c ini adalah
ketika berdirinya bu
ulu kuduk Anda secara tiba-tiba. –Fadly Mahen
ndra
Prolog
Cerita Riddle adalah suatu cerita singkat yang mungkin terlihat hanya sebuah baris-baris cerita
biasa saja, namun jika dibaca 2 sampai 3 kali dan menghayatinya maka cerita tersebut akan
memiliki makna yang tersembunyi.
Terkadang suatu Cerita Riddle perlu dibaca lebih dari 4 kali untuk memahami makanya yang
tersembunyi. Di ebook ini Penulis mencoba memberikan kunci jawaban di halaman akhir, kunci
jawaban bukanlah jawaban yang pasti karena ini hanyalah tafsiran dari Penulis.
Kisah-kisah pada buku ini bersumber dari www.scaryforkids.com dan beberapa ceritanya
diambil dari Remylittlechef. Terdapat juga cerita karangan dari Penulis sendiri yang disisipkan
dalam kumpulan cerita di bawah.
Ciri-ciri anda berhasil memecahkan makna yang tersembunyi dibalik cerita ini adalah ketika
berdirinya bulu kuduk anda secara tiba-tiba.
Prolog ...................................................................................................................... 2
Suatu hari musibah terjadi. Saat kami berjalan di pinggir sungai, Kim tiba-tiba terjatuh
dan terbawa arus yg deras. Ia meninggal. Kami bertiga sangat kehilangan Kim. Namun
walau Kim telah meninggal kami berempat tetap bersama.
Saat aku, Liz dan Jenny pergi ke makam Kim, Liz berkata "akhir-akhir ini punggungku
sering berkeringat, basah rasanya. dan aku mudah sekali pegal". Aku hanya tersenyum.
Seperti yang telah kubilang sebelumnya, kami selalu berempat.
2. Membunuh Perampok
Pada suatu malam isteriku diserang oleh seorang perampok ketika aku sedang dalam
perjalanan pulang sehabis lelah bekerja. Isteriku menusuk perampok tersebut dengan
pisau yang sedang dibawanya dan membunuhnya. Setelah menyelidiki kasus penusukan
tersebut, Polisi menyatakan bahwa itu adalah perlindungan diri yang dilakukan oleh
wanita tersebut.
Ketika aku akan menjemputnya dari kantor polisi, dia mengatakan, “Ketika aku
mendengar bel pintu kupikir itu adalah kamu, tetapi ternyata adalah perampok
bertopeng yang langsung masuk segera setelah aku membuka pintu!” sambil
memeluknya dengan erat, aku mengatakan “Kau pasti sangat ketakutan, paling tidak
sekarang kau aman.”
4. Namaku Lily
Seorang gadis bernama Lily bercerita kepada teman-temannya kalau dia memiliki
rahasia gelap yang telah ia sembunyikan selama bertahun-tahun. Orang tuanya telah
dibunuh ketika ia berusia 15 tahun. Ia mengatakan bahwa kakak laki-lakinya menggila
dan menusuk Ayah dan Ibunya hingga tewas.
Teman-temannya terkejut mendengar cerita menyedihkan dari Lily tersebut. “Aku turut
prihatin mendengarnya” kata salah satu temannya. “Lalu apa yang terjadi pada
kakakmu?”. “Dia langsung dibekuk polisi” kata Lily. “Setelah melalui persidangan, pada
akhirnya kakakku dijatuhi hukuman atas pembunuhan dan akan segera di eksekusi mati.
Kau tidak akan percaya betapa sulitnya itu. Aku menjalani hidup dengan penuh
kesedihan. Aku tidak bisa makan dan tidur, dan segera ingin melupakan kenanganku
yang kelam tersebut. Hingga pada akhirnya aku mengalami depresi berat yang benar-
benar membuatku gila, bahkan amnesia yang memerlukan waktuku bertahun-tahun
untuk pulih dan bisa menjalani hidup seperti biasa lagi”.
“Apakah kamu pernah menceritakan kisah ini pada orang lain sebelumnya?” Tanya
temannya. “Tidak pernah” sahut Lily. “Aku mulai bertanya-tanya, tapi hal tersebut tidak
pernah terjawab. Saat aku menemui kakakku sebelum eksekusi matinya, dia tidak
mengucapkan sepatah kata pun. Dia tidak pernah menjelaskan mengapa dia membunuh
Ayah dan Ibu kita. Dia hanya memandangku dengan senyuman ketika eksekusi matinya
dimulai”. “Mungkin ada cara untukmu bisa mengetahui semua itu” kata salah satu
temannya. “Terserah padamu untuk mengikutinya atau tidak, tapi aku kenal dengan
seorang peramal. Dia bisa berkomunikasi dengan arwah, dan mungkin bisa
membantumu mencari jawaban tersebut.”
Beberapa hari kemudian, Lily memutuskan untuk menemui sang peramal yang
disarankan oleh temannya itu, dan berkonsultasi mengenai masa lalunya. Sang peramal
mematikan lampunya, menyalakan lilin dan duduk dikursinya sambil menundukkan
kepalanya, dan mulai masuk ke alam bawah sadarnya.
“Lantas apa yang menyebabkan kakakku membunuh kedua orang tuaku?” Tanya Lily.
“Kakakmu sebenarnya hanya bertanggung jawab atas kematian satu orang.” Jawab sang
peramal. Tiba-tiba Lily menyadari semua itu. Dia lalu meneteskan air mata dan mulai
menangis tersedu-sedu.
5. Terimakasih Jacob
Belajar untuk menjadi seorang dokter benar-benar memerlukan kerja keras, tetapi aku
mendapatkan nilai sempurna pada tes otopsi pada hari Jum’at lalu. Tetapi semua itu
berkat bantuan dari teman sekamar saya. Aku berharap dapat berterimakasih
kepadanya, tetapi dia sudah tidak bersama kami lagi. RIP Jacob.
6. Daging Manusia
Beberapa hari yang lalu, aku diajak temanku untuk makan malam dirumahnya. Hal yang
menurutku aneh adalah, baru-baru ini ia terlibat pada sebuah ajaran agama yang aneh.
Sesampainya aku disana, dia menyuguhiku dengan berbagai macam daging, tetapi ia
tidak memberitahuku daging apa itu. Itu sedikit membuatku ragu. Saya mengira bahwa
itu adalah daging manusia, tetapi setelah aku memakannya, aku langsung menyadari
bahwa itu bukanlah daging manusia.
7. Lampu Kamar
Aku sangat ketakutan semalam, setelah aku membaca cerita yang sangat menakutkan
pada suatu website. Yang lebih parah lagi aku sendirian di rumah karena orang tuaku
pergi ke luar kota. Jadi, Aku menyalakan lampu di kamarku dan pada seluruh koridor
yang menuntunku menuju kamar mandi, itu membuatku merasa lebih baik. Satu-
satunya hal yang menakutkanku adalah ketika aku selesai mandi dan kembali. Aku
menyalakan lampu kamarku, dan pada saat bersamaan seekor kucing melompat ke atap
rumahku dan membuat suara gaduh di dekat jendela kamarku. Hal itu membuatku
terkaget-kaget.
9. Usai Perang
Pada akhir perang di Irak, seorang tentara Amerika menelpon kedua orang tuanya di
kampung halamannya. “Hai Ayah dan Ibu” kata tentara tersebut. “Mereka akan
mengirimku pulang dalam beberapa hari. Ketika aku pulang, maukan kalian mengurusku
hanya untuk beberapa saat saja?”
Orang tuanya merasa sangat senang mendengar berita bahwa anaknya akan pulang ke
rumah. “Tentu saja!” balas ayahnya. “Kau bisa tinggal bersama kami selama yang kamu
mau”. Lalu anaknya berkata “Salah satu temanku tidak memiliki tempat tinggal untuk
dituju, dan apakah Ayah dan Ibu keberatan jika ia ikut tinggal bersama kita sebentar
saja?”. “Tidak apa, temanmu selalu kami sambut dengan baik untuk tinggal di rumah”
kata Ibunya. “Tetapi ada yang harus kalian ketahui” kata anaknya. “Temanku itu habis
menginjak lading ranjau saat kami berperang. Dia kehilangan kedua tangan dan
kakinya.”
Setelah berdiam cukup lama Ibunya mengatakan “Baiklah, tidak apa-apa jika hanya
beberapa hari, tetapi sangat merepotkan untuk mengurus orang cacat. Itu akan menjadi
beban bagi kami. Mungkin akan lebih baik jika kau dapat menemukan rumah sakit untuk
sekumpulan veteran perang.” Mendengar hal tersebut, tanpa basa-basi si anak langsung
menutup telponnya.
Keesokan harinya, orang tuanya mendapat telepon dari komandan pasukan anaknya.
Dengan sangat menyesal ia mengatakan bahwa anaknya bunuh diri. Mendengar kabar
tersebut, orang tuanya kecewa. Beberapa hari kemudian, mayat anaknya dipulangkan
ke Amerika menuju rumah orang tuanya. Ketika orang tua anak tersebut membuka peti
matinya, mereka langsung menjadi sangat sedih dan menangis tersedu-sedu.
Tahun lalu ia mengacungkan jarinya pada kakeknya, dan pada tiga hari kemudian
kakeknya meninggal karena serangan jantung. Beberapa bulan yang lalu, dia
mengacungkan jarinya pada aktris terkenal yang ada di majalah. Tiga hari kemudian
aktris tersebut meninggal dalam kecelakaan mobil.
Hari ini, ketika aku akan menyalakan televisi, anakku mengacungkan jarinya tepat
kearah layar. Ketika kunyalakan televisinya, terlihat di layar bahwa Presiden sedang
menyampaikan pidatonya. Aku tidak percaya bahwa Presiden akan meninggal pada tiga
hari kedepan, tetapi prediksi anakku memang tidak pernah meleset.
Pintu depan pun kami buka, kami berjalan sambil berpegangan tangan karena di dalam
sana gelap total dan kami hanya berbekal satu lampu senter. Kami menelusuri ruang
tamu dan dapur, kemudian turun ke ruang bawah tanah dimana pembunuhan keji
tersebut terjadi. Kami masih bisa melihat dengan jelas darah bercipratan di tembok.
Tempat ini memang benar-benar mengerikan, tapi kami tidak melihat satupun
kejanggalan atau sesuatu yang aneh. Pada saat keluar dari ruang bawah tanah, aku
bertanya kepada temanku.
“Aku tidak melihat satupun hal yang aneh, bagaimana dengan kalian?”
“Aku tidak”
“Aku juga tidak”
“Aku tidak melihat apapun”
Jadi memang benar-benar tidak ada hantu, aku merasa lega.
Keesokan harinya, aku tiba di stasiun lebih awal, dan memutuskan untuk berdiri didekat
pengemis itu, dan mendengarkan gumaman anehnya. Lalu
- seorang pria kurus berjalan didepannya dan pengemis itu berkata “Sapi”
Sapi? Pikirku. Orang ini terlalu kurus untuk disebut sapi. Dia lebih terlihat seperti
ayam bagiku.
- Beberapa menit kemudian, seorang pria gendut melintas dan pengemis
mengatakan, “Kentang”.
Kentang? Aku mengira dia akan memanggil orang-orang gendut “Babi”
Pada hari itu, saat bekerja, aku tidak dapat berhenti memikirkan tentang pengemis itu
dan kata-katanya yang membingungkan. Mungkin dia memiliki kemampuan aneh,
pikirku. Aku menyelidiki tentang pengemis itu berkali-kali, saya sering mendengar dia
memanggil orang-orang dengan “Ikan” atau “Kambing” atau “Jagung” atau “Tomat”.
Suatu hari rasa ingin tauku sudah tidak tertahankan lagi, dan aku memutuskan untuk
menanyakan langsung padanya. Aku mencoba untuk melintas didepannya, dia melihat
ke arahku dan mengatakan “Roti.” Aku meberikan recehan pada mangkuknya dan
menanyakannya apakah ia memiliki semacam kemampuan fisik.
Pengemis itu tersenyum dan mengatakan, “Ya, memang. Aku memiliki kemampuan
untuk mengetahui apa yang terakhir orang makan ketika mereka melintas didepanku”
Aku tertawa karena aku menyadari bahwa ia benar. Dia mengatakan “Roti”. Hal terakhir
yang aku makan saat sarapan sebelum aku berangkat kerja hari ini. Setelah itu pergi dan
berhenti untuk mengamatinya lagi.
Terowongan ini letakknya sangat terpencil dan tidak banyak kendaraan yang melintas.
Suasana angker dan menyeramkan langsung kami rasakan begitu memasuki terowongan
ini. Aku menjalankan mobil dengan pelan, berharap sesuatu yang aneh benar-benar
terjadi, tetapi ketika kita mencapai ujung terowongan kami tidak melihat sesuatu
apapun yang mengerikan. Aku dan temanku kecewa. “Ayo kita melintas lagi,” kataku.
Teman-temanku setuju dan aku memutar mobilku saat diujung terowongan.
Sekali lagi, kita tidak mengalami hal yang aneh. Aku memutar mobilku di dalam
terowongan beberapa kali setiap kali kami hendak mencapai ujung. Setelah empat atau
lima putaran, salah satu temanku berkata, “Lebih baik kita pulang saja teman-teman.”
Kupikir dia benar, lama-kelamaan kami menjadi bosan, dan suara hujan yang turun ke
atap mobil kami semakin lama semakin mengganggu kami.
Akan tetapi ada sesuatu yang aneh dengan nada bicara temanku tersebut. Tepat
sebelum kami keluar terowongan, kuhentikan mobilku dan melihat kebelakang. Aku
menyadari bahwa salah satu temanku tersebut menggigil dan terlihat ketakutan.
Teman-temanku yang lain menatapnya dan bertanya “Apa yang salah denganmu?
Apakah kamu melihat sesuatu?” Lalu ia berkata “Apa kamu tidak mendengarnya?”
“Mendengar apa?” kataku. Setelah terdiam cukup lama, ia mengatakan “Hujan, suara
hujan….”
Ketika aku berumur 17 tahun, pacarku hamil. Dan aku tidak ingin menjadi seorang ayah,
jadi kubunah dia dan melempar mayatnya ke dalam sumur. Keesokan harinya ketika aku
melihat ke dalam sumur, mayatnya menghilang.
Ketika aku berumur 25 tahun, aku bekerja pada sebuah kantor dan boss ku sangat kasar
terhadapku. Aku sudah tidak tahan lagi, jadi kubunuh dia dan melempar mayatnya ke
dalam sumur.. keesokan harinya, mayatnya menghilang.
Ketika aku berumur 34 tahun, Ibuku sakit dan berbaring di tempat tidur sepanjang
waktu. Aku tidak mau mengurusnya, jadi kubunuh Ibuku dan melempar mayatnya ke
dalam sumur. Keesokan harinya ketika aku melihat ke dalam sumur, mayatnya masih
berada disana. Aku selalu memeriksa ke dalam sumur itu setiap hari tetapi mayat ibuku
tidak pernah menghilang.
Tidak lama setelah itu, Ibuku mengatakan padaku bahwa ia menang lotre. Ayahku
mengatakan bahwa ia menemukan tiket itu di tempat pembuangan sampah. Ketika aku
melihat semua uang yang ada di dalam koper, aku berpikir bahwa semua masalah
kemiskinan yang kami hadapi akan berakhir. Ternyata aku salah, orang tuaku sesegera
mungkin pergi ke pasar swalayan, Ayahku membeli mobil baru dan sebuah televise yang
besar. Ibuku membeli pakaian baru dan banyak perhiasan. Akan tetapi mereka tidak
membelikan apapun untukku.
16.Malam Bersalju
Namaku Mugi, aku berumur 9 tahun dan saya tinggal di Tokyo, Jepang saat mengalami
kejadian ini. Malam itu adalah malam tahun baru, orang tuaku pergi keluar kota dan
saya sendirian di rumah. Hujan salju diluar sangat lebat dan dingin, orang tuaku berkata
padaku bahwa mereka tidak akan pergi lama, jadi aku menunggu kepulangan mereka di
ruang tamu sambil menonton televisi. Ada sebuah jendela kaca yang besar di dekat
televisi, dan dari jendela tersebut, aku dapat melihat betapa lebatnya hujan salju diluar.
Aku duduk di sofa dan tengah menonton acara tv kesukaanku, tiba-tiba aku melihat
sesosok figur yang tinggi dan berbadan tegap dari luar jendela di dekat tv tersebut, dan
berjalan mendekat menuju rumahku aku tidak bisa melihatnya dengan jelas karena
hujan salju yang lebat. Semakin lama sosok tersebut semakin mendekat akhirnya saya
dapat melihat sosok tersebut merupakan seorang pria dan ia memegang sesuatu di
tangannya yang sepertinya pisau. Aku merasa sangat ketakutan, bahkan aku menutup
seluruh tubuhku dengan selimut, dan kuberi ruang kecil untukku mengintip. Sosok pria
tersebut kini berdiri tepat diluar jendela, dan sepertinya ia sedang menatap ke arahku.
Seperti dugaanku, pria tersebut sedang membawa pisau besar, yang bisa saja
membunuhku.
Dalam ketakutanku yang luar biasa itu, tiba-tiba pintu depan terbuka, dan ternyata itu
adalah ayah dan ibuku yang telah pulang dari luar kota. Disaat aku melihat ke luar
jendela, sosok pria tinggi dan mengerikan itu menghilang. Aku langsung berlari dan
memeluk ibuku, kemudian Ibuku bertanya “Mengapa kau terlihat sangat ketakutan
nak?” aku menjawab sambil menangis di pelukannya “Tepat diluar jendela dekat tv itu
tadi, ada sesosok pria yang mengerikan dan sedang membawa pisau yang besar,
sepertinya pria tersebut ingin membunuhku.”
Ibuku berkata “Mungkin itu hanya halusinasimu saja nak.” ”Benar, itu mungkin hanya
halusinasimu saja, lagipula salju di luar sangat lebat, sangat jarang orang berjalan-jalan
diluar pada saat seperti ini“ sahut ayahku. Beberapa saat kemudian, secara kebetulan,
Ayahku melihat jejak kaki salju di belakang sofa. Pada malam itu juga, aku dan kedua
orang tuaku memutuskan untuk menginap di rumah nenekku selama beberapa hari
Pada suatu hari, saat perjalanan pulang sehabis lelah bekerja, tiba-tiba ada sebuah
mobil berwarna hitam yang hampir menabrakku dari arah yang berlawanan. Untung
saja aku sempat menghindar, aku pikir bodoh sekali pengendara mobil tersebut, apa dia
sedang mabuk?. Bebera meter kemudian, aku terkejut, kudapati seorang wanita sedang
berdiri tepat ditengah jalurku dan sesegera mungkin kuinjak rem mobilku.
Aku buka kaca jendela mobilku dan menyapanya “Hai! Apa yang sedang kau lakukan
disana?” wanita tersebut lalu menengok ke arahku, dan menjawab “Bisakah kau
menolongku?” ketika ia memandangku, aku dapat melihat kesedihan yang terpancar di
wajahnya, lalu kujawab “Baiklah, apa yang bisa kubantu?”
Aku tertegun setelah mendengar kisahnya. Kemudian ku putar balik mobilku untuk
mengejar mobil wanita ini. Sesaat kemudian, aku melihat mobil hitam milik wanita
tersebut sedang terhenti di sebuah tikungan karena menabrak pohon. Aku lalu
memeriksa mobil tersebut, sepertinya kondisinya masih baik-baik saja dan layak jalan.
Wanita tersebut mengucapkan terima kasih kepadaku dan kembali mengendarai mobil
itu.
Sungguh pengalaman yang aneh, aku hampir ditabrak oleh mobil tanpa pengemudi,
apabila lengah sedikit saja, aku bisa mati konyol.
Pada suatu hari aku mendapat sebuah e-mail dari sebuah Yayasan Penangkaran Hewan.
E-mail tersebut berisikan foto-foto dari hewan-hewan yang terluka dan cacat, yayasan
tersebut mengklaim bahwa mereka meminta sumbangan demi menyelamatkan hewan-
hewan terlantar yang tersebut.
Dengan penuh perasaan iba, kulihat satu persatu foto hewan-hewan tersebut, ada
seekor rusa yang kehilangan salah satu kakinya dan penuh luka akibat diburu oleh
binatang buas, ada seekor kucing yang kehilangan salah satu matanya sedangkan
mulutnya seperti terkoyak, ada seekor domba yang terlihat memiliki banyak darah di
telinganya, ada seekor anjing yang kehilangan dua kaki depannya, dan masih banyak
lagi.
Aku pun akhirnya memutuskan untuk mengirimkan sebagian besar simpananku untuk
aku sumbangkan ke yayasan tersebut. Keesokan harinya aku kembali memperoleh e-
mail dari yayasan tersebut. E-mail tersebut berisikan beberapa foto dari hewan-hewan
yang sebelumnya terluka atau cacat, kini ditampilkan secara bertahap sudah kembali
pulih, dan menjadi sehat kembali, serta ada sebuah lampiran video. Ketika kubuka video
tersebut, ber-setting di sebuah peternakan, aku dapat melihat hewan-hewan yang
terluka maupun cacat pada foto-foto sebelumnya, kini mereka sudah dapat berlari-lari
kesana kemari, makan, dan beraktivitas seperti biasanya, seperti mereka tidak pernah
mengalami luka maupun cacat tersebut.
Namun, seminggu setelah itu, aku melihat di berita bahwa Yayasan Penangkaran Hewan
tersebut ditutup secara paksa oleh pemerintah, dan pemiliknya dikenai hukuman
penjara. Aku berpikir, apa yang salah dengan perbuatan baik yang dilakukan pemilik
yayasan tersebut? Ia meminta sumbangan dari sesama pecinta binatang untuk
menyelamatkan banyak hewan terlantar yang terluka maupun cacat.
Kebetulan beberapa kali Aku pernah diajak ke kampung Desy yang jaraknya 10 jam dari
Jakarta dengan menggunakan bus.
Jam 8 pagi di hari yang sama aku melihat pesan yang masuk ke handphone-ku. Terlihat
pengirimnya adalah Mama Desy, isinya: “Doakan Desy ya Nis, semalam bus yang
ditumpanginnya mengalami kecelakaan. Sekarang Desy ada di UGD”.
1. Empat Sahabat:
Kim nemplok di punggung Liz
2. Membunuh Perampok
Sebenarnya si suami dalam bahaya. Coba baca kembali, si istri menusuk perampok tsb
dengan pisau yang dibawanya (padahal tidak diceritakan si istri dari dapur atau apapun,
buat apa dia bawa-bawa pisau?).
Dan istri mengatakan, “Ketika aku mendengar bel pintu kupikir itu adalah kamu,” itu
artinya si istri membawa pisau dan siap menusuk sang suami, tapi ternyata yang masuk
adalah perampok.
4. Namaku Lily
Kata si peramal: “Sebenarnya kakak laki-lakimu itu tidak pernah gila. Dia sepenuhnya
sadar.” “Kakakmu sebenarnya hanya bertanggung jawab atas kematian satu orang.”
- Lily lah yang sebenarnya membunuh kedua orangtuanya.
- Kakaknya Lily ditangkap polisi dan dihukum atas kematian satu orang, yaitu karena
membunuh Lily yang telah membunuh kedua orangtuannya.
- Sebenarnya Lily telah mati (baca kembali: si Lily bilang tidak bisa makan dan tidur, dia
juga sudah bertanya kepada orang lain dan tidak mendapat jawaban)
- Temannya Lily punya kawan seorang paranormal, kemungkinan Teman Lily ini adalah
indigo, sehingga bisa melihat dan berbicara dengan Lily.
5. Terimakasih Jacob
Si Aku membunuh Teman sekamarnya sendiri untuk keperluan praktek otopsi.
6. Daging Manusia
Saya mengira bahwa itu adalah daging manusia, tetapi setelah aku memakannya, aku
langsung menyadari bahwa itu bukanlah daging manusia. Si Aku langsung menyadari itu
bukan daging manusia, artinya si aku sering makan daging manusia.
8. Email Terakhir
Si pacar setelah bunuh diri, bisa mengirim email. Itu artinya? hantu pacar yang mengirim
email. Atau bisa jadi
Sebenarnya si Aku yang mengirim dan merekam si pacar bunuh diri, dan mengirimkan email
menggunakan akun pacarnya tsb.
9. Usai Perang
- Yang dimaksud “Temanku itu habis menginjak lading ranjau saat kami berperang. Dia
kehilangan kedua tangan dan kakinya.” adalah dirinya sendiri.
- Akhirnya dia bunuh diri karena menyangka jika dia pulang hanya akan menjadi beban
bagi orangtuanya. Seperti yang telah ditanyakan sebelumnya.
Selain mempunyai hobi Membaca, Nonton Film, Tennis Meja, dan Fusball. Juga mempunya
hobi menulis sejak kecil, yaitu sejak dibangku TK. Tulisan-tulisan saat TK yang tidak sempat
dipublikasikan diantaranya adalah: “Tulisan Tanpa Arti”, “Tulisan Berbentuk Gambar
Abstrak”, “Tulisan yang ada dipikiran”, “Tulisan angka 1 sampai dengan 2 dengan susah
payah”, “Huruf Kanji Tanpa Makna”.
Memulai menulis serius pada tahun 2010 melalui dunia blogging. Blog yang pernah lahir
diantaranya adalah: “inspirasigratis.blogspot.com”, “notes.blogdetik.com”, “lengend-
s.blogspot.com”, “kutukomputer.com”, “thetutorials.tk”, “autiskomputer.blogspot.com”,
“userdewa.blogspot.com”.
Penulis sangat mengharapkan feedback, pesan dan kesan dari pembaca yang membaca
buku ini. Hubungi Penulis melalui:
Email : fadly@jakberry.com
Twitter : @fadly5688
Buku-buku (e-book) yang pernah ditulis dan akan segera terbit diantaranya:
1. Membuat Toko Online dari Nol sampai Pol
2. Personal Web Keren dengan jQuery
3. Membuat Sendiri CMS Sistem Berita Online dengan PHP
4. Mudahnya Membuat Aplikasi Andorid dengan App Inventor
5. Peran Intelegensi Buatan hubungannya dengan Ilmu Statistik
6. Buat dan Sebar Kuisioner dengan Google
7. Kumpulan Cerita Riddle