R. KURLENI UKAR
Deputi Bidang Kebijakan Strategis
Badan Pariwisata & Ekonomi Kreatif
4
Document & Data Update 13/05/2020
0
4 Mei/Juni 4 Juli/Agustus
2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020
Estimate Estimate *1. Jumlah Positif 2. Meninggal 3. Puncak 4. Selesai (*mulai membuka lockdown)
*Sumber : UNWTO 8
www.moresstrategics.org
DAMPAK COVID-19 TERHADAP PARIWISATA
6
DAMPAK COVID-19 PADA
INDUSTRI PARIWISATA
Dampak dan risiko akibat pandemi Covid-19
100-120 juta
risiko hilangnya lapangan pekerjaan di sektor pariwisata
Pengurangan karyawan/ Penutupan usaha secara
Pemutusan Hubungan permanen
Kerja
Kuliner
Jasa Perjalanan Wisata
“SANGAT TERPURUK Jasa Informasi Pariwisata
Jasa Makanan & Minuman
BANYAK USAHA Jasa Konsultan Pariwisata
Fashion Kriya
Membentuk Task Force Penanganan COVID- Realokasi anggaran Kementerian Pariwisata dan
1 5
19 Ekonomi Kreatif untuk penanganan COVID-19
(Instruksi Menteri Pariwisata dan Ekonomi
Menunda semua kegiatan promosi di dalam Kreatif No. 1 tahun 2020)
2 dan luar negeri
menunda pelaksanaan kegiatan dan 6 Melakukan pendataan terhadap industri serta
penyelenggaraan MICE : event/ seminar/ tenaga kerja pariwisata dan ekonomi kreatif
konferensi di dalam dan luar negeri yang terdampak COVID-19, termasuk estimasi
perhitungan dampak
3 Melaksanakan dan mensosialisasikan
protokol kesehatan : 7 Mempersiapkan langkah-langkah pemulihan
Pembuatan materi layanan informasi dan
sosialisasi pencegahan penyebaran Covid 19
(a. l - Kampanye #jaga jarak, Gerakan master
kain )
6
www.moresstrategics.org
Document & Data Update 13/05/2020
01
Kemenparekraf memberikan fasilitas akomodasi, konsumsi,
transportasi dan APD bagi tenaga kesehatan dan Gugus Tugas
Beberapa cara dalam nasional penanganan COVID-19 di Jakarta, Bali, dan Surabaya.
menyelamatkan Dunia
Usaha Pariwisata baik
02
Kemenparekraf menyelenggarakan virtual event, webinar/training
secara langsung untuk peningkatan kapasitas pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif.
ataupun tidak
langsung dalam 03
rangka Meminimalisir Gerakan Masker Kain, Kampanye #JagaJarak #Dirumah saja,
Potensi PHK & #BeliKreatifLokal
Meningkatkan Daya 04
Beli Masyarakat. Koordinasi dengan K/L terkait untuk :
- kebijakan fiskal dan moneter : relaksasi pajak dan sebagainya
- Fasilitasi Akses Kartu Prakerja
- Fasilitasi Akses Bantuan Sosial/Bantuan Langsung Tunai
6
www.moresstrategics.org
Cover
3
14
TREN BARU PARIWISATA ‘NEW NORMAL’
Tren pariwisata akan mengalami perubahan. Pandemi COVID-19 menimbulkan disrupsi; wisatawan akan
mengedepankan aspek safety and hygiene. Pemerintah, pelaku usaha dan stakeholder terkait harus mampu
beradaptasi/menciptakan inovasi sebagai respon terhadap perubahan d/r meningkatkan daya saing dan mencegah
terjadinya COVID Gelombang II.
HYGIENE
Belum Diperlukan Diperlukan
LABELLING
Skenario 1: Skenario 2:
*Puncak Krisis Juni 2020 [ Range of Future ] *Puncak Krisis Berlangsung Sampai Akhir Tahun 2020
Skenario 1:
*Awal Recovery Ekonomi Nasional
(Termasuk Sektor Pariwisata)
September – Oktober 2020.
PEMERINTAH
01 02 DUNIA USAHA PARIWISATA
• Sustainability Business (spending
• Pandemic teratasi investasi akan melambat)
• Perekonomian bangkit • Likuiditas & pertumbuhan kredit usaha
• Kondisi nasional yang Healthy juga melambat
& hygiene – Safe & Secure • Menjadikan unsur Healthy & hygiene
– Safety & Secure, sebagai dasar
pengembangan produk wisata
04 03
MASYARAKAT WISATAWAN
www.moresstrategics.org
PEMERINTAH MASYARAKAT INDUSTRI/USAHA WISATAWAN
Regulasi/Kebijakan: Memastikan budget travel
Prosedur Kesehatan, baik untuk
• Kebersihan dan Kesehatan di Menginginkan wisatawan yang yang optimal.
wisatawan dan juga untuk para
industri dan dunia usaha datang sehat dan aman Pemilihan destinasi yang
pegawai
• Kebersihan dan Kesehatan di jarak dekat
tempat umum dan kegiatan
besar Instalasi alat-alat kesehatan dan
• Transportasi umum (Pesawat, Penggunaan transaksi virtual keamanan seperti: thermal Memastikan destinasi
Bis, Kapal) (daring) - Touchless detector, termometer tembak, bersih dan aman.
• Peningkatan daya Tarik disinfektan, dan sejenisnya
wisatawan
Memfasilitasi perijinan dan Budaya salaman akan berubah Penggunaan transaksi
administrasi publik secara online dengan gesture lainnya. virtual.
Visitor Management
“Touchless” ini berimplikasi pada Dan juga kemudahan akan
aktivitas kebiasaan lainya. reschedule dan refund.
Inspeksi terhadap fasilitas umum Penggunaan teknologi Menggunakan masker,
dan dunia usaha terkait faktor (digital/daring/touchless) untuk: hand sanitizer, dan alat
Kebersihan, kesehatan dan transaksi, administrasi, perizinan, pelindung diri lainnya
keamanan pemasaran, pelatihan dan fungsi sebagi tren fashion baru
manajemen lainnya dalam perjalanan
www.moresstrategics.org
REKOMENDASI UNWTO:
PRIORITIES FOR TOURISM RECOVERY
1 Provide Liquidity and Protect
2
Jobs
(menyediakan likuiditas dan Recover confidence
7
perlindungan kerja)
Innovation and Sustainability as through safety & security
(Membangun kepercayan melalui
the new normal
keamanan & keselamtan)
(Inovasi dan keberlanjutan sebagai new
normal/tatanan baru)
Sumber: https://webunwto.s3.eu-west-1.amazonaws.com/s3fs-public/2020-
05/UNWTO-Global-Guidelines-to-Restart-Tourism.pdf
STRATEGI DAN KEBIJAKAN PEMERINTAH
Strategi Tatanan Baru Pariwisata & Ekraf:
6
6 S T RATEGI STRATEGI ADAPTATIF UNTUK
TA HAP R ECOVERY TAHAP RECOVERY
01 04
PUT THE PEOPLE FIRST FOKUS PADA DESTINASI UTAMA
Prinsip manajemen yang mengedepankan keselamatan, Menjadikan Batam, DKI Jakarta, DI Yogyakarta, dan Bali
kemanan serta kesehatan wisatawan dan SDM pariwisata sebagai mercusuar program pemulihan dan titik awal
agar relevan dengan new-normal pasca covid. akseleratif pemanfaatan idle capacity dan efek berganda
terhadap destinasi di daerah lainnya.
02 05
UTAMAKAN WISATAWAN DOMESTIK
AKTIVASI KANAL KOMUNIKASI RECOVERY
YANG EFEKTIF
+62 Utamakan Wisnus dengan kategori millennial dan menengah
ke atas. Mengembangkan produk yang bersifat ekslusif
Upaya untuk mempertahakan citra positif pariwisata (private), berbabsis nature/outdoor living, wellness, dan
dan media resiliensi kolektif untuk SDM terdampak. menyediakan fleksibilitas booking
03 STIMULUS PERMINTAAN
06 FOKUS PADA BIDANG USAHA PAREKRAF YANG
SESUAI DENGAN POTENSI DAERAH
Intervensi pemerintah agar terjadi kenaikan disisi
permintaan. Intervensi bisa dimulai dari tahap Fokus pada 3 Subsektor Unggulan Ekraf yakni, Kuliner, Fesyen,
dreaming sampai tahap booking. dan Kriya karena memiliki kontribusi ekonomi yang paling
besar, berfungsi menjadi trigger sekaligus lokomotif pariwisata
di destinasi.
24
Tahapan Menuju Tatanan Baru
DITETAPKAN PROTOKOL/SOP
SOSIALISASI EVALUASI)
(GAINING CONFIDENCE)
25
Cover
4
Kunjungan Wisman Ke
SKENARIO
Indonesia 2020
UNWTO
20,000,000 #1 -58% 6.764.921
#2 -70% 4.832.086
#3 -78% 3.543.530
15,000,000
10,000,000
5,000,000
-
2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020p
Realisasi SKENARIO1 SKENARIO2 SKENARIO3
7
Jumlah wisman ke Indonesia diperkirakan lebih sedikit dari proyeksi UNWTO 51.8% menggunakan angkutan udara
TANTANGAN UTAMA
● Rasa takut (fear) melanda sebagian besar wisatawan dalam dan luar negeri sampai
terdapat vaksin Covid19 yang dapat cepat diakses oleh negara.
● Wisatawan asing akan enggan untuk melakukan perjalanan ke luar negeri apalagi
yang bersifat lintas benua (long haul) karena mistrust terhadap kesiapan destinasi
dalam penanganan pandemi.
200%
92% wisatawan di Amerika Serikat rencana
wisatanya terdampak oleh Covid-19. Lebih
150% 119%
100% dari 50% telah membatalkan perjalanannya[1].
100%
Fenomena ini juga terjadi di berbagai negara
50%
1% lain di dunia[2][3][4]
0%
Wave 1 Wave 2 Wave 3 Wave 4 Wave 5 Wave 6 Wave 7 Wave 8 Wave 9
[1] https://www.uftourism.org/covid-19-tcmi
[2] https://www.nytimes.com/2020/04/15/travel/q-and-a-coronavirus-travel.html
[3] https://blog.globalwebindex.com/chart-of-the-week/travel-in-the-time-of-coronavirus/
[4] https://phys.org/news/2020-04-sunny-outlook-domestic-tourism-australia.html
www.moresstrategics.org
TANTANGAN
Setelah pandemi COVID-19 berlalu, statement ahli kesehatan, standar
kesehatan dan standar kebersihan menjadi pertimbangan penting untuk orang
berwisata. Berwisata di dalam negeri menjadi pilihan utama
74,3% Wisatawan di Amerika Serikat akan Kampanye "Bersih dan Aman Malaysia"
membatalkan perjalanannya apabila ada adalah salah satu cara untuk mendorong
larangan dari ahli kesehatan[1] kepercayaan masyarakat untuk
melakukan perjalanan wisata.
Setelah lockdown, hal utama yang Berdasarkan riset prilaku konsumen yang
diinginkan masyarakat adalah wisata dilakukan oleh Nielsen[4], informasi yang
kuliner, setelah itu melakukan perjalanan baik dan valid, terutama dari sumber
wisata. Namun, masyarakat lebih memilih pemerintah dapat menjadi alasan yang
untuk berwisata di dalam negeri. menenangkan dalam membuat keputusan
TANTANGAN:
Mempertimbangkan penawaran
Limit kapasitas untuk transportasi
pengalaman berkelas VIP dengan harga
dan spot wisatawan
yang lebih tinggi sebagai kompensasi
rendahnya kehadiran
CAPACITY
MANAGEMENT
[1] https://www.mckinsey.com/business-functions/marketing-and-sales/our-insights/a-global-view-of-how-consumer-behavior-is-changing-amid-covid-19
[2] https://infobrand.id/survei-alvara-perilaku-publik-selama-pandemi-covid-19.phtml
14
PELUANG
Masyarakat ingin segera dapat Berwisata
setelah pandemi selesai
Bila wabahCovid-19 selesai,apa aktivitas yang
Hastag #WhenWeTravelAgain dalam beberapa jam menjadi viral dan masuk lima
paling ingin anda lakukan?[%]
teratas trending topic di Indonesia. Fenomena ini, menandakan kerinduan netizen
untuk dapat berlibur dan beraktivitas di luar, tinggi. Pascapandemi COVID-19 berakhir,
travelling menjadi komoditi teratas yang akan diburu konsumen.
Dengan ancaman wabah COVID-19 masih terus mengintai maka para travellers tidak
bisa bebas keluyuran di destinasi-destinasi wisata seperti sebelum- sebelumnya.
Tentu saja mereka tetap berlibur tapi dalam situasi dan kondisi yang bisa dikontrol dan
tak terpapar virus. Mereka kian sadar melakukan self social distancing.
Staycation atau berlibur di dalam lingkungan hotel akan menjadi pilihan terbaik.
Aktivitas travelling kian menjadi aktivitas individual bukan lagi berbentuk grup.
Wellness tour makin banyak peminat.
Bentuk baru virtual tourism mulai muncul dengan memanfaatkan virtual/augmented
reality. Walaupun memang belum bisa menandingi keunggulan travelling fisik dengan
pengalaman see, smell, sound, touch, taste yang lebih deep, alamiah, dan otentik
Sumber: Invent.ure Knowledge Yuswohadi dkkl (2020) Sumber: Alvara Research Center 12
PELUANG
Ketergantungan Indonesia pada wisatawan mancanegara
tidak setinggi Thailand, Singapura, Malaysia PASCA COVID-19
• Thailand, Singapura, dan
Malaysia memiliki
ketergantungan relatif lebih
tinggi terhadap wisatawan
mancanegara.
• Indonesia memiliki
ketergantungan relatif lebih
rendah terhadap kedatangan
turis asing.
• Indonesia memiliki pangsa
Thailand domestik yang besar
dengan 300 perjalanan
Singapura Malaysia wisatawan pada 2019.
Indonesia
Pangsa pasar ini menjadi
buffer penurunan kunjungan
wisatawan asing.
PELUANG
TREN WISATA PASCA COVID-19
• Objek wisata yang lebih murah [1a] • Persepsi mengenai dampak Covid-19 yang lebih ringan pada orang-
• Driving tourism diutamakan untuk mengurangirisiko orang berusia muda[2b]
penggunaan transportasi umum[2a] • Kalangan menengah atas merasa lebih mampu untuk menghadapi
• Solidaritas untuk mendukung industri pariwisata dalam risiko yang datang dari Covid-19[2c]
negeri[3a] • Golongan milenial merasa lebih “terkekang” di masa lockdown [3b]
• Rasa tidak aman dari berada di lingkungan yang • COVID – 19 mengubah paradigma culture of sharing menjadiculture
crowded, wisata safari di Afrika lebih menarik of distancing
dibandingkan wisata di kota besar seperti Roma atau • Wisatawan memilih untuk berlibur di tempat yang menyediakan
Milan[1b] pengalaman “berjarak” contoh staycation di hotel/ villa yang jauh dari
• Perjalanan wisata di alam dengan bertema kesehatan keramaian (5)
akan menjadi tren[4]