Anda di halaman 1dari 32

TATA IBADAH PASKAH

Minggu, 05 April 2015.

PERSIAPAN Organis (instrumentalia) atau Solo : KJ.No.392 “Kuberbahagia...”

Betapa indah dan luar biasanya cinta-Mu, Yesus!


Saat aku memikirkan bahwa Engkau bersedia melewati penderitaan itu bagiku!
Akhirnya hari penuh sukacita itu tiba.
Engkau bangkit dan meraih kemenangan! Engkau telah menyelesaikan misi-Mu, seperti kataMu… Akulah
jalan kebenaran dan hidup, tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku
demikianlah Engkau telah membuat jalan bagi dunia untuk diselamatkan. Engkau telah melewati
kengerian neraka dan kematian bagi kami, dan penderitaan itu telah berakhir.
Engkau bangkit dalam kemenangan, sukacita, pembebasan, dan kebebasan dari tangan orang-orang
jahat, dan tidak akan pernah harus melalui hal itu lagi dan semuanya untuk keselamatan kami. Sekarang,
kami dapat berkata seperti Rasul Paulus, "Hai maut di manakah kemenanganmu? Hai maut, di manakah
sengatmu? ...." (1 Korintus 15:55-57).
Ketika aku memikirkan tentang kekalahan yang tampak mengerikan yang telah Engkau lalui, dan
bagaimana hal itu menghasilkan kemenangan yang luar biasa seperti itu, aku sungguh heran, sekaligus
memberiku harapan dan kedamaian bahwa Engkau dan cinta-Mu tentu akan bersamaku melalui
berbagai pergumulan, ketakutan, kekuatiran yang datang dalam hidupku, dan aku akan kuat karena ada
Engkau dan cinta-Mu bersamaku sekarang sampai selama-lamanya! Amin.

( Jemaat menyanyikan lagu ku berbahagia yakin teguh… pemimpin Ibadah masuk dalam ruangan dan
menyalakan lilin paskah )

LT : Jemaat yang dikasihi Tuhan…, peristiwa kematian Tuhan kita Yesus Kristus di atas kayu salib yang
kita peringati pada Jumat Agung telah berlalu ! Akankah salib terpancang terus ? Tidak.....pada pagi-pagi
benar ketika para wanita datang ke kubur-Nya, mereka tidak menemukan Dia. Kubur-Nya telah
kosong......Maut dikalahkan-Nya......Dia sudah bangkit......... Sungguh Dia sudah bangkit!!! Mari kita
bersama-sama berdiri dan berbagi berita sukacita itu, saling bersalaman sambil penuh sukacita kita
nyanyikan pujian “Kristus Bangkit, Soraklah”

Kristus bangkit soraklah, Haleluya ;


Bumi, sorga bergema Haleluya
Berbalasan bersyukur, haleluya ;
Muliakan Tuhan-mu, haleluya
Karya KasihNya genap, haleluya ;
KemenanganNya tetap, Haleluya ;
Surya s’lamat jadi t’rang, Haleluya ;
Takkan lagi terbenam, Haleluya
Kuasa kubur menyerah, Haleluya
Dan neraka takluklah, Haleluya
Kristus jaya atas maut, Haleluya
Dan terbukalah Firdaus, Haleluya
VOTUM DAN SALAM

PF : Dalam nama Bapa, Anak dan Roh Kudus, kita tahbiskan Ibadah Paskah Persekutuan Wanita
Gereja Toraja Klasis Kalimantan Utara saat ini

J : Amin

PF : Damai sejahtera Allah menyertai Saudara-saudara

J : Menyertai Saudara juga

(Jemaat duduk)

LT : Hanya bagiNya patut kita naikkan segala pujian dan sembah untuk kemuliaanNya, besarlah
segala perbuatan tanganNya untuk kita umat yang dikasihiNya.

DIKAU YANG BANGKIT MAHAMULIA


DIKAULAH ABADI, JAYA DAN MEGAH
TURUN MALAK SORGA, PUTIH CEMERLANG
KUBUR IA BUKA, TANDA KAU MENANG
REFF. DIKAU YANG BANGKIT MAHAMULIA
DIKAULAH ABADI, JAYA DAN MEGAH
LIHATLAH DIA, YESUS TUHANMU
DIALAH MESIAS, YAKINLAH TEGUH
MARI UMAT TUHAN, BERGEMBIRALAH
BERTEKUN MAKLUMKAN KEMENANGANNYA

MAZMUR PUJIAN
LT. : MARI KITA BERMAZMUR BAGI TUHAN, SECARA RESPONSORIAL SESUAI KITAB MAZMUR PASAL
47, MASING-MASING KITA BERKATA :
LT : HAI SEGALA BANGSA, BERTEPUK TANGANLAH,
J : ELU-ELUKANLAH ALLAH DENGAN SORAK SORAI!
LT : SEBAB TUHAN, YANG MAHA TINGGI ADALAH DAHSYAT,
J : RAJA YANG BESAR ATAS SELURUH BUMI.
LT : IA MENAKLUKKAN BANGSA-BANGSA KEBAWAH KUASA KITA,
J : SUKU-SUKU BANGSA KE BAWAH KAKI KITA,
LT : IA MEMILIH BAGI KITA TANAH PUSAKA KITA,
J : KEBANGGAAN YAKUB YANG DIKASIHI-NYA
LT : ALLAH TELAH NAIK DENGAN DIIRINGI SORAK SORAI,
J : YA TUHAN ITU DENGAN DIIRINGI BUNYI SANGKAKALA,
LT : BERMAZMURLAH BAGI ALLAH, BERMAZMURLAH,
J : BERMAZMURLAH BAGI RAJA KITA, BERMAZMURLAH!
LT : SEBAB ALLAH ADALAH RAJA SELURUH BUMI,
J : BERMAZMURLAH DENGAN NYANYIAN PENGAJARAN!
LT : ALLAH MEMERINTAH SEBAGAI RAJA ATAS BANGSA-BANGSA,
J : ALLAH BERSEMAYAN DIATAS TAKHTA-NYA.
LT : PARA PEMUKA BANGSA-BANGSA BERKUMPUL
J : SEBAGAI UMAT ALLAH ABRAHAM,
LT : SEBAB ALLAH YANG EMPUNYA PERISAI-PERISAI BUMI,
J : IA SANGAT DI MULIAKAN.
LT + J : AMIN
Menyanyi : SEGALA KEMULIAAN

SEGALA KEMULIAAN BAGI-MU PENEBUS!


PUN SUARA ANAK-ANAK MEMUJI DIKAU T’RUS
“HOSANA RAJA KAMI! HOSANA, ANAK DAUD!
UTUSAN TUHAN ALLAH, MUBARAKLAH ENGKAU
SEGALA KEMULIAAN BAGI-MU PENEBUS
PUN SUARA ANAK-ANAK MEMUJI DIKAU T’RUS
DAHULU DAN SEKARANG ENGKAU TERPUJILAH
YA RAJA MAHAMURAH, PEMB’RI ANUGERAH

PENGAKUAN DOSA

PF : Marilah kita mengaku dosa kita kepada Tuhan dan memohon pengampunan-Nya :
Ibu 1 : Ya Tuhan, kami sering berlaku seperti para murid : takut, kuatir, karena kami melupakan janji-
janji-Mu yang Engkau teguhkan melalui kebangkitan-Mu. Ampunilah kami ya Tuhan......
J : (Menyanyi) KJ 42
“Tuhan kasihani, Kristus kasihani ; Tuhan kasihani kami”
Ibu 2 : Ya Yesus, kami juga sering bersikap seperti Tomas, yang meragukan kebangkitan-
Mu dan yang menuntut bukti kuasa kebangkitan-Mu dalam menanggapi masalah
kehidupan kami.
J : (Menyanyi) KJ 42
“Tuhan kasihani, Kristus kasihani ; Tuhan kasihani kami”

BERITA ANUGERAH
PF : Dan mereka yang duduk makan bersama Dia, berfikir dalam hati mereka: “ siapakah Ia ini,
sehingga Ia dapat mengampuni dosa?” Tetapi Yesus berkata kepada Perempuan itu : “ Imanmu
telah menyelamatkan engkau, pergilah dengan selamat!”

Menyanyi “KU HERAN ALLAH MAU MEM’BRI


‘KU HERAN ALLAH MAU MEM’BRI RAHMAT-NYA PADAKU
DAN KRISTUS SUDI MENEBUS, YANG HINA BAGAIKU
REFF. NAMUN ‘KU TAU YANG KU PERCAYA DAN AKU YAKIN KAN KUASA-NYA
IA MENJAGA YANG KU TARUHKAN HINGGA HARI-NYA KELAK
‘KU HERAN, OLEH RAHMAT-NYA, HATIKU BERIMAN
DAN OLEH KUASA SABDA-NYA JIWAKU PUN TENT’RAM
‘KU HERAN OLEH ROH KUDUS, ‘KU SADAR DOSAKU
DAN DALAM FIRMANKU KENAL, SIAPA PENEBUS
DOA PEMBACAAN ALKITAB
PEMBACAAN ALKITAB
KHOTBAH PASKAH
SAAT TEDUH / REFLEKSI PASKAH
LT : Pergumulan dalam kehidupan sering menghadirkan, kecemasan, ketakutan dan kekuatiran…
Tidak ada yang bisa menghindarinya, bahkan para murid Yesuspun tidak luput dari semuanya itu ketika
mereka melihat Yesus mati dan dikuburkan… tetapi KebangkitanNya mampu mengubah hidup mereka…
berganti menjadi sukacita yang besar bahkan keberanian untuk lebih giat mewartakan tentang Yesus
pada dunia…
Seharusnya kita pun demikian, jangan lagi biarkan kekuatiran ataupun kecemasan ataupun ketakutan
akan rupa-rupa pergumulan lebih menguasai kehidupan kita… belajar dari Firman Tuhan hari ini… mari
mengambil komitmen untuk menyalibkan semua itu dan mengubah hidup kita menjadi hidup yang lebih
terarah kepada Yesus.
Pada kita masing-masing ada kertas yang telah dibagikan, mari menuliskan setiap hal yang ingin kita
ubah dalam hidup kita selama ini, letakkanlah pada salib yang ada didepan kita sebagai tanda bahwa
mulai saat ini hanya Yesus yang berkuasa dalam hidup kita.
Pujian “ Cinta Sejati” dari kantoria akan mengiringi kita dalam prosesi ini….

DOA BAPA KAMI


PENGAKUAN IMAN RASULI
PF : Kita telah menerima karunia keselamatan melalui kebangkitan Yesus Kristus, karena itu
Bersama-sama semua orang percaya disegala tempat dan pada segala masa, marilah
kita semua berdiri dan mengucapkan Pengakuan Iman melalui pujian dari KJ 280 “ AKU
PERCAYA “
AKU PERCAYA ALLAH YANG KEKAL
YANG OLEH SABDA KITA KENAL
BAPA PENCIPTA ALAM SEMESTA
YANG MENGASIHI MANUSIA
AKU PERCAYA PUTRA TUNGGALNYA
YANG DISALIBKAN DI GOLGUTA
YANG DARI KUBUR BANGKIT DAN MENANG
NAIK KE SORGA DALAM TERANG
AKU PERCAYA PADA ROH KUDUS
YANG MENDIAMI KITA TERUS
AKU PERCAYA G’REJA YANG ESA
KU JADI SUCI DIDALAMNYA

PERSEMBAHAN ( DUDUK )
LT : Jemaat Tuhan yang kekasih....Firman Tuhan berkata : “Sebab jika kita telah menjadi satu
dengan apa yang sama dengan kematian-Nya, kita juga akan menjadi satu dengan apa yang
sama dengan kebangkitan-Nya” (Roma 6:5). Karena itu dalam semangat kehidupan baru yang
telah kita peroleh melalui kebangkitan Kristus, marilah kita memberikan persembahan syukur
dengan sukacita

DIA LAHIR UNTUK KAMI


DIA MATI UNTUK KAMI
DIA BANGKIT BAGI KAMI SEMUA
DIA ITU TUHAN KAMI
DIA ITU ALLAH KAMI
DIA RAJA DIATAS S’GALA RAJA
DIA ITU FIRMAN ALLAH
YANG TURUN KEBUMI
YANG JADI SAMA DENGAN MANUSIA
DIA ITU TUHAN KAMI
DIA ITU ALLAH KAMI
SANG PENEBUS JURUSLAMAT DUNIA

DOA SYAFAAT
PENGUTUSAN DAN BERKAT
PENGUTUSAN ( BERDIRI )
PF : Seperti para wanita yang pertama kali menjadi saksi kebangkitan Kristus, dan penuh keberanian
memberitakannya kepada para murid yang lain, kita pun diberi kuasa oleh Roh Kudus untuk
berani menyaksikan kepada keluarga bahkan setiap orang yang kita jumpai dalam kehidupan
kita bahwa sungguh kebangkitan Kristus telah mengubah hidup kita.

MARI SEBARKAN INJIL KE SELURUH DUNIA


MARI KABARKAN NAMA YESUS MAHA MULIA
BESAR KASIHNYA BAGIKU, DAN BAGI KITA SEMUA
DIA MATI BAGI UMAT MANUSIA
REFF. MARI SEBARKAN, HAI MARI WARTAKAN
KESELAMATAN OLEH TUHAN TIADA TERPERI
DAN TERUSKAN SERTA BERITAKAN
DAMAI ILLAHI DALAM YESUS DIBERI
BUKALAH HATIMU, MARI TERIMA DIA
BUANGLAH CONGKAKMU DAN TETAPLAH PERCAYA
DEKAPLAH YESUS TUHANMU, AGAR HIDUPMU BERSERI
S’GALA PUJI BAGI TUHAN DIBERI

BERKAT

PF : TUHAN MEMBERKATI ENGKAU DAN MELINDUNGI ENGKAU, TUHAN MENYINARI ENGKAU


DENGAN WAJAHNYA DAN MEMBERI ENGKAU KASIH KARUNIA, TUHAN MENGHADAPKAN
WAJAHNYA KEPADAMU DAN MEMBERI ENGKAU DAMAI SEJAHTERA

J : Amin, amin, amin

KU MENANG-KUMENANG BERSAMA YESUS TUHAN


KUMENANG-KUMENANG DIDALAM PEPERANGAN
KU MENANG-KU MENANG ATAS SEGALA SETAN 2X
HALELUYA-HALELUYA KU MENANG
HALELUYA DIA BANGKIT, HALELUYA DIA HIDUP
HALELUYA DIA NAIK, ROH’UL KUDUS TURUN
Kristus yang telah bangkit itu telah mengutus saudara-saudara dan saya, untuk menjadi saksi
kebangkitan-Nya. Karena itu bangkit sekarang, dan pergilah dengan membawa berkat Tuhan :

Saat ini, kita diberi kuasa oleh Roh Kudus untuk berani menyaksikan kebangkitan Yesus. Kita tidak perlu
mengumpulkan kekuatan dan keberanian dari diri sendiri, tetapi lebih dari itu, kita dapat memercayai
janji Allah bahwa Ia akan memberi kita roh keberanian.
PF : Jemaat yang mendapat anugerah Allah, mari berdiri dan angkat pujian kepada Tuhan
dari Mazmur 103 : 1-5, demikian : “Pujilah Tuhan, hai jiwaku!
J : Pujilah nama-Nya yang kudus, hai segenap batinku!
PF : Pujilah Tuhan, hai jiwaku!
J : Dan janganlah lupakan segala kebaikan-Nya!
PF : Dia yang mengampuni segala kesalahan-Mu
J : Yang menyembuhkan segala penyakitmu
PF : Dia yang menebus hidupmu dari lobang kubur
J : Yang memahkotai engkau dengan kasih setia dan rahmat
PF : Dia yang memuaskan hasratmu dengan kebaikan
J : Sehingga masa mudamu menjadi baru seperti pada burung rajawali
PF + J : Menyanyikan KJ No. 202:1,2 “Maut Sudah Menyerah” (duduk)
PEMBERITAAN FIRMAN TUHAN
Pnt : Berdoa dan Membaca Alkitab................ berkata : “demikianlah firman Tuhan”
P : “Berbahagialah……….................Haleluya”
J : (Menyanyi) Haleluya, Haleluya, Haleluya.
P : Berkhotbah

PENGAKUAN IMAN RASULI (Jemaat berdiri)


P : Bersama-sama semua orang percaya disegala tempat dan pada segala masa, marilah
kita semua berdiri dan mengucapkan Pengakuan Iman Rasuli, demikian :

P+J : “Aku percaya kepada Allah Bapa yang mahakuasa............dstnya”


J+J : Menyanyikan KJ No. 281 : 2 “Segala Benua dan Langit Penuh” (duduk)

PERSEMBAHAN SYUKUR

Dkn : Jemaat Tuhan yang kekasih....Firman Tuhan berkata : “Sebab jika kita telah menjadi satu dengan
apa yang sama dengan kematian-Nya, kita juga akan menjadi satu dengan apa yang sama dengan
kebangkitan-Nya” (Roma 6:5). Karena itu dalam semangat kehidupan baru yang telah kita peroleh
melalui kebangkitan Kristus, marilah kita memberikan persembahan syukur dengan sukacita.

Saat ini, kita diberi kuasa oleh Roh Kudus untuk berani menyaksikan kebangkitan Yesus. Kita tidak perlu
mengumpulkan kekuatan dan keberanian dari diri sendiri, tetapi lebih dari itu, kita dapat memercayai
janji Allah bahwa Ia akan memberi kita roh keberanian.

Sebelumnya, marilah kita berdoa............(diaken berdoa).

J : Menyanyikan KJ No. 211 : 1 dst. “Tuhan ku Bangkit! Nyanyilah”

DOA SYAFAAT

WARTA MIMBAR & SUARA GEMBALA

PUJIAN PENUTUP (Jemaat berdiri)

J : Menyanyikan KJ No. 216 : 1, 4 “Sang Kristus T’lah Bangkit”

PENGUTUSAN DAN BERKAT

P : Kristus yang telah bangkit itu telah mengutus saudara-saudara dan saya, untuk menjadi saksi
kebangkitan-Nya. Karena itu bangkitlah sekarang, dan pergilah dengan membawa berkat Tuhan :

“Anugerah Tuhan kita Yesus Kristus, kasih dan setia Allah Bapa dalam

persekutuan Roh Kudus menyertai saudara sekalian dari sekarang sampai

selamanya…..Amin.

J : (Menyanyi) Amin….amin….amin.
Sebuah Doa untuk Paskah

edisi - 139 Hak-Hak Wanita

Kesaksian Para Wanita

edisi 162 - Wanita

Saksi Kebangkitan Yesus Kristus

Pada suatu hari, yang sekarang disebut hari Paskah, lebih dari dua ribu tahun yang lalu, sekelompok
wanita pergi ke kubur Yesus pagi-pagi dengan membawa rempah-rempah untuk mengurapi jenazah-Nya
sebagai tindakan penghormatan. Ketika mereka tiba di kubur Yesus untuk meminyaki tubuh-Nya dengan
rempah-rempah, terjadilah gempa bumi, dan sesosok malaikat turun dari langit serta menggulingkan
batu yang menutup pintu masuk ke kubur Yesus.

Karena dipandang dengan rasa heran dan takut, malaikat itu berkata kepada para wanita, "Ia tidak ada
di sini, sebab Ia telah bangkit, sama seperti yang telah dikatakan-Nya. Mari, lihatlah tempat Ia berbaring.
Dan, segeralah pergi dan katakanlah kepada murid-murid-Nya bahwa Ia telah bangkit dari antara orang
mati. Ia mendahului kamu ke Galilea; di sana kamu akan melihat Dia." (Matius 28:6-7) Setelah
mendengar dan melihat bahwa Yesus telah bangkit dari kematian, sekelompok wanita tersebut segera
pergi dan memberi tahu orang lain.

Dalam kisah ini, kita mengetahui bahwa wanita-wanita itu adalah orang-orang pertama yang memberi
tahu murid-murid lainnya tentang kebangkitan Yesus (Matius 28:1–10; Markus 16:7–8; Yohanes 20:11–
17).

Kesaksian yang Mengejutkan

Ini adalah masalah besar bagi para wanita karena menjadi saksi pertama kebangkitan Yesus! Ini berarti
mereka tidak hanya menjadi pihak pertama yang melihat kubur Yesus kosong, tetapi juga menjadi pihak
pertama yang membawa pesan kepada orang lain tentang Yesus yang bangkit. Betapa luar biasanya hak
istimewa yang diberikan kepada para wanita ini, khususnya pada era mereka hidup.
Kebudayaan Romawi dan Yahudi memperlakukan wanita sebagai warga negara kelas dua. Kesaksian
seorang wanita tidak dihargai, tidak dianggap di pengadilan, bahkan diremehkan secara terang-terangan
dan dengan sengaja disingkirkan. Kita melihat praktik budaya yang tidak jelas ini, demikian juga respons
awal para murid ketika wanita-wanita tersebut memberi tahu mereka bahwa Yesus telah bangkit dari
kematian.

Seperti yang dikatakan Lukas, "Tetapi bagi mereka perkataan-perkataan itu seakan-akan omong kosong
dan mereka tidak percaya kepada perempuan-perempuan itu." (Lukas 24:11) Kejadian itu mendorong
Petrus untuk segera pergi ke kubur dan melihat bukti resmi bahwa Yesus benar-benar bangkit dari
kematian.

Jika para penulis Alkitab ingin membuat catatan kebangkitan Yesus yang lebih dapat dipercaya pada
zaman mereka, mereka dengan mudah dapat mengarang sebuah laporan bahwa murid-murid-Nya
menemukan kubur kosong, ketimbang mengatakan hal-hal yang tidak masuk akal bahwa yang memberi
kesaksian adalah sekelompok wanita. Seperti yang dikhotbahkan suami saya, jika Anda akan membuat
cerita tentang kebangkitan, Anda setidaknya menghadirkan peran pria sebagai lakon utama dalam cerita
yang hebat sehingga ketika mereka pergi ke pengadilan, pria tersebut setidaknya bisa bersaksi. Dalam
kebudayaan ini, wanita-wanita tersebut berperan sebagai saksi pertama perihal kubur kosong Yesus dan
kebangkitan-Nya, yang menguatkan kebenaran bahwa Yesus benar-benar bangkit dari kematian.

Penduduk Kelas Pertama dalam Kristus

Ini merupakan salah satu dari sekian banyak kisah dalam Alkitab yang menunjukkan bahwa Allah
mengambil orang-orang yang disingkirkan dalam masyarakat dan memakai mereka untuk kemuliaan-
Nya. Secara berulang-ulang, Alkitab menunjukkan bagaimana Allah bekerja melalui orang-orang miskin,
orang-orang berdosa, orang-orang terbuang, dan orang-orang asing dalam kisah penebusan-Nya.
Bahkan, Yesus lahir dari garis keturunan pelacur dan dilahirkan dalam keluarga miskin, melalui seorang
petani perempuan yang masih muda.

Dalam kisah kebangkitan, dengan menyingkapkan diri-Nya sendiri untuk pertama kalinya kepada para
wanita, Allah sekali lagi menjungkirbalikkan hal tabu dalam budaya dan mengatakan bahwa para wanita,
meskipun dipandang sebagai penduduk kelas dua di Israel, adalah penduduk kelas pertama dalam
kerajaan-Nya. Paulus yang banyak mengajarkan hal ini di Galatia menulis, ".... Dalam hal ini tidak ada
orang Yahudi atau orang Yunani, tidak ada hamba atau orang merdeka, tidak ada laki-laki atau
perempuan, karena kamu semua adalah satu di dalam Kristus Yesus."
Sebuah Panggilan untuk Menjadi Saksi-Saksi yang Setia Saat Ini

Walaupun kita hidup pada hari dan masa yang berbeda dari kelompok wanita yang pertama kali melihat
dan memberitahukan kebangkitan Yesus, sebagai wanita, kita perlu jujur dan berani untuk bercerita
kepada orang lain tentang kisah yang sama, "Kubur sudah kosong! Yesus telah bangkit dari kematian!"

Teguhkanlah hati kita melalui contoh para wanita ini. Mereka menghadapi pertempuran berat ketika
pertama kali memberi tahu para murid tentang kebangkitan Yesus. Siapa yang akan memercayai
mereka? Mengapa mereka memercayai cerita mereka? Meskipun demikian, mereka meninggalkan
kubur kosong untuk memberitakan kabar baik.

Saat ini, kita diberi kuasa oleh Roh Kudus untuk berani menyaksikan kebangkitan Yesus. Kita tidak perlu
mengumpulkan kekuatan dan keberanian dari diri sendiri, tetapi lebih dari itu, kita dapat memercayai
janji Allah bahwa Ia akan memberi kita roh keberanian.

Itulah sebabnya, temukanlah sesuatu yang akan menahan Anda untuk menceritakan iman Anda dalam
Yesus kepada orang lain. Apakah Anda khawatir tentang apa yang orang lain katakan dan pikirkan
tentang Anda? Apakah Anda khawatir jika ditolak? Atau, apakah Anda hanya tidak ingin menceritakan
iman Anda?

Apa pun yang menahan Anda, sadarilah itu, akuilah itu, bertobatlah, dan ketahuilah bahwa Allah akan
mengampuni Anda dan menguatkan Anda untuk menjadi saksi yang berani.

Sebagai seorang wanita, kita memiliki kumpulan kesaksian yang sangat besar dalam kelompok kecil
wanita yang pertama kali melihat Yesus, serta banyak wanita yang lebih dari ribuan tahun terus
menyaksikan tentang Dia dan melayani orang lain sebagai gereja. Saya mendorong Anda pada masa
Paskah ini untuk menceritakan iman Anda, sedikitnya kepada satu orang dan mengajak mereka ke salah
satu ibadah Paskah kita. (t/S. Setyawati)

Inti dari Paskah -- Yesus Kristus


Ada banyak orang yang berkumpul di sekitar kayu salib, tapi hanya Seorang di antaranya yang menjadi
perhatian dunia. Saat ini, pada hari Paskah, ratusan dari jutaan orang di seluruh dunia akan merayakan
kuasa kebangkitan-Nya. Bagaimana kita bisa benar-benar tahu bahwa Dia hidup? Dan jika Dia benar-
benar hidup, perbedaan apa yang Dia lakukan untuk kita dan saat ini dapatkah Dia melakukan sesuatu
untuk dunia? Karena kita telah mengetahui harapan dan ketakutan mereka yang berada pada peristiwa
Minggu Suci pada hari Paskah, kita melihat perbedaannya, yaitu bahwa Allah membawa kemenangan
atas Salib. (t/Dian)

Ucapan Syukur yang Besar atas Pengampunan -- Maria Magdalena


Ketika tonggak drama Kebangkitan dibuka, tidak ada tanda-tanda penting bahwa orang yang pertama
kali bertemu dengan Yesus Kristus sebagai Allah yang telah bangkit adalah seorang wanita -- dan wanita
itu adalah Maria Magdalena. Hal ini sangat bertentangan dengan cerita-cerita dongeng, kita mengenal
sedikit tentang Maria Magdalena, namun yang kita ketahui adalah bahwa dia merupakan seorang
wanita yang mengalami kuasa Allah karena pengampunan yang telah diberikan kepadanya dalam Yesus
Kristus. Kita tidak bisa melewati Minggu Paskah tanpa menggali kekuatan pengampunan Kristus. Seperti
yang kita lakukan, kita menanyakan perbedaan apa yang dapat dan akan dibuat oleh kekuatan itu?

Sumber asli:

Berapa harga yang Anda berikan untuk kucuran darah di bukit Kalvari?

Berapa harga yang Anda berikan untuk kepala berdarah akibat mahkota duri yang menusuk?

Berapa harga yang Anda berikan untuk tamparan, pukulan, cambukan dan Judah yang menempel di
wajahNya?

Berapa harga yang Anda berikan untuk punggung yang bersimbah darah karena cambuk duri?

Berapa harga yang Anda berikan untuk Kristus yang memikul salib dan jatuh bangun karena kelelahan?

Berapa harga yang Anda berikan untuk pengkhianatan yang Ia terima?

Atau penyangkalan dari murid yang la kasihi?

Dan berapa harga yang Anda berikan untuk Kristus yang membiarkan BapaNya berpaling dan
meninggalkan Dia dalam kesendirian?

Tak ternilai! Terlalu mahal, bahkan tak akan pernah bisa dihitung. Itu sebabnya keselamatan selalu
diberikan cuma-cuma. Pengorbanan Kristus diberikan kepada kita dengan gratis.
Bukan karena harganya murah, tetapi karena begitu mahalnya sehingga manusia tidak akan pernah
sanggup membayarnya.

Tak ternilai dan tidak bisa dibandingkan dengan apapun juga di dunia ini. Sampai kapan pun kita tidak
bisa menghitungnya.

Pengorbanan Kristus memang mahal dan tak ternilai. Namun anehnya, pengorbanan Kristus yang begitu
mahal terlihat menjadi murahan di tangan seorang Kristen yang rela menukarkan imannya demi karir
dan kedudukan.

Yang tak ternilai menjadi murahan di tangan orang Kristen yang menjual imannya demi pasangan hidup.

Darah yang mahal menjadi murah di tangan orang Kristen yang meninggalkan Yesus demi uang. Itulah
sebabnya kita perlu jujur terhadap diri kita sendiri, seberapa mahal arti pengorbanan Kristus bagi kita?

Jawaban kita inilah yang akan menentukan seberapa besar kita menghargai pengorbanan Tuhan di atas
kayu salib bagi kita.

Biarlah Paskah pada tahun ini menjadi refleksi bagi kita. jika memang kita mengakui bahwa pengorbanan
Kristus tak ternilai harganya, akankah kita menukarkan iman kita dengan uang, kekayaan, kedudukan,
pengaruh atau dengan hal lain di dalam dunia ini?

Jika kita mengakui bahwa pengorbanan Kristus sedemikian mahal, bukankah seharusnya menghargai
kasih karunia itu?
Saat teduh…

Lagu kepala yang berdarah tertunduk dan sedih mengalun lembut…

Narator :

Wanita…

Yesus mengatakan bahwa pembasuhan kaki melambangkan pemurnian dari dosa sehari-hari, sebab
kaki, yang terus-menerus menyentuh tanah, juga terus-menerus rentan menjadi kotor, kecuali jika kita
merawatnya dengan baik.

Petrus, ketika tiba gilirannya, dengan segala kerendahan hati berusaha keras
mencegah Yesus membasuh kakinya, “Tuhan,” serunya, “Engkau hendak
membasuh kakiku?" Yesus menjawab, “Apa yang Kuperbuat, engkau tidak tahu
sekarang, tetapi engkau akan mengertinya kelak." Tampak padaku bahwa Ia
berbicara kepadanya secara pribadi, “Simon, engkau beroleh kasih karunia sebab
BapaKu menyatakan kepadamu siapa Aku, darimana Aku datang, dan kemana
Aku akan pergi, engkau sendiri telah menyatakannya dengan jelas, sebab itu,
atas engkau, Aku akan mendirikan Gereja-Ku, dan alam maut tidak akan
menguasainya. Kuasa-Ku akan tetap bersama para penerusmu hingga akhir
jaman.”

Yesus memperlihatkan Petrus kepada para rasul yang lain dan mengatakan
bahwa apabila Ia tak lagi bersama mereka, Petrus akan menggantikan
kedudukan-Nya di antara mereka. Petrus mengatakan, “Engkau tidak akan
membasuh kakiku sampai selama-lamanya.” Tuhan kita menjawab, “Jikalau Aku
tidak membasuh engkau, engkau tidak mendapat bagian dalam Aku." Maka,
berserulah Petrus, “Tuhan, jangan hanya kakiku saja, tetapi juga tangan dan
kepalaku!" Jawab Yesus, “Barangsiapa telah mandi, ia tidak usah membasuh diri
lagi selain membasuh kakinya, karena ia sudah bersih seluruhnya. Juga kamu
sudah bersih, hanya tidak semua."

Dengan kata-kata-Nya yang terakhir, Yesus menunjuk pada Yudas. Yesus


mengatakan bahwa pembasuhan kaki melambangkan pemurnian dari dosa
sehari-hari, sebab kaki, yang terus-menerus menyentuh tanah, juga terus-
menerus rentan menjadi kotor, kecuali jika kita merawatnya dengan baik.

Pembasuhan kaki ini bersifat rohani dan dilakukan sebagai bentuk absolusi.
Petrus, dalam semangatnya yang berkobar, tak melihat suatu pun di dalamnya,
selain dari tindak perendahan diri yang begitu luar biasa dari pihak Guru-Nya; ia
tidak tahu bahwa demi menyelamatkannya, Yesus, tepat pada hari berikutnya,
akan terlebih lagi merendahkan diri, bahkan hingga wafat di salib dengan hina.
Ketika Yesus membasuh kaki Yudas, Yesus melakukannya dengan cara yang
paling penuh cinta dan kasih sayang; Ia bahkan menundukkan wajah kudus-Nya
hingga ke atas kaki sang pengkhianat, dan dengan suara lirih Ia memintanya
sekarang, setidak-tidaknya, masuk ke dalam dirinya sendiri, sebab ia telah
menjadi seorang pengkhianat tanpa iman sepanjang tahun lalu. Yudas tampaknya
sengaja tak mengindahkan apapun yang dikatakan-Nya, dan mulai berbicara
kepada Yohanes, sehingga Petrus naik pitam dan berteriak, “Yudas, Guru
berbicara kepadamu!” Maka Yudas menanggapi Tuhan kita dengan suatu
perkataan yang samar dan mengambang, seperti, “Ya Tuhan, jangan lakukan!”
Yang lain, tidak tahu bahwa Yesus berbicara kepada Yudas, sebab perkataan-Nya
diucapkan dengan sangat lirih agar tak terdengar oleh mereka, disamping itu
mereka semua sibuk mengenakan kembali sepatu mereka. Tak ada dari rangkaian
peristiwa Sengsara yang begitu mendukakan hati Yesus demikian hebat selain
dari pengkhianatan Yudas.

Yesus akhirnya membasuh kaki Yohanes dan Yakobus

Yesus kemudian berbicara lagi mengenai kerendahan hati, mengatakan kepada


mereka bahwa yang terbesar di antara mereka haruslah menjadi pelayan di antara
mereka, dan bahwa mulai saat itu haruslah mereka saling membasuh kaki satu
sama lain. Lalu, Yesus mengenakan kembali jubah-Nya, dan para rasul
menurunkan jubah mereka, yang tadinya mereka naikkan dan ikatkan pada
pinggang sebelum makan anak domba Paskah.

Yesus dan para murid-Nya makan anak domba Paskah di ruang perjamuan.
Mereka terbagi atas tiga kelompok. Yesus makan anak domba Paskah bersama
keduabelas rasul di ruang perjamuan, begitulah tepatnya disebut; Nataniel
bersama duabelas murid lainnya di salah satu ruangan samping, dan Eliakim
(putera dari Kleopas dan Maria puteri Heli), yang adalah murid Yohanes
Pembaptis, dengan duabelas murid lainnya, di ruangan samping yang lain.

Tiga ekor anak domba dikurbankan bagi mereka di Bait Suci, tetapi ada anak
domba keempat yang dikurbankan di ruang perjamuan, yaitu yang disantap oleh
Yesus bersama para rasul-Nya. Yudas tidak ikut ambil bagian dalam peristiwa
ini, sebab ia sibuk bersekongkol untuk mengkhianati Tuhan kita; ia baru
kembali beberapa saat sebelum perjamuan, setelah anak domba dikurbankan.
Yang paling menyentuh adalah adegan pengurbanan anak domba yang akan
disantap oleh Yesus dan para rasul-Nya, yang terjadi di bagian depan ruang
perjamuan. Para rasul dan murid ada di sana, memadahkan Mazmur 118. Yesus
berbicara tentang suatu masa baru yang akan segera dimulai dan mengatakan
bahwa kurban Musa dan figur anak domba Paskah akan segera digenapi, tetapi
tepat pada saat ini, anak domba akan dikurbankan dengan cara yang sama
seperti dahulu di Mesir, dan bahwa mereka sungguh akan segera keluar dari
tanah perbudakan.

Bejana-bejana dan peralatan yang diperlukan dipersiapkan, kemudian para


pelayan membawa masuk seekor anak domba kecil yang elok, berhiaskan
sebuah mahkota; mahkota dihantarkan kepada Santa Perawan dalam ruangan di
mana ia ada bersama para perempuan kudus lainnya. Anak domba itu diikatkan
dengan posisi perutnya di atas sebilah papan, menggunakan seutas tali
sekeliling tubuhnya, mengingatkanku akan Yesus yang diikatkan pada pilar dan
didera. Putera Simeon menahan kepala anak domba; Yesus membuat suatu
sayatan kecil di leher anak domba menggunakan ujung sebilah pisau, yang
kemudian diserahkan-Nya kepada putera Simeon, agar ia melanjutkan
menyembelih anak domba. Yesus tampaknya menyayat dengan perasaan tak
tega, dan Ia melakukannya dengan cepat, meskipun raut wajah-Nya serius, dan
tingkah laku-Nya begitu rupa hingga membangkitkan rasa hormat. Darah anak
domba mengalir ke dalam sebuah pasu, para pelayan membawa seikat hisop
yang dicelupkan Yesus ke dalam pasu. Lalu Ia pergi ke pintu ruang perjamuan,
menyapukan darah anak domba pada kedua tiang pintu dan kuncinya, dan
menempatkan hisop yang telah dicelupkan ke dalam darah ke ambang atas
pintu. Kemudian Ia berbicara kepada para murid, dan mengatakan kepada
mereka, di antaranya, bahwa malaikat pemusnah akan lewat, bahwa mereka
akan bersembah sujud di ruangan itu tanpa takut ataupun was-was, bilamana Ia,
Anak Domba Paskah sejati telah dikurbankan - bahwa suatu masa baru dan
suatu kurban baru akan segera dimulai, yang akan berlangsung hingga akhir
zaman.

Lalu mereka pergi ke bagian ruangan yang lain, dekat perapian di mana Tabut
Perjanjian dulunya berdiri. Api telah dinyalakan di sana, Yesus menyiramkan
sebagian darah ke atas perapian, menguduskannya sebagai altar; sisa darah
dan lemak dibuang ke dalam api di bawah altar. Sesudahnya, Yesus, diikuti para
rasul-Nya, berjalan mengelilingi ruang perjamuan, sambil memadahkan mazmur,
dan menguduskannya sebagai suatu Bait yang baru. Semua pintu tertutup
sepanjang waktu itu. Putera Simeon telah selesai mempersiapkan anak domba.
Ia menembusi tubuh anak domba dengan kayu pancang, mengikatkan kaki-kaki
depannya pada sebuah kayu silang dan meregangkan kaki-kaki belakangnya
sepanjang kayu pancang. Sungguh amat serupa dengan Yesus di salib. Lalu,
anak domba ditempatkan di atas tungku untuk dipanggang bersama tiga anak
domba lainnya yang dibawa dari Bait Suci.

Anak-anak domba Paskah orang Yahudi semuanya dikurbankan di pelataran


depan Bait Suci, tetapi di bagian-bagian yang berbeda, sesuai status sosial
mereka yang akan menyantapnya, kaya, miskin, atau orang asing.* Anak domba
Paskah milik Yesus tidak dikurbankan di Bait Suci, tetapi segala sesuatu lainnya
dilakukan tepat menurut ketentuan hukum. Yesus sekali lagi berbicara kepada
para murid-Nya, mengatakan bahwa anak domba hanyalah sekedar lambang,
bahwa Ia Sendiri pada hari berikutnya akan menjadi Anak Domba Paskah sejati,
dan hal-hal lain yang aku telah lupa.

* Di sini Sr Emmerick menjelaskan tata cara bagaimana keluarga-keluarga


berkumpul bersama, dan jumlah yang ditetapkan. Tetapi kata-katanya
terlupakan oleh penulis.

Ketika Yesus telah selesai menyampaikan pengajaran-Nya mengenai Anak


Domba Paskah dan maknanya, tibalah saatnya, dan Yudas pun telah kembali,
meja-meja dipersiapkan. Para murid mengenakan pakaian bepergian yang ada
di ruang depan, mengganti sepatu, memakai jubah putih serupa kemeja, dan
mantol yang pendek di bagian depan dan panjang di bagian belakang; lengan-
lengan baju mereka besar dan disingsingkan, mereka menaikkan serta mengikat
jubah mereka dengan ikat pinggang. Setiap kelompok pergi ke meja perjamuan
masing-masing; dua kelompok murid di ruangan-ruangan samping dan Tuhan
kita bersama para rasul-Nya di ruang perjamuan. Dengan tongkat di tangan,
mereka pergi berdua-dua ke meja perjamuan, di mana mereka tetap berdiri,
masing-masing di tempatnya, dengan tongkat tergantung pada lengannya dan
tangan-tangan terangkat.

Meja perjamuan sempit, tingginya sekitar setengah kaki lebih tinggi dari lutut
orang dewasa, bentuknya menyerupai tapal kuda. Di hadapan Yesus, di bagian
tengah dari meja setengah lingkaran itu, terdapat ruang yang dibiarkan kosong
agar para pelayan dapat menghidangkan makanan. Sejauh yang dapat aku
ingat, Yohanes, Yakobus Tua, dan Yakobus Muda duduk di sebelah kanan
Yesus; sesudah mereka Bartolomeus, dan kemudian, di bagian ujung yang
membelok, Thomas dan Yudas Iskariot. Petrus, Andreas dan Tadeus duduk di
sebelah kiri Yesus; sesudahnya Simon, dan kemudian (di bagian ujung yang
membelok) Matius dan Filipus.

Anak domba Paskah dihidangkan dalam sebuah pinggan di tengah-tengah meja.


Kepalanya ditempatkan di atas kaki-kaki depannya, yang diikatkan pada sebuah
kayu silang, kaki-kaki belakangnya diregangkan ke belakang; pinggan dihiasi
dengan bawang putih. Di sampingnya terdapat sebuah pinggan dengan daging
panggang Paskah, lalu sebuah piring dengan sayur-sayuran hijau yang ditata
rapi, dan sebuah piring lain dengan kantong-kantong kecil berisi sayur-sayuran
pahit, yang bentuknya serupa dengan tumbuh-tumbuhan aromatik. Di hadapan
Yesus juga terdapat sebuah pinggan dengan sayur-sayuran pahit yang berbeda,
dan sebuah mangkok berisi kuah atau minuman berwarna coklat. Di hadapan
para tamu terdapat roti-roti bundar, dan bukannya piring; mereka
mempergunakan pisau-pisau gading.

Sesudah doa, major-domo meletakkan pisau untuk memotong anak domba di


atas meja di hadapan Yesus. Yesus meletakkan secawan anggur dihadapan-Nya
dan mengisi enam cawan lain yang masing-masing diletakkan di antara dua
rasul. Yesus memberkati anggur dan minum; para rasul minum berdua-dua dari
satu cawan. Kemudian Tuhan kita memotong anak domba; para rasul-Nya
memberikan roti mereka secara bergantian, dan masing-masing menerima
bagiannya. Mereka makan dengan tergesa, memisahkan daging dari tulangnya
menggunakan pisau-pisau gading mereka, sesudah itu tulang-belulang dibakar.
Mereka juga menyantap bawang putih dan sayur-sayuran hijau dengan tergesa,
mencelupkannya dalam kuah. Semua ini dilakukan sementara mereka tetap
berdiri, hanya bersandar sedikit pada punggung tempat duduk mereka. Yesus
memecahkan salah satu ketul dari roti tak beragi, membungkus yang sebagian,
dan membagikan sisanya di antara para rasul. Secawan anggur lagi dibawa
masuk, tetapi Yesus tidak meneguknya: “Ambillah ini,” kata-Nya, “dan
bagikanlah di antara kalian, sebab mulai dari sekarang Aku tidak akan minum
lagi hasil pokok anggur ini sampai pada hari Aku meminumnya, yaitu yang baru,
bersama-sama dengan kamu dalam Kerajaan Bapa-Ku” (Mat 26:29). Setelah
mereka meneguk anggur, mereka memadahkan puji-pujian; lalu Yesus berdoa
atau mengajar, dan mereka sekali lagi mencuci tangan mereka. Sesudah itu
mereka duduk.

Tuhan kita memotong seekor anak domba lain yang dihantarkan pada para
perempuan kudus di salah satu bangunan rumah besar itu, di mana mereka
duduk sekeliling meja. Para rasul menyantap sedikit lagi sayur-sayuran dan
selada. Raut muka Juruselamat Ilahi kita mengungkapkan ketenangan dan
kekhidmadan yang tak terlukiskan, lebih dari yang pernah aku lihat. Ia meminta
para rasul melupakan segala persoalan mereka. Santa Perawan juga, sementara
ia duduk sekeliling meja bersama para perempuan lain, terlihat amat tenang dan
damai. Ketika para perempuan lain datang dan memegangi kerudungnya agar ia
berkeliling dan berbicara kepada mereka, setiap gerakannya mengungkapkan
pengendalian diri yang paling manis dan ketenangan jiwa yang luar biasa.

Pada mulanya Yesus berbicara dengan penuh kasih dan tenang kepada para
murid-Nya, tetapi sebentar kemudian Ia menjadi serius dan berduka, “Aku
berkata kepadamu, sesungguhnya seorang di antara kamu akan menyerahkan
Aku.” Kata-Nya, “Dia yang bersama-sama dengan Aku mencelupkan tangannya
ke dalam pinggan ini” (Mat 26:21, 23). Yesus kemudian membagikan selada,
yang hanya ada satu pinggan, kepada para rasul yang ada di samping-Nya, dan
Ia memberikan kepada Yudas, yang nyaris berseberangan dengan-Nya, tugas
untuk membagikannya kepada yang lain. Ketika Yesus berbicara tentang sang
pengkhianat, suatu istilah yang meliputi segenap rasul dengan perasaan ngeri,
Ia mengatakan, “Dia yang bersama-sama dengan Aku mencelupkan tangannya
ke dalam pinggan ini” yang artinya, “salah seorang dari keduabelas rasul yang
makan dan minum bersama-Ku - salah seorang dari mereka yang makan roti
bersama-Ku.” Ia tidak terang-terangan menunjuk Yudas kepada yang lain
dengan kata-kata-Nya ini; sebab mencelupkan tangan ke dalam pinggan yang
sama merupakan suatu ungkapan yang biasa dipergunakan untuk menyatakan
persahabatan yang paling akrab dan mesra. Namun demikian, Ia berharap
memberikan suatu peringatan kepada Yudas, yang pada saat itu sungguh
tengah mencelupkan tangannya ke dalam pinggan bersama Juruselamat kita,
untuk membagikan selada. Yesus melanjutkan perkataannya, “Anak Manusia
memang akan pergi,” kata-Nya, “sesuai dengan yang ada tertulis tentang Dia,
akan tetapi celakalah orang yang olehnya Anak Manusia itu diserahkan. Adalah
lebih baik bagi orang itu sekiranya ia tidak dilahirkan."
Para rasul sungguh amat terguncang, masing-masing dari mereka berseru,
“Bukan aku, ya Tuhan?” sebab mereka semua sadar benar bahwa mereka tidak
sepenuhnya paham akan perkataan Yesus. Petrus mencodongkan tubuhnya ke
arah Yohanes, lewat belakang Yesus, dan membuat isyarat kepada Yohanes
untuk menanyakan kepada Tuhan kita siapakah gerangan pengkhianat yang
dimaksud, sebab, karena sering ditegur oleh Tuhan kita, ia gemetar kalau-kalau
dialah yang dimaksud dengan pengkhianat itu. Yohanes duduk di sebelah
kanan Yesus, dan karena mereka semua duduk bersandar pada tangan kiri
mereka, sementara tangan kanan dipergunakan untuk makan, kepala Yohanes
begitu dekat pada dada Yesus. Karenanya, ia menyandarkan kepalanya pada
dada-Nya dan bertanya, “Tuhan, siapakah itu?” Aku tidak melihat Yesus
mengatakan kepadanya dengan bibir-Nya, “Dialah itu, yang kepadanya Aku
akan memberikan roti, sesudah Aku mencelupkannya.” Aku tidak yakin apakah
Ia membisikkan kepadanya, tetapi Yohanes memahaminya, ketika Yesus
mencelupkan roti, yang dibungkus dengan selada, dan memberikannya dengan
lembut kepada Yudas, yang juga bertanya: “Bukan aku, ya Tuhan?” Yesus
memandang kepadanya dengan tatapan kasih dan menjawab dengan ungkapan
umum. Di kalangan bangsa Yahudi, memberikan roti yang telah dicelupkan
merupakan tanda persahabatan dan kepercayaan; dalam peristiwa ini Yesus
memberikan potongan roti kepada Yudas guna memperingatkan dia, tanpa
menyatakan kesalahannya di hadapan yang lain. Tetapi, hati Yudas telah
terbakar murka, dan sepanjang perjamuan, aku melihat suatu sosok kecil
mengerikan duduk di kakinya, kadang-kadang sosok itu naik hingga ke hatinya.
Aku tidak melihat Yohanes mengulangi kepada Petrus apa yang telah
diketahuinya dari Yesus, tetapi sorot matanya menyatakan bahwa ia beku
dicekam ketakutan.
Pembasuhan Kaki

sumber : “The Dolorous Passion of Our Lord Jesus Christ from the Meditations of Anne
Catherine Emmerich”

Diperkenankan mengutip / menyebarluaskan artikel di atas dengan mencantumkan:


“diterjemahkan oleh YESAYA: www.indocell.net/yesaya”

Pagi ini, kita bersuka bersama dunia, karena Yesus yang telah mati sudah bangkit,

hidup, dan menang. Dia menang atas maut. Kita diampuni. Dan semoga

pengampunan itu juga memampukan kita untuk hidup bebas dari segala dosa

bersama Dia yang sekarang menjadi alasan hidup kita yang baru. Arahkanlah hatimu

pada Allah dan terimalah berkat-Nya: Kasih karunia dan damai sejahtera dari Allah

Bapa, di dalam Yesus kristus dan persekutuan dengan Roh-Nya yang kudus senantiasa
melimpah dalam hati dan pikiran kita sampai selama - lamanya. Halleluyah (2x) Amin

POS 1 ( POSKO PERSIAPAN )


1. NY. DAMARIS PETRUS LINTHIN
2. NY. YULIANTI LAPU’

KEGIATAN :

1. penjelasan mengenai via dolorosa, bahwa Via Dolorosa berasal dari bahasa Latin yang berarti Jalan
Kesengsaraan atau Jalan Penderitaan. Sebenarnya Via Dolorosa merupakan sebuah jalan di Kota
Yerusalem Kuno. Jalan ini adalah jalan yang dilalui Yesus sambil memanggul salib menuju tempat
penyalibannya. Via Dolorosa memiliki makna yang mendalam di hati umat Kristen karena “jalan”
yang dianggap paling hina itu harus ditempuh oleh Tuhan Yesus demi menyelamatkan umat manusia
dari kuasa dosa. Sungguh sebuah pengorbanan yang tak ternilai harganya. Demi cintanya akan
manusia, Tuhan rela mengorbankan nyawaNya. Namun, oleh bilur-bilurnya, manusia beroleh
pengampunan dan pembebasan dari hukuman maut. di Bukit Kalvari atau Golgota.

Hari ini kita akan mengingat bahkan merasakan kembali bagaimana perjalanan penuh penderitaan
yang dialami oleh Yesus sebelum Ia disalibkan sampai akhirnya Ia bangkit dari kematian melalui
perenungan via dolorosa. Karena itu siapkan hati dan fikiran kita untuk menjalaninya.

2. Menyanyi : kj 157 : INSAN TANGISI DOSAMU


INSAN TANGISI DOSAMU, INGATLAH KRISTUS MENEMPUH
JALAN PENUH SENGSARA, DAN BAGAI HAMBA TERENDAH
IA KOSONGKAN DIRINYA, MENJADI PERANTARA
YANG MATI DIHIDUPKANNYA, YANG SAKIT DISEMBUHKANNYA
YANG HILANG IA CARI, BERKORBAN DIRI AKHIRNYA
MEMIKUL DOSA DUNIA, DIATAS KAYU SALIB

3. BERDOA UNTUK KESIAPAN HATI MEMULAI KEGIATAN VIA DOLOROSA

SILAHKAN MENUJU POS BERIKUTNYA

2. POS PERJAMUAN PASKAH


NY. MARIA TASIK
NY. SURYANI DANIEL MILA
NY. SARTIN DANIEL PASOLORAN

KEGIATAN : ( SIAPKAN POTONGAN ROTI DAN AIR DALAM SLOKI )

1. PESERTA DUDUK MELINGKAR

2. MEMBACA ALKITAB ( MATIUS 26: 20-29)

3. Yesus menjadikan Perjamuan makan malam terakhir sebagai sarana untuk bersekutu
secara khusus dengan murid-muridNya, karena Ia menyadari beberapa jam setelah itu Ia
harus masuk kedalam penderitaan. Sebuah kenyataan yang sangat berat diungkapkan
yesus pada malam itu bahwa yang menyerahkannya untuk disalibkan adalah murid-Nya
sendiri. Hal itu membuat para murid bersedih. Adanya pengkhianat dalam lingkup terdekat
Tuhan Yesus bukanlah karena Tuhan Yesus kecolongan atau salah didik. Sejak awal Tuhan
Yesus sudah tahu bahawa yudas akan menyerahkannya tetapi kita lihat… tidak sekalipun
Yesus mengungkapkannya kepada siapapun karena Dia tidak pernah mendidik dengan
cara memaksa, Dia sudah memberikan prinsip kebenaran dan Dia memberi manusia
kebebasan, apakah akan setia atau sebaliknya.
Menyadari saat – saat kematian-Nya semakin dekat, Ia mengajak para murid untuk
perjamuan Paskah yang lazim di lakukan saat merayakan Paskah di kalangan umat Yahudi
Yesus menggunakan roti yang tidak beragi yang melambangkan tubuhNya, dan air buah
anggur untuk melambangkan darahNya. Melalui perjamuan Paskah ini, Yesus mengadakan
Perjamuan Suci, yang selalu kita peringati sampai sekarang sebagai tanda peringatan akan
pengampunan dosa yang sudah Yesus Kristus anugerahkan. Maka, ketika kita makan roti
dan meminum anggur saat perjamuan kudus, kita melakukannya sebagai peringatan
(memorial) akan kematian Yesus (1 Korintus 11:26).
Saat ini kita akan melakukan perjamuan kasih… Roti dan air yang ada didepan kita hanya
untuk mengingatkan kita bahwa Yesus pernah melakukan ini…. Ambillah, makanlah dan
minumlah ( bagikan roti, lalu air ) satu pelajaran berharga bagi kita dari peristiwa ini
adalah :
kebersamaan khususnya dalam keluarga itu sangat perlu, jawablah satu pertanyaan ini
dalam hati kita masing-masing… seberapa sering kita duduk makan atau berbagi cerita
bersama-sama dengan keluarga kita? Lihatlah Yesus Sampai malam terakhir menjelang
penyaliban pun, Dia meluangkan waktu makan Paskah bersama dengan para murid.
2. Saat Teduh…berikan kesempatan peserta merenungkan apa yang telah di lakukan…
3. siahkan melanjutkan ke pos berikutnya..

3. POS PEMBASUHAN KAKI ( SIAPKAN BASKOM BERISI AIR DAN SEBUAH SERBET )
NY. ESTER TUPA
NY. MINCE YANSEN
NY. YULIANTI NATAL
NY. ESTER YOHANIS SARLAN

1. Baca : YOH : 13 : 1-20


PROLOG
2. Tindakan Tuhan Yesus membasuh kaki para murid-Nya merupakan demonstrasi tentang
sikap kerendahhatian dan sikap melayani. Dengan membasuh kaki para murid-Nya,
Tuhan Yesus tidak mempertahankan status-Nya sebagai Allah yang harus dipuji dan
disembah, melainkan bersedia merendahkan diri-Nya dan menjadi Manusia. Dia tidak
menempatkan diri sebagai Manusia berstatus sosial tinggi (sebagai "Bos") yang menuntut
untuk dihargai dan dilayani, tetapi menempatkan diri sebagai Manusia berstatus sosial
rendah, yaitu sebagai seorang Hamba yang melayani manusia.
Pergumulan Simon Petrus yang menolak untuk dibasuh kakinya mencerminkan
pergumulan orang Kristen pada masa kini. Di satu sisi, kita sadar bahwa tidak patut bila
kita menuntut untuk dilayani, bahkan seharusnya kita melayani orang lain. Di sisi lain,
susah bagi kita untuk menanggalkan keegoisan kita dan mulai melayani orang lain
dengan kerendahhatian. Kadang-kadang kita ingin melayani sebagai hamba, tetapi kita
juga ingin dihargai sebagai seorang bos. Status sebagai hamba Tuhan pun kadang-kadang
tidak dikaitkan dengan sikap melayani, tetapi dikaitkan dengan status yang tinggi dalam
jemaat. Pada umumnya, orang Kristen senang menyebut dirinya sebagai seorang "hamba
Tuhan" dalam doanya, tetapi orang yang sama banyak yang merasa tersinggung bila
menganggap dirinya diperlakukan sebagai seorang hamba oleh orang lain. Kita harus
menyadari bahwa hamba Tuhan yang sejati adalah "hamba manusia" juga (2 Korintus
4:5).
3. Ajak peserta untuk saling membasuh kaki sebagai symbol kesediaan untuk saling
melayani dalam kerendahan hati seperti teladan Yesus.
Silahkan menuju pos berikutnya…

4. POS TAMAN GETSEMANI


NY. MARYAM FERY ANDUA
NY. DINA BIDANG
NY. YOHANIS OMBI
NY. SRI ENDAHWATI

1. BACA LUKAS 22 : 39-46


PROLOG
2. Yesus memberi teladan bahwa berdoalah ketika menghadapi pergumulan hidup.
Pada saat itu Yesus sedang bergumul agar cawan itu dilalukan dari pada-Nya, Ia
minta bukan kehendak-Nya yang jadi, Yesus menyerahkan kepada kehendak
Bapa-Nya. dikatakan dalam pembacaan kita : “Ia sangat ketakutan dan makin
bersungguh-sungguh berdoa. Peluh-Nya menjadi seperti titik-titik darah yang
bertetesan ke tanah”. Apakah doa Yesus dijawab? Jawabannya adalah Ya, Doa-
Nya dijawab bukan dengan menyingkirkan cawan itu tetapi dengan memberi
kekuatan untuk meminumnya. Dan terutama melalui kebangkitan-Nya dari
maut. Allah Bapa memberi kekuatan kepada-Nya. Luk 22:43 Maka seorang
malaikat dari langit menampakkan diri kepada-Nya untuk memberi kekuatan
kepada-Nya. Yang Yesus perlukan saat itu adalah KEKUATAN. Doa memberi kita
kekuatan dalam menghadapi pergumulan. Ketika kita menghadapi persoalan
hidup, mari kita berdoa karena doa sumber kekuatan menghadapi masa sulit.
3. Ajak peserta untuk berdoa ( buatlah mereka duduk melingkar dan secara
bergantian menyampaikan doanya dengan bersuara… )
Silahkan melanjutkan ke pos berikutnya

Pos 5 ( pos jumat agung )


1. NY. YULIANA DOMINGGUS
2. NY. MILA ADRIANI
3. NY. CHRISTINA ( MAMA FIKA )
1. nyanyikan lagu nkb 85 “ karna kasih-Nya “
MENGAPA YESUS TURUN DARI SORGA
MASUK DUNIA G’LAP PENUH CELA
BERDOA DAN BERGUMUL DALAM TAMAN
CAWAN PAHIT PUN DIT’RIMANYA
MENGAPA YESUS MENDERITA DI DERA
DAN MAHKOTA DURI PUN DIPAKAINYA
MENGAPA YESUS MATI BAGI SAYA?
KASIHNYA.. YA KARNA KASIHNYA

Saat teduh…. Ajak peserta tundukkan kepala, lalu Baca puisi dibawah ini secara
perlahan

Jumat Agung. Hari dimana Tuhan kita disalibkan.


Hari dimana pembrontakan manusia mencapai puncaknya.
Hari dimana manusia memperlihatkan kesombongannya
dengan menyalibkan Tuhan Sang pencipta.
ini adalah hari yang bermuram durja.
Tak ada senyum atau tawa…
Hari ini Tuhan Yesus disalibkan.
Di gantung di balok kayu yang kasar.
Dipaku dengan paku yang berkarat.
Tanpa ada rasa ampun ataupun belas kasihan.
Tapi hari ini nyata bagi dunia betapa besar kasih Tuhan.
Ia rela mati bukan untuk makhluk angkasa yang tidak kita kenal.
Bukan untuk makhluk halus yang kita tidak tahu.
Ia rela mati hanya untuk kita. Manusia yang penuh dosa.
Ia menebus dosa kita, Dosa keangkuhan kita, kesombongan kita, Kejahatan kita,
Ketidaktaatan kita, Kekerasan hati kita, Pemb’rontakan kita, Iri dengki,
kebohongan bahkan penipuan, semua ada dalam pengampunan-Nya.

Pos 6 ( kebangkitan )

Pak pendeta…

Pos 7 ( POS KOMITMEN )


NY. SARCE FRANS
NY. KRISTINA ( MAMA YUSTIN )

INI ADALAH POS TERAKHIR…

1. AJAK PESERTA DISKUSI RINGAN TENTANG PERJALANAN DARI POS PERTAMA SAMPAI
POS KEENAM… ( DENGARKAN TANGGAPAN MEREKA APAKAH MENYENANGKAN,
MENYEDIHKAN, MEMBOSANKAN ATAU YANG LAIN )

2. BERIKAN WAKTU KEPADA KELOMPOK INI UNTUK MEMBUAT SEBUAH KOMITMEN DARI
PERJALANAN VIA DOLOROSA YANG TELAH MEREKA LALUI, BISA DALAM BENTUK LAGU
( PILIHAN LAGU BOLEH DARI DAFTAR KIDUNG PUJIAN, ATAU DARI LAGU ROHANI YANG
LAIN ATAU MENCIPTAKAN LAGU SENDIRI ), BISA DALAM BENTUK PUISI, ATAU DALAM
BENTUK LAIN… NANTI PADA SAAT BERKUMPUL KEMBALI DI KELOMPOK BESAR
MEREKA AKAN MENGUNGKAPKAN KOMITMEN INI. ( WAKTU 5 MENIT )

3. SILAHKAN KEMBALI KE KE TEMPAT SEMULA.


TATA IBADAH PASKAH PWGT
JEMAAT BUKIT AMAL TARAKAN TAHUN 2019

PERSIAPAN Organis (instrumentalia) : NKB 83 “ NUN DIBUKIT YANG JAUH “


PL : ( MEMBACA PROLOG )
Kematian yang menghidupkan…
sejenak mari kita mengingat semua yang telah terjadi…
Bukankah dunia semakin menghadirkan begitu banyak kekuatiran, kecemasan bahkan ketakutan…
silih berganti bencana menghampiri…
begitu banyak manusia yang tidak lagi memanusiakan sesamanya… bertindak atas nama kebenaran
yang palsu… yang mendatangkan duka bagi mereka yang lain.
apakah sudah tidak ada lagi harapan?
jangan takut….
kini mari arahkan pandangan kita kepada peristiwa itu…
ketika Yesus berjuang seorang diri…
di tengah keramaian… suara gemuruh… orang-orang bersorak baginya…. bukan memuji tapi menghujat,
ketika bagi para murid semua telah selesai…. telah hilang percuma… yang ada hanya gelap, hanya
mampu bersembunyi…
namun…
fajar menyingsing di hari ketiga… para wanita menjadi saksi
kubur tak mampu menahannya …
Para Imam terdiam tak mampu bersuara, tak bisa menghasut lagi…
Ia bangkit tanda Ia menang
mengganti kecemasan, ketakutan menjadi sukacita, pembebasan, dan kebebasan dari tangan orang-
orang jahat…. dunia beroleh selamat, seperti yang telah di janjikan-Nya…
dari kematian kita beroleh kehidupan.

( PROSESI PELAYAN MEMASUKI RUANG IBADAH)

LT : saatnya kita nyatakan sukacita itu, mari berdiri dan nyanyikan pujian “Kristus Bangkit, Soraklah”
KJ 188 “ KRISTUS BANGKIT SORAKLAH “
Kristus bangkit soraklah, Haleluya ;
Bumi, sorga bergema Haleluya
Berbalasan bersyukur, haleluya ;
Muliakan Tuhan-mu, haleluya
Karya KasihNya genap, haleluya ;
KemenanganNya tetap, Haleluya ;
Surya s’lamat jadi t’rang, Haleluya ;
Takkan lagi terbenam, Haleluya
Kuasa kubur menyerah, Haleluya
Dan neraka takluklah, Haleluya
Kristus jaya atas maut, Haleluya
Dan terbukalah Firdaus, Haleluya
VOTUM DAN SALAM
PF : Ibadah ini berlangsung dalam nama Bapa, Anak dan Roh Kudus
J : Amin
PF : Selamat Paskah bagi kamu saudara-saudaraku, Tuhan telah bangkit. Haleluya!
J : Selamat Paskah juga bagimu, Sungguh Tuhan telah bangkit. Haleluya!

(Jemaat duduk)
LT : Hanya bagiNya patut kita naikkan segala pujian dan sembah untuk kemuliaanNya, besarlah
segala perbuatan tanganNya untuk kita umat yang dikasihiNya.
( MENYANYI MAZMUR 98 : 1 -2 )
NYANYIKANLAH NYANYIAN BARU:
TUHAN DI MULIAKANLAH!
DAMAI SEJAHT’RA BAGI KAMU
T’LAH DATANG DARI TANGANNYA!
DINYATAKANNYA KEADILAN
DIMUKA BANGSA DUNIA
MENGINGAT KASIH PERJANJIAN
TERHADAP KAUM PILIHANNYA
BERSORAK-SORAI BAGI DIA
HAI BUMI BERGEMBIRALAH!
BERMAZMUR BAGI YANG SETIA
HAI SEGENAP MANUSIA!
GAMBUS, KECAPI DAN NAFIRI
BUNYIKANLAH DENGAN SERU
BIAR SEMUA MENGIRINGI
PUJIAN BAGI RAJAMU!

PENGAKUAN DOSA DAN BERITA ANUGERAH


PF : Ya Tuhan… saat kami merayakan Paskah, seharusnya kami sungguh bersukacita karena
kemenangan Tuhan atas maut yang merupakan kemenangan kami juga. Tetapi kenyataan-
kenyataan hidup yang pahit, kadang membuat kami meragukan penyertaan dan kasih Tuhan..
J : (Menyanyi) PKJ O43 : 1
TUHAN, KAMI BERLUMURAN DOSA,
TUHAN SUDILAH AMPUNI KAMI
PF : Ya Yesus, kebangkitan-Mu menyadarkan kami, bahwa kemanusiaan kami sungguh berharga.
Namun kami melalaikan hal itu. Banyak kaum perempuan menyia-nyiakan hidupnya dengan cara
yang tidak benar, terlibat prostitusi, terjerat dengan minuman keras, obat-obatan terlarang dan
pola hidup yang tidak sehat
J : (Menyanyi) PKJ O43 : 1
TUHAN, KAMI BERLUMURAN DOSA,
TUHAN SUDILAH AMPUNI KAMI
PF : Tuhan yang mengasihi kami, seharusnya kami semakin meyakini, bahwa Engkau sudah
memenangkan kami dengan kebangkitanMu, tetapi ketika kami menderita… kami lebih sering
mengandalkan manusia daripada Tuhan, ampuni dan kasihanilah kami..
J : (Menyanyi) PKJ O43 : 1
TUHAN, KAMI BERLUMURAN DOSA,
TUHAN SUDILAH AMPUNI KAMI
BERITA ANUGERAH
PF : Basuh dan bersihkanlah dirimu, jauhkanlah perbuatan-perbuatanmu yang jahat dari depan mata-
Ku. Berhentilah berbuat jahat, belajarlah berbuat baik: usahakanlah keadilan, kendalikanlah
orang kejam; belalah hak anak-anak yatim, perjuangkanlah perkara janda-janda! Marilah kita
berperkara! –firman Tuhan—sekalipun dosamu merah seperti kirmizi, akan menjadi putih
seperti salju: sekalipun berwarna merah seperti kain kesumba, akan menjadi putih seperti bulu
domba. ( mazmur 1 : 16 – 18 )
Menyanyi ( kj 387 : 1 – 3 ) “KU HERAN ALLAH MAU MEM’BRI
‘KU HERAN ALLAH MAU MEM’BRI RAHMAT-NYA PADAKU
DAN KRISTUS SUDI MENEBUS, YANG HINA BAGAIKU
REFF. NAMUN ‘KU TAU YANG KU PERCAYA DAN AKU YAKIN KAN KUASA-NYA
IA MENJAGA YANG KU TARUHKAN HINGGA HARI-NYA KELAK
‘KU HERAN, OLEH RAHMAT-NYA, HATIKU BERIMAN
DAN OLEH KUASA SABDA-NYA JIWAKU PUN TENT’RAM
‘KU HERAN OLEH ROH KUDUS, ‘KU SADAR DOSAKU
DAN DALAM FIRMANKU KENAL, SIAPA PENEBUS

DOA PEMBACAAN ALKITAB


PEMBACAAN ALKITAB
MEMORI DUKA ( PUISI ) : “ Bahasa Seorang Ibu “
KHOTBAH PASKAH

PERSEMBAHAN
LT : Jemaat Tuhan yang kekasih....Firman Tuhan berkata : “Mengucap syukurlah dalam segala hal,
sebab itulah yang dikehendaki Allah di dalam kristus Yesus bagi kamu” ( 1 tesalonika 5 : 18 )
Karena itu dalam semangat kehidupan baru yang telah kita peroleh melalui kebangkitan
Kristus, marilah kita memberikan persembahan syukur dengan sukacita.
Menyanyi : KJ 450 “ HIDUP KITA YANG BENAR “
Hidup kita yang benar haruslah mengucap syukur.
Dalam Kristus bergemar; janganlah tekebur.
#Reff:
Dalam susah pun senang; dalam segala hal
Aku bermazmur dan ucap syukur; itu kehendakNya!
Biar badai menyerang, biar ombak menyerang,
aku akan bersyukur kepada Tuhanku.
#Reff:
Apa arti hidupmu? Bukankah ungkapan syukur,
kar'na Kristus, Penebus, berkurban bagimu!
#Reff:
Bertekun bersyukurlah hingga suaraNya kaudengar:
"Sungguh indah anakKu, ungkapan syukurmu."
#Reff:
Tuhan Yesus, tolonglah, sempurnakan syukurku.
Roh Kudus berkuasalah di dalam hidupku!
#Reff:
DOA SYUKUR / DOA SYAFAAT / DOA BAPA KAMI

PENGUTUSAN DAN BERKAT


PENGUTUSAN ( BERDIRI )
PF : Seperti para wanita yang pertama kali menjadi saksi kebangkitan Kristus, dan penuh keberanian
memberitakannya kepada para murid yang lain, kita pun diberi kuasa oleh Roh Kudus untuk
berani menyaksikan kepada keluarga bahkan setiap orang yang kita jumpai dalam kehidupan
kita bahwa sungguh kebangkitan Kristus telah mengubah hidup kita.
MARI SEBARKAN INJIL KE SELURUH DUNIA
MARI KABARKAN NAMA YESUS MAHA MULIA
BESAR KASIHNYA BAGIKU, DAN BAGI KITA SEMUA
DIA MATI BAGI UMAT MANUSIA
REFF. MARI SEBARKAN, HAI MARI WARTAKAN
KESELAMATAN OLEH TUHAN TIADA TERPERI
DAN TERUSKAN SERTA BERITAKAN
DAMAI ILLAHI DALAM YESUS DIBERI

BUKALAH HATIMU, MARI TERIMA DIA


BUANGLAH CONGKAKMU DAN TETAPLAH PERCAYA
DEKAPLAH YESUS TUHANMU, AGAR HIDUPMU BERSERI
S’GALA PUJI BAGI TUHAN DIBERI
BERKAT
PF : TUHAN MEMBERKATI ENGKAU DAN MELINDUNGI ENGKAU, TUHAN MENYINARI ENGKAU
DENGAN WAJAHNYA DAN MEMBERI ENGKAU KASIH KARUNIA, TUHAN MENGHADAPKAN
WAJAHNYA KEPADAMU DAN MEMBERI ENGKAU DAMAI SEJAHTERA
J : Amin
PL : saatnya kita akhiri ibadah ini dan kembali dalam keseharian kita… kiranya berita sukacita paskah
lewat firmannya hari ini sungguh meneguhkan kita untuk selalu percaya dan teguh melangkah dalam
janjinya dan semakin setia melayani tuhan dalam berbagai peran yang kita lakukan setiap waktu.

HIDUP INI ADALAH KESEMPATAN


HIDUP INI UNTUK MELAYANI TUHAN
JANGAN SIA-SIAKAN WAKTU YANG TUHAN BRI
HIDUP INI HARUS JADI BERKAT
OH TUHAN PAKAILAH HIDUPKU
SELAGI AKU MASIH KUAT
BILA SAATNYA NANTI
KU TAK BERDAYA LAGI
HIDUP INI SUDAH JADI BERKAT
HIDUP INI ADALAH KESEMPATAN
HIDUP INI UNTUK MELAYANI TUHAN
JANGAN SIA-SIAKAN WAKTU YANG TUHAN BRI
HIDUP INI HARUS JADI BERKAT
MEMORI DUKA “ BAHASA SEORANG IBU “

YESUS TUHANKU, IZINKAN AKU MEMANGGIL-MU “ ANAK “


KARENA ENGKAU LAHIR DARI RAHIM SEORANG IBU
MENYUSU DAI SEORANG IBU..
DAN DIBUAI DALAM PENGKUAN SEORANG IBU

ANAK-KU! TAK KUASA AKU MELIHAT DERITA-MU


DIPERLAKUKAN SEPERTI PENJAHAT!
PADAHAL YANG ENGKAU TABUR HANYALAH KEBAIKAN DAN BERKAT
DIPERLAKUKAN DENGAN KASAR!
PADAHAL ENGKAU MENJAMAH SEMUA ORANG DENGAN KELEMBUTAN
ENGKAU DINISTA, DIHINA TANPA PERIKEMANUSIAAN
PADAHAL ENGKAU SEDANG MENGANGKAT MARTABAT KEMANUSIAAN

ANAK-KU! CAMBUK YANG MENDERA TUBUHMU YANG SUCI


SERASA MELUMPUHKAN SEMUA PERSENDIANKU
MENEBARKAN RASA SAKIT PADA SEKUJUR TITIK RASA TUBUHKU
AKU MENJERIT DALAM HATI… AIR MATAKU BEREDERAI TIADA HENTI….
BEGITULAH BAHASA SEORANG IBU…
YANG ANAKNYA SEKARAT DI DEPAN MATANYA

HAI LANGIT! TIDAKKAH ENGKAU MELIHAT KENGERIAN INI?


KAYU PALANG YANG MENGGANTUNG ANAK-KU ANTARA LANGIT DAN BUMI..
PAKU-PAKU RAKSASA YAG MEROBEK-ROBEK TUBUH ANAK-KU…
DARAHNYA YANG SUCI TERCURAH DENGAN TERIAKAN TANPA SALAH,
DAN KAU DIAM SERIBU BAHASA..
TIDAK MENANGGAPI JERITAN MEMELAS DARI ANAK-KU
“ ELI, ELI, LAMA SABAKHTANI…. YA ALLAHKU, ALLAHKU, MENGAPA ENGKAU MENINGGALKAN AKU “

ANAK-KU! SEMUANYA MENINGGALKAN ENGKAU…


HANYA AKU YANG TINGGAL DENGAN TANGISAN
NAMUN…
ENGKAU MENENGURKU DENGAN ANEH :
“JANGAN TANGISI AKU, TANGISILAH DIRIMU SENDIRI”
ANAK-KU, TIDAKKAH ENGKAU MENGERTI BAHASA IBU ?

1. penjemput tamu

- Ibu Mince Mangera

- ibu petrus l. sanggaria

- Ibu Darmawati S.L

- Ibu Herny Rusen

2. mc

- Ibu Yulianti Lapu

3. liturgis

- Ibu Sarce Mely Payung

- Ibu Maryam Sri bayani

4. kantoria

- Ibu Kristina Sarambu

- Ibu Lina Samin

4. pembawa pundi

- ibu Sartin Mety Payung

- Ibu Paulina
- Ibu Ribka Ali

SUSUNAN ACARA :

1. PEMBUKAAN

2. LAPORAN KETUA PANITIA

3. IBADAH PASKAH

4. SAMBUTAN

1. KETUA PWGT BUKIT AMAL

2. KETUA PWGT KLASIS IBU BETHY MARIANA, S.Kep.ns

4. ISTIRAHAT / DOA BERKAT

5. PENUTUP

Anda mungkin juga menyukai