Transkultural dapat diartikan sebagai lintas budaya yang mempunyai efek bahwa budaya
yang satu mempengaruhi budaya yang lain atau juga pertemuan kedua nilai-nilai budaya yang
berbeda melalui proses interaksi sosial. Transcultural Nursing merupakan suatu area yang
berkaitan dengan perbedaan maupun kesamaan nilai-nilai budaya (nilai budaya yang berbeda,
ras, yang mempengaruhi pada seorang perawat saat melakukan asuhan keperawatan kepada
klien/pasien) menurut Leininger (1991). Leininger beranggapan bahwa sangatlah penting
memperhatikan keanekaragaman budaya dan nilai-nilai dalam penerapan asuhan keperawatan
kepada klien.
1. Manusia
Manusia adalah individu, keluarga atau kelompok yang memiliki nilai-nilai dan norma-
norma yang diyakini dan berguna untuk menetapkan pilihan dan melakukan pilihan. Menurut
Leininger (1984) manusia memiliki kecenderungan untuk mempertahankan budayanya pada
setiap saat dimanapun dia berada (Geiger and Davidhizar, 1995)
Manusia memiliki akal fikiran, perasaan, kesatuan jiwa dan raga, mampu beradaptasi dan
merupakan kesatuan sistem yang saling berinteraksi, interelasi dan interdependensi. Jadi, konsep
manusia menurut paradigma keperawatan adalah manusia sebagai sistem terbuka, sistem
adaptif , personal dan interpersonal yang secara umum dapat dikatakan holistik atau utuh.
Klien yang dirawat dirumah sakit harus belajar budaya baru, yaitu budaya rumah sakit, selain
membawa budayanya sendiri. Klien secara aktif memilih budaya dari lingkungan, termasuk dari
perawat dan semua pengunjung dirumah sakit. Klien yang sedang dirawat belajar agar cepat
pulih dan segera pulang ke rumah untuk memulai aktivitas hidup yang lebih sehat.
2. Kesehatan
Kesehatan adalah keseluruhan aktifitas yang dimiliki klien dalam mengisi kehidupannya,
terletak pada rentang sehat sakit. Kesehatan merupakan suatu keyakinan, nilai, pola kegiatan
dalam konteks budaya yang digunakan untuk menjaga dan memelihara keadaan seimbang/sehat
yang dapat diobservasidalam aktivitas sehari-hari. Klien dan perawat mempunyai tujuan yang
sama yaitu ingin mempertahankan keadaan sehat dalam rentang sehatsakit yang adaptif (Andrew
and Boyle, 1995).
Persepsi sehat sakit di komunitas, terjadi wabah diare karena ada anggota masyarakat yang
menebang pohon di hutan larangan. Pasien/anggota keluarga yang sakit adalah individu,
keluarga, kelompok, atau masyarakat yang memiliki kebutuhan fisik, psikologi, atau sosial
dalam konteks kebudayaannya yang berbeda-beda dalam pemenuhan asuhan keperawatan.
Pelayanan kesehatan/keperawatan diberikan melalui proses asuhan sesuai budaya yang spesifik
(nilai, keyakinan, praktek kebudayaan) untuk meningkatkan atau mempertahankan kondisi sehat
Manusia sebagai klien dinyatakan sehat jika kondisi yang dinamis mengalami perubahan
secara berkesinambungan berkat adaptasi yang dilakukan terhadap perubahan yang ada di
lingkungan internal dan eksternal. Adaptasi ditujukan untuk mempertahankan kondisi fisik,
emosional, intelektual, sosial, perkembangan, dan spiritual yang sehat. Sakit didefinisikan jika
ketahanan terhadap lingkungan internal mau pun eksternal mengalami penurunan dari kondisi
sebelumnya.
3. Lingkungan
4. Keperawatan
Asuhan keperawatan adalah suatu proses atau rangkaian kegiatan pada praktik keperawatan
yangdiberikan kepada klien sesuai dengan latar belakangbudayanya. Asuhan keperawatan
ditujukan mendirikan individu sesuai dengan budaya klien. Strategi yang digunakan dalam
asuhan keperawatan adalah perlindungan/mempertahankan budaya,
mengakomodasi/negoasiasibudayadan mengubah/mengganti budaya klien (Leininger, 1991).