Anda di halaman 1dari 12

RANCANGAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS

A. JUDUL
MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR BIOLOGI PADA SISWA KELAS
X IPA 1 MAN 1 BANGKA TENTANG PERANAN BAKTERI PADA
MANUSIA MELALUI STRATEGI PAKEM ( PEMBELAJARAN AFEKTIF,
KREATIF, EFEKTIF DAN MENYENANGKAN) tipe STAD (STUDENTS
TEAM ACHIEVEMENT DIVISIONS)

B. LATAR BELAKANG MASALAH


Proses pembelajaran di sekolah dilaksanakan oleh guru dan peserta didik. Dalam

Kurikulum 2013, guru hanya sebagai fasilitator sedangkan peserta didik dituntut

untuk lebih kreatif dalam menggali, mengulang, mencoba/melatih kemampuan

terhadap materi pelajaran yang sudah diterima oleh peserta didik di sekolah.

Setiap peserta didik mempunyai tingkat kemampuan yang berbeda - beda, ada

yang mempunyai tingkat kemampuan tinggi sehingga mudah untuk memahami

materi yang disampaikan oleh guru, ada pula sedang - sedang saja kemampuannya

bahkan ada peserta didik sulit untuk menerima pelajaran yang disampaikan oleh

guru apalagi mata pelajaran yang sulit misalnya mata pelajaran biologi . Sebagai

seorang guru yang profesional untuk menyikapi permasalahan yang dihadapi

peserta didik terhadap mata pelajaran yang sangat tidak disenangi , guru harus

mempunyai strategi atau metode yang tepat sasaran agar apapun alasan peserta

didik terhadap mata pelajaran yang sulit dapat terjawab yaitu tidak ada mata

pelajaran yang sulit kalau disenangi. Untuk membuat peserta didik menyenangi

pelajaran matematika maka metode yang digunakan guru adalah metode

Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan atau disingkat PAKEM.

Disebut demikian karena pembelajaran ini dirancang agar mengaktifkan peserta

1
didik mengembangkan kreativitas sehingga efektif namun tetap menyenangkan.

PAKEM adalah sebuah pendekatan yang memungkinkan peserta didik

mengerjakan kegiatan beragam untuk mengembangkan ketrampilan, sikap dan

pemahamannya dengan penekanan belajar sambil bekerja. Metode Pembelajaran

PAKEM telah diatur dalam : Pertama Undang - Undang Nomor 20 Tahun 2003,

Pasal 40, ayat ( 2 ) tentang Sistem Pendidikan Nasional berbunyi guru dan tenaga

kependidikan berkewajiban menciptakan suasana pendidikan yang bermakna,

menyenangkan, kreatif, dinamis dan dialogis; mempunyai komitmen secara

profesional untuk meningkatkan mutu pendidikan; memberi teladan dan menjaga

nama baik lembaga, profesi dan kedudukan sesuai dengan kepercayaan yang

diberikan kepadanya. Kedua Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005, Pasal

19, ayat ( 1 ) tentang Standar Nasional Pendidikan dinyatakan bahwa proses

pembelajaran pada satuan pendidikan diselenggarakan secara interaktif, inspiratif,

menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif,

memberikan ruang gerak yang cukup bagi prakarsa, kreatifitas dan kemandirian

sesuai dengan bakat, minat dan perkembangan fisik serta psikologi peserta didik.

Menurut Saroni ( 2006 ) lingkungan belajar adalah segala sesuatu yang

berhubungan tempat proses pembelajaran dilaksanakan. Lingkungan ini

mencakup dua hal utama yaitu lingkungan fisik dan lingkungan sosial.

PAKEM membutuhkan sistem pengelolaan dan lingkungan belajar yang

mendukung tercapai tujuannya. Penataan ruang kelas yang menarik merupakan

hal yang sangat disarankan dalam PAKEM.

Meningkatnya aktivitas peserta didik dalam proses pembelajaran matematika akan

membuat pelajaran lebih bermakna dan berarti dalam kehidupan peserta didik.

2
Dikatakan demikian, karena ( 1 ) adanya keterlibatan peserta didik dalam

menyusun dan membuat perencanaan proses belajar mengajar, ( 2 ) adanya

keterlibatan intelektual emosional peserta didik melalui dorongan dan semamngat

yang dimilikinya, ( 3 ) adanya keikutsertaan siswa secara kreatif dalam

mendengarkandan memperhatikan apa yang disajikan guru.

Dalam upaya meningkatkan motivasi belajar matematika agar tidak terkesan

menyulitkan bagi peserta didik ketika mengerjakannya maka digunakan strategi

atau model Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan atau disebut

PAKEM dengan menggunakan tipe STAD.

C. IDENTIFIKASI MASALAH DAN PEMBATASAN MASALAH

Memperhatikan situasi di atas, kondisi yang ada saat ini adalah :

1. Metode yang digunakan bersifat konvensional

2. Rendahnya kualitas pembelajaran biologi

3. Rendahnya prestasi peserta didik untuk mata pelajaran biologi

D. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan identifikasi masalah di atas, permasalahan yang dapat

dirumuskan :

1. Bagaimana upaya meningkatkan motivasi belajar biologi dengan strategi

Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan ( PAKEM ) tipe

STAD ?

2. Apakah penggunaan model Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif, dan

Menyenangkan ( PAKEM ) tipe STAD dapat meningkatkan motivasi belajar

biologi ?

3
E. TUJUAN PENELITIAN
Adapun tujuan dari Penelitian Tindakan Kelas antara lain :

1. Guru dapat meningkatkan strategi dan kualitas pembelajaran biologi.

2. Peserta didik merasa dirinya mendapat perhatian dan kesempatan untuk

menyampaikan pendapat, ide, gagasan dan pertanyaan.

3. Peserta didik dapat bekerja secara mandiri maupun kelompok serta mampu

mempertanggungjawabkan segala tugas individu maupun kelompok.

4. Seluruh peserta didik menguasai materi pelajaran secara tuntas.

E. MANFAAT PENELITIAN
Adapun manfaat yang diperoleh dari Penelitian Tindakan Kelas antara lain :

1. Proses belajar mengajar Biologi tidak lagi monoton.

2. Ditemukan strategi pembelajaran yang tepat, tidak konvensional tetapi

bersifat variatif.

3. Keaktifan peserta didik dalam mengerjakan tugas mandiri maupun kelompok

meningkat.

4. Keberanian peserta didik mengungkapkan ide, pendapat, pertanyaan dan

saran meningkat.

5. Kualitas pembelajaran Biologi.

6. Hasil belajar peserta didik dalam mata pelajaran biologi meningkat.

F. LANDASAN TEORI
PAKEM adalah sebuah model atau pendekatan pembelajaran yang

memungkinkan peserta didik mengerjakan kegiatan belajar yang beragam

4
untuk mengembangkan ketrampilan, sikap dan pemahaman dengan penekanan

pada belajar sambil bekerja ( learning by doing ), sementara guru

menggunakan berbagai sumber dan alat bantu belajar, termasuk pemanfaatan

lingkungan supaya pembelajaran lebih bermakna, menarik,. menyenangkan dan

efektif.

Dari pengertian di atas, jelas bahwa pembelajaran model PAKEM

meskipun yang diharapkan pertama dan utama keaktifan dan kekreatifan

peserta didik, namun sebenarnya gurupun dituntut untuk aktif dan kreatif pula.

Agam pembelajaran model PAKEM ini dapat berjalan sesuai dengan yang

diharapkan, sudah tentu guru harus merancang pembelajarannya dengan baik,

melaksanakannya dengan baik dan akhirnya menilai hasil pembelajaran dengan

baik pula. Disamping keaktifan guru juga sangat menentukan scenario

pembelajarannya dapat berjalan atau tidak.

STAD ( Student Teams Achievement Divisions )

Tipe STAD dikembangkan oleh Robert Slavin dan kawan - kawannya

dari Universitas John Hopkins. Tipe ini digunakan untuk mengajarkan

informasi akademik baru kepada peserta didik setiap minggu, baik melalui

penyajian verbal maupun tertulis.

Pelaksanaan tipe STAD melalui tahapan sebagai berikut :

1). Penjelasan materi pembelajaran

2).Diskusi atau kerja kelompok belajar

3). Validasi oleh guru

4). Evaluasi ( tes )

5
5). Menentukan nilai individu dan kelompok

6). Penghargaan individu atau kelompok

G. METODOLOGI PENELITIAN

1. Karakteristik Lokasi
a. Nama Sekolah : MAN 1 Bangka
b. Alamat Sekolah :Jl. Batin Tikal Air ruay kec. Pemali Sungailiat
Bangka
c. Kelas : X IPA
2. Karakteristik Siswa
a. Komposisi Siswa
Siswa di kelas X IPA MAN 1 Bangka jumlah perempuan lebih banyak
dibandingkan laki-laki. Perempuan berjumlah 15 siswa dan laki-laki
berjumlah 8 siswa. Kompetensi belajar siswa kelas X IPA tergolong
ke dalam kriteria rendah

3. Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Penelitian


Tindakan Kelas (Classroom Action Research), yang terdiri atas empat
kegiatan yaitu perencanaan ( planning), pelaksanaan (acting),
pengamatan (observation), dan refleksi (reflection).
Uraian keempat kegiatan yang akan dilakukan dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut.
a. Perencanaan
1) peneliti membuat rencana pembelajaran
2) peneliti membuat instrument penelitian: lembar observasi, lembar
penilaian, alat tes.
b. Pelaksanaan
1) peneliti (guru) menjelaskan kompetensi dan indikator yang
akan dicapai

6
2) peneliti menjelaskan kegiatan pembelajaran yang akan
dilakukan melalui model simulasi.
3) peneliti membagi peserta didik menjadi lima kelompok, masing-
masing kelompok ada yang berperan sebagai kepala
pembukuan dan yang lain sebagai anggota pembukuan
(klerikal), tugas seorang kepala mengatur anggota kelompok
untuk mengerjakan siklus peranan bakteri dalam kehidupan
manusia.
4) Setiap kelompok harus menyelesaikan tahapan-tahapan siklus
akuntansi perusahaan dagang berdasarkan kasus-kasus yang
diberikan. Tugas kepala pembukuan mengorganisr timnya, dan
sebagai ketua tim yang memimpin diskusi atas permasalahan
pembukuan.
5) masing-masing peserta di dalam kelompok akan mendapat
tugas mengerjakan siklus akuntansi perusahaan dagang.
6) secara berkelompok peserta didik mendiskusikan masing-
masing tugas yang dikerjakan.
7) peserta didik menggabungkan hasil pekerjaan dan melaporkan
kepada ketua tim.
8) Ketua tim dan anggota membuat laporan tentang siklus
akuntansi perusahaan dagang sesuai dengan kasus yang
diberikan.
9) Ketua tim beserta timnya membuat presentasi tentang praktek
simulasi yang dikerjakan.
10) Masing-masing kelompok membuat laporan secara tertulis, dan
merakapitulasi dan melaporkannya pada guru yang
bersangkutan.
11) setelah menerima hasil laporan masing-masing kelompok,
masing-masing kelompok bertukar kasus siklus akuntansi
perusahaan dagang.
c. Pengamatan
Observasi dilaksanakan selama kegiatan pembelajaran berlangsung.
Observasi dilakukan oleh rekan sejawat. Dalam melaksanakan

7
observasi, kolaborator menggunakan lembar observasi., meliputi (1)
kesiapan peserta didik mengikuti proses pembelajaran, (2) sikap
positif peserta didik dalam mengikuti proses pembelajaran, (3)
kompetensi peserta didik terhadap pembelajaran praktek siklus
peranan bakteri, (4) keaktifan peserta didik dalam pembelajaran, dan
(5) keseriusan dan tanggung jawab dalam melaksanakan tugas.

d. Refleksi
Refleksi dilakukan untuk mengetahui kekurangan dan kelebihan
tindakan yang telah dilakukan terhadap subjek penelitian sehingga
dapat dijadikan patokan untuk perbaikan tindakan pada siklus
berikutnya. Kekurangan dan kelebihan tindakan yang telah dilakukan
diperoleh dari lembar observasi, catatan peneliti, dan hasil praktek
siklus akuntansi perusahaan dagang peserta didik. Setelah diperoleh
hasil siklus satu, kemudian dilanjutkan tindakan untuk siklus kedua
dan seterusnya.

4. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah


teknik observasi, dan pemberian dan pemecahan kasus pembukuan.
Teknik observasi digunakan untuk memperoleh data tentang aktivitas
peserta didik selama pembelajaran berlangsung. Sedangkan pemberian
dan pemecahan kasus pembukuan digunakan untuk mengukur
kompetensi peserta didik dalam praktek siklus peranan bakteri

5. Teknik Analisis data

Analisis Data Observasi

Untuk data kualitatif, data yang dianalisa adalah data hasil pengamatan

(observasi) dengan perhitungan presentasi kecenderungan respon sikap peserta

didik menggunakan rumus :

8
S= x 100%

Keterangan :

S =rata- rata sikap positif peserta didik

Sedangkan untuk data kuantitatif dengan menggunakan nilai rata-rata peningkatan

kualitas hasil belajar peserta didik di setiap siklusnya sebagai berikut :

X=

Keterangan: x = nilai rata-rata

Dalam penelitian ini, kegiatan observasi yang dilakukan adalah


observasi langsung, observer mengamati secara langsung kegaitan
pembelajaran yang dilakukan peneliti.

Tabel Observasi Aktivitas Siswa


Skor
No Aspek yang Diamati
1 2 3 4
1 Kesiapan peserta didik mengikuti proses
pembelajaran
2 Sikap positif peserta didik dalam mengikuti proses
pembelajaran
3 Keseriusan peserta didik terhadap pembelajaran
praktek siklus peranan bakteri
4 Keterlibatan peserta didik dalam pembelajaran
5 Kesediaan peserta didik untuk menerima dan
menghargai pendapat orang lain
6 Tanggung jawab dalam melaksanakan tugas.

Data yang diperoleh dari observasi diberi dinilai, dengan rumus berikut.

9
Selanjutnya dari perhitungan tersebut dapat dikalsifikasikan aktivitas
belajar peserta didik berikut ini.
85 – 100 : sangat aktif
75 – 84 : aktif
50 – 74 : kurang aktif
< 50 : tidak aktif
Analisis Data Kasus Pembukuan

Profil Penilaian Siklus Akuntansi Perusahaan Dagang


No Unsur yang Dinilai Skor Maksimum
1 Menuliskan peranan bakteri yang menguntungkan 25
bagi manusia
2 Menuliskan peranan bakteri yang merugikan bagi 25
manusia
3 Membuat nama bakteri yang khusus pada hewan dan 25
manusia
4 Membuat nama bakteri yang khusus pada tumbuhan 25
Jumlah 100

Selanjutnya dari hasil kasus pembukuan siklus akuntansi perusahaan


dagang peserta didik diolah untuk menentukan nilai dengan rumus berikut.

Indikator keberhasilan belajar peserta didik jika aktivitas belajarnya


minimal berkategori baik, dan kompetensi praktek siklus akuntansi
perusahaan dagang sesuai dengan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) kelas
XII PSIS SMA Negeri 1 Banyuasin 1 tahun pelajaran 2012/2013 adalah 80.
Dengan demikian, peserta didik dinyatakan tuntas jika nilai praktik siklus
akuntansi perusahaan dagang kurang ( > ) 80.

H. JADWAL KEGIATAN
No Rencana Kegiatan Waktu (minggu ke)
1 Persiapan 1 2 3 4 5 6 7 8
  • Menyusun Proposal X
• Menyusun konsep pelaksanaan X
• Menyusun instrumen X X
• Menyusun LKS X X
• Lain-lain yang dilakukan x X
2. Pelaksanaan

10
  • Menyiapkan kelas dan alat X X X
• Melakukan tindakan Siklus I X X X
• Melakukan tindakan siklus II X X X
• Lain-lain yang dilakukan X X X
3. Penyusunan laporan
  • Menyusun konsep laporan X
• Seminar hasil penelitian X
• Perbaikan laporan X
• Penggandaan dan pengiriman hasil X
• Lain-lain yang dilakukan X

11
DAFTAR PUSTAKA

Atmodiwirio, Soebagio, 2000. Manajemen Pendidikan Indonesia. Jakarta :


Ardadizya Jaya.

Arikunto, Suharsini, 2005. Dasar - Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : Bum


Aksara.

Borg & Gall, 200. Educational Research. New York : Allyn and Bacon.

Moleong, Lexy J, 2000. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung : Remaja Rosda


Karya.

Natawidjaja, Rochman, 1985. Cara Belajar Siswa Aktif dan Penerapannya dalam
Metode Pembelajaran. Jakarta : Direktorat Jendral Dikdasmen, Depdiknas.

Natawidjaja, Rochman, 1997. Konsep dasar Penelitian Tindakan Kelas.


Bandung : IKIP Bandung.

Nasution, S. 1989. Didaktik Azas - Azas Mengajar. Bandung : Jermnas.

Sudjana, Nana, 1991. Model - Model Mengajar CBSA. Bandung : Sinar Baru.

Satori, Djama’an dan Aan Komariah, 2009. Metodologi Penelitian Kualitatif.


Bandung : Alfabeta.

Wiriaatmadja, Rochiati, 2005. Metode Penelitian Kelas. Bandung : Remaja

12

Anda mungkin juga menyukai