Kategori: Cerpen Misteri
Lolos moderasi pada: 3 April 2018
Di pagi hari buta, aku dikejutkan dengan satu mayat di halaman depanku. Keramaian para
tetangga mengitari rumahku. Sentak aku meminta ayah untuk mengecek rekaman CCTV dan
aku meminta ibu untuk menelepon pihak berwajib. Namun rekaman CCTV tidak menampakan
dengan jelas pelaku pembunuh orang tersebut. Hanya terlihat warna putih hoodie yang dipakai
pelaku.
Beberapa saat kemudian, polisi datang untuk menginvestigasi kasus tersebut. Tidak ada bukti
jelas siapa pelakunya. Tidak ada sidik jari yang jelas. Pembunuh tersebut cukup cerdik untuk
menyembunyikan bukti.
Pada malam harinya, aku berpikir jika mayat tersebut mungkin sedang diautopsi.
“Pasti pelaku tersebut akan tertangkap dan dihukum.” Pikirku.
Perutku berbunyi, aku mencari makan di restoran terdekat karena tidak ada di rumahku.
Mungkin karena pembantuku takut datang ke rumahku. Malam itu cukup dingin, aku memakai
hoodie putih dan sarung tangan hitam untuk menjaga agar tubuhku tetap hangat.
Segera aku mengambil kunci motorku dan pergi ke restoran, namun aku melihat seseorang yang
mencurigakan berbolak-balik di komplek perumahanku.
Aku terus menuju ke restoran dan memesan beberapa makanan. Setelahnya aku pulang.
Seketika aku kaget lantaran orang yang tadi kucurigai sedang mengendap-endap di depan pintu
rumahku. Aku segera memberhentikan motorku agak jauh dari rumah dan berlari kecil menuju
orang tersebut. Aku segera mengambil balok kayu dan memukul kepalanya dengan keras
berkali-kali. Hingga aku cek dia sudah tewas.
Dengan panik aku membuang balok kayu tersebut ke sungai di belakang rumah. Aku tidak
menceritakan pembunuhan tersebut kepada orangtuaku. Aku berusaha menyembunyikannya
dari orangtuaku. Hingga aku terbangun dari tidur dan melihat aku berada di dalam sel tahanan.
Cerpen Paradox merupakan cerita pendek karangan Rahadian Farhan Amanullah, kamu dapat
mengunjungi halaman khusus penulisnya untuk membaca cerpen cerpen terbaru buatannya.