Kes
Semester Genap TA 2018/2019
Divisi Manajemen Bencana, PKMK FK UGM:
www.bencana-kesehatan.net
Harzard
Segala sesuatu yang berpotensi bahaya dan
mengancam. Hazard dapat menimbulkan dampak dan
kerusakan pada lingkungan hidup, insfrastruktur , dan
lingkungan.
Hazard secara umum terbagi menjadi 3;
1. Natural Hazard
2. Human-man made
3. Kombinasi Natural dan Human Hazard.
Event
Merupakan aktualisasi bahaya (Hazard) yang memiliki
potensi untuk mempengaruhi makhluk dan lingkungan
hidup
Tidak semua kejadian (event) menyebabkan bencana
(disaster)
Contoh:
Primary event (Pencetus): peristiwa yang memulai kerusakan,
cth. Gunung Kelud Meletus.
Secondary event : peristiwa yang terjadi hasil dari peristiwa
utama, cth Gunung Kelud Meletus dan menyebabkan hujan
debu yang yang berlebihan sampai ke Yogyakarta
Structural Damage
Kerusakan fisik dan struktur yang dihasilkan dari
energy yang dilepaskan selama peristiwa/ kejadian
(event).
Bentuknya bisa kerusakan struktur manusia dengan
makhluk hidup lainnya, manusia dengan struktur
bangunan, dan lingkungan
Functional Deficit
Kerusakan yang menghasilkan perubahan/ hilangnya
fungsi makhluk
hidup, atau sistem penting dalam fungsi sosial
Ketidakmampuan menanggulangi kehilangan fungsi
(functional deficit) dapat memicu terjadinya bencana
(disaster)
Contohnya:
Jembatan yang roboh akibat banjir bandang menyebabkan
gangguan transportasi
Rumah sakit kolaps menyebabkan terganggunya layanan
kesehatan
Pipa air pedesaan patah akibat gempa bumi menyebabkan
distribusi air bersih terganggu
Emergency
Kejadian atau serangkaian keadaan yang menuntut
tindakan segera
Keadaan darurat terjadi ketika seseorang individu atau
masyarakat harus menggunakan kapasitas respon
lokal untuk memenuhi kebutuhan yang diakibatkan
oleh perubahan atau hilangnya fungsi
Disaster
Sebuah kejadian yang mengganggu masyarakat, atau
komponen masyarakat, yang besarnya melebihi
kemampuan untu mengatasinya tanpa bantuan dari
luar, dapat dikatakan suatu situasi yang melebihi
kemampuan respon lokal
Bencana (UU 24/2007) adalah peristiwa atau
rangkaian peristiwa yang mengancam dan
mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat
yang disebabkan, baik oleh faktor alam dan/atau non-
alam maupun faktor manusia
Respon Capacity
Respon capacity adalah kemampuan untuk merespon kejadian dan mencegah
kehilangan fungsi yang bertambah parah, kejadian emergency, dan bencana.
Respon adalah segala bentuk intervensi yang dilakukan untuk menanggulangi
dampak dari kejadian (event).
Bentuknya dapat berupa peralatan, layanan, dan sumber daya yang diberikan
untuk merespon kehilangan fungsi dan kegawatdaruratan
Respon terbagi menjadi 3:
1. Ordinary (respon sehari-hari, yang rutin dilakukan), contohnya layanan
emergency sehari di rumah sakit, puskesmas
2. Extra-ordinary (memerlukan respon lebih dari yang dapat dilakukan
sehari-hari, sudah mengambil peralatan, sumber daya, dan fasilitas
cadangan yang disiapkan) contohnya UGD rumah saikit sudah
membutuhkan tenaga dari bangsal, atau relawan dari rumah sakit lain
tetapi masih respon lokal daerah tersebut.
3. Outside (bantuan datang dari luar , kebutuhan sudah tidak dapat dipenuhi
oleh respon ordinary dan extra-ordinary) contohnya, Gempa Pidie jaya
yang membutuhkan bantuan dari Provinsi dan kabupaten sekitarnya
Peningkatan Kapasitas (Capacity Building)
Peningkatan kapasitas terdiri dari tindakan-tindakan atau
intervensi yang diberikan ke grup target atau organisasi
terkait melalui peningkatan pengetahuan (knowledge),
keterampilan (Skills), mekanisme, sumberdaya (manusia
dan keuangan), dan bantuan teknologi.
Peningkatan kapasitas dilakukan agar sumber daya yang
ada dan sumber daya cadangan yang dipersiapkan di
daerah bisa berfungsi dengan baik saat terjadi bencana.
Contohnya untuk meningkatkan kapasitas tenaga
kesehatan dalam merespon kejadian maka diberikan
pelatihan triase korban bencana, simulasi bencana, atau
pelatihan incident command system.
Ketahanan (Resilence)
Ketahanan adalah kemampuan untuk bangkit kembali
dari kesakitan, kejadian bencana
Ketahanan menghadapi bencana meliputi ketahanan
sistem dan masyarakat dalam menyerap kapasitas
yang ada (absorbing capacity), bagaimana
mengakomodasi sumber yang ada, menggunakan
kapasitas cadangan (buffering capacity), merespon
dan bangkit kembali dari dampak bencana secara
benar dan tepat waktu.
Sistem Pengembangan pengorganisasian
di Puskesmas
SAFETY
memonitor dan memiliki wewenang atas keselamatan
operasi penyelamatan dan kondisi berbahaya
mengatur dan menjalankan perlindungan fasilitas
KEUANGAN / FINANCE SECTION CHIEF
Administrasi keuangan dari kegiatan
penangananbencana.
Pengadaan/pembelian klaim pembiayaan
Mengawasi penggunaan aset
Mengawasi peneriman supply dan layanan yang
dibutuhkan untuk melaksanakan misi medis
Puskesmas.
Mengawasi dokumentasi pengeluaran keadaan darurat
LOGISTIK / LOGISTICS SECTION CHIEF
Bertanggungjawab untuk pembelian dan menyediakan
personil, perlengkapan (peralatan medis, alat
pelindung diri) dan layanan penunjang untuk
keberlangsungan Puskesmas dalam merespon
bencana termasuk makanan dan minuman
Cadangan komunikasi internal dan eksternal
Transportasi pasien dan staff
Menyusun dan mengarahkan pengoperasian yang
terkait dengan pemeliharaan lingkungan fisik, dan
kecukupan makanan, shelter dan kebutuhan untuk
mendukung tindakan medis
PERENCANAAN/ PLANNING SECTION CHIEF
Menyusun dan mengarahkan semua aspek bagian
operasional
memastikan distribusi informasi/data penting.
menghimpun skenario/sumber daya dari semua kepala
bagian dokumentasi
OPERASIONAL / OPERATIONS SECTION CHIEF
Menyusun dan mengarahkan semua aspek yang
terkait dengan bagian operasional
Menjalankan arahan Komandan.
Mengkoordinir dan mengawasi layanan medis,
layanan tambahan
Tindakan pasien
Evakuasi
Aleternatif lokasi perawatan keamanan
Mengembalikan operasional seperti biasa setelah
keadaan darurat
KARTU TUGAS
Nama :
Tanggal mulai :
Lokasi :
Melapor Kepada : Kepala Puskesmas
KARTU TUGAS
RUANG MEDIA
Digunakan saat Bencana
RUANG INFORMASI
Digunakan saat Bencana
Alhamdulillaah