MANAJEMEN LABORATORIUM
“PERBEDAAN LABORATORIUM RUMAH SAKIT DAN PUSKESMAS DILIHAT
DARI SEGI STRUKTUR SKETSA, DAN SOP”
OLEH :
Kelas : C2 TLM
DOSEN: MISTABAID,S.ST
Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat dan karuniaNya sehingga saya dapat menyelesikan makalah ini dengan
judul perbedaan laboratorium rumah sakit dan laboratorium puskesmas dilihat dari segi
struktur, sketsa dan SOP.
Makalah ini disusun dalam rangka memenuhi tugas individu mata kuliah manajemen
laboratorium program studi DIV Teknologi Laboratotium Medis Universitas Mandala
Waluya. Saya menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna, oleh karena itu
kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun saya harapkan demi
kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata, saya ucapkan terimakasih semoga Allah SWT senantiasa meridhai segala
usaha kita.
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR……………………………………………….i
DAFTAR ISI…………………………………………………………ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang………………………………………………………1
B. Rumusan Masalah……………………………………………………1
C. Tujuan……………………………………………………………….2
BAB II PEMBAHASAN
A. Manajemen Laboratorium Rumah Sakit………………….………….3
1. Rumah Sakit…………………………………………………………..3
2. Sketsa Laboratorium Rumah Sakit…………………..……………….4
3. Struktur Laboratorium Rumah Sakit………………………………….4
4. SOP (Peralatan) Laboratorium Rumah Sakit……………..……….….5
B. Laboratorium Puskesmas……………………………………………..6
1. Pengnertian…………………………………………………………….6
2. Sketsa Laboratorium Puskesmas………………………………………7
3. Struktur Laboratorium Puskesmas…….……………………………....8
4. Standar SOP Puskesmas ……………………………………………...12
5. Jenis Pelayanan Laboratorium Puskesmas……………………………14
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan…………………………………………………………..15
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
B. Rumusan masalah
C. Tujuan
PEMBAHASAN
1. Rumah sakit
Rumah sakit dalam pelaksanaan tujuan, fungsi dan perannya memerlukan suatu bentuk
pengaturannya yang jelas. Banyak unsur-unsur yang terkandung di dalam penyelenggaraan
Rumah Sakit terutama terkait dengan tugas utamanya dalam pelayanan publik yakni
melakukan pelayanan kesehatan, maka membutuhkan perangkat hukum yang memadai. Hal
itu dimaksudkan agar penyelenggaraannya sungguh-sungguh dapat sesuai dengan kedudukan,
peran dan fungsinya, serta terutama untuk dapat memenuhi amanat konstitusi yaitu
mewujudkan kesejahteraan masyarakat (Yustina, 2012).
d. memberikan kepastian hukum kepada pasien, masyarakat, sumber daya manusia rumah
sakit dan rumah sakit
2. Sketsa Rumah Sakit
SOP manajemen rumah sakit adalah suatu pengaturan atau manajerial suatu sarana
kesehatan yang memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat, dimanah rumah sakit
memiliki peran yang strategis dalam mempercepat peningkatan derajat kesehatan masyarakat.
B. Laboatorium Puskesmas
1. Pengertian
Struktur organisasi Puskesmas tergantung dari kegiatan dan beban tugas masing-
masing Puskesmas. Penyusunan struktur organisasi Puskesmas di satu Kabupaten/Kota
dilakukan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota. Sebagai acuan dapat dipergunakan
pola struktur organisasi Puskesmas sebagai berikut :
a. Kepala Puskesmas
2. Keuangan
1. Poli Umum
2. Poli Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) dan Keluarga Berencana (KB)
3. Poli Gigi
4. Klinik Gizi
5. Ambulans
7. Radiologi
8. Laboratorium
9. Apotik
Kepala Puskesmas
Kepala Tata Usaha Koordinator Upaya
Kesehatan Perorangan
Poli KIA/KB
Poli Gigi
Klinik Gizi
Ambulans
UGD
Laboratorium
Apotik
Gudang Obat
Kepala
Puskesmas
Urusan Tata
Usaha
1. Kepala Puskesmas
3. Unit 1
4. Unit II
5. Unit III
Melaksanakan kegiatan kesehatan gigi dan mulut, kesehatan tenaga kerja dan
lansia(lanjut usia)
6. Unit IV
7. Unit V
8. Unit VI
SOP bermanfaat sebagai acuan dan dasar bagi tenaga pelaksana dalam melaksanakan
pelayanan kesehatan bermutu. Selain hal tersebut standar dapat meningkatkan efektifitas
dan efisiensi pekerjaan, serta melindungi masyarakat dari pelayanan tidak bermutu. Staf
medis dan non medis berperan aktif dalam pembuatan SOP serta disahkan oleh Kepala
Dinas Kesehatan/Kepala Puskesmas.
SOP harus disertai dengan instruksi kerja yang menjelaskan secara rinci tata cara
tentang hal tersebut di atas. Seluruh kegiatan yang berkaitan harus dilaksanakan sesuai
dengan prosedur dan instruksi kerja yang ada. SOP dan instruksi kerja tersebut harus
dievaluasi secara berkala. SOP yang harus dimiliki Puskesmas ada dua macam, yaitu:
a. SOP medis
Pengiriman pasien yang akan dirujuk inter dan antar sarana pelayanan kesehatan
lain.
Pemeriksaan laboratorium.
h. Petugas memantau dan mengecek secara berkala alat-alat yang perlu diperbaiki
i. Petugas melakukan pemantauan dan pencatatan alat-alat yang perlu dihapus dan
perlu diusulkan penambahan
BP Umum
Rawat Inap KIA Obat Selesai
BP Gigi
Loket
Selesai
d. Pemeriksaan BTA
f. Pemeriksaan Urin
h. Pemeriksaan Retikulosit
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
a. Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit adalah sebuah sistem komputerisasi yang
memproses dan mengintegrasikan seluruh alur proses bisnis layanan kesehatan dalam
bentuk jaringan koordinasi, pelaporan dan prosedur administrasi untuk memperoleh
informasi secara cepat dan tepat. Sistem informasi rumah sakit umumnya mencakup
masalah klinis (media), pasien dan informasi-informasi yang berkaitan dengan
kegiatan rumah sakit itu sendiri.
B. Saran
DAFTAR PUSTKA
Jakarta : PERMENKES RI