Oleh
Kelompok III
Sirtono G3A019227
Farida Adi Rahayu G3A019228
Laili Fatmawati G3A019229
Enny Widayati G3A019235
Andi Setyobudi G3A019236
KASUS 1 HEMOROID
Pada hari jumat tanggal 13 November jam 09:00 wib Pasien A datang dari poli bedah dengan
keluhan 1 tahun terahir merasakan nyeri pada rektal skala 6, mengeluarkan darah segar saat
buang air besar, didapatkan pemeriksaan fisik TD 122/90 mmHg N: 80 x/mnt RR 20 x/mnt S
36,4 °C, terdapat hemoroid pada rektal dengan derajat III, pemeriksaan lab didapatkan hasil
normal , hasil swab negatif, dijadwalkan akan dilakukan tindakan operasi dengan Dr. siska,Sp.B
pada hari sabtu, 14 November jam 10:00 Wib, pasien sudah menandatangani inform consent dan
menyatakan setuju untuk dilakukan tindakan oprasi. Setelah dilakukan orientasi ruangan, pasien
memahami tata tertib, dan dapat mempraktekkan cuci tangan dengan benar, pasien dapat
melakukan aktivitas seperti makan, minum, ke kamar mandi secara mandiri, tidak memiliki
ketergantungan khusus dalam beraktifitas. Selama dirawat mendapatkan terapi dari dokter bedah
cefoperazone 1 vial diberikan 1 jam sebelum operasi, mendapatkan infus RL 20 tpm, mendapat
program puasa 6 jam sebelum oprasi. Konsul dokter anastesi ACC oprasi dengan premed
saondan 1 ampul diberikan 1 jam sebelum oprasi.
KASUS 2 FRAKTUR
Pasien perempuan 15 tahun datang ke unit gawat darurat (UGD) RSUP Dr Kariadi Semarang
dalam keadaan sadar dengan keluhan nyeri pada tungkai kanan dan tidak dapat digerakkan pasca
kecelakaan bermotor sejak 1 jam sebelum masuk rumah sakit. Saat itu pasien sedang
mengendarai motor sendirian memakai helm, ditabrak oleh motor dari arah depan. Riwayat sakit
kepala, muntah, lupa dengan kejadian lama serta keluar darah dari hidung/telinga tidak ada. Pada
pemeriksaan fisik didapatkan keadaan umum tampak sakit sedang, kesadaran kompos mentis,
tekanan darah 110/70 mmHg, denyut nadi 98x/menit, pernafasan 24x/menit, suhu 36,70C,
glasgow coma scale (GCS) 15. Pada pemeriksaan lokalis pada regio femur dextra didapatkan
pada pemeriksaan Look: kulit utuh (tidak ada luka robek), udem (+) di bagian tengah paha,
memar (-), deformitas (+) angulasi, rotasi external dan pemendekan. Pada pemeriksaan Feel:
didapatkan nyeri tekan di bagian tengah paha, pulsasi arteri dorsalis pedis teraba, capillary refill
time (CRT) kurang dari 2 detik dan sensibilitas normal. Pada pemeriksaan Movement:
didapatkan nyeri gerak aktif, nyeri gerak pasif, range of motion (ROM) sulit dinilai, krepitasi
tidak dilakukan. Dari pemeriksaan foto rontgen regio femur dextra AP lateral didapatkan fraktur
os femur dekstra 1/3 tengah dengan displacement fragmen fraktur disertai soft tissue swelling
disekitarnya. Kemudian pasien diberikan terapi analgetik dan pemasangan skin traction dengan
beban 5 kg.
KASUS 3 CA MAMAE
Pada hari Rabu tanggal 11 November 2020 jam 09:00 WIB, Ny. M usia 57 tahun datang dari poli
bedah dengan keluhan nyeri karena terdapat benjolan dan luka pada payudara sebelah kiri,
sebelumnya pasien hanya melakukan pengobatan alternatif selama 3 tahun dan tidak
membuahkan hasil. Didapatkan pemeriksaan fisik TD = 130/80 mmHg, Nadi= 84 x/mnt, Suhu =
37°C, RR = 20 x/mnt, terdapat benjolan di payudara kiri, bengkak dan terasa nyeri, tidak
simetris, ada nyeri tekan. Pasien mengatakan nyeri dengan skala 4 di payudara kiri, terasa seperti
tertusuk-tusuk setiap kali gerak. Pasien akan dilakukan operasi pada keesokan harinya. Pasien
sudah menandatangani inform consent dan menyatakan setuju untuk dilakukan tindakan operasi.
Setelah dilakukan orientasi ruangan, pasien memahami tata tertib dan dapat mempraktikkan cuci
tangan dengan benar. Pasien dapat melakukan aktivitas secara mandiri. Selama di rawat pasien
mendapatkan terapi injeksi cefim 1gram, ketorolac 30 mg, asamtranexamat 500 mg, RL 20 tpm.
Mendapatkan program puasa 6 jam sebelum operasi.
Seorang laki-laki, umur 70 tahun , dengan diagnose medis Stroke Infark datang ke UGD RSUP
Dr. Karyadi Semarang dengan keluhan tiba-tiba mengeluhkan lemah anggota gerak kiri, bicara
pelo,perot diterima tanggal 10 November 2020 , jam 08.00 WIB diberikan terapi infus Rl
20tpm , diruang rajawali . Sebelumnya Pasien dibawa ke RS Ken Saras dan dilakukan CT Scan
kepala didapatkan penyumbatan di pembuluh darah kepala, pasien sempat tidak sadar/gelisah
dan sesak nafas saat perawatan di RS Ken Saras dan dirujuk ke RSDK. Pemeriksaan fisik
Kesadaran: Composmentis , E4 (respon membuka mata): 4, M6 (respon motorik): 6, V5 (respon
Verbal): 5, Tek. Darah: 145/89 mmHg, Nadi : 76 kali per menit, Pernafasan : 17 kali per menit,
0
Suhu tubuh: 36 C. Saat dilakukan orientasi ruangan, pasien memahami tata tertib, dan dapat
mempraktekkan cuci tangan dengan benar, pasien tidak dapat melakukan aktivitas seperti makan,
minum, ke kamar mandi secara mandiri. Hasil Pemeriksaan CT SCAN Kepala (11/10/2020)
Infark pada corona radiata kanan, Retention Cyst pada sinus maksilaris kanan kiri, Tak tampak
tanda-tanda peningkatan tekanan intrakranial. Program terapi Infus RL 20 tpm, Inj.Ranitidin 50
mg/12 jam (IV), Inj.Vitamin B12 1 amp/12 jam drip (IV), Inj.Lantus 12 unit (SC) jam 22.00,
Cilostazol SR 100 mg/24 jam (PO).
Pasien perempuan 55 tahun pada hari Rabu tanggal 11 November 2020 jam 09:00 WIB, Ny. M
usia 57 tahun datang dari poliklinik dalam keadaan sadar dengan keluhan nyeri pada pinggang
kiri sejak sebulan terakhir masuk rumah sakit. Saat melakukan pengkajian klien mengeluh nyeri
di pinggang sebelah kiri. Di poli urologi klien dilakukan pemeriksaan EKG dan pemeriksaan
laboratoriun darah rutin. Klien disarankan untuk melakukan FPA UIV. Dan hasil dari FPA UIV
klien adalah terdapat batu ureter sinistra proksimal dengan ukuran LK 20,53 MM x 12,01 MM
dan hydroneprhorosis sinistra nyata Riwayat hipertensi, Klien rutin memeriksakan tekanan
darahnya dan klien juga mengkonsumsi obat amlodipin 5 mg secara rutin 1 kali sehari. Pada
pemeriksaan tanda-tanda vital didapatkan hasil tekanan darah klien 138/87 mmHg, Nadi 92
x/menit, Suhu 36,30C, RR 24 x/menit dan SpO2 99%. Tampak terpasang infus RL 20 tpm di
tangan kiri. Hasil pemeriksaan laboratorium menunjukkan Hb =14,8 gr/dL, leukosit 6800 mm 3,
GDS = 131, ureum = 21 mg/dL, kreatini = 0,7 mg/dL, kalium = 3,3 mg/dL
Skenario :
RS PKU Muhammadiyah Temanggung merupakan salah satu Rumah Sakit Tipe C dan
merupakan salah satu RS. di wilayah Temanggung yang terus mengembangkan pelayanan
kesehatan yang bermutu. Di Salah Satu Ruangan di RS PKU Muhammadiyah Temanggung
ini yakni Ruang Perawatan Bedah, telah menerapkan salah satu metode profesional dalam
pemberian Asuhan Keperawatannya yaitu Metode TIM. Metode ini terbagi menjadi dua Tim
yakni Tim A dan Tim B. Perawat yang bertugas dalam Ruangan ini terdiri dari 14 Perawat.
Masing-masing TIM A dan B terdiri dari 1 Perawat Primer dan 6 perawat Pelaksana. Ruang
Perawatan Bedah ini dapat menampung 34 pasien, dengan pembagian masing-masing 17
pasien per Timnya.
Selain itu, Ruang Perawatan Bedah juga menerapkan pembagian shift kerja menjadi 3
shift : Pagi, Sore, dan Malam. Untuk TIM A, pembagian jadwal dinas terdiri dari: Shift Pagi
3 perawat, shift sore 3 perawat, dan shift malam 2 perawat. Begitu pula dengan TIM B,
dengan pembagian Shift Pagi 3 perawat, shift sore 3 perawat, dan shift malam 2 perawat.
Pada Tanggal 15 Nopbember 2020 pukul 14.00 WIB, seperti biasanya perawat yang
berjaga pagi akan bersiap melakukan pergantian shift dengan perawat yang akan berjaga
sore. Perawat Pagi yang bertugas telah menjalankan Tugasnya pada hari itu dalam
memberikan Asuhan Keperawatan ke Pasien sesuai dengan SOP dan rencana tindakan yang
ada. Selanjutnya, perawat yang akan bertugas di sore ini bersiap menerima rencana tindakan
yang belum di lakukan oleh perawat yang bertugas di Shift pagi tadi. Hal ini dilakukan,
untuk meneruskan Asuhan Keperawatan yang diberikan ke pasien sehingga dapat terus
berjalan dan tidak terputus yang dapat merugikan pasien nantinya.
Peran Masing-masing Anggota Kelompok:
KARU : Laeli Fatmawati
Ketua TIM Pagi : Eny Widayati
Perawat Pelaksana Pagi : Andy Setyo Budi
Ketua TIM Siang : Farida Adi Rahayu
Perawat Pelaksana Siang : Sirtono
Ketua Tim dan perawat pelaksana yang dinas pagi dipersilahkan menjelaskan
kondisi masing-masing pasien saat ini ke perawat pelaksana yang dinas sore. Dan
untuk masing-masing ketua tim, saya persilahkan memvalidasi data yang sudah ada
untuk merencanakan tindakan keperawatan selanjutnya.
Ketua Tim I (Pagi) : Assalamu’alaikum Wr .Wb, terima kasih untuk kesempatanyang diberikan
kepada tim saya untuk menjelaskan kondisi pasien saat ini. Jumlah pasien dari tim
kami ada 3 pasien. Saat Ini Adalah 2 orang Dengan Tingkat Ketergantungan Minimal
2 Parsial 1 Total 0.
Demikian yang dapat saya sampaikan tentang keadaan pasien tim saat ini, monggo
waktu saya serahkan ke Tim II juga pada perawat pelaksana tim II melaporkan
keadaan pasien selanjutnya.
Ketua Tim B (Pagi) : Assalamu’alaikum Wr Wb, Terima kasih untuk kesempatan yang
diberikan kepada saya untuk menjelaskan kondisi pasien saat ini, jumlah pasien dari
Tim B saat ini adalah 2 orang dengan tingkat ketergantungan minimal 1 Parsial 1
Total 0.
Identitas Pasien Yang Pertama
Pasien atas nama Tn. D umur 70 tahun , diagnose medis Stroke Infark pasien datang
tadi malam jam 20.00 kiriman dari IGD dengan keluhan tiba-tiba lemah anggota
gerak kiri, bicara pelo, dan bibir perot.
Pasien membawa hasil CT Scan kepala dari RS Ken Saras. Pasien sempat tidak
sadar/gelisah dan sesak nafas saat perawatan di RS Ken Saras dan dirujuk ke RS PKU
Muhammadiyah Temanggung.
Pemeriksaan fisik saat ini
Kesadaran: Composmentis , E4 (respon membuka mata): 4, M6 (respon motorik): 6,
V5 (respon Verbal): 5, Tek. Darah: 145/89 mmHg, Nadi : 76 kali per menit,
Pernafasan : 17 kali per menit, Suhu tubuh: 36 0 C.
Pasien dan keluarga sudah di orientasi ruangan. Pasien memahami tata tertib, dan
dapat mempraktekkan cuci tangan dengan benar, pasien tidak dapat melakukan
aktivitas seperti makan, minum, ke kamar mandi secara mandiri.
Hasil Pemeriksaan CT SCAN Kepala (11/10/2020) Infark pada corona radiata kanan,
Retention Cyst pada sinus maksilaris kanan kiri, Tak tampak tanda-tanda peningkatan
tekanan intrakranial.
Program terapi Infus RL 20 tpm, Inj.Ranitidin 50 mg/12 jam (IV), Inj.Vitamin B12 1
amp/12 jam drip (IV), Inj.Lantus 12 unit (SC) jam 22.00, Cilostazol SR 100 mg/24
jam (PO).
Intervensi selanjutnya yaitu Monitor TTV pasien, lanjut program therapy sesuai
DPJP, cek GD sewaktu nanti jam 18.00 dan cek Gula darah puasa besok pagi, bantu
ADL pasien.
Pasien selanjutnya akan disampaikan oleh pak sirtono, monggo pak Sir…
Perawat Pelaksana Tim II (Pagi) : Assalamu’alaikum Wr .Wb, Terima Kasih untuk kesempatan
yang diberikan saya untuk menjelaskan kondisi pasien pada tim kami saat ini
KARU : Terima kasih untuk perawat pelaksana masing-masing TIM yang telah
menyampaikan kondisi dari semua pasien saat ini, mungkin ada yang perlu
ditambahkan dari masing-masing tim untuk memvalidasi data saya persilahkan.
Kalau tidak ada tambahan mari kita langsung saja menuju ke ruangan pasien. (Berdiri
sambil menuju ke Ruangan Pasien).
Setting :
Ruang
Shofa 1
Pukul :
Ns. laeli : Assalamualaikum…(Masuk Ke kamar pasien Bersama Perawat lainnya).
Permisi Bapak, dengan bapak siapa ya ?
Tn. A : WaAlaikumsalam, Iya betul Suster saya bapak A.
Ns. Eni : Oh iya bu, Bagaimana Keadaannya bapak A Saat Ini?..
Tanggal :
OPERAN TIM I
2. Ny.M/57 th/ Ca Mammae. Ku cukup pasien mengatakan nyeri seperti ditusuk-tusuk pada
payudara kiri dengan skala 4. Pasien akan direncanakan operasi besok,sudah menandatangani
inform consent setuju dilakukan operasi, TD = 130/80 mmHg, Nadi= 84 x/mnt, Suhu =
37°C, RR = 20 x/mnt
Masalah keperawatan:
a. Nyeri akut b d agen pencedera fisiologis ( Ca mammae
Rencana tindakan yang sudah dilakukan:
a. Manajemen nyeri
- Mengajarkan tehnik non farmakologi nafas dalam
- Menganjurkan pasien untuk mengalihkan nyeri dengan banyak berdo’a
- Membatasi pengunjung
b. Memberikan analgetik sesuai advis
Terapi :
a. Infus RL 20 tpm
b. Injeksi cefixim 1 gr
c. Injeksi asam tranexamat 500 mg
Tindak lanjut
a. Daftar OK
b. Konsul Anastesi
c. Puasa 6 jam sebelum operasi
Tindak lanjut :
a. Manajemen nyeri
- Mengajarkan tehnik non farmakologi nafas dalam
- Menganjurkan pasien untuk mengalihkan nyeri dengan banyak berdo’a
- Membatasi pengunjung
b. Monitor intake dan output
Terapi :
Infus RL 20 tpm
Tindak lanjut: