Anda di halaman 1dari 3

Anggota Kelompok :

1. Ahmad Lutfi ‘Athourrohman (3)


2. Fachrizal Darmawan (17)
3. Ilham Solih Prasetya (21)
4. Mohammad Afiq Yasir (26)
5. Naufal Fattah Hidayat (28)
Kelas : XI MIPA 2
Tugas : Bahasa Indonesia
UKBM HALAMAN 93 & 95

Tugas Halaman 93
Menentukan Unsur-unsur Pembangun Cerita Pendek
Cerpen “Robohnya Surau Kami” (oleh A. A. Navis)

No Unsur Intrinsik Penjelasan


Tema pada cerpen “Robohnya Surau Kami” yaitu seorang kepala
1. Tema keluarga yang di mana tidak memiliki kemampuan dalam menghidupi
keluarganya.
Mundur, hal ini dikarenakan menceritakan sebuah kecadian yang telah
2. Alur
lama berlalu yang menjadi sebab dari kematian Kakek Garin.
 Tempat : Surau
Kutipan : “Ya. Tadi subuh Kakek kedapatan mati di suraunya
dalam keadaan yang ngeri sekali. Ia menggorok lehernya dengan
pisau cukur.”
 Waktu : Beberapa tahun yang lalu
3. Latar Kutipan : kalau beberapa tahun yang lalu Tuan dating ke kota
kelahiranku dengan menumpang bis.
 Suasana : Tegang
Kutipan : Alangkah tercengang Haji Saleh, karena di neraka itu
banyak teman-temanya di dunia terpanggang hangus, meritih
kesakitan.
a. Aku : Ingin tahu
Kutipan : Aku ingin tahu. Lalu aku tanya kakek lagi, “Apa
ceritanya , Kek?”
b. Ajo Sidi : Si pembual
Kutipan : Maka aku ingat Ajo Sidi, si pembual itu.
c. Kakek : Mudah dikendalikan oleh orang lain
Kutipan : “Apakah Ajo Sidi telah membuat bualan tentang
4. Penokohan dirinya?”
d. Haji Soleh :
- Keras kepala
Kutipan : “Kita harus mengingatkan Tuhan, kalau-kalau Ia
silap memasukkan kita ke neraka ini.”
- Egois
Kutipan : “… Inilah kesalahanmu yang terbesar, terlalu
egoistis…”
Sudut pandang yang digunakan adalah pengarang menjadi seorang
5. Sudut Pandang
tokoh utama.
 Janganlah mudah unuk direndahkan oleh orang lain.
 Jangan berbangga diri apabila telah berbuat kebaikan.
 Janganlah mudah untuk terlena dengan gelar yang di mana
6. Amanat
terbilang besar.
 Jangan pernah menyianyiakan berbagai macam hal yang telah
dimiliki.
Tugas Halaman 95 nomor 2
Struktur Cerpen “Robohnya Surau Kami” (oleh A. A. Navis)

No Struktur Penjelasan
Pengenalan latar tempat (neraka) dan latar suasana.
Bukti kutipan :
1. Pengenalan Cerita
“Alangkah tercengangnya Haji Saleh, karena di neraka itu banyak
temanya di dunia terpanggang panas, merintih kesakitan.”
Peristiwa awal yang menceritakan penyebab kemurungan Kakek.
Pengungkapan Bukti kutipan :
2.
Peristiwa “Demikian cerita Ajo Sidi yang kudengar dari Kakek. Cerita yang
memurungkan Kakek.”
Terjadi peningkatan kehebohan ketika sang istri bertanya.
Bukti kutipan :
3. Menuju Konflik
“Dan besoknya, ketika aku mau turun rumah pagi-pagi, istriku berkata
apa aku tak pergi menjenguk.”
Pada bagian ini tokoh Aku marah dan menyalahkan Ajo Sidi.
Bukti kutipan :
4. Puncak Konflik
“Astaga. Ajo Sidi punya gara-gara,” kataku seraya melangkah
secepatnya meninggalkan istriku yang tercengang-cengang.
Terdapat penyelesaian cerita kalau Ajo Sidi tetap kerja meski telah
mendengar Kakek meninggal karena ceritanya.
5. Penyelesaian
Bukti kutipan :
“Kerja?” tanyaku mengulangi hampa.

Tugas Halaman 95 nomor 3


Aspek Kebahasaan Cerpen “Robohnya Surau Kami” (oleh A. A. Navis)
No Aspek Kebahasaan Penjelasan
Kata ganti orang  Aku cari Ajo Sidi ke rumahnya.
1.
pertama/ketiga  Tapi aku tak berjumpa dengan istrinya saja.
 “Cocok sekali. Di dunia dulu berdemonstrasi saja, banyak yang
kita peroleh,” sebuah suara menyala.
 “Negeri yang lama diperbudak orang lain itu?” “Ya, Tuhanku.
Kalimat bermakna
2. Sunguh laknat penjajah-penjajah itu, Tuhanku.”
lampau
 “Ya. Tadi subuh Kakek kedapatan mati di suraunya dalam
keadaan yang ngeri sekali. Ia menggorok lehernya dengan pisau
cukur.”
 Lalu mereka bersama-sama berangkat menghadap Tuhan.
Konjungsi
3.  “Bagaimana Tuhan kita ini?” kata Haji Saleh kemudian.
kronologis
 Lalu aku Tanya dia.
 Lalu Haji Saleh mendekati mereka, dan bertanya kenapa mereka
dinerakakan semuanya.
Kata kerja yang
 Dan dengan suara yang menggelegar an berirama indah, ia
4. mengambarkan
memulai pidatonya.
peristiwa
 Tetapi ia tak berani bertanya kepada Tuhan, maka ia bertanya
saja pada malaikat yang megiring mereka itu.
 Dan besoknya, ketika aku mau turun rumah pagi-pagi istriku
Kata kerja yang
berkata apa aku tak pergi menjenguk.
5. menunjukkan
 Lalu Haji Saleh mendekati mereka, dan bertanya kenapa mereka
kalimat tak langsung
dinerakakan semuanya.
6. Menggunakan kata
kerja yang
menyatakan
pikiran/perasaan
 “Apa kita revolusikan juga?” tanya suara yang lain, yang
rupanya di dunia menjadi pemimpin gerakan revolusioner.
Menggunakan  “Setuju. Setuju. Setuju.” Mereka berorak beramai-ramai.
7.
dialaog  “Kalian di dunia tinggal di mana?” tanya Tuhan.
 “Benar. Benar. Benar. Tuhan kami. Itulah negeri kami.
 “Siapa yang meninggal?” tanyaku kaget.

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai