Anda di halaman 1dari 20

Lampiran 1

LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN PENELITIAN


GAMBARAN TINGKAT KECEMASAN PASIEN PRE OPERASI

OLEH:
Mario Viligius Primus H. Mete
NRP: 9103011011

Saya adalah mahasiswa Fakultas Keperawatan Universitas Katolik

Widya Mandala Surabaya. Saya akan melakukan penelitian sebagai salah

satu kegiatan dalam menyelesaikan tugas akhir untuk memperoleh gelar

Sarjana Keperawatan di Fakultas Keperawatan Universitas Katolik Widya

Mandalah Surabaya.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat kecemasan

pasien pre operasi. Oleh karena itu saya mengharapkan kesediaan responden

untuk menjadi peserta dalam penelitian ini. Saya berharap responden dapat

kooperatif dengan intervensi yang diberikan peneliti. Saya menjamin

kerahasiaan identitas dan informasi tentang responden. Hasil dari peneitian

ini, hanya akan digunakan untuk perkembangan ilmu keperawatan.

No. Responden : Tanggal :

Nama Responden : Peneliti :

Tanda tangan : Tanda tangan :

56
Lampiran 2

LEMBAR KUESIONER DATA DEMOGRAFI

Petunjuk pegisian:
1. Semua pertanyaan harus dijawab.
2. Berilah tanda (ѵ) pada kolom yang disediakan.
3. Isilah dengan pernyataan singkat pada kolom titik-titik (………..)
4. Bila ada yang kurang dimengerti dapat ditanyakan pada peneliti.

a. Jenis Kelamin : Laki-laki


Perempuan
b. Umur : ………………………….

c. Status Perkawinan : Mnikah Tidak Menikah


Duda Janda
d. Pendidikan : Tidak sekolah SMP
SD SMA
Perguruan Tinggi
e. Apakah anda pernah menjalani operasi sebelumnya : Ya Tidak
f. Berapa kali anda menjalani operasi : …………………….
g. Jenis Operasi :
h. TTV Sebelum Operasi :
 Nadi :
 Tekanan Darah :
 Frekuensi Napas :

57
Lampiran 3

Kuesioner Zung-Self Anxiety Rating Scale (ZSAS)


a. Petunjuk pengisian:
Berilah tanda centang (ѵ) pada kolom yang telah tersedia.
Pertanyaan Sangat Kadang- Sering Selalu
Jarang kadang
Saya merasa lebih gugup dan
cemas dari biasanya
Saya merasa takut tanpa alasan
Saya mudah marah atau merasa
panik
Saya merasa seperti tak berdaya
Saya merasa baik-baik saja dan
tidak ada sesuatu yang buruk akan
terjadi
Tangan dan kaki saya gemetar
akhir-akhir ini
Saya merasa terganggu dengan
sakit kepala, leher dan nyeri
punggung
Saya merasa lemah dan cepat lelah
Saya merasa tenang dan dapat
duduk dengan santai
Saya merasa jantung saya berdetak
sangat cepat
Saya terganggu karena pusing
Saya pingsan atau merasa seperti
mau pingsan
Saya dapat bernapas dengan mudah
Saya merasa mati rasa dan
kesemutan di jari tangan dan jari
kaki
Saya merasa perut saya terganggu
Saya sering kencing
Tangan saya kering dan hangat
Wajah saya terasa panas dan
kemerahan
Saya dapat tidur dengan mudah
Saya mengalami mimpi buruk

58
Lampiran 5

Gambar Saat Penelitian

60
GAMBARAN TINGKAT KECEMASAN PASIEN PRE OPERASI DI
RUMAH SAKIT ADI HUSADA KAPASARI SURABAYA

Artikel Penelitian

OLEH:
Mario Viligius Primus Hangga Mete Mete NRP: 9103011011
Kusnanto, S.Kp.,M.Kes NIK. 002908680
Maria Manungkalit, S.Kep.,Ns.,M.Kep. NIK. 911.06.0596

FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS KATOLIK WIDYA MANDALA SURABAYA
2015

61
ABSTRAK

GAMBARAN TINGKAT KECEMASAN PASIEN PRE OPERASI,


DI RUMAH SAKIT ADI HUSADA KAPASARI SURABAYA

Oleh: Mario Viligius Primus Hangga Mete

Kecemasan atau ansietas adalah rasa khawatir, takut. Kecemasan akan


mempengaruhi peningkatan nadi, tekanan darah dan frekuensi pernapasan.
Penelitian ini untuk mengetahui gambaran tingkat kecemasan pada pasien
pre operasi. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Sampel dalam
penelitian ini adalah pasien pre operasi di Rumah Sakit Adi Husada
Kapasari Surabaya sebanyak 13 pasien menggunakan accidential sampling.
Alat ukur yang digunakan adalah kesioner Zung Self Anxiety Scale (SZAS).
Hasil penelitian menunjukan bahwa jumlah responden dengan kecemasan
ringan 10 orang (77%), kecemasan sedang 3 responden (23%). Penelitian
ini menggambarkan bahwa sebagian besar pasien pre operasi di rumah sakit
ini berada dalam kondisi psikologi yang baik, untuk menghadapi operasi.

Kata Kunci: Tingkat Kecemasan, Pre Operasi, Denyut Nadi, Tekanan


Darah, Frekuensi Napas.

63
64

ABSTRACT

DESCRIPTION OF ANXIETY LEVELS OF PREOPERATIVE


PATIENT IN ADI HUSADA KAPASARI SURABAYA HOSPITAL

By: Mario Viligius Primus Hangga Mete

Anxiety is an unexplained feeling of worries and fear. This feeling affect


pulse rate, blood pressure, and respiratory rate, which might interfere the
operating procedure. This descriptive study is to describe the level of
anxiety in preoperative patients. There were 13 patients taken by accidental
sampling in Adi Husada Kapasari Surabaya Hospital. A Zung-Self Anxiety
Scale (ZSAS) questionaire was used. Result showed that 10 patients (77%)
had mild anxiety, and 3 patients (23%) had moderate anxiety. It could be
described that most preoperative cases in this hospital are in a good
psychological condition to face the operation.

Keywords: Anxiety Level, Preoperative Patients, Pulse Rate, Blood


Pressure, Respiratory Rate.
65

PENDAHULUAN

Kecemasan atau ansietas adalah rasa khawatir, takut, yang tidak


jelas penyebabnya (Gunarsa, 2003). Dalam pengalaman penulis saat
melakukan praktik keperawatan di ruang bedah tahun 2014, ada beberapa
pasien pre operasi di ruang bedah yang mengatakan bahwa mereka takut
dengan proses pembedahan. Salah satu bentuk nyata dari rasa cemas itu
adalah pasien sering bertanya berulang-ulang tentang proses pembedahan
yang akan dijalani. Hasil survei yang dilakukan oleh Sasube pada tahun
2005 terdapat 50 dari 700 pasien yang batal dioperasi, dikarenakan faktor
psikologis yakni kecemasan, di Instalasi Bedah Sentral, BLU RSU Prof. Dr.
R. D. Kandou Manado (Jovina, Mulyadi & Henry, 2013). Kecemasan dapat
menimbulkan adanya perubahan secara fisik maupun psikologis yang
akhirnya mengaktifkan saraf otonom simpatis, sehingga meningkatkan
denyut jantung, tekanan darah, frekuensi napas, dan secara umum
mengurangi tingkat energi pada pasien, dan pada akhirnya dapat merugikan
pasien itu sendiri (Rothock, 1999). Menurut Ibrahim (2007), ini semua
karena adanya amigdala, yang berperan dalam system otonom simpatis,
amigdala akan berespon dengan mengaktifkan hormone epinefrin,
norepinefrin dan dopamin. Hormon-hormon ini bertanggung jawab terhadap
respon yang dikeluarkan berupa peningkatan denyut jantung, napas yang
cepat, peningkatan nadi, penurunan aktivitas gastrointestinal. Hal-hal
tersebut akan mempengaruhi, bahkan akan meyebabkan penundaan atau
pembatalan proses operasi.
Pembedahan merupakan cara dokter untuk mengobati kondisi yang
sulit atau tidak mungkin disembuhkan hanya dengan obat-obatan sederhana,
(Potter &Perry, 2005). Secara umum, pembedahan diklasifikasikan menjadi
dua yaitu bedah minor dan bedah mayor. Bedah minor merupakan
66

pembedahan yang melibatkan rekonstruksi kecil dan bedah mayor


merupakan pembedahan yang melibatkan rekonstruksi atau perubahan yang
luas pada bagian tubuh, hal ini menimbulkan risiko yang tinggi bagi
kesehatan, Potter & Perry (2005).
Oleh karena itu, penting untuk dilakukan penelitian yang akan
mendeskripsikan tentang tingkat kecemasan pasien pre operasi.

METODE PENELITIAN
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif. Populasi dalam
penelitian ini adalah pasien pre operasi di ruang interne dan bedah rumah
sakit Adi Husada Kapasari Surabaya, pada bulan Juni - Juli 2015, yaitu
sebanyak 13 orang. Teknik sampling yang digunakan ialah accidental
sampling dengan menetapkan beberapa kriteria inklusi yaitu, responden
adalah pasien pre operasi dan berusia > 17 tahun, jumlah sampel yang
memenuhi kriteria inklusi adalah 13 orang. Penelitian ini mengunakan
variabel tunggal yaitu tingkat kecemasan. Instrument penelitian yang
digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner Zung-Self Anxiety Scale
(SZAS). Penelitian ini dilaksanakan mulai tanggal 9 Juni hingga 22 Juli
2015 dengan mengunjungi ruang interne dan bedah di rumah sakit Adi
Husada Kapasari Surabaya, dengan cara menyebarkan kuesioner pada
masing-masing responden.
67

HASIL PENELITIAN dan PEMBAHASAN

Hasil:

Gambar 1. Diagram Pie Tingkat Kecemasan Pasien Pre Operasi Di


Rumah Sakit Adi Husada Kapasari

Tabel 1 Tabel Silang antara Tingkat Kecemasan Pasien Pre Operasi


Berdasarkan Jenis Kelamin.
Tingkat Kecemasan Total
Ringan Sedang Berat Panik n f
n f n f n f n f
Jenis Laki-laki 6 75% 2 25% 0 0 0 0 8 100%
Kelamin Perempuan 4 80% 1 20% 0 0 0 0 5 100%
Total 10 76,9% 3 23,1% 0 0 0 0 13 100%

Tabel 2 Tabel Silang Antara Tigkat Kecemasan Pasien Pre Operasi


Berdasarkan Usia
Tingkat Kecemasan Total
Ringan Sedang Berat Panik n f
n f n f n f n f
Usia Remaja Akhir 0 0 1 100% 0 0 0 0 1 100%
(17-25 thn)
Dewasa Awal 1 50% 1 50% 0 0 0 0 2 100%
(26-35 thn)
Dewasa Akhir 2 66.6% 1 33.4% 0 0 0 0 3 100%
(36-45 thn)
Lansia Awal 3 100% 0 0 0 0 0 0 3 100%
(46-55 thn)
Lansia Akhir 3 100% 0 0 0 0 0 0 3 100%
(56-65 thn)
Manula >65 1 100% 0 0 0 0 0 0 1 100%
thn
Total 10 76,9% 3 23,1% 0 0 0 0 13 100%
68

Tabel 3 Tabel Silang Antara Tigkat Kecemasan Pasien Pre Operasi


Berdasarkan Status Perkawinan.

Tingkat Kecemasan Total


Ringan Sedang Berat Panik n f
n f n f n f n f
Status Menikah 9 90% 1 10% 0 0 0 0 10 100%
Perkawinan Belum 0 0% 2 100% 0 0 0 0 2 100%
menikah
Duda 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0%
Janda 1 100% 0 0 0 0 0 0 1 100%
Total 10 76,9% 3 23,1% 0 0 0 0 13 100%

Tabel 4 Tabel Silang Antara Tigkat Kecemasan Pasien Pre Operasi


Berdasarkan Tingkat Pendidikan.

Tingkat Kecemasan Total


Ringan Sedang Berat Panik n f
n f n f n f n f
Tingkat Tidak 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0%
Pendidikan Sekolah
SD 1 100% 0 0 0 0 0 0 1 100%
SMP 4 100% 0 0 0 0 0 0 4 100%
SMA 3 50% 3 50% 0 0 0 0 6 100%
Perguruan 2 100% 0 0 0 0 0 0 2 100%
Tinggi
Total 10 76,9% 3 23,1% 0 0 0 0 13 100%

Tabel 5 Tabel Silang Antara Tigkat Kecemasan Pasien Pre Operasi


Berdasarkan Riwayat Operasi.

Tingkat Kecemasan Total


Ringan Sedang Berat Panik n f
n f n f n f n f
Riwayat Pernah 6 85.7% 1 14.3% 0 0 0 0 7 100%
Operasi Belum 4 66.6%% 2 33.4% 0 0 0 0 6 100%
Pernah
Total 10 76,9% 3 23,1% 0 0 0 0 13 100%
69

Tabel 6 Tabel Silang Antara Tingkat Kecemasan Pasien Pre Operasi


Berdasarkan Jenis Operasi.

Tingkat Kecemasan Total


Ringan Sedang Berat Panik n f
n f n f n f n f
Jenis Minor 8 80% 2 20% 0 0 0 0 10 100%
Operasi mayor 2 66.6%% 1 33.4% 0 0 0 0 3 100%
Total 10 76,9% 3 23,1% 0 0 0 0 13 100%

Tabel 7 Tabel Silang Antara Tingkat Kecemasan Pasien Pre Operasi


Berdasarkan Tanda-tanda Vital.

Tingkat Kecemasan Total


Ringan Sedang Berat Panik n f
n f n f n f n f
Tanda Nadi < 60x/mnt 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0%
-tanda 60-100x 6 85.7 1 14.3 0 0 0 0 7 100
Vital /mnt % % %
>100x/mn 4 66.6 2 33.4 0 0 0 0 6 100
t % % %
Tekanan <90/60 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0%
Darah mmHg
90- 3 75% 1 25% 0 0 0 0 4 100
120/60-80 %
mmHg
>130/90 7 77.7 2 22.3 0 0 0 0 9 100
mmHg % % %
Frekuens <16x/mnt 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0%
i Napas 16- 2 66.6 1 33.4 0 0 0 0 3 100
20x/mnt % % %
>20x/mnt 8 80% 2 20% 0 0 0 0 1 100
0 %
Total 1 76,9 3 23,1 0 0 0 0 1 100
0 % % 3 %
70

Pembahasan:

1. Gambaran Tingkat Kecemasan Pasien Pre Operasi Dengan


Kategori Ringan Di Rumah Sakit Adi Husada Kapasari
Hasil penelitian menunjukan bahwa sebagian besar pasien pre
operasi di Rumah Sakit Adi Husada Kapasari mengalami kecemasan ringan
yaitu sebanyak 10 responden (77%).
Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh
Nabhani & Widyastuti (2014), pada pasien pre operasi fraktur femur,
didapatkan sebagian besar memiliki tingkat kecemasan ringan (90%).
Tingkat kecemasan ringan ini kemungkinan besar disebabkan oleh
jenis operasi yang dijalani oleh pasien pre operasi yang sebagian besar
pasien menjalani operasi minor, dengan jumlah 10 orang responden (77%)
dari total 13 orang responden pasien pre operasi.
Berdasarkan jenis kelamin, sebagian besar responden pasien pre
operasi di Rumah Sakit Adi Husada Kapasari berjenis kelamin lak-laki.
Dari total 8 orang responden mayoritas dengan jenis kelamin laki-laki,
sebanyak 6 orang responden (75%) mengalami kecemasan ringan.
Kemungkinan sebagian besar laki-laki ini mengalami kecemasan ringan,
karena laki-laki memiliki mental yang cukup kuat untuk mengahadapi
segala sesuatu, pernyataan ini didukung oleh pernyataan Furwanti (2014),
bahwa laki-laki cenderung lebih aktif, eksploratif serta laki-laki cenderung
lebih rileks..
Dari total 10 orang responden (77%) yang mengalami kecemasan
ringan, sebagian besar, yaitu 4 orang responden berpendidikan SMP.
Kemungkinan besar kecemasan yang terjadi pada mereka karena,
kurangnya pengetahuan yang cukup atau mereka kurang mengerti mengenai
tindakan yang akan dilakukan. Hal ini didukung oleh pernyataan Stuart &
71

Sundeen (1998) bahwa tingkat pendidikan seseorang atau individu akan


berpengaruh terhadap kemampuan berfikir, semakin tinggi tingkat
pendidikan akan semakin mudah berfikir rasional dan menangkap informasi
baru termasuk dalam menguraikan masalah.
Dalam penelitian ini hasil yang didapat dari pemeriksaan tanda-
tanda vital pada 10 responden (77%) pasien pre operasi dengan tingkat
kecemasan ringan adalah, pada pemeriksaan nadi 6 responden (60%) dalam
rentang normal, dan 4 responden (40%) mengalami peningkatan denyut
nadi. Tekanan darah, sebagian besar responden dengan tingkat
kecemasan ringan 7 responden (70%) mengalami peningkatan tekanan
darah lebih dari nilai normal. Frekuensi pernapasan, sebagian besar
responden dengan tingkat kecemasan ringan yaitu 8 responden (80%)
mengalami peningkatan frekuensi pernapasan lebih dari normal. Hal-hal
tersebut kemungkinan besar terjadi karena responden mengalami
kecemasan. Pernyataan peneliti ini sejalan dengan pernyataan Ibrahim
(2007) juga mengatakan bahwa kecemasan akan mengaktifkan hormon
epinefrin, norepinefrin dan dopamin. Hormon-hormon ini bertanggung
jawab terhadap respon yang dikeluarkan berupa peningkatan denyut
jantung, napas yang cepat, peningkatan nadi. Pernyataan ini juga didukung
oleh penelitian yang dilakukan oleh Ikhsan dkk (2012), tentang faktor-
faktor yang berhubungan dengan terjadinya peningkatan tekanan darah pada
pasien pre operasi laparotomi, yang mengatakan bahwa ada hubungan
antara stres dengan peningkatan tekanan darah pada pasien pre operasi.
2. Gambaran Tingkat Kecemasan Pasien Pre Operasi Dengan
Kategori Sedang Di Rumah Sakit Adi Husada Kapasari
Hasil penelitian, responden dengan tingkat kecemasan sedang
adalah 3 responden (23%) dari total 13 responden. Hal ini kemungkinan
besar terjadi karena semua resonden yang memiliki tingkat kecemasan
72

sedang memiliki latar belakang pendidikan SMA. Seperti yang telah penulis
jelaskan sebeumnya bahwa, menurut Stuart & Sundeen (1998), tingkat
pendidikan seseorang akan berpengaruh terhadap kemampuan berfikir,
semakin tinggi tingkat pendidikan akan semakin mudah berfikir rasional
dan menangkap informasi baru termasuk dalam menguraikan masalah. Jika
sesorang sulit menangkap informasi yang diberikan, hal ini akan
menimbulkan kebingungan tentang hal-hal yang akan terjadi, khususnya
pada saat menjelang operasi, oleh karena itu seseorang akan cenderung
merasa cemas dengan apa yang akan terjadi.
Berdasarkan jenis kelamin, sebagian besar responden yang
memiliki tingkat kecemasan sedang adalah responden laki-laki dengan
jumlah 2 responden (66.6%). Kemungkinan besar hal ini dikarenakan jenis
operasi yang dijalani oleh responden, kedua reponden yang mengalami
kecemasan sedang ini menjalani operasi jenis mayor. Hal ini sejalan
dengan pernyataan oleh Baradero,dkk (2008), bahwa bedah mayor adalah
pembedahan yang mempunyai resiko cukup tinggi untuk pasien.
Berdasarkan tanda-tanda vital, 3 orang responden pasien pre
operasi yang memiliki tingkat kecemasan sedang, mayoritas mengalami
peningkatan denyut nadi lebih dari normal dengan jumlah 2 responden
(66.6%). Dari hasil pemeriksaan tekanan darah, responden yang memiliki
tingkat kecemasan sedang, mayoritas mengalami peningkatan tekanan darah
leih dari normal dengan jumlah 2 responden (66.6%), dan dari 3 orang
responden pasien pre operasi yang memiliki tingkat kecemasan sedang,
mayoritas mengalami peningkatan frekuensi pernapasan lebih dari normal
dengan jumlah 2 responden (66.6%). Tekanan darah dan frekuensi
pernapasan yang lebih dari normal ini kemungkinan besar disebabkan
karena responden memiliki tingkat kecemasan sedang. hal ini sejalan
dengan teori Potter & Perry (2005) bahwa, kecemasan, takut, nyeri dan stres
73

emosi merangsang stimulasi simpatik, yang meningkatkan frekuensi


tekanan darah, curah jantung dan tahanan vaskuler perifer.

KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, dapat disimpulkan
bahwa mayoritas responden mengalami kecemasan ringan dengan jumlah
10 responden (77%), sedangkan 3 lainnya (23%) mengalami kecemasan
sedang, hal ini menunjukan bahwa mayoritas responden berada dalam
kondisi psikologi yang baik dalam menghadapi operasi. Mayoritas
responden yang mengalami kecemasan ringan ini disebabkan karena rumah
sakit Adi Husada Kapasari memiliki Standard Operating Procedure (SOP)
yang baik. Sebelum responden meenjalani operasi, dokter dan perawat
terlebih dahulu akan menjelaskan pada responden, tentang proses
pembedahan akan responden jalani, baik itu hal-hal yang dilakukan oleh
dokter atau perawat dan responden, sebelum menjalani operasi, selama
menjalani operasi atau selama di ruang operasi, dan setelah selesai operasi.
Selain itu, faktor yang mempegaruhi banyaknya responden yang mengalami
kecemasan ringan disebabkan karena jenis operasi yang dijalani oleh
responden. Sebagian besar pasien menjalani operasi minor, dengan jumlah
10 orang responden (77%) dari total 13 orang responden. Hal ini tentunya
akan menyebabkan kekhawatiran responden tidak terlalu besar.

SARAN
1. Bagi Institusi dan Tenaga Kesehatan
Diharapkan kepada Rumah Sakit Adi Husada Kapasari Surabaya
selaku institusi terkait dan tenaga kesehatan di di Rumah Sakit Adi Husada
Kapasari Surabaya untuk mempertahankan Standard Operating Procedure
74

(SOP) yang telah dilakukan pada pasien pre operasi. Serta mengembangkan
pelayanan dalam penanganan pasien pre operasi
2. Bagi Peneliti Selanjutnya
Bagi peneliti selanjutnya agar dapat melakukan penelitian dengan
jumlah responden yang lebih banyak untuk mendapatkan hasil yang lebih
bervariasi. Hasil penelitian ini sebagai referensi bagi peneliti selanjutnya,
untuk mengembangkan penelitian tentang tingkat kecemasan pasien pre
operasi.

DAFTAR PUSTAKA
Apriadji, W.H. (2007). Good mood, good food. Jakarta: PT Gramedia
Pustaka Utama.

Asmadi. (2008). Tekhnik Prosedur Keperawatan: konsep dan aplikasi


kebutuhan dasar klien. Jakarta: Salemba Medika.

Baradero M, Dayrit M.W & Siswadi Y. (2008). Keperawatan perioeratif:


prinsip dan praktik. Jakarta: EGC.

Brooker C. (2008). Ensiklopedia Keperawatan. Jakarta: EGC.

Brunner L.S & Suddarth D.S (2002). Buku ajar keperawatan medikal
bedah. Jakarta : ECG

Burnside J.W, McGlinn T.J (1995). Diagnosis Fisik. Jakarta :ECG

Carpenito L.J. (2009). Diagnosis keperawatan : Aplikasi pada praktik klnis.


Jakarta: EGC.

Erawan W, Opod H, Pali C. (2013). Perbedaan tingkat kecemasan antara


pasien laki-laki dan perempuan pada Pre Operasi Laparatomi di RSUP.
Prof.Dr.R.D. Kandou Manado. Diunduh tanggal 31 Oktober 2014 dari
http://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/ebiomedik/article/view/4612
75

Grundemann B.J & Fernsebner B. (2005). Buku Ajar Keperawatan


Perioperatif, Vol. 1 prinsip. Jakarta : EGC.

Gunawan L. (2001). Hipertensi tekanan darah tinggi. Yogyakarta :


Kanisius.

Furuwati E. (2014). Gambaran Tingkat Kecemasan Pasien Di Instalasi


Gawat Darurat (IGD) RSUD Panembahan Senopati Bantul. Diunduh
tanggal 23 Juli 2015 dari thesis.umy.ac.id/datapublik/t34152.pdf

Gunarsa S.D. (2003). Psikologi perawatan. Jakarta: Gunung Mulia.

Hidayat, A.A.A. (2010). Metode penelitian kesehatan: paradigma


kuantitatif. Surabaya: Kelapa Pariwara.

Hidayat, A.A.A. (2011). Metode penelitian keperawatan dan teknik analisa


data. Jakarta: Salemba Medika.

Ibrahim H.A.S. (2007). Panik Neurosis Gangguan Cemas. Jakarta: Dua AS-
AS

Ikhsan M, Asdar F. & Suryani S. (2012). Faktor-Faktor Yang


Berhubungan Dengan Terjadinya Peningkatan Tekanan Darah Pada
Pasien Pre Operasi Laparotomi Di Rumah Sakit Umum Islam Faisal
Makassar. Diunduh dari: library.stikesnh.ac.id/files/disk1/1/e-
library%20stikes%20nani%20hasanuddin--muhammadik-16-1-16.muha-
h.pdf

Jovina S, Mulyadi R, Palandeng H. (2013) . Eektivitas konseling dan musik


religi kristen terhadap tingkat kecemasan pasien pre operasi di ruangan
Irina A BLU RSUP Prof. DR. R.D Kandou Manado. Diunduh tanggal 31
Oktober 2013 dari
http://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/jkp/article/view/2233

Lam R.W, Michalak E.E, Swinson R.P. (2005). Part of the assessment
scales in psychiatry series. United Kingdom : Taylor & Francis Group.

Muttaqin A. & Sari K. (2009). Asuhan Keperawatan Perioperatif: Konsep,


Proses dan Aplikasi. Jakarta: Salemba Medika.
76

Nabhani & Widyastuti Y. (2014). GambaranTingkat Kecemasan Pada


Pasien Pre Operasi Fraktur Femur Di RSO Prof. DR. R. Soeharso Surakarta.
Diunduh dari http://ejournal.stikespku.ac.id/index.php/mpp/article/view/56

Nursalam. (2003). Konsep & Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu


Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.

Nursalam. (2008). Konsep & Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu


Keperawatan ed 2. Jakarta: Salemba Medika

Potter P.A & Perry A.G. (2005). Buku Ajar Fundamental Keperawatan :
Konsep Proses, dan Praktik, edisi. 4. Jakarta : EGC.

Potter P.A. & Perry A.G. (2005). Buku Ajar Fundamental Keperawatan :
Konsep Proses, dan Praktik. Jakarta : EGC.

Rothrock & Jane C. (1999). Perencanaan asuhan keperawatan perioperatif.


Jakarta : ECG.

Stuart, G.W. (2006). Buku Saku Keperawatan Jiwa. Jakarta: EGC.

Rasmun. (2004). Stress, koping dan adaptasi. Jakarta: Sagung Seto.

Biodata Penulis

Nama : Mario Viligius Primus Hangga Mete


NRP : 9103011011
Alamat Rumah : Jl. Bratang Binangun VB No. 5 Surabaya,
JawaTimur
Telepon/HP : 082338522766
Alamat E-mail : anggainzaghi19@yahoo.co.id
Th. Lulus Skripsi : 2015

Anda mungkin juga menyukai