Anda di halaman 1dari 2

Legenda 

danau Anggi Giji dan Anggi Gida dipaparkan dari Timotius yang


berdasar 3 versi berbeda. Anggi Giji adalah danau laki-laki, sedangkan Anggi Gida
adalah danau perempuan.

Legenda versi pertama

Ada sepasang kekasih. Mereka adalah nenek moyang masyarakat Arfak. Mereka
pemburu yang biasa berburu dengan parang. Mereka berburu rusa, babi dan lain-
lain di bukit-bukit. Mereka putus asa karena tidak menemukan hewan buruannya.

Lalu, mereka berjumpa ular besar. Mereka tak tahu bahwa ular ini adalah hewan
keramat. Mereka lalu memotong ular dan saat dipotong menyambung lagi terus
seperti itu dan nggak mati-mati, lalu mereka ketakutan.

Apalagi tak lama kemudian mendung datang dan kilat menyambar-nyambar.


Saking takutnya mereka lari terbirit-birit dan di ujung bukit mereka terpisah di dua
arah berlawanan.

Lalu keduanya turun ke lembah masing-masing dan tersambar petir dan meninggal.
Di tempat meninggalnya mereka kemudian terisi air karena berada di cekungan.
Lalu jadiah Anggi Giji dan Gida.

Anggi Gida dari Bukit Tombrok


(Masaul/detikTravel)

Legenda versi kedua

Ada satu laki dan satu perempuan dari suku berbeda. Karena beda budaya masing-
masing, sepasang kekasih ini tidak mendapat izin dari keluarganya untuk menikah.
Keduanya pun sedih.

Lalu, mereka menangis tanpa henti di ruma masing-masing yang dipisahkan oleh
bukit. Pada akhirnya air mata tangisan mereka menjadi danau dan mereka jadi
penunggu danau masing-masing.

Legenda versi ketiga

Dari segi penglihatan mata telanjang bentuk Danau Anggi Giji menyerupai alat
kelamin laki-laki. Lalu Danau Anggi Gida bentuknya menyerupai alat kelamin
perempuan.

Deramaga di Anggi Gida


(Masaul/detikTravel)

Perbedaan Anggi Giji dan Anggi Gida

Lokasi Anggi Giji ada di wilayah Distrik Anggi, Sururey, dan Taige. Di Anggi Giji
ada pulau bergerak dan warna airnya hitam pekat seperti laki-laki.

Di Anggi Giji terdapat sudut-sudut pantai berpasir coklat. Airnya dari kejauhan
biru dan mirip laut dan kalau dari dekat agak kehitaman, dasar danaunya adalah
lumpur.

Sedangkan Anggi Gida ada beberapa sudut berpasir putih. Gradasi warna airnya
biru muda dan toska. Warna menawan demikian diibaratkan seperti wanita. Di
Anggi Gida hanya dihuni Suku Sougb.

Baca juga: Foto: Salat Id Pertama di Pedalaman Papua Barat

Kabupaten Arfak berada di ketinggian 1.700 mdpl. Beragam potensi wisata alam
ada di sini, mulai dari danau kembar, pengamatan burung dilindungi, kupu-kupu,
hingga budaya lokal yang masih terjaga.

Setelah detikTravel merasakan perjalanan panjang selama kurang lebih 7 jam dari
Manokwari hingga kota Kabupaten Pegunungan Arfak memang cukup melelahkan.
Hal itu dikarenakan medannya terbilang berat karena hanya bisa dilewati mobil
4X4.

Cerita seru Kabupaten Pegaf akan ada di artikel selanjutnya. Tunggu ya! (msl/fay)
pegunungan arfak danau anggi giji anggi gida

Kirim Kontribusi Seputar Imlek ke Pasangmata.com

Anda mungkin juga menyukai