Anda di halaman 1dari 47

SIAPKAH INDUSTRI PARIWISATA

MEMASUKI ERA “NEW NORMAL?”

R. KURLENI UKAR
Deputi Bidang Kebijakan Strategis
Badan Pariwisata & Ekonomi Kreatif

The Indonesian Forum


Dokumen ini merupakan
The Indonesian Institute (TII) bahan diskusi,
Jakarta, 18 Juni 2020 Tidak untuk dikutip atau
disebarluaskan secara bebas
OUTLINE
DAMPAK COVID-19 TERHADAP PARIWISATA

RESPON KEBIJAKAN BIDANG PARIWISATA


SELAMA MASA PANDEMI COVID-19

PERSIAPAN DAN RESPON KEBIJAKAN BIDANG


PARIWISATA MEMASUKI ERA “NEW NORMAL”

RESPON DAN KESIAPAN PARIWISATA


INTERNASIONAL (ASEAN) MENYAMBUT ERA “NEW
NORMAL”

PROYEKSI, TANTANGAN DAN PELUANG


PARIWISATA PASCA COVID-19
Cover
1

DAMPAK COVID-19 TERHADAP


PARIWISATA
DAMPAK COVID TERHADAP INDUSTRI

4
Document & Data Update 13/05/2020

Pandemi COVID-19 berpengaruh terhadap


penurunan sektor pariwisata secara global

Negara-negara pasar utama pariwisata


International Tourism Arrivals Indonesia masih bergulat dengan COVID-19 :
Projection 2020 (Millions)
1600 MALAYSIA CHINA SINGAPURA
1460
1408 1 8.515 1 83.265 1 41.216
1400 1333
1243 2 121 2 4.634 2 26
1197
1200 1143
1097
1044 3 April 2020 3 Februai 2020 3 April 2020
997
1000 952
4 Juni 2020 4 Maret/April* 4 Juni/Juli 2020
800
620 -58% AUSTRALIA USA
600
440 -70% 1 7.367 1 2.18 jt
400 2 102 2 119 rb
320 -78%
200 3 Maret 2020 3 April 2020

0
4 Mei/Juni 4 Juli/Agustus
2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020
Estimate Estimate *1. Jumlah Positif 2. Meninggal 3. Puncak 4. Selesai (*mulai membuka lockdown)

*Sumber : UNWTO 8
www.moresstrategics.org
DAMPAK COVID-19 TERHADAP PARIWISATA

Dampak Penumpang Internasional

Menurunkan jumlah pemesanan tiket


penerbangan di 10 Top Destination Wisata
di Asia Pasifik

Sumber: ForwardKeys, 2020

Sumber: ICAO 2020

6
DAMPAK COVID-19 PADA
INDUSTRI PARIWISATA
Dampak dan risiko akibat pandemi Covid-19

850 juta – 1.1 miliar (-58% sd -78%)


penurunan kunjungan wisatawan internasional

Okupansi Kerugian Biro Omzet Makanan Aktivitas


US$ 910-1200 miliar Hotel Turun Perjalanan dan Minuman Pariwisata dan
hilangnya penerimaan dari sektor pariwisata dan Jasa Turun Ekonomi Kreatif
Transportasi sangat berkurang

Penutupan hotel, restoran Gagal bayar kredit investasi


dan ODTW sementara dan kredit modal kerja

100-120 juta
risiko hilangnya lapangan pekerjaan di sektor pariwisata
Pengurangan karyawan/ Penutupan usaha secara
Pemutusan Hubungan permanen
Kerja

Sumber: UNWTO (May 2020) diolah Direktorat Kajian Strategis 3


DAMPAK TERHADAP INDUSTRI PARIWISATA
DAN EKONOMI KREATIF DI INDONESIA
Aplikasi & Game Developer

Seni Rupa Daya Tarik Wisata

Desain Komunikasi Visual Kawasan Pariwisata

Penerbitan Jasa Transportasi Wisata

Kuliner
Jasa Perjalanan Wisata
“SANGAT TERPURUK Jasa Informasi Pariwisata
Jasa Makanan & Minuman
BANYAK USAHA Jasa Konsultan Pariwisata

TUTUP SEMENTARA, Arsitektur Penyediaan Akomodasi

EVENT DAN KEGIATAN Desain Interior


DAMPAK Penyelenggaraan MICE
DITUNDA” Musik COVID-19 Penyelenggaraan Kegiatan
Televisi & Radio Hiburan & Rekreasi

Desain Produk Jasa Pramuwisata

Fotografi Wisata Tirta

Film, Animasi, & Video SPA

Fashion Kriya

Periklanan Seni Pertunjukan

High Exposure Moderate Exposure Low Exposure Positive


Cover
2

RESPON KEBIJAKAN BIDANG PARIWISATA


SELAMA MASA PANDEMI COVID-19
Document & Data Update 13/05/2020

Respon Kebijakan Penanganan Dampak COVID-19 Terhadap Pariwisata

Membentuk Task Force Penanganan COVID- Realokasi anggaran Kementerian Pariwisata dan
1 5
19 Ekonomi Kreatif untuk penanganan COVID-19 
(Instruksi Menteri Pariwisata dan Ekonomi
Menunda semua kegiatan promosi di dalam Kreatif No. 1 tahun 2020)
2 dan luar negeri
menunda pelaksanaan kegiatan dan 6 Melakukan pendataan terhadap industri serta
penyelenggaraan MICE : event/ seminar/ tenaga kerja pariwisata dan ekonomi kreatif
konferensi di dalam dan luar negeri yang terdampak COVID-19, termasuk estimasi
perhitungan dampak
3 Melaksanakan dan mensosialisasikan
protokol kesehatan : 7 Mempersiapkan langkah-langkah pemulihan
Pembuatan materi layanan informasi dan
sosialisasi pencegahan penyebaran Covid 19
(a. l - Kampanye #jaga jarak, Gerakan master
kain )

4 Memberikan bantuan untuk tenaga kesehatan


dan Gugus Tugas Penanganan COVID-19

6
www.moresstrategics.org
Document & Data Update 13/05/2020

Kebijakan Insentif bagi Industri Parekraf

01
Kemenparekraf memberikan fasilitas akomodasi, konsumsi,
transportasi dan APD bagi tenaga kesehatan dan Gugus Tugas
Beberapa cara dalam nasional penanganan COVID-19 di Jakarta, Bali, dan Surabaya.
menyelamatkan Dunia
Usaha Pariwisata baik
02
Kemenparekraf menyelenggarakan virtual event, webinar/training
secara langsung untuk peningkatan kapasitas pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif.
ataupun tidak
langsung dalam 03
rangka Meminimalisir Gerakan Masker Kain, Kampanye #JagaJarak #Dirumah saja,
Potensi PHK & #BeliKreatifLokal
Meningkatkan Daya 04
Beli Masyarakat. Koordinasi dengan K/L terkait untuk :
- kebijakan fiskal dan moneter : relaksasi pajak dan sebagainya
- Fasilitasi Akses Kartu Prakerja
- Fasilitasi Akses Bantuan Sosial/Bantuan Langsung Tunai

6
www.moresstrategics.org
Cover
3

PERSIAPAN DAN RESPON KEBIJAKAN


BIDANG PARIWISATA MEMASUKI ERA
“NEW NORMAL”
Rencana Strategis Kemenparekraf/Baparekraf 2020-2024

Kerngka Strategis Kemenparekraf/Baparekraf tahun 2020-2024


Kegiatan yang akan dilakukan Berlibur dengan kendaraan pribadi (bukan
oleh masyarakat setelah dengan transportasi umum seperti pesawat dan
pandemi berakhir (Alvara kapal pesiar atau kereta api) akan semakin
Research Center, 2020) : popular (Yuswohadi, dkk:2020)
Munculnya virtual  Pergi ke tempat wisata
tourism dengan  Bekerja
memanfaatkan  Bersilaturahmi ke kerabat
teknologi virtual/ dan kolega
Perubahan pola pikir pada
augmented reality traveler (travelagentcentral.com,
(Yuswohadi, dkk; 2020) 2020) :
 Bertualang dari rumah
 memprioritaskan perjalanan
domestik
 Kebutuhan akan ekosistem
dan sistem sanitasi yang baik
 Bepergian sendiri
Pergeseran tren traveller
(Luigi, 2004):
 Tujuan berwisata adalah untuk
mencari nilai (value)
 Wisatawan didominasi generasi
milenial
 Itinerary disusun sendiri (tidak
menggunakan tur)
 Sustainable tourism
 Mengedepankan pengalaman
secara personal
 Sudah mendapatkan gambaran Pergeseran Tren
apa yang didapat ketika berwisata Berwisata di
Kenormalan Baru

14
TREN BARU PARIWISATA ‘NEW NORMAL’
Tren pariwisata akan mengalami perubahan. Pandemi COVID-19 menimbulkan disrupsi; wisatawan akan
mengedepankan aspek safety and hygiene. Pemerintah, pelaku usaha dan stakeholder terkait harus mampu
beradaptasi/menciptakan inovasi sebagai respon terhadap perubahan d/r meningkatkan daya saing dan mencegah
terjadinya COVID Gelombang II.

Sebelum Pandemi Covid-19 Setelah Pandemi Covid-19


Ammenities Preferensi traveller pada akomodasi yang Preferensi traveller pada hotel berbintang
menawarkan harga promo/budget hotel dan mengutamakan aspek hygiene
Access Harga transportasi (melalui udara, laut dan Penerbangan langsung atau maksimum 1
darat) menjadi pertimbangan utama dalam kali transit dengan durasi maksimum 3 jam
traveling, sementara lama transit dan faktor menjadi preferensi utama traveller.
hygene menjadi prioritas berikutnya. Persyaratan kesehatan d/r perlintasan
orang ke Indonesia diperketat
Attraction Preferensi wisatawan mencari atraksi viral, Preferensi pada aktivitas outdoor yang
serta posisinya dekat atau bahkan di memiliki udara sejuk, self-driving, dan
perkotaan. private tour.
Promotion Segmen pasar : Mass tourism Segmen pasar : Premium Class Tourism
People Pelatihan SDM sektor pariwisata Penguatan pada Standar Operating
dititikberatkan pada aspek kompetensi Procedure safety and hygiene

Sumber: Palladium, 2020 dan Pemerintah Provinsi Bali


TREN BARU PARIWISATA ‘NEW NORMAL’
(SEBELUM VAKSIN)
SEBELUM PANDEMI SESUDAH PANDEMI

ATTRACTION Keramaian Physical Distancing dan


Kapasitas Atraksi Wisata
QUALITY
TOURISM
AIRPORT Fasilitas Sanitasi, Waktu Transit
WiFi, Pemilihan jumlah dan lama
AND Pendek dan Penerbangan
transit serta harga penerbangan
AIRLINES Langsung

PRODUCT Atraksi Ramai, Perkotaan, dan Kesehatan, Aktivitas Outdoor,


PREFERENCE Group Tour Self-Driving dan Tour Pribadi

Value: Pricing Value: Sanitasi dan Keamanan


ACCOMMODATION
Type: Crowded Type: Villa, Resort, dan lain-lain

HYGIENE
Belum Diperlukan Diperlukan
LABELLING

Sumber: Laporan VITO 2020


Document & Data Update 13/05/2020

“Puncak pandemic COVID-19 di Indonesia kita asumsikan akan


terjadi antara bulan Juni sampai Desember 2020”

Skenario 1: Skenario 2:
*Puncak Krisis Juni 2020 [ Range of Future ] *Puncak Krisis Berlangsung Sampai Akhir Tahun 2020

Skenario 1:
*Awal Recovery Ekonomi Nasional
(Termasuk Sektor Pariwisata)
September – Oktober 2020.

“New Normal” awal tahun 2021

2 Maret April Juni Desember


2020 2021

*Agregasi Data Dari Berbagai Sumber 6


www.moresstrategics.org
TIME FRAME OF CRISIS
Fase Krisis Kepariwisataan Dampak COVID-19
Skenario 1 *Puncak Krisis Juni 2020

Krisis Krisis Krisis Krisis


Industri dan
Pemasaran SDM Sosial
Ekonomi

Sudah Terjadi Sedang Terjadi Sedang dan Harus Dihindari


Mulai krisis Maret 2020 Mulai krisis April 2020 Kemungkinan N/A
Memburuk jika tidak
segera diatasi

Epidemic Period Warming Up Period (Recovery)


(Emergency/Sruvival) Memulai program Recovery.

Recover Period (Recovery To New Normal)

Optimalisasi Program Recovery Ekonomi Indonesia


termasuk Sektor Pariwisata.
*September – Desember 2020.
PREFERENSI PEMANGKU KEPENTINGAN
SETELAH PANDEMIC

PEMERINTAH
01 02 DUNIA USAHA PARIWISATA
• Sustainability Business (spending
• Pandemic teratasi investasi akan melambat)
• Perekonomian bangkit • Likuiditas & pertumbuhan kredit usaha
• Kondisi nasional yang Healthy juga melambat
& hygiene – Safe & Secure • Menjadikan unsur Healthy & hygiene
– Safety & Secure, sebagai dasar
pengembangan produk wisata

04 03
MASYARAKAT WISATAWAN

• Lingkungan yang Healthy & hygiene • Berhati-hati dalam pengeluaran


– Safety & Secure • Lebih selektif memilih destinasi dan
• Perekonomian kembali bergairah atraksi pariwisata (dengan
• Pola pengembangan destinasi lebih pertimbangan Kesehatan & keamanan)
ramah lingkungan (sustainable • Tren Mass Tourism berganti dengan
tourism) Private Tourism

www.moresstrategics.org
PEMERINTAH MASYARAKAT INDUSTRI/USAHA WISATAWAN
Regulasi/Kebijakan: Memastikan budget travel
Prosedur Kesehatan, baik untuk
• Kebersihan dan Kesehatan di Menginginkan wisatawan yang yang optimal.
wisatawan dan juga untuk para
industri dan dunia usaha datang sehat dan aman Pemilihan destinasi yang
pegawai
• Kebersihan dan Kesehatan di jarak dekat
tempat umum dan kegiatan
besar Instalasi alat-alat kesehatan dan
• Transportasi umum (Pesawat, Penggunaan transaksi virtual keamanan seperti: thermal Memastikan destinasi
Bis, Kapal) (daring) - Touchless detector, termometer tembak, bersih dan aman.
• Peningkatan daya Tarik disinfektan, dan sejenisnya
wisatawan
Memfasilitasi perijinan dan Budaya salaman akan berubah Penggunaan transaksi
administrasi publik secara online dengan gesture lainnya. virtual.
Visitor Management
“Touchless” ini berimplikasi pada Dan juga kemudahan akan
aktivitas kebiasaan lainya. reschedule dan refund.
Inspeksi terhadap fasilitas umum Penggunaan teknologi Menggunakan masker,
dan dunia usaha terkait faktor (digital/daring/touchless) untuk: hand sanitizer, dan alat
Kebersihan, kesehatan dan transaksi, administrasi, perizinan, pelindung diri lainnya
keamanan pemasaran, pelatihan dan fungsi sebagi tren fashion baru
manajemen lainnya dalam perjalanan

www.moresstrategics.org
REKOMENDASI UNWTO:
PRIORITIES FOR TOURISM RECOVERY
1 Provide Liquidity and Protect

2
Jobs
(menyediakan likuiditas dan Recover confidence

7
perlindungan kerja)
Innovation and Sustainability as through safety & security
(Membangun kepercayan melalui
the new normal
keamanan & keselamtan)
(Inovasi dan keberlanjutan sebagai new
normal/tatanan baru)

6 Added value jobs through new


technologies
(Memberi nilai tambah pekerjaan melalui
PRIORITIES FOR
TOURISM RECOVERY 3 Public-private collaboration
for an efficient reopening
teknologi baru) (kolaborasi pemerintah-swasta untuk
pembukaan kembali dgn efisien

5 Harmonize and coordinate


protocols & procedures
4 Open borders with responsibility
(Pembukaan pembatasan dengan
(mengharmonisasikan & tanggung jawab)
mengoordinasikan protokol dan prosedur)

Sumber: https://webunwto.s3.eu-west-1.amazonaws.com/s3fs-public/2020-
05/UNWTO-Global-Guidelines-to-Restart-Tourism.pdf
STRATEGI DAN KEBIJAKAN PEMERINTAH
Strategi Tatanan Baru Pariwisata & Ekraf:

Resilience dan mitigasi bencana


Menciptakan Nilai Tambah

Kerjasama, Rantai Nilai dan Ekosistem


Sinergi Sektor Pariwisata Pariwisata dan Ekonomi Kreatif

Mengembangkan produk wisata khusus :


Kapasitas Angkut & Wisata wisata domestik, diaspora, eco-friendly
Berkelanjutan (ramah lingkungan), sukarelawan dan
MICE

Sistem Pengelolaan Marketing & Promosi “Indonesia sebagai


Destinasi Destinasi Wisata dan Wisata Digital yang Aman
dan Sehat

Pengembangan melalui Upskilling, Reskilling & Multiskilling untuk meningkatkan


kualitas layanan sesuai dengan protokol kesehatan dan keamanan dalam bentuk sertifikasi untuk
properti/infrastruktur /logistik, aktivitas dan layanan
22
Kebijakan penanganan Dampak Covid 19
Tanggap Darurat Pemulihan Pemulihan dan Normalisasi

Penanggulangan bencana : Stimulus permintaan : Optimalisasi Penyiapan Destinasi


Kesehatan Perjadin dan kegiatan MICE dalam
negeri oleh K/L dan BUMN Peningkatan safety dan security di
destinasi wisata
Social Safety Net Peningkatan SDM di destinasi.
Kebijakan untuk insentif usaha : Pemulihan Wisata Domestik
Kebijakan fiscal dan moneter
Promosi
Mengembalikan Rasa Aman Kelanjutan pemberian insentif,
Mendorong kreativitas dan
produktifitas saat WFH • Pencabutan travel ban/travel advisory diskon, dan paket promosi wisata
• PR penanganan pasien yang prima. dan MICE
Koordinasi Krisis Kepariwisataan : • Promosi melalui media massa.ke Indonesia
dengan daerah terdampak • Pendukungan kegiatan : MICE, Festival, dll.

Persiapan Rebound : Restrategi pembangunan


Penyiapan Protokol dll pariwisata

6
6 S T RATEGI STRATEGI ADAPTATIF UNTUK
TA HAP R ECOVERY TAHAP RECOVERY

01 04
PUT THE PEOPLE FIRST FOKUS PADA DESTINASI UTAMA
Prinsip manajemen yang mengedepankan keselamatan, Menjadikan Batam, DKI Jakarta, DI Yogyakarta, dan Bali
kemanan serta kesehatan wisatawan dan SDM pariwisata sebagai mercusuar program pemulihan dan titik awal
agar relevan dengan new-normal pasca covid. akseleratif pemanfaatan idle capacity dan efek berganda
terhadap destinasi di daerah lainnya.

02 05
UTAMAKAN WISATAWAN DOMESTIK
AKTIVASI KANAL KOMUNIKASI RECOVERY
YANG EFEKTIF
+62 Utamakan Wisnus dengan kategori millennial dan menengah
ke atas. Mengembangkan produk yang bersifat ekslusif
Upaya untuk mempertahakan citra positif pariwisata (private), berbabsis nature/outdoor living, wellness, dan
dan media resiliensi kolektif untuk SDM terdampak. menyediakan fleksibilitas booking

03 STIMULUS PERMINTAAN
06 FOKUS PADA BIDANG USAHA PAREKRAF YANG
SESUAI DENGAN POTENSI DAERAH
Intervensi pemerintah agar terjadi kenaikan disisi
permintaan. Intervensi bisa dimulai dari tahap Fokus pada 3 Subsektor Unggulan Ekraf yakni, Kuliner, Fesyen,
dreaming sampai tahap booking. dan Kriya karena memiliki kontribusi ekonomi yang paling
besar, berfungsi menjadi trigger sekaligus lokomotif pariwisata
di destinasi.

24
Tahapan Menuju Tatanan Baru

DITETAPKAN PROTOKOL/SOP

EDUKASI DAN PELATIHAN UJI COBA


(HANDBOOK DAN VIDEO PENERAPAN PROTOKOL
TUTORIAL)

SIMULASI DIBUKA BERTAHAP


(SAAT SUDAH MEMUNGKINKAN TERGANTUNG
KONDISI DAN DAERAH MASING-MASING)

SOSIALISASI EVALUASI)
(GAINING CONFIDENCE)

25
Cover
4

RESPON DAN KESIAPAN PARIWISATA


INTERNASIONAL (ASEAN) MENYAMBUT ERA
“NEW NORMAL”
KONDISI INDONESIA, PASAR UTAMA, DAN NEGARA PESAING

Kondisi Indonesia Pasar Utama Pasar Utama Rival


sekaligus Rival

Negara Prediksi Berakhir 100%

Tiongkok* 09 Apr 2020


Korea Selatan* 27 Apr 2020
Australia* 03 Juni 2020
Malaysia* 08 Juli 2020
Singapore 19 Jul 2020
Perancis 22 Ags 2020
Jepang 30 Ags 2020
Inggris 26 Sep2020
India 01 Okt 2020
Amerika Serikat 18 Okt 2020
Indonesia 27 Okt 2020
Dunia 31 Des 2020

Sumber: Jianxi, SUTD Data-Driven Innovation Lab (per


07/05/2020)
diolah Direktorat Jistra Kemenparekraf
*) Data Per 26 April 2020

Sumber: Endcoronavirus.org (Data Per 16 Mei 6


2020)
MALAYSIA
KEBIJAKAN INSENTIF
GAMBARAN UMUM KEBIJAKAN KESELAMATAN • Pemerintah Johor mengalokasikan RM 3 juta untuk
pembebasan pajak hiburan untuk taman hiburan dan
• Tingkat pemulihan Malaysia cukup tinggi yaitu • Pemerintah berencana untuk mengakhiri Movement pusat hiburan keluarga.
mencapai 82,10%. Pada 21 Mei 2020 tercatat Control Order (MCO) jika masyarakat patuh terhadap
sebanyak 90 orang dinyatakan sembuh. norma baru yaitu SOP. S: Syarat, O: Orang Beresiko
Tinggi, P: Penjarakan Sosial. Di sisi lain, pemerintah • Pemerintah Bagian Johor juga memberikan insentif
• Pada 21 Mei 2020, terdapat penambahan kasus baru uang tunai RM 1.000 untuk 936 pemandu wisata
sebanyak 50 kasus dan tidak ada kasus meninggal juga mempertimbangkan penegakan hukum jika berlisensi di negara bagiannya sebagai bagian
baru sejak 19 Mei 2020. masyarakat tidak patuh. dalam paket stimulus ekonominya.
• Pemerintah Malaysia mengirimkan bantuan berupa • Delapan puluh satu masjid dan surau di Negri
sembako bagi warga negara Indonesia di wilayah Sembilan diberikan izin untuk mengadakan Hari • Pemerintah Perak pada 20 Mei 2020 mengumumkan
perbatasan. Raya Idul Fitri dan salat Jumat dengan tetap Paket Stimulus Ekonomi ke-2 (PRE 2) senilai RM
mematuhi peraturan MCO. 71.171.820 untuk sektor perdagangan, pertanian dan
KEBIJAKAN PARIWISATA • Mulai 10 Juni 2020, Pemerintah Malaysia membuka
pariwisata.
kembali 174 tempat ibadah non-Muslim pada hari-
• Pemerintah telah melarang kegiatan pariwisata. hari tertentu. • Pemerintah Perak menangguhkan batas waktu
penilaian pajak bisnis hingga Oktober 2020.
• Pemerintah mengizinkan agen wisata kembali • Kegiatan religi terbatas 30 orang
beroperasi untuk keperluan administrasi, keuangan, • Pemerintah Perak juga menangguhkan batas waktu
manajemen dan penjualan selama periode CMCO pembayaran pajak tanah hingga 30 Juni 2020.
namun kegiatan pariwisata masih dilarang. • Mulai 1 Juni 2020, semua orang yang memasuki
wilayah Malaysia wajib membayar penuh biaya
karantina (bukan warga negara) dan setengah biaya • Pemerintah Bagian Perak memberikan potongan
• Pemerintah Negara Bagian Penang membuat karantina (untuk warga negara Malaysia). tagihan air untuk bisnis dan industri mulai bulan Mei
rencana 3 tahun untuk memulihkan sektor MICE 2020 hingga Agustus 2020.
dengan prioritas utama pemulihan pariwisata dalam
Tourism Recovery Action Plan.

• Salah satu langkah dalam upaya pemulihan sektor


pariwisata Malaysia adalah melalui branding
campaign: “"Here for Tomorrow”. Pemerintah
berupaya menekankan bahwa Penang adalah zona
hijau Covid-19.
• Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) akan
digunakan sebagai media pemasaran dan promosi
pada era new normal. Perhotelan diharapkan
memiliki website dengan informasi terbaru.
SINGAPURA
KEBIJAKAN KESELAMATAN KEBIJAKAN INSENTIF
GAMBARAN • Memasuki dua minggu setelah pelonggaran fase 1, • Tercatat bahwa Singapura telah
UMUM Pemerintah Singapura secara hati-hati memonitor berkomitmen untuk melakukan investasi
• Per 15 Juni 2020, dilaporkan terdapat dampak dari pembukaan fase 1. Jika terkendali, maka sekitar S $ 13 miliar dalam 4 bulan
total pelonggaran fase 2 dapat dilakukan akhir bulan. pertama 2020 di tengah wabah COVID-
10,989 40,604
kasuskasus,
aktif dengan
dan 29,589
26 kasus 19.
dinyatakan kasus meninggal, • Sekolah akan dibuka kembali sepenuhnya mulai akhir • Investasi ini diberikan pada sektor-sektor
sembuh. bulan ini, sementara institut pendidikan tinggi secara termasuk elektronik dan infocomm
• Per 14 Juni 2020, terdapat 407 kasus baru. bertahap akan memungkinkan lebih banyak mahasiswa
Jumlah total kasus tersebut terdiri dari 1 (informasi dan komunikasi), serta
kembali ke kampus untuk pembelajaran tatap muka. diharapkan dapat menghasilkan
kasus impor, 9 kasus lokal di masyarakat
dan masih tertinggi pada kasus tenaga • Hampir seluruh perekonomian akan dibuka kembali. beberapa ribu pekerjaan bagi pekerja di
migran yang tinggal di asrama sejumlah Dan, lebih banyak kegiatan yang akan dilanjutkan, Singapura di tahun-tahun mendatang
397. termasuk Olahraga dan fasilitas umum lainnya termasuk
• Satu kasus impor berasal dari seorang stadion dan kolam renang juga akan dibuka.
warga Bangladesh yang terbang ke
Singapura untuk urusan medis (tidak terkait
dengan gejala Covid). Kasus ini menjadi
kasus impor pertama setelah selama satu
bulan Singapura tidak tercatat memiliki The SG Clean Quality Mark is a
kasus impor. stamp of assurance to the
• Kasus tersebut juga menjadi kasus impor community on the commitment
pertama setelah Singapura and measures taken by the
premises operators to upholding
peraturan melonggarkan
pembatasan sosialnya good sanitation and hygiene
breaker) di tahap pertama per 1 Juni
(circuit practices which aims to minimise
2020. the spread of diseases.
More than 7,000 premises have
obtained the SG Clean Quality
Mark, and more than 37,000
businesses within the tourism and
lifestyle sectors to sign up for the
SG Clean Quality Mark.
THAILAND
GAMBARAN UMUM KEBIJAKAN KESELAMATAN KEBIJAKAN INSENTIF
• Per 27 Mei 2020, total kasus Covid-19 • Juru bicara Pusat Administrasi Covid-19, Dr • Thailand akan memberikan subsidi tunai 3.000
di Thailand mencapai 3,045 Kasus, Taweesilp menjelaskan bahwa situasi Thailand berangsur baht kepada 13 juta "kelompok rentan“ (fragile
dengan 2,929 kasus sembuh dan 57 membaik berkat kerja sama publik. group).
kasus meninggal.
• Pemerintah Kerajaan Thailand menyetujui paket
• Thailand kini di jelaskan sedang menuju ke tahap ketiga stimulus pariwisata domestic senilai 22,4 milliar
• Terhitung dari 5 Mei 2020, Thailand dari pelonggaran pembatasan aktivitas dan bisnis. Bath untuk membantu meningkatkan likuiditas
masih berhasil menekan angka infeksi Pembatasan sekarang hanya diperlukan dari bisnis dan operator, dan memberi wisatawan daya beli yang
ke single digit. Kasus aktif di Thailand kegiatan yang berisko tinggi, sehingga perlu dilakukan lebih besar
pun saat ini berjumlah 59 kasus aktif pengayaan Langkah-Langkah pengendalian virus yang
saja. ketat • Menteri mengatakan Jumat 29 Mei 2020
kementerian berencana untuk berbicara dengan
• Thailand yang dapat mempertahankan • Kabinet Thailand menyetujui proposal CCSA untuk CCSA tentang pelonggaran pembatasan
kenihilan kasus meninggal sejak 9 Mei perpanjang ke keadaan darurat nasional selama sebulan pariwisata domestik, seperti memungkinkan
2020, akhirnya harus menerima bahwa lagi, hingga akhir juni 2020 untuk mencegah gelombang perjalanan antar-provinsi dan operasi hotel
pada 25 Mei 2020 seorang pasien kedua infeksi penyakin coronavirus 2019 (COVID-19) dilanjutkan di banyak provinsi, sejalan dengan
Covid-19 berusia 68 tahun dari Seperti yang terlihat baru-baru ini di beberapa negara lain pembatasan ketiga Covid-19.
provinsi Chumphon meninggal
dengan penyakit bawaan diabetes dan
gagal ginjal. Amazing Thailand Safety &
Health Administration :
• Tambahan 3 kasus baru pada 26 Mei Diberikan utk Grand Palace
2020 berasal dari orang-orang yang
baru saja kembali ke Thailand dari luar
Industri bersiap untuk standar
negeri dan sudah dikarantina. Pasien keselamatan dan kesehatan
baru tersebut memiliki gejala ringan nasional yang baru dengan
atau tidak menunjukkan gejala hampir 1.500 operator
(asymptomatic).
mengajukan sertifikasi.
VIETNAM
GAMBARAN UMUM KEBIJAKAN KESELAMATAN KEBIJAKAN INSENTIF
• Pemerintah Vietnam telah berhasil menekan
• Hingga 8 Juni 2020, dilaporkan sejumlah penyebaran virus secara lokal lebih dari satu • Pada minggu ke-2 bulan Juni 2020,
331 kasus, dengan 307 kasus sembuh total bulan dan memutuskan untuk Australia menyalurkan bantuan sebesar
dan 24 kasus aktif dengan jumlah kematian melonggarkan berbagai aturan pembatasan A$10.5 juta ditujukan secara khusus untuk
nihil. Sosial. mitigasi dampak Covid-19 di Vietnam.
• Setelah berhasil menekan jumlah kasus • Bahkan Vietnam telah memulai
baru hingga angka 0 per harinya dan • Majelis Nasional Vietnam meratifikasi EU
penyelenggaraan liga sepakbola Vietnam. Vietnam Free Trade Agreement (EVFTA)
membuka jalur penerbangan internasional
untuk kepulangan warga Vietnam pada 3 Tidak seperti negara lain yang hanya pada 8 Juni 2020. Bila disetujui, FTA
Juni 2020, angka kasus bertambah. memperbolehkan pertandingan olahraga diharapkan dapat diterapkan selambat-
tanpa penonton, pada pertandingan 6 Juni lambatnya pada bulan Agustus 2020.
• Pada 6 Juni 2020, Pemerintah melaporkan 2020 Stadion Nam Dinh yang berkapasitas Perjanjian ini diharapkan dapat
satu kasus impor pada seorang warga 30.000 sudah tampak penuh penonton. meningkatkan sektor manufaktur dan ekspor
berusia 22 tahun dan kembali ke Vietnam negara itu sebagaimana situasi domestik
dari Inggris pada 4 Juni 2020. • Selama pertandingan, penonton tampak sementara ini telah dapat berhasil pulih dari
berdiri berdekatan dan hanya sebagian pandemi.
• Pada tanggal 8 Juni 2020 pagi, kembali yang menggunakan masker.
dilaporkan dua kasus tambahan baru. • Maskapai penerbangan Vietnam memulai
Kedua pasien merupakan warga Vietnam kembali semua operasi domestik dengan
yang baru kembali dari Meksiko dan maskapai nasional Vietnam Airlines
sedang dirawat di Quang Nam General
termasuk meluncurkan enam rute domestic
Hospital.
baru
• Hingga saat ini (8 Juni 2020) tidak ada
• Namun, belum ada tanggal yang ditetapkan
penyebaran virus secara lokal (community)
di Vietnam selama 53 hari berurut-turut. untuk melanjutkan operasi internasional
normal.
RESPON DAN KESIAPAN PARIWISATA ASEAN
MENYAMBUT ERA “NEW NORMAL”
 Tanggal 29 April 2020, Consolidated Paper dan 7 Joint Statement para Menteri Pariwisata negara ASEAN :
Joint Statement para Menteri Pariwisata negara 1. Para menteri sepakat membina koordinasi ASEAN dalam mempercepat pertukaran
ASEAN untuk memperkuat kerjasama dan informasi tentang perjalanan, terutama standar kesehatan dan langkah-langkah lain
merevitalisasi pariwisata ASEAN akibat dampak yang diperlukan negara-negara anggota ASEAN dalam menekan penyebaran
Covid-19. Kolaborasi ini dilakukan melalui Tim Komunikasi Krisis Pariwisata
pandemi Covid-19; ASEAN atau ATCCT.
Consolidated Paper digunakan sebagai referensi 2. Mengintensifkan kolaborasi Organisasi Pariwisata Nasional (NTOs) ASEAN dengan
mengenai penilaian dan langkah awal mengurangi sektor-sektor ASEAN lain yang relevan, terutama di bidang kesehatan, informasi,
transportasi, dan imigrasi serta dengan mitra eksternal ASEAN.
dampak Covid-19 terhadap negara anggota 3. Meningkatkan kerja sama yang lebih erat, dalam berbagi informasi dan praktik
ASEAN terbaik di antara negara-negara anggota ASEAN, serta dengan mitra dialog ASEAN
dalam mendukung sektor pariwisata.
4. Kerja sama ini juga mencakup penerapan kebijakan dan langkah-langkah yang
 Tanggal 4 Juni 2020, Special Video Conference tepat untuk meningkatkan kepercayaan antara pengunjung domestik dan
Meeting of ASEAN Tourism Communication Team internasional ke Asia Tenggara. Termasuk pengembangan standar dan pedoman
(ATCCT) on Coronavirus Disease 2019 (COVID- dalam meningkatkan keamanan dan kesehatan guna melindungi para pekerja dan
masyarakat di industri yang terkait pariwisata.
19) yang digelar secara daring dan disepakati 5. Mendukung pengembangan dan implementasi pemulihan krisis pasca pandemi
pemaksimalan laman bersama pariwisata ASEAN, Covid-19, membangun kemampuan pariwisata ASEAN, serta upaya promosi dan
yakni visitseasia.travel untuk menampilkan konten pemasaran pariwisata bersama. Semua bertujuan memajukan ASEAN sebagai
single tourism destination.
khusus Covid-19, berisi informasi terkait statistik 6. Mempercepat penerapan kebijakan mikro dan makro ekonomi, memberikan
Covid-19, travel advisory, serta upaya dan hasil dukungan teknis dan stimulus keuangan, pengurangan pajak, peningkatan
positif dari masing-masing ASEAN Member States kapasitas dan kemampuan, terutama keterampilan digital bagi para stakeholder
industri perjalanan dan pariwisata.
(AMS) dalam penanganan COVID-19 7. Mempercepat kerja sama dengan mitra dialog ASEAN, organisasi internasional dan
industri yang relevan untuk membangun Asia Tenggara yang tangguh dan siap
mengelola pariwisata berkelanjutan dan inklusif setelah krisis.
Cover
5

PROYEKSI, TANTANGAN DAN PELUANG


PARIWISATA PASCA COVID-19
PROYEKSI KUNJUNGAN WISATAWAN
Pertimbangan yang paling penting untuk menentukan
proyeksi kunjungan wisatawan internasional

Pandemi Larangan Bepergian dan Kepercayaan diri


PSBB konsumen dan pelaku Usaha
Bergantung berapa lama Bergantung kapan sebuah Bergantung berapa lama
pandemi akan negara mulai mengurangi calon wisatawan untuk
berlangsung dan kapan pembatasan bepergian ke berkeinginan bepergian
vaksin tersedia luar negeri dan kapan pelaku usaha
memulai usahanya
kembali

Dampak Ekonomi Penanganan dari


Pemerintah
Bergantung sedalam apa Bergantung bagaimana
resesi global dan akan penanganan pemerintah
berlangsung dalam mendukung sektor
pariwisata
Sumber: UNWTO (May 2020) 34
PROYEKSI KEDATANGAN WISATAWAN MANCANEGARA
Skenario Wisata Mancanegara

Ada 3 skenario Wisata Mancanegara yang diprediksi


UNWTO memprediksi penurunan kedatangan
wisatawan sebesar 850 - 1,140 juta atau penurunan
sebesar 58-78%

Sumber: UNWTO (May 2020) 35


PROYEKSI KUNJUNGAN WISMAN KE INDONESIA TAHUN 2020 BERBASISSKENARIO
UNWTO

Kunjungan Wisman Ke
SKENARIO
Indonesia 2020
UNWTO
20,000,000 #1 -58% 6.764.921
#2 -70% 4.832.086
#3 -78% 3.543.530

15,000,000

10,000,000

5,000,000

-
2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020p
Realisasi SKENARIO1 SKENARIO2 SKENARIO3
7
Jumlah wisman ke Indonesia diperkirakan lebih sedikit dari proyeksi UNWTO  51.8% menggunakan angkutan udara
TANTANGAN UTAMA
● Rasa takut (fear) melanda sebagian besar wisatawan dalam dan luar negeri sampai
terdapat vaksin Covid19 yang dapat cepat diakses oleh negara.
● Wisatawan asing akan enggan untuk melakukan perjalanan ke luar negeri apalagi
yang bersifat lintas benua (long haul) karena mistrust terhadap kesiapan destinasi
dalam penanganan pandemi.

Wisatawan di berbagai negara merasa lebih waswas untuk


melakukan perjalanan setelah pandemik COVID-19. Maka
statement ahli kesehatan, standar kesehatan dan standar
kebersihan menjadi penting karena digunakan sebagai
pertimbangan orang berwisata.
Informasi yang baik dan valid, terutama dari sumber pemerintah,
dapat menjadi alasan yang menenangkan dalam membuat
keputusan.

ADDRESSING THE FEAR OF


THE ENEMY CAN BE EVERYWHERE & ANYTIME TRAVELING
www.moresstrategics.org
TANTANGAN
Wisatawan di berbagai negara merasa lebih
waswas untuk melakukan perjalanan
Berdasarkan survey TCMI Universitas Florida,
rasa waswas wisatawan di Amerika Serikat
TRAVEL ANXIETY INDEX
meningkat lebih dari 2 kali lipat sejak kasus
350%
311%
pertama Covid-19 terkonfirmasi di Amerika
300% 283%
256%
246%
Serikat. (*wave = survey per minggu)
250% 234% 232%

200%
92% wisatawan di Amerika Serikat rencana
wisatanya terdampak oleh Covid-19. Lebih
150% 119%
100% dari 50% telah membatalkan perjalanannya[1].
100%
Fenomena ini juga terjadi di berbagai negara
50%
1% lain di dunia[2][3][4]
0%
Wave 1 Wave 2 Wave 3 Wave 4 Wave 5 Wave 6 Wave 7 Wave 8 Wave 9

[1] https://www.uftourism.org/covid-19-tcmi
[2] https://www.nytimes.com/2020/04/15/travel/q-and-a-coronavirus-travel.html
[3] https://blog.globalwebindex.com/chart-of-the-week/travel-in-the-time-of-coronavirus/
[4] https://phys.org/news/2020-04-sunny-outlook-domestic-tourism-australia.html

www.moresstrategics.org
TANTANGAN
Setelah pandemi COVID-19 berlalu, statement ahli kesehatan, standar
kesehatan dan standar kebersihan menjadi pertimbangan penting untuk orang
berwisata. Berwisata di dalam negeri menjadi pilihan utama

74,3% Wisatawan di Amerika Serikat akan Kampanye "Bersih dan Aman Malaysia"
membatalkan perjalanannya apabila ada adalah salah satu cara untuk mendorong
larangan dari ahli kesehatan[1] kepercayaan masyarakat untuk
melakukan perjalanan wisata.

Hong Kong Tourism Board Chairman


Survey terhadap wisatawan di Australia
mengatakan bahwa secara global,
menunjukan bahwa wisatawan saat ini
wisatawan akan memprioritaskan kondisi
lebih peduli terhadap standar kesehatan
kesehatan masyarakat serta standar
dan kebersihan ketika melakukan
fasilitas kesehatan[3]
perjalanan wisata[2]

Setelah lockdown, hal utama yang Berdasarkan riset prilaku konsumen yang
diinginkan masyarakat adalah wisata dilakukan oleh Nielsen[4], informasi yang
kuliner, setelah itu melakukan perjalanan baik dan valid, terutama dari sumber
wisata. Namun, masyarakat lebih memilih pemerintah dapat menjadi alasan yang
untuk berwisata di dalam negeri. menenangkan dalam membuat keputusan
TANTANGAN:

TATANAN BARU & INDIKATOR TTCI


1. Aspek Keamanan, Keselamatan,
dan Kesehatan/Higienitas Akan
Menjadi Faktor Utama
Dalam Melakukan Perjalanan Wisata

a) Penanganan Covid-19 yang tepat dan sigap akan


membentuk citra dan reputasi suatu negara dan
destinasi wisata kepada calon wisatawan.
b) Standar pelayanan kesehatan dari mulai pintu
masuk, destinasi, hingga pintu keluar
wisatawan perlu ditingkatkan.

c) Virus-free, akan menjadi nilai jual bagi


destinasi pariwisata, karena akan
meningkatkan citra serta persepsi
wisatawan terhadap risiko perjalanan.

Sumber: Diadaptasi dari Paparan Peneliti Ditjistra,


Addin Maulana (2020)
TANTANGAN:
TATANAN BARU & INDIKATOR TTCI

2.Pasca krisis covid-19 calon


wisatawan memerlukan waktu
pemulihan kondisi ekonomi.

Dengan keterbatasan kemampuan ekonomi calon


wisatawan tsb, maka perlu dilakukan:
a) Manajemen sumber daya berdasarkan potensi
pasar
b) Product Differentiation
c) Fokus pada pasar domestik
d) Everyone can be a tourist: kemudahan
bagi calon wisatawan yang ingin
berkunjung (insentif, diskon)

Sumber: Diadaptasi dari Paparan Peneliti Ditjistra,


Addin Maulana (2020))
TANTANGAN:
MENYAMBUT TATANAN BARU PADA PARIWISATA DAN
EKONOMI KREATIF
The 5 Faktor Utama + 1 Pertimbangan Penting

SAFETY HEALTH HYGIENE BRAND VALUE


Persepsi dan Memperkenalkan Tidak bisa Brand yang good value for
kondisi realitas pemeriksaan dikompromikan karena mengutamakan good money akan
berpengaruh wajib untuk membangun kualitas akan menjadi mantra
kepercayaan menjadi juara baru
pengunjung

Mempertimbangkan penawaran
Limit kapasitas untuk transportasi
pengalaman berkelas VIP dengan harga
dan spot wisatawan
yang lebih tinggi sebagai kompensasi
rendahnya kehadiran
CAPACITY
MANAGEMENT

Sumber: diadaptasi dari Brandequity.com (2020)


PELUANG
Wisatawan di Indonesia lebih optimis dalam melihat
pandemi dan masih berencana untuk berwisata

Secara prilaku, wisatawan Indonesia dapat


dikatakan optimis dalam melihat wabah dan
memiliki keinginan untuk belanja/spending lebih
banyak kedepannya.

Hal ini juga dibuktikan dengan pengeluaran


konsumen Indonesia ditahan dalam bentuk
tabungan (saving) terlihat dali nilai Dana Pihak
Ketiga (Simpanan/Tabungan) di bank yang
meningkat.

Dari studi Alvara Research Center (2) melakukan giat


wisata adalah hal yang pertama ingin dilakukan
oleh mayoritas responden pascacovid

[1] https://www.mckinsey.com/business-functions/marketing-and-sales/our-insights/a-global-view-of-how-consumer-behavior-is-changing-amid-covid-19
[2] https://infobrand.id/survei-alvara-perilaku-publik-selama-pandemi-covid-19.phtml
14
PELUANG
Masyarakat ingin segera dapat Berwisata
setelah pandemi selesai
Bila wabahCovid-19 selesai,apa aktivitas yang
Hastag #WhenWeTravelAgain dalam beberapa jam menjadi viral dan masuk lima
paling ingin anda lakukan?[%]
teratas trending topic di Indonesia. Fenomena ini, menandakan kerinduan netizen
untuk dapat berlibur dan beraktivitas di luar, tinggi. Pascapandemi COVID-19 berakhir,
travelling menjadi komoditi teratas yang akan diburu konsumen.

Dengan ancaman wabah COVID-19 masih terus mengintai maka para travellers tidak
bisa bebas keluyuran di destinasi-destinasi wisata seperti sebelum- sebelumnya.
Tentu saja mereka tetap berlibur tapi dalam situasi dan kondisi yang bisa dikontrol dan
tak terpapar virus. Mereka kian sadar melakukan self social distancing.

Staycation atau berlibur di dalam lingkungan hotel akan menjadi pilihan terbaik.
Aktivitas travelling kian menjadi aktivitas individual bukan lagi berbentuk grup.
Wellness tour makin banyak peminat.
Bentuk baru virtual tourism mulai muncul dengan memanfaatkan virtual/augmented
reality. Walaupun memang belum bisa menandingi keunggulan travelling fisik dengan
pengalaman see, smell, sound, touch, taste yang lebih deep, alamiah, dan otentik

Untuk keluarga, berlibur dengan kendaraan pribadi (bukan dengan transportasi


umum seperti pesawat, cruise, atau kereta api), akan semakin populer.

Sumber: Invent.ure Knowledge Yuswohadi dkkl (2020) Sumber: Alvara Research Center 12
PELUANG
Ketergantungan Indonesia pada wisatawan mancanegara
tidak setinggi Thailand, Singapura, Malaysia PASCA COVID-19
• Thailand, Singapura, dan
Malaysia memiliki
ketergantungan relatif lebih
tinggi terhadap wisatawan
mancanegara.
• Indonesia memiliki
ketergantungan relatif lebih
rendah terhadap kedatangan
turis asing.
• Indonesia memiliki pangsa
Thailand domestik yang besar
dengan 300 perjalanan
Singapura Malaysia wisatawan pada 2019.
Indonesia
Pangsa pasar ini menjadi
buffer penurunan kunjungan
wisatawan asing.
PELUANG
TREN WISATA PASCA COVID-19

Wisatawan muda dari kalangan menengah atas lebih


Wisata domestik lebih menjadi preferensi
bersemangat untuk bepergian

• Objek wisata yang lebih murah [1a] • Persepsi mengenai dampak Covid-19 yang lebih ringan pada orang-
• Driving tourism diutamakan untuk mengurangirisiko orang berusia muda[2b]
penggunaan transportasi umum[2a] • Kalangan menengah atas merasa lebih mampu untuk menghadapi
• Solidaritas untuk mendukung industri pariwisata dalam risiko yang datang dari Covid-19[2c]
negeri[3a] • Golongan milenial merasa lebih “terkekang” di masa lockdown [3b]

Objek wisata alam menjadi lebih popular Konsumen memerlukan pengalaman


bagi wisatawan wisata baru dan individual-based

• Rasa tidak aman dari berada di lingkungan yang • COVID – 19 mengubah paradigma culture of sharing menjadiculture
crowded, wisata safari di Afrika lebih menarik of distancing
dibandingkan wisata di kota besar seperti Roma atau • Wisatawan memilih untuk berlibur di tempat yang menyediakan
Milan[1b] pengalaman “berjarak” contoh staycation di hotel/ villa yang jauh dari
• Perjalanan wisata di alam dengan bertema kesehatan keramaian (5)
akan menjadi tren[4]

*Sumber : fox.com, nytimes, phys.org, thestar, hospitalityinsight


www.moresstrategics.org
TERIMA
KASIH

KEMENTERIAN PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF/


BADAN PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF

Anda mungkin juga menyukai