Sri Purwaningsih, Ella Salamah, Aditya Yudha Prawira Sukarno*, Eka Deskawati
Departemen Teknologi Hasil Perairan
Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor, Kampus IPB Dramaga
Jl. Agatis, Bogor 16680 Jawa Barat.
Telp. (0251) 8622909-8622907, Fax (0251) 8622907
*Korespondensi: e-mail: yudhaditya49@gmail.com
Diterima 8 November 2013/Disetujui 21 Januari 2014
Abstract
Rhizophora mucronata Lamk. is a tropical mangrove plant which it’s fruit have been utilized as food and
traditional medicine by local people live in coastal area. The purpose of this research were to determine
phytochemical compound and to evaluate antioxidant activity of R. mucronata fruit. Extraction was
performed using different evaporation temperature on (40, 50, 60, 70, and 80)oC. Fruit of R. mucronata
Lamk. contained moisture, ash, fat, protein, and carbohydrate as follow (31,96; 1,10; 0,86; 2,59 and 63,50)%,
respectively. Evaporation at 70oC gave the highest antioxidant activity with IC50 was 0.72 ppm. The extract
contained flavonoids, tannins, hydroquinone, and saponin.
Abstrak
Rhizophora mucronata Lamk. merupakan tumbuhan mangrove di daerah tropis, dimana buahnya biasa
digunakan sebagai bahan pangan dan obat tradisional oleh masyarakat yang hidup di pantai. Tujuan dari
penelitian ini adalah menentukan senyawa fitokimia, dan aktivitas antioksidan buah R. mucronata. Proses
ekstraksi menggunakan perlakuan suhu evaporasi (40, 50, 60, 70, and 80)oC. Buah R. mucronata Lamk.
mengandung kadar air, abu, lemak, protein, dan karbohidrat secara berturut-turut: (31,96; 1,10; 0,86; 2,59
and 63,50)%. Evaporasi pada suhu 70oC menghasilkan aktivitas antioksidan terbaik dengan nilai IC50 sebesar
0,72 ppm. ekstrak tersebut mengandung flavonoid, tanin, hidroquinon, dan saponin.
Tabel 1 Hasil uji proksimat buah bakau hasil penelitian dan penelitian lainnya
Rhizophora Rhizophora Bruguiera
Komposisi
mucronata mucronata* parviflora*
Kadar air (%) 31,96 46,63 51,75
Kadar lemak (%) 0,86 1,96 2,08
Kadarn protein (%) 2,59 0,41 0,12
Kadar abu (%) 1,10 1,25 1,38
Karbohidrat(by difference)(%) 63,50 22,29 22,14
Keterangan: *Bunyapraphatsara et al. (2002)
rendah dibandingkan penelitian Jacoeb et al. antioksidan dengan aktivitas sangat kuat,
(2011) yaitu 4,45%. Karbohidrat buah bakau sesuai dengan pernyataan dari Molyneux
(63,50%) lebih tinggi dibandingkan penelitian (2004) bahwa suatu bahan dengan nilai
Bunyapraphatsara et al. (2002) pada kulit IC50<50 ppm merupakan antioksidan yang
pohon R. mucronata dan Bruguiera parviflora sangat kuat. Pengujian aktivitas antioksidan
dan penelitian Jacoeb et al. (2011) pada daun A. asam askorbat ini menghasilkan hubungan
marina yaitu 23,00%. antara konsentrasi asam askorbat dengan
persen inhibisinya, yang dapat dilihat pada
Ekstraksi Senyawa Aktif Gambar 1.
Ekstrak etanol R. mucronata Lamk. Rhizophora mucronata muda menghasilkan
memiliki warna cokelat kehitaman, dengan IC50 yang lebih tinggi (58,468 ppm)
rendemen berkisar antara 9,76% sampai dibandingkan dengan R. mucronata tua
10,95%. Hasil analisis ragam menunjukkan (10,2571 ppm), yang berarti bahwa buah yang
bahwa suhu tidak mempengaruhi rendemen lebih muda mempunyai aktivitas antioksidan
yang dihasilkan. Banyaknya rendemen yang yang lebih rendah. Dapat disimpulkan bahwa
dihasilkan dalam ekstraksi sangat tergantung kematangan R. mucronata menentukan nilai
dari karakteristik bahan yang diekstrak, pelarut, IC50. Tingginya aktivitas antioksidan pada
dan metode yang digunakan. Proses maserasi ekstrak kasar berkorelasi dengan banyaknya
pada penelitian ini hanya menggunakan senyawa aktif yang dapat terdeteksi melalui uji
etanol, karena penelitian ini merupakan fitokimia. Penelitian dari Attaau-rahman et al.
lanjutan dari penelitian sebelumnya (Priyanto (2001) menyatakan bahwa senyawa yang
2011) yang menunjukkan bahwa ekstraksi berpotensi memiliki antioksidan umumnya
buah bakau (R. mucronata Lamk.) paling baik adalah senyawa flavonoid, alkaloid, dan
apabila diektrasi pada kondisi polar dengan fenolat yang merupakan senyawa-senyawa
metanol. polar. Penelitian sejenis yang dilakukan oleh
Banerjee et al. (2008) pada kulit batang tanaman
Aktivitas Antioksidan R. mucronata yang diekstrak dengan pelarut
Nilai IC50 asam askorbat yang diperoleh metanol menghasilkan nilai IC50 sebesar
dalam penelitian ini adalah 5,59 ppm. 193,82 ppm.
Penelitian yang dilakukan Banerjee et al. (2008) Penelitian selanjutnya menggunakan R.
pada kulit batang tanaman R. mucronata mucronata Lamk. yang tua (matang) untuk
mendapatkan nilai IC50 asam askorbat sebesar digunakan dengan perlakuan suhu evaporasi
3,62 ppm. Hasil tersebut menunjukkan yang berbeda (40, 50, 60, 70, dan 80oC). Hasil
bahwa antioksidan asam askorbat merupakan penelitian menunjukkan bahwa nilai IC50
R. mucronata yang diekstraksi pada suhu adalah flavonoid, steroid, dan gula pereduksi.
evaporasi 40oC yaitu 10,2967 ppm, 50oC Menurut Waji dan Sugrani (2009), bahwa
yaitu 11,0571 ppm, 60oC yaitu 8,2412 ppm, 70oC flavonoid merupakan senyawa metabolit
yaitu 0,7021 ppm, dan 80oC yaitu 1,4152 ppm. sekunder yang terdapat pada tanaman hijau,
Hasil analisis ragam menunjukkan bahwa
suhu mempengaruhi aktivitas antioksidan Tabel 2 Komponen bioaktif ekstrak kasar
ekstrak kasar buah bakau. Hasil uji lanjut buah bakau (R. mucronata)
ditentukan bahwa ekstraksi pada suhu 70oC
Komponen bioaktif Hasil uji
dipilih sebagai perlakuan terbaik untuk diteliti
Alkaloid -
lebih lanjut. Pengujian aktivitas antioksidan
Dragendorff -
buah bakau (R. mucronata) menghasilkan
hubungan antara konsentrasi buah bakau (R. Meyer -
mucronata) dengan persen inhibisinya pada Wagner -
suhu (40, 50, 60, 70, 80)oC disajikan pada Steroid/triterpenoid +
Gambar 2. Flavonoid +
Saponin +
Komponen Bioaktif Fenol hidrokuinon +
Komponen aktif pada buah bakau adalah
Tanin -
flavonoid, fenol hidroquinon, saponin,
Molisch -
tanin (Tabel 2). Penelitian tentang aktivitas
Benedict -
antioksidan dilakukan oleh Jacoeb et al.
(2011) pada daun A. marina menunjukkan Biuret -
bahwa komponen bioaktif pada ekstrak kasar Ninhidrin -
Gambar 2 Persen inhibisi ekstrak buah bakau (Rhizophora mucronata Lamk.) pada suhu 40oC,
50oC, 60oC, 70oC, dan 80oC.
15th November 2013. Bogor: FPIK IPB, Steel RGD, Torrie JH. Prinsip dan prosedur
MPHPI, TUMSAT, and KKP. statistika: Suatu pendekatan biometrik.
Reddy MK, Gupta SK, Jacob MR, Khan Bambang S, penerjemah. Jakarta:
SI, Ferreira D. 2007. Antioxidant, Gramedia Pustaka Utama.
antimalarial and antimicrobial activities Steinberg D. 2009. The LDL modification
of tannin-rich fractions, ellagitannins and hypothesis of atherogenesis. Journal of
phenolic acids from Punica granatum L. Lipid Research 50:376-381.
Planta Medical 73(5): 461-7. Theroux P, Libby P. 2005. Pathophysiology of
Salazar-aranda R, Perez-Lopez LA, Arroyo JL, coronary artery disease. Circulation 111:
Alanis Garza BA, de Torres NW. 2009. 3481-3488.
Antimicrobial and antioxidant activities Thompson D, Moldeus P. 1988. Cytotoxicity
of plants from northeast of Mexico. of butylated hydroxyanisole and
Journal of Evidence-Based Complementary butylated hydroxytoluene in isolated
and Alternative Medicine 41(2): 233-236, rat hepatocytes. Biochemistry and
doi:10.1093/ecam/nep127. Pharmacology 37: 2201-2207.
Sartini, Djide MN, Alam G. 2007. Ekstraksi Yim HS, Chey FY, Zu YG, Ho SK, Ho CW. 2009.
komponen bioaktif dari limbah buah Phenolic profiles of selected edible wild
kakao dan pengaruhnya terhadap mushrooms as affected by extraction solvent,
aktivitas antioksidan dan antimikroba. time and temperature. Asian Journal of Food
Jurnal Farmasi Indonesia 5(1): 1-7. and Agro-Industry 2(3): 392-401.
Sen S, Chakraborty R, Sridahar C, Reddy YSR, Waji RA, Sugrani A. 2009. Makalah kimia
De B. 2010. Free radical, antioxidant, organik bahan alam: Flavonoid (Quercetin)
disease and phytomedicines: current [makalah]. Makasar: Program Pascasarjana
status and future prospect. International Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu
Journal of Pharmaceutical Sciences Review Pengetahuan Alam, Universitas Hasanuddin.
and Research 3(1): 91-100. Wichi HP. 1988. Enhanced tumour development
Souri E, Amin G, Sherifabadi AD, Nazifi A, by butylated hydroxytoluene (BHT) from
Farsam H. 2004. Antioxidative activity the properties of effect on fure stomach and
of sixty plants from Iran. Journal of esophageal aquamoua epithelium. Food
Pharmacy Research 3: 55-59. Chemical Toxicology 26: 723-727.