Anda di halaman 1dari 2

Psikologi warna dalam arsitekur

Ada bermacam-macam warna di dunia ini, contoh warna yang umum diketahui
adalah warna pelangi yaitu merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila, dan ungu.
Tahukah kalian warna memberikan pengaruh ke seluruh makhluk hidup yang
ada di bumi ini. Contohnya sebagai pembeda antara buah mangga yang sudah
matang dengan yang masih muda. Bayangkan saja jika dibumi ini hanya ada
satu warna, tentunya akan terasa hampa, monoton. Tidak ada perbedaan antar
benda satu dengan yang lainnya.
Dikutip dari wikipedia, definisi warna secara umum adalah spektrum
tertentu yang terdapat di dalam suatu cahaya sempurna (berwarna putih),
dimana ditentukan oleh panjang gelombang cahaya tersebut. Warna
mempegaruhi beberapa faktor dalam diri manusia. Contohnya Warna dapat
memepengaruhi psikologis manusia. Pembelajaran mengenai pengaruh warna
terhadap perilaku, emosi dan fisik manusia ini dikenal dengan sebutan psikologi
warna. Psikologi sendiri seperti yang sudah kita tahu adalah ilmu yang
mempelajari tentang kejiwaan dan mental manusia.
Dalam arsitektur sendiri, dalam interiornya, warna merupakan salah satu
faktor penting untuk keindahan, dan kenyamanan seseorang ketika menempati
ruangan tersebut. Bila ada kesalahan dalam pemilihan warna, dampak yang
terjadi adalah rasa tidak nyaman, dan bisa jadi akan berdampak buruk pada
psikologi orang tersebut. Mengapa bisa demikian? Itu terjadi karena warna
memiliki karakteristik tersendiri dalam tiap warna. Misal warna merah, warna
merah termasuk kedalam jenis warna hangat. Pengaruh psikologisnya sendiri
yaitu warna merah dapat membangkitkan emosi, perasaan menggebu gebu.
Sedangkan warna biru yang termasuk kedalam jenis warna dingin dapat
memberikan efek ketenangan, damai dan lainnya.
Dalam pemilihan warna untuk eksterior sendiri, seorang arsitek harus
mampu mengambil keputusan memilih warna untuk bangunannya tersebut
berdasarkan fungsinya, untuk apa bangunan tersebut didirikan. Misalnya saja
bangunan Taman Kanak-Kanak, tentu warna yang akan dipakai adalah
menggabungkan warna warna cerah, karena yang akan menggunakan bangunan
tersebut adala anak-anak. Dengan penggunaan warna warna cerah maka akan
tercipta kesan keceriaan dalam Taman Kanak-Kanak Tersebut.
Efek psikologis dan karakteristik warna berpengaruh terhadap pikiran,
emosi, tubuh, dan keseimbangannya. Jika mengingkinkan warna warna yang
akan memberikan efek ketenangan, yang pertama adalah warna putih. Warna
putih dapat memberikan efek psikologis dalam diri kita dengan menimbulkan
kesan asli, ringan, suci dan murni. Kedua, warna merah muda. Menimbulkan
kesan perasaan lembut dan romantis, biasanya kaum hawa dikaitkan dengan
warna ini. Ketiga, warna biru. Menghadirkan kesan teduh, dan dingin. Keempat,
warna hijau. Memberikan kesan alamiah, segar, dan sejuk. Kelima, warna
coklat. Memeberikan kesan natural, menghadirkan kenyamanan, dan keamanan.
Warna-warna yang memberikan efek membangkitkan semangat, yang
pertama adalah warna merah. Memberikan kesan enerjik, bersemangat, dan
dapat membangkitkan emosi. Kedua, warna oranye. Memberikan kesan percaya
diri. Ketiga, warna kuning. Dapat memberikan kesan hangat dan mendorong
ekspresi diri. Keempat, warna ungu. Memeberikan kesan magis, misterius, dan
memancarkan kekuatan. Kelima, warna hitam. Menimbulkan kesan penuh
percaya diri, kesan maskulin, dan mengandung kekuatan.
Itulah beberapa efek psikologis warna bagi manusia. Pemilihan warna
yang tepat dapat mempengaruhi psikologis manusia, nyamankah berada dalam
ruang tersebut, atau malah sebaliknya merasa tidak nyaman dan malah akan
memberikan dampak buruk bagi psikologis manusia.

http://arsitektung.blogspot.com/2013/09/efek-psikologis-dan-karakter-
warna.html

http://id.wikipedia.org/wiki/Warna

Anda mungkin juga menyukai