul
cerebrovaskuler adalah kehilangan fungsi otak yang diakibatkan oleh berhentinya suplai
darah ke bagian otak sering ini adalah kulminasi penyakit serebrovaskuler selama
Penyakit ini merupakan peringkat ketiga penyebab kematian di United State. Akibat
stroke pada setiap tingkat umur tapi yang paling sering pada usia antara 75 – 85 tahun.
2. Etiologi
4
3. Tanda dan Gejala
d) Penurunan kesadaran
f) Vertigo
g) Gangguan menelan
4. Patofisiologi
nekrosis, fibrinoid, serta timbulnya Anuerisma tipe bouchard. Kenaikan darah yang
atau dalam jumlah yang secara mencolok dapat menginduksi pecahnya pembuluh
darah terutama pada sore dan pagi hari.Jika pembuluh darah tersebut pecah maka
perdarahabn dapat berlanjut sampai dengan 6 jam dan jika volumenya berserakan
Jika perdarahan yang terjadi kecil ukuranya maka masa darah hanya dapat
merusak dan menyela diatara selaput akson, masa putih tanpa merusaknya, pada
keadaaan ini absorbsi darah kan diikuti dengan pulihnya fungsi neurologi. Sedangkan
pada perdarahn yang luas terjadi destruksi masa otak, peningkatan tekanan
intrakranial dan yang lebih berat menyebabkan herniasi otak Elemen-elemen vasoaktif
darah yang kelauar serta iskemik akibat menurunnya tekanan perfusi, menyebabkan
5
neuron di daerqah yang terkena darahdan disekitarnya tertekan lagi, jumlah darah
6
4. Pathway
7
Life Style ( merokok, konsumsi alkohol, penggunaan obat- obatan psikotropika
Obsitas
Kelestrol tinngi
Kontrasepsi oral ( khususnya dengan disertai hipertensi, merkok dan kadar kolestrol)
Penyakit kardiovaskuler : arteri koronaria, gagal jantung kongestif, fibrilasi, penyakit jantung kongestif )
Usia
Jenis kelamin
Riwayat stroke.
8
5. Pemeriksaan Penunjang
infark.
Pungsi Lumbal
Marilynn,2000).
6. Komplikasi
Komplikasi stroke non hemoragik dapat berasal dari kesukaran jaringan otak sendiri
akibat kematian dalam beberapa hari atau cacat fisik sekunder akibat kerusakan otak.
Menurut Brunner & Suddarth (2006) komplikasi stroke di bagi menjadi 2 (dua)
sebagai berikut :
2) Kelumpuhan
3) Lemah
c) Oedema paru
Bronco pneumonia, emboli paru, depresi, nyeri, dan kaku bahu, kontraktor,
7. Penatalaksanaan Medis
infark yang luas melibatkan sebagian besar hemisfer dan disertai adanya hemiplagia
kontra lateral hemianopsia, selama stadium akut memerlukan penanganan medis dan
Intervensi bedah
Anti koagulan
a) Diet
Energi cukup, yaitu 25 – 45 kkal. Pada fase akut energi diberikan 1100 – 1500
kkal/hari.
Mengutamakan lemak tak jenuh ganda, batasi lemak jenuh (< 10% total energi).
1. Fase Akut
Diberikan pada pasien dalam fase akut atau bila ada gangguan fungsi menelan.
Sumber protein hewani : Susu whole dan skim; telur ayam 3 – 4 butir/minggu.
Sumber protein nabati : Susu kedelai, sari kacang hijau, dan susu tempe.
Buah : Sari buah yang dibuat dari jeruk, pepaya, tomat, sirsak, dan apel.
11
Minuman : Teh encer, sirup, air gula, madu dan kaldu.
2. Fase Pemulihan
Bentuk makanan merupakan kombinasi Cair Jernih dan Cair Kental, Saring, Lunak,
dan Biasa.
1. Pengkajian
Data dasar yang dikaji pada klien dengan gangguan system persy arafan Stroke
Haemorrhagic adalah :
Aktivitas/ Istirahat
Gejala : Merasa kesulitan untuk melakukan aktivitas karena kelemahan, kehilangan sensasi
Tanda : Gangguan tonus otot ( flaksid, spastis ), paralitik ( hemiplegia ) dan terjadi
kelemahan umum.
Gangguan penglihatan.
Sirkulasi
Desiran pada waktu karotis, femoralis dan arteri iliaka/aorta yang abnormal.
Integritas ego
Tanda : Emosi yang labil dan ketidaksiapan untuk marah, sedih dan gembira.
Eliminasi
Makanan/ Cairan
Disfagia.
Neurosensori
13
Sakit kepala
Kelemahan/kesemutan/kebas.
Penglihatan menurun.
pada ipsilateral.
pemecahan masalah).
Afasia.
kewaspadaan, kelalaian terhadap bagian tubuh yang terkena, gangguan persepsi. Kehilangan
kemampuan menggunakan motorik saat pasien ingin menggerakkannya. Ukuran/ reaksi pupil
tidak sama, dilatasi atau miosis pupil ipsilateral. Kekakuan nukal. Kejang.
Nyeri/Kenyamanan
Tanda : Tingkah laku yang tidak stabil, gelisah, ketegangan pada otot/fasia.
14
Pernafasan
Keamanan
Perubahan persepsi terhadap orientasi tempat tubuh (stroke kanan),kesulitan untuk melihat
Tidak mampu mengenali objek, warna, kata dan wajah yang pernah dikenalnya dengan baik.
Gangguan berespon terhadap panas dan dengan dingin/ gangguan regulasi suhu tubuh.
Gangguan dalam memutuskan, perhatian sedikit terhadap keamanan, tidak sabar/ kurang
Interaksi Sosial
Penyuluhan/ Pembelajaran
Gejala : Adanya riwayat hipertensi pada keluarga, stroke ( faktor risiko ); pemakaian
15
Pertimbangan Rencana Pemulangan
2. Diagnosa Keperawatan
serebral, edema serebral, d/d perubahan tingkat kesadaran, kehilangan memori, perubahan
dalam respon motorik/ sensorik, gelisah defisit sensori, bahasa, intelektual, dan emosi,
membaik.
16
BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN
I. PENGKAJIAN
I.1 IDENTITAS
I.1.1 KLIEN
Nama : Tn. P Diagnosa : Stroke Non Hemaragik
Umur : 45 Tahun No. RM :-
Jenis Kelamin : Laki- laki
Suku/ Bangsa : Dayak/Indonesia
Agama : Kristen Protestan
Pekerjaan : Petani
Pendidikan : SMA
Alamat : Jl. G.obos XIX D
17
II. RIWAYAT PERAWATAN [NURSING HISTORY]
II.1 Keluhan Utama : klien mengatakan badan terasa lemas, kedua kaki dan tangan kaki
sulit digerakkan.
Keterangan :
: Perempuan : Meninggal
√ Normal √ Teratur
Cyanosis Tidak Teratur
Cheynestoke
Kusmaul
Lainnya, sebutkan :-
d. Type pernapasan
√ Normal Orthopnea Chyne Stokes
Dyspnea Cusmaul
19
e. Bunyi napas
√ Vesikuler Ronchi Crecels
Wheezing Rales
Lokasi : Seluruh bagian lapang dada
Keluhan Lain: Tidak ada
III.3.2 PENGINDRAAN
a. Mata
Penglihatan
Visus : VOD
VOS
Sklera : √ Normal Ikterus Merah/hifema
c. Penghidu
Bentuk √ Simetris Asimetris
Lesi, lokasi :Tidak ada
Patensi : -
20
Obstruksi, lokasi: Tidak ada
Nyeri tekan sinus: -
Suara jantung
√ Normal
Ada kelainan, sebutkan : -
Edema :
III.3.4 PERSYARAFAN
a. Tingkat kesadaran
√ Compos mentis Sopor Apatis
Koma Somnolent Gelisah
b. GCS
E : 4 (Spontan)
Klien membuka mata dengan panggilan
V : 5 (Berorientasi)
Klien dapat menjawab pertanyaan dengan jelas dan sesuai pertanyaan
M : (3 )
Klien tidak mengangkat anggota badan sesuai perintah
e. Status refleks
Refleks tendon bagian dalam : Normal (+2), adanya kontraksi otot dan sendi.
Refleks patologis : Normal (-/-), tidak ada respon patologi
III.3.5 PERKEMIHAN
1. Produksi : ± 1800 ml/24 Jam
2. Warna : Kuning pekat
3. Bau : keton
4. Pembedahan : Tidak ada
5. Masalah keluh : Tidak ada
Oliguria Menetes Cystotonomi
Poliuria Nyeri Inkontinensi
a
Disuria Panas Nokturia
Terpasang keteter Sering Hematuria
Retensio
22
III.3.6 PENCERNAAN
1. Mulut dan gigi : Mukosa bibir lembab, gigi lengkap, gigi bersih,
2. Tenggorokan : Tidak ada peradangan, tidak ada pembesaran kelenjar
tiroid dan kelenjar limfe
3. Abdomen : Tidak ada benjolan, Perut klien tampak simetris,
Auskultasi bising usus 15x permenit
4. Rectum / Anus : Tidak ada lesi, ulkus dan nodul
5. BAB : ± 1 x/hari
6. Konsistensi : Lembek
7. Masalah / keluhan : Tidak ada
2. Integumen
Kulit / Rambut Kuku
integumen
1. Warna Kuning Hitam Merah muda
langsat
2. Turgor <2 Detik - >2 Detik
III.3.8 REPRODUKSI
1. Laki-laki
a. Penis : Tidak ada, Pasien berjenis kelamin perempuan
b. Scrotom : Tidak ada, Pasien berjenis kelamin perempuan
c. Testes : Tidak ada, Pasien berjenis kelamin perempuan
d. Lainnya, sebutkan : Tidak ada, Pasien berjenis kelamin perempuan
2. Perempuan
a. Vagina : Tidak ada kelainan
b. Urethra : Tidak kesulitan dalam berkemih
c. Payudara : Tidak terdapat benjolan
d. Axilia : Tidak terdapat lesi
e. Siklus haid : 28 hari
f. Lainnya, sebutkan : Tidak ada
Berkomunikasi
Bahasa Sehari-hari : Bahasa Dayak dan Indonesia
Berbicara
26
Inisial Pasien : Ny . M
No. Reg :-
ANALISA DATA
Data Fokus Masalah Kemungkinan Penyebab
(Subjektif dan Objektif)
1) DS : Gangguan mobilitas fisik Kerusakan neumuscular
Pasien mengatakan kaki dan tanggan terasa
anggota gerak sebelah kanan susah
digerakkan
DO :
Keadaan pasien lemah
TTV
TD : 130/100 mmHg
N : 86x/menit
S : 36.4℃
R : 18x/menit
GDS: 225 mg/dL
DO :
Tampak klien memegang kaki yang
kesemutan
TTV
CRT > 2detik
TD : 130/100 mmHg
N : 86x/menit
27
S : 36.4℃
R : 18x/menit
GDS: 225 mg/Dl
28
Inisial Pasien : Ny . M
No. Reg :-
29
Inisial Pasien : Tn .P
No. Reg :-
RENCANA KEPERAWATAN
No Nomor Diagnosa Tujuan / kriteria
Tanggal Rencana Tindakan Rasional
. Keperawatan Hasil
1. 15-5-2020 Diagnosa 1 Setelah diberikan asuhan 1. Kaji kemampuan secara
Gangguan keperawatan selama 1 x 24 jam fungsional/luasnya 1. Rasional :
mobilitas fisik b.d diharapkan ketidak stabilankadar kerusakan awal meminimalkan
kerusakan atrofi otot,
glukosa darah pasien teratasi dengan 2. Menurunkan ressiko
neuromuscular. meningkatkan
kriteria hasil : terjadinya trauma/iskemia sirkulasi,
Mempertahan posisi jaringan. membantu
optimal 3. Latih rentang gerak/ROM mencegah
Mempertahankan kekuatan 4. Meminimalkan atrofi otot, kontroktur.
fungsi bagian tubuh yang meningkatkan sirkulasi, 2. Tempatkan bantal
membantu mencegah dibawah aksila
mengalami hemiparese.
untuk melakukan
kontroktur.Tempatkan bantal
abduksi pada
dibawah aksila untuk tangan.
melakukan abduksi pada 3. Rasional :
tangan. mencegah adduksi
bahu dan fleksi
siku.
4. Posisikan lutut dan
panggul dalam
posisi ekstensi
30
Inisial Pasien : Tn. P
No. Reg :-
RENCANA KEPERAWATAN
No Nomor Diagnosa Tujuan / kriteria
Tanggal Rencana Tindakan Rasional
. Keperawatan Hasil
3. 15-5-2020 Diagnosa 2 Setelah diberikan asuhan 1) mengkaji kemampuan 1. mengetahui sejauh mana
Defisit keperawatan selama 1 x 24 jam secara fungsional/luasnya tingkat pengetahuan klien
Pengetahuan
diharapkanklien paham dan kerusakan awal. tentang
mengerti tentang penyakit Stroke 2) mengubah posisi minimal penyakitnya.Membantu
Non Hemoragik dengan Kriteria setiap 2 jam. mengubah pemahaman
hasil : Klien paham mengenai 3) melatih rentang gerak/ROM. klien yang salah tentang
kondisi penyakitnya, klien terlihat 4) menempatkan bantal penyakitnya.
antusias dan banyak bertanya saat dibawah aksila untuk
pendidikan kesehatan. Klien melakukan abduksi pada 1) pengetahuan yang baik
mengenai penyakit dapat
berpartisipasi dalam tangan.
membantu mengubah
penatalaksanaan penyakit. 5) perilaku dan mencegah
memposisikan lutut dan panggul munculnya komplikasi
32
Inisial Pasien : Tn. P
No. Reg:-
33
Inisial Pasien : Tn. P
No. Reg :-
CATATAN PERKEMBANGAN
No Tanggal/ Nomor Diagnosa Catatan Perkembangan (S.O.A.P/S.O.A.P.I.E.R) Paraf/ Nama
Jam Keperawatan Perawat
Mahasiswa
1. 26-05-2020 1
13.30 S : Klien mengatakan masih susah menggerakan anggota tubuhnya
O : Pasien tampak lemah
A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan Intervensi Desi Gabrilia
34
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan apa yang penulis dapatkan dalam laporan asuhan
keperawatan dan pembahasan pada asuhan keperawatan dengan masalah Stroke
Iskemik pada Ny. T maka penulis mengambil kesimpulan :
1. Pengkajian
Pengkajian keperawatan yang dilakukan kepada Ny. M melalui wawancara
dan pemeriksaan fisik sehingga didapatkan data fokus klien tidak dapat
menggerakan Anggota tubuh bagian kanan
2. Diagnosa
Diagnosa keperawatan yang di ambil oleh penulis berdasarkan prioritas adalah
Gangguan Monilitas fisik Intervensi
Intervensi yang dilakukan kepada Ny.T berdasarkan fokus diagnosa
keperawatan selama 1 x24 jam dengan kriteria hasil yang telah ditentukan sesuai
diagnosa keperawatan.
3. Implementasi
Implementasi keperawatan yang dilakukan kepada Ny. T menggunakan
intervensi keperawatan yang sudah di rencanakan.
4. Evaluasi
Evaluasi keperawatan pada hari pertama sampai hari kedua belum
teratasi, sedangkan pada hari ketiga keadaan pasien menunjukkan kemajuan yang
signifikan sehingga masalah teratasi sesuai kriteria hasil yang telah ditentukan.
B. Saran
Berdasarkan pelaksanaan asuhan keperawatan, saran yang dapat diberikan adalah
sebagai berikut :
1. Bagi Penulis
Dapat menjadi acuan proses belajar dalam proses pengumpulan data-data dan
informasi-informasi ilmiah untuk kemudian dikaji, diteliti, dianalisis, dan disusun
dalam sebuah karya tulis yang ilmiah, informatif, bermanfaat, serta menambah
kekayaan intelektual.
2. Bagi Pasien dan Keluarga
Dapat menjadikan pengetahuan dan pengalaman yang lebih khususnya dalam
perawatan pada pasien Stroke Iskemik
3. Bagi Institus
Dapat untuk menambah khasanah kepustakaan dibidang ilmu kesehatan yaitu
dalam bidang ilmu keperawatan Stroke Iskemik
DAFTAR PUSTAKA
36
Corwin, EJ. 2011. Buku Saku Patofisiologi, 3 Edisi Revisi. Jakarta: EGC Jakarta: EGC.
Mansjoer, A dkk. 2010. Kapita Selekta Kedokteran, Jilid 1 edisi 3. Jakarta: Media
Aesculapius
Nurarif & Hardhi. 2015. Aplikasi Asuhan Keperawatan Berdasarkan Diagnosa Medis &
Nanda Nic-Noc Panduan penyusunan Asuhan Keperawatan Profesional. Yogyakarta
: Mediaction Jogja.
Rab, T. 2012. Agenda Gawat Darurat (Critical Care). Bandung: Penerbit PT Alumni
Sujono & Sukarmin (2010). Asuhan Keperawatan pada Pasien dengan Gangguan Ekdokrin
& Endokrin pada Pankreas. Yogyakarta: Graha Ilmu
Sukarmin & Riyadi. (2012). Asuhan Keperawatan Pada Pasien dengan Gangguan Eksokrin
& Endokrin pada Pankreas. Yogyakarta : Graha Ilmu
37
SURAT PERSETUJUAN
MENERIMA TINDAKAN KEPERAWATAN
Nama : Ny. T
Umur : 45 thn
Alamat : Jln. G.obos XIX D
Bersedia / TidakBersedia untuk menerima tindakan keperawatan
1. Pendataan dan pengkajian
2. Penyuluhan kesehatan
3. Pemeriksaan TTV
4. Mengedukasikan cara tentang penyakit Stroke
6. Mengedukasikan untuk menggerakan anggota tubuh
7. Evaluasi kegiatan.
Tn. P
A. Latar Belakang
Penyakit yang berhubungan dengan saraf sangat banyak terjadi di jaman sekarang ini,
seperti stroke. Stroke sudah di kenal sejak lama, penyakit ini terjadi bisa diakibatkan
karena hipertensi sehingga menyebabkan tubuh menjadi lumpuh baik sebagian
maupun semuanya. Namun sekarang stroke tidak hanya menyerang anggota badan
namun sudah menyerang otak yaitu stroke hemoragik. Stroke hemoragik menyerang
otak sehingga menyebabkan terjadinya perdarahan di otak.
B. Tujuan Umum
Setelah mengikuti penyuluhan ini selama ±30 menit, diharapkan keluarga mampu
memahami tentang penyakit stroke.
C. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan ±30 menit diharapkan dapat menjelaskan tentang :
1. Pengertian Stroke
2. Jenis Stroke
3. Penyebab Stroke
4. Tanda dan gejala Stroke
5. Komplikasi Stroke
39
6. Pencegahan Stroke
D. Metode
Ceramah dan diskusi
E. Media
Leaflet
F. Proses pelaksaaan
b. Penyajian
1. Menjelaskan definisi
stroke dan jenis stroke 1. Mendengarkan
2. 20 Ceramah,
2. Menjelaskan tentang Mengajukan MENIT Tanya
pertanyaan seputar jawab dan
penyebab stroke materi video
3. Menyebutkan tanda dan
gejala terjadinya stroke
4. Menyebutkan komplikasi
stroke
5. Menjelaskan pencegahan
stroke
3. Menyampa
5 MENIT CERAMAH
ikan
jawaban
Mendengar
kan
Menjawab
salam
G. Setting Tempat
Duduk berhadapan
H. Evaluasi
1. Evaluasi struktur
a. Peserta diharapkan duduk menghadap ke arah penyaji
b. Peserta turut serta dalam kegiatan
2. Evaluasi Proses
a. Peserta tidak meninggalkan tempat selama kegiatan
b. Peserta berperan aktif selama kegiatan berlangsung
c. Peserta dapat menjawab pertanyaan yang diajukan penyaji
3. Evaluasi Hasil
a. Keluarga mampu menyebutkan pengertian stroke
b. Keluarga dapat mengetahui penyebab stroke
41
c. Keluarga dapat memahami tanda dan gejala stroke
d. Keluarga mampu memahami pencegahan stroke
I. Referensi
Corwin, EJ. 2009. Buku Saku Patofisiologi, 3 Edisi Revisi. Jakarta: EGC
Mansjoer, A dkk. 2007. Kapita Selekta Kedokteran, Jilid Kedua. Jakarta:Media
Aesculapius FKUI
Muttaqin, Arif. 2008. Asuhan Keperawatan Klien dengan Gangguan Sistem
Persarafan.Jakarta: Salemba Medika
Santosa, Budi. 2007. Panduan Diagnosa Keperawatan NANDA 2005-2006. Jakarta:
Prima Medika
Smeltzer, dkk. 2002. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Brunner & Suddarth
Edisi 8 Vol 2. alih bahasa H. Y. Kuncara, Andry Hartono, Monica Ester, Yasmin asih.
Jakarta: EGC.
42
MENGENAL STROKE
A. Definisi
Stroke merupakan penyakit neurologis yang sering dijumpai dan harus ditangani
secara cepat dan tepat. Stroke merupakan kelainan fungsi otak yang timbul mendadak
yang disebabkan karena terjadinya gangguan peredaran darah otak dan bisa terjadi
pada siapa saja dan kapan saja (Muttaqin, 2008).
Menurut WHO stroke adalah adanya tanda-tanda klinik yang berkembang cepat
akibat gangguan fungsi otak fokal (atau global) dengan gejala-gejala yang
berlangsung selama 24 jam atau lebih yang menyebabkan kematian tanpa adanya
penyebab lain yang jelas selain vaskuler
Stroke adalah cedera otak yang berkaitan dengan obstruksi aliran darah otak
(Corwin, 2009). Stroke atau cedera cerebrovaskuler adalah kehilangan fungsi otak
yang diakibatkan oleh berhentinya suplai darah ke bagian otak sering ini adalah
kulminasi penyakit serebrovaskuler selama beberapa tahun.
B. Jenis Stroke
Stroke dapat diklasifikasikan menurut patologi dan gejala kliniknya, yaitu: (Muttaqin,
2008)
1. Stroke Hemoragi
Merupakan perdarahan serebral dan mungkin perdarahan subarachnoid.
Disebabkan oleh pecahnya pembuluh darah otak pada daerah otak tertentu.
Biasanya kejadiannya saat melakukan aktivitas atau saat aktif, namun bisa juga
terjadi saat istirahat. Kesadaran pasien umumnya menurun.
2. Stroke Non Hemoragi
Dapat berupa iskemia atau emboli dan thrombosis serebral, biasanya terjadi saat
setelah lama beristirahat, baru bangun tidur atau di pagi hari. Tidak terjadi
perdarahan namun terjadi iskemia yang menimbulkan hipoksia dan selanjutnya
dapat timbul edema sekunder. Kesadaran umumnya baik.
C. Etilogi
43
Penyebab stroke menurut Arif Muttaqin (2008):
a. Thrombosis Cerebral
Thrombosis ini terjadi pada pembuluh darah yang mengalami oklusi sehingga
menyebabkan iskemi jaringan otak yang dapat menimbulkan oedema dan
kongesti di sekitarnya. Thrombosis biasanya terjadi pada orang tua yang sedang
tidur atau bangun tidur. Hal ini dapat terjadi karena penurunan aktivitas simpatis
dan penurunan tekanan darah yang dapat menyebabkan iskemi serebral. Tanda
dan gejala neurologis memburuk pada 48 jam setelah trombosis. Beberapa
keadaan di bawah ini dapat menyebabkan thrombosis otak:
1) Aterosklerosis
Aterosklerosis merupakan suatu proses dimana terdapat suatu penebalan dan
pengerasan arteri besar dan menengah seperti koronaria, basilar, aorta dan
arteri iliaka (Ruhyanudin, 2007). Aterosklerosis adalah mengerasnya
pembuluh darah serta berkurangnya kelenturan atau elastisitas dinding
pembuluh darah.
2) Emboli
Emboli serebral merupakan penyumbatan pembuluh darah otak oleh bekuan
darah, lemak dan udara.
b. Faktor risiko
1) Usia
Pada umumnya resiko terjadinya stroke mulai usia 35 tahun
2) Jenis kelamin
Pria memiliki kecenderungan lebih besar terkena stroke dibanding
perempuan
3) Ras/suku bangsa
4) Genetik
5) Hipertensi
6) Diabetes melitus
7) Kolesterol tinggi
8) Obesitas
9) Minuman alkohol
D. Manifestasi Klinik
Stroke menyebabkan defisit neurologik, bergantung pada lokasi lesi (pembuluh darah
mana yang tersumbat), ukuran area yang perfusinya tidak adekuat dan jumlah aliran
44
darah kolateral. Stroke akan meninggalkan gejala sisa karena fungsi otak tidak akan
membaik sepenuhnya.
1. Kelumpuhan pada salah satu sisi tubuh (hemiparese atau hemiplegia)
2. Lumpuh pada salah satu sisi wajah anggota badan (biasanya hemiparesis) yang
timbul mendadak.
3. Tonus otot lemah atau kaku
4. Menurun atau hilangnya rasa
5. Gangguan lapang pandang “Homonimus Hemianopsia”
6. Afasia (bicara tidak lancar atau kesulitan memahami ucapan)
7. Disartria (bicara pelo atau cadel)
8. Gangguan persepsi
9. Gangguan status mental
10. Vertigo, mual, muntah, atau nyeri kepala.
E. Komplikasi
Setelah mengalami stroke pasien mungkin akan mengalmi komplikasi, komplikasi ini
dapat dikelompokan berdasarkan:
1. Berhubungan dengan immobilisasi : infeksi pernafasan, nyeri pada daerah
tertekan, konstipasi dan thromboflebitis.
2. Berhubungan dengan paralisis : nyeri pada daerah punggung, dislokasi sendi,
deformitas dan terjatuh
3. Berhubungan dengan kerusakan otak : epilepsi dan sakit kepala.
4. Hidrocephalus
F. Pencegahan Stroke
1. Konsumsi makanan sehat
Konsumsi makanan dengan tinggi serat. Makanan tinggi serat akan membantu
dalam pencegahan penyakit stroke ini dan juga turut andil mengendalikan lemak
dalam darah
2. Kurangi kolesterol jahat
3. Kurangi konsumsi garam
4. Hindari kebiasaan buruk seperti :
a. Merokok dan minum alkhohol
45
Merokok dapat mrusak pembuluh darah dan meningkatkan tekanan darah,
serta mempercepat penyumbatan di pembuluh darah dan akan membuat darah
menggumpal sehingga meningkatkan resiko stroke
b. Hidup aktif dan olahraga yang teratur
Orang yang berlebihan berat badan memiliki resiko hipertesni, kolesterol
tinggi, diabetes dan stroke. Olahraga dapat mengurangi berat badan sehingga
mengurangi risiko penyakit-penyakit tersebut
Desi Gabrilia
POLTEKKES
KEMENKES
PALANGKA RAYA
JURUSAN DIII
KEPERAWATAN
REGULER 21 A
TAHUN 2020
PENCENGAHAN
STROKE Disusun oleh :
46
setelah lama y
beristirahat, baru
Kehilangan fungsi otak a
bangun tidur atau
yang diakibatkan oleh dipagi hari, k
terganggunya aliran kesadaran pasien
darah ke otak, i
biasanya masih
biasanya karena cukup baik. t
sumbatan atau
perdarahan
j
a
n
Kelumpuhan pada t
salah satu sisi u
tubuhLumpuh pada n
salah satu sisi wajah g
Gangguan lapang
pandang H
i
Gangguan bahasa atau
p
komunikasi
Stroke Hemoragik e
verbal ,Gangguan
Stroke yang r
disebabkan oleh persepsi, Gangguan
t
pecahnya pembuluh status mental,
darah otak pada e
daerah tertentu, Kesulitan reflek
n
biasanya terjadi pada menelan dan
saat melakukan s
aktivitas mengunyah Kesadaran
i
menurun Kejang
P
e
Ada 2 faktor yaitu: r
Namun bisa juga 1. Faktor yang dapat n
terjadi pada saat dicegah
a
istirahat,kesadaran
Perokok Obesitas h
pasien umumnya Kolestrol tinggi
menurun.
P
Stroke Non s
e
Hemoragik a
Biasanya terjadi n
47
k i b
i t a
t t
k
s e K
t n o
r c n
o i s
u
k n
m
e g
s
i
s m
e a
a
b n
l
e i
k
l s
o
u
h
m P
o
n e
l
y n
y 2. Faktor yang tidak
dapat dicegah
R a
l Usia
i
a KeturunanJenis
w kelamin laki-laki 30%
h lebih mudah terserang
a
g stroke dibanding wanita
y
u Kontrol
a
n teratur
t
a tekanan
a darah
s
n Berhenti
a
merokok
k
o Menurunk
48
an
konsumsi
INGAT
kolestro,M
!!!
empertaha
nkan Agar terhindar dari
serangan
kadar gula
normal stroke berulang,
hindarilah faktor-
Menghind
ari minum faktor yang menjadi
alcohol
pemicu
,Latihan timbulnya stroke.
fisik Seperti: merokok,
teratur kegemukan,
.Cegah kolestrol tinggi,
obesitas penyakit jantung,
atau
hipertensi,
kegemuka penyalahgunaan
n obat,
Mencegah
konsumsi alkohol,
penyakit dan jangan lupa
jantung.
jika tanda-tanda dari
Menerapk penyakit
an pola
stroke muncul,
makan segeralah anda
dan hidup
memeriksakan ke
sehat puskesmas atau
tenaga kesehatan
terdekat.
49