Anda di halaman 1dari 16

BAB IV

MASALAH DAN PENYELESAIAN

4.1
4.1 Tin
Tinjaua
jauan
n Um
Umumum
Dalam
Dalam pelaks
pelaksana
anaan
an proye
proyek
k Pembang
embanguna
unan
n Bendun
Bendungan
gan
Paselloren
aselloreng
g permasa
permasalahan
lahan yang timbul
timbul merupaka
merupakan
n bagian
bagian
dari
dari proye
proyek
k yang
yang harus
harus diatas
diatasii dan kalau perlu tidak
tidak ada
sama sekali. Permasalahan yang timbul menjadi tantangan
untuk kompenen yang terlibat dalam pro
proyek untuk
bekerjasama dan bermusyawarah untuk mendapatkan solusi
terbaik.
Masala
Masalah
h yang
yang timbul
timbul harus
harus menja
menjadi
di dasar
dasar kedep
kedepann
annya
ya
untuk lebih baik sehingga pekerjaan-pekerjaan dapat selesai
dengan
dengan baik
baik dan terhin
terhindar
dar dari
dari kerugia
erugian
n biaya,
biaya, mutu
mutu dan
waktu.

4.2
4.2 Masa
Masala
lah
h Tekni
eknis
s
4.2.1 Peala!an
Peala!an
Masalah"
Concrete Pump Tua
Concrete
Concrete Pump
Pump  (CP) merup
merupak
akan
an alat
alat yang
yang sangat
sangat
pentin
penting
g dalam
dalam penge
pengeora
oran
n kar
karena ber!un
ber!ungsi
gsi penyal
penyalur
ur
beto
beton
n ke beki
bekist
stin
ing
g yang
yang loka
lokasi
siny
nya
a uk
ukup su
sulit
lit untu
untuk
k
diakses truk mi"ture.
mi"ture.
Conr
Conrete
ete pump
pump yang
yang diguna
digunaka
kan
n sering
sering mengal
mengalami
ami
kerusakan pada waktu pengeoraan, hal ini disebabkan
karena umur ekonomis dan produkti#itas alat semakin tua
menyebabkan waktu dan biaya yang dikeluarkan semakin
lama
lama dan besar
besar.. Misaln
Misalnya
ya untuk
untuk penggu
penggunaa
naan
n Concrete
 pump pada
pada wakt
waktu
u peng
penge
eor
oran
an,, untu
untuk
k CP yang
yang baik
baik,,
dala
dalam
m satu
satu jam rata
rata $ rata
rata concrete mixer truck   yang
dituang ke CP sebanyak % rate. &api pada waktu

%'
penggunaan CP tua sering mengalami kerusakan pada
waktu pengeoran.

ambar '.* Kerusakan tiba-tiba Concrete Pump pada saat

#$ka%ili!& '$n'e!e
elain itu penyebab kerusakan CP karena workability
onrete ( keeneran beton ) sangat rendah pada saat uji
slump, sehingga CP tersumbat. ntuk uji slump sendiri
diperlukan nilai workability *%+ (dengan bahan tambah).

ambar './ Nilai slump 10 cm (beton terlalu

Dampak yang ditimbulkan


a. Memperlambat proses pengeoran
b. Conrete pada truk mi"ture mengeras, sehingga
onrete diberi sikabont lagi.

%
. Pekerja akan kehilangan konsentrasi akibat terlalu
larut malam.

Pen&elesaian"

*. Melakukan pengeekan dan perbaikan berkala


terhadap CP tua.
/. ntuk CP yang mengalami kerusakan pada waktu
pengeoran disediakan CP adangan.
0. Mengganti dengan CP baru.
'. ntuk concrete dengan nilai slump yang rendah harus
lebih diperhatikan lagi pada waktu ormulasi di
!atching Plant"

4.2.2 Suhu Be!$n


Masalah"
Pada pembangunan proyek Bendungan Paselloreng,
salah satu item pekerjaan yang menjadi !ous utama
yaitu pekerjaan beton pada bangunan spillway. Pada awal
mula pengeoran salah satu auan metode pelaksanaan
pengeoran yang harus dipenuhi yaitu suhun beton segar
yang tidak lebih dari 0oC. &api setelah berjalannya
pengeoran beberapa blok baik lantai kerja, D12, D13 dan
lantai weir. &ernyata salah satu direksi baru menyadari
bahwa pada spesi4kasi suhu beton segar yang diminta
05oC, adanya ketidaksesuaian antara spesi4kasi dan
metode pelaksanaan menjadi sebuah polemi dan harus
diselesaikan seara bersama $ sama antara kontraktor,
konsultan dan direksi.
Dampak yang ditimbulkan
a. Memperlambat shedule yang telah direnanakan dan
banyaknya waktu yang terbuang akibat uaa yang
panas yang mempengaruhi suhu dari material beton.

%%
b. Bertambahnya biaya pengeoran, seperti pemberian
upah lembur ataupun kerugian biaya lainnya akibat
pengeoran dibatalkan oleh konsultan dan direksi.

Pen&elesaian"
Berdasarkan spesi4kasi untuk suhu beton ada
beberapa penanganan yang dapat diberikan apabila suhu
tidak sesuai dengan spesi4kasi. 3dapun kontraktor sebagi
pelaksana di lapangan melaksanakan beberapa tindakan
penegahan yang terantum pada spesi4kasi
a. Melaksanakan pengeoran pada malam hari, paling
epat pukul /5.55 62&3 dan paling lambat //.55
62&3.

b. Melakukan penyiraman
ambar splite malam
'.0 Pengecoran / jam sebelum
pengeoran seara terus menerus.

ambar '.' Penyiraman material seara


. Menghindarkan material dari terik matahari langsung.

%7
ambar '. Pembuatan barak material untuk
menghindarkan dari matahari langsung

d. Pemberian es balok pada air ampuran.

ambar '.% Pengeekan suhu es balok oleh

ambar '.7 Pemberian es balok pada air ampuran

e. Pemberian karung goni dan penyiraman langsung


pada tangka concrete mixer   untuk mengurangi suhu
beton saat mobilisasi ke lokasi pengeoran.

%8
ambar '.8 Membungkus tangki concrete
mixture dengan karung goni dan membasahi

ambar '.9 Menyiram tangki concrete mixture


sebelum dituang ke concret pump

!. Pengeekan suhu beton segar, beton jadi, suhu udara


dan suhu material sebelum dan saat pengeoran
serta suhu dalam beton.

ambar '.*5 Pengeekan suhu beton segar


sebelum concrete mixer  dituang ke Concrete

%9
g. Pengeekaan suhu mass onrete dengan alat
thermometer able merupakan salah satu metode
yang diambil untuk mengetahu apa penyebab
terjadinya keretakan pada beton. Pengeekan ini
dapat dilakukan terhitung saat pengeoran dan diek
suhu tiap * jam selama /"/' jam dan dilanjutkan
dengan pengeekan suhu tiap / jam selama / " /'
 jam dan pengeekan dapat dilakukan dengan
kelipatan jam tertentu jika data yang dibutuhkan
masih kurang.

ambar '.** Pengeekan suhu dalam beton


menggunakan thermocouple dan suhu udara disekitarnya
75
h. Pengeekan suhu material sebelum pengeoran, untuk
mengetahui layak atau tidak dilakukan pengeoran.

ambar '.*/ Pengeekan suhu material lokasi


4.2.( )e!i*aksem+unaan Pekejaan Pen,e'$an
Masalah"

amabr '.*0 :ubang Dinding 1iri 8 (D12 - 8)

7*
ambar '.*' :ubang Dinding 1iri *' (D12 - *')

Pen&elesaian"

a. Pe%aikan *en,an M$!a )ein, -D&+a'k m$!a/

Campuran mortar kering disetujui oleh Direksi


Pekerjaan akan digunakan untuk mengisi lubang memiliki
setidaknya satu dimensi permukaan tidak lebih besar dari
kedalaman lubang, untuk slot sempit dan retak, dan
untuk bekas lubang tie-rod pengikat, pipa grouting dan
aplikasi yang serupa yang ditentukan atau diperintahkan
oleh Direksi Pekerjaan. Mortar kering tidak boleh
digunakan untuk mengisi penguatan atau lubang yang
memperpanjang sepenuhnya melalui bagian beton.

%. Pe%aikan *en,an E+$0& esin


Dalam memperbaiki kerusakan atau beton yang rusak
di lokasi penting, 1ontraktor wajib menggunakan bahan
epo"y resin bonding atau mortar epo"y sebagaimana
diperintahkan oleh Direksi Pekerjaan. emua
ketidaksempurnaan dan lubang yang dibutuhkan untuk
diperbaiki dengan bahan epo"y agar tidak terkelupas

7/
kembali untuk itu tepi lubang dipangkas persegi untuk
kedalaman minimal 0 m.
Dimana kedalaman kerusakan lebih dari % m
perbaikan harus dilakukan dengan beton bonded epo"y
atau mortir. Perbaikan harus dilakukan dengan terlebih
dahulu memotong alur tidak kurang dari 0 m di
sekeliling daerah yang rusak. elanjutnya semua beton
yang rusak harus dihilangkan dengan jakhammer dan
permukaan yang dihasilkan harus dibersihkan oleh pahat
dan udara terkompresi.
Bahan ikatan epo"y harus diterapkan sesuai dengan
instruksi dari pabriknya pada permukaan yang bersih dan
kering dibuat sebagai berikut
egera sebelum melakukan perbaikan, beton
permukaan lubang harus dibebaskan dari semua
kontaminasi dengan sandblasting, atau dengan larutan
; asam klorida atau metode lain yang disetujui. <ika
asam klorida adalah metode yang disetujui, segera
setelah berhenti berbusa lubang harus benar-benar
dibersihkan, air bersih digunakan untuk menghilangkan
asam dan membersihkan daerah diperlukan.
etelah bagian di permukaan bersih dan kering,
bonding agen dilapis dengan beton perbaikan. Beton
perbaikan harus dari 1elas 3 beton dengan penurunan
tidak kurang dari /mm atau sebagaimana diarahkan
oleh Direksi Pekerjaan. Dimana kedalaman kerusakan
kurang dari % m, perbaikan akan dilakukan dengan
menggunakan ampuran mortar epoksi. Perbaikan harus
dilakukan dengan terlebih dahulu melihat memotong 0
m dalam alur di sekeliling daerah yang rusak.

70
elanjutnya beton yang rusak harus dihilangkan dengan
memahat dan permukaan yang dihasilkan harus
dibersihkan dengan udara terkompresi.
Perbaikan harus selanjutnya dilakukan dengan mortar
epoksi sejenis213D= '0 diproduksi oleh ika atau
produk setara lainnya yang disetujui oleh Direksi
Pekerjaan. Materi yang harus diterapkan sesuai dengan
instruksi dari pabriknya pada permukaan yang bersih
dan kering dibuat seperti pada point (*) sebelumnya.

4.2.4 Pekejaan Pen,,alian +a*a L$kasi Pee*am

Ene,i
1. )$n*isi ua'a -Hujan/
Masalah"

1ondisi uaa di daerah lokasi bendungan sangat


tidak menentu hal tersebut sering membuat
pekerjaan yang sudah di kerjakan harus di rapikan
lagi. Pada galian peredam energy jika terjadi hujan
kontraktor harus memompa air yang tergenag,
sehingga pekerjaan line onrete ( lantai kerja ) harus
terhambat. elama bulan 3gustus $ eptember
kondisi uaa sangat tidak stabil.

7'
ambar '.* 3ir genangan akibat hujan

Pen&elesaian"

ntuk kondisi uaa yang tidak menentu, kita hanya


perlu menunggu sampai hujan berhenti setelah itu air
dipompa kembali karena kita tidak bisa melawan
kehendak alam.

2. em%esan ai +a*a *aeah '$3e*am


Masalah"

ambar '.*% =embesan pada co#erdam

ntuk pekerjaan penggalian pada peredam energi


yang menjadi masalah utama yaitu selain hujan
adanya rembesan air pada co#erdam  menjadi
penyebab utama, pada waktu pengerjaan co#erdam
pemadatan timbunan yang kurang baik dan
pembersihan pada daerah yang akan di o>erdam
sehingga menyebabkan rembesan terjadi.
Dampak yang ditimbulkan
*. 1eterlambatan pekerjaan penggalian
/. ?le#asi galian akibat lumpur air.

7
0. Pengangkutan material lumpur oleh damp truk
yang tidak e!ekti!, untuk tanah kering dump truk
bisa mengangkut 8 m0 dan tanah berlumpur ' m0.

'. 3kses lokasi yang sulit akibat lumpur.

ambar '.*7 3kses yang liin (dissipater )

Pen&elesaian"
alah satu ara menyelesaikan air genangan pada
lokasi dissipater akibat rembesan dengan
menggunakan pompa air seperti pada gambar '.*7.

7%
4.( Masalah N$n Teknis
4.(.1 )e!elam%a!an Pem%a&aan aji Pekeja
Masalah"
Pada Proyek Pembangunan Bendungan Bendungan
Paselloreng salah satu kendala kontraktor tidak bisa
membayar gaji pekerja tepat waktu, beberapa !ator
yang menyebakan hal tersebut
*. 1ondisi suhu yang tidak sesuai dengan spesi4kasi
menjadi kendala utama tidak adanya pelaksanaan
pengeoran, sehingga kontraktor tidak bisa menagih
ke P selaku wakil Pemerintah sebagai pemilik proyek
/. Pembayaran tagihan dapat dilakukan / bulan sekali
oleh kontraktor.

4.(.2 )eselama!an *an )eseha!an )eja -)(/


alah satu hal terpenting dalam sebuah proyek
adalah 10. 2nsiden $ insiden yang terjadi diakibatkan
karena kelalaian manusia itu sendiri. elama / bulan di
Proyek Pembangunan Bendungan Paselloreng terdapat
beberapa keelakaan kerja yang terjadi
*. Meninggalnya salah seorang pekerja subkontraktor
@ai Chan untuk pekerjaan &unel.

/. 1eelakaan $ump %ruck  yang disebabkan kurang


4tnya dri&er (mengantuk)

77
ambar '.*8 1eelakaan $ump

0. Pekerja routing tertimpa kayu karena tidak memakai


helm

78
ambar '.*9 1eelakaan pekerja tidak

Pen&elesaian"
ntuk 1eselamatan dan 1esehatan 1erja (10) yang
punya perang penting adalah orang itu sendiri, kesadaran
diri untuk memakai 3lat Pelindung Diri (3PD) menjadi hal
utama. ntuk pelaksana 10 harus lebih akti lagi
mengingatkan anggotanya untuk mematuhi rambu 10.
elain itu kontraktor harus mempersiapkan segala
keperluan 10 untuk menapai tujuan 'ero accident .

79

Anda mungkin juga menyukai