Anda di halaman 1dari 4

TUGAS BAHASA INDONESIA

MENULIS NOVEL SEJARAH PRIBADI

Nama : Hamka Agus


Kelas : XII TPTU
Mapel : Bahasa Indonesia
Pembimbing : Sri Utari, S.pd
Seorang Anak Ingin Menjadi Pahlawan

Suatu hari, ada seorang anak yang ingin menjadi pahlawan bernama Midoriya Izuku.
Midoriya terlahir dari kedua orang tua yang memiliki bakat. Ibunya memiliki bakat
telekinesis dan ayahnya memiliki bakat nafas api. Ketika berumur lima tahun Midoriya di
bawah ibunya ke rumah sakit untuk mengecek apakah Midoriya mewarisi kedua bakat orang
tuanya atau salah satunya saja. Setelah diperiksa, dokter mengatakan kepada ibu Midoriya
bahwa “anak ini tidak mewarisi bakat dari ibu atau dari suami ibu”. Setelah mendengar hal
itu, Midoriya langsung syok dan tidak terima bahwa dirinya tidak mewarisi salah satu bakat
dari kedua orang tuanya. Semejak itu Midoriya mengurung diri dan menonton video
pahlawan favoritnya sambil bersedih setiap hari di kamarnya. Tetapi, ibunya tidak tega
melihat midoriya bersedih dan memberikan semangat agar jangan menyerah.
Sepuluh tahun berlalu. Suatu hari, ketika Midoriya sudah berumur lima belas tahun disaat itu
Midoriya pulang dari sekolah dalam keadaan kesal karena buku biodata pahlawan
keseyangannya sedikit hangus terbakar dan basah gara – gara temanya bernama Katsuki
Bakugo yang tidak ingin Midoriya masuk SMA Yuei dan menjadi saingannya. Midoriya
pulang berjalan ke arah kolong jembatan. Setelah sampai di depan kolong jembatan Midoriya
masih kesal sama Bakugo. Midoriya ingin membuktikan dirinya pasti bisa menemukan
bakatnya. Setelah itu, Midoriya masuk melawati kolong jembatan. Pada saat Midoriya sudah
berjalan di tengah kolong jembatan tiba – tiba penjahat muncul didepannya dan langsung
menyerang Midoriya. Saat itu, Midoriya takut dan langsung lari. Tetapi, Midoriya kalah cepat
sehingga dirinya tertangkap.
Pada saat itu, Midoriya mulai kehilangan kesedarannya karena tubunya mau diambil ahli
sama penjahat. Disaat terakhir itu, datanglah pahlawan nomor satu bernama All Might dan
langsung mengalahkan penjahat tersebut. Setelah mengalahkan penjahat itu All Might
membawah Midoriya ke tempat aman. Saat itu, Midoriya masih keadaan pingsan. All Might
membangunkan Midoriya setelah bangun dari pingsangnya, Midoriya kaget dan tak
menyangka bahwa dirinya diselamatkan oleh pahlawan nomor satu dan sangat diidolakannya.
Setelah itu, All Might langsung pergi meniggalkannya tapi sebelum pergi Midoriya ingin
mengatakan sesuatu. Saat itu, All Might tidak mendengarkannya dan pergi begitu saja.
Tetapi, Midoriya mengikutinya dengan cara memegang kakinya saat loncat diudara. Dan
disaat itu All Might kaget karena diikuti oleh Midoriya lalu, All Might berhenti di atas
gedung. Setelah berhenti All Might bertanya “ kenapa kau mengikuti” Midoriya menjawab “
Karna aku ingin mengatakan sesuatu, apakah aku bisa menjadi pahlawan sepertimu walaupun
tidak memiliki bakat!” All Might diam dan tidak menjawab pertanyaan Midoriya dan pergi
tanpa menjawab pertanyaannya.
Setelah All Might pergi, Midoriya sedih dan kecewa karena pertanyaanya tidak dijawab lalu,
Midoriya pulang. Padat saat perjalanan pulang Midoriya mendengar suara ledakan dari jauh.
Midoriya penasaran dan pergi mendatangi lokasi terjadinya ledakan. Setelah sampai
Midoriya melihat Bakugo tertangkap oleh penjahat yang sama saat ia tertangkap. Disaat itu,
para pahlawan tidak bisa menyelamatnya karena wujut penjahat tersebut cair dan sulit
dikalahkan. Midoriya ingin menolongnya tapi Midoriya takut kerena percuma saja
menolongnya pasti ia kalah dan tertangkap oleh penjahat itu. Namun, Midoriya sangat peduli
sama Bakugo. Tanpa berfikir panjang Midoriya langsung nekat pergi menolong temannya
walaupun tidak mempunyai bakat. Saat Midoriya pergi menolong Bakugo, All Might melihat
Midoriya. Disaat itu juga, All Might merasa malu dan kagum kepada Midoriya yang
menolong temannya meskipun tidak mempunyai bakat. Dalam situasi itu All Might ingin
menolong Midoriya dan Bakugo tetapi, All Might tidak bisa kembali dalam wujud badan
besarnya karena tubuh sudah mencapai batasnya. Namun, karna rasa kagumnya kepada
midoriya, All Might memaksakan dirinya untuk menolong Midoriya dan Bakugo meskipun
tubuhnya sudah mencapai batas. Saat Midoriya sudah tertangkap bersama Bakugo, All Might
datang dan langsung mengalahkan penjahat itu dengan satu pukulan. Masyarakat melihatnya
kagum dan tatjub kepada All Might yang mengalahkan penjahat itu dengan satu pukulan.
Setelah diselamatkan dan kejadian itu selasai, Midoriya dan Bakugo berterimakasih kepada
All Might karna sudah diselamatkan.
Kemudian, Midoriya dan Bokugo pulang ke rumah masing – masing. Dalam perjalanan
pulang, Midoriya bertemu lagi dengan All Might. Dalam pertemuan itu All Might ingin
memberikan jawaban tentang pertanyaan Midoriya yang tidak dijawanya. All Might
menjawab pertanyaan Midoriya dengan mengatakan “kau bisa menjadi pahlanwan” Midoriya
menanyakan kembali dengan mengatakan “kenapa kau menjawab dengan mengatakan itu”
All Might membalasnya dengan mengatakan “ karna aku kagum padamu saat kejadian tadi,
kau pergi menyelamatkan temanmu dengan rasa takut dan tidak berfikir panjang meskipun
kau sudah tau kalau kau tidak bisa mengalahkan penjahat itu dan menyelamatkan temanmu.
Perbuatanmu itu yang membuat aku kagum padamu. Setelah mendengar jawaban dan
perkataan dari All Might, Midoriya tiba – tiba menangis bahagia karena ada orang
mengatakan bahwa ia bisa menjadi pahlawan dan orang itu adalah pahlawan nomor satu yang
sangat ia idolakan. Kemudian, All Might menawari kepada Midoriya dengan mengatakan
“Midoriya apakah kau mau mewarisi bakatku kepadamu. Bakatku bernama One For All” lalu
All Might menjalaskan bakatnya tersebut.Setelah mendegar penjelasan itu, Midoriya
menjawab dengan senang hati dengan mengatakan “iya aku mau menerima bakatmu”.
Namun, All Might memberi syarat kepada Midoriya sebelum mewarisi bakatnya ke Midoriya
dengan mengatakan “ sebelum aku mewariskan bakatku kepadamu, kau harus melatih
fisikmu selama tiga bulan sebelum pedaftaran SMA Yuei dibuka dan aku akan melatihmu”
Midoriya menerima persyaratan itu. Setelah pertemuannya dengan All Might, Midoriya
pulang dan istirahat. Keesokan harinya latihan fisik dimulai. Midoriya dilatih fisiknya oleh
All Might di pantai setiap hari. Hari – hari berlalu dan tidak terasa Midoriya melatih fisiknya
selama tiga bulan. Setelah berlatih tiga bulan akhirnya Midoriya berhasil melatih fisik. Disaat
itu juga All Might mewariskan bakat One For All nya kepada Midoriya dan memberi tau
kepada Midoriya bahwa iya akan menjadi guru di SMA Yuei. Mendegar pemberitahuan itu
Midoriya tambah bahagia karna akan bertemu setiap hari dengan All Might dan melatih bakat
yang diwariskan kepadanya dibawah bimbingan All Might.
Dihari itu setelah All Might mewariskan bakatnya kepada Midoriya. Midoriya langsung
pulang dan pergi ke SMA Yuei mendaftar untuk melanjutkan sekolahnya disana. Lalu ketika
sudah sampai Midoriya lansung mendaftarkan dirinya di sekolah itu dan langsung megikuti
tes. Tes tersebut terbagi dua ada tes kepintaran dan tes bakat. Setelah tes tersebut selesai,
Midoriya langsung pulang dan menunggu hasil tesnya. Keesokan harinya, hasil tes tersebut
keluar dan ternyata Midoriya lulus karena nilai tes kepintarannya mendapatkan nilai tertinggi
walaupun nilai tes bakatnya rendah karna Midoriya belum bisa mengadalikan bakat yang
diwariskan All Might padanya. Tetapi, Midoriya tidak menyerah karna ia pasti bisa
mengadalikan bakatnya. Setelah hasil tesnya keluar dan lulus, Midoriya sangat bahagia dan
ibunya juga ikut bahagia karena anaknya bisa masuk kesekolah Midoriya inginkan. Keesokan
harinya,dihari pertama Midoriya pergi ke sekolah dan sudah resmi menjadi siswa dari SMA
Yuei. Disana Midoriya mendapat banyak teman yang unik. Setelah belajar di SMA Yuei
selama tiga tahun, akhirnya Midoriya bisa mengendali bakatnya dan lulus dengan nilai yang
memuaskan. Dan setelah lulus SMA, Midoriya bisa menjadi pahlawan yang sangat ia mimpi
– mimpikan.

Anda mungkin juga menyukai