Anda di halaman 1dari 8

PIMPINAN DAERAH MUHAMMADIYAH KOTA BIMA

RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH BIMA


Ijin operasional rumah sakit nomor : 503/01/DPMPTSP/IV/2019
Alamat : Jalan Gajah Mada Telp. (0374) 42100- Fax (0374) 42621
Kelurahan Monggonao Kecamatan Mpunda Kota Bima NTB
E-mail : rspkubima@yahoo.co.id

KEPUTUSAN DIREKTUR
RUMAH SAKITPKU MUHAMMADIYAH BIMA
Nomor : 91/KEP/RSPKUM/I/I/2018

TENTANG
TENTANG KOMITE PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI (KPPI)
DI RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH BIMA

Direktur Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Bima Setelah :


Menimbang : a. Bahwa dalam rangka meningkatkan mutu pelayanan yang
optimal dan dalam upaya untuk Pengendalian dan Pencegahan
Infeksi Nosokomial di RS PKU Muhammadiyah Bima perlu
dilakukan revisi Komite Pencegahan dan Pengendalian Infeksi
(KPPI) di RS PKU Muhammadiyah Bima.
b. Bahwa untuk mewujudkan hal sebagaimana tersebut diatas
perlu ditetapkan dalam suatu Surat Keputusan Direktur Utama
RS

Mengingat : 1. Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2004


tentang praktek kedokteran.
2. Undang - Undang Republik Indonesia Nomor 36 tahun 2009
tentang Kesehatan.
3. Undang - Undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009
tentang Rumah Sakit.
4. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
147/MENKES/PER/I/2010 tentang perijinan Rumah Sakit.
5. Peraturan Menteri kesehatan Republik Indonesia No 34 Tahun
2017 tentang akreditasi Rumah Sakit.

6. Surat Keputusan Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota Bima


Nomor :040/KEP/III.0/H/2015 Tentang pengangkatan dan
penetapan Direktur RS PKU Muhammadiyah Bima Masa
Jabatan 2015– 2018

MEMUTUSKAN
Menetapkan : SURAT KEPUTUSAN DIREKTUR RS PKU MUHAMMADIYAH
BIMA TENTANG KOMITEPENCEGAHAN DAN
PENGENDALIAN INFEKSI (KPPI) DI RS PKU
MUHAMMADIYAH BIMA
Pertama : Mengangkat nam-nama sebagaimana terlampir bersama Surat
Keputusan ini dipandang cakep dan mampu serta memenuhi
persyaratan untuk ditetapkan sebagai Komite Pencegahan dan
Pengendalian Infeksi (KPPI) di RS PKU Muhammadiyah Bima
Kedua : Komite Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (KPPI) bertanggung
jawab kepada DirekturRS PKU Muhammadiyah Bima atas
terlaksananya kegiatan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI)
sebagaimana terlampir bersama Surat Keputusan ini.
Ketiga : Menetapkan Tugas dan Tanggung Jawab Komite Pencegahan dan
Pengendalian Infeksi (KPPI) sebagaimana terlampir bersama Surat
Keputusan ini.
Keempat : Surat Keputusan ini disampaikan kepada yang bersangkutan sebagai
amanah untuk dilaksanakan sebagaimana mestinya.
Kelima : Surat Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan apabila di
kemudian hari ternyata terdapat hal – hal yang perlu penyempurnaan
akan diadakan perbaikan dan penyesuaian sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di: Kota Bima


Tanggal : 13 Rabiul Akhir 1439 H
01Januari 2018 M
RS PKU Muhammadiyah Bima

dr. H. Muhamad Ali, Sp. PD, FINASIM


Direktur

Tembusan :
1. Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota Bima
2. Badan Pelaksana Harian Kota Bima
3. Komite Terkait
4. Ka Unit Terkait
5. Arsip

Lampiran Surat Keputusan Direktur Utama Nomor :


Tentang Tim Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (TPPI)
I. SUSUNAN KOMITE PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI (KPPI)
RS PKU MUHAMMADIYAH BIMA
a. Ketua Komite Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (KPPI): dr.feti
rahmawati
b. Sekretaris : Rosdiatun, S.Kep., Ns
c. Infection Prevention and Control Nurse (IPCN):Rosdiatun, Skep.Ns.
d. Infection Prevention and Control Link Nurse (IPCLN)
1. IPCLN R.Operasi : Rifriyanti Tri Ramdani, S.Kep., Ns
2. IPCLN IGD :Subhan A.Md.Kep
3. IPCLN RJ :Anna Neneng Aprianah AMd.Kep
4. IPCLN R.Bersalin :Nur Istiqamah, A.md. Keb
5. IPCLN Ranap Sahabat :Ratih Kurniati, S.Kep., Ns
6. IPCLN Ranap Tokoh :Ratu Purnawati, A.Md. Kep
7. IPCLN Ranap Buah :Yuli Yani, A.Md. Kep
8. IPCLN Poli Bedah : Muhammad Fazriansyah S.Kep
9. IPCLN NICU : Mulkiah S.Kep., Ns
e. Komite Medik : dr. Tadjudin
f. Instalasi Laboratorium :Hartiningsih, A. Md. AK
g. Linen Laundry : St. Sarah
h. Pemeliharaan :Sadam Husen A.Md,Tem
i. Instalasi Farmasi : Nining Andriyani, S. Farm., Apt
j. Unit Gizi : Nuraini, A.Md. Gz

II. KRITERIA, TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB


A. KOMITE PPI
Tugas dan Tanggung Jawab Komite PPI:
1. Menyusun dan menetapkan serta mengevaluasi kebijakan PPI
2. Melaksanakan sosialisasi kebijakan PPIRS, agar kebijakan dapat dipahami
dan dilaksanakan oleh petugas kesehatan rumah sakit.
3. Membuat SPO PPI
4. Menetapkan definisi infeksi terkait layanan kesehatan
5. Menyusun program PPI dan mengevaluasi pelaksanaan program tersebut.
6. Menentukan metode pengumpulan (data surveilans)
7. Bekerjasama dengan Komite PPI dalam melakukan investigasi masalah atau
KLB infeksi nosokomial.
8. Membuat strategi/program menangani risiko PPI
9. Memberi usulan untuk mengembangkan dan meningkatkan cara
pencegahan dan pengendalian infeksi.
10. Memberi konsultasi pada petugas kesehatan rumah sakit dan fasilitas
pelayanan kesehatan lainnya dalam PPI.
11. Mengusulkan pengadaan alat dan bahan yang sesuai dengan prinsip PPI dan
aman bagi yang menggunakan.
12. Mengidentifikasi temuan di lapangan dan mengusulkan pelatihan untuk
meningkatkan kemampuan sumber daya manusia (SDM) rumah sakit dalam
PPI.
13. Melakukan pertemuan berkala, termasuk evalusai kebijakan.
14. Menerima laporan dari Komite PPI dan membuat laporan kepada Direktur.
15. Berkoordinasi dengan unit terkait lain.
16. Memberikan usulan kepada Direktur untuk pemakaian antibiotika Yang
rasional di rumah sakit berdasarkan hasil pantauan kuman dan resistensinya
terhadap antibiotika dan menyebarluaskan data resistei antibiotika.
17. Menyusun kebijakan kesehatan dan keselamatam kerja (K3).
18. Turut menyusun kebijakan clinical governance dan patient safety.
19. Mengembangkan, mengimplementasikan dan secara periodic mengkaji
kembali rencana manajemen PPI apakah telah sesuai kebijakan manajemen
rumah sakit.
20. Memberikan masukan yang menyangkut kontruksi bangunan dan
pengadaan alat dan bahan kesehatan, renovasi ruangan, cara pemrosesan
alat, penyimpangan alat dan linen sesuai dengan prinsip PPI.
21. Menentukan sikap penutupan ruangan rawat bila diperlukan karena
potensial menyebarkan infeksi.
22. Melakukan pengawasan terhadap tindakan – tindakan yang menyimpang
dari standar prosedur/monitoring surveilans proses.
23. Melakukan investigasi, menetapkan dan melaksanakan penanggulangan
infeksi bila ada KLB di rumah sakit dan fasilitas pelayanan kesehatan
lainnya.
B. IPCO/Infection Prevention and Control Officer
Kriteria IPCO :
1. Ahli atau dokter yang mempunyai minat dalam PPI.
2. Mengikuti pendidikan dan pelatihan dasar PPI.
3. Memiliki kemampuan leadership.
Tugas IPCO:
1. Berkontribusi dalam diagnosis dan terapi infeksi yang benar.
2. Turut menyusun pedoman penulisan resep antibiotika dan surveilans.
3. Mengidentifikasi dan melaporkan kuman pathogen dan pola resistensi
antibiotika.
4. Bekerjasama dengan Perawat PPI memonitor kegiatan surveilans infeksi
dan mendeteksi serta menyelidiki KLB.
5. Membimbing dan mengajarkan praktek dan prosedur PPI yang
berhubungan dengan prosedur terapi.
6. Turut memonitor cara kerja tenaga kesehatan dalam merawat pasien.
7. Turut membantu semua petugas kesehatan untuk memahami pencegahan
dan pengendalian infeksi.
C. IPCN
Kriteria IPCN :
1. Perawat dengan pendidikan S1 Keperawatan dan memiliki sertifikasi PPI
dasar dan IPCN.
2. Memiliki komitmen di bidang pencegahan dan pengendalian infeksi.
3. Memiliki pengalaman sebagai Kepala Ruangan atau setara.
4. Memiliki kemampuan leadership, inovatif danconvident, suka menolong,
rasional, mengembangkan diri, berkomunikasi efektif, bertanggung jawab
dan mature.
5. Bekerja purna waktu (full time) sebagai Infection Prevention and Control
Nursedengan jabatan fungsional, disetarakan dengan senior perawat dan
mendapatkan reward minimal sesuai supervisor perawat setiap bulannya.

Tugas dan Tanggung Jawab IPCN:


1. Mengunjungi ruangan setiap hari untuk memonitor kejadian infeksi
yang terjadi din lingkungan kerjanya, baik rumah sakit dan fasilitas
pelayanan kesehatan lainnya.
2. Memonitor pelaksanaan PPI, penerapan SPO, kewaspdaan isolasi.
3. Melaksnakan surveilans infeksi dan melaporkan kepada Komite PPI.
4. Bersama Komite PPI melakukan pelatihan petugas kesehatan tentang
PPI di rumah sakit dan fasilitas pelayanan kesehatan lainnya.
5. Melakukan investigasi terhadap KLB dan bersama sama Komite PPI
memperbaiki kesalahan yang terjadi.
6. Memonitor kesehatan petugas kesehatan untuk mencegah penularan
infeksi dari petugas kesehatan ke pasien atau sebaliknya.
7. Bersama Komite menganjurkan prosedur isolasi dan memberi
konsultasi tentang pencegahan dan pengendalian infeksi yang
diperlukan pada kasus yang terjadi di rumah sakit.
8. Audit Pencegahan dan Pengendalian Infeksi termasuk terhadap limbah,
laundry, gizi, dan lain-lain dengan menggunakan daftar tilik.
9. Memonitor kesehatan lingkungan.
10. Memonitor terhadap pengendalian penggunaan antibiotika yang
rasional.
11. Mendesain, melaksanakan, memonitor dan mengevaluasi surveilans
infeksi yang terjadi di rumah sakit dan fasilitas pelayanan kesehatan
lainnya.
12. Membuat laporan surveilans dan melaporkan ke komite PPI.
13. Memberikan motivasi dan teguran tentang pelaksanaan kepatuhan PPI.
14. Memberikan saran desain ruangan rumah sakit agar sesuai dengan
prinsip PPI.
15. Meningkatkan kesadaran pasien dan pengunjung rumah sakit tentang
PPIRS.
16. Memprakarsi penyuluhan bagi petugas kesehatan, pengunjung, dan
keluarga tentang topik infeksi yang sedang berkembang di masyarakat,
infeksi dengan insiden tinggi.
17. Sebagai coordinator antara depertemen / unit dalam mendeteksi,
mencegah dan pengendalian infeksi di rumah sakit.
D. IPCLN
Kriteria IPCLN :
1. Perawat dengan pendidikan min D3 dan memiliki sertifikasi PPI.
2. Memiliki komitmen di bidang pencegahan dan pengendalian infeksi.
3. Memiliki kemampuan leadership.
IPCLN sebagai perawat pelaksana harian / penghubung bertugas :
1. Mengisi dan mengumpulkan formulir surveilans setiap pasien di unit rawat
inap masing masing, kemudian menyerahkannya kepada IPCN ketika
pasien pulang.
2. Memberikan motivasi dan teguran tentang pelaksanaan kepatuhan
pencegahan dan pengendalian infeksi pada setiap personil ruangan di unit
rawatnya masing – masing.
3. Memberitahukan kepada IPCN apabila ada kecurigaan adanya infeksi
nosokomial pada pasien.
4. Berkoordinasi dengan IPCN saat terjadi infeksi potensial KLB, penyuluhan
bagi pengunjung di ruang rawat masing - masing, konsultasi prosedur yang
harus dijalankankan bila belum faham.
5. Memonitor kepatuhan petugas kesehatan yang lain dalam menjalankan
Standar Isolasi.

Ditetapkan di :Kota Bima


Tanggal : 13 Rabiul Akhir 1439H
1 Januari 2018M

RS PKU Muhammadiyah Bim

dr. H.Muhamad Ali, Sp.PD,FINASIM


Direktur
Tembusan :
1. Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota Bima
2. Badan Pelaksana Harian Kota Bima
3. Komite Terkait
4. Ka Unit Terkait
5. Arsip

Anda mungkin juga menyukai