Pemeliharaan Mesin Sepeda Motor C3 Kelas XI
Pemeliharaan Mesin Sepeda Motor C3 Kelas XI
SEPEDA MOTOR
(C3) KELAS XI
Penulis :
Wahyu Aprilianto, S.Pd
Evan Kusumawardhana, S.Pd., M.T.
Zainal Fanani, S.Pd
Tata letak buku ini menggunakan program Adobe InDesign CS3, Adobe IIustrator CS3, dan Adobe
Photoshop CS3.
Font isi menggunakan Myriad Pro (10 pt)
B5 (17,6 × 25) cm
vi + 152 halaman
© Hak cipta dilindungi oleh undang-undang.
Dilarang menyebarluaskan dalam bentuk apapun
tanpa izin tertulis
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan
anugerah-Nya, sehingga penulis mampu menyelesaikan penulisan buku pembelajaran untuk
SMK/MAK Ini.
Buku ini ditulis sebagai salah satu sumber belajar siswa SMK/MAK kelas XI untuk
mempelajari dan memperdalam materi Pemeliharaan Mesin Sepeda Motor. Selain itu, buku
ini ditulis secara umum dalam rangka ikut serta mencerdaskan bangsa Indonesia di era
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini.
Setiap bab dalam buku ini dilengkapi dengan Kompetensi Inti, Kompetensi Dasar, Kata
Kunci, Tujuan Pembelajaran, Peta Konsep, Aktivitas Siswa, Tugas Siswa, Info, Rangkuman, Uji
Kompetensi, dan Tugas Proyek. Pembahasan materi disajikan dengan bahasa yang lugas dan
mudah kita pahami, dari pembahasan secara umum ke pembahasan secara khusus.
Dengan demikian, buku ini diharapkan dapat menjadi teman sekaligus menjadi bacaan
yang menyenangkan bagi Anda untuk mempelajari lebih dalam tentang Pemeliharaan
Mesin Sepeda Motor dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari untuk diri sendiri
dan lingkungan.
Akhirnya, semoga buku pelajaran Pemeliharaan Mesin Sepeda Motor SMK/MAK Kelas
XI ini bermanfaat bagi siswa dan seluruh pembaca dalam memperoleh pengetahuan.
Selamat belajar, semoga sukses.
Penulis
BAB 6 Transmisi....................................................................................................... 97
A. Pendahuluan................................................................................................................. 99
B. Transmisi (Gear Box)................................................................................................... 100
C. Jenis-Jenis Transmisi................................................................................................... 101
D. Perawatan Dan Pemeriksaan Sistem Transmisi................................................. 118
Uji Kompetensi....................................................................................................................... 132
Daftar Isi v
vi Pemeliharaan Mesin Sepeda Motor Kelas XI untuk SMK/MAK
B AB
1
Mekanisme Katup
Kompetensi Dasar
3.1 Memahami prinsip kerja mekanisme katup.
4.1 Merawat secara berkala mekanisme katup.
Mekanisme Katup 1
Tujuan Pembelajaran
1. Melalui kegiatan diskusi peserta didik dapat memahami prinsip kerja mekanisme katup.
2. Melalui kegiatan praktik peserta didik dapat merawat secara berkala mekanisme katup.
Peta Konsep
Mekanisme Katup
(Valve Mechanisme)
Jenis-Jenis Katup
Kerenggangan Katup
Katup merupakan salah satu komponen yang terdapat pada mobil dan juga sepeda
motor namun hanya mesin yang bertipe mesin 4 tak saja yang memiliki katup. Untuk mesin
dengan tipe selain 4 tak yaitu mesin 2 tak umumnya tidak memiliki katup. Katup tersebut
terpasang pada bagian kepala silinder (Head Cylinder).
Tugas katup untuk membuka dan menutup saluran pada ruang bakar. Setiap silinder
dilengkapi dengan dua jenis katup (isap dan buang). Pembukaan dan penutupan kedua
katup ini diatur dengan sebuah poros yang disebut poros cam (cam shaft) atau sebuah
batang penekan yang disebut (push rod).
Fungsi katup sebenarnya untuk memutuskan dan menghubungkan ruang silinder
di atas piston dengan udara luar pada saat yang dibutuhkan. Karena proses pembakaran
gas dalam silinder mesin harus berlangsung dalam ruang bakar yang tertutup rapat. Jika
sampai terjadi kebocoran gas meski sedikit maka proses pembakaran akan terganggu. Oleh
karenanya, katup-katup harus tertutup rapat pada saat pembakaran gas berlangsung.
Katup dibuat dari bahan yang keras dan mudah menghantarkan panas. Katup menerima
panas dan tekanan yang tinggi dan selalu bergerak naik dan turun, sehingga memerlukan
kekuatan yang tinggi. Selain itu, hendaknya katup tahan terhadap panas dan gesekan.
Katup masuk dan katup buang berbentuk cendawan (mushroom) dan disebut “poppet
valve”. Katup masuk menerima panas pembakaran, dengan demikian katup mengalami
pemuaian yang tidak merata yang akan berakibat dapat mengurangi efektivitas kerapatan
pada dudukan katup. Untuk meningkatkan efisiensi biasanya lubang pemasukan dibuat
sebesar mungkin. Sementara itu katup buang juga menerima tekanan panas, tekanan panas
yang diterima lebih tinggi. Hal ini akan mengurangi efektivitas kerapatan juga, sehingga
akibatnya pada dudukan katup mudah terjadi keausan.
Untuk menghindari hal tersebut, kelonggaran (clearence) antara stem katup dan kepala
stem dibuat lebih besar. Untuk membedakan katup masuk dengan katup buang dapat dilihat
pada diameter keduanya, diameter katup masuk umumnya lebih besar dari pada katup buang.
Kepala katup mempunyai peranan yang sangat penting, karena ia harus tetap bekerja
baik, walaupun temperaturnya berubah-ubah. Bidang atas kepala katup ini disebut tameng.
Bentuknya ada yang cekung dan ada yang cembung. Tameng cekung disebut tameng
terompet dan biasanya dipakai sebagai katup masuk. Sedangkan tameng cembung dipakai
sebagai katup buang karena kekuatannya yang lebih tinggi. Pada katup juga terpasang
pegas-pegas. Pegas-pegas katup ditugaskan untuk menutup katup sesuai dengan gerak
tuas ungkit menjauhi ujung batang katup.
Katup digerakkan oleh mekanisme katup, yang terdiri atas: poros cam, batang penekan,
pegas penutup, rol baut penyetel. Mekanisme katup berfungsi untuk membuka dan menutup
Mekanisme Katup 3
hubungan saluran masuk ke ruang bakar dan ruang bakar ke saluran buang, pada saat yang
tepat sesuai dengan proses kerja motor. Mekanisme katup harus menjamin katup tertutup
dengan rapat sehingga tidak terjadi kebocoran kompresi maupun tekanan hasil pembakaran.
Katup juga harus terbuka pada saat yang tepat dengan lebar bukaan yang paling
sesuai dengan karakteristik aliran campuran bahan bakar yang masuk maupun aliran gas
sisa pembakaran ke knalpot. Kerja dan fungsi mekanisme katup mempunyai pengaruh yang
sangat besar terhadap performa dan karakteristik mesin.
C. Jenis-Jenis Katup
Berbagai jenis katup dapat pula dibedakan dari cara penempatannya pada kepala silinder.
Inovasi mesin sepeda motor dilakukan untuk mengantisipasi kecepatan tinggi, penambahan
tenaga output dan upaya konstruksi seringan mungkin. Ada tiga macam inovasi katup dari
segi penempatannya, yaitu Katup Samping (Side-Valve), Overhead-Valve (OHV) dan Single
Overhead Camshaft (SOHC).
1. Tipe Side Valve (SV)/Katup Samping
Katup samping (SV) merupakan konstruksi yang paling sederhana dan ringan dan
mekanis penggeraknya ditempatkan di samping katup. Model ini dianggap yang paling
tua dan kurang mampu melayani putaran tinggi. Ciri-ciri jenis katup tipe Side Valve yaitu:
a. Camshaft terpasang pada Crank shaft, dan mendorong ke atas untuk menggerakkan
katup.
b. Katup ditempatkan di samping piston, sehingga ruang pembakaran dapat lebih
besar.
c. Bobot mesin dapat berkurang.
d. Cocok untuk tipe mesin putaran rendah, yang banyak dipakai pada mesin industri.
Mekanisme Katup 5
Gambar 1.3 Single Over Head Camshaft Type
Sumber : (http://1.bp.blogspot.com/-YFNjsW4Q4m8/VfBS2asHzJI/AAAAAAAAApI/aGMsu5aATRI/s1600/katup%2B2.png)
1. Katup
Katup adalah salah satu komponen mekanisme katup yang berfungsi membuka dan
saluran, baik saluran masuk (disebut katup masuk) maupun saluran buang (disebut
katup buang). Secara umum komponen katup seperti terlihat pada gambar di bawah:
Mekanisme Katup 7
3. Rocker Arm
Rocker arm merupakan komponen penghubung antara poros cam dan katup. Namun
saat ini, sudah ada sepeda motor yang tidak menggunakan rocker arm sehingga tenaga
putar dari poros cam langsung digunakan untuk mendorong katup untuk bergerak.
Adapun sepeda motor yang menggunakan rocker arm, terdapat dua jenis rocker arm
yang digunakan pada sepeda motor saat ini, yaitu:
1) Rocker Arm tipe slipper, memiliki konstruksi yang simpel karena gerakannya hanya
mengandalkan gesekan antara slipper dan poros cam.
2) Rocker Arm tipe roller, memiliki konstruksi agak rumit di mana terdapat roller untuk
berotasi ketika mendapat tekanan dari poros cam sehingga dapat mengurangi
resistansi gesekan antara rocker arm dan poros cam.
4. Penggerak poros kam
Jarak antara poros kam dengan poros engkol bisa panjang, poros kam dapat terletak
di atas kepala silinder (tipe SOHC dan DOHC) dan di bawah (tipe OHV), sehingga semua
mesin baik tipe SOHC dan DOHC maupun tipe OHV menggunakan perantara untuk
memutar poros kam antara lain menggunakan roda gigi, sabuk bergigi, atau rantai.
Penggerak poros kam yang umum digunakan pada sepeda motor adalah penggerak
jenis rantai, seperti terlihat pada gambar di bawah:
Pada rantai penggerak kam dipasang tensioner, yang berfungsi agar rantai tidak
kendor (mempunyai kekencangan tertentu) sehingga tidak mudah lepas dari roda giginya
ketika sedang bekerja. Karena jika kekencangan rantai berubah akan berpengaruh pada
valve timing sehingga akan mempengaruhi efisiensi volumetric ruang bakar di samping
itu juga jika kendor akan menimbulkan suara berisik (noise).
Mekanisme Katup 9
E. Kerenggangan Katup
Tekanan kompresi di dalam ruang bakar sangat dipengaruhi oleh penyetelan celah
katup. Jika celah katup lebih kecil dari standar berarti katup cepat membuka dan lebih lama
menutup, pembukaan yang lebih lama membuat gas lebih banyak masuk. Akibatnya bensin
lebih boros dan akibat dari keterlambatan katup menutup adalah tekanan kompresi menjadi
bocor karena pada saat terjadi langkah kompresi (saat piston bergerak dari bawah ke atas),
katup belum menutup padahal seharusnya pada saat itu katup harus menutup rapat hal ini
mengakibatkan tenaga mesin berkurang. Mesin tidak bisa stasioner dan sulit dihidupkan,
selain itu akibat celah katup terlalu sempit dapat terjadi ledakan pada karburator.
Selanjutnya apabila celah katup lebih besar dari standar berarti katup terlambat membuka
dan cepat menutup. Apabila hal ini terjadi pada katup masuk maka pemasukan campuran
bahan bakar udara berlangsung cepat sehingga jumlah campuran yang masuk sedikit.
Tekanan kompresi menjadi rendah karena jumlah campuran bensin dan udara yang
dikompresikan sedikit. Jika tekanan kompresi rendah maka akan berakibat tenaga motor
menjadi berkurang. Akibat selanjutnya adalah mesin sulit dihidupkan. Setelah hidup maka
suara mesin pun berisik sekali. Karena pemasukan gasnya kurang, mesin akan tersendat-sendat
pada putaran tinggi. Sementara itu mesin tidak dapat berputar stasioner. Itulah sebabnya
celah katup harus disetel dengan tepat. Biasanya besar kerenggangan celah katup masuk
dan katup buang sekitar 0,04—0,07 mm (lihat buku manual servis sepeda motor).
c. Ada beberapa sepeda motor yang harus mencari TOP Kompresi dengan cara
mencari tanda pada sprocket gear untuk menentukan posisi TOP Kompresi.
Mekanisme Katup 11
Gambar TOP Kompresi Dilihat dari Tanda Sprocket Gear
d. Setel celah katup dengan feeler sesuai dengan ketentuan. Untuk menyetel celah
katup, kendorkan mur dan masukkan feeler dengan ketebalan yang sesuai
spesifikasi. Setelah itu putar baut penyetel dan keraskan mur pengunci sedemikian
rupa sehingga feeler hanya dapat ditarik dengan sedikit tahanan (agak berat).
Setelah dikeraskan mur penguncinya, masukkan sekali lagi foler tersebut sebagai
pengecekan apakah penyetelannya sudah tepat.
e. Setelah kedua katup disetel, pasang kembali bagian yang dilepas dan hidupkan
motor untuk pengontrolan. Jika ternyata celah katup terlalu longgar maka akan
timbul suara berisik dari arah kepala silinder. Jika celah katup terlalu sempit biasanya
motor agak sulit dihidupkan
2. Penyetelan celah katup sepeda motor dua silinder
a. Kunci kontak OFF. Posisi piston silinder pertama pada top kompresi. Untuk
memastikan bahwa posisi piston silinder pertama pada top kompresi, perhatikan
bahwa pada saat ini tanda T pada rotor magnet tepat segaris dengan tanda garis
pada bodi motor, celah platina membuka dan kedua katup silinder pertama
menutup.
b. Jika posisi piston belum pada top kompresi, putar poros engkol dengan kunci.
Agar memutarnya ringan, lepas terlebih dahulu busi dari dudukannya.
c. Setel kedua katup silinder pertama seperti cara menyetel katup pada sepeda motor
satu silinder. Katup silinder yang satunya dapat disetel setelah poros engkol diputar
satu kali putaran penuh dari kedudukannya.
2) Jika sudah ditemukan maka pastikan gear camshaft juga menunjuk arah panah ke
atas juga.
3) Lakukan pemeriksaan celah katup, setel sesuai standar yang ada pada buku manual
servis.
4) Misalkan celah standar katup isap 0,20 mm dan katup buang 0,30 mm. Jika hasil
pemeriksaan celah katup lebih besar dari standarnya maka dapat dilakukan
penyetelan dengan mengganti shim/pelat yang terletak di atas batang katup.
5) Lepas kedua camshaft dari kepala silinder dengan mengendorkan semua baut
pengikat camshaft.
Mekanisme Katup 13
(Sumber: https://www.autoexpose.org/2017/09/cara-setel-klep-suzuki-satria-fu.html?m=1)
6) Kendorkan tensioner rantai timing bagian belakang, jika rantai timing sudah kendor,
angkat kedua camshaft.
7) Kemudian lepas valve lifter yang ada di sekeliling batang katup, lalu lepas shim
yang terletak di atas batang katup dengan obeng magnet.
(Sumber: https://www.autoexpose.org/2017/09/cara-setel-klep-suzuki-satria-fu.html?m=1)
8) Lihat ukuran shim yang tertera pada permukaan shim, ada beberapa ukuran shim
yang tersedia mulai dari ketebalan 1,20 mm hingga 2,20 mm.
9) Jika ternyata tidak ada ukuran shim yang dibutuhkan maka lakukan perhitungan,
misalkan ukuran celah katup isap yang diukur adalah 0,50 mm, sementara shim yang
terpasang 1,50 mm. Maka dibutuhkan shim yang lebih tebal dengan menghitung
selisih kurang celah katup yang diinginkan yaitu 0,50—0,20 (standar celah katup
isap) = 0,30 mm.
(Sumber: https://www.autoexpose.org/2017/09/cara-setel-klep-suzuki-satria-fu.html?m=1)
10) Jadi kita perlu mengganti shim 1,50 mm dengan ukuran baru yaitu 1,50 mm + 0,30
mm = 1,80 mm.
11) Jika ukuran shim sudah didapatkan maka pasang kembali seluruh bagian yang
dilepas, mulai dari valve lifter, camshaft dan rantai timing sesuai dengan kebalikan
prosedur pelepasan di awal.
Mekanisme Katup 15
Uji Kompetensi
A. Pilihlah jawaban yang tepat!
C. SOAL STEM
Lakukan percobaan penyetelan katup di bawah ini! Sediakan sepeda motor beserta buku
manual servisnya!
No Celah Katup Standar Gejala Diagnosa
1 Sesuai standar OK OK OK
2 Standar + 0.05 mm
3 Standar + 0.05 mm
4 Tertutup Rapat
Mekanisme Katup 17
KESIMPULAN:
……………………………………………………………………………………………….
……………………………………………………………………………………………….
……………………………………………………………………………………………….
……………………………………………………………………………………………….