Kelompok : Kelompok I
TAHUN 2019
1
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG........................................................................ 3
B. TUJUAN.............................................................................................. 4
A. TEORI DASAR................................................................................... 5
B. URAIAN PEREAKSI......................................................................... 8
C. URAIAN BAHAN............................................................................... 10
BAB V PENUTUP
A. KESIMPULAN................................................................................... 18
B. SARAN ................................................................................................ 18
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................... 19
LAMPIRAN................................................................................................ 20
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
B. Tujuan
Adapun tujun dari percobaan ini yaitu:
1. Mengetahui cara untuk mengidentifikasi adanya senyawa sulfonamid
dalam suatu bahan secara kualitatif dengan serangkaian uji kimiawi.
2. Mengetahui hasil uji positif yang terjadi pada analisis kualitatif
sulfonamid.
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Teori Dasar
Uji kandungan sulfonamid
Uji kualitatif
Analisis kualitatif merupakan identifikasi bahan baku obat. Analisis
kualitatif berkaitan dengan cara untuk mengetahui ada atau tidaknya suatu
analit yang dituju dalam suatu sampel. Analisis kualitatif pada golongan
sulfonamid erupa uji korek api, uji reaksi vanillin dan uji kristal hijau
Schweitzer. Uji reaksi korek api didasarkan dengan adanya larutan asam
klorida dengan batang korek api. Analisis Pemeriksaan senyawa sulfonamida
dilakukan dengan menguji larutan zat dalam asam klorida dengan batang
korek api.
Keberadaan senyawa sulfonamida dalam asam klorida akan mengubah
batang korek api menjadi berwarna jingga (Cartika, Harpolia, 2016). Uji
reaksi vanillin merupakan aktivitas yang berkaitan dengan adanya asam sulfat
pekat dengan senyawa yang akan diuji. Prinsip atau cara dalam perlakuan
dalam uji reaksi vanillin yaitu dilakukan dengan memasukkan H2SO4 ke
dalam tabung reaksi dan ditambahkan serbuk cotrimoxazole dan serbuk
vanillin H2SO4 tersebut yang selanjutnya dipanaskan di atas pembakar
bunsen. Uji reaksi vanillin dikatakan positif memiliki sulfonamida jika
terbentuk perubahan warna menjadi merah bata (Tim Asisten, 2014). Uji
reaksi kristal hijau Scheitzer yaitu suatu metode analisa kualitatif dengan
memastikan warna hijau pada analit yang akan diuji. Analisis sulfonamida
menggunakan reaksi kristal hijau Schweitzer yaitu serbuk sulfonamida
reaksikan dengan CuSO4 dan NH4OH ke dalam 1 tabung reaksi yang
ditandai dengan adanya bentuk kristal berwarna hijau (Tim Asisten, 2014).
4
Analisis Pemeriksaan senyawa sulfonamida dilakukan dengan
menguji larutan zat dalam asam klorida dengan batang korek api.
Keberadaan senyawa sulfonamida dalam asam klorida akan mengubah
batang korek api menjadi berwarna jingga (Cartika, Harpolia, 2016).
2. Uji reaksi vanilin
Uji reaksi vanillin dilakukan dengan memasukkan H 2SO4 ke dalam
tabung reaksi dan ditambahkan serbuk sampel dan serbuk vanillin H2SO4
tersebut yang selanjutnya dipanaskan di atas pembakar bunsen. Uji reaksi
vanillin dikatakan positif memiliki sulfonamida jika terbentuk perubahan
warna menjadi merah bata (Tim Asisten, 2014).
3. Uji reaksi kristal hijau schweitzer
Analisis sulfonamida menggunakan reaksi kristal hijau Schweitzer
yaitu serbuk sulfonamida reaksikan dengan CuSO4 dan NH 4OH ke dalam
1 tabung reaksi yang ditandai dengan adanya bentuk kristal berwarna hijau
(Tim Asisten, 2014).
B. Uraian Pereaksi
5
C. Uraian Bahan
1. Furosemid (Dirjen POM, 1979)
Nama resmi : FUROSEMIDUM
Nama lain : Asam-4-kloro-N-furfuril-5-sulfamolantranilat
Berat molekul : 330,74
Rumus molekul : C12H11ClN2O5S
Rumus struktur :
2. Piracetam
Nama Resmi : Pyrrolidone Acetamide
6
Pemerian : Piracetam merupakan serbuk berwarna putih;
tidak berbau.
Kelarutan : Piracetam mudah larut dalam air, larut dalam
alcohol.
Penyimpanan : Lindungi dari sinar matahari pada suhu 15-300
Khasiat : Nootropic-Agent.
Konsentrasi : 0,4 %
3. Trisulfa
Sulfadiazina (FI edisi III hal 579)
Kegunaan : Antibakteri
7
BAB III
METODE PRAKTIKUM
8
C. Prosedur Praktikum
9
BAB IV
A. Hasil
B. Pembahasan
BAB V
10
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
11
LAMPIRAN
12
13
14