Anda di halaman 1dari 3

Literature Review

Analisis Penerapan Pendekatan HOTS (High Order Thinking Skill) Pada


Sekolah Menengah Atas Dalam Proses Pembelajaran Sains

1
Bella Iaskyana, 1Fajrin Dwi Aulia, 1Falentina Hutasoit, 1Jesika Melshandy Lubis

1
Pendidikan Kimia Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Maritim Raja Ali Haji

email: (iskyasified@gmail.com) (fajrindwiaulia15@gmail.com)


(jesikalubis916@gmail.com)

Abstrak

Kata kunci: Analisis, HOTS, Pembelajaran

Dewasa ini, kemampuan manusi harus berkembang seiring dengan zaman


yang menuntut manusia untuk memiliki keampuan berkomunikasi dengan baik,
kemampuan berkolaborasi, kemampuan berpikir kritis dan mampu menyelesaikan
masalah, kreatif dan mampu berinovasi. Tentunya kemampuan-kemampuan
seperti ini haruslah ditanamkan sejak dinimelalui sekolah, sebagai persiapan untuk
terjun ke dunia kerja.

Maka dari itu sekolah harus menerapkan pendekatan yang efektif untuk
membentuk siswa yang mampu bersaing di era global dan memiliki keterampilan
abad ke-21. High Order Thinking Skills adalah sebuah pendekatan untuk
mengembangkan cara berpikir kritis, kreatif dan inovatif dalam memecahkan
sebuah masalah. Berbeda dengan cara belajar konvensional yang hanya menghafal
tanpa melakukan pengolahan, HOTS diharapkan menjadi sebuah pembaharuan di
dunia pendidikan. Kemampuan berpikir menghafal, memahami, dan menerapkan
disebut dengan keterampilan berpikir tingkat rendah, sedangkan untuk
kemampuan menganalisis, mengevaluasi, dan menciptakan, termasuk ke dalam
kategori kemampuan berpikir tingkat tinggi. Sehingga berbagai pengembangan
HOTS dilakukan untuk menerapkan pendekatan ini pada siswa.

Pembahasan
Penerapan HOTS pada beberapa sekolah di Indonesia masih sangat minim,
sehingga dibutuhkan pengembangan-pengembangan yang sesuai untuk tujuan sekolah.
Penerapan HOTS didukung dengan beberapa hal yaitu:

1. Model Pembelajaran
Model pembelajaran yang sesuai dengan penddekatan HOTS adalah model
pembelajaran “problem solving” ataupun “problem based learning” dimana pada
model pembelajaran ini, siswa dilatih berpikir kritis, kreatif, dan inovatif dalam
memecahkan masalah. Dari beberapa artikel penelitian, dapat diambil
kesimpulan bahwa penerapan HOTS dalam model pembelajaran “problem
solving” ataupun “problem based learning” dapat meningkatkan aktivitas dan
interaksi siswa, membentuk karakter siswa dan meningkatkan hasil belajar
siswa. Sehingga siswa akhirnya memiliki keberanian untuk berkomunikasi dan
menghadapi soal-soal yang sulit. Diamna hsil ini tidak didapatkan pada model
pembelajaran konvensional.
2. Pengembangan Instrumen Tes
Tes sangat diperlukan dalam pembelajaran berbasis HOTS, biasanya digunakan
unutk mengukur kemampuan siswa dalam menganalisis dan berpikir kritis. Salah
satu instrument tes yang harus dikembangkan adalah LKS dan soal latihan. Soal
latihan ini bisa dikembangkan dengan model pengembangan 3D atau dengan
indicator C4 (menganalisa), C5 (mengevaluasi), C6 (mengkreasikan) baik dalam
bentuk esay ataupun two-teir multiple choice (pilihan berganda). Dari artikrl
penelitian, yang didapatkan bahwa dokumen tes juga sangat mempengaruhi
proses pembelajaran berbasis HOTS. Diperlukan pengembangan instrument tes
yaitu; perancangan tes, uji coba tes, dan pengukuran tes. Selama ini guru hanya
memberikan tes tanpa memperhatikan kelayakan dan karakteristik dari
instrument tes tesebut. Maka dengan adanya pengembangan instrument tes, akan
mendorong siswa intuk berpikir kritis dan jugadapat mengamati kinerja guru.
3. Kemampuan Guru
Kemampuan guru dalam pendekatan HOTS sangat mempengaruhi kemajuan
dalam pendidikan. HOTS sangat memacu kemampuan berpikir dari siswa dan
guru sehingga cara belajar juga tidak akan membosankan. Dari artikel penelitian,
didapatkan bahwa kemampuan guru dalam mengembangkan soal HOTS dan
menerapkan pembelajaran berbasis HOTS sangatlah rendah, kemampuan guru
ini sangat mempengaruhi kemampuan berpikir tingkat tinggi dari siswa. Jika
guru tidak bisa membimbing siswanya berpikir kritis seperti pada pendekatan
HOTS, maka gagal sudah upaya dalam menciptakan siswa yang mampu bersaing
dalam dunia kerja, serta memiliki keterampilan abad-21.

KESIMPULAN

Pendekatan HOTS sangat cocok diterapkan pada sekolah di Indonesia untuk


menciptakan siswa-siswa yang memiliki kemampuan berpikir tingkat tinggiyang kritis,
kreatif dan inovatif. Namun dalam penerapannya, pendekatan ini masih sangat jarang di
pakai, diperlukan pengembangan-pengembangan dalam memakai pendekatan ini yaitu;
model pembelajaran yang cocok di padukan dengan HOTS, pengembangan instrument
tes, serta kemampuan seorang guru untuk menerapkan pendekatan HOTS ini. Untuk itu,
diperlukan studi dan pelatihan lebih lanjut untuk guru dalam menerapkan HOTS di kelas.
Karena kunci utama keberhasilan penerapan pendekatan HOTS adalah dari guru itu
sendiri.

Anda mungkin juga menyukai