Arya Sinulingga
Staf Khusus III Menteri BUMN
28 Desember 2020
2
Sovereign Wealth Fund dan Pemerintah
Investasi dibutuhkan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan pada akhirnya
menciptakan lapangan pekerjaan
•Pembentukan Lembaga SWF •KEK: One Stop Service, kelembagaan Melalui Omnibus Law, Pemerintah membentuk
•Pemerintah menyediakan lahan dan perizinan (Administrator) Sovereign Wealth Fund (SWF) yang disebut
•KI: Infrastruktur pendukung
Nusantara Investment Authority (NIA)
5
Investasi dan Ketenagakerjaan
SWF diamanatkan untuk melakukan investasi pemerintah untuk tujuan pengembalian jangka panjang
dan multiplier effectnya terhadap pertumbuhan ekonomi
Ekonomi (PDB)
“Setiap 0,3% kenaikan
pertumbuhan ekonomi, penciptaan
Investasi kesempatan kerja rata-rata
Lapangan Pekerjaan
“Setiap kenaikan investasi sebesar 1% sebesar 0,16%.” “Setiap 0,3% kenaikan pertumbuhan
akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi akan menyerap sekitar 75.000
ekonomi sebesar 0,3%.” tenaga kerja.”
Asumsi investasi senilai USD 2Bn atau pertumbuhan investasi +0,38% yoy,
akan berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi sebesar +0,11 ppt yoy, dan menyerap 22.000 tenaga kerja.
6
Tujuan Pendirian Lembaga
Lembaga Pengelola Investasi (LPI) bercita-cita untuk menjadi mitra investasi terpercaya
untuk membangun pembangunan ekonomi jangka panjang dan berkelanjutan
Pembentukan hukum Tata kelola dan Strategi dan mandat Pemilihan aset dan
yang kuat organisasi investasi sektor
LPI bercita-cita untuk menjadi mitra investasi terpercaya bagi investor global dan domestik untuk
pembangunan ekonomi jangka panjang dan berkelanjutan Indonesia
7
Rancangan Framework Lembaga
Mandat pendirian dan tata kelola lembaga
• Didirikan melalui Undang-undang: UU No.11 tahun 2020 tentang Cipta Kerja sebagai lembaga sui generis
• Bertujuan untuk menggerakkan modal pemerintah & swasta dan berinvestasi di sektor-sektor strategis ekonomi
Indonesia, mendukung pembangunan berkelanjutan dan mendorong pertumbuhan ekonomi
• Beroperasi secara komersial
Mandat
• Mandate:
Pendirian
i. Optimalisasi asset
ii. Menggerakkan investasi pemerintah dan investor swasta (global and domestik)
iii. Memperbaiki iklim investasi Indonesia
• Lembaga memiliki otoritas penuh dalam pengambilan keputusan investasi dan manajemen P&L
• Perubahan modal/ekuitas melalui Peraturan Pemerintah
• Memiliki kewenangan dan fleksibilitas dalam keputusan investasi untuk dapat mengikuti standar investasi
Fitur Lembaga internasional, seperti mendirikan fund dalam rangka investasi bersama dengan investor internasional,
mendelegasikan mandate investasi kepada manajer investasi, dll
• Hak preferensi dalam transfer aset/transaksi dengan BUMN (tetap berdasarkan fair market valuation)
• Perlindungan dari kebangkrutan
Pengaturan Umum
Pemerintah. Awal LPI
Undang-Undang Nomor 3. Pasal 158 ayat (7): Pencadangan risiko kerugian dalam
11 Tahun 2020 tentang berinvestasi dan/atau akumulasi modal diatur dengan
Cipta Kerja
Peraturan Pemerintah.
4. Pasal 159 ayat (6): Tata cara pengelolaan aset Lembaga
Tata Kelola
Pasal 154 Ayat (3) diatur dengan Peraturan Pemerintah. PP 74/2020 tentang LPI
Investasi Pemerintah Pusat dapat dilaksanakan 5. Pasal 164 ayat (1): Tata kelola Lembaga diatur dengan
oleh Menteri Keuangan selaku Bendahara Peraturan Pemerintah.
Umum Negara serta lembaga yang diberikan 6. Pasal 166 ayat (10): Seleksi anggota Dewan Pengawas
kewenangan khusus (sui generis) dalam dari unsur profesional diatur dengan Peraturan RPP Perlakuan
rangka pengelolaan investasi. Pemerintah. Perpajakan LPI
7. Pasal 170 ayat (4): Penyertaan modal awal ditetapkan
Pengaturan LPI
Dewan Pengawas
Dewan
Dewan Direktur
Penasihat
• Dewan Direktur bertugas untuk menyelenggarakan pengurusan
operasional LPI
• Dewan Direktur ditetapkan dan diangkat oleh Dewan Pengawas
• Nominasi Dewan Direktur dilakukan melalui proses seleksi yang
Dewan Direktur dilakukan Dewan Pengawas.
5 Profesional
Investor Internasional
Dana Kelolaan
dan Domestik
Co – Investment saham
(kepemilikan minoritas)
Ekuitas $15M-20M
$5M
Pendanaan Modal Awal
Pemerintah
[ $2M
Transfer
APBN 2021
SWF berpotensi memicu perubahan haluan untuk Sektor infrastruktur, dalam dua cara:
(1) Neraca deleveraging melalui aset mendaur ulang, membebaskan ruang neraca untuk menyerap proyek baru dan
menghidupkan kembali proyek baru
(2) Mengurangi risiko belanja modal besar lainnya siklus pada 2021-24 karena SWF juga dapat bertindak sebagai sumber
pendanaan baru untuk greenfield projects
SWF adalah perkembangan positif untuk Infrastruktur, terutama dalam mengurangi masalah pendanaan.
Terimakasih