Anda di halaman 1dari 7

KLONING

MANFAAT VERSUS MASALAH

Sunny Wangko1
Erwin Kristanto2

1
Bagian Anatomi-Histologi Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Manado
2
Bagian Kedokteran Forensik dan Medikolegal
Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Manado
Email: sunnywangko@yahoo.com

Abstract: In general, cloning is an asexual creation of a cell or organism which is genetically


identical to its ancestor. Actually, cloning of unicellular and multicellular organisms has been
going on in the natural world for thousands of years. Nowadays, in biotechnology, artificial
cloning processed by using non-embryonic somatic cells is unbelievably well developed. In
medical application, cloning is pointed to therapeutic, reproductive, and replacement usages.
However, there are still many controversies, especially if this cloning is related to human
beings, law, and ethics norms.
Keywords: cloning, cell, organism

Abstrak: Kloning adalah kreasi secara aseksual dari suatu sel atau organisme yang
merupakan salinan genetik dari organisme pendahulu. Secara alamiah kloning telah
ditemukan sejak beribu-ribu tahun yang lalu pada organisme unisel sampai ke yang multisel.
Dewasa ini kemajuan bioteknologi dalam melakukan kloning artifisial dengan menggunakan
sel non embriogenik telah berkembang pesat. Pemanfaatan kloning dalam aplikasi medik
ditujukan untuk pengobatan, reproduksi, dan replacement. Walaupun demikian, dalam hal
pemanfaatannya masih banyak ketidak sesuaian pendapat, terlebih lagi bila masalah kloning
terkait langsung dengan nilai-nilai kemanusiaan, hukum, dan etik.
Kata kunci: kloning, sel, organisme

Dewasa ini kloning telah menjadi ”the Sebagai contoh, bakteri menghasilkan tu-
hottest topic” dalam studi bioteknologi dan runannya melalui proses reproduksi aseksu-
biomedik. Kloning yang dipelopori oleh al, sel kanker yang beranak pinak dalam tu-
Dreisch pada akhir tahun 1800 telah ber- buh manusia, tumbuhan dalam hutan seje-
kembang pesat dan menyumbangkan pene- nis, bahkan sampai organisme multisel yang
muan-penemuan baru yang sangat menjan- lebih tinggi yaitu mamalia, termasuk manu-
jikan. Secara umum kloning merupakan se- sia. Kembar identik pada manusia dan ma-
jumlah proses yang dapat digunakan untuk malia terjadi bila sel telur yang telah difer-
menghasilkan salinan suatu kesatuan biolo- tilisasi membelah dan menghasilkan dua
gik yang secara genetik identik tanpa mela- atau lebih embrio yang menyandang DNA
lui reproduksi seksual. Bahan salinan ini di- yang hampir identik.3,6
sebut klon (clone) dan mempunyai genetik Dengan kemajuan biotekonologi maka
yang sama dengan asalnya. 1-4 terdapat perkembangan pesat dalam kloning
Pada hakekatnya secara alamiah kloning artifisial. Keberhasilan melakukan kloning
organisme unisel sampai ke yang multisel pada mamalia dengan menggunakan sel non
telah berlangsung selama ribuan tahun.1,3-5 embrionik yang diawali oleh hot issue

88
Wangko, Kristanto; Kloning: Manfaat Versus Masalah 89

‘Dolly the sheep’ (1997) telah membuka teri, insekta, atau tumbuhan bereproduksi
wawasan penelitian biomolekular dan secara aseksual. Secara lebih rinci Biotek-
bioteknologi yang sangat luas. ’Dolly the nologi menjelaskan kloning sebagai proses
sheep’ telah menularluaskan penelitian untuk menghasilkan salinan fragmen DNA
biomolekuler dengan menggunakan spesies (kloning molekular), sel (kloning sel), atau
lain. 1,3 Sebagai umpan balik muncul isu-isu organisme (kloning organisme).2
yang berlandaskan kode etik dan hukum, Terdapat beberapa definisi yang berkait-
terlebih lagi setelah tebersitnya celah untuk an dengan kloning
dilakukannya kloning manusia.1,3,7-9
Pemanfaatan kloning dapat sebagai Terminologi
terapeutik, reproduktif, dan replacement. Clone berasal dari kata bahasa Junani
Kloning gen yang menghasilkan salinan gen
 yang berarti batang atau cabang; is-
atau segmen DNA dan kloning sel punca
tilah ini mengacu ke proses dimana tanaman
ataupun sel dewasa dapat diaplikasikan
yang baru dihasilkan dari cabang atau
dalam pengobatan; kloning reproduktif
ranting. Dalam ilmu perkebunan (horticul-
menghasilkan salinan hewan seutuhnya
ture), istilah clon dipakai sampai abad ke-
(termasuk manusia); dan sebagai replace-
20, yang kemudian berkembang menjadi
ment yaitu berfungsi untuk penggantian ba-
clone, yang masih digunakan sampai de-
gian tubuh individu (yang dilakukan klon-
wasa ini.2
ing) yang mengalami kerusakan, atau gagal
organ. Salah satu isu yang cukup meng-
Oxford Dictionary
gemparkan adalah menghasilkan klon ma-
nusia sebagai replacement children dengan Menurut Oxford Advanced Learner’s
menggunakan sel somatik dari individu itu Dictionary clone adalah satu kelompok
sendiri.4,6-8 tumbuhan atau organisme yang dihasilkan
Masih banyak kendala, salah tanggap, secara aseksual dari satu pendahulu
ataupun kontroversi dalam proses kloning (ancestor).10
ini, baik dalam hal teknologi, penelitian dan
pengamatan, maupun tanggapan dari pihak- Encyclopedia Britannica
pihak yang berkompeten, terlebih lagi bila Encyclopedia Britannica menyebutkan
kloning yang terkait langsung dengan nilai- clone (whole organism cloning) sebagai
nilai kemanusiaan, hukum, dan etik.4,6,9 Wa- organisme individual yang tumbuh dari satu
laupun demikian bagi para peneliti biomole- sel tubuh tunggal orang tuanya yang secara
kuler, kloning masih tetap merupakan topik genetik identik.1
yang sangat menarik, marak dan penuh de-
ngan tantangan, dan amat sangat patut di- Biomolekul
perjuangkan demi kemajuan masa depan.
Diperlukan waktu yang cukup panjang un- Kloning adalah kreasi suatu organisme
tuk menentukan apakah impian para peneliti yang merupakan salinan genetik dari or-
akan terwujud atau tetap status quo sebagai ganisme pendahulu.5 Clone adalah salinan
masalah serius dan mendasar secara etik, genetik yang iden-tik dari potongan DNA,
terlebih lagi mengenai keberadaan dan sta- sel, atau orgisme keseluruhan.11
tus moral embrio manusia dan penggunaan-
nya dalam penelitian. SEJARAH
Pada tahun 1800 Hans Dreisch meme-
PEMAHAMAN KLONING lopori melakukan kloning pada sea urchins
Di dalam ilmu biologi kloning adalah dengan dasar pemikiran hewan laut ini
proses untuk menghasilkan populasi indivi- mempunyai sel embrio yang besar dan dapat
du yang identik secara genetik, yang terjadi berkembang tanpa ketergantungan pada
di dalam alam ketika organisme seperti bak- induknya. Dreich melakukan kloning de-
90 Jurnal Biomedik, Volume 2, Nomor 2, Juli 2010, hlm. 88-94

ngan memisahkan sel embrio bersel dua.3 embryo twinning tetapi memberi hasil yang
Selang 20 tahun kemudian yaitu tahun 1902 relatif sama yaitu salinan genetik yang
Hans Spemman berhasil melakukan pemi- sama. Sel somatik yang dipakai adalah sel-
sahan sel embrio bersel dua dari salaman- sel di dalam tubuh selain sel sperma dan sel
der, yang selanjutnya berkembang diluar telur. Pada mamalia setiap sel somatik
tubuh induk. Perkembangan yang pesat mempunyai dua set kromosom yang leng-
terjadi pada 1951 oleh tim peneliti di kap. Inti sel somatik ditransfer ke sel telur
Philadelphia yang melakukan kloning em- yang telah dilakukan enukleasi. Sel telur
brio katak. Inti sel embrio katak dikeluarkan dengan inti baru ini akan berlaku sebagai
untuk menggantikan inti sel telur yang zigot, yang kemudian diimplantasikan ke
belum dibuahi. Percobaan ini merupakan inang subtitusi. SCNT bertujuan utama un-
awal metode nuclear transplant.1,3 tuk menghasilkan embrio yang akan diguna-
Penerobosan yang bermakna terjadi pa- kan pada riset, terutama riset sel punca. Sel-
da tahun 1986 dengan dilakukannya koning sel ini kemudian dipanen untuk digunakan
mamalia oleh dua tim peneliti di Inggris pada riset bioteknologi dengan harapan da-
(kloning biri-biri) dan di Amerika (kloning pat diaplikasikan bagi berbagai aspek yang
sapi). Walaupun demikian, tidak satupun menunjang kesejahteraan manusia, terma-
tim yang berpendapat bahwa kloning ma- suk aspek kesehatan dan pengobatan.
malia dapat dilakukan dengan menggunakan
sel somatik dewasa yang telah berdiferen- JENIS KLONING
siasi. Tahun 1996 tim peneliti Wilmut et al
dari Roslin Institute di Scotlandia berhasil Dewasa ini terdapat beberapa jenis klon-
melakukan kloning biri-biri dengan meng- ing yang telah diteliti:2,11
gunakan sel nonembrionik yaitu sel kelenjar
mamma biri-biri dewasa, yang dikenal de- Kloning molekul (Molecular cloning)
ngan ”Dolly the sheep”. Dengan berhasilnya Di dalam alam DNA tersusun sangat
proses kloning tersebut, maka peneliti- panjang dimana satu molekul tunggal me-
peneliti lainnya berlomba-lomba melakukan nyandang banyak gen. Untuk organisme
kloning dengan menggunakan berbagai multisel gen menempati hanya sebagian ke-
spesies hewan.1,2,3,5 cil dari DNA kromosom; sisanya merupa-
kan sekuens nukleotid yang berulang dan
METODE MELAKUKAN KLONING noncoding. Sebagai contoh, gen manusia
menyusun 1/100.000 molekul DNA dimana
Secara umum dikenal beberapa cara un- ia terdapat. Kloning DNA bertujuan meng-
tuk melakukan kloning:1,5,8 hasilkan sejumlah besar DNA yang identik,
termasuk gen, promotor, sekuens non-
Artificial embryo twinning coding, dan fragmen DNA, untuk penelitian
Cara ini relatif lowtech, yang mencontohi lanjut atau menggunakan DNA pada or-
proses alamiah terjadinya kembar identik. ganisme yang intak untuk menghasilkan
Pada embrio yang masih dini dilakukan protein yang bermanfaat baik bagi peneliti-
separasi secara manual sehingga menghasil- an maupun aplikasi bagi kesehatan manusia.
kan sel-sel individu, yang selanjutnya akan Kloning dilakukan dengan mengguna-
membelah dan berkembang. Embrio ini kan bakteri dan plasmid. Plasmid merupa-
diimplantasikan pada inang subtitusi sampai kan molekul DNA sirkular berukuran kecil,
cukup bulan dan kemudian dilahirkan. Oleh tetapi mempunyai ukuran sama atau bahkan
karena embrio-embrio klon ini berasal dari lebih besar dari ukuran bahan genetik uta-
zigot yang sama maka mereka secara manya (kromosom bakteri), dan bereplikasi
genetik identik. di dalam sel bakteri.12,13 Dalam hal mela-
Somatic cell nuclear transfer (SCNT) kukan kloning gen atau potongan DNA,
plasmid asal (cloning vector) diisolasi dari
Cara ini agak berbeda dengan artificial sel bakteri. Gen sel tertentu disisipkan ke
Wangko, Kristanto; Kloning: Manfaat Versus Masalah 91

dalam plasmid, sehingga terbentuk plasmid baik sel dewasa maupun sel punca, kloning
dengan DNA rekombinan. Plasmid yang sel merupakan hal yang cukup rumit karena
baru dimasukkan ke dalam sel bakteri, dan sel-sel ini tidak dapat tumbuh pada media
terbentuk bakteri rekombinan yang akan standar. Tehnik yang diperkenalkan adalah
membentuk sel klon. Gen yang disisipkan dengan menggunakan cincin kloning. Sus-
akan terikut pada bakteri yang bermitosis. pensi sel tunggal yang telah dipapar dengan
Klon bakteri ini akan menghasilkan protein agen mutagenik atau obat tertentu ditem-
yang sesuai dengan gen yang disisipkan. patkan pada pengenceran tinggi untuk
Produk protein yang dihasilkan dapat digu- menghasilkan koloni-koloni yang terisolasi.
nakan untuk penelitian lanjut atau diaplika- Setiap koloni tumbuh dari satu sel tunggal.
sikan bagi kesehatan manusia ataupun bi- Sel-sel klon dikumpulkan dari dalam cincin
dang lainnya. Sebagai contoh perusahaan dan dipindahkan untuk pertumbuhan lanjut.
farmasi menghasilkan berbagai jenis hor-
mon dengan menggunakan bakteri yang me- Kloning organisme2,11
nyandang gen manusia. Gen yang resisten Disebut juga kloning reproduksi yang
terhadap hama dari satu spesies dapat diklon bertujuan untuk menghasilkan organisme
dan disisipkan ke spesies yang lain.13 multisel yang identik secara genetik. Proses
Secara umum kloning fragmen DNA kloning ini merupakan reproduksi aseksual
mencakup lima langkah strategi kloning: 2,11 dimana tidak terjadi fertilisasi. Disini dila-
kukan transfer inti dari sel dewasa donor ke
Isolasi dalam sel telur tanpa inti. Bila sel telur telah
Isolasi dan pemurnian DNA sel sampel membelah normal maka akan dipindahkan
Fragmentasi ke dalam uterus inang substitusi. Klon yang
dihasilkan tidak sepenuhnya identik oleh
Fragmentasi dengan menggunakan enzim
karena sel somatik dapat mengandung mu-
restriksi yang memisahkan untaian DNA
tasi DNA inti. Selain itu mitokondria di
Ligasi dalam sitoplasma juga mengandung DNA,
Ligasi untuk melekatkan potongan- dan selama SCNT, DNA ini sepenuhnya
potongan DNA dalam sekuens yang di- berasal dari sel telur donor, jadi genom
inginkan. Fragmen DNA dicampurkan mitokondria tidak serupa dengan sel telur
dengan plasmid yang telah dipotong dengan donor. Hal ini sangat perlu diperhatikan
enzim restriksi yang sama. DNA ligase pada cross species nuclear transfer oleh
ditambahkan untuk mengikatkan fragmen karena bila terjadi incompatbilitas mito-
DNA ke plasmid. kondria maka akan mengarah ke kematian
sel. Selain itu dalam proses kloning peran
Transfeksi
kromosom seks (inaktivasi) belum dapat
Transfeksi untuk menyisipkan potongan dipenuhi. 4
baru DNA ke dalam sel. Secara umum proses kloning pada ma-
Seleksi malia dan manusia serupa, tetapi aplikasi
Skrining/seleksi: seleksi sel-sel yang ber- pengunaan klon pada manusia lebih kom-
hasil ditransfeksi dengan DNA baru. pleks. Kloning dapat berfungsi sebagai
terapeutik, reproduktif, dan replacement.2,9
Kloning terapeutik merupakan kloning sel
Kloning sel2,11
punca ataupun sel dewasa untuk diapli-
Kloning sel bertujuan menghasilkan kasikan pada pengobatan dan penelitian.
suatu populasi sel dari satu sel tunggal. Pada Kloning reproduktif secara teoritik untuk
organisme unisel seperti bakteri dan jamur, membentuk klon manusia. Kloning replace-
proses ini relatif mudah dan hanya me- ment merupakan gabungan keduanya, dan
merlukan inokulasi pada media yang sesuai. berfungsi untuk penggantian bagian tubuh
Pada kultur sel dari organisme multisel, individu yang dilakukan kloning yang
92 Jurnal Biomedik, Volume 2, Nomor 2, Juli 2010, hlm. 88-94

mengalami kerusakan, atau gagal organ, dan tersebut pada saat sekarang; kloning hewan
diikuti oleh transplantasi otak sebagian atau tertentu seperti babi untuk aplikasi xeno-
seluruhnya. Salah satu keuntungan bila transplantation; kloning sel atau organ ma-
menggunakan klon organ dari diri sendiri nusia untuk kepentingan terapeutik, dan lain
yaitu tidak terjadi reaksi penolakan jaringan, sebagainya masih memerlukan banyak pe-
dan dengan sendirinya tidak memerlukan mahaman yang meyakinkan dan persesuaian
pemberian obat imunosupresif. Koning pendapat, baik secara etik, moral, dan
replacement masih mendapat banyak tan- hukum.1,2,8,9
tangan karena belum terdapat persesuaian
pendapat mengenai hasil klon, antara lain
PENDEKATAN ETIK DAN HUKUM
apakah sudah layak pakai atau belum.2,4,9
KLONING PADA MANUSIA
Walaupun kloning telah berhasil dila-
kukan pada berbagai spesies, pemahaman Setelah diungkapnya kasus Dolly the
mengenai proses cloning subselular dan sheep di Edinburgh 1997, UNESCO mem-
molecular masih sangat terbatas. Aborsi, publikasikan Declaration on the human
lahir mati dan perkembangan yang abnor- genome and human rights yang ditan-
mal pada hewan klon masih sangat tinggi, datangani oleh 186 negara, yang melarang
yang menunjukkan bahwa tingkat efisiensi reproduksi manusia melalui proses klon-
dan keamanan SCNT masih belum me- ing.16
yakinkan. Masalah lain yang cukup serius Secara etik, pendekatan pertama adalah
adalah pemendekan telomer. Telomer meru- bahwa secara fundamental proses kloning
pakan sekuens DNA berulang pada ujung adalah teknologi yang masih dalam pe-
kromosom. Dengan bertambahnya usia he- ngembangan dan belum cukup aman untuk
wan telomer akan memendek. Bila telomer diaplikasikan pada subjek manusia. Pe-
sel sudah sangat memendek, maka sel terse- ngembangan teknologi kloning masih me-
but akan mati. Bila klon diambil dari sel merlukan banyak perbaikan untuk meng-
yang tua, maka telomerya pun akan memen- atasi penuaan dini seperti yang terjadi pada
dek yang mengakibatkan kecenderungan Dolly the sheep, dan dihasilkannya sejumlah
menderita penyakit dan mengalami kemati- besar embrio dengan malformasi.
an pada usia yang relatif muda. 8,14,15 Bila di kemudian hari kloning menjadi
teknologi yang aman, masih perlu pula di-
kaji apakah kloning dapat membawa mala-
PRO DAN KONTRA TERHADAP petaka psikologis bagi para ”clone”. Kesa-
KLONING daran bahwa mereka kehilangan kesem-
Walaupun kloning merupakan lahan pe- patan untuk menjadi unik, beban harapan
nelitian yang melibatkan berbagai disiplin orang tua clone yang mungkin terlalu besar,
ilmu yang bernaung di bawah biomolekular penerimaan lingkungan terhadap clone, dan
dan bioteknologi, masih terdapat banyak melihat dengan langsung seperti apa dirinya
tantangan, ketidak sesuaian paham, ataupun pada berbagai usia melalui orang tuanya
oposisi dari berbagai pihak, terlebih lagi bi- masih perlu pertimbangan masak. Akan se-
la berkaitan dengan etik, kepercayaan/aga- lalu dibayangi bahaya bahwa dengan tek-
ma, dan hukum. Berbagai masalah dalam nologi ini, masyarakat akan melihat anak
bidang pertanian seperti pemanfaatan ta- hasil kloning (clone) sebagai komoditas
naman transgenik untuk dikonsumsi oleh barang dan bukan sebagai satu sosok pribadi
manusia; dalam bidang peternakan yang manusia seutuhnya. Komoditas tersebut
menghasilkan klon hewan yang dibesarkan dapat diperdagangkan untuk kepentingan
tanpa induk, apakah kelak dapat berperan transplantasi organ, tenaga kerja, kemiripan
secara alamiah; kloning spesies yang telah bentuk fisik dengan seorang figur, maupun
punah untuk mempertahankan atau memu- ekploitasi lainnya.
lihkan ekosistem apakah memang dibutuh- Dari pandangan sisi yang berbeda masih
kan, dan dapat menggantikan peran spesies akan timbul pula permasalahan seperti
Wangko, Kristanto; Kloning: Manfaat Versus Masalah 93

individu bagaimana yang berhak memper- http://library.thinkquest.org/2080/Frame


oleh clone? Apakah kloning dikehendaki less/Manipulating/experimentation/cloni
dengan alasan moral yang dapat diterima? ng/longdoc.htm
Sebagai contoh, membesarkan seorang 4. National Human Genome Research
clone dengan alasan untuk menyediakan ca- Institute. Cloning [homepage on the
Internet]. Nodate [cited 2010 Jan 20].
dangan organ bagi seseorang tentu saja Available from:
tidak dapat diterima. Pada UU no.36 tahun http://ww.genome.gov/25020028
2009 pasal 65 disebutkan bahwa ”Peng- 5. What is cloning? [homepage on the
ambilan organ dan/atau jaringan tubuh dari Internet]. Nodate [cited 2010 Jan 20].
seorang donor harus memperhatikan kese- Available from:
hatan yang bersangkutan dan mendapat http://learn.genetics.utah.edu/content/teh
persetujuannya.” Persetujuan pendonor da- /cloning/whatiscloning/
lam keadaan yang tidak cakap hukum kare- 6. Beddington R. Cloning. NIMR: Mill Hill
na satu dan lain hal juga membuat kloning Essays, 1997.
bukan teknologi yang tepat digunakan untuk 7. Society, Religion and Technology Project
alasan di atas.17 Church of Scotland: Looking at the
ethics of technology for a New
Di pihak lain teknologi sel punca mung- Millenium [homepage on the Internet].
kin merupakan jawaban atas problematika c2010 [cited 2010 Jan 20]. Available
tertentu di bidang pelayanan kedokteran, from:
dimana hal ini telah di atur dalam UU no.36 http://www.srtp.org.uk/cloning.shtml
tahun 2009 pasal 70.17 8. Stanford Encyclopedia of Philosophy.
Cloning [homepage on the Internet].
Nodate [cited 2010 Jan 20]. Available
KESIMPULAN from:
Secara umum kloning merupakan sejum- http://plato.stanford.edu/entries/cloning/
lah proses yang dapat digunakan untuk 9. Human cloning [homepage on the Internet].
menghasilkan salinan suatu kesatuan biolo- Nodate [cited 2010 Jan 20]. Available
gik baik dari potongan DNA, sel, atau or- from:
http://en.wikipedia.org/wiki/Human_clo
ganisme keseluruhan`yang secara genetik
ning
identik tanpa melalui reproduksi seksual. 10. Hornby AS. Oxford Advanced Learner’s
Terdapat beberapa cara untuk melakukan Dictionary. Oxford: Oxford University
cloning yaitu artificial embryo twinning dan Press, 1990; p. 212.
somatic cell nuclear transfer (SCNT). Pada 11. Riyanda NG, Vina EA, Arini N, Suluh N.
manusia kloning dapat berfungsi sebagai Recombinant DNA and Cloning
terapeutik, reproduktif, dan replacement. [homepage on the Internet]. Nodate
Sangat diharapkan penelitian kloning akan [cited 2010 Jan 20]. Available from:
lebih diminati dan dapat berkembang pesat http://faperta.ugm.ac.id/newbie/downloa
untuk menunjang tercapainya ‘quality of d/pak_tar/genetika-
life’ yang layak. molekuler/presentasi/Recombinant%20
DNA%20and%20Cloning.ppt
12. Yuwono T. Organisasi biologis jasad hidup.
DAFTAR PUSTAKA Dalam: Biologi Molekular. Jakarta:
Erlangga, 2008; p. 10.
1. Cloning-A Webliography [homepage on the
13. Campbell NA, Reece JB, Mitchell LG.
Internet]. Nodate [cited 2010 Jan 20].
DNA technology. In: Biology 5th ed.
Available from:
California: AddisonWesley Longman
http://staff.lib.msu,cdu/skendall/cloning/
Inc, 1999; p. 364-70.
2. Cloning [homepage on the internet]. Nodate
14. Hornsby PJ. Telomerase and the aging
[cited 2010 Jan 20]. Available from:
process [homepage on the Internet].
http://en.wikipedia.org/wiki/Cloning
Nodate [cited 2010 Jan 20]. Available
3. History of cloning [[homepage on the
from:
Internet]. Nodate [cited 2010 Jan 20].
http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articl
Available from:
94 Jurnal Biomedik, Volume 2, Nomor 2, Juli 2010, hlm. 88-94

es/PMC19335871 kedokteran forensik untuk kepentingan


15. Telomere [homepage on the Internet]. penyidikan. Jakarta: Sagung Seto, 2008.
Nodate [cited 2010 Jan 20]. Available 17. Kementerian Kesehatan. Undang-undang
from: nomor 36 tahun 2009 tentang kesehatan.
http://en.wikipedia.org/wiki/Telomere Jakarta: Sekretariat Negara, 2009.
16. Idries AM, Tjiptomargono A. Peran ilmu

Anda mungkin juga menyukai