Anda di halaman 1dari 12

Pemakaian Warna pada Interior Ruangan

Maria Florencia 615120070

1. Latar Belakang Dalam membangun atau merenovasi sebuah rumah, banyak hal yang perlu dipertimbangkan. Setiap hal tersebut harus dipersiapkan dengan baik agar dapat menjadi satu kesatuan yang baik. Bukan hanya dari segi estetika, namun juga dari segi fungsi dan psikologisnya. Contoh hal-hal yang harus diperhatikan adalah pemilihan gaya, struktur, material, dan lain-lain. Salah satunya adalah pemilihan warna. Pemakaian warna pada ruangan seringkali tidak terlalu diperhatikan. Kebanyakan orang memilih warna hanya sesuai warna kesukaannya. Padahal, pemakaian warna pada interior harus sangat diperhatikan. Setiap warna memberikan suasana dan arti yang berbeda sehingga tidak dapat sembarangan dalam memilih warna. Saya harap dengan adanya pembahasan saya tentang pemakaian warna pada interior rumah ini, dapat membuka wawasan setiap pembaca tentang pentingnya penggunaan warna. Sehingga pemilihan warna akan lebih dipertimbangkan.

1.1 Rumusan masalah Berdasarkan topik tentang Pemakaian Warna pada Interior Ruangan, beberapa hal yang perlu diungkap adalah : 1.) Apa itu warna? 2.) Apa saja jenis-jenis warna? 3.) Apakah warna memberikan efek suasana yang berbeda-beda? 4.) Apakah warna dapat mempengaruhi suhu ruangan? 5.) Apakah makna masing-masing warna?
1

6.) Warna apakah yang cocok untuk setiap jenis ruangan? 7.) Apakah akibatnya jika pemilihan warna ruangan tidak tepat?

2. Tujuan Penelitian Berkenaan dengan rumusan masalah di atas, tujuan penelitian tentang Pemakaian Warna pada Interior Ruangan adalah : 1.) Mengetahui pengertian warna 2.) Mengetahui jenis-jenis warna 3.) Mengetahui efek suasana yang diberikan setiap warna 4.) Mengetahui hubungan suhu ruangan dengan warna 5.) Mengetahui makna dari masing-masing warna 6.) Mengetahui warna yang cocok untuk masing-masing ruangan 7.) Mengetahui akibat dari pemakaian warna yang tidak tepat

3. Kerangka Teori Menurut Zaenuddin (2011:3) mata manusia akan menyerap refleksi cahaya yang dipantulkan oleh suatu benda. Refleksi cahaya ini memiliki panjang gelombang yang berbeda-beda. Perbedaan gelombang cahaya yang dipantulkan oleh benda-benda yang berbeda inilah yang menimbulkan warna. Zaenuddin ( 2011:4) juga menjelaskan beberapa jenis warna sesuai dengan lingkaran warna.

Lingkaran warna mampu menjelaskan teori kontras warna (komplementer), split komplementer, triad, dan tetrad.

Kontras komplementer Adalah dua warna yang saling berseberangan (memiliki sudut 180) di lingkaran warna. Dua warna dengan posisi kontras komplementer menghasilkan hubungan kontras paling kuat. Misalnya jingga dengan biru.

Kontras split komplemen Adalah dua warna yang saling agak berseberangan (memiliki sudut mendekati 180). Misalnya Jingga memiliki hubungan split komplemen dengan hijau kebiruan. Kontras triad komplementer Adalah tiga warna di lingkaran warna yang membentuk segitiga sama kaki dengan sudut 60.

Kontras tetrad komplementer Disebut juga dengan double komplementer. Adalah empat warna yang membentuk bangun segi empat (dengan sudut 90).
3

Warna analog Warna analog adalah warna yang bersebelahan. Misalnya hijau dengan kuning atau merah dengan jingga.

Warna netral Warna netral merupakan hasil campuran ketiga komponen warna sekaligus

Warna Kontras Warna yang berkesan berlawanan satu dengan lainnya. Bisa di dapatkan dari warna berseberangan (memotong titik tengah segitiga)

Warna panas dan dingin Lingkaran warna primer hingga tersier bisa dikelompokkan menjadi dua kelompok besar, yaitu kelompok warna panas dan warna dingin. Warna panas : dimulai dari kuning kehijauan hingga merah, menghasilkan sensasi panas dan dekat Warna dingin : dimulai dari ungu kemerahan hingga hijau, menghasilkan sensasi dingin dan jauh Komposisi warna harmonis : jika warna-warna yang terdapat di dalamnya menghasilkan efek hangat-sedang. Warna panas dan dingin terbukti dapat memberi efek pada temperatur ruangan secara langsung. Maka dari itu warna hangat cocok untuk dipakai di rumah di daerah yang beriklim dingin. Sedangkan warna dingin cocok dipakai di rumah yang berada di daerah beriklim panas.

Psikologi warna banyak diterapkan dalam perancangan interior suatu ruangan. Zaenuddin (2011: 5) mengatakan secara psikologi setiap warna memberikan pengaruh terhadap rasa,perilaku dan kondisi fisik manusia.

1. Warna merah merupakan warna yang cukup dominan. Penggunaan warna ini pada suatu objek seringkali membuat objek tersebut tampak lebih dekat dari sebenarnya, sehingga mata kita cenderung lebih cepat mengidentifikasi warna merah dalam suatu ruangan. Warna merah memiliki pengaruh besar pada mood pria, karena warna ini menciptakan reaksi yang emosional. Selain itu, warna merah juga banyak mempengaruhi manusia secara fisik seperti meningkatkan tekanan darah, denyut nadi, dan laju pernafasan, warna ini juga sering dimanfaatkan sebagai terapi pengobatan, contohnya dalam pengobatan penyakit anemia, tekanan darah rendah atau penyakit kulit . Walaupun dapat memberikan suasana hangat dalam ruangan, warna ini cenderung meningkatkan agresivitas seseorang.

2. Warna biru memberikan efek yang cenderung menenangkan. Warna ini seringkali diasosiasikan dengan warna langit atau lautan, juga dianggap sebagai warna favorit dunia karena efeknya yang membawa perasaan damai. Warna biru pekat akan menstimulasi pemikiran yang jernih, sementara warna biru muda akan membantu meningkatkan konsentrasi. Warna ini sangat baik dipakai untuk mengatasi sakit tenggorokan, asma ataupun sakit kepala. Di sisi lain, penggunaan warna biru pada ruangan secara berlebihan dapat menimbulkan kesan dingin dan tidak bersahabat, bahkan terkadang membawa perasaan sedih atau depresi. (Zaenuddin, 2011:7)

3. Warna kuning menimbulkan perasaan ceria dan optimis. Warna ini banyak mempengaruhi manusia secara mental dan emosional. Penggunaan warna ini secara tepat dalam ruangan, menimbulkan kesan bersahabat dan seringkali membantu meningkatkan kreativitas seseorang. Warna ini sangat cocok dipakai
5

untuk menetralkan rasa gugup, karena cenderung meningkatkan rasa percaya diri seseorang. Walaupun demikian, penggunaan warna kuning hendaknya dikombinasikan dengan warna warna lain, karena memiliki kecenderungan untuk memancing terjadinya perdebatan.

4. Warna hijau membawa kesan yang menyegarkan karena diasosiasikan dengan alam dan tumbuhan. Warna hijau memberikan rasa aman, juga keseimbangan dan harmoni. Warna ini cocok digunakan dalam ruangan peristirahatan karena membawa perasaan damai dan ketenangan. selain itu, warna ini juga dipercaya dapat memperbaiki pengelihatan seseorang. Namun demikian, terlalu banyak warna hijau dalam suatu ruangan dapat menimbulkan kebosanan.

5. Warna oranye merupakan hasil pencampuran warna merah dan kuning. Dengan adanya kombinasi dua warna tersebut, warna oranye mempengaruhi manusia baik secara fisik maupun mental. Warna oranye dapat meningkatkan nafsu makan dan memberikan kenyamanan, sehingga sangat cocok digunakan di ruang makan atau ruang keluarga. Selain itu, warna ini membawa perasaan hangat dan menyenangkan. Dalam terapi pengobatan, warna oranye dipakai untuk mengatasi kelainan ginjal atau paru paru, juga mengobati bronkhitis. Dampak negatif dari penggunaan warna ini secara berlebihan adalah menyebabkan berkurangnya tingkat keseriusan dalam belajar atau bekerja.

6. Warna hitam memberikan kesan yang glamor dan elegan. Selain itu, warna ini juga menciptakan suasana yang cenderung serius dalam suatu ruangan. Warna hitam juga sering dipakai untuk menekan nafsu makan yang berlebihan, misalnya dengan cara melapisi meja dengan taplak berwarna hitam. Dalam konotasi yang negatif, warna ini menimbulkan ketakutan akan gelap atau perasaan tidak aman. (Zaenuddin, 2011:59)

7. Warna putih melambangkan kemurnian atau kesucian. Warna ini banyak digunakan di rumah sakit karena memberikan kesan higienis dan steril. Secara
6

visual, penggunaan warna ini pada suatu ruangan akan memberikan ilusi bahwa ruangan tersebut lebih tinggi daripada yang sebenarnya. Penggunaan warna putih secara berlebihan cenderung memberi kesan tidak ramah. (Zaenuddin, 2011:77)

8. Warna merah muda merupakan hasil pencampuran warna merah dan putih. Warna ini melambangkan sifat yang feminim dan memberikan kesan santai. Namun faktanya, warna ini juga seringkali membuat orang merasa lesu dan kurang bersemangat. Dampak negatif dari warna merah muda ini sering dimanfaatkan dalam bidang olahraga. Dalam sebuah pertandingan, seringkali warna merah muda digunakan dalam ruang ganti lawan dengan tujuan untuk menekan semangat dari tim lawan. (Zaenuddin,2011:

9. Warna cokelat terdiri dari warna merah, kuning dan hitam. Sama seperti warna hitam, cokelat juga menimbulkan kesan yang serius, tetapi warna cokelat lebih menonjolkan sisi lembut dan kehangatan. (Zaenuddin, 2011:59)

10. Warna ungu memberikan kesan mewah dan seringkali dikaitkan dengan kerohanian. Warna ini juga dapat mendorong manusia untuk melakukan perenungan atau meditasi. Selain itu, warna ini juga sering digunakan untuk meningkatkan rasa percaya diri seseorang dan mengurangi rasa putus asa. (Zaenuddin, 2011:37) 4. Sumber data Sumber data yang saya gunakan sebagai acuan berasal dari buku-buku karangan desainer Interior Indonesia. Saya menggunakan buku yang membahas tentang pemakaian dan aplikasi warna yang baik pada ruangan, serta buku yang membahas tentang makna masing-masing warna.

5. Metode dan Teknik Metode penulisan yang saya gunakan bukan penelitian lapangan. Metode yang saya gunakan adalah metode deskriptif dan metode studi kepustakaan, yaitu menganalisis langsung dari sumber data yang ada.

6. Analisis Warna adalah gelombang elektromagnetik yang berasal dari cahaya. Cahaya yang dibiaskan akan dapat terpecah menjadi warna. Contohnya: merah , jingga, kuning, hijau, biru, nila, ungu. Warna terdiri dari beberapa jenis. Contohnya adalah: Kontras komplementer Adalah dua warna yang saling berseberangan (memiliki sudut 180) di lingkaran warna.

Kontras split komplemen Adalah dua warna yang saling agak berseberangan

Kontras triad komplementer Adalah tiga warna di lingkaran warna yang membentuk segitiga sama kaki dengan sudut 60.

Kontras tetrad komplementer Disebut juga dengan double komplementer. Adalah empat warna yang membentuk bangun segi empat (dengan sudut 90).

Warna analog Warna analog adalah warna yang bersebelahan. Misalnya hijau dengan kuning atau merah dengan jingga. Warna netral Warna netral merupakan hasil campuran ketiga komponen warna sekaligus Dari semua sumber data yang saya dapatkan, terbukti bahwa pemakaian warna pada ruangan sangatlah penting karena dapat memberikan suasana berbeda-beda. Contoh dari efek tiap-tiap warna adalah: 1. Warna merah meningkatkan agresivitas/semangat seseorang. 2. Warna biru memberikan efek yang cenderung menenangkan. 3. Warna kuning menimbulkan perasaan ceria dan optimis. 4. Warna hijau membawa kesan yang menyegarkan karena diasosiasikan dengan alam dan tumbuhan. Warna hijau memberikan rasa aman. 5. Warna jingga dapat meningkatkan nafsu makan dan memberikan kenyamanan. 6. Warna hitam memberikan kesan yang glamor dan elegan. Selain itu, warna ini juga menciptakan suasana yang cenderung serius dalam suatu ruangan. 7. Warna putih melambangkan kemurnian atau kesucian. 8. Warna merah muda merupakan hasil pencampuran warna merah dan putih. Warna ini melambangkan sifat yang feminim dan memberikan kesan santai. 9. Warna cokelat terdiri dari warna merah, kuning dan hitam. Sama seperti warna hitam, cokelat juga menimbulkan kesan yang serius, tetapi warna cokelat lebih menonjolkan sisi lembut dan kehangatan. 10. Warna ungu memberikan kesan mewah dan seringkali dikaitkan dengan kerohanian. Warna ini juga dapat mendorong manusia untuk melakukan perenungan atau meditasi. Selain itu, warna ini juga sering digunakan untuk meningkatkan rasa percaya diri seseorang dan mengurangi rasa putus asa. Warna juga dapat memberikan sensasi hangat atau dingin. Untuk daerah yang beriklim dingin, disarankan untuk menggunakan warna merah atau jingga dan kuning..

Sedangkan untuk di daerah beriklim panas, disarankan untuk menggunakan warna seperti hijau dan biru yang memberikan efek sejuk. Dari semua sumber data yang saya dapatkan, berikut adalah analisis ruangan yang ada di standar rumah-rumah tinggal beserta warna yang cocok untuk dipakai: Ruang tamu: warna hangat seperti jingga dan merah agar memberikan kesan keakraban. Ruang tidur dewasa: warna biru dan ungu yang lembut karena memberikan efek menenangkan. Ruang tidur anak:warna primer (contohnya merah, biru, kuning) yang memberikan kesan ramai pada kamar anak Ruang makan: monokromatik coklat untuk menunjang nafsu makan dan kesan natural, atau warna jingga yang juga membantu nafsu makan. Kamar mandi: putih, sehingga memberikan kesan bersih dan nyaman Ruang kerja: warna-warna lembut sebaiknya dihindari, warna merah lebih cocok untuk memberikan semangat Ruang keluarga: warna-warna dingin seperti biru agak penggunanya betah berlamalama di ruangan tersebut karena berkesan santai. Dapur: warna coklat, untuk memberikan kesan nyaman dan natural

Kesalahan dalam pemakaian warna dapat menimbulkan efek yang cukup buruk. Contohnya adalah pemakaian warna-warna menenangkan seperti ungu dan biru pada ruang kerja akan memberikan efek tidak semangat kepada penggunanya. Sebaliknya , jika digunakan dengan tepat, maka akan memaksimalkan fungsi ruangan tersebut. Contohnya adalah pemakaian warna biru dan ungu pada ruang tidur. Ini akan membantu penggunanya untuk lebih mudah beristirahat karena efek rileks yang ditimbulkan oleh warna tersebut.
10

BAB III SIMPULAN DAN SARAN 7. Simpulan Kesimpulan dari pembahasan di atas adalah, pemakaian warna dalam ruangan sangat penting karena setiap warna memberikan efek psikologis yang berbeda-beda. Pemakaian warna harus disesuaikan dengan fungsi ruangan sehingga fungsi ruangan dapat dimaksimalkan. Pemakaian warna juga harus disesuaikan dengan iklim daerah karena warna dapat mempengaruhi suhu ruangan. Tidak lepas dari semua hal itu, tetap nilai estetika dan kecocokan warna juga harus diperhatikan. 8. Saran Saran saya adalah, sebaiknya sebelum memutuskan untuk mengecat ruangan atau menentukan warna furniture yang akan dibeli, pengguna harus memikirkan warna sesuai dengan makna dan karakter warna tersebut. Cara lain adalah dengan bertanya kepada yang ahli. Misalnya desainer interior untuk mengkonsultasikan efek psikologis yang diberikan terhadap ruangan dari warna tersebut.

11

Daftar Pustaka Jie, Yuni. 2006. Simply Simple. Jakarta: Gramedia. Zaenuddin, Achmad. 2011. Kreasi Warna untuk Interior Rumah. Depok: Penebar Swadaya. Haris, Prima. 2009. Mendesain Interior. Jakarta: Gramedia. Swasty, Wirania. 2011. 99 Inspirasi Warna Interior Rumah Tinggal. Depok: Griya Kreasi. http://juliasattout.com/portrait-paintings/colour-theory/ (diakses tanggal 16 November 2012)

12

Anda mungkin juga menyukai