Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
iii
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang
selalu dan senantiasa mencurahkan berkat dan anugerah-Nya sehingga penulis dapat
melaksanakan Pelatihan Dasar CPNS di Balai Pelatihan Batam 25 Februari–20 Maret
2020 dan dapat menyelesaikan laporan aktualisasi ini dengan baik. Laporan
aktualisasi ini merupakan bentuk pernyataan rasa tanggung jawab Aparatur Sipil
Negara dalam meningkatkan kompetensi, sehingga mampu melaksanakan tugasnya
dengan baik.
Penyusunan laporan aktualisasi ini tidak lepas dari bimbingan dan
dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu kami mengucapkan terima kasih
kepada :
1. Bapa Dr. H. MS Sudarmadi, S.Pd, MM selaku Plt. Kepala Badan Kepegawaian dan
Pengembangan SDM Kabupaten Karimun
2. Bapak Asep Zaenal Mustofa, SKM, M.Epid Selaku Kepala Bapelkes Batam
3. Bapak dr.Zulhadi, MPH Selaku Direktur RSUD Muhammad Sani
4. Ibu Liza Sri Kusuma Devi, S.Kep, MARS Selaku Mentor
5. Ibu Desy Maniarti Gusmali, S.Si, Apt, MKM Selaku Coach
6. Seluruh Fasilitator yang telah memberikan ilmu, bantuan, saran dan kesempatan
selama masa pelatihan.
7. Keluarga yang telah memberikan dukungan moril dan materil sehingga pelaksanaan
LATSAR dan penyelesaian laporan dapat berjalan lancar.
8. Seluruh teman-teman seperjuangan serta semua pihak yang telah memberikan bantuan
dan semangat kepada penulis selama pelaksanaan Pelatihan ini.
Penulis menyadari dengan sepenuhnya bahwa masih terdapat banyak kekurangan
dalam penulisan laporan aktualisasi ini. Semoga laporan aktualisasi ini dapat berguna
dalam peningkatan pelayanan pasien. Kritik dan saran sangat penulis harapkan guna
mendapatkan hasil rancangan aktualisasi yang lebih baik.
Karimun, Mei 2020
Penyusun
iv
(Eriza Nur Aqliny, S.Farm.,Apt)
DAFTAR ISI
v
DAFTAR TABEL
vi
DAFTAR LAMPIRAN
vii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Peraturan yang tertuang dalam Undang Undang nomor 5 Tahun 2014 tentang
Aparatur Sipil Negara (ASN) menekanakan bahwa dalam rangka pewujudan cita-cita
bangsa dan merealisasikan tujuan negara sebagaimana tercantum dalam pembukaan
undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, perlu dibentuk
Aparatur Sipil Negara yang memiliki nilai-nilai pribadi seperti integritas,
professional, netral dan bebas dan intervensi politik, bersih dan praktik korupsi,
kolusi dan nepotisme. ASN di tuntut cakap menyelenggarakan pelayanan publik
yang baik bagi masyarakat yang sanggup berperan sebagai perekatpersatuan dan
kesatuan bangsa sebagaimana cita-cita dalam Pancasila dan Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
Berdasarkan Peratuan LAN RI No 12 tahun 2018 tentang Pelatihan Dasar
CPNS Golongan III dilaksanakan selama 51 hari kerja atau 511 JP, dengan perincian;
18 hari kerja untuk pembelajaran klasikal (177 JP) dan 30 hari kerja untuk
pembelajaran non klasikal atau aktualisasi nilai dasar profesi (320 JP) serta evaluasi
selama 3 hari (14 JP). Dalam sistem pembelajaran Pelatihan Dasar Kader PNS, setiap
peserta dituntut untuk mampu mengaktualisasikan materi-materi pembelajaran yang
telah dipelajari dalam memulai proses pembiasaan diri yang difasilitasi dalam
pengembangan agenda aktualisasi habituasi.
Kehadiran ASN dalam pembangunan Nasional sangatlah penting, sehingga
pengembangan dan peningkatan kualitas sumber daya manusia aparatur harus segera
dan wajib dilaksanakanuntuk menjawab penilaian sumbang dari masyarakat terhadap
kualitas kinerja instansi publik, dalam mewujudkan pemerintahan yang baik,
sehingga dunia usaha dan masyarakat dapat terlayani dengan maksimal dan mampu
meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan social yang pada akhirnya akan
meningkatkan kemajuan dan kesejahtraan Indonesia.
Dengan demikian calon ASN diharapkan untuk mampu mengaplikasikan
secara langsung nilai-nilai dasar profesi ASN tersebut dalam menjalankan tugas
pokok dan fungsinya masing-masing di tempat kerja. Selain menginternalisasi lima
nilai dasar ASN tesebut diatas, calon ASN juga diharapkan untuk mampu
1
menganalisis dampak apa saja yang akan ditimbulkan apabila kelima nilai dasar
tesebut tidak diinternalisasikan dalam proses menjalakan tugas nantinya.
Khususnya dibidang kesehatan,lewat kiblat utama pembangunan kesehatan
Indonesia pada nawacita(9 program prioritas) pemerintah pada tahun 2014-2019
butir ke 5 yaitu meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia, ditetapkanlah 3
pilar utama pembangunan kesehatan indonesia yaitu (1) Paradigma sehat (2)
Penguatan pelayanan kesehatan, serta (3) Jaminan Kesehatan Nasional (JKN)
melalui Kartu Indonesia Sehat.
Tenaga Kefarmasian, khususnya Apoteker adalah salah satu elemen tenaga
kesehatan yang terlibat dalam pelaksanaan pelayanan kesehatan di Rumah sakit.
Fokus kerja apoteker di Rumah sakit adalah mengenai pengelolaan Sediaan Farmasi
dan Bahan Medis Habis Pakai maupun terkait pelayanan farmasi klinik. Lewat PMK
No.72 tahun 2016 dijelaskan bahwa yang termasuk kegiatan pelayanan farmasi
klinik oleh apoteker di Rumah Sakit adalah pengkajian dan pelayanan resep,
penelusuran riwayat penggunaan obat, penyerahan Obat,dan pemberian informasi
Obat, Pelayanan Informasi Obat (PIO), konseling, visite pasien, pemantauan efek
samping Obat, pemantauan terapi Obat, dispensing sediaan steril, serta evaluasi
penggunaan Obat.
Tugas pokok dari Rumah Sakit yaitu memberikan pelayanan kesehatan
perorangan secara paripurna. Salah satu permasalahan yang ada di RSUD
Muhammad Sani adalah belum maksimalnya pelayanan untuk pasien lansia,
khususnya pada proses pemberian informasi obat. Hal tersebut berakibat informasi
yang diberikan tidak maksimal dapat berakibat tidak tercapainya efek terapi obat
yang telah dikonsumsi, karena faktor lupa dan kepatuhan minum obat. Selain
berdasarkan uraian diatas, menurut PMK 79 tahun 2014, tentang Penyelenggaraan
Pelayanan Geriatri di Rumah Sakit, pasal 7 menyebutkan bahwa “Pelayanan Geriatri
dilakukan secara mandiri, terpisah dengan pelayanan lainnya di Rumah Sakit”.
Sehingga penulis membuat rancangan aktualisasi dengan tema Optimalisasi Peran
dan Fungsi Apoteker dalam Pelayanan Kefarmasian Kepada Pasien Lansia
2
B. Analisis Isu
1. Environmental Scanning
Dalam proses meningkatkan Mutu Pelayanan RSUD Muhammad
Sani, ditemukan beberapa isu yang berkaitan dengan nilai-nilai Pelayanan
Publik, Manajemen ASN dan Whole Of Goverment. Sebagai pelayan publik
isu-isu tersebut sangat mempengaruhi sehingga perlu untuk dianalisis
penyebabnya dan ditemukan solusi untuk menanganinya. Setidaknya ada 5
isu strategis di RSUD Muhammad Sani terkait pelayanan publik, manajemen
ASN dan Whole Of Goverment. Pada table 1.1 berikut ini dipaparkan 5 isu
tersebut.
Tabel 1.1 Isu
3
No Isu Sumber Isu Kondisi Saat Ini Kondisi yang
. Diharapkan
yang tidak rutin kesembuhan pada
melakukan pasien
pemeriksaan
4. Belum optimalnya Whole of Beberapa pasien Stok obat terpenuhi
pelayanan obat karena Government tidak mendapatkan sehingga semua
ketersediaan obat yang obat sesuai dengan pasien mendapatkan
kosong dan datangnya yang diresepkan obat sesuai dengan
terlambat di RSUD resep yang diberikan
Muhammad Sani
4
2. Alat Bantu Analisis
No Indikator Keterangan
1 2 3
1 Aktual (A) Isu yang sedang terjadi atau dalam proses kejadian,
sedang hangat dibicarakan di kalangan masyarakat,
atau isu yang diperkirakan bakal terjadi dalam waktu
dekat. jadi bukan isu yang sudah lepas dari perhatian
masyarakat atau isu yang sudah basi.
2 Problematik (P) Isu yang menyimpang dari harapan standar, ketentutan
yang menimbulkan kegelisahan yang perlu segera
dicari penyebab dan pemecahannya.
3 Kekhalayakan (K) Isu yang secara langsung menyangkut hajat hidup
orang banyak, masyarakat pelanggan pada umumnya,
dan bukan hanya untuk kepentingan seseorang atau
sekelompok kecil orang tertentu saja.
4 Layak (L) Isu yang masuk akal (logis), pantas, realistis, dan
dapat dibahas sesuai dengan tugas, hak, wewenang,
dan tanggung jawab.
5
Berikut disajikan analisa APKL terhadap isu yang ada di RSUD Muhammad
Sani.
Berdasarkan analisis APKL seperti tabel diatas, diperoleh tiga isu utama
yang menjadi prioritas antara lain :
1. Lemahnya Pengawasan obat ED di gudang Farmasi RSUD Muhammad
Sani
2. Rendahnya pemantauan kepatuhan minum obat pada pasien TB di RSUD
Muhammad Sani
3. Belum optimalnya Pelayanan kefarmasian terhadap pasien lansia di RSUD
Muhammad Sani
Dari hasil analisis APKL didapatkan isu yang dinyatakan memenuhi
kriteria, yang kemudian isu-isu tersebut dianalisis lebih anjut dengan
menggunakan analisis USG. Analisis USG merupakan alat analisis yang
dilakukan untuk menentukan prioritas isu melalui tingkat kegawatan.
6
b. Penetapan Kualitas Isu Menggunakan Analisis USG
Pemasyarakatan
7
3 Belum optimalnya Pelayanan Kefarmasian
Terhadap Pasien Lansia di RSUD Muhammad 5 5 4 14 I
Sani
C. Rumusan Isu
Berdasarkan hasil penerapan metode APKL dan USG terhadap
beberapa isu, di core issue yaitu Belum Optimalnya Pelayanan Kefarmasian
Terhadap Pasien Lansia di RSUD Muhammad Sani. Masalah yang
dirumuskan adalah sebagai berikut “kegiatan apa saja yang dapat menunjang
dan meningkatkan peran dan fungsi apoteker dalam pelayanan kefarmasian
terhadap pasien lansia.
D. Identifkasi Isu
Isu muncul karena belum optimalnya pelayanan kefarmasian terhadap
pasien lansia terkait penyerahan obat, obat belum dipisahkan pada tempat
khusus pasien lansia. serta penyampaian informasi terkait dosis, interaksi
obat, Obat yang mengganggu pemeriksaan laboratorium, Etiket obat lengkap
(nama obat, ED, dosis, aturan pakai, tanggal), efek samping obat. Sehingga,
pasien lansia tidak mendapatkan pelayanan terbaik.
E. Analisis Dampak
Dampak yang akan terjadi jika isu tidak ditindak lanjuti:
1. Dampak bagi pasien
Pasien lansia yang datang ke rumah sakit untuk mengambil obat akan
membutuhkan waktu yang cukup lama mengantri dan informasi penting
tentang obat yang didapatkan tidak maksimal, sehingga kemungkinan pasien
salah dalam mengkonsumsi obat lebih besar, kepatuhan pasien rendah,
ketidaktahuan tentang efek samping obat, interaksi obat yang mungkin terjadi,
ED obat, dan informasi penting lain tentang obat yang dikonsumsi tidak
didapatkan.
8
2. Dampak bagi tenaga kefarmasian
Jika tenaga kefarmasian khususnya apoteker tidak memperbaiki
mekanisme pelayanan kepada pasien lansia, apabila terjadi komplain terkait
antrian yang lama dan kondisi pasien memburuk karena kurangnya informasi
obat yang diberikan. Maka akan membuat masyarakat serta tenaga kesehatan
lain tidak percaya kepada tenaga kefarmasian.
3. Dampak Bagi Instansi
Pasien tidak puas terhadap pelayanan di RSUD Muhammad Sani,
sehingga mengurangi minat pasien berobat di RSUD Muhammad Sani.
F. Ruang Lingkup
Adapun ruang lingkup sumber kegiatan berasal dari (Tugas
kreatifitas), dilaksanakan di RSUD Muhammad Sani, Kabupaten Karimun,
Provinsi Kepulauan Riau.
G. Lembar Konfirmasi
Pengesahan Coach dan Mentor
COACH MENTOR
H. JUDUL AKTUALISASI
Judul aktualisasi yaitu Optimalisasi Pelayanan Kefarmasian Terhadap
Pasien Lansia Di Rsud Muhammad Sani.
9
BAB II
PELAKSANAAN AKTUALISASI
A. Laporan Aktualisasi
1. Unit Kerja : RSUD Muhammad Sani
2. Identifikasi Isu
Core isu yang akan peserta ambil adalah Belum Optimalnya
Pelayanan Kefarmasian Terhadap Pasien Lansia di RSUD Muhammad Sani.
Peserta mengambil isu tersebut dikarenakan isu sangat berkaitan dengan nilai
manajemen ASN dan pelayanan publik.
3. Isu Yang Diangkat
Berdasarkan identifikasi isu, maka isu yang diangkat adalah Belum
optimalnya Pelayanan Kefarmasian Terhadap Pasien Lansia di RSUD
Muhammad Sani.
4. Gagasan Pemecahan Isu
Dalam rancangan aktualisasi ini terdiri atas tahapan:
1 ) Pengidentifikasian, penyusunan dan penetapan isu atau permasalahan
yang terjadi dan harus segera dipecahkan;
2 ) Pengajuan gagasan pemecahan isu/masalah dengan menyusunnya dalam
daftar rencana kegiatan,tahapan kegiatan,dan output kegiatan;
3) Pendeskripsian keterkaitan antara kegiatan yang diusulkan dengan
substansi mata pelatihan yaitu pelayanan publik,Whole of
Government,dan manajemen ASN yang mendasari kegiatan baik secara
langsung maupun tidak langsung;
4 ) Pendeskripsian rencana pelaksanaan kegiatan yang didasari aktualisasi
nilai-nilai dasar PNS dan kontribusi hasil kegiatan; serta
5) Pendeskripsian hasil kegiatan yang dilandasi oleh substansi mata
pelatihan terhadap pencapaian visi,misi, tujuan organisasi,dan
penguatan terhadap nilai- nilai organisasi.
10
Gagasan pemecahan isu dapat dilihat pada table dibawah ini:
Tabel 2.1 Jenis dan Sumber Kegiatan
No Jenis Kegiatan Sumber Kegiatan
1 Melakukan konsultasi dengan atasan
2 Memisahkan antrian resep pasien lansia dengan
pasien umum
3 Memberikan tanda khusus untuk resep pasien
lansia
4 Melakukan telaah dan skrining resep pasien lansia
5 Menyiapkan Formulir Konseling obat dan
melengkapi informasi yang dibutuhkan
6 Memberikan konseling kepada pasien lansia pada
saat penyerahan obat
7 Menulis informasi obat pada etiket obat (Nama
pasien, tanggal, nama obat, dosis obat, indikasi
obat, cara minum, waktu minum, tanda untuk obat
yang harus dihabiskan, obat luar,salep,suppo,tetes,
inhaler, sirup, dan expired date)
11
5. Rancangan Kegiatan
Rancangan Kegiatan untuk melaksanakan isu yang dipilih dapat dilihat pada table di bawah ini
Tabel 2.2 Rancangan Kegiatan
Output/Hasil Keterkaitan Substansi Mata Kontribusi terhadap Visi Penguatan Nilai
No Kegiatan Tahapan Kegiatan
Kegiatan Pelatihan Misi Organisasi Organisasi
a. laporan rancangan
a. melaporkan kepada
aktualisasi a. Berkomunikasi dengan Menerapkan nilai-
atasan mengenai kegiatan
sopan santun (Etika Publik) nilai etika public
aktualisasi yang akan
dan menghargai yaitu sopan,
dilaksanakan
(Nasionalisme) santun, hormat,
Hal ini sesuai dengan misi dan
b. mendiskusikan dengan
Konsultasi b. Draft persetujuan b. berdiskusi dan tidak rumah sakit membangun berkomunikasi
1 atasan mengenai program
dengan atasan memaksakan kehendak pribadi sumber daya manusia yang dengan baik. Serta
yang akan dilaksanakan
(Etika Publik) menghormati cerdas meningkatkan
atasan (Nasionalisme) mutu
c.meminta dukungan pada
c. Lembar persetujuan pembelajaran dan
atasan terkait kegiatan
yang telah ditanda c. tanggung jawab mengembangkan
aktualisasi yang akan di
tangani (Akuntabilitas) wawasan
laksanakan
12
1. Bekerjasama dengan
tenaga kefarmasian 1. Dijalankan
terkait teknis perbaikan teknis Nasionalisme
13
Output/Hasil Keterkaitan Substansi Mata Kontribusi terhadap Visi Penguatan Nilai
No Kegiatan Tahapan Kegiatan
Kegiatan Pelatihan Misi Organisasi Organisasi
Penguatan nilai :
14
Output/Hasil Keterkaitan Substansi Mata Kontribusi terhadap Visi Penguatan Nilai
No Kegiatan Tahapan Kegiatan
Kegiatan Pelatihan Misi Organisasi Organisasi
1. Melakukan telaah
1. Resep untuk pasien
resep di rawat jalan,
sudah sesuai dengan
khususnya pasien lansia
indikasi Akuntabilitas
(memilih resep pasien Penguatan nilai :
Melakukan telaah resep dengan Mendukung Misi yaitu
lansia dengan kriteria :
benar menunjukkan nilai Dengan melakukan
umur 60-74 tahun, dan
kejelasan screening resep dapat 1. Selalu bekerja
dengan obat lebih dari 5
Memberikan informasi sama :
Melakukan item)
Akuntabilitas kesehatan terpercaya pada berkonsultasi
telaah dan pasien sebelum bertindak
4. Berkoordinasi dengan dokter
screening resep 2. Melakukan konsultasi
2. Obat yang diterima mencerminkan transparansi
pasien lansia dengan dokter apabila 2. Profesional :
pasien tidak ada sesama teman kerja
ditemukan DRP’s Dalam bekerja
interkasi satu dengan Komitmen Mutu
potensial pada lembar mengutamakan
yang lain Dengan melakukan
resep yang ditelaah kenyamanan
pengarsipan resep secara baik
pasien
3. Resep rawat dapat meningkatkan
3. Mengarsipkan hasil
terdokumentasikan perbaikan berkelanjutan
telaah resep pada
secara rapi
bendel tersendiri
15
Output/Hasil Keterkaitan Substansi Mata Kontribusi terhadap Visi Penguatan Nilai
No Kegiatan Tahapan Kegiatan
Kegiatan Pelatihan Misi Organisasi Organisasi
Akuntabilitas
Membuat formulir yang sesuai
Mendapatkan formulir
dengan acuan
1. Membuat Formulir
yang sesuai dengan
menunjukankejelasan dalam Mendukung Misi yaitu Penguatan nilai :
konseling
Menyiapkan acuan
bekerja Dengan membuat formulir
Formulir
konseling diharapkan dapat 1. kreatif :
Konseling obat 2. Mencetak formulir Formulir konseling
Komitmen mutu Memberikan informasi memberikan
5. dan konseling sesuai jumlah untuk pasien lansia
Tersedianya formulir konseling kesehatan terpercaya pada inovasi untuk
melengkapi yang dibutuhkan telah tersedia
pasien mengarah pada pasien meningkatkan
informasi yang
orientasi mutu kepuasan
dibutuhkan
3. Mengisikan informasi pelanggan
Didapatkan informasi
pasien pada formulir
Akuntabilitas
pasien mengenai
yang telah tersedia
Kegiatan dapat dipertanggung
pengobatan pasien
jawabkan dengan mengisi
formulir konseling
16
Output/Hasil Keterkaitan Substansi Mata Kontribusi terhadap Visi Penguatan Nilai
No Kegiatan Tahapan Kegiatan
Kegiatan Pelatihan Misi Organisasi Organisasi
1. Menyapa pasien dengan
1. Pasien merasa
ramah dan santun
nyaman dengan sikap
2. Memberikan informasi
yang kita tunjukkan
tentang obat yang
Etika publik
dibutuhkan pasien dengan
Kesantunan dalam pelayanan
memberikan pertanyaan 3 Penguatan nilai :
Memberikan 2. Pasien paham dengan menunjukkan sikap empati
prime question lalu Mendukung Visi yaitu
konseling aturan pakai, atau cara pada pasien
memberikan informasi Menjadi Rumah sakit 1. Jiwa Bersih :
kepada pasien penggunaan obat yang
obat (memilih resep pasien dengan pelayanan prima melayani dengan
6. lansia pada diterima Anti korupsi
lansia dengan kriteria : menuju masyarakat yang sepenuh hati
saat
umur 60-74 tahun, dan Jujur dalam memberikan sehat menunjukkan jiwa
penyerahan 3. Pasien merasa
dengan obat lebih dari 5 informasi kepada pasien bersih
obat dilayani dengan setulus
item)
hati dengan kita
3. Mempersilahkan pasien Komitmen mutu
menunjukan sikap
untuk melakukan tanya Melayani pasien dengan
empati dan menjawab
jawab kepada apoteker sepenuh hati
semua
apabila informasi ada yang
pertanyanyaannya
belum dimengerti
17
Output/Hasil Keterkaitan Substansi Mata Kontribusi terhadap Visi Penguatan Nilai
No Kegiatan Tahapan Kegiatan
Kegiatan Pelatihan Misi Organisasi Organisasi
Menulis
informasi obat
pada etiket
obat (Nama
pasien,
Penguatan nilai :
tanggal, nama
obat, dosis Mendukung Misi yaitu :
1. kreatif :
obat, indikasi 1. Menulis etiket 1. Menulis etiket sesuai Mendorong pemberdayaan
Komitmen Mutu memberikan
obat, cara dengan lengkap sebagai dengan standart yang masyarakat untuk berprilaku
Mencerminkan sikap kreatif inovasi untuk
7. minum, waktu edukasi pada pasien telah ditetapkan hidup bersih dan sehat.
mendorong
minum, tanda
terciptanya
untuk obat
pelayanan yang
yang harus
sesuai harapan
dihabiskan,
masyarakat
obat
luar,salep,supp
o,tetes, inhaler,
sirup, dan
expired date)
18
B. Jadwal Kegiatan
Jadwal kegiatan yang dilakukan untuk menjalankan rancangan aktualisasi dapat dilihat pada table dibawah ini
Tabel 2.3 Jadwal Rencana Kegiatan Aktualisasi
2 2 2 2 2 2 3 3 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2
3 4 5 6 7 8 0 1 1 2 3 4 6 7 8 9 0 1 3 4 5 6 7 8 0 1 2 3 4 5 6
1. Melakukan konsultasi
√
dengan atasan
2. Memisahkan resep
pasien lansia dengan
√
pasien umum
a. Memisahkan tempat
√
tersendiri untuk resep
pasien lansia
b. Memisahkan resep
√
pasien lansia dengan
pasien umum
19
3 Memberikan tanda
√
khusus untuk resep
pasien lansia
4 Melakukan telaah dan
skrining resep pasien
√
lansia
5 Menyiapkan Formulir
√
Konseling obat dan
melengkapi informasi
yang dibutuhkan
a.mengisi formulir pada
√
saat konseling
6 Memberikan konseling
kepada pasien lansia
√
pada saat penyerahan
obat
7. Menuliskan etiket
lengkap untuk
√
mengingatkan kepatuhan
minum obat pasien lansia
20
Tabel 2.4. Antisipasi dan strategi menghadapi kendala
21
C. CAPAIAN AKTUALISASI
Tabel 2.5 Tahapan kegiatan Aktualisasi
Deskripsi Kegiatan dan Pada tahap awal, saya membuat surat permohonan izin pelaksanaan kegiatan kepada direktur RSUD Muhammad
Teknik Aktualisasi Sani. Setelah surat persetujuan disetujui saya melakukan konsultasi dengan kepala instalasi farmasi dengan
Penerapan Nilai Dasar menjelaskan kegiatan aktualisasi yang akan saya kerjakan disertai dengan menunjukan bukti laporan rancangan
ASN aktualisasi. Diskusi berjalan dengan lancar karena komunikasi yang baik, sikap sopan santun dan mengahargai
(Nasionalisme) serta tidak memaksakan kehendak pribadi melainkan menerima pendapat dan masukan dari atasan
(Etika Publik), informasi yang saya sampaikan lengkap dan mudah dipahami (akuntabilitas), berupaya
menjalankan kegiatan yang akan saya kerjakan (komitmen mutu).
Kendala Terdapat kendala saat meminta persetujuan direktur terkait permohonan izin kegiatan aktualisasi, dikarenakan
beliau dinas luar tidak berada ditempat sehingga, kegiatan awal berdiskusi dengan atasan harus mundur beberapa
hari.
Nilai-Nilai Dasar yang Berdasarkan capaian aktualisasi yang berhasil dilakukan bahwa pada kegiatan berkonsultasi dengan atasan
22
Relevan merupakan perwujudan dari nilai Nasionalisme, Akuntabilitas, Etika Publik, dan Komitmen Mutu.
Kontribusi terhadap visi Kegiatan ini sesuai dengan misi rumah sakit membangun sumber daya manusia yang cerdas.
dan misi organisasi
Penguatan nilai-nilai Menerapkan nilai-nilai etika publik yaitu sopan, santun, hormat, dan berkomunikasi dengan baik. Serta
organisasi meningkatkan mutu pembelajaran dan mengembangkan wawasan.
Output Kegiatan Surat persetujuan dari direktur, dokumetasi berkonsultasi dengan atasan.
23
Kegiatan/Tahapan Memisahkan antrian resep pasien lansia dengan pasien umum, dengan tahapan sebagai berikut:
Kegiatan 2 1. Membuat tanda untuk membedakan resep lansia dan umum
2. Membuat desaign bagan alur pelayanan khusus lansia
3. Mencetak banner bagan alur pelayanan lansia
Deskripsi Kegiatan dan Menjelaskan kepada rekan farmasi terkait dengan kegiatan yang dilakukan sehingga pelaksanaan dapat berjalan
Teknik Aktualisasi lancar dan berkesinambungan (Nasionalisme), dengan menjalankan kegitan ini dapat mengurangi waktu tunggu
Penerapan Nilai Dasar pasien lansia termasuk meningkatkan orientasi mutu rumah sakit (Komitmen Mutu) (Anti korupsi). Memberikan
ASN informasi yang ditampilkan lengkap, jelas dan mudah dipahami (Etika Publik) (akuntabilitas).
Nilai-Nilai Dasar yang Berdasarkan capaian aktualisasi yang berhasil dilakukan bahwa pada kegiatan memisahkan resep lansia dengan
Relevan pasien umum merupakan perwujudan dari nilai Nasionalisme, Akuntabilitas, Etika Publik, dan Komitmen Mutu
24
Penguatan nilai-nilai Penguatan nilai :
organisasi 1. Selalu bekerja sama : berkoordinasi sebelum bertindak
2. Profesional : Dalam bekerja mengutamakan kenyamanan pasien
25
Kegiatan/Tahapan Memberikan tanda khusus untuk resep pasien lansia, dengan tahapan sebagai berikut:
Kegiatan 3 4. Membuat desain stempel untuk membedakan resep lansia
5. Berkoordinasi dengan atasan untuk menyampaikan usulan desain
6. Melakukan pencetakan stempel sebagai tanda khusus untuk pasien lansia
Deskripsi Kegiatan dan Membuat design stemple, kemudian mencetak stemple. Setelah stemple jadi, saya informasikan kepada rekan
farmasi terkait fungsi stemple dan kegiatan yang akan dilakukan dengan memanfaatkan stemple yang telah dibuat.
Teknik Aktualisasi
Resep pasien lansia.
Penerapan Nilai Dasar 1. Komitmen Mutu
Mencerminkan sikap kreatif dan inovatif
ASN
2. Nasionalisme
Diwujudkan dengan adanya musyawarah mencapai kesepakatan (sila ke 4)
3.Etika Publik (Respect)
Melakukan konsultasi dengan atasan dengan rasa hormat dan sopan
4. Akuntabilitas
Merupakan salah satu upaya untuk memberikan kejelasan
5.AntiKorupsi
Memberikan tanda khusus untuk resep pasien lansia termasuk bentuk kejujuran dalam memberikan pelayanan
Kendala Kendala : Tanda khusus untuk pasien lansia tidak diperhatikan oleh petugas
Strategi : Mensosialisasikan informasi kegiatan kepada petugas terkait
Nilai-Nilai Dasar yang Berdasarkan capaian aktualisasi yang berhasil dilakukan bahwa pada kegiatan pembuatan tanda khusus untuk
Relevan pasien lansia merupakan perwujudan dari nilai Nasionalisme, Akuntabilitas, Etika Publik, Anti Korupsi dan
Komitmen Mutu
26
Kontribusi terhadap visi Mendukung Misi yaitu
dan misi organisasi Dengan memberikan tanda khusus untuk resep pasien lansia dapat meningkatkan pelayanan kesehatan yang
bermutu untuk masyarakat.
27
Kegiatan/Tahapan Melakukan telaah dan skrining resep pasien lansia, dengan tahapan sebagai berikut:
Kegiatan 4 1. Melakukan telaah resep di rawat jalan, khususnya pasien lansia
2. Melakukan konsultasi dengan dokter apabila ditemukan DRP’s potensial pada lembar resep yang ditelaah
3. Mengarsipkan hasil telaah resep
Deskripsi Kegiatan dan Resep pasien lansia, sebelum diserahkan kepada petugas untuk disiapkan obatnya, terlebih dahulu di skrining
Teknik Aktualisasi terkait dengan (nama obat, dosis, jumlah, nama dokter, paraf, interaksi obat, dll)
Penerapan Nilai Dasar 1. Akuntabilitas
ASN Melakukan telaah resep dengan benar menunjukkan nilai kejelasan
2. Etika Publik
Melakukan telaah resep termasuk salah satu bentuk respect terhadap pasien
3. Akuntabilitas
Berkoordinasi dengan dokter mencerminkan transparansi sesama teman kerja
4.Nasionalisme
Berkoordinasi merupakan perwujudan musyawarah (Sila ke 4)
5.Komitmen Mutu
Dengan melakukan pengarsipan resep secara baik dapat meningkatkan perbaikan berkelanjutan
28
Nilai-Nilai Dasar yang Berdasarkan teknik dan capaian aktualisasi yang berhasil dilakukan bahwa pada kegiatan pengendalian jadwal
Relevan diklat merupakan perwujudan dari nilai Nasionalisme, Akuntabilitas, Etika Publik, dan Komitmen Mutu
29
Kegiatan/Tahapan Menyiapkan Formulir Konseling obat dan melengkapi informasi yang dibutuhkan, dengan tahapan sebagai
Kegiatan 5 berikut:
1. Mencetak formulir konseling
2. Mengisi informasi pasien pada formulir yang telah tersedia
Deskripsi Kegiatan dan Setelah obat disiapkan oleh petugas farmasi, maka sebelum penyerahan obat dilakukan mengisi form konseling
Teknik Aktualisasi obat pada pasien lansia yang memiliki pengobatan lebih dari 5 obat dan memiliki riawayat penyakit kronis, serta
Penerapan Nilai Dasar obat dengan kondisi khusus (tetes mata, inhaler, maupun insulin)
ASN 1. Akuntabilitas
Membuat formulir yang sesuai dengan acuan menunjukan kejelasan dalam bekerja
2. Komitmen mutu
Tersedianya formulir konseling pasien mengarah pada orientasi mutu
3. Anti korupsi
Kegiatan dapat dipertanggung jawabkan dengan mengisi formulir konseling
Kendala Kendala : Hambatan waktu yang terbatas untuk mengisi formulir konseling
Nilai-Nilai Dasar yang Berdasarkan teknik dan capaian aktualisasi yang berhasil dilakukan bahwa pada kegiatan Menyiapkan formulir
Relevan konseling obat dan melengkapi informasi yang dibutuhkan merupakan perwujudan dari nilai Nasionalisme,
Akuntabilitas, Komitmen Mutu, dan Anti korupsi
30
Kontribusi terhadap visi Mendukung Misi yaitu
dan misi organisasi Dengan membuat formulir konseling diharapkan dapat Memberikan informasi kesehatan terpercaya pada pasien
Analisis Dampak Jika dalam memberikan pelayanan tidak berorientasi pada mutu maka tujuan terapi pengobatan tidak tercapai
Jika nilai ANEKA tidak secara maksimal
dilaksanakan
31
Kegiatan/Tahapan Memberikan konseling kepada pasien lansia pada saat penyerahan obat, dengan tahapan sebagai berikut:
Kegiatan 6 1. Menyapa pasien dengan ramah dan santun.
2. Memberikan informasi tentang obat yang dibutuhkan pasien.
3. Mempersilahkan pasien untuk melakukan tanya jawab kepada apoteker apabila informasi ada yang belum
dimengerti
Deskripsi Kegiatan dan Kegiatan ini bertujuan memberikan informasi kepada pasien tentang aturan pakai dan cara penggunaan obat yang
Teknik Aktualisasi benar, serta mendapatkan informasi terkait pengobatan dan kondisi pasien (alergi, interkasi obat, efek samping
Penerapan Nilai Dasar obat)
ASN 1. Etika publik
Kesantunan dalam pelayanan menunjukkan sikap empati pada pasien
2. Anti korupsi
Jujur dalam memberikan informasi kepada pasien
3.Akuntabilitas
Memberikan informasi kepada pasien merupakan bentuk transparansi dan kejelasan
4.Komitmen mutu
Melayani pasien dengan sepenuh hati
Kendala Kendala : Kendalanya terletak pada waktu, beberapa pasien merasa terlalu lama mendengarkan penjelasan terkait
informasi yang diberikan
32
Nilai-Nilai Dasar yang Berdasarkan teknik dan capaian aktualisasi yang berhasil dilakukan bahwa pada kegiatan memberikan konseling
Relevan kepada pasien lansia merupakan perwujudan dari nilai Akuntabilitas, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti
korupsi
Kontribusi terhadap visi Menjadi Rumah Sakit dengan pelayanan prima menuju masyarakat yang sehat
dan misi organisasi Mendukung misi : memberikan pelayanan kesehatan yang ramah dan santun.
Penguatan nilai-nilai Jiwa Bersih : melayani dengan sepenuh hati menunjukkan jiwa bersih
organisasi
Output Kegiatan 1. Pasien merasa nyaman dengan sikap yang kita tunjukkan
2. Pasien paham dengan aturan pakai, atau cara penggunaan obat yang diterima
3. Pasien merasa dilayani dengan setulus hati dengan kita menunjukan sikap empati dan menjawab semua
pertanyanyaannya
Analisis Dampak Jika dalam memberikan pelayanan tidak berorientasi pada mutu maka tujuan terapi pengobatan tidak tercapai
Jika nilai ANEKA tidak secara maksimal
dilaksanakan
33
Kegiatan/Tahapan Menulis etiket dengan lengkap sehingga pasien tidak lupa saat meminum obat, dengan tahapan sebagai berikut:
Kegiatan 7 1. Menyampaikan kepada rekan kerja tentang point-point yang perlu dicantumkan saat penulisan etiket
2. Menulis etiket lengkap (nama obat, dosis, indikasi, aturan minum, exp obat, oabt pemakaian luar atau diminum,
waktu minum obat, nama pasien serta tanggal perngambilan obat).
Deskripsi Kegiatan dan Tahapan terkahir yaitu memberikan informasi tertulis kepada pasien sehingga ingat akan obat yang dikonsumsi
Teknik Aktualisasi 1.Komitmen Mutu
Penerapan Nilai Dasar Mencerminkan sikap kreatif
ASN 2.Anti Korupsi
Dengan memberikan etiket diharapkan dapat meningkatkan kepatuhan pasien dalam minum obat hal ini merupakan
tanggung jawab dalam melayani pasien
3.Akuntabilitas
Memberikan informasi pada etiket dapat memberikan kepercayaan kepada pasien
Kendala Obat yang terlalu banyak jenis dan jumlahnya membuat terlupa untuk menuliskan informasi yang lengkap
Nilai-Nilai Dasar yang Berdasarkan teknik dan capaian aktualisasi yang berhasil dilakukan bahwa pada kegiatan penulisan informasi obat
Relevan pada etiket obat merupakan perwujudan dari komitemen mutu, Akuntabilitas, dan Anti korupsi.
34
Kontribusi terhadap visi Mendorong pemberdayaan masyarakat untuk berprilaku hidup bersih dan sehat.
dan misi organisasi
Penguatan nilai-nilai kreatif : memberikan inovasi untuk mendorong terciptanya pelayanan yang sesuai harapan masyarakat
organisasi
Analisis Dampak Jika pasien lansia yang membutuhkan pengingat tidak diberikan informasi lengkap pada etiket maka kepatuhan
Jika nilai ANEKA tidak minum obat akan berkurang dan tanggung jawab petugas tidak terpenuhi
dilaksanakan
35
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Pelayanan kefarmasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari sistem
pelayanan kesehatan yang berorientasi pada pelayanan pasien, sehingga peran dan fungsi
Apoteker dalam pelayanan kepada pasien harus dioptimalkan.
Pengaktualisasian nilai-nilai ANEKA mampu memberikan dampak positif
kepada peserta diklat untuk lebih professional dan berdedikasi dalam proses
melaksanakan setiap tugas dan kewajiban sebagai abdi negara di bidang pelayanan
kefarmasian, kegiatan aktualisasi habituasi ini sudah terlaksana dengan hasil :
1. Melakukan konsultasi dengan atasan
2. Memisahkan antrian resep pasien lansia dengan pasien umum
3. Memberikan tanda khusus untuk resep pasien lansia
4. Melakukan telaah dan skrining resep pasien lansia
5. Menyiapkan Formulir Konseling obat dan melengkapi informasi yang dibutuhkan
6. Memberikan konseling kepada pasien lansia pada saat penyerahan obat
7. Menulis informasi obat pada etiket obat (Nama pasien, tanggal, nama obat, dosis obat,
indikasi obat, cara minum, waktu minum, tanda untuk obat yang harus dihabiskan,
obat luar,salep,suppo,tetes, inhaler, sirup, dan expired date)
Dampak kegiatan tersebut secara tidak langsung memberikan manfaat positif
bagi pasien lansia, dimana setiap tugas yang diberikan dapat terselesaikan tepat waktu,
waktu tunggu pasien lansia dapat diminimalisir, obat yang disiapkan sesuai indikasi dan
dosis, informasi obat yang diberikan dapat dipahami pasien, serta pemberian pelayanan
yang lebih baik berdasarkan nilai-nilai ANEKA yang diaktualisasikan demi kepuasan
dan kesembuhan pasien.
B. SARAN
Pelaksanaan kegiatan aktualisasi dan habituasi yang dilandasi semangat
melaksanakan seluruh nilai-nilai dasar ANEKA terbukti memberikan dampak positif,
baik untuk calon pegawai negeri sipil, peserta didik , maupun satuan kerja. Berikut
rekomendasi agar implementasi nilai-nilai ANEKA dapat dilakukan secara
berkelanjutan :
36
Nilai ANEKA dapat dilakukan secara berkelanjutan :
1. Bagi peserta sendiri sebagai CPNS
Mengaktualisasi dan menghabituasi seluruh nilai-nilai dasar ANEKA pada
setiap aktifitas kerja sebagai upaya mewujudkan pribadi PNS yang
professional dan menjadi habituasi.
2. Bagi rekan Apoteker
Dapat memberikan manfaat kepada para pegawai RSUD Muhammad Sani
dari aspek pelayanan pasien untuk mendukung Visi dan Misi RSUD
Muhammad Sani serta menjadi habituasi
3. Bagi instansi dan pihak terkait
Tercapainya sehat dan mandiri secara optimal, dengan memberi dukungan
agar aktualisasi ini terus terlaksana.
37
DAFTAR PUSTAKA
Lembaga Administras Negara. (2015). Modul Pelatihan Dasar Calon PNS Golongan III:
Akuntabilitas.Jakarta : Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administras Negara. (2015). Modul Pelatihan Dasar Calon PNS Golongan III:
Nasionalisme. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administras Negara. (2015). Modul Pelatihan Dasar Calon PNS Golongan III:
Etika Publik. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administras Negara. (2015). Modul Pelatihan Dasar Calon PNS Golongan III:
Komitmen Mutu. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administras Negara. (2015). Modul Pelatihan Dasar Calon PNS Golongan III :
Anti Korupsi. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administras Negara. (2017). Modul Pelatihan Dasar Calon PNS Golongan III.
Pelayanan Publik. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administras Negara. (2017). Modul Pelatihan Dasar Calon PNS Golongan III
Manajemen Aparatur Sipil Negara. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administras Negara. (2017). Modul Pelatihan Dasar Calon PNS Golongan III
Whole of Goverment. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. (2017). Modul Pelatihan Dasar Calon
PNS Aktualisasi Jakarta : Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.
Peraturan Kepala Lembaga Administrasi Negara (LAN) No.15 Tahun 2015 (LAN,2015)
Tentang Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan Calon
Pegawai Negeri Sipil Golongan III
Pemerintah Indonesia. Undang-undang Nomor 5 Tahun 2014 Tentang Aparatur Sipil Negara.
Jakarta : Sekertariat Negara.
Pemerintah Indonesia. 2014. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75
Tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat. Jakarta : Sekertariat Negara.
Pemerintah Indonesia. 2009. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan
Publik. Jakarta : Sekertariat Negara.
Pemerintah Indonesia. 2014. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil
Negara. Jakarta : Sekertariat Negara.
38
Lampiran 1.
Resume materi agenda II dan III
39
40
41
42
43
44
45
46
47
Lampiran 2. Profile Organisasi
VISI
“ Terwujudnya Kabupaten Karimun
sebagai Pusat Pertumbuhan Ekonomi
Berbasis Maritim yang Terdepan Berlandaskan Iman dan Taqwa”
MISI
Membangun sumber daya manusia yang sehat, cerdas, dan kompetitif serta menjawab
kebutuhan( Terdepan di bidang pendidikan dan kesehatan )
MOTTO
Cepat, Tepat, Ramah dan Senyum
Status Kepemilikan : Pemerintah Daerah Kabupaten Karimun
Status Pengelolaan : Badan Layanan Umum Daerah
Klasifikasi RS : Kelas C
Jumlah Spesialisasi : 18 spesialisasi
Jumlah Tempat Tidur : 175 tempat tidur
Diresmikan pada : 12 Oktober 2003
Luas Lahan : 47.889 m2
48
Lampiran 3. Data diri peserta, Mentor, Coach
4 NIP 199403052019022003
7 Nomor Hp 081365081699
9 NomorTelepon/Fax -
50
Lampiran 5. Dokumentasi Kegiatan Aktualisasi
a. Melakukan konsultasi dengan atasan
Sebelum Sesudah
51
Banner Alur Pelayanan Resep Lansia
52
c. Memberikan tanda khusus untuk resep pasien lansia
Sebelum Sesudah
53
e. Menyiapkan Formulir Konseling obat dan melengkapi informasi yang dibutuhkan
54
f. Memberikan konseling kepada pasien lansia pada saat penyerahan obat
55
BAPELKES BATAM
“A Great Place To Learn And Grow”
56