Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

MANAJEMEN LABORATORIUM
“PERBEDAAN LABORATORIUM RUMAH SAKIT DAN PUSKESMAS DILIHAT
DARI SEGI STRUKTUR SKETSA, DAN SOP”

OLEH :

Nama : PUTRI PURNAMA SARI


NIM : A201701045

Kelas : C2 TLM

DOSEN: MISTABAID,S.ST

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI


PROGRAM STUDI D – IV TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIS
UNIVERSITAS MANDALA WALUYA
KENDARI
202I
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat dan karuniaNya sehingga saya dapat menyelesikan makalah ini dengan
judul perbedaan laboratorium rumah sakit dan laboratorium puskesmas dilihat dari segi
struktur, sketsa dan SOP.

Makalah ini disusun dalam rangka memenuhi tugas individu mata kuliah manajemen
laboratorium program studi DIV Teknologi Laboratotium Medis Universitas Mandala
Waluya. Saya menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna, oleh karena itu
kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun saya harapkan demi
kesempurnaan makalah ini.

Akhir kata, saya ucapkan terimakasih semoga Allah SWT senantiasa meridhai segala
usaha kita.

Kendari, 9 Jamuari 2021

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR……………………………………………….i

DAFTAR ISI…………………………………………………………ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang………………………………………………………1
B. Rumusan Masalah……………………………………………………1
C. Tujuan……………………………………………………………….2
BAB II PEMBAHASAN
A. Manajemen Laboratorium Rumah Sakit………………….………….3
1. Rumah Sakit…………………………………………………………..3
2. Sketsa Laboratorium Rumah Sakit…………………..……………….4
3. Struktur Laboratorium Rumah Sakit………………………………….4
4. SOP (Peralatan) Laboratorium Rumah Sakit……………..……….….5
B. Laboratorium Puskesmas……………………………………………..6
1. Pengnertian…………………………………………………………….6
2. Sketsa Laboratorium Puskesmas………………………………………7
3. Struktur Laboratorium Puskesmas…….……………………………....8
4. Standar SOP Puskesmas ……………………………………………...12
5. Jenis Pelayanan Laboratorium Puskesmas……………………………14
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan…………………………………………………………..15
DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Laboratorium Kesehatan merupakan salah satu sarana kesehatan yangdiharapkan mampu


memberikan pelayanan terbaik terhadap kebutuhan individudan masyarakat yang berperan
sebagai pendukung maupun penegak dari sebuahdiagnosis penyakit dalam upaya peningkatan
kesehatan yang optimal.

Menurut Kep.Menkes No.943/Menkes/SK/VIII/2002 yangdimaksud dengan


Laboratorium Kesehatan adalah sarana kesehatan yangmelaksanakan pengukuran, penetapan
dan pengujian terhadap bahan yangberasal dari manusia atau bahan bukan berasal manusia
untuk penentuan jenispenyakit, kondisi kesehatan atau faktor yang dapat berpengaruh pada
kesehatanperorangan dan masyarakat.Sebagai bagian yang integral dari pelayanankesehatan,
pelayanan laboratorium sangat dibutuhkan dalam pelaksanaanberbagai program dan upaya
kesehatan, dan dimanfaatkan untuk keperluanpenegakan diagnosis, pemberian pengobatan
dan evaluasi hasil pengobatanserta pengambilan keputusan lainnya.

B. Rumusan masalah

1. Bagaimanah laboratorium rumah sakit dilihat dari Struktur,SOP(Peralatan)dan sketsa ?

2. Bagaimanah laboratorium Puskesmas dilihat dari Struktur,SOP(Peralatan)dan sketsa ?

C. Tujuan

Tujuan dari makalah ini adalah :

1. Untuk mengetahui SOP(Peralatan) laboratorium rumah sakit

2. Untuk mengetahui SOP(Peralatan) Laboratorium puskesmas


BAB II

PEMBAHASAN

A. Laboratorium Rumah Sakit

1. Rumah sakit

Rumah sakit dalam pelaksanaan tujuan, fungsi dan perannya memerlukan suatu bentuk
pengaturannya yang jelas. Banyak unsur-unsur yang terkandung di dalam penyelenggaraan
Rumah Sakit terutama terkait dengan tugas utamanya dalam pelayanan publik yakni
melakukan pelayanan kesehatan, maka membutuhkan perangkat hukum yang memadai. Hal
itu dimaksudkan agar penyelenggaraannya sungguh-sungguh dapat sesuai dengan kedudukan,
peran dan fungsinya, serta terutama untuk dapat memenuhi amanat konstitusi yaitu
mewujudkan kesejahteraan masyarakat (Yustina, 2012).

Berdasarkan tujuan penyelenggaraan pelayanan rumah sakit yang tercantum dalam


Undang-Undang Nomor 44 tahun 2009 (selanjutnya disingkat UURS) pada Pasal 3 yaitu :

a. mempermudah akses masyarakat untuk mendapatkan pelayanan kesehatan,

b. memberikan perlindungan terhadap keselamatan pasien, masyarakat, lingkungan rumah


sakit dan sumber daya manusia di rumah sakit,

c. meningkatkan mutu dan mempertahankan standar pelayanan rumah sakit, dan

d. memberikan kepastian hukum kepada pasien, masyarakat, sumber daya manusia rumah
sakit dan rumah sakit
2. Sketsa Rumah Sakit

Gambar I. Sketsa Rumah Sakit

3. Struktur Rumah Sakit

Struktur organisasi dan tata kerja merupakan gambaran falsafah “participative


governance”, artinya tiap sub unit atau seksi saling berpartisipasi, saling memperkuat,
birokrasi tak panjang hingga cepat memperoleh akses yang diperlukan, transparan artinya
terbuka dalam laporan maupun informasi hingga dapat dipertanggungjawabkan, akuntabel,
pemerataan hak dan keadilan/gender equity yang semuanya difokuskan untuk produktivitas
dan kelestarian lab. klinik, kepuasan pengguna jasa dan kesejahteraan.

Struktur Laboratorium Rumah Sakit


Gambar II. Struktur Organisasi Laboratorium

4. SOP (Standar Operasional Prosedur ) Laboratorium Rumah Sakit (Bagian


Peralatan)

SOP manajemen rumah sakit adalah suatu pengaturan atau manajerial suatu sarana
kesehatan yang memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat, dimanah rumah sakit
memiliki peran yang strategis dalam mempercepat peningkatan derajat kesehatan masyarakat.

Berikut ini langkah-langkah pemeliharaan peralatan laboratorium rumah sakit:

a. Petugas melaksanakan, pemeliharaan atau perawatan alat dilakukan setiap hari

b. Petugas melaksanakan, pemeliharaan peralatan mencakup :

 Pembersihan peralatan darikotoran dan debu

 Pengecekan fungsi tiap bagian alat

 Pengkalibrasian alat sesuai buku pedoman pemeliharaan alat

c. Petugas mencatat pada catatan pemeliharaan


d. Petugas setelah selesai Ka. Instalasi serta tehnisi menandatangani kartu catatan
pemeliharaan alat

e. Petugas selanjutnya kartu catatan pemeliharaan alat diserahkan Ka.Admin

B. Laboatorium Puskesmas

1. Pengertian

Laboratorium kesehatan dipuskesmas merupakan salah satu bagian pelayanan utama


yang menunjang kegiatan pelayanan kesehatan disetiap puskesmas. Peranan laboratorium
di Puskesmas saat ini telah menjadi bagian yang cukup dierhitungkan, penegakan
diagnosa penyakit telah banyak mensyaratkan untuk didukung dengan data hasil
pemeriksaan laboratorium.

Menurut Peraturan Menteri Kesehatan (PMK) Republik Indonesia Nomor 37 Tahun


2012, yang dimaksud dengan laboratorium adalah sarana pelayanan kesehatan di
Puskesmas yang melaksanakan pengukuran, penetapan, dan pengujian terhadap bahan
yang berasal dari manusia untuk penentuan jenis penyakit, kondisikesehatan, atau faktor
yang dapat berpengaruh, pada kesehatan perorangan dan masyarakat.

Berdasarkan pada ketentuan dari PMK RI No 37 Tahun 2012. Adapun ketenagaan


yang disyaratkan adalah :

a. Puskesmas Rawat Inap

Puskesmas rawat inap disyaratkan untuk mempunyai satu orang dokter


umum sebagai penanggung jawab laboratorium, 2 orang analis kesehatan
sebagai tenaga teknis dan 1 orang lulusan SMA/sederajat untuk tenaga non
teknis.

b. Puskesmas Rawat Jalan

Puskesmas rawat inap disyaratkan untuk mempunyai 1 orang dokter umum


sebagaipenanggung jawab laboratorium, 1 orang analis kesehatan sebagai tenaga
teknis, dan 1 orang lulusan SMA/sederajat untuk tenaga non teknis.

c. Puskesmas di Daerah Tertinggal

Pada puskesmas ini disyaratkan untuk mempunyai 1 orang dokter umum


sebagai penanggung jawab laboratorium, 1 orang analis kesehatan sebagai
tenaga teknis, dan 1 orang lulusan SMA/sederajat untuk tenaga non teknis.

2. Sketsa Laboratorium Puskesmas

Gambar III. Sketsa ruang laboratorium Puskesmas

3. Struktur Laboratorium Puskesmas

Struktur organisasi Puskesmas tergantung dari kegiatan dan beban tugas masing-
masing Puskesmas. Penyusunan struktur organisasi Puskesmas di satu Kabupaten/Kota
dilakukan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota. Sebagai acuan dapat dipergunakan
pola struktur organisasi Puskesmas sebagai berikut :

a. Kepala Puskesmas

b. Unit Tata Usaha yang bertanggungjawab membantu Kepala Puskesmas dalam


pengelolaan:

1. Pengolahan data dan informasi, Perencanaan dan Penilaian (SP2TP)

2. Keuangan

3. Kepegawaian dan umum


c. Unit Pelaksana Teknis Fungsional Puskesmas Upaya Kesehatan Perorangan (UKP) di
Puskesmas yaitu UKP rawat jalan yang terdiri dari penanggung jawab:

1. Poli Umum

2. Poli Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) dan Keluarga Berencana (KB)

3. Poli Gigi

4. Klinik Gizi

5. Ambulans

6. Unit Gawat Darurat

7. Radiologi

8. Laboratorium

9. Apotik

10. Gudang Obat

11. Puskesmas Keliling

Struktur Organisasi Puskesmas Rawat Jalan

Kepala Puskesmas
Kepala Tata Usaha Koordinator Upaya

Kesehatan Perorangan

Keungan Kepegawaian SP2TP Penanggung Jawab


Dan Umum
 Poli Umum

 Poli KIA/KB

 Poli Gigi

 Klinik Gizi

 Ambulans

 UGD

 Laboratorium

 Apotik

 Gudang Obat

Gambar 1V. Diagram Alir Struktur organisasi puskesmas rawat jalan

Struktur Organisasi Puskesmas

Kepala
Puskesmas

Urusan Tata
Usaha

Unit : I-III Puskesmas Unit : IV-VII

Pelaksana Teknis Pembantu Pelaksana Teknis


Uraian Tugas :

1. Kepala Puskesmas

Memimpin, mengawasi dan mengkoordinir kegiatan Puskesmas yang dapat


dilakukan dalam jabatan struktural dan jabatan fungsional

2. Kepala Urusan Tata Usaha

Mengurusi bidang kepegawaian, keuangan, perlengkapan dan surat-menyurat serta


pencatatan dan pelaporan

3. Unit 1

Melaksanakan kegiatan kesejahteraan ibu dan anak, keluarga berencana, dan


perbaikan gizi

4. Unit II

Melaksanakan kegiatan pencegahan dan pemberantasan penyakit, khususnya


imunisasi, kesehatan lingkungan dan laboratorium

5. Unit III

Melaksanakan kegiatan kesehatan gigi dan mulut, kesehatan tenaga kerja dan
lansia(lanjut usia)

6. Unit IV

Melaksanakan kegiatan perawatan kesehatan masyarakat, kesehatan sekolah dan


olahraga, kesehatan jiwa, kesehatan mata dan kesehatan khusus lainnya

7. Unit V

Melaksanakan kegiatan di bidang pembinaan dan pengembangan upaya kesehatan


masyarakat dan penyuluhan kesehatan masyarakat

8. Unit VI

Melaksanakan kegiatan pengobatan rawat jalan dan rawat inap (puskesmas


perawatan)
9. Unit VII

Melaksanakan pengelolaan Farmasi

4. Standar SOP Puskesmas

Standar Operasional Prosedur (SOP) adalah suatu perangkat instruksi/langkah yang


dibakukan untuk menyelesaikan suatu proses kerja rutin tertentu dengan memberikan
langkah-langkah yang benar dan terbaik berdasarkan konsensus bersama untuk
melaksanakan berbagai kegiatan dan fungsi pelayanan untuk membantu mengurangi
kesalahan dan pelayanan sub standar.

SOP bermanfaat sebagai acuan dan dasar bagi tenaga pelaksana dalam melaksanakan
pelayanan kesehatan bermutu. Selain hal tersebut standar dapat meningkatkan efektifitas
dan efisiensi pekerjaan, serta melindungi masyarakat dari pelayanan tidak bermutu. Staf
medis dan non medis berperan aktif dalam pembuatan SOP serta disahkan oleh Kepala
Dinas Kesehatan/Kepala Puskesmas.

SOP harus disertai dengan instruksi kerja yang menjelaskan secara rinci tata cara
tentang hal tersebut di atas. Seluruh kegiatan yang berkaitan harus dilaksanakan sesuai
dengan prosedur dan instruksi kerja yang ada. SOP dan instruksi kerja tersebut harus
dievaluasi secara berkala. SOP yang harus dimiliki Puskesmas ada dua macam, yaitu:

a. SOP medis

b. SOP non medis, minimal mencakup:

 Pendaftaran, penerimaan dan pemulangan pasien.

 Pelayanan pasien JAMKESMAS, JAMKESDA dan JAMPERSAL.

 Pengiriman pasien yang akan dirujuk inter dan antar sarana pelayanan kesehatan
lain.

 Persetujuan/penolakan tindakan medis.

 Pembayaran di Unit Gawat Darurat dan kebijakan perkecualian bagi keluarga


miskin.

 Manajemen keluhan bagi pasien, keluarga, pengunjung.


 Pengisian kartu rawat jalan.

 Penerimaan, penyimpanan dan pemusnahan spesimen.

 Pemeriksaan laboratorium.

1. SOP Pemeliharaan peralatan puskesmas

SOP ini adalah tentang pemeliharaan peralatan, fungsinya adalah menjaga


peralatan tetap berguna sesuai dengan fungsinya. Pemeliharaan peralatan adalah
suatu kegiatan untuk memelihara dan menjaga alat-alat agar tetap terpantau dan
terpelihara dengan baik. Tujuannya adalah untuk memelihara alat-alat agar tetap
terawat dengan baik dan aman.

a. Petugas mencatat semua alat kedalam buku inventaris barang

b. Petugas membuat dan memasang ceklist keadaan alat per ruangan

c. Petugas membuat dan memasang kartu inventaris alat per ruangan

d. Petugas membuat dan memasang kartu pemeliharaan barang

e. Petugas membersihkan alat setiap kali habis digunakan

f. Petugas mensterilkan alat dan menyimpan sesuai karakteristik alat

g. Petugas menempatkan peralatan sesuaikebutuhan tiap Unit

h. Petugas memantau dan mengecek secara berkala alat-alat yang perlu diperbaiki

i. Petugas melakukan pemantauan dan pencatatan alat-alat yang perlu dihapus dan
perlu diusulkan penambahan

j. Petugas membuat pengajuan usulan pengadaan barang dan perbaikan alat

2. Alur SOP Pelayanan Pasien di Puskesmas

BP Umum
Rawat Inap KIA Obat Selesai

BP Gigi

Loket

Rawat Ruang Rawat


IG
Obat
Jalan D Inap

Selesai

5. Jenis pelayanan yang bisa di periksa di Laboratorium Puskesmas

a. Pemeriksaan Hematologi(Darah Lengkap)

b. Pemeriksaan Kimia Darah(Cholestrol, Trigliserida, Asam Urat, Gula Darah,


LDL,Creatinin, Ureum, SGOT, SGPT)

c. Pemeriksaan Typoit (Widal)

d. Pemeriksaan BTA

e. Pemeriksaan Feses Rutin

f. Pemeriksaan Urin

g. Pemeriksaan IMS(Bakteri Gram, GO, Jamur, Tricomonas)

h. Pemeriksaan Retikulosit

i. Pemeriksaan HIV, Syfilis, HBsAg

j. Pemeriksaan Golongan Darah dan Rhessus

BAB III

PENUTUP
A. Kesimpulan

Kesimpulan yang diperoleh dalam makalah ini adalah :

a. Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit adalah sebuah sistem komputerisasi yang
memproses dan mengintegrasikan seluruh alur proses bisnis layanan kesehatan dalam
bentuk jaringan koordinasi, pelaporan dan prosedur administrasi untuk memperoleh
informasi secara cepat dan tepat. Sistem informasi rumah sakit umumnya mencakup
masalah klinis (media), pasien dan informasi-informasi yang berkaitan dengan
kegiatan rumah sakit itu sendiri.

b. Laboratorium Puskesmas adalah sarana pelayanan kesehatan di Puskesmas yang


melaksanakan pengukuran, penetapan, dan pengujian terhadap bahan yang berasal dari
manusia untuk penentuan jenis penyakit, penyebaran penyakit, kondisi kesehatan,
atau faktor yang dapat berpengaruh pada kesehatan perorangan dan masyarakat.

B. Saran

DAFTAR PUSTKA

Meilani,N.2009. Kebidanan Komunitas.Yogyakarta:Liberty


Permenkes No. 37 Thn 2012. Tentang Penyelenggaraan Laboratorium Pusat Kesehatan
Masyarakat

PMK RI No. 37 TAHUN 2017. Penyelenggaraan Laboratorium Kesehatan Masyarakat.

Jakarta : PERMENKES RI

Syncore. (2019). 9 Bab Standar Akreditasi Puskesmas. [Online]. Tersedia ;


http://www.syncore.co.id/id/9-bab-standar-akreditasi-puskesmas. (22 Juli 2019)

Anda mungkin juga menyukai