Anda di halaman 1dari 3

Coretan Pembahasan Kasus

Laporan ini membahas kasus bayi Ny T.M, laki-laki yang dirawat di ruang bayi RSUD

Ulin Banjarmasin sejak tanggal 28 Desember 2020 sampai dengan 10 Januari 2021. Bayi

tersebut dirawat dengan diagnosis bayi berat lahir cukup (2630 gram), bayi cukup bulan (37-

38 minggu), Kurang masa kehamilan, suspek sepsis neonatorum awitan dini (SNAD), ikterus

neonatorum ec dd TORCH dd SNAD, riwayat gawat nafas, riwayat anemia dan tongue tie.

Permasalahan utama yang akan dibahas pada lapsus ini adalah sepsis neonatorum awitan

lambat dan ikterus neonatorum.

Berdasarkan hasil anamnesis, tidak didapatkan faktor risiko mayor maupun minor.

Faktor risiko non infeksi antara lain usia ibu saat kehamilan (34 tahun), riwayat Ibu

keguguran 4x (ROJ) dan perdarahan dari jalan lahir sebelum persalinan (HAP) karena

plasenta previa totalis + plasenta akreta. Usia ibu merupakan faktor risiko terhadap

kehamilan. Semakin tua usia ibu saat mengandung semakin rentan pula kehamilannya. Pada

kasus ini, usia tua, riwayat melahirkan melalui SC, dan riwayat keguguran berpengaruh besar

terhadap terjadinya perdarahan anteraptum, plasenta previa. Usia tua, kelahiran hidup tinggi,

riwayat SC sebelumnya, serta riwayat abortus dengan atau tanpa kuretase meningkatkan

risiko plasenta previa secara signifikan. Pada pasien ini, kondisi gawat nafas, serta anemia

mungkin dapat berhubungan dengan terjadinya perdarahan antepartum, karena pada bayi baru

lahir, perdarahan antepartum dapat menyebabkan peningkatan insidensi gawat nafas, anemia,

kelainan kongenital hingga IUGR.38

Selama hamil, ibu memeriksakan kehamilannya 4 kali ke dokter spesialis kandungan

karena memiliki riwayat obstetric jelek, yaitu keguguran 4x. Selama kontrol kehamilan,

penyebab keguguran belum diketahui. Ibu sudah imunisasi TT lengkap, dan juga hasil USG

menunjukkan tidak ada kelainan dari ibu maupun bayi. Bayi lahir secara SC a/I HAP ec PPT

+ Plasenta Akreta + ROJ. Saat lahir bayi tidak langsung menangis, kesulitan bernafas dan
warna kulit bayi kebiruan. Bayi Ny T.M memiliki berat lahir 2630 gram dengan Panjang 47

cm. Bayi pada kasus ini didiagnosis sebagai bayi berat lahir cukup (BBLC), karena memiliki

berat lahir dalam rentang 2500-4000 gram. Usia gestasi bayi pada kasus ini yaitu 37-38

minggu, sehingga masuk dalam diagnosis bayi cukup bulan (BCB). Namun berdasarkan skor

Ballard dan maturitas fisik, bayi menunjukkan usia 42 minggu.

Gambar 3.1 Perhitungan usia kehamilan berdasarkan Skor Ballard dan Maturitas Fisik

Perhitungan usia berdasarkan skor Ballard dan Maturitas fisik tersebut kemudian

dimasukkan dan dilakukan ploting menggunakan kurva pertumbuhan Lubchenco didapatkan

kesimpulan bahwa pertumbuhan bayi kurang masa kehamilan (SMK) karena plotting berada

di bawah persentil 10 (gambar 3.2)

Sesuai Masa Kehamilan

Gambar 3.2 Kurva Lubchenco


Bayi ini didiagnosis sepsis neonatorum awitan dini (SNAD) dan ikterik neonatorum.
Pada anamnesis ditemukan riwayat pasien dalam 3 hari setelah lahir terdapat kesulitan
bernafas, tidak langsung menangis dan badan kebiruan, pucat dan kuning. Dari pemeriksaan
fisik didapatkan peningkatan frekuensi pernafasan (68x), penurunan saturasi oksigen (88%
tanpa O2), anemis, dan kuning di seluruh badan (Kramer IV). Dari pemeriksaan penunjang
ditemukan hipoglikemi (75) dan peningkatan CRP (. Dari anamnesis, pemeriksaan fisik dan
penunjang tersebut dapat mengarah ke arah sepsis neonatorum. Kriteria suspek SNAD dapat
terpenuhi dengan adanya minimal 3 dari gejala sepsis yang timbul dalam waktu 24 jam – 1
minggu dari kelahiran bayi. Gejala tesebut antara lain takikardi, asfiksia, lemah,
hipotermia/hipertermia, hipoglikemia/terkadang hiperglikemia, hingga mengarah kepada
kelainan dan gangguan fungsi organ tubuh. Gangguan fungsi organ tubuh meliputi kelainan
susunan saraf pusat yaitu letargis, refleks hisap buruk, menangis lemah, kadang-kadang high
pitch cry, dan rewel, bahkan disertai kejang. Kelainan kardiovaskular seperti hipotensi, pucat,
sianosis, dingin, dan clummy skin. Bayi dapat pula memperlihatkan kelainan hematologik,
gastrointestinal, ataupun perdarahan, ikterus, muntah, diare, distensi abdomen, intoleransi
minum, waktu pengosongan lambung yang memanjang, takipnea, apnea, merintih, dan
retraksi.2,7,18
Hasil pemeriksaan laboratorium yang dapat menegakkan diagnosis SNAD antara lain ,
antara lain laju nafas >60x/menit dengan/tanpa retraksi dan desaturasi O2, suhu tubuh tidak
stabil (<36ºC atau >37.5ºC), waktu pengisian kapiler > 3 detik, hitung leukosit <4000x109/L atau
>34000x109/L, CRP >10mg/dl. Pada bayi ini ditemukan laju nafas > 60x dan kenaikan CRP > 1 mg/dL.
Diagnosis sepsis neonatorum dan tatalaksananya dapat mengikuti pendekatan seperti pada
alogaritma pada gambar 3.2.

Anda mungkin juga menyukai