Anda di halaman 1dari 12

Pengaruh Warna dalam Ruang Terhadap Kondisi Fisik

dan Psikologis Manusia


16,May2011
valens pranasetyawan Kehidupan, Motivasi
Keberadaan warna di alam telah terbukti memberikan pengaruh pada semua makhluk
hidup yang ada di dalamnya. Sebagai contoh, warna merah dan biru adalah dua warna yang
paling optimal dalam mempercepat laju fotosintesis pada tumbuhan. Pada hewan, warna
membantu membedakan bahan makanan mentah atau matang (buah matang berwarna merah
sementara yang masih mentah berwarna hijau).

Secara umum, warna dapat didefinisikan sebagai suatu spektrum yang terdapat di
dalam cahaya, di mana identitas dari warna ditentukan oleh panjang gelombang cahaya
tersebut. Isaac Newton telah berhasil mendemonstrasikan pergerakan warna dalam bentuk
gelombang melalui percobaannya menggunakan sebuah prisma kaca. Saat ia menyinari
sebuah prisma kaca dengan cahaya putih, panjang gelombang yang berbeda dibiaskan dengan
sudut yang berbeda. Hal ini memungkinkan Newton melihat warna pelangi (spektrum).
Ketika cahaya menghantam sebuah objek berwarna, objek tersebut hanya akan menyerap
panjang gelombang yang sesuai dengan struktur atomiknya sendiri, kemudian memantulkan
gelombang lain yang tidak sesuai. Pantulan inilah yang kemudian ditangkap oleh mata.
Dalam retina, gelombang warna akan diubah menjadi sebuah impuls elektrik yang dikirimkan
ke hipotalamus, bagian pada otak yang mengatur kerja hormon dan sistem endokrin. Setelah
melalui proses ini, tubuh kita akan beradaptasi dengan gelombang warna tersebut.

Selain berpengaruh pada reaksi biologis makhluk hidup, warna juga memberi
berbagai pengaruh pada kondisi psikologis manusia. Menurut Hartini (2007), warna memiliki
berbagai karakteristik energi yang berbeda – beda apabila diaplikasikan pada tubuh.
Pembelajaran mengenai pengaruh warna terhadap perilaku, emosi dan fisik manusia ini
dikenal dengan sebutan psikologi warna.

Psikologi warna banyak diterapkan dalam perancangan interior suatu ruangan. Dalam
bukunya yang berjudul Color in Interior Design, John Pile mengatakan bahwa penggunaan
warna adalah fokus utama dalam desain interior dan merupakan suatu faktor penting penentu
kesuksesan suatu proyek (1997 : 1). Pemilihan warna yang salah dalam suatu ruangan, dapat
menimbulkan perasaan yang kurang nyaman atau bahkan membawa dampak buruk bagi
kondisi psikologis seseorang, khususnya bagi orang – orang dengan kebutuhan khusus,
seperti penderita cacat mental atau autisme. Bagi para penderita autisme, pemilihan warna
dalam ruangan harus diperhatikan secara jeli. Pemilihan warna dalam ruang ini akan
berpengaruh terhadap pemenuhan kebutuhan mereka, seperti kebutuhan akan rasa aman,
nyaman, dan hangat. Oleh karena itu, sangat penting untuk memilih warna – warna pastel
yang lembut dengan intensitas rendah. Warna – warna gelap dalam sebuah ruangan, akan
menimbulkan perasaan takut dan bahkan depresi.

Setiap warna memiliki potensi untuk memberikan efek yang positif maupun negatif
pada seseorang. Penggunaan warna berkaitan dengan kondisi psikologis seseorang akan
mempengaruhi tubuh, pikiran, emosi dan keseimbangan dari ketiganya dalam diri manusia.
Berikut ini adalah beberapa contoh pengaruh warna terhadap manusia :

1.      Warna merah merupakan warna yang cukup dominan. Penggunaan warna ini pada suatu
objek seringkali membuat objek tersebut tampak lebih dekat dari sebenarnya, sehingga mata
kita cenderung lebih cepat mengidentifikasi warna merah dalam suatu ruangan. Warna merah
memiliki pengaruh besar pada mood pria, karena warna ini menciptakan reaksi yang
emosional. Selain itu, warna merah juga banyak mempengaruhi manusia secara fisik seperti
meningkatkan tekanan darah, denyut nadi, dan laju pernafasan, warna ini juga sering
dimanfaatkan sebagai terapi pengobatan1[1], contohnya dalam pengobatan penyakit anemia,
tekanan darah rendah atau penyakit kulit . Walaupun dapat memberikan suasana hangat
dalam ruangan, warna ini cenderung meningkatkan agresivitas seseorang.
2.      Warna biru memberikan efek yang cenderung menenangkan. Warna ini seringkali
diasosiasikan dengan warna langit atau lautan, juga dianggap sebagai warna favorit dunia
karena efeknya yang membawa perasaan damai. Warna biru pekat akan menstimulasi
pemikiran yang jernih, sementara warna biru muda akan membantu meningkatkan
konsentrasi. Warna ini sangat baik dipakai untuk mengatasi sakit tenggorokan, asma ataupun
migren.
Di sisi lain, penggunaan warna biru pada ruangan secara berlebihan dapat menimbulkan
kesan dingin dan tidak bersahabat, bahkan terkadang membawa perasaan sedih atau depresi.
3.      Warna kuning menimbulkan perasaan ceria dan optimis. Warna ini banyak mempengaruhi
manusia secara mental dan emosional. Penggunaan warna ini secara tepat dalam ruangan,
menimbulkan kesan bersahabat dan seringkali membantu meningkatkan kreativitas
seseorang. Warna ini sangat cocok dipakai untuk menetralkan rasa gugup, karena cenderung
meningkatkan rasa percaya diri seseorang. Walaupun demikian, penggunaan warna kuning
1
hendaknya dikombinasikan dengan warna – warna lain, karena memiliki kecenderungan
untuk memancing terjadinya perdebatan.
4.      Warna hijau membawa kesan yang menyegarkan karena diasosiasikan dengan alam dan
tumbuhan. Warna hijau memberikan rasa aman, juga keseimbangan dan harmoni. Warna ini
cocok digunakan dalam ruangan peristirahatan karena membawa perasaan damai dan
ketenangan. selain itu, warna ini juga dipercaya dapat memperbaiki pengelihatan seseorang.
Namun demikian, terlalu banyak warna hijau dalam suatu ruangan dapat menimbulkan
kebosanan.
5.      Warna oranye merupakan hasil pencampuran warna merah dan kuning. Dengan adanya
kombinasi dua warna tersebut, warna oranye mempengaruhi manusia baik secara fisik
maupun mental. Warna oranye dapat meningkatkan nafsu makan dan memberikan
kenyamanan, sehingga sangat cocok digunakan di ruang makan atau ruang keluarga. Selain
itu, warna ini membawa perasaan hangat dan menyenangkan. Dalam terapi pengobatan,
warna oranye dipakai untuk mengatasi kelainan ginjal atau paru – paru, juga mengobati
bronkhitis. Dampak negatif dari penggunaan warna ini secara berlebihan adalah
menyebabkan berkurangnya tingkat keseriusan dalam belajar atau bekerja.
6.      Warna hitam memberikan kesan yang glamor dan elegan. Selain itu, warna ini juga
menciptakan suasana yang cenderung serius dalam suatu ruangan. Warna hitam juga sering
dipakai untuk menekan nafsu makan yang berlebihan, misalnya dengan cara melapisi meja
dengan taplak berwarna hitam. Dalam konotasi yang negatif, warna ini menimbulkan
ketakutan akan gelap atau perasaan tidak aman.
7.      Warna putih melambangkan kemurnian atau kesucian. Warna ini banyak digunakan di rumah
sakit karena memberikan kesan higienis dan steril. Secara visual, penggunaan warna ini pada
suatu ruangan akan memberikan ilusi bahwa ruangan tersebut lebih tinggi daripada yang
sebenarnya. Penggunaan warna putih secara berlebihan cenderung memberi kesan tidak
ramah.
8.      Warna merah muda merupakan hasil pencampuran warna merah dan putih. Warna ini
melambangkan sifat yang feminim dan memberikan kesan santai. Namun faktanya, warna ini
juga seringkali membuat orang merasa lesu dan kurang bersemangat. Dampak negatif dari
warna merah muda ini sering dimanfaatkan dalam bidang olahraga. Dalam sebuah
pertandingan, seringkali warna merah muda digunakan dalam ruang ganti lawan dengan
tujuan untuk menekan semangat dari tim lawan.
9.      Warna cokelat terdiri dari warna merah, kuning dan hitam. Sama seperti warna hitam,
cokelat juga menimbulkan kesan yang serius, tetapi warna cokelat lebih menonjolkan sisi
lembut dan kehangatan.
10.  Warna ungu memberikan kesan mewah dan seringkali dikaitkan dengan kerohanian. Warna
ini juga dapat mendorong manusia untuk melakukan perenungan atau meditasi. Selain itu,
warna ini juga sering digunakan untuk meningkatkan rasa percaya diri seseorang dan
mengurangi rasa putus asa.

Selain warna – warna spesifik (hue)2[2] yang telah disebutkan di atas, dimensi warna
yang lain seperti intensitas ( chroma)3[3], value4[4],dan temperatur warna juga turut berperan
dalam mempengaruhi kondisi psikologis manusia. Komposisi warna dengan value yang
kontras akan meningkatkan ketelitian dan objektivitas. Sementara komposisi warna – warna
gelap akan menimbulkan kesan yang misterius atau rasa takut. Warna – warna dengan
intensitas yang tinggi terlihat menarik dan memicu terjadinya aktivitas.

Selain terbagi atas warna primer, sekunder dan tersier, warna juga digolongkan sesuai
dengan ‘temperaturnya’. Komposisi dari warna yang bersifat dingin (cool colors) seperti biru,
menimbulkan perasaan tenang dan damai, tetapi juga dapat menimbulkan kesedihan.
Sementara itu, komposisi warna – warna hangat (warm colors) seperti merah atau oranye
menimbulkan perasaan nyaman dan gembira.
“Berdasarkan pengamatan yang cukup kuat, ditemukan bahwa pembagian spektrum ke
warna – warna hangat maupun dingin memiliki makna yang sangat jelas dan sederhana
dengan referensi kepribadian manusia.Memang, meskipun simpulan yang didapat sebagian
besar bersifat empiris, warna hangat dan dingin memiliki kualitas yang dinamis, kehangatan
menandakan interaksi dengan lingkungan, kesejukan menandakan penarikan diri ke dalam
pemikiran.”(Birren, 1955)
The rather strong observation is to be made that division of the spectrum into warm and cool
colors holds very evident and simple meaning with reference to human personality. Indeed,
though the conclusion may be largely empirical, warmth and coolness in color are dynamic
qualities, warmth signifying contact with environment, coolness signifying withdrawal into
oneself of thought or deliberation.

4
Walaupun manusia cenderung merespon warna dengan cara yang sama, namun efek
psikologis yang dialami setiap orang karena pengaruh warna tidak mutlak sama persis.

“ Penjelasan mengenai fenomena psikologis dan fisik tidak selalu mudah – dan memang
tidak penting. Dalam diri manusia, terdapat banyak hal aneh dan misteri yang tidak dapat
dijelaskan berkaitan dengan warna.” (Birren, 2010 : 199).
(Explanation on psychological and physical phenomena are not always easy – and indeed
unnecessary. There are in man many strange and inexplicable mysteries regarding color)
Perbedaan respon yang diberikan manusia ini disebabkan karena berbagai faktor, seperti
beragamnya tingkat pengelihatan yang dimiliki setiap orang. Selain itu, latar belakang budaya
yang berbeda juga seringkali menjadi penyebab keberagaman respon manusia. Kebudayaan
seringkali mempengaruhi persepsi seseorang terhadap warna – warna tertentu. Contohnya,
warna putih yang sering diasosiasikan dengan kesucian, dalam kebudayaan Barat banyak
digunakan dalam upacara pernikahan. Sementara itu, dalam kebudayaan di Asia, warna
lambang kesucian ini digunakan sebagai simbol kematian. Selain faktor – faktor tersebut,
pengalaman seseorang juga menjadi aspek pertimbangan penting dalam pemilihan warna
ruangan. Beberapa warna mungkin diasosiasikan dengan memori atau pengalaman di masa
lalu (misalnya, warna hijau mengingatkan seseorang tentang kampung halamannya).

Daftar Pustaka

•         Birren, Faber. 2010. Color Psychology and Color Theraphy : A Factual Study of the
Influence of Color on Human Life .Whitefish. Kessinger Publishing L.L.C.

•         Pile, John.1997. Color in Interior Design. McGraw-Hill Profesional.

•         ‘Terapi Warna untuk Penyembuhan’, Conectique.


http://www.conectique.com/tips_solution/health/tips/article.

•         Rohrer, Ken (2011) ‘Color Symbolism and Culture’, Incredible Art Departmen.
http://www.princetonol.com/groups/iad/lessons/middle/color2.htm

•         Wright, Angela (2008) ‘Psychological Properties of Colours’, Colour Affects.


www.colour-affects.co.uk/psyprop.htm

5
[1] Faber Birren, Color Psychology and Color Theraphy : A Factual Study of the Influence of Color on Human Life (Whitefish : Kessinger Publishing
L.L.C, 2010),hal.35-36.

5
6
[2] Dimensi dasar dari warna, yang ditampilkan tanpa adanya

Warna begitu akrab dalam kehidupan kita sehari-hari. Semua aktivitas di dunia ini tak pernah
lepas dari keberadaan warna. Warna memiliki peran penting dan memberikan pengaruh
terhadap kejiwaan serta suasana hati seseorang.

Hmmm … apa saja ya peran warna dalam kehidupan ini? Kita lihat sama-sama yuk di bawah
ini:

Warna berperan dalam mempengaruhi psikologi, secara psikologi warna mampu


mempengaruhi kejiwaan seseorang. Setiap warna memiliki karakter yang berbeda-beda
dalam memberikan pengaruh terhadap psikologi. Misalnya, warna merah yang merupakan
warna hangat, dapat memunculkan efek membangkitkan emosi, perasaan marah, dan
permusuhan. Warna lain yang juga termasuk ke dalam kelompok warna hangat diantaranya
yaitu warna kuning dan oranye.

Berbeda dengan dengan warna biru, warna ini dikenal sebagai spektrum warna dingin, sering
digunakan untuk memunculkan kesan ketenangan, tetapi juga dapat membangkitkan perasaan
sedih atau terabaikan. Yang termasuk ke dalam kelompok warna dingin diantaranya yaitu,
warna biru, warna hijau, atau warna ungu.

Warna berperan sebagai perawatan, misalnya, merah digunakan untuk merangsang tubuh
dan pikiran, kuning untuk merangsang simpul-simpul syaraf untuk meningkatkan sirkulasi
tubuh, oranye banyak digunakan untuk menyembuhkan paru-paru dan untuk meningkatkan
energi, serta biru biasanya digunakan sebagai alternatif untuk mengurangi rasa sakit.

Warna berperan sebagai terapi, menurut beberapa pakar kesehatan, ternyata warna
memiliki pengaruh untuk kesehatan. Pada penyakit-penyakit tertentu, termasuk stres, warna
yang diyakini secara psikologis dapat menyembuhkan penyakit seseorang. Warna juga
banyak digunakan untuk penyembuhan dan chromotherapy yang biasa disebut dengan terapi
cahaya.

Misalnya, warna hijau dapat menenangkan susunan saraf, orang yang sering merasa tegang
dapat dibantu dengan warna hijau. Warna hijau dari dedaunan yang banyak mengandung
klorofil mempunyai unsur pembersih tubuh, melancarkan darah yang cenderung membeku,
serta merangsang kelenjar hormon agar dapat mengendalikan kelenjar-kelenjar lain.

Wah, warna yang ada dalam kehidupan kita sangat berperan bukan ?

Warna dan Arsitektur


Minggu, 12 Juni 2011 08:23 WARNA - Roda Warna

6
Warna merupakan sesuatu yang akrab dalam kehidupan kita. Setiap hari kita melihat
warna karena segala yang ada di alam ini mempunyai warna. Warna sering dikaitkan
dengan emosi dan psikologi seseorang. Warna mampu menciptakan mood dan suasana
hati yang melihatnya.

misalnya, kehadiran sebuh warna bisa membuat kita merasa tenang dan nyaman namun
sebaliknya ada warna yang membuat kita merasakan panas atau tertekan sesuai dengan
karakter warna itu sendiri. Warna-warna yang ada tersebut memiliki banyak manfaat dalam
kehidupan. Lalu bagaimana peran warna dalam arsitektur?

Warna memiliki peran yang penting dalam dunia arsitektur misalnya, ketika akan memberi
warna pada dinding sebuah bangunan seorang arsitek harus mempertimbangkan warna yang
cocok untuk diterapkan pada bangunan tersebut. Warna yang akan diapliksikan harus
disesuaikan dengan fungsi bangunan.

Oleh karena itu, seorang arsitek harus tahu mengenai karakter atau sifat warna, namun
sebelumnya harus memahami apa itu warna., warna yang kita kenal sehari-hari adalah
gelombang cahaya, yang dasar-dasar teorinya dikemukakan oleh Newton. Menurut Newton,
warna merupakan bagian sinar dalam spektrum yang tergantung pada gelombang cahayanya.

Teori Newton tentang spektrum warna akibat berkas cahaya matahari yang melalui sebuah
prisma. Urutan warna dalam spectrum warna terdiri dari warna merah, jingga, kuning, hijau,
biru, nila dan ungu kemudian lebih dikenal sebagai lingkaran warna.

Disamping warna-warna murni dikenal juga warna-warna kutub yang sebenarnya bukan
merupakan warna, yaitu putih dan hitam. Pencampuran warna murni dengan warna putih atau
hitam akan menghasilkan skala warna lain yang disebut warna-warna pastel. Bila warna
murni dicampur dengan warna putih akan menghasilkan warna tint yaitu warna-warna muda.
Sedangkan warna murni dicampur hitam akan menghasilkan warna shade atau warna tua.

Psikologi Warna
by Daukhan Permana | DP Arsitek
Warna - warni memiliki efek psikologis. Efeknya berpengaruh terhadap pikiran, emosi,
tubuh, dan keseimbangan. Aplikasi warna pada sebuah ruangan dapat menghasilkan kesan
perasaan yang semakin luas atau justru kebalikannya.

Berikut ini sifat-sifat psikologis beberapa warna :

 Merah - Berani, penuh semangat, agresif, memicu emosi, dan menarik perhatian.
Secara positif, warna merah mengandung arti cinta, gairah, berani, kuat, agresif,
merdeka, kebebasan, dan hangat. Negatifnya adalah punya arti bahaya, perang, darah,
anarki, dan tekanan.
 Kuning - Menciptakan perasaan optimis, percaya diri, pengakuan diri, akrab, dan
lebih kreatif. Kuning juga dapat merugikan kita karena menyampaikan pesan perasaan
ketakutan, kerapuhan secara emosi, depresi, kegelisahan, dan keputusasaan. Pilihan
warna kuning yang tepat dan penggunaan yang sesuai akan mengangkat semangat kita
dan lebih percaya diri.

 Hijau - berarti kesehatan, keseimbangan, rileks, dan kemudaan. Unsur negatif warna
ini di antaranya memberi kesan pencemburu, licik, terasa jenuh, serta dapat
melemahkan pikiran dan fisik. Di dalam sejarah China, warna hijau adalah warna
perempuan. Lain dengan budaya muslim, yang menganggap warna hijau adalah warna
yang suci. Warna untuk perdamaian juga hijau.
 Biru - Melambangkan intelektualitas, kepercayaan, ketenangan, keadilan,
pengabdian, seorang pemikir, konsistensi, dan dingin. Selain itu, dapat memicu rasa
depresi dan ragu-ragu. Biru gelap akan membantu berpikir tajam, tampil jernih, dan
ringan. Biru muda akan menenangkan dan menolong berkonsentrasi dengan tenang.
Terlampau banyak biru akan menimbulkan rasa terlalu dingin, tidak akrab, dan tak
punya emosi atau ambisi.
 Ungu - Memberi efek spiritual, kemewahan, keaslian, dan kebenaran. Ungu mampu
menunjang kegiatan bermeditasi dan berkontemplasi. Kemerosotan dan mutu yang
jelek adalah sifat-sifat negatif warna ini.
 Putih - Warna murni, suci, steril, bersih, sempurna, jujur, sederhana, baik, dan netral.
Warna putih melambangkan malaikat dan tim medis. Warna ini juga bisa berarti
kematian karena berkonotasi kehampaan, hantu, dan kain kafan.
 Abu-abu - Bijaksana, dewasa, tidak egois, tenang, dan seimbang. Warna abu-abu
juga mengandung arti lamban, kuno, lemah, kehabisan energi, dan kotor. Karena
warnanya tergolong netral atau seimbang, warna ini banyak dipakai untuk warna alat-
alat elektronik, kendaraan, perangkat dapur, dan rumah.
 Hitam - Berkesan elit, elegan, memesona, kuat, agung, teguh, dan rendah hati. Kesan
negatifnya adalah hampa, sedih, ancaman, penindasan, putus asa, dosa, kematian, atau
bisa juga penyakit. Tak seperti putih yang memantulkan warna, hitam menyerap
segala warna. Dengan hitam, segala energi yang datang akan diserap. Walau mampu
memesona dan berkarakter kuat, tapi banyak orang yang takut akan “gelap”. Warna
hitam berkonotasi gelap.

Rumah bisa diatur menjadi tempat dengan aneka macam fungsi dengan pemilihan warna
dinding yang tepat. Buktikan penelitian, pemilihan warna cat rumah yang tepat bisa
memberikan efek yang sangat baik bagi mood penghuninya sendiri.

Apa sebabnya kita menemukan satu tempat lebih nyaman dibandingkan dengan yang lain?
Apa alas an kita tertarik pada sebuah produk dibanding yang lain? Jawabnya ialah karena
warnanya. Warna, baik yang tersapu dalam arsitektur atau terlihat di sebuah produk, memiliki
andil sekitar 60 persen bagian reaksi atas pilihan kita pada suatu objek, produk atau tempat.
Begitulah dampak warna terhadap phsicology seseorang.

Efek warna sangatlah kuat dan penting bagi fisik dan psikologis seseorang. Pemilihan
terhadap warna bukan hanya karena persamaan definitif antara “warna dan suasana hati
(baca: mood)”, seperti kata orang-orang di sekitar kita. Ke mana pun kita berjala, kita
seringkali memberikan reaksi dalam bentuk apapun terhadap warna, tapi pentingnya sebuah
warna masih sering diacuhkan dan abaikan.

Pemilihan warna yang tepat mesti terpampang secara pribadi di rumah dan di tempat-tempat
di mana kita bekerja. Waktu memilih warna cat untuk dinding rumah kita, David Bromstad,
pemenang HGTV (Home and Garden Televison) Design Star yang juga pembawa acara
Color Splash, memberikan sarannya agar kita menggunakan perasaan saat menentukan
pemilihan warna. Jika Anda merupakan tipe pribadi yang emosional, pilih warna yang paling
merefleksikan mood Anda.

Warna “tajam” dan “kontras” semacam merah atau oranye bakal memberikan energi dan
semangati Anda dalam melewati hari. Warna “tenang” dan “sejuk”  seperti hijau dan biru
akan membuat Anda rileks, santai dan tenang. Untuk nuansa yang lebih formal, pilih warna-
warna kontras misalnya cokelat tua, perpaduan hitam dan abu-abu serta warna perak.

“Bagaimana…Anda masih bingung?, gunakan beberapa sampel warna cat untuk ditempelkan
dinding dengan berbagai warna. Biarkan seperti itu hingga beberapa hari untuk melihat
bagaimana perubahannya setelah tertimpa cahaya,” katanya seperti dikutip situs HGTV.com.

Jika ragu atau masih belum yakin, eksperimenlah terlebih dahulu pada kamar rias, kamar
mandi, ruang kecil, daerah kamar atau dinding aksen. Jika Anda melakukan pengecatan
sendiri, pilih area yang sekiranya anda bisa lebih leluasa melakukan pengecatan dan cepat
kering, agar anda dapat melihat hasilnya dengan segera, dan menjadi gembira dengan pilihan
warnanya. Anggaplah  proses tersebut sebagai sebuah petualangan.

Bisa juga anda menetapkan warna dinding yang diambil dari karya seni, karpet, piring,
aksesori, atau furnitur sebagai sentuhan warna utama atau hanya aksen. Ketika memilih
warna, pertimbangkan mood dan fungsi sebuah ruangan.

Misalnya di kamar tidur, apakah Anda ingin menjadi damai, tenang  atau dramatis, intim?
Warna yang lembut, “dingin”, dan netral biasanya menciptakan perasaan lebih menenangkan,
sedangkan warna yang kuat untuk menghadirkan sebuah perasaan dramatis.

Untuk bagian ruang makan, misalnya apakah Anda ingin di ruang makan terasa “ramah” dan
menggairahkan atau tampil formal dan tenang? Penggunaan warna hangat, kontras, dan agak
cerah akan menambah suasana yang ramah. Sementara warna biru atau hijau tua dan netral
bakal memberikan suasana yang cenderung formil.

Pada kamar anakpun begitu juga, apakah Anda ingin ruangannya memancarkan energi yang
aktif dan menarik atau rapi dan tenteram? Ingat, berhati-hatilah untuk tidak memberikan
stimulasi yang berlebihan kepada anak Anda dengan penggunaan warna-warna yang sangat
cerah. Anda mungkin tidak tahu, beberapa warna cerah dapat menimbulkan perasaan
kegelisahan dan mudah tersinggung. Namun berdasarkan pengalaman kami dalam men-
desain interior, warna putih, biru muda, hijau atau pink akan memberikah kesan positif
terhada anak tersebut, baik reaksi spontan dari si anak maupun dampak jangka panjangnya.

Yang terpenting dalam pemilihan warna cat adalah disesuaikan dengan jenis pencahayaan
interior yang digunakan. Cahaya matahari siang hari dari jendela akan memantulkan warna
yang alami. Lampu pijar mengeluarkan warna hangat dan kekuning- kuningan. Sementara,
lampu neon keluar dengan nuansa biru tua. Nah sesuaikanlah menurut imajinasi anda warna
apa yang kira-kira sesuai dengan mood anda.

Juga sebagai informasi bahwa cat warna-warna tua akan menjadi terang dan kuat bila
digunakan pada dinding ber-jendela besar, tapi lebih efektif bila digunakan pada dinding
aksen dengan pantulan dari cahaya tidak langsung.

Harus dipelajari juga bahwa persyaratan pemilihan warna, yang akan membantu anda untuk
memahami terminologi yang digunakan untuk menggambarkan sebuah warna.

Pemilih cat untuk ruang yang lebih aktif (ruang yang aktifitas di dalamnya cukup tinggi),
pertimbangkan menggunakan warna tua, warna-warna yang lebih tajam dan konttas. Bahkan
jika Anda ingin ruang tersebut terlihat terang, pakai cat dengan warna yang lebih lembut
dibandingkan putih tulang (off-white) atau pastel. Warna yang terlalu terang dapat menjadi
lebih bercahaya dan menonjol apabila muncul disemua permukaan dinding pada sebuah
ruangan.

Warna yang tak terlalu kuat berhubungan dengan warna pastel yang dapat membuat efek
bersinar ketika digunakan di ruangan yang sama. Agar Anda lebih percaya diri, terapkan
eksperimen pilihan cat warna Anda pada selembar papan triplex yang telah diberi warna cat 
dan tempelkan pada dinding.
“Jangan takut dalam melewati zona kenyamanan Anda. Pertimbangkan warna-warna kuat,
kontras, lembut, netral seperti chocolate brown atau olive green sebagai warna utama atau
aksen. Atau tambahkan drama dengan warna tua pada langit-langit. Langit-langit berwarna
dapat secara dramatis mengubah tampilan seluruh ruangan,” ujar Barbara Jacobs, seorang
desainer interior dan konsultan warna dari Massachusetts, Amerika Serikat.

Tambahkan kedalaman sebuah warna dengan elemen dekoratif. Sulap bentuk monotong yang
datar dan dinding yang kusam menjadi lebih menarik dengan penggunaan tekstur visual halus
yang dramatis dan pemecahan warna.

Bahan logam mengkilap dan glasir lapis berwarna bisa menjadi pilihan sebagai penambah
aksesoris dinding. Beberapa contoh logam lembut reflektif di antaranya mika, tembaga,
timah, perunggu dan, tentu saja, perak antic. Jacobs meminta Anda untuk berjalan ke ruangan
yang lain. Pandang dinding sebagai sebuah bidang warna, dan lihat bagaimana interaksi
warnanya ketika melihat satu bidang dengan bidang lain di ruangan yang bersebelahan.

Pendekatannya seperti memperhatikan suatu komposisi, di mana Anda berada di satu


ruangan, tapi Anda melihat sebagian dinding dari ruangan lain melalui kamar itu.

“Jadi karena Anda yang memutuskan untuk memilih warna, perhitungkanlah bagaimana
aliran warna dari satu kamar ke kamar yang lain untuk membentuk sebuah gambaran Anda,”
ujarnya.

Ikuti juga yang namanya sirkulasi elemen warna (color wheel). Sebuah sirkulasi warna yang
kecil adalah alat referensi yang tepat untuk memodifikasi dan menegaskan dua atau lebih
warna. Misalnya, merah dan hijau yang saling melengkapi (berlawanan) warna, yang akan
makin bagus ketika disapukan bersama.

Anda tentu akan terkejut betapa banyak kombinasi warna yang semakin indah ketika dipakai
bersama secara berani. Dan, Anda bahkan mungkin menjadi tertarik pada palet warna yang
sama sekali baru dan muncul dari ide coba-coba nan berani. Putaran warna juga
menggambarkan temperatur visual dari sebuah warna. Baca juga membaca karakter warna
dinding>>

Baca juga yang ini….

 Tips Mencat Dinding Rumah


 Tips Memilih Material Lantai
 Cat Interior dan Eksterior
 Desain Ruang Tamu Minimalis
 Agar Interior Rumah Menjadi Nyaman
 Desain Interior Dan Pemasaran
 Memilih Arsitek Untuk Rumah Anda
 Contoh Desain Kamar Mandi Bersih Dan Indah
 Berbagai Type Dan Jenis Dapur
 Interior Minimalis

Anda mungkin juga menyukai