Anda di halaman 1dari 3

TUGAS BAHASA INDONESIA MEMBUAT TEKS

EDITORIAL

Nama : Hamka Agus


Kelas : XII TPTU
Pembimbing : Sri Utari, S.pd
Tanggal : 27/10/2020
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
TEKS EDITORIAL
DAMPAK COVID 19 BAGI INDONESIA

Tesis :
Pada tahun 2020 dunia diambang musibah berat. Musibah itu adalah Virus Covid 19. Virus
ini sudah menyebar diberbagai negara. Salah satunya Indonesia. Di Indonesia wabah virus
tersebut sudah menyebar di seluruh Indonesia. Akibatnya aktifitas masyarakat Indonesia
terganggu dan terbatas karena wabah Virus Covid 19 yang suah tersebar di Indonesia. Contoh
aktifitas adalah di bidang pekerjaan, pendidikan, perekonomian dll.
Argumentasi :
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makari mengizinkan sekolah yang berada di
wilayah zona kuning untuk mengadakan pembelajaran luring (tatap muka). Padahal
sebelumnya Menteri Pendidikan dan Kebudayaan hanya mengizinkan sekolah di zona hijau
saja untuk dibuka secara bertahap dengan protokol kesehatan yang ketat.
Pandemi COVID-19 memang telah memperlihatkan lagi betapa timpangnya infrastruktur
Indonesia. Sebelumnya, OECD atau Organization for Economic Cooperation and
Development pernah melansir data bahwa hanya 34 persen penduduk Indonesia yang
terkoneksi dengan internet. Survey Asosiasi Penyedia Jasa Internet Indonesia pada tahun
2018 juga mengungkap hasil yang serupa. Di Jawa, lebih dari 55,7% penduduk dapat
mengakses internet. Sementara itu di Kalimantan baru 6,6% saja yang terhubung ke internet.
Namun semua fakta tersebut tidak menjadi alasan untuk memperlonggar izin pembukaan
sekolah. Pada masa pandemi yang masih berkecamuk, pemerintah tidak boleh bertaruh
dengan memperluas wilayah yang boleh mengadakan pembelajaran tatap muka. Kebijakan
membuka sekolah di zona kuning tanpa menjamin keamanannya hanya akan menimbulkan
kesan bahwa pemerintah telah putus asa.
Tidak hanya dibidang pendidikan dampak wabah Virus Covid 19 sangat terpengaruh
dibidang pekerjaan. Praktisi Hukum Ketenagakerjaan Juanda Pangaribuan mengatakan
sedikitnya ada 4 masalah ketenagakerjaan yang muncul akibat Covid-19. Pertama, pada saat
pelaksanaan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) sebagian perusahaan tidak boleh
beroperasi. Akibatnya, ada perusahaan yang memutuskan untuk merumahkan pekerja atau
memerintahkan pekerja untuk bekerja dari rumah (work from home/WFH). Kedua, dalam
kondisi seperti ini, bisa berlaku asas no work no pay sebagaimana diatur Pasal 93 ayat (1) UU
No.13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan. Ketentuan ini menyebut upah tidak dibayar
apabila pekerja/buruh tidak melakukan pekerjaan, kecuali bagi pekerja yang sakit baik karena
Covid-19 atau bukan.
Ketiga, pembayaran upah. Juanda berpendapat setelah pandemi Covid-19 berakhir berpotensi
banyak perselisihan ketenagakerjaan yang akan muncul. Keempat, dampak Covid-19 bisa
berujung PHK. Menurut Juanda, status hubungan kerja dibagi dua yaitu perjanjian kerja
waktu tertentu (PKWT) dan perjanjian kerja waktu tidak tertentu (PKWTT). Terakhir,
perusahaan bisa melakukan PHK karena terdampak Covid-19 dengan alasan efisiensi
sebagaimana diatur Pasal 164 ayat (3) UU No.13 Tahun 2003.
Selain Virus Covid 19 sangat berpengaruh di bidang pendidikan dan perkerjaan. Virus ini
juga sangat membawa dampak pengaruh di bidang perekonomian. Kelumpuhkan pada segi
ekonomi semakin parah dengan adanya penguncian (lockdown) terhadap seluruh aktivitas
ekonomi masyarakat. Penguncian (lockdown) pada seluruh aktivitas ekonomi akan
mempercepat peningkatan jumlah pengangguran karena banyaknya karyawan yang di PHK.
Selain itu, industri jasa di dunia akan semakin terpuruk. Sebagai salah satu Negara dengan
ekonomi terbesar di dunia, melemahnya sektor ekonomi China akibat Covid-19 akan
berdampak besar bagi perekonomian dunia. Aktivitas perdagangan global akan melambat
karena permintaan barang dan jasa dari China yang menurun.
Indonesia yang memiliki hubungan ekonomi yang cukup besar dengan China, juga
merasakan dampak secara langsung maupun tidak langsung dari wabah Covid-19 tersebut.
Pemerintah memperkirakan penurunan 1 persen pertumbuhan ekonomi China akan
mengakibatkan penurunan pertumbuhan ekonomi Indonesia kurang lebih 0,6 persen.
Besarnya dampak yang ditimbulkan dari adanya pandemi Covid-19 terhadap sektor ekonomi,
memperlihatkan bahwa perekonomian Indonesia memiliki resiko yang sangat tinggi untuk
melemah.
Penegasan Ulang :
Pemerintah harus berusaha lebih keras untuk mencari jalan keluar dalam mengatasi dampak
Virus Covid 19 terhadap aktifitas di bidang pendidikan, pekerjaan dan perekonomian.
Misalnya dengan memberikan tunjangan dan fasilitas yang memadai untuk para guru dan
murid yang kurang mampu, memberikan pekerjaan pada para karyawan yang dirumahkan
agar karyawan bisa berkerja meskipun dari rumah, dan pembukaan ekonomi secara bertahap
menuju tatanan kenormalan baru. Kedua, program Pemulihan Ekonomi Nasional
(PEN). Ketiga, reset dan transformasi ekonomi. Dengan cara atau solusi tersebut masyarakat
Indonesia bisa menjalankan aktifitas tetapi harus menaati protokol kesehatan.

Anda mungkin juga menyukai