Anda di halaman 1dari 48

Tanatologi

OLEH
ISWANTO C11107230
FARADHILLAH A SURYADI C11108340

PEMBIMBING
DR. WILLIAM SIALANA

SUPERVISOR:
PROF. DR.DR. JOHANNA M. KANDOW, SP.P.A.(K), DFM,SP.F.
DEFINISI
• Thanatos : hal yang berhubungan dengan kematian.
Logos : suatu ilmu
• Thanatologi :adalah ilmu yang mempelajari segala
macam aspek yang berkaitan dengan mati. Meliputi
pengertian (definisi), cara-cara melakukan diagnosis,
perubahan-perubahan yang terjadi sesudah mati serta
kegunaannya.

Idries AM. Pedoman Ilmu Kedokteran Forensik. Edisi I. Jakarta: Binarupa Aksara, 1997;
SSP

Hidup

Respirasi Sirkulasi

Idries AM. Pedoman Ilmu Kedokteran Forensik. Edisi I. Jakarta: Binarupa Aksara, 1997;
Hueske E. Firearms and Tool Mark The Forensic Laboratory Handbooks, Practice and Resource. New Jersey : Humana Press..
Somatis

Batang
Suri
Otak

Mati

Seluler Serebral

Idries AM. Pedoman Ilmu Kedokteran Forensik. Edisi I. Jakarta: Binarupa Aksara, 1997;
Hueske E. Firearms and Tool Mark The Forensic Laboratory Handbooks, Practice and Resource. New Jersey : Humana Press..
KRITERIA DIAGNOSTIK KEMATIAN
 Hilangnya semua respon terhadap sekitarnya (respon terhadap komando/perintah,
taktil, dan sebagainya).
 Tidak ada gerakan otot serta postur, dengan catatan pasien tidak sedang berada
dibawah pengaruh obat-obatan curare.
 Tidak ada reflex pupil
 Tidak ada reflex kornea
 Tidak ada respon motorik dari saraf cranial terhadap rangsangan.
 Tidak ada reflex menelan atau batuk ketika tuba endotrakeal didorong kedalam.
 Tidak ada reflex vestibulookularis terhadap rangsangan air es yang dimasukkan ke
dalam lubang telinga.
 Tidak ada nafas spontan ketika respirator dilepas untuk waktu yang cukup lama
walaupun pCO2 sudah melampaui nilai ambang rangsangan nafas (50 torr).

Idries AM. Pedoman Ilmu Kedokteran Forensik. Edisi I. Jakarta: Binarupa Aksara, 1997;
TANDA KEMATIAN

• Tanda Kematian Tidak Pasti (Perubahan Dini)


– Berhentinya Pernafasan
– Berhentinya Sirkulasi
– Kulit Pucat
– Relaksasi dan Tonus Otot Menghilang
– Pendataran Bagian Tubuh yang Tertekan
– Perubahan pada Mata

Idries AM. Pedoman Ilmu Kedokteran Forensik. Edisi I. Jakarta: Binarupa Aksara, 1997; p.131-168.
Dix, J., Graham,M. Causes of death atlas Series : Time of Death, Decomposition and Identification. New York : CRC Press, 2006.
Di Maio, V., Di Maio, D. Forensic Pathology, Second Edition. New York : CRC Press, 2001.
Auskultasi

Tes Bulu Fungsi Tes


Burung respirasi Winslow

Tes
Cermin

Dix, J., Graham,M. Causes of death atlas Series : Time of Death, Decomposition and Identification. New York : CRC Press, 2006.
Auskultasi

Tes arteri Fungsi Tes


radialis Sirkulasi Magnus

Tes Icard

Dix, J., Graham,M. Causes of death atlas Series : Time of Death, Decomposition and Identification. New York : CRC Press, 2006.
Tidak ada
refleks

EEG
Relaksasi
mendatar

Fungsi
sst.saraf

Tidaak ada Tidak ada


pergerakan tonus

Dix, J., Graham,M. Causes of death atlas Series : Time of Death, Decomposition and Identification. New York : CRC Press, 2006.
TANDA KEMATIAN PASTI (Perubahan
Lanjut)
1. SUHU ( ALGOR MORTIS )
* Penurunan suhu rata-rata 0,9 – 1 C setiap jam.
* Pengukuran suhu per rektal

Faktor penentu

Suhu tubuh Suhu tubuh Jenis Keadaan


Lingkungan pakaian
mati medium Medium mayat
Rumus menentukan saat kematian berdasarkan
suhu tubuh mayat

•98.6 0F – suhu rectal


1.5

Idries AM. Pedoman Ilmu Kedokteran Forensik. Edisi I. Jakarta: Binarupa Aksara, 1997; p.131-168.
2. LEBAM MAYAT ( LIVOR MORTIS )
umumnya merah ungu tapi pada :
• asfiksia (tenggelam), merah cerah
• Keracunan gas CO, merah bata / cherry red dari
Karboksi-Hb (COHb)
• Keracunan asam hidrosianida warna merah
terang karena kadar Oksi-Hb (HbO2) dalam vena
tetap tinggi
• coklat kebiruan karena Methemoglobinemia akibat
adanya methemoglobin (Met Hb)
• Keracunan Fosfor, warna biru gelap
• kebiruan pada keracunan :
– Keracunan Kalium khlorat, Kinine, Nitrobensen,
Asetanilid, Anilin,

Idries AM. Pedoman Ilmu Kedokteran Forensik. Edisi I. Jakarta: Binarupa Aksara, 1997; p.131-168.
Dix, J., Graham,M. Causes of death atlas Series : Time of Death, Decomposition and Identification. New York : CRC Press, 2006.
Di Maio, V., Di Maio, D. Forensic Pathology, Second Edition. New York : CRC Press, 2001.
LEBAM MAYAT
LEBAM MAYAT
LEBAM MAYAT
LEBAM MAYAT
LEBAM MEMAR
Sifat Lebam Memar

Tidak teratur
Sama Merah seluruh
Warna Merah Tubuh bagian
organ
terendah

Selaput Mukosa Pucat Normal

Eksudat
Tidak ada ada
Peradangan

Lambung dan usus


Organ dalam diregang tampak Warna sama
warna tidak sama
3. KAKU MAYAT
Tiga tahapan perubahan :
• Tahap Relaksasi primer ( flasiditas primer )
• Tahap Kaku mayat ( rigor mortis )
• Tahap Relaksasi sekunder

Idries AM. Pedoman Ilmu Kedokteran Forensik. Edisi I. Jakarta: Binarupa Aksara, 1997; p.131-168.
Dix, J., Graham,M. Causes of death atlas Series : Time of Death, Decomposition and Identification. New York : CRC Press, 2006.
Di Maio, V., Di Maio, D. Forensic Pathology, Second Edition. New York : CRC Press, 2001.
Faktor penentu

Kondisi Keadaan Cara


Usia
Otot Lingkungan Kematian

Idries AM. Pedoman Ilmu Kedokteran Forensik. Edisi I. Jakarta: Binarupa Aksara, 1997; p.131-168.
Dix, J., Graham,M. Causes of death atlas Series : Time of Death, Decomposition and Identification. New York : CRC Press, 2006.
Di Maio, V., Di Maio, D. Forensic Pathology, Second Edition. New York : CRC Press, 2001.
KAKU MAYAT
KAKU MAYAT PALSU
• Kekakuan karena panas ( Heat Stiffening )
• Kekakuan karena dingin
• Kadaverik spasme

Idries AM. Pedoman Ilmu Kedokteran Forensik. Edisi I. Jakarta: Binarupa Aksara, 1997; p.131-168.
Dix, J., Graham,M. Causes of death atlas Series : Time of Death, Decomposition and Identification. New York : CRC Press, 2006.
Di Maio, V., Di Maio, D. Forensic Pathology, Second Edition. New York : CRC Press, 2001.
Kaku mayat Kadaverik spasme

Mulai timbul 1-2 jam setelah mati Segera setelah mati


Predisposisi --- Aktivitas berlebih, ketakutan,
perasaan tegang, dll
Kaku otot Tidak jelas, dapat Sangat jelas sukar dilawan
dilawan
Otot terkena Semua otot Satu kelompok otot volunter

Suhu mayat Dingin Hangat


Kematian sel Ada Tidak ada
Rangsangan Tidak respon Ada respon
listrik
Medikolegal Perkiraan saat kematian Cara kematian
CADAVERIC SPASM
4. PEMBUSUKAN
• Perubahan luar yang tampak :
–Perubahan warna 6 – 12 jam tampak pertama
pada kuadran perut kanan bawah dan kiri berupa
warna hijau kekuningan (pembentukan Sulfmet-
Hb)

Idries AM. Pedoman Ilmu Kedokteran Forensik. Edisi I. Jakarta: Binarupa Aksara, 1997; p.131-168.
Dix, J., Graham,M. Causes of death atlas Series : Time of Death, Decomposition and Identification. New York : CRC Press, 2006.
Di Maio, V., Di Maio, D. Forensic Pathology, Second Edition. New York : CRC Press, 2001.
Perubahan lain yang dapat ditemukan :
• Perubahan warna diikuti pembengkakan mayat
• Otot sfingter mengalami relaksasi
• perut gembung akibat gas, skrotum dan vulva bengkak,
bola mata jadi lunak, pelebaran pembuluh darah
superfisial seperti pohon gundul (aborescent pattern atau
aborescent mark) akibat desakan gas pembusukan.
• Lepuhan kulit. Mulai tampak 36 jam setelah meninggal
• Organ-organ dalam hancur dan membusuk.

Jaringan cepat membusuk :


• Laring,Trakea,Otak (terutama anak), Lambung,Usus
halus, Hati,Limpa

Jaringan lambat membusuk :


• Jantung,Paru-paru,Ginjal,Prostat,Uterus non gravid
Mikro
organisme

-Umur –
Medium
SebabMati Suhu sekitar
-Keadaan
Mayat

Kelembaban

Idries AM. Pedoman Ilmu Kedokteran Forensik. Edisi I. Jakarta: Binarupa Aksara, 1997; p.131-168.
Dix, J., Graham,M. Causes of death atlas Series : Time of Death, Decomposition and Identification. New York : CRC Press, 2006.
Di Maio, V., Di Maio, D. Forensic Pathology, Second Edition. New York : CRC Press, 2001.
PEMBUSUKAN DALAM AIR
• lebih lambat dibanding udara terbuka tetapi setelah mayat
dikeluarkan dari dalam air pembusukan berlangsung
cepat

Kecepatan pembusukan tergantung jenis air :


• Kejernihan air, air kotor lebih cepat membusuk
• Mengalir atau tidak, air tidak menggalir lebih cepat
membusuk
• Kedalaman, air dalam lebih cepat membususk
PEMBUSUKAN AWAL
VESIKEL DAN BULAE (GELEMBUNG PEMBUSUKAN)
BLOOD PURGE
MARBLING BLOATING
SKIN SLIPPAGE AND POST-MORTEM DISCOLORATION
DERAJAT PEMBUSUKAN
GAMBARAN PEMBUSUKAN WAKTU
1 WARNA HIJAU DI KULIT PERUT KANAN BAWAH 24 JAM
2 MARBLING 24-48 JAM
3 GELEMBUNG PEMBUSUKAN 24-48 JAM
4 BLOOD PURGE 24-48 JAM
5 TUBUH MENGGEMBUNG 48-72 JAM
6 KULIT ARI MENGELUPAS 48-72 JAM
PEMBUSUKAN
MUMMIFIKASI
• Pengawetan akibat proses pengeringan dan
mengakibatkan menyusutnya alat tubuh (tubuh lebih kecil
dan ringan) penyusutan jaringan tubuh.
• Mayat lebih lama tahan dari pembusukan dan dapat
dikenal ciri-cirinya.

Idries AM. Pedoman Ilmu Kedokteran Forensik. Edisi I. Jakarta: Binarupa Aksara, 1997; p.131-168.
Dix, J., Graham,M. Causes of death atlas Series : Time of Death, Decomposition and Identification. New York : CRC Press, 2006.
Di Maio, V., Di Maio, D. Forensic Pathology, Second Edition. New York : CRC Press, 2001.
MUMIFIKASI
ADIPOSERA ( SAPONIFIKASI )
• proses hidrolisa dan hidrogenisasi asam lemak bebas
setelah kematian
• bahan menyerupai lilin lunak, licin dan warna mulai dari
putih keruh sampai coklat tua. Lama pembentukan dari
beberapa minggu sampai beberapa tahun. Adiposera
biasanya terbentuk pada mayat yang terbenam di air atau
rawa-rawa.

Idries AM. Pedoman Ilmu Kedokteran Forensik. Edisi I. Jakarta: Binarupa Aksara, 1997; p.131-168.
Di Maio, V., Di Maio, D. Forensic Pathology, Second Edition. New York : CRC Press, 2001.
ADIPOSERA
ADIPOSERA
SKELETONISASI

 Merupakan pembusukan yang sangat lanjut, dimana jaringan


lunak (kulit, otot) dan organ-organ sudah hancur
 Rerata prosesnya antara 1-3 bulan
 Faktor yang mempengaruhi :
 Suhu lingkungan
 Ada/tidaknya hewan disekitar
SKELETONISASI
PERUBAHAN BIOKIMIA
• Perubahan dalam cairan vitreus
• PH darah
• Gula darah
• Ureum darah

Idries AM. Pedoman Ilmu Kedokteran Forensik. Edisi I. Jakarta: Binarupa Aksara, 1997; p.131-168.
Di Maio, V., Di Maio, D. Forensic Pathology, Second Edition. New York : CRC Press, 2001.
KEGUNAAN TANATOLOGI
• Diagnosis kematian
– Tanda tidak pasti kematian
– Tanda pasti kematian
• Penentuan saat kematian
– Perubahan eksternal
– Perubahan internal
• Perkiraan sebab kematian
• Perkiraan cara kematian

Idries AM. Pedoman Ilmu Kedokteran Forensik. Edisi I. Jakarta: Binarupa Aksara, 1997; p.131-168.
Terima
Kasih

Anda mungkin juga menyukai