Anda di halaman 1dari 14

Nama : Elza Melinda

Prodi : D3 Keperawatan Tk 1b

SISTEM PANCA INDERA


Sistem pengindraan adalah organ akhir yang dikhususkan untuk menerima jenis rangsangan
tertentu. Serabut saraf yang menanganinya merupakan alat perantara yang membawa kesan
rasa (sensory infersion) dari organ indra menuju ke otak dimana perasaan ini di tafsirkan.
Macam-macam sistem penginderaan yaitu indra penglihatan, pendengaran, penciuman,
pengecap dan peraba.
1. INDERA PENGLIHATAN (Mata)
Mata mempunyai reseptor khusus untuk mengenali perubahan sinar dan warna.
Sesungguhnya yang disebut mata bukanlah hanya bola mata, tetapi termasuk otot-otot
penggerak bola mata, kotak mata (rongga tempat mata berada), kelopak, dan bulu mata.

a. Bagian-bagian mata:
1. Bola mata
Bola mata dikelilingi oleh tiga lapis dinding. Ketiga lapis dinding ini, dari luar ke dalam
adalah sebagai berikut:
 Sklera, merupakan jaringan ikat dengan serat yang kuat, berwarna putih buram (tidak
tembus cahaya), kecuali di bagian depan bersifat transparan yang disebut kornea.
Konjungtiva adalah lapisan transparan yang melapisi kornea dan kelopak mata. Lapisan ini
berfungsi melindungi bola mata dari gangguan.

 Koroid, berwarna coklat kehitaman sampai hitam. Koroid merupakan lapisan yang berisi
banyak pembuluh darah yang memberi nutrisi dan oksigen terutama untuk retina. Warna
gelap pada koroid berfungsi untuk mencegah refleksi (pemantulan sinar). Di bagian depan,
koroid membentuk badan siliaris yang berlanjut ke depan membentuk iris yang berwarna.
Di bagian depan iris bercelah membentuk pupil (anak mata). Melalui pupil sinar masuk.
Iris berfungsi sebagai diafragma, yaitu pengontrol ukuran pupil.
 Lensa, adalah kristalin lens yang jernih sekali dan ini sebagai media refraksi untuk bisa
kita melihat. Lensa kristalina adalah struktur transparan yang dipertahankan tempatnya
oleh ligamentum ciliaris atau biasa disebut zonula ziini. Fungsi lensa ialah untuk
memfokuskan cahaya yang berasal dari benda agar jatung tepat di retina mata.

 Iris, adalah pigmen yang kita bisa melihat warna coklat atau hitam atau berwarna biru jika orang
eropa. Di depan lensa terdapat iris yang memberi warna pada mata. Iris mengandung
serabut-serabut otot siruler yang berfungsi untuk menyempitkan dan serabut-serabut radial
yang berfungsi melebarkan pupil. Perubahan-perubahan pada diameter pupil dapat
menimbulkan sampai 5 kali perubahan pada jumlah cahaya yang mencapai retina. Fungsi
utama iris adalah untuk meningkatkan jumlah cahaya masuk kedalam mata pada waktu
gelap dan untuk mengurangi jumlah cahaya yang masuk kedalam mata pada waktu terang.

 Retina, Tersusun dalam 10 lapisan dan mengandung sel-sel batang dan sel-sel kerucut
Yang berfungsi sebagai reseptor bagi indera penglihatan, ditambah dengan 4 jenis neuron:
a. Sel bipolar
b. Sel ganglion
c. Sel horisontal
d. Sel amakrin
Lapisan terluar retina yang melekat pada badan koroid yang juga merupakan jaringan kaya
pembuluh darah di antara retina dan sklera.

Otot – otot pada mata

1. m. Levator palpebralissup, et. Inf. : Mengangkat kelopak mata


2. m.Orbikularis okuli : Menutup mata
3. m. Rektus okuli inferior : Mengangkat bola mata kebawah
4. m. Rektus okuli medial : Gerakan mata ke arah medial
5. m. Rektus okuli lateral : Gerakkan mata kearah lateral
6. m. Rektus okuli superior : Mengangkat bola mata keatas
7. m. Oblique inferior : Gerakan bola mata kebawah dan
kedalam
8. m. Oblique superior : Memutar mata keatas, kebawah, dan
arah luar

b. Cara Kerja Mata

Mata duduk di orbit tengkorak, dilindungi oleh tulang dan juga lemak. Bagian putih mata itu
ialah sklera. Ini melindungi struktur interior serta juga mengelilingi portal melingkar yang
dibentuk oleh kornea, iris, dan juga pupil.

Kornea transparan memungkinkan cahaya untuk dapat masuk ke mata, dan melengkung
untuk mengarahkannya dengan melalui pupil di belakangnya. Pupil tersebut sebenarnya
merupakan pembukaan di piringan berwarna iris. Iris melebar atau menyempit,itu
menyesuaikan seberapa banyak cahaya yang melewati pupil dan yang ke lensa.

Lensa melengkung setelah itu memfokuskan gambar ke retina, lapisan interior mata. Retina
merupakan membran halus jaringan saraf yang mengandung sel-sel fotoreseptor. Sel-sel
tersebut yakni , batang dan kerucut, menerjemahkan cahaya menjadi sinyal saraf. Saraf optik
tersebut membawa sinyal dari mata ke otak, yang menafsirkannya untuk dapat membentuk
gambar visual. Inilah mengapa mata menjadi panca indera penglihatan.

C. Kelainan pada Mata


1.Presbiopi
Presbiopi adalah penyakit mata karena proses penuaan, disebut juga mata tua. Pada anak-
anak, titik dekat mata bisa sangat pendek, kira-kira 9 cm untuk anak umur 11 tahun. Makin
tua, jarak titik dekat makin panjang. Sekitar umur 40-50 tahun terjadi perubahan yang
menyolok, yaitu titik dekat mata sampai 50 cm, oleh karena itu memerlukan pertolongan
kaca mata untuk membaca berupa kaca mata cembung (positif). Hal ini disebabkan karena
elastisitas lensa berkurang. Penderita presbiopi dapat dibantu dengan lensa rangkap.

2. Hipermetropi
Hipermetropi atau mata jauh dapat terjadi pada anak-anak. Hipermetropi disebabkan bola
mata terlalu pendek sehingga bayang-bayang jatuh di belakang retina. Penderita
hipermetropi ini tidak dapat melihat benda yang dekat atau biasa disebut rabun dekat.
3. Miopi
Miopi atau mata dekat adalah cacat mata yang disebabkan oleh bola mata terlalu panjang
sehingga bayang-bayang dari benda yang jaraknya jauh akan jatuh di depan retina. Pada
penderita miopi ini orang tidak dapat melihat benda yang jauh biasa disebut rabun jauh,
mereka hanya dapat melihat benda yang jaraknya dekat. Untuk cacat seperti ini orang
dapat ditolong dengan lensa cekung (negatif). Miopi biasa terjadi pada anak-anak.
4. Astigmatisma
Astigmatisma merupakan kelainan yang disebabkan bola mata atau permukaan lensa mata
mempunyai kelengkungan yang tidak sama, sehingga fokusnya tidak sama, akibatnya
bayang-bayang jatuh tidak pada tempat yang sama. Untuk menolong orang yang cacat
seperti ini dibuat lensa silindris, yaitu yang mempunyai beberapa fokus.
5. Katarak
Katarak adalah cacat mata, yaitu buramnya dan berkurang elastisitasnya lensa mata. Hal
ini terjadi karena adanya pengapuran pada lensa. Pada orang yang terkena katarak
pandangan menjadi kabur dan daya akomodasi berkurang.
6. Imeralopi
Imeralopi atau rabun senja adalah kelainan yang menyebabkan penderita menjadi rabun
pada senja hari.

2. INDERA PENDENGARAN (Telinga)


Telinga merupakan sebuah organ yang mampu mendeteksi/mengenal suara dan juga banyak
berperan dalam keseimbangan dan posisi tubuh. Suara adalah bentuk energi yang bergerak
melewati udara, air, atau benda lainnya, dalam sebuah gelombang. Walaupun telinga yang
mendeteksi suara, fungsi pengenalan dan interpretasi dilakukan di otak dan sistem saraf pusat.
Rangsangan suara disampaikan ke otak melalui saraf yang menyambungkan telinga dan otak
(nervus vestibulokoklearis). Ada tiga bagian utama dari telinga manusia, yaitu bagian telinga
luar, telinga tengah, dan telinga dalam. Telinga luar berfungsi menangkap getaran bunyi, dan
telinga tengah meneruskan getaran dari telinga luar ke telinga dalam. Reseptor yang ada pada
telinga dalam akan menerima rangsang bunyi dan mengirimkannya berupa impuls ke otak
untuk diolah.
a. Bagian-bagian telinga
1. Telinga luar
Telinga luar meliputi daun telinga (pinna), liang telinga (meatus auditorius eksternus), dan
saluran telinga luar. Bagian daun telinga berfungsi untuk membantu mengarahkan suara ke
dalam liang telinga dan akhirnya menuju gendang telinga. Rancangan yang begitu kompleks
pada telinga luar berfungsi
untuk menangkap suara dan bagian terpenting adalah liang telinga. Saluran ini merupakan
hasil susunan tulang rawan yang dilapisi kulit tipis. Di dalam saluran ini terdapat banyak
kelenjar yang menghasilkan zat seperti lilin yang disebut serumen atau kotoran telinga.
Bagian saluran yang memproduksi sedikit serumen yang memiliki rambut. Pada ujung
saluran terdapat gendang telinga yang meneruskan suara ke telinga dalam. Daun telinga
manusia mempunyai bentuk yang khas, tetapi bentuk ini kurang mendukung fungsinya
sebagai penangkap dan pengumpul getaran suara. Bentuk daun telinga yang sangat sesuai
dengan fungsinya adalah daun telinga pada anjing dan kucing, yaitu tegak dan membentuk
saluran menuju gendang telinga.
2. Telinga tengah
Bagian ini merupakan rongga yang berisi udara untuk menjaga tekanan udara agar seimbang.
Telinga tengah meliputi gendang telinga, 3 tulang pendengaran yaitu martir (malleus)
menempel pada gendang telinga, tulang landasan (incus), kedua tulang ini terikat erat oleh
ligamentum sehingga mereka bergerak sebagai satu tulang, dan tulang sanggurdi (stapes)
yang berhubungan dengan jendela oval. Muara tuba eustachi yang menghubungkan ke faring
juga berada di telinga tengah. Getaran suara yang diterima oleh gendang telinga akan
disampaikan ke tulang pendengaran. Masing-masing tulang pendengaran akan
menyampaikan getaran ke tulang berikutnya. Tulang sanggurdi yang merupakan tulang
terkecil di tubuh meneruskan getaran ke koklea atau rumah siput.

3.Telinga dalam
Bagian ini mempunyai susunan yang rumit, terdiri dari labirin tulang dan labirin membran.
Ada lima bagian utama dari labirin membran, yaitu:
 Tiga saluran setengah lingkaran
 Ampula
 Utrikulus
 Sakulus
 Koklea atau rumah siput

Sakulus berhubungan dengan utrikulus melalui saluran sempit. Tiga saluran setengah
lingkaran, ampula, utrikulus dan sakulus merupakan organ keseimbangan, dan keempatnya
terdapat di dalam rongga vestibulum dari labirin tulang. Koklea mengandung organ Korti
untuk pendengaran. Koklea terdiri dari tiga saluran yang sejajar, yaitu: saluran vestibulum
yang berhubungan dengan jendela oval, saluran tengah dan saluran timpani yang
berhubungan dengan jendela bundar, dan saluran (kanal) yang dipisahkan satu dengan
lainnya oleh membran. Di antara saluran vestibulum dengan saluran tengah terdapat
membran Reissner, sedangkan di antara saluran tengah dengan saluran timpani terdapat
membran basiler. Dalam saluran tengah terdapat suatu tonjolan yang dikenal sebagai
membran tektorial yang paralel dengan membran basiler dan ada di sepanjang koklea. Sel
sensori untuk mendengar tersebar di permukaan membran basiler dan ujungnya berhadapan
dengan membran tektorial. Dasar dari sel pendengar terletak pada membran basiler dan
berhubungan dengan serabut saraf yang bergabung membentuk saraf pendengar. Bagian yang
peka terhadap rangsang bunyi ini disebut organ korti.

b. Cara Kerja Telinga

Telinga pada bagian luar memasukkan sebuah gelombang ke dalam liang telinga (meatus
akustik eksternal) ke membran timpani (“gendang telinga”). Setelah itu Gelombang suara
berdenyut melawan membran timpani, dan menciptakan getaran mekanis di dalam membran.
kemudian Membran timpani itu mentransfer getaran ini ke tiga tulang kecil, yang dikenal
dengan ossicles pendengaran, ditemukan di rongga telinga tengah yang dipenuhi udara.

Tulang-tulang ini – malleus, incus, dan stapes – tersebut membawa getaran dan mengetuk
terhadap pembukaan ke telinga bagian dalam. Telinga bagian dalam itu terdiri dari kanal
berisi cairan, termasuk koklea berbentuk spiral. Ketika ossicles itu melonjak, sel-sel rambut
khusus di rumah siput mendeteksi gelombang tekanan dalam cairan. Mereka mengaktifkan
reseptor saraf, setelah itu mengirim sinyal dengan melalui saraf koklea ke otak, yang
menafsirkan sinyal itu ialah sebagai suara. Inilah mengapa telinga menjadi panca indera
pendengaran.

3. Indera Pembau (Hidung)


 

Hidung merupakan indera pembau disamping sebagai alat pernapasan. Di dalam hidung
terdapat saraf pembau. Rangsang bau yang diterima hidung diteruskan ke otak.
Ketidakmampuan indera pembau untuk mencium bau dinamakan anosmia. Penyebabnya
anosmia antara lain sebagai berikut :

 Terjadinya penyumbatan rongga hidung, misalnya akibat pilek dan penyakit polip.
 Gangguan pada saraf indera pembau

 
Bagian-bagian hidung :

 Rambut halus penyaring udara


 Rambut halus yang peka terhadap bau
 Kumpulan ujung saraf pembau
 Serat saraf untuk mengirim rangsang bau ke otak

b. Cara Kerja Hidung

Dimulai dengan reseptor saraf khusus yang terletak pada silia mirip rambut di epitel pada
bagian atas rongga hidung. pada saat kita mengendus atau menghirup dengan melalui hidung,
beberapa bahan kimia di udara itu mengikat reseptor ini. hal itu memicu sinyal yang bergerak
naik serat saraf, dengan melalui epitel juga tulang tengkorak di atas, ke olfactory bulbs.
Bohlam olfaktori tersebut mengandung badan sel neuron yang mengirimkan informasi
sepanjang saraf kranial, yang merupakan dari ekstensi dari olfactory bulbs. Mereka mengirim
sinyal ke saraf penciuman, menuju pada daerah penciuman dari korteks serebral. Hal tersebut
lah mengapa hidung menjadi panca indera penciuman.

4. INDERA PENGECAP (Lidah)


 Lidah adalah kumpulan otot rangka pada bagian lantai mulut yang dapat membantu
pencernaan makanan dengan mengunyah dan menelan. Lidah dikenal sebagai indera
pengecap yang banyak memiliki struktur tunas pengecap. Lidah juga turut membantu dalam
tindakan bicara. Juga membantu membolak balik makanan dalam mulut.

Lidah merupakan organ yang berfungsi sebagai reseptor kimia yang berada di dalam mulut
sehingga kita bisa menikmati rasa sebuah makanan dan minuman. Reseptor yang ada pada
lidah mampu menerima rangsangan kimia yang berupa larutan sehingga disebut sebagai
kemoreseptor.

Lidah memiliki beberapa fungsi lainnya diantaranya membantu mengatur letak makanan saat
kita mengunyah, membantu dalam berbicara da membantu saat menelan makanan.

Ada dua otot yang berperan aktif pada gerakan lidah yakni otot intrinsik dan otot ekstrinsik.

 Otot intrinsik berfungsi mengatur gerakan-gerakan halus lidah


 otot ekstrinsik berfungsi mengaitkan lidah pada bagian sekitarnya serta membantu
lidah dalam melakukan beberapa gerakan kasar seperti menekan gigi, menekan
rongga mulut bagian atas dan mendorong lidah masuk ke faring.

Bagian-bagian lidah yaitu :

 Ujung lidah peka terhadap rasa manis


 Samping lidah peka terhadap rasa asin dan asam
 Pangkal lidah peka terhadap rasa pahit

  5. INDERA PERABA (Kulit)

 Kulit Merupakan indera peraba. Di dalam kulit terdapat ujung-ujung saraf peraba. Tidak
semua permukaan kulit merupakan alat peraba yang sama pekanya. Bagian paling peka
adalah ujung jari dan bibir. Kulit dapat membedakan kasar, halus, panas, dingin, dan sakit.

Kulit adalah organ terluar dari tubuh yang melapisi seluruh tubuh manusia. Berat kulit
diperkirakan sekitar 7 % dari berat tubuh total. Pada permukaan luar kulit terdapat pori –
pori (rongga) yang menjadi tempat keluarnya keringat. Kulit adalah organ yang memiliki
banyak fungsi, diantaranya adalah sebagai pelindung tubuh dari berbagai hal yang dapat
membahayakan, sebagai alat indra peraba, sebagai salah satu organ yang berperan dalam
eksresi, pengatur suhu tubuh, dll.

Secara umum kulit memiliki 2 lapisan yaitu Epidermis (Kulit ari) dan Dermis (Kulit Jangat)
serta terdapat lapisan lemak bawah kulit (Hipodermis) yang juga sering dibahas. Beberapa
sumber juga mengatakan bahwa lapisan lemak bawah kulit juga termasuk ke dalam lapisan
kulit, tidak dipisahkan dalam pengelompokkan lapisan kulit tersebut.

Kulit Terdiri Dari 3 Lapisan Yaitu :

1. Lapisan Epidermis (Lapisan Luar/Kulit Ari)

Lapisan Epidermis memiliki tebal kurang lebih 0,1 mm dan terdiri atas empat lapisan
jaringan epitel. Setiap Lapisan pada Epidermis memiliki ciri khas tersendiri, Lapisan
Epidermis ini tidak memiliki pembuluh darah, sehingga ia mendapatkan suplai nutrisi melalui
proses difusi dari lapisan dermis yang ada dibawahnya. Berikut adalah 4 Lapisan pada
Epidermis :

 Lapisan Tanduk(Stratum Korneum)


 Lapisan Malphigi (Stratum Granulosum)
 Lapisan Spinosum (Stratus Spinosum)
 Lapisan Basal (Stratum Germinativum)

2. Lapisan Dermis (Kulit Jangat)

Lapisan Dermis adalah lapisan kulit yang terdiri atas pembuluh darah, kelenjar minyak,
kantung rambut, ujung – ujung saraf indra, dan kelenjar keringat. Pembuluh darah pada
lapisan ini sangat luas sehingga mampu menampung sekitar 5 % dari jumlah darah di seluruh
tubuh. Berikut adalah penjelasan untuk penyusun Kulit Dermis :

 Pembuluh Darah,adalah bagian dari sistem sirkulasi yang mengangkut darah ke


seluruh tubuh. Ada tiga jenis pembuluh darah, yaitu arteri yang berfungsi membawa
darah dari jantung, kapiler yang berfungsi sebagai tempat pertukaran
sebenarnya air dan bahan kimia antara darah dan jaringan dan vena, yang membawa
darah dari kapiler kembali ke jantung. Pembuluh darah terbesar adalah aorta.
 Ujung Saraf Indera,

 Kelenjar Keringat, Fungsi utama kelenjar keringat adalah sebagai pengatur suhu
tubuh sehingga dapat beraktivitas secara normal

 Kantung Rambut, Untuk tempat menyimpan kelenjar minyak guna melindungi kulit
kepala dari penguapan air di kulit rambut.
 Kelenjar Minyak, Kelenjar minyak adalah kelenjar mikroskopik yang berada tepat di
bawah kulit yang mengeluarkan minyak yang disebut sebum

3. Hipodermis (Jaringan ikat Bawah Kulit)


Hipodermis merupakan jaringan ikat yang terletak di bawah lapisan dermis, namun batas
pemisah antara bagian Hipodermis dengan bagian dermis ini tidak jelas. Lapisan ini
merupakan tempat penyimpanan lemak dalam tubuh, sehingga sering juga dikenal dengan
Lapisan Lemak Bawah Tubuh. Lemak tersebut berfungsi untuk melindungi dari benturan
benda keras, sebagai penjaga suhu tubuh karena lemak dapat menyimpan panas, dan sebagai
sumber energi cadangan.

b. Cara Kerja kulit

Sel-sel reseptor khusus dalam lapisan-lapisan tersebut mendeteksi sensasi taktil dan
kemudian mengirimkan sinyal dengan melalui syaraf tepi ke otak. Kehadiran dan lokasi dari
berbagai macam reseptor membuat bagian tubuh tertentu itu jadi lebih sensitif. Sel Merkel,
misalnya, ditemukan pada epidermis bawah bibir, tangan, serta genitalia eksterna. Meissner
corpuscles itu ditemukan pada dermis atas kulit yang tidak berbulu – ujung jari, puting,
telapak kaki. Kedua reseptor tersebut mendeteksi sentuhan, tekanan, serta getaran. Reseptor
sentuhan lainnya juga termasuk korpuskel Pacinian, yang juga mencatat tekanan serta
getaran, dan ujung saraf khusus bebas yang terasa sakit, gatal, dan juga menggelitik. Inilah
mengapa kulit menjadi panca indera peraba atau sentuhan.

Anda mungkin juga menyukai