Pengkajian Kep Jiwa (Elvianisa)
Pengkajian Kep Jiwa (Elvianisa)
Nim : 10218026
Ny. R berumur 32 tahun, yang sudah berstatus menikah dengan 2 orang anak, ia sudah bercerai
dengan mantan suaminya 1 tahun yang lalu setelah terjadi kekerasan fisik yang dilakukan oleh
mantan suaminya, ia bekerja sebagai office girl, pendidikan terakhir yaitu SMA, setelah dilakukan
pengkajian pada tanggal 31 Maret 2020, didapatkan data bahwa pasien tampak sering merasa
minder, tertutup dan canggung apabila bertemu dengan orang baru, serta komunikasi nya
dilingkungan kerja tidak baik karena ia dikucilkan oleh teman – temannya dan diejek karena ekonomi
dan persoalan rumah tangganya. Ia merasa bahwa dirinya baik – baik saja dan sehat, penampilannya
juga rapi dan seperti orang sehat pada umumnya, ia masih bisa menjalankan tugas sebagai seorang
ibu serta anak, ia masih bisa mengurus anaknya yang 1 masih kecil serta 1 balita. Apabila ia bekerja
ia akan menitipkan anak – anaknya pada orang tua nya. Ia merasa belum bisa membahagiakan orang
tuanya serta merasa bahwa ia hanya bisa membebani mereka saja. Ia tidak pernah ngamuk pada
saat dirumah setelah bercerai dengan mantan suaminya, Ia juga tidak pernah mengalami gangguan
jiwa sebelumnya, namun didalam silsilah keluarganya ada yang mempunyai riwayat gangguan jiwa.
Keluarga mengatakan jika sebelumnya pasien sudah pernah menjalani pengobatan namun tiak
berhasil, pasien tetap saja sering minder, takut bertemu orang baru serta merasa malu, apabila ia
teringat kekerasan yang dialaminya ia akan menangis serta terus menerus menyalahkan dirinya
sendiri. Didapatkan pemeriksaan tanda – tanda vital pasien TD : 110/ 90 mmHg, Nadi : 58 x/ menit,
Suhu : 36,5 oC, RR : 20 x/ menit, TB : 162 cm, pasien tidak mengalami keluhan fisik apa pun.
IDENTITAS
2. Umur : 32 tahun
7. Pendidikan : SMA
c. Riwayat Penganiayaan
Pelaku/Usia Korban/Usia Saksi/Usia
1 Aniaya fisik /......... /27 thn /.........
2 Aniaya seksual /......... /......... /.........
3 Penolakan /......... / 26 thn /.........
4 Kekerasan dalam keluarga /......... / 27 thn
/.........
5 Tindakan kriminal /......... /......... /.........
Jelaskan No. 1, 2, 3 :
1. Kx pernah mengalami/ korban kekerasan fisik pada umur 27 tahun oleh mantan
suaminya
2. Px mengalami penolakan pada lingkungan kerja nya sehingga ia mengalami
HDR
3. Px mengalami kekerasan rumah tangga/ korban oleh mantan suaminya sendiri.
Masalah Keperawatan:
1. Harga Diri Rendah
2. Sindrom Pasca Trauma
d. Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan, Jelaskan : Kx merasa jika ia tidak
pantas karena berasa dari keluarga yg pas – pas an dan merasa diinjak – injak di
tempat kerja nya sehingga pasien merasa tertekan.
Masalah keperawatan :
.......................................................................
Fisik.
a. Tanda vital :
TD: 110/ 90 mmHg Nadi: 58 x/ menit Suhu: 36,5 oC Pernafasan: 20x/mnt
b. Ukur TB :162 cm BB: 53 kg
c. Keluhan fisik : Ya Tidak
Jelaskan :
Masalah keperawatan :
……………………………………………
Genogram
20 18
Jelaskan :
Di dalam silsilah keluarga ada keluarga yang memiliki riwayat gangguan jiwa.
Tidak ada masalah terkait komunikasi antar keluarga. Keluarga klien sering
berdiskusi dalam pengambilan keputusan bersama.
Masalah keperawatan:
.....................................................................
a. Gambaran diri : Klien mengatakan bersyukur dengan dirinya saat ini dengan
selalu diberikannya kesehatan tetapi mengapa ia dikucilkan oleh teman –
temannya.
b. Identitas : Klien masih mengingat jelas identitasnya sesuai yang ada pada KTP,
seperti nama, alamat, tgl lahir, dsb
c. Peran : di dalam keluarga klien merasa perannya adalah beban bagi orang
tuanya karena belum bisa menjadi anak yang baik.
Hubungan Sosial.
a. Orang yang berarti : orang yang berarti dalam hidup klien ialah orang tua dan
anaknya
b. Peran serta dalam kelompok : Dilingkungan sekitar klien hanya berperan
sebagai masyarakat biasa, apabila di kantor nya ia merasa rendah diri
c. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain: dalam berhubungan dengan
orang lain, klien memiliki hambatan pada pertemuan pertamanya dengan
orang baru. Klien akan merasa malu dan canggung, akan tetapi tak berapa
lama klien dapat mengatasi malunya tersebut
Status Mental
a Penampilan.
Rapi
Penggunaan pakaian sesuai
Cara berpakaian seperti biasanya
Jelaskan (dengan terperinci)
Dalam hal penampilan, klien rapi, berpakaian sederhana tidak berlebihan. Cara
berpakaianpun biasa seperti oran-orang pada umumnya.
Masalah keperawatan :
………..…………………………………………………………………………………
b Pembicaraan Cepat
Keras Gagap Inkoheren Apatis Lambat Membisu
Tidak mampu memulai pembicaraan
Jelaskan : ( dengan terperinci)
Saat berbicara klien menggunakan suara pelan dan jelas seperti orang pada
umumnya.
Masalah keperawatan :
………………………………………………………………………………………….
c Aktivitas Motorik Lesu
Tegang Agitasi Tremor Gelisah
Jelaskan : (dengan terperinci)
Klien menjawab semua peranyaan-pertanyaan yang diberikan dengan lancar
namun merasa tegang serta canggung.
Masalah keperawatan :
………..…………………………………………………………………………………
d Interaksi selama wawancara
Bermusuhan Tidak kooperatif Defensif Mudah tersinggung
Kontak mata kurang Curiga
Jelaskan (dengan terperinci)
Saat diajak berkomunikasi klien kooperatif, menjawab dengan jelas, tanpa
tergesa-gesa. Namun kontak mata pasien mudah teralihkan karena merasa
malu.
Masalah keperawatan :
………..…………………………………………………………………………………
e Alam Perasaan Sedih
Ketakutan Putus asa Khawatir Gembira berlebihan
Jelaskan : (dengan terperinci)
Klien menyikapi alam perasaan sedihnya dengan wajar, tidak berlarut larut
dalam bersedih
Masalah keperawatan :
………..…………………………………………………………………………………
f Daya tilik diri
Mengingkari penyakit yang di derita Menyalahkan hal-hal di luar
dirinya
Jelaskan :
Kx tidak mengalami penyakit apapun.
Masalah keperawatan :
………..…………………………………………………………………………………
Analisis Data
Objektif :
Objektif :
Saat px cerita px masih mau kontak mata dan
menatap lawan bicaranya namun mudah teralihkan.
Meskipun px tampak menahan tangis saat berbicara
tetapi mampu berbicara pelan dan cukup jelas.
POHON MASALAH
1. Kesiapan Peningkatan Kosep Diri berhubungan dengan Resiko Harga Diri Rendah
dibuktikan dari keinginan yang kuat dari px sendiri untuk berubah menjadi lebih baik
dan ingin membuktikan pada teman kerjanya bahwa ia bisa sukses serta mampu
membahagiakan orang tua serta anaknya.
2. Resiko Harga Diri Rendah berhubungan dengan Resiko Sindrom Pasca Trauma
dibuktikan dari px yang merasa minder, kehilangan kepercayaan diri dikarenakan
pernah dibandingkan dengan istri orang lain serta ia dikucilkan oleh orang sekitar
dikantor sehingga ia merasa tidak pantas.
3. Resiko Sindrom Pasca Trauma berhubungan dengan Riwayat Korban Kekerasan yang
dilakukan oleh mantan suami dibuktikan dari Px yang merasa stress, minder, marah
karena dibanding – banding kan oleh istri orang lain sehingga memicu perseteruan
dalam rumah tangganya yang berujung kekerasan fisik.
FORMAT RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN GANGGUAN JIWA
No.Medrec : NIM :
Ruangan :
2. Promosi Kesadaran
Diri
a. Observasi
Identifikasi
emosi saat ini
Identifikasi
respons yang
ditunjukkan
berbagai situasi
b. Terapeutik
Diskusikan
tentang pikiran,
perilaku atau
respons
terhadap kondisi
Diskusikan
dampak
penyakit pada
konsep diri
Ungkapkan
penyangkalan
tentang
kenyataan
c.Edukasi
Anjurkan
mengenali
pikiran dan
perasaan
tentang diri
Anjurkan
mengungkapkan
perasaan (mis.
marah)
Anjurkan
mengidentifikas
i situasi yang
memicu
kecemasaan
Latih
kemampuan
positif diri yang
dilimiki
3. Promosi Koping
a. Observasi
Identifikasi
kegiatan jangka
Panjang dan
pendek sesuai
tujuan
Identifikasi
kemampuan
yang dimiliki
Identifikasi
metode
penyelesaian
masalah
Identifikasi
kebutuhan dan
keinginan
terhadap
dukungan sosial
b. Terapeutik
Gunakan
pendekatan
yang tenang dan
menyakinkan
Motivasi untuk
menentukan
harapan yang
realistis
Dukung
penggunaan
mekanisme
yang tepat
Kurangi
rangsangan
lingkungan
yang
mengancam
c. Edukasi
Anjurkan
mengungkapkan
perasaan dan
persepsi
Ajarkan cara
memecahkan
masalah secara
konstruktif
Latih
keterampilan
social, sesuai
kebutuhan.
Jelaskan kepada
keluarga
pentingnya
dukungan dalam
perkembangan
konsep positif
diri pasien
Anjurkan
membuka diri
terhadap kritik
negatif
Latih cara
berfikir dan
berperilaku
positif
2. Promosi kopling
a. Observasi
Identifikasi
kemampuan
yang dimiliki
Identifikasi
dampak situasi
terhadap peran
dan hubungan
Identifikasi
kebutuhan dan
keinginan
terhadap
dukungan
b. Teraupetik
a Diskusikan
perubahan peran
yang dialami
b Gunakan
pendekatan
yang tenang dan
menyakinkan
Motivasi terlibat
dalam kegiatan
sosial
c. Edukasi
a. Anjurkan
keluarga terlibat
b. Latih
keterampilan
sosial, sesuai
kebutuhan
c. Anjurkan
membuat tujuan
yang lebih
spesifik
d. Anjurkan
mengungkapkan
perasaan dan
persepsi
05 Juli Sindrom 1. Pasien mampu memiliki 1. Setelah dilakukan intervensi 1. Dukungan
2020 pasca trauma harapan yang positif selama 2x 24 jam ketahanan keyakinan
2. Pasien memiliki personal meningkat, dengan a. Observasi
keyakinan yang positif kritia hasil : Identifikasi
3. Pasien mampu a. Verbalisasi harapan yang keyakinan,
berinteraksi dengan positif meningkat masalah dan
orang lain berhadapan b. Menunjukkan harga diri tujuan
4. Pasien mampu yang positif cukup perawatan
memberikan umpan meningkat Monitor
balik positif terhadap c. Menahan diri menyakiti kesehatan
orang lain orang lain cukup fisik dan
menurun mental pasien
d. Mencari dukungan b. Teraupetik
emosional cukup Berikan
meningkat harapan yang
2. Setelah dilakukan intervensi realistis sesui
selama 2x 24 jam maka prognosis
tingkat depresi menurun, Fasilitasi
dengan kritia hasil : pertemuan
1. Harga diri meningkat antara
2. Kebersihan diri keluarga dan
meningkat tim kesehatan
3. Pikiran mencederai diri untuk
menurun membuat
4. Perasaan tidak berharga keputusan
menurun
c. Edukasi
Jelaskan
bahaya dan
resiko yang
terjadi akibat
keyakinan
negative
Jelaskan
alternatif
yang
berdampak
positif untuk
memenuhi
keyakinan
dan
perawatan
Berikan
penjelasan
yang relevan
dan mudah
dipahami
2. Promosi sosialisasi
a. Observasi
Identifikasi
kemampuan
melakukan
interaksi dengan
orang lain
Identifikasi
hambatan
melakukan
interaksi dengan
orang lain
b. Teraupetik
Motivasi
meningkatkan
keterlibatan
dalam suatu
hubungan
Berikan umpan
balik positif
dalam
perawatan diri
Berikan umpan
balik positif
pada setiap
peningkatkan
kemampuan
c. Edukasi
Anjurkan
berinteraksi
dengan orang
lain secara
bertahap
Anjurkan ikut
serta kegiatan
sosial dan
kemasyarakatan
Latih bermain
peran untuk
meningkatkan
ketrampilan
peran
FORMAT IMPLEMENTASI
DAN EVALUASI
KEPERAWATAN JIWA
Nama : ..............................................................
Ruangan :..................................................................
RM.No :......................................................................