Anda di halaman 1dari 9

SESI DISKUSI

1. Bisa dijelaskan cara kita untuk menentukan staging dari ca cervix?


Jawab:
Untuk menentukan staging ca cervix, kita bisa dari hasil temuan klinis dri
pemeriksaan anam pemfis pem [enunjang, pem penunjang yang bisa kita lakukan
Cervical cancers are staged clinically (jadi ca cerviks ini di staging secara klinis).
Allowable components of staging include cold-knife conization, pelvic examination
under anesthesia, cystoscopy, proctoscopy, chest radiograph, and intravenous pyelogram
(or this portion o the computed tomography [C ] scan can be used).
Atau ada tes-tes lain dri labortoriumnya. Dari pemeriksaan penunjang bisa kita lihat
dari karakteristik masing2 stage.
Ada empat stadium kanker serviks yaitu seperti tadi kalo stadium awal Stadium satu
kanker masih terbatas pada serviks (IA dan IB), pada stadium dua kanker meluas di
serviks tetapi tidak ke dinding pinggul (IIA menjalar ke vagina/liang senggama, IIB
menjalar ke vagina dan rahim), pada stadium III kanker menjalar ke vagina, dinding
pinggul dan nodus limpa (IIIA menjalar ke vagina,IIIB menjalar ke dinding
pinggul, menghambat saluran kencing, mengganggu fungsi ginjal dan menjalar ke nodus
limpa), pada stadium empat kanker menjalar ke kandung kencing, rektum, atau organ
lain (IVA: Menjalar ke kandung kencing, rectum, nodus limpa, IVB: Menjalar ke
panggul and nodus limpa panggul, perut, hati, sistem pencernaan, atau paru-paru).
Jadi nanti dari hasil temuan yang kita dapatkan disesuaikan dengan karakteristik staging,
yg ada dalam tabel,
2. Selain skrining, apakah ada metode lain untuk mencegah karsinoma serviks?
Jawab:
Ada 3 Pencegahan:
Primer —> untuk mencegah terjadinya ca serviks dengan menggunakan vaksin,
menjauhi faktor faktor risiko
Sekunder —> untuk mengetahui lesi pra kanker, dengan skrining
Tersier —> mencegah terjadinya komplikasi
Review:
Pencegahan primer dengan mencegah masuknya karsinogen ke dalam tubuh atau sel
tubuh, mencegah terjadinya infeksi HPV onkogenik yang meliputi edukasi tentang
kebersihan, asupan gizi, edukasi mengenai kehidupan seksual yang baik
3. Bagaimana cara Penyebaran/metastasis kanker serviks?
Jawab:
Metastasis kanker serviks dapat terjadi melalui tiga jalur penting, yaitu invasi langsung
dari stroma serviks, korpus, vagina dan parametrium, penyebaran melalui pembuluh
limfatik dan penyebaran melalui pembuluh darah.
Penyebaran utama yaitu invasi langsung ke dalam jaringan dan secara limfogen.
Penyebaran melalui pembulu limfe ke kelenjar pada ligamentum latum, daerah iliaka,
daerah obturatium, parasakral dan paraaortik. Pertumbuhan yang bersifat invansif pada
jaringan sekitarnya akan menyebabkan berbagai kelainan tergantung organ yang terkena.
Hidroureter, hidronefrosis dan kegagalan fungsi ginjal dapat pula terjadi. Penyebaran
secara homogen jarang terjadi pada stadium awal. pada kanker serviks lanjut dapat
menyebar ke paru-paru dan tulang khususnya vertebra. Sangat jarang penyebaran ke hati,
otak dan kulit.
Review:
Dapat menyebab melalui kelenjar getah bening, dan pembuluh darah

4. Bagaimana prognosis dari setiap subtipe kanker serviks?


Jawab:
Untuk kanker serviks stadium IB dan IIA, satu penelitian menunjukkan tingkat
kelangsungan hidup yang lebih rendah secara statistik signifikan pada mereka dengan
adenokarsinoma dibandingkan dengan wanita dengan karsinoma sel skuamosa. Namun,
Gynecologic Oncology Group (GOG) menemukan dalam penelitian selanjutnya bahwa
tingkat kelangsungan hidup secara keseluruhan pada wanita dengan stadium IB
squamous dan adenocarcinoma serviks adalah serupa. Untuk kanker stadium lanjut
(stadium IIB hingga IVA), bukti menunjukkan bahwa adenokarsinoma serviks mungkin
menunjukkan tingkat kelangsungan hidup yang lebih buruk dibandingkan dengan
karsinoma sel skuamosa stadium yang sama.
Review:
Laporan tahunan International Federation o Obstetricians and Gynecologists (FIGO)
2006, yang melaporkan lebih dari 11.000 karsinoma skuamosa dan 1613
adenokarsinoma, menunjukkan bahwa wanita dengan adenokarsinoma memiliki tingkat
kelangsungan hidup keseluruhan yang lebih buruk pada setiap tahap dibandingkan
dengan mereka yang menderita karsinoma sel skuamos. Singkatnya, bukti menunjukkan
bahwa adenokarsinoma pada sel jenis risiko tinggi serviks.

5. Apa saja dd untuk cervical cancer?


Jawab:

Review:
Kanker serviks harus dibedakan dengan penyakit lain yang menyebabkan perdarahan
vagina abnormal, seperti polip serviks, leiomioma serviks, invasi serviks dari keganasan
uterus primer, kanker vagina, limfoma serviks, metastasis ke serviks, dan kehamilan
ektopik serviks atau servisitis.

6. Secara histopatologi, ada berapa derajat differensiasi dari Ca cervix?


Jawab:
- Well differentiated
Ditandai dengan adanya keratin yang banyak yang disebut dengan mutiara keratin
diantara sel epitel yang neoplastik, individual keratin (diskeratosis) kadang
ditemukan. Lalu ada juga sel epitel neoplastik berupa sel matur dengan jembatan
antar sel jelas dan inti yang besar, sitoplasma yang luas, membrane ini irregular,
hiperkromatik, mitosis dapat ditemukan di pinggir dari sel yang neoplastik.
- Moderately differentiated
Ditandai dengan adanya sel epitel neoplastik dengan batas antar sel yang tidak jelas,
inti terlalu besar, inti lebih pleomorfik, membrane inti irregular, sitoplasma tidak
luas, mitosisnya lebih banyak, mutiara keratin jarang ditemukan tetapi individual
keatin ditemukan di pusat dari sel epitel yang neoplastik
- Porrly differentiated
Ditandai dengan sel epitel neoplastik dengan inti pleomorfik, membrane inti yang
irregular, hiperkromatik, sitoplasma sempit, anak inti menonjol, mirip dengan
gambaran HSIL. Bisa juga ditemukan sel bisar, sel raksasa, dan banyak mitosis.
Tidak adanya keratinasi dan jaringan nekrosis.
Review:
 Diferensiasi baik: sel menyerupai sel asalnya dan terdapat banyak granul keratin
yang tampak jelas dan mitosis relatif sedikit
 Diferensiasi sedang: ditandai dengan adanya granul keratin yang sedang dan
terdapat jembatan antar sel yang tidak menonjol dan mitosis relatif banyak
 Diferensiasi buruk: ditandai dengan tidak adanya sel granul keratin, tidak ada
jembatan antar sel, mitosis banyak serta bentuk selnya abnormal

7. Pada pasien ini ditatalaksananya disebutkan konsultasi gizi. Mengapa diperlukan


konsultasi gizi?
Jawab:
Penelitian menunjukkan bahwa sebanyak 40% pasien kanker ginekologi mengalami
malnutrisi dan kaheksia ditemukan sekitar 50-80% pasien kanker. Dengan demikian,
pasien perlu mendapat tatalaksana nutrisi adekuat, dimulai dari skrining, penentuan
diagnosis, serta tatalaksana umum dan khusus.
European Partnership for Action Against Cancer (EPAAC) dan The European Society
for Clinical Nutrition and Metabolism (ESPEN) menyatakan bahwa pasien kanker perlu
dilakukan skrining gizi untuk mendeteksi adanya gangguan nutrisi, gangguan asupan
makanan, serta penurunan berat badan (BB) dan indeks massa tubuh (IMT). Nutrisi itu
penting karena mempengaruhi sistem imun tubuh. Kalo nutrisi ga adekuat bisa aja
menyebabkan progresivitas dari kankernya
Review:
Dilakukan skrining gizi abnormal atau tidak lalu lakukan konsultasi dan tatalaksana
gizininya. Selain itu melakukan penetuan jalur nutrisi apabila asupan 75-100% dari
kebutuhan maka diberikan edukasi dan terapi gizi. Bila 50-75% dibelrikan ONS. Bila
<50% maka diberikan jalur enternal atau pipa nasogastric. Apabila pasien tidak bisa
makan > 7 hari maka ada kemungkinan mengalami fistula, dan bila ada keluhan diare
diberikan asupan gizi secara parenteral total dengan central venous chateter.

8. Tadi disebutkan salahsatu tatalaksana kanker serviks invasif adalah radioterapi,


bagaimana indikasi radiasi & prinsip terapi radiasi?
Jawab:
a. Stadium I-IIA pasca operasi. Radioterapi pasca bedah diberikan sebagai terapi ajuvan
bila memenuhi kriteria tersebut dibawah ini
- Batas sayatan positif atau close margin
- Karsinoma sel skuamosa berdiferensiasi sedang buruk
- Karsinoma adenoskuamosa
- Adenokarsinoma
- Invasi limfovaskuler positif
- Invasi kelenjar getah bening pelvis
b. Stadium I-IIA tanpa pembedahan Indikasi radiasi:
- Stadium Ib2, IIA ukuran tumor > 4cm
- Indeks obesitas > 70 %
- Usia > 65 tahun
- Kontra indikasi anestesi
c. Stadium IVA dengan respon baik Indikasi radiasi:
- Stadium IVA yang menunjukkan respon baik dari tumor yang menginfiltrasi
kandung kemih atau rektum setelah radiasi eksterna dosis 40 Gy
- Radiasi paliatif Indikasi radiasi: Stadium IVA dengan respon buruk setelah 40 Gy
d. Stadium IVB paliatif pada tumor primer atau lokasi metastasis
Indikasi radiasi :
- Pasca pembedahan dengan rekurensi lokal/metastasis jauh
- Pasca radioterapi dengan rekurensi lokal/metastasis jauh
- Radioterapi diberikan dengan tujuan kuratif
Review:
 Diberikan radioterapi dalam bentuk radiasi eksterna whole pelvis sebagai terapi
primer dengan dosis 45-50 Gy, 1,8-2Gy per fraksi, 5 fraksi per minggu, diikuti
dengan brakiterapi intrakaviter 3x7 Gy (post RE 50 Gy) atau 4x7 Gy (post RE 50
Gy).
 Kemoterapi dapat diberikan bersamaan dengan radiasi sebagai radiosensitiser
(kemoradiasi)

Staging yang digunakan di Indonesia —> WHO


u/ Ca serviks staging klinis ditentukan sebelum tindakan, sehingga cukup dengan inspekulo,
VT dan RT sudah dapat menentukan staging.
Stage 1, 2, 3, 4.
lokoregional —> 2a, 2b
dari staging kita bisa memilih modalitas treatment. —> prinsip pengobatan Multi modality

Conclusion: untuk Ca Cervix ikuti standar WHO

Skrining:
Sebelum ada vaksin hanya ada yang sekunder dengan IVA, VILI dll. Vaksin masih sulit dan
perdebatan sebenernya tapi itu udah jadi program WHO

SUb-tipe jika sudah invasif baru bisa ditentukan. prinsipnya bisa menjadi systemic disease
dan metastasi jika sudah invasif.
Stadium IA itu lebih secara klinik untuk 1B seterusnya sudah histopatologi.
Biasanya Ca cervix lebih ke penyebaran jalur limfogen dibanding hematogen. Jadi di kgb dll.
Tapi kalo hematogen ke ginjal sering.
Pada umumnya mortalitas meningkat karena komplikasi penyebaran yang terjadi. kadang
gejala yang dikeluhkan adalah kerusakan ginjal jadi penatalaksanaan lebih fokus ke
pengobatan gagal ginjal dan TL ca cervixnya tidak.

Utk nutrisi rehab dll yg paliatif jika memang tidak bisa sembuh dan risiko mortalitas tinggi
yang dilakukan hanya meningkatkan kesejahteraan hidup bukan menyebuhkan—> di yang
sudh stadium 3 keatas atau sudah menyebar.

Kompetensi dr. umum: mendiagnosis. Untuk penatalaksanaan sekedar mengedukasi dengan


pasien apa yg mungkin dilakukan

Diagnosis, kalau memang sudah karsinoma memiliki bau khas terutama yang sudah 3B
keatas. Yang penting bedakan mana cervix normal atau tidak melalui inspekulo.

Pertahankan fungsi otak yang baik ya guys :)) berguna untuk masa depan kamu

Pencegahan primer adalah mencegah masuknya karsinogen kedalam tubuh atau sel tubuh.
Pencegahan primer kanker serviks adalah mencegah terjadinya infeksi HPV onkogenik
karena infeksi onkogenik berpotensi menjadi infeksi HPV persisten yang merupakan salah
satu faktor terjadinya karsinogenesis kanker serviks. Pencegahan primer
meliputi pendidikan kehidupan yang higienis, asupan gizi yang baik untuk
meningkatkan daya imun, pola kehidupan seksual yang normal,
menghindari faktor-faktor risiko HPV onkogenik (infeksi HPV non-
Menunda aktivitas seksual sampai usia 20 tahun dan berhubungan secara monogami akan
mengurangi risiko kanker servikssecara signifikan
• Penggunaan kontrasepsi barier
Pemilihan kontrasepsi yang meningkatkan daya proteksi serviks terhadap infeksi HPV
onkogenik ataupun meningkatkan regresi spontan infeksi HPV. Dokter merekomendasikan
kontrasepsi metode barier (kondom, diafragma, dan spermisida) yang berperan untuk proteksi
terhadap agen virus.
• Penggunaan vaksinasi HPV
Vaksinasi HPV yang diberikan kepada pasien dapat mengurangi infeksi Human Papilloma
virus, karena mempunyai kemampuan proteksi > 90%.

Anda mungkin juga menyukai