Anda di halaman 1dari 24

Mengenal dan Memahami Warna

Disusun oleh : Rizky Triandi Pamiungkas NRP : 31-2010-059

FAKULTAS SENI RUPA DAN DESAIN INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL Jurusan Desain Interior

WARNA Warna berfungsi untuk memberikan vibrasi tertentu di dalam suatu desain. Begitu hebatnya kekuatan warna, sehingga bisa memberikan efek psikologis kepada semua orang yang melihatnya. Malah di dalam terapi kesehatan, warna tertentu di gunakan untuk membantu pasien menjadi lebih cepat sembuh, menarik kan? Kali ini kita akan membahas tentang psikologi warna di dalam desain grafis (contoh yang saya berikan akan berbentuk desain website karena kebetulan saya bergelut di bidang ini) tapi tidak berarti efeknya akan berbeda dengan print atau media yang lain, efek dasarnya akan tetap sama.

Warna dapat didefinisikan secara obyektif/fisik sebagai sifat cahaya yang dipancarkan, atausecara subyektif/psikologis sebagai bagian dari pengalaman indera pengelihatan. Secara obyektifatau fisik, warna dapat diberikan oleh panjang gelombang. Dilihat dari panjang gelombang,cahaya yang tampak oleh mata merupakan salah satu bentuk pancaran energi yang merupakanbagian yang sempit dari gelombang elektromagnetik. Cahaya yang dapat ditangkap indera manusia mempunyai panjang gelombang 380 sampai 780nanometer. Cahaya antara dua jarak nanometer tersebut dapat diurai melalui prisma kaca menjadiwarna-warna pelangi yang disebut spectrum atau warna cahaya, mulai berkas cahaya warna ungu,violet, biru, hijau, kuning, jingga, hingga merah. Di luar cahaya ungu /violet terdapat gelombang-gelombang ultraviolet, sinar X, sinar gamma, dan sinar cosmic. Di luar cahaya merah terdapatgelombang / sinar inframerah, gelombang Hertz, gelombang Radio pendek, dan gelombang radiopanjang, yang banyak digunakan untuk pemancaran radio dan TV. Proses terlihatnya warnaadalah dikarenakan adanya cahaya yang menimpa suatu benda, dan benda tersebut memantulkancahaya ke mata (retina) kita hingga terlihatlah warna. Benda berwarna merah karena sifat pigmenbenda tersebut memantulkan warna merah dan menyerap warna lainnya. Benda berwarna hitamkarena sifat pigmen benda tersebut menyerap semua warna pelangi. Sebaliknya suatu bendaberwarna putih karena sifat pigmen benda tersebut memantulkan semua warna pelangi. Sebagaibagian dari elemen tata rupa, warna memegang peran sebagai sarana untuk lebih mempertegasdan memperkuat kesan atau tujuan dari

sebuah karya desain. Dalam perencanaan corporateidentity, warna mempunyai fungsi untuk memperkuat aspek identitas. Lebih lanjut dikatakan olehHenry Dreyfuss , bahwa warna digunakan dalam simbolsimbol grafis untuk mempertegasmaksud dari simbol-simbol tersebut . Sebagai contoh adalah penggunaan warna merah padasegitiga pengaman, warna-warna yang digunakan untuk traffic light merah untuk berhenti, kuninguntuk bersiap-siap dan hijau untuk jalan. Dari contoh tersebut ternyata pengaruh warna mampumemberikan impresi yang cepat dan kuat. Kemampuan warna menciptakan impresi, mampumenimbulkan efekefek tertentu. Secara psikologis diuraikan oleh J. Linschoten dan Drs.Mansyur tentang warna sbb: Warna-warna itu bukanlah suatu gejala yang hanya dapat diamatisaja, warna itu mempengaruhi kelakuan, memegang peranan penting dalam penilaian estetis danturut menentukan suka tidaknya kita akan bermacam-macam benda. Dari pemahaman diatasdapat dijelaskan bahwa warna, selain hanya dapat dilihat dengan mata ternyata mampumempengaruhi perilaku seseorang, mempengaruhi penilaian estetis dan turut menentukan sukatidaknya seseorang pada suatu benda. Berikut kami sajikan potensi karakter warna yang mampu memberikan kesan pada seseorang sbb : 1.Hitam, sebagai warna yang tertua (gelap) dengan sendirinya menjadi lambang untuk sifat gulita dan kegelapan (juga dalam hal emosi). 2.Putih, sebagai warna yang paling terang, melambangkan cahaya, kesucian. 3.Abu-abu, merupakan warna yang paling netral dengan tidak adanya sifat atau kehidupan spesifik. 4.Merah, bersifat menaklukkan, ekspansif (meluas), dominan (berkuasa), aktif dan vital (hidup), panas membara, peringatan, penyerangan, cinta. 5.Kuning, dengan sinarnya yang bersifat kurang dalam, merupakan wakil dari hal-hal atau benda yang bersifat cahaya, momentum dan mengesankan kebahagiaan, keceriaan dan hatihati 6.Biru, sebagai warna yang menimbulkan kesan dalamnya sesuatu (dediepte), sifat yang tak terhingga dan transenden, disamping itu memiliki sifat tantangan. 7.Hijau, mempunyai sifat keseimbangan dan selaras, membangkitkan ketenangan dan tempat mengumpulkan daya-daya baru, identik dengan pertumbuhan dalam lingkungan,pasukan

perdamaian,kepuasan 8.Pink, warna yang identik dengan wanita, menarik/cantik, gulali 9.Orange, warna yang identik dengan musim gugur, penuh kehangatan, halloween. 10.Coklat, warna yang mengesankan hangat, identik dengan musim gugur, kotor, bumi 11.Ungu, warna yang identik dengan kesetiaan, kepuasan, Barney (tokoh boneka berwarna ungu) Dari sekian banyak warna, dapat dibagi dalam beberapa bagian yang sering dinamakan dengansistem warna Prang System yang ditemukan oleh Louis Prang pada 1876 atau disebut jugasebagai atribut warna meliputi : 1.Hue, adalah istilah yang digunakan untuk menunjukkan nama dari suatu warna, seperti merah, biru, hijau dsb. 2.Value, adalah dimensi kedua atau mengenai terang gelapnya warna. Contohnya adalah tingkatan warna dari putih hingga hitam. 3.Saturation/Intensity, seringkali disebut dengan chroma, adalah dimensi yang berhubungan dengan cerah atau suramnya warna.

MERAH

Merah adalah warna yang kuat sekaligus hangat. Biasanya di gunakan untuk memberikan efek psikologi panas , berani , marah dan berteriak. Beberapa studi juga mengindentifikasi merah sebagai warna yang sexy. Di dalam desain, kita bisa menggunakan warna merah sebagai aksen karena sifatnya yang kuat. Misalnya, foto hitam putih di berikan aksen warna merah sedikit saja sudah bisa membuat foto tersebut menjadi terlihat berbeda.

HIJAU

Hijau adalah warna yang tenang karena biasanya di kaitkan dengan lingkungan dan alam. Di dalam desain, kita bisa menggunakan warna hijau untuk memberikan kesan segar. Dan dengan mudah kita bisa memberikan nuansa membumi dengan kombinasi warna hijau dan coklat gelap. Kalau warna merah di atas bisa di ibaratkan sebagai musik rock dengan hentakan keras dan cepat, maka warna hijau bisa di ibaratkan sebagai musik klasik (atau musik-musik meditasi). Maka itu berhati-hatilah memadukan merah dan hijau, karena akan sedikit bermasalah. Atau tambahkan saja kuning sehingga menjadi musik Reggae

BIRU

Biru adalah warna favorit para pria dan termasuk warna yang dingin. Kalau di dunia desain, biru sering di sebut warna corporate karena hampir semua perusahaan menggunakan warna biru sebagai warna utamanya. Tidak heran memang, karena biru merupakan warna yang termasuk tenang dan bersifat penyendiri. Efek lain warna biru adalah sering di anggap sebagai warna yang sedih (langit biru di malam hari?). Biru juga bisa di pakai untuk menurunkan nafsu makan, karena berkonotasi dengan racun. Jadi gunakanlah warna biru untuk mendesain box obat diet.

KUNING

Kuning adalah warna yang ceria, menyenangkan dan menurut saya sedikit melompat-lompat. Tidak heran warna kuning identik dengan mainan anak-anak. Kuning juga biasanya di gunakan untuk mendapatkan perhatian dari orang yang melihat desain kita. Karena begitu kuatnya warna kuning ini, seringkali di gunakan untuk mendapatkan perhatian orang. Ingat rambu lalu lintas yang memberikan tanda bahaya? Semua di dominasi warna kuning atau merah (yang masih satu garis keturunan).

UNGU

Ungu adalah warna yang memberikan kesan spiritual, kekayaan dan kebijaksanaan. Saya jadi ingat desain baju penyihir / dukun / sejenisnya di jaman medieval, kebanyakan di dominasi warna ungu. Ungu juga warna yang unik karena sangat jarang kita lihat di alam. Dengan menggunakan warna ungu kita bisa memberikan kesan unik pada desain kita, baik kita menggunakan secara dominan atau hanya sebagai aksen saja. Kelemahannya adalah sangat susah di padukan dengan warna lain, kita harus ekstra memikirkan warna yang cocok bersanding dengan warna ungu.

COKLAT

Coklat adalah warna bumi, memberikan kesan hangat, nyaman dan aman. Namun selain itu, coklat juga memberikan kesan sophisticated karena dekat dengan warna emas. Bisa di bayangkan kesan mahal desain dengan kombinasi warna hitam dan coklat muda. Dan tidak lupa, coklat juga bisa memberikan nuansa dapat di andalkan dan kuat. Saya membayangkan warna coklat bisa di gunakan di firma hukum sebagai warna utama perusahaan mereka.

ORANGE

Oranye adalah hasil peleburan merah dan kuning, sehingga efek yang di hasilkan masih tetap sama, yaitu kuat dan hangat. Warna ini sering di gunakan pada tombol website yang penting, seperti buy now , register now dan lainnya yang sejenis, istilahnya adalah call to action button. Dari sisi psikologis sebenarnya warna oranye memberikan kesan tidak nyaman, dan sedikit gaduh. Mungkin karena sebab itulah warna ini paling banyak di pakai untuk menarik perhatian orang.

PINK / MERAH MUDA

Merah muda adalah warna yang feminin, kalau menggunakan warna ini pasti kamu berurusan dengan sesuatu yang bersifat kewanitaan. Efek cinta romantis juga bisa timbul dari warna merah muda ini, agak sedikit berbeda dengan warna merah yang lebih menggambarkan gairah yang berani. Tetapi banyak juga desainer yang berani menggunakan warna merah muda ini dengan terang-terangan. Misalnya dengan kombinasi hitam dan merah muda sebuah desain bisa menjadi terlihat unik.

PUTIH

Putih adalah warna yang murni, tidak ada campuran apapun. Makanya sering di anggap sebagai warna yang menimbulkan efek suci dan bersih. Ketika kita ingin membuat desain yang simple dan minimalis, menggunakan warna putih adalah langkah yang tepat (walaupun bukan cara satu-satunya).

HITAM

Hitam adalah warna yang gelap, suram, menakutkan tetapi elegan. Saya merasa elemen apapun jika di taruh di atas background hitam akan terasa lebih bagus (misalnya, pada waktu menampilkan foto, portfolio atau produk). Tapi tidak selalu efektif di dalam kasus tipografi.

Kombinasi warna yang tepat dapat memberikan karakter dan vibrasi pada suatu desain. Warna juga bisa di gunakan untuk mendapatkan perhatian orang yang melihat desain kita dan pada akhirnya mengerti pesan yang kita sampaikan melalui visual secara keseluruhan.

RGB

The RGB color model is an additive color model in which red, green, and blue light is added together in various ways to reproduce a broad array of colors. The name of the model comes from the initials of the three additive primary colors, red, green, and blue. The main purpose of the RGB color model is for the sensing, representation, and display of images in electronic systems, such as televisions and computers, though it has also been used in conventional photography. Before the electronic age, the RGB color model already had a solid theory behind it, based in human perception of colors. RGB is a device-dependent color model: different devices detect or reproduce a given RGB value differently, since the color elements (such as phosphors or dyes) and their response to the individual R, G, and B levels vary from manufacturer to manufacturer, or even in the same device over time. Thus an RGB value does not define the same color across devices without some kind of color management. Typical RGB input devices are color TV and video cameras, image scanners, and digital cameras. Typical RGB output devices are TV sets of various technologies (CRT, LCD, plasma, etc.), computer and mobile phone displays, video projectors, multicolor LED displays, and large screens such as JumboTron, etc. Color printers, on the other hand, are not RGB devices, but subtractive color devices (typically CMYK color model). This article discusses concepts common to all the different color spaces that use the RGB color model, which are used in one implementation or another in color image-producing technology.

CMYK
The CMYK color model (process color, four color) is a subtractive color model, used in color printing, and is also used to describe the printing process itself. CMYK refers to the four inks used in some color printing: cyan, magenta, yellow, and key (black). Though it varies by print house, press operator, press manufacturer and press run, ink is typically applied in the order of the abbreviation. The "K" in CMYK stands for key since in four-color printing cyan, magenta, and yellow printing plates are carefully keyed or aligned with the key of the black key plate. Some sources suggest that the "K" in CMYK comes from the last letter in "black" and was chosen because B already means blue. However, this explanation, though plausible and useful as a mnemonic, is incorrect. The CMYK model works by partially or entirely masking colors on a lighter, usually white, background. The ink reduces the light that would otherwise be reflected. Such a model is called subtractive because inks "subtract" brightness from white. In additive color models such as RGB, white is the "additive" combination of all primary colored lights, while black is the absence of light. In the CMYK model, it is the opposite: white is the natural color of the paper or other background, while black results from a full combination of colored inks. To save money on ink, and to produce deeper black tones, unsaturated and dark colors are produced by using black ink instead of the combination of cyan, magenta and yellow.

NAMA WARNA aliceblue antiquewhite aqua aquamarine azure beige bisque black blanchedalmond blue blueviolet brown burlywood cadetblue chartreuse chocolate coral cornflowerblue cornsilk crimson cyan darkblue darkcyan darkgoldenrod darkgray darkgreen darkkhaki darkmagenta darkolivegreen darkorange darkorchid darkred darksalmon darkseagreen darkslateblue darkslategray darkturquoise darkviolet deeppink deepskyblue dodgerblue forestgreen fuchsia

gainsboro ghostwhite gold goldenrod gray green greenyellow honeydew hotpink indianred indigo ivory khaki lavender lavenderblush lawngreen lemonchiffon lightblue lightcoral lightcyan lightgreen lightgrey lightpink lightsalmon lightseagreen lightskyblue lightslategray lightsteelblue lightyellow lime limegreen linen magenta maroon mediumaquamarine mediumblue mediumorchid mediumseagreen mediumslateblue mediumspringgreen mediumturquoise mediumvioletred midnightblue mintcream mistyrose moccasin

navajowhite navy oldlace olive olivedrab orange orangered orchid palegoldenrod palegreen paleturquoise palevioletred papayawhip peachpuff peru pink plum powderblue purple red rosybrown royalblue saddlebrown salmon sandybrown seagreen seashell sienna silver skyblue slateblue slategray snow springgreen steelblue tan teal thistle tomato turquoise violet wheat white whitesmoke yellow yellowgreen

Warna Primer Additive

Alat/media yang menggabungkan pancaran cahaya untuk menciptakan sensasi warna menggunakan sistem warna additif. Televisi adalah yang paling umum. Warna primer additif adalah merah, hijau dan biru. Campuran warna cahaya merah dan hijau, menghasilkan nuansa warna kuning atau orange. Campuran hijau dan biru menghasilkan nuansa cyan, sedangkan campuran merah dan biru menhasilkan nuansa ungu dan magenta. Campuran dengan proporsi seimbang dari warna additif primer menghasilkan nuansa warna kelabu; jika ketiga warna ini disaturasikan penuh, maka hasilnya adalah warna putih. Ruang warna/model warna yang dihasilkan disebut dengan RGB (red, green, blue). RGB didapatkan dari mengurai cahaya. Warna Primer Subtraktif Media yang menggunakan pantulan cahaya untuk untuk menghasilkan warna memakai metode campuran warna subtraktif. Warna Tradisional Merah, Kuning, Biru / RYB (red, yellow, blue) merupakan rangkaian sejarah dari warna primer subtraktif. Khususnya digunakan dalam seni rupa (seni lukis). Ruang warna RYB membentuk triad warna primer dalam sebuah lingkaran warna standar; juga warna sekunder: violet, orange/jingga dan hijau. Triad warna tersusun dari 3 warna yang ekuidistan (berjarak sama) dalam sebuah lingkaran warna. Pemakaian warna merah, biru, kuning sebagai warna primer menghasilkan gamut (rentang warna) yang relatif sempit/kecil, di mana, beberapa warna tidak bisa dicapai dengan campuran tersebut. Karena alasan itu, percetakan warna modern menggunakan campuran warna magenta, kuning, cyan. CMYK Dalam industri percetakan, untuk menghasilkan warna bervariasi, diterapkan pemakaian warna primer subtraktif: magenta, kuning dan cyan dalam ukuran yang bermacam-macam. CMYK didapatkan dari mengurai tinta.

Campuran Warna Subtraktif Campuran kuning dan cyan menghasilkan nuansa warna hijau. Campuran kuning

dengan magenta menghasilkan nuansa warna merah, sedangkan campuran magenta dengan cyan menghasilkan nuansa biru. Dalam teori, campuran tiga pigmen ini dalam ukuran yang seimbang akan menghasilkan nuansa warna kelabu, dan akan menjadi hitam jika ketiganya disaturasikan secara penuh, tetapi dalam praktek hasilnya cenderung menjadi warna kotor kecoklatan. Oleh karena itu, seringkali dipakai warna keempat, yaitu hitam, sebagai tambahan dari cyan, magenta dan kuning. Ruang warna yang dihasilkan lantas disebut dengan CMYK (Cyan, Magenta, Yellow, Black). Hitam disebut dengan K (key) dari istilah key plate dalam percetakan (plat cetak yang menciptakan detail artistik pada gambar, biasanya menggunakan warna tinta hitam).

1.

Warna Sekunder Merupakan hasil pencampuran warna-warna primer dengan proporsi 1:1. Misalnya

warna jingga merupakan hasil campuran warna merah dengan kuning, hijau adalah campuran biru dan kuning, dan ungu adalah campuran merah dan biru.

2. Warna Tersier Merupakan campuran salah satu warna primer dengan salah satu warna sekunder. Misalnya warna jingga kekuningan didapat dari pencampuran warna kuning dan jingga.

Warna Netral Warna netral merupakan hasil campuran ketiga warna dasar dalam proporsi 1:1:1. Warna ini sering muncul sebagai penyeimbang warna-warna kontras di alam. Biasanya hasil campuran yang tepat akan menuju hitam.

Warna Lingkaran hingga tersier bisa menjadi yaitu warna merah. dua kelompok dingin. Sementara

Panas dan Dingin warna kelompok Warna kehijauan warna primer besar, panas hingga dingin

dikelompokkan warna panas dan

dimulai dari kuning dimulai dari ungu kemerahan hingga hijau.

Warna panas akan menghasilkan sensasi panas dan dekat. Sementara warna dingin sebaliknya. Suatu karya seni disebut memiliki komposisi warna harmonis jika warnawarna yang terdapat di dalamnya menghasilkan efek hangat-sedang.

HUBUNGAN ANTAR WARNA Warna Komplementer Warna komplementer adalah warna yang tercipta dari hasil pencampuran silang dari warna-warna analogus. Jingga dicampur dengan ungu mengasilkan warna coklat kemerah-merahan, jingga dicampur dengan hijau menghasilkan warna coklat kekuningkuningan, dan hijau dicampurkan dengan ungu mengasilkan coklat kebiru-biruan.

Warna coklat berasosiasi dengan tanah atau warna natural. Karakter warna coklat adalah kedekatan hati, sopan, arif, bijaksana, hemat, hormat akan tetapi sedikit kurang bersih atau tidak cemerlang karena warna ini berasal dari pencampuran beberapa warna.

Kontras Komplementer Adalah dua warna yang saling berseberangan (memiliki sudut 180) di lingkaran

warna. Dua warna dengan posisi kontras komplementer menghasilkan hubungan kontras paling kuat. Misalnya jingga dengan biru.

Kontras Split Komplemen Adalah dua warna yang saling agak berseberangan (memiliki sudut mendekati

180). Misalnya Jingga memiliki hubungan split komplemen dengan hijau kebiruan. Kontras triad komplementer Adalah tiga warna di lingkaran warna yang membentuk segitiga sama kaki dengan sudut 60.

Kontras Tetrad Komplementer Disebut juga dengan double komplementer. Adalah empat warna yang

membentuk bangun segi empat (dengan sudut 90). Warna Tint Warna tint adalah warna-warna yang telah dicampurkan dengan warna putih, sehingga warna yang dihasilkan akan lebih cerah atau akan lebih pucat dari warna aslinya.

Warna Tont Warna tont adalah warna-warna yang telah dicampurkan dengan warna abu-

abu sehinnga warna yang dihasilkan akan tidak terlalu terang dan tidak terlalu gelap

Warna Shade Warna shade adalah warna-warna yang telah dicampurkan dengan warna hitam

sehingga warna yang dihasilkan akan lebih gelap dan lebih pucat dari warna aslinya.

Ini adalah gambar lingkaran warna tint dan shade, lingkaran-lingkaran kecil adalah warna asli sedangkan gradasi warna dalam lingkaran besar adalah warna asli yang terkontaminasi intensitas cahaya rendah (shade / gelap) dan tinggi (tint / terang), beserta karakter warna dingin dan panasnya, beserta lingkaran warna primer dan sekunder.

Anda mungkin juga menyukai