Anda di halaman 1dari 76

ANEMIA

Anemia merupakan penurunan massa eritrosit sehingga tidak


mampu menjalankan fungsinya untuk membawa oksigen yang
cukup ke jaringan perifer.
KLASIFIKASI DERAJAT ANEMIA

https://apps.who.int/iris/bitstream/handle/10665/85839/WHO_NMH_NHD_MNM_11.1_eng.pdf?ua=1
Anemia Defisiensi

KLASIFIKASI ANEMIA
Besi

SI ↓
Anemia Penyakit
Kronik
Mikrositik

Thalasemia
MCV (Mean Corpuscular Volume)
SI N/↑
: normal range (80-100 fl)
Anemia
Sideroblastik

Anemia Hemolitik

Retikulosit ↑
Anemia
Anemia Perdarahan
Normositik

Anemia aplastik,
Retikulosit N/↓ keganasan, dll

Anemia def Folat

Megaloblastik

Makrositik Anemia def B12

Non Megaloblastik
ANEMIA DEFISIENSI BESI (4A)

Keluhan : Faktor Risiko :


Lemah Ibu hamil
Letih Remaja putri
Lesu Status gizi kurang
Lelah Faktor ekonomi kurang
Penglihatan berkunang Infeksi Kronik
Pusing Vegetarian
Telinga berdenging
Penurunan berat badan
Sesak napas
ANEMIA DEFISIENSI BESI
Pemeriksaan Fisik :
Gejala umum : pucat (dapat terlihat
pada konjungtiva, mukosa mulut, telapak
tangan, jaringan bawah kuku)

Gejala anemia defisiensi besi :


Disfagia, atrofi papil lidah, stomatitis
angularis, koilonikia
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Laboratorium :
Pemeriksaan Darah Perifer Lengkap
Pemeriksaan Apusan Darah Tepi
Feses rutin
Pemeriksaan Khusus :
SI, TIBC, ferritin
NILAI NORMAL PEMERIKSAAN KHUSUS
Serum Iron/Kadar Besi Serum : Kadar besi normal adalah 60 – 150 µg/dL
Ferritin : Nilai normal ferritin adalah 40 – 200 µg/dL
TIBC (TotaL Iron Binding Capacity) : Kadar normal TIBC adalah 300 – 360 µg/dL
FASE ANEMIA DEFISIENSI BESI
TERAPI
Terapi pasien dengan anemia defisiensi besi dapat berupa :
1. Preparat Besi Oral/Parenteral
2. Transfusi Darah/PRC : dilakukan pada pasien dengan anemia berat (Hb <7 g/dL),
atau hemodinamik tidak stabil, perdarahan aktif
TERAPI BESI ORAL
Terapi besi oral dengan dosis 3-6 mg/kgBB dibagi 2-3 kali pemberian
Pilihan sediaan :

http://pionas.pom.go.id/ioni/bab-9-gizi-dan-darah/91-anemia-dan-gangguan-darah-lain/911-anemia-defisiensi-besi
INTERAKSI MAKANAN/OBAT
Mengurangi penyerapan : Meningkatkan penyerapan :
Kalsium (susu, suplemen, keju), Oksalat, Vit C/Asam askorbat
Fitat (whole grain, sereal, kedelai, (suplemen/makanan tinggi vit C), Vit A
kacang), Tanin/polifenol (teh, kopi, wine),
antasida, PPI
EVALUASI TERAPI
Evaluasi dilihat dengan adanya perbaikan klinis dan laboratoris.
Lab :
Peningkatan retikulosit, Hb, dan Ht
Terjadi kenaikan retikulosit maksimal 8%-10% pada hari kelima sampai kesepuluh
terapi
Peningkatan hemoglobin (rata-rata 0,25-0,4 mg/dL/hari) dan kenaikan hematokrit
(rata-rata 1% per hari) selama 7-10 hari pertama.
Hb kembali normal dalam 4-10 minggu
Terapi besi oral diteruskan hingga 2-3 bulan setelah Hb normal
EFEK SAMPING
Edukasi pasien mengenai efek samping yang mungkin dirasakan oleh pasien saat pengobatan
dengan preparat besi oral :
Mual
Muntah
Diare
Konstipasi
Nyeri epigastrik
Heartburn
Buang air besar kehitaman
Alergi
PROGRAM SUPPLEMENTASI BESI ANAK

Rekomendasi IDAI Supplementasi Besi untuk Anak


ANEMIA PADA IBU HAMIL
Tatalaksana ADB pada ibu hamil diberikan tablet tambah darah yang berisi 60 mg
besi elemental dan 250 mcg asam folat.
Terapi diberikan 3 kali sehari, pantau pada 90 hari, jika perbaikan, lanjutkan
pemberian hingga 45 hari pasca persalinan
ANEMIA MEGALOBLASTIK
Ditandai dengan terbentuknya megaloblast (MCV>100 fl)
Hal ini terjadi karena adanya gangguan sintesis DNA yang menyebabkan inhibisi
pembelahan sel.
ANEMIA MEGALOBLASTIK
Defisiensi Vitamin B12 Defisiensi Asam Folat
Vitamin B12 merupakan mikronutrien yang dapat Asam folat terkandung dalam berbagai makanan seperti
ditemukan pada makanan daging, ikan, telur, dan produk sayuran hijau, buah, daging, dan hati. Tubuh biasanya
susu. Vitamin B12 dalam tubuh berikatan dengan faktor akan menyimpan asam folat yang telah diabsorpsi sebanyak
intrinsik, kemudian diabsorpsi di ileum. Tubuh akan 5 mg di liver untuk persediaan 3-4 bulan.
menyimpan vitamin B12 sebesar 2-3 mg di liver. Defisiensi
vitamin B12 dapat disebabkan oleh : Asam folat diabsorpsi di jejunum melalui difusi pasif
dan active uptake. Defisiensi asam folat dapat disebabkan
Asupan yang kurang : misalnya pada pasien malnutrisi atau oleh :
individu vegan
Defisiensi nutrisi : diet yang buruk, alkoholisme
Malabsorpsi karena tidak ada faktor intrinsik : misalnya
pada anemia pernisiosa atau pasien gastrektomi Malabsorpsi : penyakit Celiac, IBD
Kelainan kongenital : misalnya pada defisiensi Peningkatan kebutuhan : hamil, laktasi, hemolisis kronik
transkobalamin II
Obat : methotrexate, trimethoprim, fenitoin
Paparan terhadap nitrit oksida.
Sirosis hepatik
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan Darah Lengkap :
Ditemukan MCV >100 fl
Apusan Darah Tepi :
Megaloblast, neutrofil hipersegmen
Uji Schilling : mengecek defisiensi Vit.
B12
TERAPI
Anemia Defisiensi Vit B12 Anemia Defisiensi Folat
Terapi menggunakan B12 injeksi (IM/SC) Terapi menggunakan asam folat PO,
100-1000 mcg/ hari selama 1 minggu, diberikan dengan dosis 1-5 mg. Biasanya
dilanjutkan per minggu selama 1 bulan. cukup dengan dosis 1 mg/hari.
Lalu tiap bulan.
Biasanya Hb kembali normal dalam 1
bulan.
ANEMIA HEMOLITIK
Extravascular hemolysis: red cells are Intravascular hemolysis: red cells lyse
prematurely removed from the circulation within the circulation, and is less common.
by the liver and spleen. This accounts for
a majority of cases of PNH
HAHemoglobinopathies (sickle cell, AIHA
thalassemias)
Transfusion reactions
Enzyemopathies (G6PD deficiency,
pyruvate kinase deficiency) MAHA
Membrane defects (hereditary DIC
spherocytosis, hereditary elliptocytosis)
Infections
Drug-induced
Snake bites/venom
HEMOLITIK EKSTRAVASKULAR
Defek Intrinsik : Defek Ekstrinsik :
Defek pada membran sel/ Microangiopati
membranopati : Spherositosis herediter
AIHA
Defek pada enzim/enzimopati : G6PD
defisensi Infeksi

Defek pada
hemoglobin/hemoglobinopati :
Thalassemia, Sickle cell
SPHEROSITOSIS HEREDITER
Merupakan penyakit yang diturunkan
secara autosomal dominan (paling
sering).
Diakibatkan gangguan pada sitoskeleton
sel eritrosit, sehingga eritrosit berbentuk
bulat.
PP : tes fragilitas eritrosit/osmotik
TES FRAGILITAS OSMOTIK
Digunakan untuk mengukur ketahanan eritrosit
terhadap hemolisis jika dimasukkan ke dalam
berbagai kadar larutan garam.
The following is a sample set of reference values:
0.50 g/dL NaCl (unincubated): 0%-47.8%
hemolysis (males), 0%-31.1% hemolysis (females)
0.60 g/dL NaCl (incubated): 18.7%-67.4%
hemolysis (males), 10.9%-65.5% hemolysis
(females)
0.65 g/dL NaCl (incubated): 4.4%-36.6%
hemolysis (males), 0.2%-39.3% hemolysis
(females)
0.75 g/dL NaCl (incubated): 0.8%-9.1%
hemolysis (males), 0%-10.9% hemolysis (females)
DEFISIENSI G6PD

G6PD merupakan enzim yang berguna untuk menghasilkan GSH (gluthation tereduksi), yang
berfungsi mencegah kerusakan eritrosit oleh ROS
THALASSEMIA
Thalassemia merupakan penyakit yang Gambaran Klinis :
diturunkan secara autosomal resesif.
Gambaran klinis pasien anemia hemolitik.
Secara klinis dibagi 2 :
Riwayat keluarga positif
Major
Deformitas tulang, fasies coley
Minor
Pada pemeriksaan darah tepi ditemukan
Defek yang terjadi merupakan defek pada gambaran sel target, tear drop cell, Howell
rantai globin dari hemoglobin, sehingga Jolly body.
berdasarkan globin yang terkena, dibagi 2 :
PP gold standar : Hb elektroforesis
Thalassemia alfa : kromosom 11
Thalassemia beta : kromosom 12
GAMBARAN KLINIS
Thalassemia Beta Thalassemia Alfa

Hb Barts disease
Beta Mayor • Hb dengan 4 rantai gamma 
• Anemia berat Sebabkan hydrops fetalis, IUFD
• Transfusi seumur hidup
• Splenomegali, facies cooley
• Lab : anisositosis, poikilositosis, HbH disease
target cell, basophilic • Hb dengan 4 rantai beta 
stippling. Anemia hemolitik (Hb 7-11 g/dL)
kronis, mikrositosis, splenomegaly.

Beta Minor (trait)


• Asimptomatik
• Lab : anemia ringan, Thalassemia alfa minor
mikrositik, sel target, tear • Asimptomatik, anemia ringan
drop cell. • Lab : anemia, mikrositik
hipokromik, sel target
TATALAKSANA
Pada thalassemia minor, pasien biasanya asimtomatik/klinis ringan, bisa diberikan
supplementasi asam folat untuk meningkatkan eritropoesis.
Pada thalassemia major, pasien dilakukan pemberian transfusi rutin.
Selain transfusi pasien juga memerlukan pemberian terapi kelasi besi, untuk mencegah
terjadinya overload besi.
INDIKASI TRANSFUSI PADA THALASSEMIA
Transfusi dilakukan apabila dari pemeriksaan laboratorium terbukti pasien
menderita thalassemia mayor, atau apabila Hb 2 minggu, tanpa adanya tanda
infeksi atau didapatkan nilai Hb >7gr/dL dan dijumpai, gagal tumbuh, dan/atau
deformitas tulang akibat thalassemia.
Transfusi dilakukan dengan target Hb post-transfusi 12-13 g/dL dan Hb pratransfusi
9-10 g/dL.
INDIKASI KELASI BESI PADA THALASSEMIA
Kelasi besi diberikan bila kadar ferritin serum >1000 ng/mL
atau saturasi transferin >70%
atau bila data laboratorium tidak tersedia, maka digunakan estimasi pasien
telah mendapatkan 3-5 liter atau 10-20 kali transfusi PRC.
Tanda dan Gejala :
Frontal bossing
SICKLE CELL ANEMIA Jaundice dan anemis
Hepatosplenomegali
Merupakan akibat mutasi pin point Nyeri pada tulang
pada rantai globin beta, sehingga
bentuk eritosit menjadi bentuk bulan Pembengkakan pada tangan dan kaki
sabit. (hand-foot syndrome

Sickled erithrocyte
Hand-foot
Frontal bossing
syndrome
Mekanisme terjadinya sickle cell

Terapi : Hydroxyurea, tx utama  untuk mengurangi gejala dan veno-occlusive crisis


ANEMIA HEMOLITIK AUTOIMUN (AIHA)
Anemia hemolitik autoimun adalah anemia yang disebabkan karena penempelan
antibodi pada eritrosit, sehingga mengaktifkan proses penghancuran sel melalui
sistem komplemen atau RES.
AIHA
TERAPI
Warm AIHA
• Kortikosteroid : 1-1,5 mg/kgBB per
hari. Dalam 2 minggu akan menunjukan
respon baik (retikulosit meningkat, direk
coomb positif lemah indirek negatif).
Nilai normal dan stabil akan dicapai
pada hari ke 30 sampai hari ke 90.
• Splenektomi : dilakukan bila terapi
steroid tidak adekuat atau tidak bisa
dilakukan penurunan dosis selama 3
bulan.
• Rituximab 100 mg per minggu selama
4 minggu.
• Imunosupressan : azatiophrin 50-200
mg/hari

Tipe Dingin
• Hindarkan dari udara dingin yang
dapat memicu hemolisis.
INFEKSI DENGUE
DENGUE
Infeksi dengue merupakan infeksi yang Masing-masing serotype DENV
disebbakan oleh virus dengue (DENV). memberikan kekebalan spesifik terhadap
serotype tersebut.
DENV merupakan virus ssRNA dari family
flaviviridae.
Terdapat 4 serotype virus dengue
(DENV1, DENV2, DENV3, DENV4).
Dengue virus ditularkan melalui vektor,
nyamuk aedes aegypti atau albopictus
betina.
GEJALA
Demam tinggi mendadak terus menerus
selama 2-7 hari.
Demam pada dengue memiliki pola
bifasik
Gejala nyeri kepala, retroorbita,
myalgia, athralgia
Gejala perdarahan
Gejala kebocoran plasma
DERAJAT DEMAM DENGUE

Infeksi Dengue
DF/DD DHF/DBD
Stabil Syok/DSS
DSS terkompensasi/ DSS tak
DHF I DHF II DHF III terkompensasi/DHF
IV
Perbedaan utama antara DHF dan DF adalah ada/tidaknya tanda
kebocoran plasma, hal ini dapat dinilai dari :
1. Nilai laboratorium Hct : terdapat peningkatan >= 20%
2. Gejala klinis penumpukan cairan seperti ascites dan efusi pleura
3. Adanya nyeri perut dan mual muntah persisten -> menurut WHO ini
sudah menjadi penanda awal adanya kebocoran plasma
Parameter Sirkulasi Stabil Syok Terkompensasi Syok Dekompensasi
Kesadaran Clear and lucid Clear and lucid Perubahan status mental
CRT cepat (<2”) memanjang (>2”) sangat memanjang, kulit
mottled
Ekstremitas hangat dingin dingin dan lembab
kemerahan
volume nadi perifer baik lemah dan halus lemah atau
menghilang
Frekuensi jantung nrmal takikardia takikardia berat,
bradikardia pada syok
lanjut
Tekanan darah normal Tekanan sistolik normal tetapi Hipotensi hingga tidak
tek diastolik meningkat, tek terukur
nadi menyempit (< 20 mmHg)
Frekuensi napas normal takipnea asidosis
metabolik/hiperapnea/
Kussmaul
Diuresis normal cenderung menurun oliguria
TES RUMPLE-LEED/TES TORNIKUET
• Deteksi fragilitas mikrovaskuler
• Pertahankan manset tensimeter pada pertengahan
systole dan diastole selama 5 menit.
(+) Positif apabila terdapat ≥ 10 ptekie/1 inch.

1. NS1 : antigen non struktural untuk replikasi virus


• Dapat dideteksi sejak hari pertama demam.
• Puncak deteksi NS1 : hari ke 2-3 (sensitivitas 75%), dan mulai tidak
terdeteksi pada hari ke 5 dan 6.
2. Untuk membedakan infeksi dengue primer atau sekunder digunakan
pemeriksaan IgM dan IgG anti dengue :
• Infek primer IgM (+) setelah hari ke 3-6 dan hilang dalam 2 bulan, IgG
muncul mulai hari ke 12
• Pada infeksi sekunder IgG dapat muncul sebelum atau bersamaan dengan
IgM.
• IgG bertahan berbulan-bulan dan dapat (+) seumur hidup sehingga
diagnosis infeksi dapat dilihat dari titernya.
TANDA BAHAYA DENGUE
Nyeri perut hebat.
Muntah persisten
Akumulasi cairan secara klinis
Perdarahan pada mukosa
Penurunan kesadaran
Pembersaran hepar
Peningkatan hematokrit diikuti penurunan
trombosit secara cepat.
EXPANDED DENGUE SYNDROME
Demam berdarah dengan manifestasi yang unusual, yaitu adanya keterlibatan
organ seperti hepar, ginjal, jantung dan otak.
Neurologi : ensefalopati, ensefalitis, aseptic meningitis, perdarahan intracranial,
SGB.
Gastrointestinal : hepatitis fulminant, pankreatitis akut, parotitis akut.
Renal : Gangguan ginjal akut, HUS.
Jantung : gangguan konduktivitas, pericarditis, miokarditis
Respirasi : ARDS
Muskuloskeletal : Miositis, rhabdomyolisis
Tatalaksana DBD tanpa syok
Tatalaksana
DSS
MALARIA
MALARIA
Malaria merupakan infeksi parasit Faktor Risiko :
plasmodium yang ditularkan melalui
vektor nyamuk Anopheles sp. 1. Pernah sakit malaria sebelumnya

Plasmodium falciparum, plasmodium 2. Tinggal di wilayah endemis malaria


vivax, plasmodium ovale, plasmodium 3. Riwayat kunjungan 1-4 minggu dari
malariae wilayah endemis malaria
4. Riwayat mendapatkan transfusi
darah
MALARIA
TANDA DAN GEJALA MALARIA
Pasien tampak anemis
Trias Malaria
Pembesaran hepar/lien
Rime (demam meningkat, menggigil)
Ikterik
Akme (demam tinggi, hingga >40oC)
Hematuria
Sudoris (demam turun, berkeringat)
Kaku kuduk
MALARIA FALCIPARUM
Demam timbul intermitten dapat kontinyu,
sering menyebabkan malaria berat.
Disebut juga malaria tropikana
Secara umum siklus
hidup P. knowlesi tidak
MALARIA VIVAX DAN OVALE berbeda dengan
Gejala demam berulang dengan interval plasmodium lainnya,
bebas demam 2 hari. Malaria vivax hanya saja plasmodium
dapat menjadi berat. Disebut juga malaria ini memiliki siklus
tertiana. eritrosit yang paling
singkat yaitu setiap 24
jam

MALARIA MALARIAE
Gejala demam berulang dengan interval
bebas demam 3 hari. Disebut juga malaria
kuartana
PEMERIKSAAN PENUNJANG DIAGNOSTIK
1. Rapid test dengan dipstick, terdapat 2 jenis yaitu pLDH (mendeteksi LDH pada
plasmodium : utk semua spesies) dan PfHRP2 (mendeteksi protein yang spesifik
pada P. falciparum)
2. Apusan darah tebal : pemeriksaan sensitive, membandingkan jumlah parasite
dalam 200 WBC
3. Apusan darah tipis : membedakan spesies, membandingkan jumlah parasite
dalam 1000 RBC
INTERPRETASI APUSAN DARAH TIPIS
• Klue pada apusan darah tipis :
1. P. falciparum : tropozoit cincin >1,
gambaran accole, maurer’s cleft,
gametosit pisang/crescent
2. P. vivax : tropozoit amoeboid,
schuffner’s dot
3. P. ovale : tropozoit oval lebih besar
dari RBC normal, schuffner’s dot
4. P. malariae : tropozoit band dan
schizont rosett, zieman’s dot

Pada apusan darah tebal P. falciparum :


starry-sky pattern
MALARIA BERAT
Ditemukannya Plasmodium falciparum stadium aseksual dengan minimal
SALAH SATU tanda klinis atau lab berikut:

GEJALA KLINIS GAMBARAN LABORATORIUM


1. Perubahan kesadaran (GCS<11) 1. Hipoglikemia (GD <40 mg%)
2. Kelemahan otot 2. Asidosis metabolik
3. Kejang berulang, >2 episode 3. Anemia berat (Hb<7 atau Hct
dalam 24 jam. <15%).
4. Distres pernafasan. 4. Hiperparasitemia (parasite
5. Gagal sirkulasi atau syok, CRT >100.000, >2% eritrosit).
>3 detik. 5. Hipoglikemia (asam laktat >5
6. Jaundice mmol/L)
7. Hemoglobinuria 6. Hemoglobinuria
8. Perdarahan spontan abnormal 7. Gangguan fungsi ginjal (SCr >
9. Edema Paru 3mg%)
TERAPI MALARIA TANPA KOMPLIKASI
Lini Pertama Lini Kedua
(1st line) (2nd line)
Malaria Falsiparum ACT (3 hari) + Primakuin Kina (Quinine) + Primakuin
(dosis tunggal) +
(Doksisiklin/ Tetrasiklin)
Malaria Malariae ACT (3 hari) Kina (Quinine) + Primakuin
+ (Doksisiklin/ Tetrasiklin)
Malaria Vivax / Ovale ACT (3 hari) + Primakuin Kina + Primakuin
(14 hari)
RELAPS ACT (3hari) + Primakuin (14
hari, dosis ditingkatkan)
Hamil trimester 1-3 Trimerster 1 : kina + klindamisin (P. falciparum) dan kina
saja (P vivax, ovale, malariae). Trimester 2/3 : ACT saja
ACT : ARTEMISININ-BASED COMBINATION THERAPY.
Contoh: dihidroartemisinin + piperakuin (DHP) atau artesunat + amodiakuin
DOSIS
Dosis Kina : 10mg/kgBB/kali (3x sehari selama 7 hari)
Dosis Tetrasiklin : 4-5 mg/kgBB/kali (4x sehari selama 7 hari)
Dosis Doksisiklin : 3,5 mg/kgBB/kali (2x sehari selama 7 hari)
MALARIA BERAT
EVALUASI PENGOBATAN
Evaluasi pengobatan pada malaria tanpa komplikasi adalah pemeriksaan apusan
darah kembali pada hari ke 3, 7, 14, 21, 28
Kegagalan Terapi :
TERAPI PROFILAKSIS
TERAPI PROFILAKSI MALARIA
LEPTOSPIROSIS
LEPTOSPIROSIS
Penyakit leptospirosis disebabkan oleh Sumber Penularan
bakteri Leptospira terutama di negara tropis • Hewan adalah tikus (rodent),
dengan kelembaban yang tinggi. Leptospira babi, kambing, domba, kuda,
berbentuk spiral yang menyerang hewan dan anjing, kucing, serangga,
manusia (penyakit zoonosis). burung, kelelawar, tupai dan
landak
Bakteri leptospira masuk ke dalam tubuh • Penularan langsung dari
manusia melalui luka pada kulit atau melalui manusia jarang terjadi selain
mukosa. air banjir, lumpur, sampah,
sayuran mentah, dan buah,
sangat mungkin terkontaminasi
urine hewan yang
mengandung leptospira

Siapa saja yang rentan tertular?


Petani yang bekerja di sawah, pekerja perkebunan, pekerja rumah
potong hewan dan dokter hewan, pekerja laboratorium, mantri
hewan.
LEPTOSPIROSIS
Pemeriksan Fisik Gejala Klinis
• Demam yang muncul
Demam mendadak dan bersifat
Conjuctival suffusion bifasik yaitu demam
remiten tinggi pada fase
Bradikardi awal leptospiremia (3-10
hari) kemudian demam
Nyeri tekan otot, terutama betis dan turun dan muncul saat fase
daerah lumbal imun.
Ronkhi pada auskultasi paru • Sakit kepala, Malaise,
mual, Muntah, fotofobia
Ikterus
• Konjungtival suffusion
Meningismus, hipo atau arefleksia • Rasa nyeri otot, terutama
terutama pada tungkai otot betis
PERJALANAN PENYAKIT
KRITERIA KASUS : SUSPEK
Demam akut dengan atau tanpa sakit kepala disertai:
1) Nyeri otot;
2) Lemah (malaise) dengan atau tanpa;
3) Conjungtival suffusion (mata merah tanpa eksudat); dan
4) Ada riwayat terpapar lingkungan yang terkontaminasi dalam 2 minggu
sebelumnya
KRITERIA KASUS : PROBABLE
Kasus suspek dengan minimal 2 Kasus suspek dengan RDT (untuk mendeteksi
gejala/tanda klinis dibawah ini: lgM anti Leptospira) positif, atau;
a) Nyeri betis; Kasus suspek dengan 3 dari gambaran
laboratorium dibawah ini;
b) Ikterus;
a) Trombositopenia 80%;
c) Oliguria/anuria;
b) Lekositosis dengan neutropilia> 80%;
d) Manifestasi perdarahan;
c) Kenaikan bilirubin total >2gr% atau
e) Sesak nafas; amilase atau CPK;
f) Aritmia jantung; d) Pemeriksaan urin proteinuria dan/atau
g) Batuk dengan atau tanpa hemoptisis; hematuria.

h) Ruam kulit.
KRITERIA KASUS : CONFIRM
Kasus suspek atau kasus probabel disertai salah satu dari berikut ini:
1) Isolasi bakteri Leptospira dari spesimen klinik;
2) PCR positif;
3) Sero konversi MAT dari negatif menjadi positif atau adanya kenaikan titer 4x dari
pemeriksaan awal;
4) Titer MAT 320 (400) atau lebih pada pemeriksaan satu sampel.
LABORATORIUM RUTIN
Leukosit normal atau ↑, ↑ enzim transaminase liver, ↑ ureum creatinin, ↑ bilirubin,
trombositopenia , proteinuria, pyuria, mikrohematuria.

Pemeriksan Penunjang TATALAKSANA


1. Supportif untuk mengatasi dehidrasi,
hipotensi, perdarahan, gagal ginjal.
• Leptospira :
2. Antibiotik
• Kultur darah (fase I) Leptospirosis Ringan :
• Kultur urin (fase II) • Doksisiklin 2x100 mg PO 7 hari
• Mikroskop medan gelap. • Amoxcicilin 4x500 mg PO
• Imunologic • Ampicilin 4x500-750 mg selama 7 hari
• Microscopic agglutination • Pada ibu hamil hindari doksisiklin.
test (MAT)  pemeriksaan Leptospirosis sedang-berat :
penunjang gold standard, • Pencilin G intravena 1,5 juta unit/6 jam
selama 7 hari.
pemeriksan sangat spesifik
• Ceftriaxone intravena 1 gr/24 jam selama 7
untuk Leptospira.
hari
• Lepto dipstick, lepto lateral • Doksisiklin intravena 100 mg/12 jam selama
flow, lepto dridot 7 hari
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai