Anda di halaman 1dari 19

Naskah Skenario Role Play

Pembimbing : Dr.Vivi Yosafianti P,M.Kep

Oleh

Kelompok III

Sirtono G3A019227
Farida Adi Rahayu G3A019228
Laili Fatmawati G3A019229
Enny Widayati G3A019235
Andi Setyobudi G3A019236

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG
2020
TAHAP KEGIATAN WAKTU TEMPAT PELAKSANA
Pra Timbang 1. Kedua kelompok dinas 10 menit Nurse Karu
Terima sudah siap dan berkumpul Station PP
di Nurse Station PA
2. Karu mengecek kesiapan
timbang terima tiap PP
3. Kelompok yang akan
bertugas menyiapkan
catatan (Work Sheet), PP
yang akan mengoperkan,
menyiapkan buku timbang
terima & nursing kit
4. Kepala ruangan membuka
acara timbang terima
dilanjutkan dengan doa.
Pelaksanaan PP dinas pagi melakukan 20 menit Nurse Karu
Timbang timbang terima kepada PP Station PP
Terima dinas sore. Hal-hal yang perlu PA
disampaikan PP pada saat
timbang terima :
1. Identitas klien dan diagnosa
medis termasuk hari rawat
keberapa atau post op hari ke
berapa.
2. Masalah keperawatan.
3. Data yang mendukung.
4. Tindakan keperawatan yang
sudah/belum dilaksanakan.
5. Rencana umum yang perlu
dilakukan: Pemeriksaan
penunjang, konsul, prosedur
tindakan tertentu.
6. Karu membuka dan Disamping
memberi salam kepada klien, tempat tidur
PP pagi menjelaskan tentang klien
klien, PP sore mengenalkan
anggota
timnya dan melakukan validasi
data.
7. Lama timbang terima setiap
klien kurang lebih 5 menit,
kecuali kondisi khusus yang
memerlukan keterangan lebih
rinci.
Post Klarifikasi hasil validasi data 5 menit Nurse Karu
Timbang oleh PP sore. station PP
Terima 1. Penyampaian alat- alat PA
kesehatan
2. Laporan timbang terima
ditandatangani oleh kedua PP
dan mengetahui Karu (kalau
pagi saja).
3. Reward Karu terhadap
perawat yang akan dan selesai
bertugas.
4. Penutup oleh karu.

KASUS 1 HEMOROID
Pada hari jumat tanggal 13 November jam 09:00 wib Pasien A datang dari poli bedah dengan
keluhan 1 tahun terahir merasakan nyeri pada rektal skala 6, mengeluarkan darah segar saat
buang air besar, didapatkan pemeriksaan fisik TD 122/90 mmHg N: 80 x/mnt RR 20 x/mnt S
36,4 °C, terdapat hemoroid pada rektal dengan derajat III, pemeriksaan lab didapatkan hasil
normal , hasil swab negatif, dijadwalkan akan dilakukan tindakan operasi dengan Dr. siska,Sp.B
pada hari sabtu, 14 November jam 10:00 Wib, pasien sudah menandatangani inform consent dan
menyatakan setuju untuk dilakukan tindakan oprasi. Setelah dilakukan orientasi ruangan, pasien
memahami tata tertib, dan dapat mempraktekkan cuci tangan dengan benar, pasien dapat
melakukan aktivitas seperti makan, minum, ke kamar mandi secara mandiri, tidak memiliki
ketergantungan khusus dalam beraktifitas. Selama dirawat mendapatkan terapi dari dokter bedah
cefoperazone 1 vial diberikan 1 jam sebelum operasi, mendapatkan infus RL 20 tpm, mendapat
program puasa 6 jam sebelum oprasi. Konsul dokter anastesi ACC oprasi dengan premed
saondan 1 ampul diberikan 1 jam sebelum oprasi.

KASUS 2 FRAKTUR
Pasien perempuan 15 tahun datang ke unit gawat darurat (UGD) RSUP Dr Kariadi Semarang
dalam keadaan sadar dengan keluhan nyeri pada tungkai kanan dan tidak dapat digerakkan pasca
kecelakaan bermotor sejak 1 jam sebelum masuk rumah sakit. Saat itu pasien sedang
mengendarai motor sendirian memakai helm, ditabrak oleh motor dari arah depan. Riwayat sakit
kepala, muntah, lupa dengan kejadian lama serta keluar darah dari hidung/telinga tidak ada. Pada
pemeriksaan fisik didapatkan keadaan umum tampak sakit sedang, kesadaran kompos mentis,
tekanan darah 110/70 mmHg, denyut nadi 98x/menit, pernafasan 24x/menit, suhu 36,70C,
glasgow coma scale (GCS) 15. Pada pemeriksaan lokalis pada regio femur dextra didapatkan
pada pemeriksaan Look: kulit utuh (tidak ada luka robek), udem (+) di bagian tengah paha,
memar (-), deformitas (+) angulasi, rotasi external dan pemendekan. Pada pemeriksaan Feel:
didapatkan nyeri tekan di bagian tengah paha, pulsasi arteri dorsalis pedis teraba, capillary refill
time (CRT) kurang dari 2 detik dan sensibilitas normal. Pada pemeriksaan Movement:
didapatkan nyeri gerak aktif, nyeri gerak pasif, range of motion (ROM) sulit dinilai, krepitasi
tidak dilakukan. Dari pemeriksaan foto rontgen regio femur dextra AP lateral didapatkan fraktur
os femur dekstra 1/3 tengah dengan displacement fragmen fraktur disertai soft tissue swelling
disekitarnya. Kemudian pasien diberikan terapi analgetik dan pemasangan skin traction dengan
beban 5 kg.

KASUS 3 CA MAMAE
Pada hari Rabu tanggal 11 November 2020 jam 09:00 WIB, Ny. M usia 57 tahun datang dari poli
bedah dengan keluhan nyeri karena terdapat benjolan dan luka pada payudara sebelah kiri,
sebelumnya pasien hanya melakukan pengobatan alternatif selama 3 tahun dan tidak
membuahkan hasil. Didapatkan pemeriksaan fisik TD = 130/80 mmHg, Nadi= 84 x/mnt, Suhu =
37°C, RR = 20 x/mnt, terdapat benjolan di payudara kiri, bengkak dan terasa nyeri, tidak
simetris, ada nyeri tekan. Pasien mengatakan nyeri dengan skala 4 di payudara kiri, terasa seperti
tertusuk-tusuk setiap kali gerak. Pasien akan dilakukan operasi pada keesokan harinya. Pasien
sudah menandatangani inform consent dan menyatakan setuju untuk dilakukan tindakan operasi.
Setelah dilakukan orientasi ruangan, pasien memahami tata tertib dan dapat mempraktikkan cuci
tangan dengan benar. Pasien dapat melakukan aktivitas secara mandiri. Selama di rawat pasien
mendapatkan terapi injeksi cefim 1gram, ketorolac 30 mg, asamtranexamat 500 mg, RL 20 tpm.
Mendapatkan program puasa 6 jam sebelum operasi.

KASUS 6 STROKE INFARK (NURUL)

Seorang laki-laki, umur 70 tahun , dengan diagnose medis Stroke Infark datang ke UGD RSUP
Dr. Karyadi Semarang dengan keluhan tiba-tiba mengeluhkan lemah anggota gerak kiri, bicara
pelo,perot diterima tanggal 10 November 2020 , jam 08.00 WIB diberikan terapi infus Rl
20tpm , diruang rajawali . Sebelumnya Pasien dibawa ke RS Ken Saras dan dilakukan CT Scan
kepala didapatkan penyumbatan di pembuluh darah kepala, pasien sempat tidak sadar/gelisah
dan sesak nafas saat perawatan di RS Ken Saras dan dirujuk ke RSDK. Pemeriksaan fisik
Kesadaran: Composmentis , E4 (respon membuka mata): 4, M6 (respon motorik): 6, V5 (respon
Verbal): 5, Tek. Darah: 145/89 mmHg, Nadi : 76 kali per menit, Pernafasan : 17 kali per menit,
0
Suhu tubuh: 36 C. Saat dilakukan orientasi ruangan, pasien memahami tata tertib, dan dapat
mempraktekkan cuci tangan dengan benar, pasien tidak dapat melakukan aktivitas seperti makan,
minum, ke kamar mandi secara mandiri. Hasil Pemeriksaan CT SCAN Kepala (11/10/2020)
Infark pada corona radiata kanan, Retention Cyst pada sinus maksilaris kanan kiri, Tak tampak
tanda-tanda peningkatan tekanan intrakranial. Program terapi Infus RL 20 tpm, Inj.Ranitidin 50
mg/12 jam (IV), Inj.Vitamin B12 1 amp/12 jam drip (IV), Inj.Lantus 12 unit (SC) jam 22.00,
Cilostazol SR 100 mg/24 jam (PO).

KASUS 7 BATU URETER

Pasien perempuan 55 tahun pada hari Rabu tanggal 11 November 2020 jam 09:00 WIB, Ny. M
usia 57 tahun datang dari poliklinik dalam keadaan sadar dengan keluhan nyeri pada pinggang
kiri sejak sebulan terakhir masuk rumah sakit. Saat melakukan pengkajian klien mengeluh nyeri
di pinggang sebelah kiri. Di poli urologi klien dilakukan pemeriksaan EKG dan pemeriksaan
laboratoriun darah rutin. Klien disarankan untuk melakukan FPA UIV. Dan hasil dari FPA UIV
klien adalah terdapat batu ureter sinistra proksimal dengan ukuran LK 20,53 MM x 12,01 MM
dan hydroneprhorosis sinistra nyata Riwayat hipertensi, Klien rutin memeriksakan tekanan
darahnya dan klien juga mengkonsumsi obat amlodipin 5 mg secara rutin 1 kali sehari. Pada
pemeriksaan tanda-tanda vital didapatkan hasil tekanan darah klien 138/87 mmHg, Nadi 92
x/menit, Suhu 36,30C, RR 24 x/menit dan SpO2 99%. Tampak terpasang infus RL 20 tpm di
tangan kiri. Hasil pemeriksaan laboratorium menunjukkan Hb =14,8 gr/dL, leukosit 6800 mm 3,
GDS = 131, ureum = 21 mg/dL, kreatini = 0,7 mg/dL, kalium = 3,3 mg/dL

CONTOH OPERAN KEPERAWATAN

Skenario :
RS PKU Muhammadiyah Temanggung merupakan salah satu Rumah Sakit Tipe C dan
merupakan salah satu RS. di wilayah Temanggung yang terus mengembangkan pelayanan
kesehatan yang bermutu. Di Salah Satu Ruangan di RS PKU Muhammadiyah Temanggung
ini yakni Ruang Perawatan Bedah, telah menerapkan salah satu metode profesional dalam
pemberian Asuhan Keperawatannya yaitu Metode TIM. Metode ini terbagi menjadi dua Tim
yakni Tim A dan Tim B. Perawat yang bertugas dalam Ruangan ini terdiri dari 14 Perawat.
Masing-masing TIM A dan B terdiri dari 1 Perawat Primer dan 6 perawat Pelaksana. Ruang
Perawatan Bedah ini dapat menampung 34 pasien, dengan pembagian masing-masing 17
pasien per Timnya.
Selain itu, Ruang Perawatan Bedah juga menerapkan pembagian shift kerja menjadi 3
shift : Pagi, Sore, dan Malam. Untuk TIM A, pembagian jadwal dinas terdiri dari: Shift Pagi
3 perawat, shift sore 3 perawat, dan shift malam 2 perawat. Begitu pula dengan TIM B,
dengan pembagian Shift Pagi 3 perawat, shift sore 3 perawat, dan shift malam 2 perawat.
Pada Tanggal 15 Nopbember 2020 pukul 14.00 WIB, seperti biasanya perawat yang
berjaga pagi akan bersiap melakukan pergantian shift dengan perawat yang akan berjaga
sore. Perawat Pagi yang bertugas telah menjalankan Tugasnya pada hari itu dalam
memberikan Asuhan Keperawatan ke Pasien sesuai dengan SOP dan rencana tindakan yang
ada. Selanjutnya, perawat yang akan bertugas di sore ini bersiap menerima rencana tindakan
yang belum di lakukan oleh perawat yang bertugas di Shift pagi tadi. Hal ini dilakukan,
untuk meneruskan Asuhan Keperawatan yang diberikan ke pasien sehingga dapat terus
berjalan dan tidak terputus yang dapat merugikan pasien nantinya.
Peran Masing-masing Anggota Kelompok:
KARU : Laeli Fatmawati
Ketua TIM Pagi : Eny Widayati
Perawat Pelaksana Pagi : Andy Setyo Budi
Ketua TIM Siang : Farida Adi Rahayu
Perawat Pelaksana Siang : Sirtono

Waktu Pergantian Shift Pagi Ke shift Siang.


1. Pre Konferens Operan
Kepala Ruangan : Membuka dan faslitator
Ketua Tim : Membuat intervensi selanjutnya, Melakukan validasi data
Perawat Pelaksana: Menjelaskan data pasien,Menjelaskan implementasi yang sudah
dilakukan , Menjelaskan intervensi yang akan dilakukan, Melakukan
evaluasi (SOAP)
Setting : Nurse Station Ruang Perawatan Bedah
Pukul : 14.00 WIB
Dialog :
KARU : Assalamu’alaikum wr wb. (Sambil menatap semua perawat)
Sebelum kita melakukan operan jaga atau timbang terima, marilah kita ucapkan
puji syukur atas kehadirat Allah SWT. karena rahmat serta karuniaNya lah kita
dapat berkumpul disini, pada siang hari ini hari kamis 14 November 2020 akan
dilakukan kegiatan operan yang rutin kita lakukan setiap pergantian shif.
Baiklah untuk menghemat waktu mari kita mulai handover ini dengan
mengucapkan lafas basmalah.
Sebelum kita memulai kegiatan hari ini ada baiknya kita berdoa terlebih dahulu,
agar apa yang kita kerjakan pada hari ini dapat bermanfaat untuk kita semua.
Berdoa mulai (berdoa)

Ketua Tim dan perawat pelaksana yang dinas pagi dipersilahkan menjelaskan
kondisi masing-masing pasien saat ini ke perawat pelaksana yang dinas sore. Dan
untuk masing-masing ketua tim, saya persilahkan memvalidasi data yang sudah ada
untuk merencanakan tindakan keperawatan selanjutnya.
Ketua Tim I (Pagi) : Assalamu’alaikum Wr .Wb, terima kasih untuk kesempatanyang diberikan
kepada tim saya untuk menjelaskan kondisi pasien saat ini. Jumlah pasien dari tim
kami ada 3 pasien. Saat Ini Adalah 2 orang Dengan Tingkat Ketergantungan Minimal
2 Parsial 1 Total 0.

Identitas Pasien Yang Pertama


Pasien baru atas nama Tn. A kiriman dari Poli Bedah, dengan keluhan 1 tahun terahir
merasakan nyeri pada rektal skala 6, mengeluarkan darah segar saat buang air besar,
didapatkan pemeriksaan fisik TD 122/90 mmHg N: 80 x/mnt RR 20 x/mnt S 36,4 °C,
terdapat hemoroid pada rektal dengan derajat III, pemeriksaan lab didapatkan hasil
normal , hasil swab negatif, dijadwalkan akan dilakukan tindakan operasi dengan Dr.
siska,Sp.B besok pada hari sabtu, 15 November jam 10:00 Wib menggunakan BPJS
dan sesuai kelas. Pasien sudah menandatangani inform consent dan menyatakan
setuju untuk dilakukan tindakan oprasi.
Pasien dan keluarga tadi sampai ruangan ini jam 11.00 dan sudah dilakukan orientasi
ruangan, pasien memahami tata tertib, dan dapat mempraktekkan cuci tangan dengan
benar, pasien dapat melakukan aktivitas seperti makan, minum, ke kamar mandi
secara mandiri, tidak memiliki ketergantungan khusus dalam beraktifitas. Rencana
therapy yang di berikan DPJP adalah cefoperazone 1 vial diberikan 1 jam sebelum
operasi, pasang infus RL 20 tpm besok setelah pasien sholat shubuh dan pasien
diedukasi untuk mandi terlebih dahulu. Pasien diprogramkan puasa 6 jam sebelum
operasi. Tadi sudah Konsul dokter anastesi dan sudah ACC operasi dengan premed
saondan 1 ampul diberikan 1 jam sebelum operasi. Jangan lupa daftar kamar operasi
sekalian dan operkan ke perawat yang jaga malam untuk melakukan lavemen besuk
pagi pada jam 05.00 WIB. Untuk kelengkapan administrasi BPJS nanti yang jaga
sore mohon bisa mengecek kembali.
Untuk pasien selanjutnya akan dijelaskan oleh perawat pelaksana Tim I shiff pagi.
Monggo mas Andi bisa disampaikan.
Perawat Pelaksana Tim I (Pagi) : Assalamu’alaikum Wr .Wb, Terima Kasih untuk kesempatan
yang diberikan saya untuk menjelaskan kondisi pasien pada tim kami saat ini
Identitas pasien yang kedua.
Pasien Baru atas nama Ny. B umur 15 tahun kiriman dari IGD post kecelakaan
kendaraan bermotor, pasien dalam keadaan sadar dengan keluhan masih nyeri pada
tungkai kanan dan tidak dapat digerakkan. Riwayat sakit kepala, muntah, pasien
masih ingat dengan kejadian lama serta tidak ada perdarahan dari hidung/telinga.
Pada pemeriksaan fisik didapatkan keadaan umum pasien tampak sakit sedang,
kesadaran kompos mentis, tekanan darah 110/70 mmHg, denyut nadi 98x/menit,
pernafasan 24x/menit, suhu 36,70C, glasgow coma scale (GCS) 15.
Pada pemeriksaan lokalis pada regio femur dextra didapatkan pada pemeriksaan
Look: kulit utuh (tidak ada luka robek), udem (+) di bagian tengah paha, memar (-),
deformitas (+) angulasi, rotasi external dan pemendekan.
Feel: didapatkan nyeri tekan di bagian tengah paha, pulsasi arteri dorsalis pedis
teraba, capillary refill time (CRT) kurang dari 2 detik dan sensibilitas normal.
Pada Movement: didapatkan nyeri gerak aktif, nyeri gerak pasif, range of motion
(ROM) sulit dinilai, krepitasi tidak dilakukan.
Dari pemeriksaan foto rontgen regio femur dextra AP lateral didapatkan fraktur os
femur dekstra 1/3 tengah dengan displacement fragmen fraktur disertai soft tissue
swelling disekitarnya. Kemudian pasien sudah diberikan terapi analgetik dan
pemasangan skin traction dengan beban 5 kg sudah dilakukan.
Konsul ke Dokter Spesialis Ortopedhi sudah dilakukan via WA sudah dilakukan
tetapi belum ada jawaban untuk advis selanjutnya karena beliau baru melakukan
operasi dan jawaban advis selanjutnya nanti akan di kirim setelah beliau selesai
operasi ke HP IGD dan akan dioperkan ke HP ruangan kita. Untuk advis selanjutnya
nanti yang jaga sore bisa konfirmasi kiriman jawaban ke Dokter jaga IGD atau
perawat jaga IGD.
Untuk pasien ketiga
Pasien Baru atas nama Ny. M usia 57 tahun datang dari poli bedah jam 09.00 WIB
dengan keluhan nyeri karena terdapat benjolan dan luka pada payudara sebelah kiri,
bengkak, tampak payudara tidak simetris da nada nyeri tekan. Pasien telah
melakukan pengobatan alternatif selama 3 tahun dan tidak membuahkan hasil.
Pemeriksaan fisik yang didapat TD = 130/80 mmHg, Nadi= 84 x/mnt, Suhu = 37°C,
RR = 20 x/mnt. Pasien mengatakan nyeri dengan skala 4 di payudara kiri, terasa
seperti tertusuk-tusuk setiap kali gerak.
Pasien direncanakan operasi besok jam 09.00 oleh Dr. Aryono Sp. B. Pasien sudah
menandatangani inform consent dan menyatakan setuju untuk dilakukan tindakan
operasi.
Pasien dan keluarga tadi sudah dilakukan orientasi ruangan dan dijelaskan tata tertib
selama di Rs. Pasien memahami tata tertib dan dapat mempraktikkan cuci tangan
dengan benar. Pasien masih dapat melakukan aktivitas secara mandiri.
Therapy yang sudah diberikan yaitu Infus RL 20 tpm, injeksi cefim 1gram, ketorolac
30 mg, dan asamtranexamat 500 mg. Mendapatkan program puasa 6 jam sebelum
operasi. Untuk selanjutnya nati yang jaga sore bisa mengkonsulkan ke Dokter
Anastesi.

Demikian yang dapat saya sampaikan tentang keadaan pasien tim saat ini, monggo
waktu saya serahkan ke Tim II juga pada perawat pelaksana tim II melaporkan
keadaan pasien selanjutnya.

Ketua Tim B (Pagi) : Assalamu’alaikum Wr Wb, Terima kasih untuk kesempatan yang
diberikan kepada saya untuk menjelaskan kondisi pasien saat ini, jumlah pasien dari
Tim B saat ini adalah 2 orang dengan tingkat ketergantungan minimal 1 Parsial 1
Total 0.
Identitas Pasien Yang Pertama
Pasien atas nama Tn. D umur 70 tahun , diagnose medis Stroke Infark pasien datang
tadi malam jam 20.00 kiriman dari IGD dengan keluhan tiba-tiba lemah anggota
gerak kiri, bicara pelo, dan bibir perot.
Pasien membawa hasil CT Scan kepala dari RS Ken Saras. Pasien sempat tidak
sadar/gelisah dan sesak nafas saat perawatan di RS Ken Saras dan dirujuk ke RS PKU
Muhammadiyah Temanggung.
Pemeriksaan fisik saat ini
Kesadaran: Composmentis , E4 (respon membuka mata): 4, M6 (respon motorik): 6,
V5 (respon Verbal): 5, Tek. Darah: 145/89 mmHg, Nadi : 76 kali per menit,
Pernafasan : 17 kali per menit, Suhu tubuh: 36 0 C.
Pasien dan keluarga sudah di orientasi ruangan. Pasien memahami tata tertib, dan
dapat mempraktekkan cuci tangan dengan benar, pasien tidak dapat melakukan
aktivitas seperti makan, minum, ke kamar mandi secara mandiri.
Hasil Pemeriksaan CT SCAN Kepala (11/10/2020) Infark pada corona radiata kanan,
Retention Cyst pada sinus maksilaris kanan kiri, Tak tampak tanda-tanda peningkatan
tekanan intrakranial.
Program terapi Infus RL 20 tpm, Inj.Ranitidin 50 mg/12 jam (IV), Inj.Vitamin B12 1
amp/12 jam drip (IV), Inj.Lantus 12 unit (SC) jam 22.00, Cilostazol SR 100 mg/24
jam (PO).
Intervensi selanjutnya yaitu Monitor TTV pasien, lanjut program therapy sesuai
DPJP, cek GD sewaktu nanti jam 18.00 dan cek Gula darah puasa besok pagi, bantu
ADL pasien.
Pasien selanjutnya akan disampaikan oleh pak sirtono, monggo pak Sir…
Perawat Pelaksana Tim II (Pagi) : Assalamu’alaikum Wr .Wb, Terima Kasih untuk kesempatan
yang diberikan saya untuk menjelaskan kondisi pasien pada tim kami saat ini

Identitas pasien yang kedua


Pasien baru atas nama Ny. M usia 55 tahun kiriman dari poli urologi tadi jam 09:00
WIB. Keluhan nyeri pinggang kiri. Riwayat opname 1 bulan yang lalu di RSUD
Temanggung dengan diagnose colic renal.
Pasien sudah dilakukan pemeriksaan EKG dan pemeriksaan laboratoriun darah rutin.
Dan sudah dilakukan FPA UIV dengan hasil dari terdapat batu ureter sinistra
proksimal dengan ukuran LK 20,53 MM x 12,01 MM dan hydroneprhorosis sinistra
nyata pasien mempunyai riwayat penyakit hipertensi, obat rutin yang di minum yaitu
amlodipin 5 mg 1 kali sehari.
Pemeriksaan tanda-tanda vital didapatkan hasil tekanan darah klien 138/87 mmHg,
Nadi 92 x/menit, Suhu 36,30C, RR 24 x/menit dan SpO2 99%.
Tampak terpasang infus RL 20 tpm di tangan kiri.
Hasil pemeriksaan laboratorium menunjukkan Hb =14,8 gr/dL, leukosit 6800 mm3,
GDS = 131, ureum = 21 mg/dL, kreatini = 0,7 mg/dL, kalium = 3,3 mg/dL
Intervensi selanjutnya yaitu :
Monitor TTV dan pantau tanda-tanda nyeri
Lapor DPJP untuk hasil laborat FPA UIV dan advis therapy dan tindakan medis
selanjutnya
Demikian Yang Dapat Saya Sampaikan Tentang Keadaan Pasien di Tim kami saat
ini.

KARU : Terima kasih untuk perawat pelaksana masing-masing TIM yang telah
menyampaikan kondisi dari semua pasien saat ini, mungkin ada yang perlu
ditambahkan dari masing-masing tim untuk memvalidasi data saya persilahkan.
Kalau tidak ada tambahan mari kita langsung saja menuju ke ruangan pasien. (Berdiri
sambil menuju ke Ruangan Pasien).

2. Operan Ke Ruangan Pasien

Setting :
Ruang
Shofa 1
Pukul :
Ns. laeli : Assalamualaikum…(Masuk Ke kamar pasien Bersama Perawat lainnya).
Permisi Bapak, dengan bapak siapa ya ?
Tn. A : WaAlaikumsalam, Iya betul Suster saya bapak A.
Ns. Eni : Oh iya bu, Bagaimana Keadaannya bapak A Saat Ini?..

Belum selesai ya……lanjut besuk


3. Post Conferens Operan Perawat
KARU : Kita tadi sudah bersama-sama melakukan kegiatan Operan, saya berharap dengan
adanya kegiatan ini proses pendelegasian tugas antar shift bisa jelas dan terstruktur.
Mungkin dari pasien tadi ada yang masih harus didiskusikan lagi?
PP TIM I (Sore) : Iya, ada tambahan dari pasien kamar 2 atas nama Ny. M mengeluhkan
takut dan cemas dengan tindakan operasi nantinya.
PP TIM I (Pagi) : Nah, Dapat di jelaskan lebih rinci mengenai tindakan operasi yang
nantinya akan dilakukan.
Kepala ruangan : Terima kasih atas kerjasamanya dari masing-masing TIM I dan TIM II beserta
perawat pelaksana yang telah bekerja dengan baik. Demikian tadi Operan ini semoga
apa yang telah kita lakukan hari ini memberikan banyak keuntungan bagi kita semua,
dan kita diberikan kelancaran dalam melaksanakan tugas masing-masing. Demikian
saya akhiri. Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
DOKUMENTASI OPERAN KEPERAWATAN

Tanggal :

Operan : Shift Pagi ke Shift Siang

OPERAN TIM I

NO NAMA/UMUR/NO.REG/ DX/DR. LAPORAN KEGIATAN


1. Tn. A /32 tahun/028xxx, Dx. Haemoroid. Dr. Siska Sp. B. Ku Cukup, TD 122/90 mmHg
N: 80 x/mnt RR 20 x/mnt S 36,4 °C. Keluhan 1 tahun terahir merasakan nyeri pada rektal
skala 6, mengeluarkan darah segar saat buang air besar. pemeriksaan lab didapatkan hasil
normal hasil swab negative.
Masalah keperawatan :
Nyeri akut b.d agen pencedera fisiologis (hemoroid d.d mengeluh nyeri pada rektal skala 6,
terdapat hemoroid pada rectal derajat III
Rencana yg sudah dilakukan :
- Memberikan terapi non farmakologik yaitu nafas dalam bila nyeri terasa
- Membatasi pengunjung
- Menganjurkan makan tinggi serat
Terapi:
- Pasien direncanakan operasi hari sabtu 14 November 2020 jam 10.00
- Sudah daftar OK
- Sudah tanda tangan inform consent
- Infus RL 20 tpm
- Preoperasi injeksi cevoperazone 1 vial 1 jam sebelum operasi
- Konsul anastesi sudah, Acc operasi, injeksi ondansetron 1 ampul 1 jam sebelum
operasi
- Puasa mulai besok jam 05.00 pagi
Tindak lanjut
- Persiapan operasi
OPERAN TIM II
NO. NAMA/UMUR/NO.REG/ DX/DR. LAPORAN KEGIATAN
1. Ny. A/15 tahun/Fraktur os femur dextra 1/3 tengah , pasien post KLL, ku cukup, kesadaran
CM, GCS 15, riwayat sakit kepala,muntah, lupa dengan kejadian lama,tidak ada darah dari
hidung maupun telinga. Pasien mengatakan nyeri tekan dan nyeri bila bergerak didaerah
tengah paha, pulsasi arteri dorsalis pedis teraba, CRT < detik dan sensibilitas normal,
TD:110/70mmHg,N: 98x/menit ,S:36,7°C. hasil rontgen regio femur dextra AP lateral
didapatkan fraktur os femur dekstra 1/3 tengah dengan displacement fragmen fraktur disertai
soft tissue swelling disekitarnya
Masalah keperawatan:
a. Nyeri akut b.d agen pencedera fisik (fraktur femur d.d pasien mengeluh nyeri, tampak
fraktur pada paha kanan
b. Gangguan mobilitas fisik b.d program pembatasan gerak d.d mengeluh sulit
menggerakkan ekstremitas,rentang gerak ROM menurun
Rencana yang sudah dilakukan:
a. Manajemen nyeri:
o Mengajarkan tehnik non farmakologi yaitu tehnik nafas dalam
o Mengatur posisi yang nyaman
o Berkolaborasi dengan dokter dalam pemberian analgetik
b. Menganjurkan imobilisasi selama terpasang traksi
Terapi
a. Terapi analgetik
b. Terpasang skin traction dengan beban 5 kg
Tindak lanjut
Monitor tanda-tanda compartement syndrome

2. Ny.M/57 th/ Ca Mammae. Ku cukup pasien mengatakan nyeri seperti ditusuk-tusuk pada
payudara kiri dengan skala 4. Pasien akan direncanakan operasi besok,sudah menandatangani
inform consent setuju dilakukan operasi, TD = 130/80 mmHg, Nadi= 84 x/mnt, Suhu =
37°C, RR = 20 x/mnt
Masalah keperawatan:
a. Nyeri akut b d agen pencedera fisiologis ( Ca mammae
Rencana tindakan yang sudah dilakukan:
a. Manajemen nyeri
- Mengajarkan tehnik non farmakologi nafas dalam
- Menganjurkan pasien untuk mengalihkan nyeri dengan banyak berdo’a
- Membatasi pengunjung
b. Memberikan analgetik sesuai advis
Terapi :
a. Infus RL 20 tpm
b. Injeksi cefixim 1 gr
c. Injeksi asam tranexamat 500 mg
Tindak lanjut
a. Daftar OK
b. Konsul Anastesi
c. Puasa 6 jam sebelum operasi

3. Tn. R/70 th/Stroke Infark. Ku cukup, kesadaran composmentis,pasien tiba-tiba mengeluh


lemah anggota gerak kiri, bicara pelo,perot, Tek. Darah: 145/89 mmHg, Nadi : 76 kali per
0
menit, Pernafasan : 17 kali per menit, Suhu tubuh: 36 C. Hasil Pemeriksaan CT SCAN
Kepala (11/10/2020) Infark pada corona radiata kanan, Retention Cyst pada sinus maksilaris
kanan kiri, Tak tampak tanda-tanda peningkatan tekanan intrakranial
Masalah keperawatan:
- Resiko perfusi serebral tidak efektif, faktorresiko keabnormalan masa prothrombin dan
atau tromboplasti parsial
- Gangguan mobilitas fisik b d gangguan neuromuskuler d d mengeluh sulit menggerakkan
ekstremitas,kekuatan otot menurun, gerakan terbatas
Rencana keperawatan yang sudah dilakukan:
a. Latihan mobilisasi
b. Blm
Terapi :
a. Infus RL 20 tpm
b. Inj.Ranitidin 50 mg/12 jam (IV)
c. Inj.Vitamin B12 1 amp/12 jam drip (IV)
d. Inj.Lantus 12 unit (SC) jam 22.00,
e. Cilostazol SR 100 mg/24 jam (PO).

Tindak lanjut :

Berkolaborasi dengan fisioterapi

Berkolaborasi dengan ahli gizi

4. Ny W/55 th/dx Batu Ureter. Ku cukup, kesadaran Composmentis,pasien mengeluh nyeri


pinggang sebelah kiri. hasil dari FPA UIV klien adalah terdapat batu ureter sinistra proksimal
dengan ukuran LK 20,53 MM x 12,01 MM dan hydroneprhorosis sinistra nyata. TD 138/87
mmHg, Nadi 92 x/menit, Suhu 36,30C, RR 24 x/menit dan SpO2 99%. Hasil lab Hb =14,8
gr/dL, leukosit 6800 mm3, GDS = 131, ureum = 21 mg/dL, kreatini = 0,7 mg/dL, kalium =
3,3 mg/dL
Masalah keperawatan:
a. Nyeri b d agen pencedera fisiologis (batu ureter d d pasien mengeluh nyeri,frekwensi
nadi meningkat,tekanan darah meningkat
b. Resiko ketidak seimbangan elektrolit, faktor resiko disfungsi ginjal

Rencana keperawatan yang sudah dilakukan:

a. Manajemen nyeri
- Mengajarkan tehnik non farmakologi nafas dalam
- Menganjurkan pasien untuk mengalihkan nyeri dengan banyak berdo’a
- Membatasi pengunjung
b. Monitor intake dan output

Terapi :
Infus RL 20 tpm

Tindak lanjut:

a. Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian analgetik


b. Kolaborasi dengan ahli bedah urologi untuk tindakan selanjutnya
c. Monitoring intake dan output

Anda mungkin juga menyukai