ANTI INFLAMASI
Pengertian :
Ciri/tanda Inflamasi :
Menurut Price dan Wilson (2005), tanda-tanda umum yang terjadi pada proses
inflamasi yaitu
Rubor (Kemerahan)
Rubor terjadi pada tahap pertama dari proses inflamasi yang terjadi
Tumor merupakan tahap kedua dari inflamasi yang ditandai adanya aliran
Kalor (Panas)
Rasa panas dan warna kemerahan terjadi secara bersamaan. Dimana rasa
daripada di daerah lain di sekitar radang. Fenomena panas ini terjadi bila
Dolor (Nyeri)
telah diketahui, pada daerah yang bengkak dan sakit disertai adanya
normal.
leukotrien, sitokin, nitrit oksida, dan lain-lain. Menurut Roman (2009), proses
migrasi sel leukosit. Inflamasi dibagi menjadi dua, yaitu inflamasi akut dan
kronis.
Inflamasi akut terjadi dalam waktu yang lebih singkat yang melibatkan
sistem vaskular lokal, sistem imun dan beberapa sel. Tanda-tanda paling
perubahan
fungsi lokal.
Inflamasi kronis berlangsung pada waktu yang lebih lama (beberapa
bulan bahkan bertahun). Pada inflamasi kronis melibatkan sel darah putih
leukotriene
Golongan AINS
diare sampai diare berdarah dan gejala iritasi terhadap mukosa lambung.
sehari.
2. Diklofenak
melalui saluran cerna berlangsung lengkap dan cepat. Obat ini terikat
terapi di sendi jauh lebih panjang dari waktu paruh obat tersebut.
Efek samping yang lazim ialah mual, gastritis, eritema kulit dan sakit
kepala sama seperti semua AINS, pemakaian obat ini harus berhati-hati
dianjurkan. Dosis orang dewasa 100-150 mg sehari terbagi dua atau tiga
dosis.
3. Ibuprofen
kali dibanyak negara. Obat ini bersifat analgesik dengan daya efek anti-
inflamasi yang tidak terlalu kuat. Efek analgesiknya sama seperti aspirin,
dalam plasma dicapai dicapai setelah 1-2 jam. 90% ibuprofen terikat
inggris dan amerika karena tidak menimbulkan efek samping serius pada
4. Fenbufen
asetat. Zat ini memiliki waktu paruh 10 jam sehingga cukup diberikan 1-2
kali sehari. Absorpsi obat melalui lambung dan kadar puncak metabolit
aktif dicapai dalam 7.5 jam. Efek samping obat ini sama seperti AINS
gangguan ginjal dosis harus dikurangi. Dosis untuk reumatik sendi adalah
2 kali 300 mg sehari dan dosis pemeliharaan 1 kali 600 mg sebelum tidur.
5. Indometasin
Merupakan derivat indol-asam asetat. Obat ini sudah dikenal sejak 1963
terikat 99% pada protein plasma. Efek samping adalah gangguan saluran
cerna, dan efek lainnya adalah pusing, tinitus, nyeri kepala dan eritema
piroksikam.
7. Salisilat
Asam asetil salisilat yang lebih dikenal dengan asetosal atau aspirin
sering terjadi adalah induksi tukak lambung atau tukak peptik, efek
samping lain adalah gangguan fungsi trombosit akibat penghambatan
biosintesa tromboksan.
8. Aspirin
sebagai analgesik untuk nyeri dari berbagai penyebab (sakit kepala, nyeri
pembekuan darah) dalam arteri koroner (jantung) dan di dalam vena pada
Golongan Steroid
1. Betametason
Nilacelin, Ocuson.
Anak-anak:
2. Dexamethasone
Tobroson.
Kondisi: Peradangan
menjadi 1-2 kali pemberian tergantung dari respons pasien terhadap obat.
Kondisi: Alergi
Tablet
ke-3, 12 mg pada hari ke-4, 8 mg pada hari ke-5, dan 4 mg pada hari ke-
6.
4. Prednison
Kondisi:Alergi
Tablet
5. Prednisolone
Predxol.
Tablet
satu kali per hari. Dosis bisa diturunkan secara bertahap setelah beberapa
Mual
Mutah
Konstipasi
Diare
Sakit kepala
Pusing
Ruam kulit
Selain itu, ada juga efek samping lainnya yang lebih serius, yaitu:
Masalah pencernaan
Gangguan jantung
Literature
143.
Price, S.A., dan Wilson, L. M., 2005, Patofisiologi: Konsep Klinis Prosesproses