Anda di halaman 1dari 62

ii

iii
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang
selalu dan senantiasa mencurahkan berkat dan anugerah-Nya sehingga penulis dapat
melaksanakan Pelatihan Dasar CPNS di Balai Pelatihan Batam 25 Februari–20 Maret
2020 dan dapat menyelesaikan laporan aktualisasi ini dengan baik. Laporan
aktualisasi ini merupakan bentuk pernyataan rasa tanggung jawab Aparatur Sipil
Negara dalam meningkatkan kompetensi, sehingga mampu melaksanakan tugasnya
dengan baik.
Penyusunan laporan aktualisasi ini tidak lepas dari bimbingan dan
dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu kami mengucapkan terima kasih
kepada :
1. Bapa Dr. H. MS Sudarmadi, S.Pd, MM selaku Plt. Kepala Badan Kepegawaian dan
Pengembangan SDM Kabupaten Karimun
2. Bapak Asep Zaenal Mustofa, SKM, M.Epid Selaku Kepala Bapelkes Batam
3. Bapak dr.Zulhadi, MPH Selaku Direktur RSUD Muhammad Sani
4. Ibu Liza Sri Kusuma Devi, S.Kep, MARS Selaku Mentor
5. Ibu Desy Maniarti Gusmali, S.Si, Apt, MKM Selaku Coach
6. Seluruh Fasilitator yang telah memberikan ilmu, bantuan, saran dan kesempatan
selama masa pelatihan.
7. Keluarga yang telah memberikan dukungan moril dan materil sehingga pelaksanaan
LATSAR dan penyelesaian laporan dapat berjalan lancar.
8. Seluruh teman-teman seperjuangan serta semua pihak yang telah memberikan bantuan
dan semangat kepada penulis selama pelaksanaan Pelatihan ini.
Penulis menyadari dengan sepenuhnya bahwa masih terdapat banyak kekurangan
dalam penulisan laporan aktualisasi ini. Semoga laporan aktualisasi ini dapat berguna
dalam peningkatan pelayanan pasien. Kritik dan saran sangat penulis harapkan guna
mendapatkan hasil rancangan aktualisasi yang lebih baik.
Karimun, Mei 2020

Penyusun
iv
(Eriza Nur Aqliny, S.Farm.,Apt)
DAFTAR ISI

COVER .................................................................. Error! Bookmark not defined.


LEMBAR PERSETUJUAN .................................. Error! Bookmark not defined.
KATA PENGANTAR ........................................... Error! Bookmark not defined.
DAFTAR ISI.......................................................................................................... iv
DAFTAR TABEL .................................................................................................. vi
DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................................... vi
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................1
A. Latar Belakang ........................................................................................... 1
B. Analisis Isu ................................................................................................ 3
C. Rumusan Isu .............................................................................................. 8
D. Identifikasi Sumber Isu ..............................................................................8
E. Analisis Dampak ........................................................................................ 8
F. Ruang Lingkup .......................................................................................... 9
G. Lembar Konfirmasi Isu ..............................................................................9
H. Judul Aktualisasi........................................................................................ 9
BAB II PELAKSANAAN AKTUALISASI ..........................................................10
A. Rancangan Aktualisasi.............................................................................10
B. Jadwal Kegiatan ....................................................................................... 19
C. Capaian Aktualisasi……..………………………………………………22
BAB III PENUTUP ...............................................................................................36
A. Simpulan ..................................................................................................36
B. Saran ........................................................................................................36
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................38
LAMPIRAN ...........................................................................................................39

v
DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Isu .......................................................................................................... 3


Tabel I.2 Penjalasan APKL .................................................................................. 5
Tabel 1.3 Parameter APKL ................................................................................... 6
Tabel 1.4 Penjelasan USG .................................................................................... 7
Tabel 1.5 Analisis USG ........................................................................................ 7
Tabel 2.1 Jenis dan Sumber Kegiatan ................................................................. 11
Tabel 2.2 Rancangan Kegiatan ........................................................................... 12
Tabel 2.3 Jadwal Kegiatan .................................................................................. 19
Tabel 2.4 Antisipasi dan Strategi Menghadapi Kendala ..................................... 21
Tabel 2.5 Tahapan Kegiatan Aktualisasi……....……………………………….22

vi
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Resume materi agenda II dan III. .................................................... 39


Lampiran 2. Profile Organisasi ............................................................................ 48
Lampiran 3. Data diri peserta, Mentor, Coach ..................................................... 49
Lampiran 4. Lembar pengendalian aktualisasi coach dan mentor ....................... 50
Lampiran 5. Dokumentasi Kegiatan Aktualisasi………………………………..51

vii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Peraturan yang tertuang dalam Undang Undang nomor 5 Tahun 2014 tentang
Aparatur Sipil Negara (ASN) menekanakan bahwa dalam rangka pewujudan cita-cita
bangsa dan merealisasikan tujuan negara sebagaimana tercantum dalam pembukaan
undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, perlu dibentuk
Aparatur Sipil Negara yang memiliki nilai-nilai pribadi seperti integritas,
professional, netral dan bebas dan intervensi politik, bersih dan praktik korupsi,
kolusi dan nepotisme. ASN di tuntut cakap menyelenggarakan pelayanan publik
yang baik bagi masyarakat yang sanggup berperan sebagai perekatpersatuan dan
kesatuan bangsa sebagaimana cita-cita dalam Pancasila dan Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
Berdasarkan Peratuan LAN RI No 12 tahun 2018 tentang Pelatihan Dasar
CPNS Golongan III dilaksanakan selama 51 hari kerja atau 511 JP, dengan perincian;
18 hari kerja untuk pembelajaran klasikal (177 JP) dan 30 hari kerja untuk
pembelajaran non klasikal atau aktualisasi nilai dasar profesi (320 JP) serta evaluasi
selama 3 hari (14 JP). Dalam sistem pembelajaran Pelatihan Dasar Kader PNS, setiap
peserta dituntut untuk mampu mengaktualisasikan materi-materi pembelajaran yang
telah dipelajari dalam memulai proses pembiasaan diri yang difasilitasi dalam
pengembangan agenda aktualisasi habituasi.
Kehadiran ASN dalam pembangunan Nasional sangatlah penting, sehingga
pengembangan dan peningkatan kualitas sumber daya manusia aparatur harus segera
dan wajib dilaksanakanuntuk menjawab penilaian sumbang dari masyarakat terhadap
kualitas kinerja instansi publik, dalam mewujudkan pemerintahan yang baik,
sehingga dunia usaha dan masyarakat dapat terlayani dengan maksimal dan mampu
meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan social yang pada akhirnya akan
meningkatkan kemajuan dan kesejahtraan Indonesia.
Dengan demikian calon ASN diharapkan untuk mampu mengaplikasikan
secara langsung nilai-nilai dasar profesi ASN tersebut dalam menjalankan tugas
pokok dan fungsinya masing-masing di tempat kerja. Selain menginternalisasi lima
nilai dasar ASN tesebut diatas, calon ASN juga diharapkan untuk mampu
1
menganalisis dampak apa saja yang akan ditimbulkan apabila kelima nilai dasar
tesebut tidak diinternalisasikan dalam proses menjalakan tugas nantinya.
Khususnya dibidang kesehatan,lewat kiblat utama pembangunan kesehatan
Indonesia pada nawacita(9 program prioritas) pemerintah pada tahun 2014-2019
butir ke 5 yaitu meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia, ditetapkanlah 3
pilar utama pembangunan kesehatan indonesia yaitu (1) Paradigma sehat (2)
Penguatan pelayanan kesehatan, serta (3) Jaminan Kesehatan Nasional (JKN)
melalui Kartu Indonesia Sehat.
Tenaga Kefarmasian, khususnya Apoteker adalah salah satu elemen tenaga
kesehatan yang terlibat dalam pelaksanaan pelayanan kesehatan di Rumah sakit.
Fokus kerja apoteker di Rumah sakit adalah mengenai pengelolaan Sediaan Farmasi
dan Bahan Medis Habis Pakai maupun terkait pelayanan farmasi klinik. Lewat PMK
No.72 tahun 2016 dijelaskan bahwa yang termasuk kegiatan pelayanan farmasi
klinik oleh apoteker di Rumah Sakit adalah pengkajian dan pelayanan resep,
penelusuran riwayat penggunaan obat, penyerahan Obat,dan pemberian informasi
Obat, Pelayanan Informasi Obat (PIO), konseling, visite pasien, pemantauan efek
samping Obat, pemantauan terapi Obat, dispensing sediaan steril, serta evaluasi
penggunaan Obat.
Tugas pokok dari Rumah Sakit yaitu memberikan pelayanan kesehatan
perorangan secara paripurna. Salah satu permasalahan yang ada di RSUD
Muhammad Sani adalah belum maksimalnya pelayanan untuk pasien lansia,
khususnya pada proses pemberian informasi obat. Hal tersebut berakibat informasi
yang diberikan tidak maksimal dapat berakibat tidak tercapainya efek terapi obat
yang telah dikonsumsi, karena faktor lupa dan kepatuhan minum obat. Selain
berdasarkan uraian diatas, menurut PMK 79 tahun 2014, tentang Penyelenggaraan
Pelayanan Geriatri di Rumah Sakit, pasal 7 menyebutkan bahwa “Pelayanan Geriatri
dilakukan secara mandiri, terpisah dengan pelayanan lainnya di Rumah Sakit”.
Sehingga penulis membuat rancangan aktualisasi dengan tema Optimalisasi Peran
dan Fungsi Apoteker dalam Pelayanan Kefarmasian Kepada Pasien Lansia

2
B. Analisis Isu
1. Environmental Scanning
Dalam proses meningkatkan Mutu Pelayanan RSUD Muhammad
Sani, ditemukan beberapa isu yang berkaitan dengan nilai-nilai Pelayanan
Publik, Manajemen ASN dan Whole Of Goverment. Sebagai pelayan publik
isu-isu tersebut sangat mempengaruhi sehingga perlu untuk dianalisis
penyebabnya dan ditemukan solusi untuk menanganinya. Setidaknya ada 5
isu strategis di RSUD Muhammad Sani terkait pelayanan publik, manajemen
ASN dan Whole Of Goverment. Pada table 1.1 berikut ini dipaparkan 5 isu
tersebut.
Tabel 1.1 Isu

No Isu Sumber Isu Kondisi Saat Ini Kondisi yang


. Diharapkan
1. Belum Optimalya Manajemen Tidak terdeteksinya Obat terpantau
Pengawasan obat ED di ASN beberapa obat yang dengan baik, sehingga
gudang Farmasi RSUD sudahh ED dan obat yang mendekati
Muhammad Sani hampir ED di ED bisa terdeteksi
gudang farmasi
2. Belum Optimalnya Manajemen Menumpuknya Pasien pada
Pelayanan petugas ASN antrian pada pasien pendaftaran cepat
rekam medis rawat jalan tertangani sehingga
(pendaftaran) pada antrian dan waktu
pasien rawat jalan di tunggu di ruang
RSUD Muhammad pendaftaran tidak
Sani terlalu lama
3. Belum Optimalya Pelayanan Beberapa pasien Pengobatan Pasien
pemantauan kepatuhan Publik TB (Tuberkolosis) TB dipantau oleh
minum obat pada tujuan terapi petugas sehingga
pasien TB di RSUD pengobatannya tujuan Pengobatan
Muhammad Sani tidak tercapai, tercapai dan
terdapat pasien memberikan

3
No Isu Sumber Isu Kondisi Saat Ini Kondisi yang
. Diharapkan
yang tidak rutin kesembuhan pada
melakukan pasien
pemeriksaan
4. Belum optimalnya Whole of Beberapa pasien Stok obat terpenuhi
pelayanan obat karena Government tidak mendapatkan sehingga semua
ketersediaan obat yang obat sesuai dengan pasien mendapatkan
kosong dan datangnya yang diresepkan obat sesuai dengan
terlambat di RSUD resep yang diberikan
Muhammad Sani

5. Belum optimalnya Pelayanan Pelayanan pada Pada penyerahan


Pelayanan kefarmasian Publik pasien lansia saat obat,obat belum
terhadap pasien lansia antri pemberian dipisahkan pada
di RSUD Muhammad obat dan informasi tempat khusus pasien
Sani obat belum lengkap lansia. Belum optimal
dan sesuai dengan saat menyampaikan
PERMENKES informasi terkait
No.58 tahun 2014 dosis, interaksi obat,
Obat yang
mengganggu
pemeriksaan
laboratorium, Etiket
obat lengkap (nama
obat, ED, dosis,
aturan pakai, tanggal),
efek samping obat.

4
2. Alat Bantu Analisis

a. Menggunakan Metode APKL


Berdasarkan ruang lingkup cakupan kegiatan penilaian kinerja di
Rumah sakit, ditemukan beberapa isu yang yang akan ditentukan
kelayakannnya menggunakan pendekatan Analisis APKL (Aktual,
Problematik, Kekhalayakan dan Layak). Analisis tersebut digunakan untuk
menentukan kelayakan suatu isu yang kemudian dicarikan solusinya.

Tabel 1.2 Tabel Penjelasan APKL

No Indikator Keterangan
1 2 3
1 Aktual (A) Isu yang sedang terjadi atau dalam proses kejadian,
sedang hangat dibicarakan di kalangan masyarakat,
atau isu yang diperkirakan bakal terjadi dalam waktu
dekat. jadi bukan isu yang sudah lepas dari perhatian
masyarakat atau isu yang sudah basi.
2 Problematik (P) Isu yang menyimpang dari harapan standar, ketentutan
yang menimbulkan kegelisahan yang perlu segera
dicari penyebab dan pemecahannya.
3 Kekhalayakan (K) Isu yang secara langsung menyangkut hajat hidup
orang banyak, masyarakat pelanggan pada umumnya,
dan bukan hanya untuk kepentingan seseorang atau
sekelompok kecil orang tertentu saja.
4 Layak (L) Isu yang masuk akal (logis), pantas, realistis, dan
dapat dibahas sesuai dengan tugas, hak, wewenang,
dan tanggung jawab.

Analisis APKL dilakukan dengan memberikan nilai 5 (sangat tinggi),


4 (Timggi), 3 (Sedang), 2 (Rendah), 1 (Sangat rendah masing-masing kriteria
aktual, problematik, kekhalayakan dan kelayakan. Semakin tinggi jumlah
nilai keseluruhan isu dinyatakan memenuhi persyaratan dan berkualitas.

5
Berikut disajikan analisa APKL terhadap isu yang ada di RSUD Muhammad
Sani.

Tabel 1.3 Tabel parameter APKL


Kriteria
A P K L
No. IdentifikasiIsu Total Prioritas
1 Lemahnya Pengawasan obat ED di gudang
Farmasi RSUD Muhammad Sani 4 3 5 4 16 III
2 Belum Optimalnya Pelayanan petugas rekam
medis (pendaftaran) pada pasien rawat jalan di 3 4 3 2 12 V
RSUD Muhammad Sani .
3 Rendahnya pemantauan kepatuhan minum obat
pada pasien TB di RSUD Muhammad Sani 4 4 5 5 18 II
4 Kurang optimalnya pelayanan obat karena
ketersediaan obat yang kosong dan datangnya 4 4 3 3 14 IV
terlambat di RSUD Muhammad Sani.

5 Belum optimalnya Pelayanan kefarmasian


terhadap pasien lansia di RSUD Muhammad 5 5 5 4 19 I
Sani

Berdasarkan analisis APKL seperti tabel diatas, diperoleh tiga isu utama
yang menjadi prioritas antara lain :
1. Lemahnya Pengawasan obat ED di gudang Farmasi RSUD Muhammad
Sani
2. Rendahnya pemantauan kepatuhan minum obat pada pasien TB di RSUD
Muhammad Sani
3. Belum optimalnya Pelayanan kefarmasian terhadap pasien lansia di RSUD
Muhammad Sani
Dari hasil analisis APKL didapatkan isu yang dinyatakan memenuhi
kriteria, yang kemudian isu-isu tersebut dianalisis lebih anjut dengan
menggunakan analisis USG. Analisis USG merupakan alat analisis yang
dilakukan untuk menentukan prioritas isu melalui tingkat kegawatan.

6
b. Penetapan Kualitas Isu Menggunakan Analisis USG

Analisis USG dilakukan dengan memberikan nilai dengan rentang


antara 1 sampai 5 dengan ketentuan nilai 1 berarti sangat kecil, nilai 2 berarti
kecil, nilai 3 berarti sedang, nilai 4 berarti besar, dan nilai 5 berarti sangat
besar . Isu dengan total skor tertinggi merupakan isu prioritas yang akan
ditetapkan untuk diselesaikan dengan kegiatan-kegiatan yang diusulkan.

Tabel 1.4 Tabel penjelasan USG


No Komponen Keterangan
1 2 3
1 Urgency Seberapa mendesak isu tersebut dibahas dikaitkan demgan
waktu yang tersedia serta seberapa keras tekanan waktu
tersebut untuk memecahkan masalah yang menyebabkan
isu
2 Seriousness Seberapa serius isu tersebut perlu dibahas dikaitkan
dengan akibat yang timbul dengan penundaan pemecahan
masalah yang menimbulkan isu tersebut atau akibat yang
ditimbulkan masalah-masalah lain kalu masalah penyebab
isu tidak dipecahkan (bisa mengakibatkan masalah lain)
3 Growth Seberapa kemungkinan isu tersebut menjadi berkembang
dikaitkan kemungkinan masalah penyebab isu akan
semakin memburuk jika dibiarkan.

Tabel 1.5 Analisis USG


No. Identifikasi Isu U S G Total Prioritas
1 Lemahnya Pengawasan obat ED di gudang 4 4 3 11 III
Farmasi di RSUD Muhammad Sani

2 Rendahnya pemantauan kepatuhan minum


obat pada pasien TB di RSUD Muhammad 4 4 4 12 II
Sani

Pemasyarakatan
7
3 Belum optimalnya Pelayanan Kefarmasian
Terhadap Pasien Lansia di RSUD Muhammad 5 5 4 14 I
Sani

Dari analisis diatas didapatkan Isu “Belum optimalnya Pelayanan


Kefarmasian Terhadap Pasien Lansia di RSUD Muhammad Sani” yang
memiliki skor 14.

C. Rumusan Isu
Berdasarkan hasil penerapan metode APKL dan USG terhadap
beberapa isu, di core issue yaitu Belum Optimalnya Pelayanan Kefarmasian
Terhadap Pasien Lansia di RSUD Muhammad Sani. Masalah yang
dirumuskan adalah sebagai berikut “kegiatan apa saja yang dapat menunjang
dan meningkatkan peran dan fungsi apoteker dalam pelayanan kefarmasian
terhadap pasien lansia.

D. Identifkasi Isu
Isu muncul karena belum optimalnya pelayanan kefarmasian terhadap
pasien lansia terkait penyerahan obat, obat belum dipisahkan pada tempat
khusus pasien lansia. serta penyampaian informasi terkait dosis, interaksi
obat, Obat yang mengganggu pemeriksaan laboratorium, Etiket obat lengkap
(nama obat, ED, dosis, aturan pakai, tanggal), efek samping obat. Sehingga,
pasien lansia tidak mendapatkan pelayanan terbaik.

E. Analisis Dampak
Dampak yang akan terjadi jika isu tidak ditindak lanjuti:
1. Dampak bagi pasien
Pasien lansia yang datang ke rumah sakit untuk mengambil obat akan
membutuhkan waktu yang cukup lama mengantri dan informasi penting
tentang obat yang didapatkan tidak maksimal, sehingga kemungkinan pasien
salah dalam mengkonsumsi obat lebih besar, kepatuhan pasien rendah,
ketidaktahuan tentang efek samping obat, interaksi obat yang mungkin terjadi,
ED obat, dan informasi penting lain tentang obat yang dikonsumsi tidak
didapatkan.

8
2. Dampak bagi tenaga kefarmasian
Jika tenaga kefarmasian khususnya apoteker tidak memperbaiki
mekanisme pelayanan kepada pasien lansia, apabila terjadi komplain terkait
antrian yang lama dan kondisi pasien memburuk karena kurangnya informasi
obat yang diberikan. Maka akan membuat masyarakat serta tenaga kesehatan
lain tidak percaya kepada tenaga kefarmasian.
3. Dampak Bagi Instansi
Pasien tidak puas terhadap pelayanan di RSUD Muhammad Sani,
sehingga mengurangi minat pasien berobat di RSUD Muhammad Sani.

F. Ruang Lingkup
Adapun ruang lingkup sumber kegiatan berasal dari (Tugas
kreatifitas), dilaksanakan di RSUD Muhammad Sani, Kabupaten Karimun,
Provinsi Kepulauan Riau.

G. Lembar Konfirmasi
Pengesahan Coach dan Mentor
COACH MENTOR

Desy Maniarti Gusmali,S.Si,Apt,MKM Liza Sri Kusuma Devi


19691229 199803 2 001 ,S.Kep,MARS
19760227 200212 2 005

H. JUDUL AKTUALISASI
Judul aktualisasi yaitu Optimalisasi Pelayanan Kefarmasian Terhadap
Pasien Lansia Di Rsud Muhammad Sani.

9
BAB II
PELAKSANAAN AKTUALISASI

A. Laporan Aktualisasi
1. Unit Kerja : RSUD Muhammad Sani
2. Identifikasi Isu
Core isu yang akan peserta ambil adalah Belum Optimalnya
Pelayanan Kefarmasian Terhadap Pasien Lansia di RSUD Muhammad Sani.
Peserta mengambil isu tersebut dikarenakan isu sangat berkaitan dengan nilai
manajemen ASN dan pelayanan publik.
3. Isu Yang Diangkat
Berdasarkan identifikasi isu, maka isu yang diangkat adalah Belum
optimalnya Pelayanan Kefarmasian Terhadap Pasien Lansia di RSUD
Muhammad Sani.
4. Gagasan Pemecahan Isu
Dalam rancangan aktualisasi ini terdiri atas tahapan:
1 ) Pengidentifikasian, penyusunan dan penetapan isu atau permasalahan
yang terjadi dan harus segera dipecahkan;
2 ) Pengajuan gagasan pemecahan isu/masalah dengan menyusunnya dalam
daftar rencana kegiatan,tahapan kegiatan,dan output kegiatan;
3) Pendeskripsian keterkaitan antara kegiatan yang diusulkan dengan
substansi mata pelatihan yaitu pelayanan publik,Whole of
Government,dan manajemen ASN yang mendasari kegiatan baik secara
langsung maupun tidak langsung;
4 ) Pendeskripsian rencana pelaksanaan kegiatan yang didasari aktualisasi
nilai-nilai dasar PNS dan kontribusi hasil kegiatan; serta
5) Pendeskripsian hasil kegiatan yang dilandasi oleh substansi mata
pelatihan terhadap pencapaian visi,misi, tujuan organisasi,dan
penguatan terhadap nilai- nilai organisasi.

10
Gagasan pemecahan isu dapat dilihat pada table dibawah ini:
Tabel 2.1 Jenis dan Sumber Kegiatan
No Jenis Kegiatan Sumber Kegiatan
1 Melakukan konsultasi dengan atasan
2 Memisahkan antrian resep pasien lansia dengan
pasien umum
3 Memberikan tanda khusus untuk resep pasien
lansia
4 Melakukan telaah dan skrining resep pasien lansia
5 Menyiapkan Formulir Konseling obat dan
melengkapi informasi yang dibutuhkan
6 Memberikan konseling kepada pasien lansia pada
saat penyerahan obat
7 Menulis informasi obat pada etiket obat (Nama
pasien, tanggal, nama obat, dosis obat, indikasi
obat, cara minum, waktu minum, tanda untuk obat
yang harus dihabiskan, obat luar,salep,suppo,tetes,
inhaler, sirup, dan expired date)

11
5. Rancangan Kegiatan

Rancangan Kegiatan untuk melaksanakan isu yang dipilih dapat dilihat pada table di bawah ini
Tabel 2.2 Rancangan Kegiatan
Output/Hasil Keterkaitan Substansi Mata Kontribusi terhadap Visi Penguatan Nilai
No Kegiatan Tahapan Kegiatan
Kegiatan Pelatihan Misi Organisasi Organisasi
a. laporan rancangan
a. melaporkan kepada
aktualisasi a. Berkomunikasi dengan Menerapkan nilai-
atasan mengenai kegiatan
sopan santun (Etika Publik) nilai etika public
aktualisasi yang akan
dan menghargai yaitu sopan,
dilaksanakan
(Nasionalisme) santun, hormat,
Hal ini sesuai dengan misi dan
b. mendiskusikan dengan
Konsultasi b. Draft persetujuan b. berdiskusi dan tidak rumah sakit membangun berkomunikasi
1 atasan mengenai program
dengan atasan memaksakan kehendak pribadi sumber daya manusia yang dengan baik. Serta
yang akan dilaksanakan
(Etika Publik) menghormati cerdas meningkatkan
atasan (Nasionalisme) mutu
c.meminta dukungan pada
c. Lembar persetujuan pembelajaran dan
atasan terkait kegiatan
yang telah ditanda c. tanggung jawab mengembangkan
aktualisasi yang akan di
tangani (Akuntabilitas) wawasan
laksanakan

12
1. Bekerjasama dengan
tenaga kefarmasian 1. Dijalankan
terkait teknis perbaikan teknis Nasionalisme

pemisahan antrian pelayanan untuk Diwujudkan dengan adanya

untuk pasien lansia pemisahan resep musyawarah mencapai Penguatan nilai :


Menandai jam masuk pasien lansia kesepakatan (sila ke 4) 1. Selalu bekerja
Mendukung Misi yaitu
pada resep (umur >60 sama :
Dengan membuatkan
Memisahkan tahun ) 2. Resep pasien lansia Komitmen Mutu berkoordinasi
antrian tersendiri untuk
antrian resep tidak tercampur Mengurangi waktu tunggu sebelum bertindak
pasien lansia maka dapat
2. pasien lansia 2. Menyiapkan tempat dengan pasien pasien yang terlalu lama dapat
meningkatkanpelayanan
dengan pasien untuk membedakan umum sehingga mingkatkan mutu pelayanan 2. Profesional :
kesehatan serta menjawab
umum resep khusus lansia waktu tunggu obat Dalam bekerja
kebutuhan dibidang
pasien lansia tidak Etika publik mengutamakan
kesehatan.
terlalu lama Memberikan informasi yang kenyamanan
3. Membuat jelas termasuk tanggung pasien
petunjuk/bagan alur 3. Memberikan jawab ketika memberikan
yang menunjukkan informasi secara pelayanan kepada masyarakat.
pelayanan pasien jelas kepada pasien
lansia

13
Output/Hasil Keterkaitan Substansi Mata Kontribusi terhadap Visi Penguatan Nilai
No Kegiatan Tahapan Kegiatan
Kegiatan Pelatihan Misi Organisasi Organisasi
Penguatan nilai :

1. Mendapatkan desain 1. Semangat :


1. Membuat desain yang sesuai Komitmen Mutu Selalu
Mencerminkan sikap kreatif
stempel untuk mengutamakan
dan inovatif
membedakan resep 2. Mendapatkan desain kepuasan pasien
Nasionalisme Mendukung Misi yaitu
lansia yang dibutuhkan 2. kreatif :
Diwujudkan dengan adanya Dengan memberikan tanda
2. Berkoordinasi musyawarah mencapai memberikan
kesepakatan (sila ke 4) khusus untuk resep pasien
dengan atasan 3. Mendapatkan inovasi sebagai
Etika Publik (Respect) lansia dapat meningkatkan
Memberikan untuk stempel yang akan wujud
tanda khusus Melakukan konsultasi dengan pelayanan kesehatan yang
3. menyampaikan digunakan sebagai atasan dengan rasa hormat dan peningkatan
untuk resep bermutu untuk masyarakat.
sopan
pasien lansia usulan desain tanda khusus untuk pelayanan
3. Melakukan pasien lansia Anti Korupsi
Memberikan tanda khusus
pencetakan stempel
untuk resep pasien lansia
sebagai tanda termasuk bentuk kejujuran
dalam memberikan pelayanan
khusus untuk
pasien lansia Akuntabilitas
Merupakan salah satu upaya
untuk memberikan kejelasan

14
Output/Hasil Keterkaitan Substansi Mata Kontribusi terhadap Visi Penguatan Nilai
No Kegiatan Tahapan Kegiatan
Kegiatan Pelatihan Misi Organisasi Organisasi
1. Melakukan telaah
1. Resep untuk pasien
resep di rawat jalan,
sudah sesuai dengan
khususnya pasien lansia
indikasi Akuntabilitas
(memilih resep pasien Penguatan nilai :
Melakukan telaah resep dengan Mendukung Misi yaitu
lansia dengan kriteria :
benar menunjukkan nilai Dengan melakukan
umur 60-74 tahun, dan
kejelasan screening resep dapat 1. Selalu bekerja
dengan obat lebih dari 5
Memberikan informasi sama :
Melakukan item)
Akuntabilitas kesehatan terpercaya pada berkonsultasi
telaah dan pasien sebelum bertindak
4. Berkoordinasi dengan dokter
screening resep 2. Melakukan konsultasi
2. Obat yang diterima mencerminkan transparansi
pasien lansia dengan dokter apabila 2. Profesional :
pasien tidak ada sesama teman kerja
ditemukan DRP’s Dalam bekerja
interkasi satu dengan Komitmen Mutu
potensial pada lembar mengutamakan
yang lain Dengan melakukan
resep yang ditelaah kenyamanan
pengarsipan resep secara baik
pasien
3. Resep rawat dapat meningkatkan
3. Mengarsipkan hasil
terdokumentasikan perbaikan berkelanjutan
telaah resep pada
secara rapi
bendel tersendiri

15
Output/Hasil Keterkaitan Substansi Mata Kontribusi terhadap Visi Penguatan Nilai
No Kegiatan Tahapan Kegiatan
Kegiatan Pelatihan Misi Organisasi Organisasi

Akuntabilitas
Membuat formulir yang sesuai
Mendapatkan formulir
dengan acuan
1. Membuat Formulir
yang sesuai dengan
menunjukankejelasan dalam Mendukung Misi yaitu Penguatan nilai :
konseling
Menyiapkan acuan
bekerja Dengan membuat formulir
Formulir
konseling diharapkan dapat 1. kreatif :
Konseling obat 2. Mencetak formulir Formulir konseling
Komitmen mutu Memberikan informasi memberikan
5. dan konseling sesuai jumlah untuk pasien lansia
Tersedianya formulir konseling kesehatan terpercaya pada inovasi untuk
melengkapi yang dibutuhkan telah tersedia
pasien mengarah pada pasien meningkatkan
informasi yang
orientasi mutu kepuasan
dibutuhkan
3. Mengisikan informasi pelanggan
Didapatkan informasi
pasien pada formulir
Akuntabilitas
pasien mengenai
yang telah tersedia
Kegiatan dapat dipertanggung
pengobatan pasien
jawabkan dengan mengisi
formulir konseling

16
Output/Hasil Keterkaitan Substansi Mata Kontribusi terhadap Visi Penguatan Nilai
No Kegiatan Tahapan Kegiatan
Kegiatan Pelatihan Misi Organisasi Organisasi
1. Menyapa pasien dengan
1. Pasien merasa
ramah dan santun
nyaman dengan sikap
2. Memberikan informasi
yang kita tunjukkan
tentang obat yang
Etika publik
dibutuhkan pasien dengan
Kesantunan dalam pelayanan
memberikan pertanyaan 3 Penguatan nilai :
Memberikan 2. Pasien paham dengan menunjukkan sikap empati
prime question lalu Mendukung Visi yaitu
konseling aturan pakai, atau cara pada pasien
memberikan informasi Menjadi Rumah sakit 1. Jiwa Bersih :
kepada pasien penggunaan obat yang
obat (memilih resep pasien dengan pelayanan prima melayani dengan
6. lansia pada diterima Anti korupsi
lansia dengan kriteria : menuju masyarakat yang sepenuh hati
saat
umur 60-74 tahun, dan Jujur dalam memberikan sehat menunjukkan jiwa
penyerahan 3. Pasien merasa
dengan obat lebih dari 5 informasi kepada pasien bersih
obat dilayani dengan setulus
item)
hati dengan kita
3. Mempersilahkan pasien Komitmen mutu
menunjukan sikap
untuk melakukan tanya Melayani pasien dengan
empati dan menjawab
jawab kepada apoteker sepenuh hati
semua
apabila informasi ada yang
pertanyanyaannya
belum dimengerti

17
Output/Hasil Keterkaitan Substansi Mata Kontribusi terhadap Visi Penguatan Nilai
No Kegiatan Tahapan Kegiatan
Kegiatan Pelatihan Misi Organisasi Organisasi
Menulis
informasi obat
pada etiket
obat (Nama
pasien,
Penguatan nilai :
tanggal, nama
obat, dosis Mendukung Misi yaitu :
1. kreatif :
obat, indikasi 1. Menulis etiket 1. Menulis etiket sesuai Mendorong pemberdayaan
Komitmen Mutu memberikan
obat, cara dengan lengkap sebagai dengan standart yang masyarakat untuk berprilaku
Mencerminkan sikap kreatif inovasi untuk
7. minum, waktu edukasi pada pasien telah ditetapkan hidup bersih dan sehat.
mendorong
minum, tanda
terciptanya
untuk obat
pelayanan yang
yang harus
sesuai harapan
dihabiskan,
masyarakat
obat
luar,salep,supp
o,tetes, inhaler,
sirup, dan
expired date)

18
B. Jadwal Kegiatan
Jadwal kegiatan yang dilakukan untuk menjalankan rancangan aktualisasi dapat dilihat pada table dibawah ini
Tabel 2.3 Jadwal Rencana Kegiatan Aktualisasi

Hari Habituasi Ke-


Maret 2020
April 2020
No Kegiatan

2 2 2 2 2 2 3 3 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2
3 4 5 6 7 8 0 1 1 2 3 4 6 7 8 9 0 1 3 4 5 6 7 8 0 1 2 3 4 5 6
1. Melakukan konsultasi

dengan atasan
2. Memisahkan resep
pasien lansia dengan

pasien umum
a. Memisahkan tempat

tersendiri untuk resep
pasien lansia
b. Memisahkan resep

pasien lansia dengan
pasien umum

19
3 Memberikan tanda

khusus untuk resep
pasien lansia
4 Melakukan telaah dan
skrining resep pasien

lansia
5 Menyiapkan Formulir

Konseling obat dan
melengkapi informasi
yang dibutuhkan
a.mengisi formulir pada

saat konseling
6 Memberikan konseling
kepada pasien lansia

pada saat penyerahan
obat
7. Menuliskan etiket
lengkap untuk

mengingatkan kepatuhan
minum obat pasien lansia

20
Tabel 2.4. Antisipasi dan strategi menghadapi kendala

Kendala yang Antisipasi dan Strategi


No. Kegiatan
mungkin terjadi Menghadapi Kendala
Konsultasi dengan atasan Atasan tidak Menjelaskan secara rinci
menutujui beberapa terkait urgency isu yang
1
program yang diangkat dengan metode
dilakukan APKL dan USG
Memisahkan antrian resep pasien Resep tetap
Dibuatkan tempat yang
2. lansia dengan pasien umum tercampur menjadi
berbeda dan diberi tanda
satu
Melakukan telaah dan skrining Terdapat beberapa Berkoordinasi untuk
3 resep pasien lansia obat yang terkadang mengganti obat sejenis
tidak tersedia dengan indikasi yang sama
Melakukan telaah dan skrining Petugas yang menerima dan
resep pasien lansia Terlewat saat melakukan skrining
4.
melakukan skrining berbeda, sehingga ada
double check
Menyiapkan Formulir Konseling Hambatan waktu
Setelah melakukan
obat dan melengkapi informasi yang terbatas untuk
5. konseling dilanjutkan
yang dibutuhkan mengisi formulir
mengisi formulir
konseling
Memberikan konseling kepada Kendala pada Berkomunikasi dengan
pasien lansia pada saat penyerahan bahasa, pasien hanya bahasa yang paling
6.
obat memahai bahasa sederhana agar pasien
daerah mudah memahami
Menulis etiket dengan lengkap Menyediakan kertas berisi
Ada beberapa
sehingga pasien tidak lupa saat informasi yang harus ditulis
7. informasi yang lupa
meminum obat dan ditempel di meja tempat
tertulis
pembuatan etiket

21
C. CAPAIAN AKTUALISASI
Tabel 2.5 Tahapan kegiatan Aktualisasi

Kegiatan/Tahapan Konsultasi dengan atasan, dengan tahapan sebagai berikut:


Kegiatan 1 1. Membuat surat permohonan izin kegiatan aktualisasi kepada pimpinan (direktur)
2. Berkonsultasi dengan kepala instalasi farmasi untuk menyampaikan usulan
3. Meminta dukungan atasan terkait kegiatan aktualisasi yang akan dilaksanakan

Tanggal Aktualisasi Tanggal Rencana Aktualisasi: Tanggal Pelaksanaan Aktualisasi:


23 Maret 2020 27 Maret 2020

Deskripsi Kegiatan dan Pada tahap awal, saya membuat surat permohonan izin pelaksanaan kegiatan kepada direktur RSUD Muhammad
Teknik Aktualisasi Sani. Setelah surat persetujuan disetujui saya melakukan konsultasi dengan kepala instalasi farmasi dengan
Penerapan Nilai Dasar menjelaskan kegiatan aktualisasi yang akan saya kerjakan disertai dengan menunjukan bukti laporan rancangan
ASN aktualisasi. Diskusi berjalan dengan lancar karena komunikasi yang baik, sikap sopan santun dan mengahargai
(Nasionalisme) serta tidak memaksakan kehendak pribadi melainkan menerima pendapat dan masukan dari atasan
(Etika Publik), informasi yang saya sampaikan lengkap dan mudah dipahami (akuntabilitas), berupaya
menjalankan kegiatan yang akan saya kerjakan (komitmen mutu).

Kendala Terdapat kendala saat meminta persetujuan direktur terkait permohonan izin kegiatan aktualisasi, dikarenakan
beliau dinas luar tidak berada ditempat sehingga, kegiatan awal berdiskusi dengan atasan harus mundur beberapa
hari.

Nilai-Nilai Dasar yang Berdasarkan capaian aktualisasi yang berhasil dilakukan bahwa pada kegiatan berkonsultasi dengan atasan

22
Relevan merupakan perwujudan dari nilai Nasionalisme, Akuntabilitas, Etika Publik, dan Komitmen Mutu.

Kontribusi terhadap visi Kegiatan ini sesuai dengan misi rumah sakit membangun sumber daya manusia yang cerdas.
dan misi organisasi

Penguatan nilai-nilai Menerapkan nilai-nilai etika publik yaitu sopan, santun, hormat, dan berkomunikasi dengan baik. Serta
organisasi meningkatkan mutu pembelajaran dan mengembangkan wawasan.

Output Kegiatan Surat persetujuan dari direktur, dokumetasi berkonsultasi dengan atasan.

Manfaat/Hasil Capaian Manfaat dari kegiatan ini:


1. Mendapatkan masukan dari atasan terkait pelaksanaan kegiatan aktualisasi
2. Mendapat dukungan dari atasan untuk kegiatan yang akan dilaksanakan
3. Dapat berkomunikasi dengan baik
4. Dapat berdiskusi dengan baik

Analisis Dampak 1. Tidak akan mendapat persetujuan dari atasan


Jika nilai ANEKA tidak 2. Tidak akan mendapat dukungan dari atasan
dilaksanakan 3. Komunikasi dengan atasan tidak berjalan dengan baik
4. Diskusi yang berjalan tidak akan mendapatkan hasil yang diharapkan

23
Kegiatan/Tahapan Memisahkan antrian resep pasien lansia dengan pasien umum, dengan tahapan sebagai berikut:
Kegiatan 2 1. Membuat tanda untuk membedakan resep lansia dan umum
2. Membuat desaign bagan alur pelayanan khusus lansia
3. Mencetak banner bagan alur pelayanan lansia

Tanggal Aktualisasi Tanggal Rencana Aktualisasi: Tanggal Pelaksanaan Aktualisasi:


23 Maret s.d. 26 Maret 2020 28 Maret s.d. 1 Mei 2020

Deskripsi Kegiatan dan Menjelaskan kepada rekan farmasi terkait dengan kegiatan yang dilakukan sehingga pelaksanaan dapat berjalan
Teknik Aktualisasi lancar dan berkesinambungan (Nasionalisme), dengan menjalankan kegitan ini dapat mengurangi waktu tunggu
Penerapan Nilai Dasar pasien lansia termasuk meningkatkan orientasi mutu rumah sakit (Komitmen Mutu) (Anti korupsi). Memberikan
ASN informasi yang ditampilkan lengkap, jelas dan mudah dipahami (Etika Publik) (akuntabilitas).

Kendala Kendala : Resep tetap tercampur menjadi satu


Srategi : Tanda untuk resep lansia dibuat secara jelas dan berukuran besar

Nilai-Nilai Dasar yang Berdasarkan capaian aktualisasi yang berhasil dilakukan bahwa pada kegiatan memisahkan resep lansia dengan
Relevan pasien umum merupakan perwujudan dari nilai Nasionalisme, Akuntabilitas, Etika Publik, dan Komitmen Mutu

Kontribusi terhadap visi Mendukung Misi yaitu


dan misi organisasi Dengan membuatkan antrian tersendiri untuk pasien lansia maka dapat meningkatkanpelayanan kesehatan serta
menjawab kebutuhan dibidang kesehatan.

24
Penguatan nilai-nilai Penguatan nilai :
organisasi 1. Selalu bekerja sama : berkoordinasi sebelum bertindak
2. Profesional : Dalam bekerja mengutamakan kenyamanan pasien

Output Kegiatan 1. Disepakati teknis pemisahan pelayanan untuk pasien lansia


2. Resep pasien lansia tidak tercampur dengan pasien umum sehingga waktu tunggu obat pasien lansia tidak terlalu
lama
3. Memberikan informasi secara jelas kepada pasien
4. waktu tunggu tidak lebih dari 30 menit

Manfaat/Hasil Capaian Manfaat dari kegiatan ini:


1. Pelayanan berdampak pada peningkatan orientasi mutu
2. Mengurangi waktu tunggu pasien lansia
3. Pasien paham alur pelayanan resep

Analisis Dampak 1. Orientasi mutu rumah sakit tidak terpenuhi


Jika nilai ANEKA tidak 2. Waktu tunggu pasien lansia dan pasien umum sama
dilaksanakan 3. Pasien tidak paham alur pelayanan resep khusus lansia

25
Kegiatan/Tahapan Memberikan tanda khusus untuk resep pasien lansia, dengan tahapan sebagai berikut:
Kegiatan 3 4. Membuat desain stempel untuk membedakan resep lansia
5. Berkoordinasi dengan atasan untuk menyampaikan usulan desain
6. Melakukan pencetakan stempel sebagai tanda khusus untuk pasien lansia

Tanggal Aktualisasi Tanggal Rencana Aktualisasi: Tanggal Pelaksanaan Aktualisasi:


24 Maret s.d. 26 April 2020 28 Maret s.d. 1 Mei 2020

Deskripsi Kegiatan dan Membuat design stemple, kemudian mencetak stemple. Setelah stemple jadi, saya informasikan kepada rekan
farmasi terkait fungsi stemple dan kegiatan yang akan dilakukan dengan memanfaatkan stemple yang telah dibuat.
Teknik Aktualisasi
Resep pasien lansia.
Penerapan Nilai Dasar 1. Komitmen Mutu
Mencerminkan sikap kreatif dan inovatif
ASN
2. Nasionalisme
Diwujudkan dengan adanya musyawarah mencapai kesepakatan (sila ke 4)
3.Etika Publik (Respect)
Melakukan konsultasi dengan atasan dengan rasa hormat dan sopan
4. Akuntabilitas
Merupakan salah satu upaya untuk memberikan kejelasan
5.AntiKorupsi
Memberikan tanda khusus untuk resep pasien lansia termasuk bentuk kejujuran dalam memberikan pelayanan
Kendala Kendala : Tanda khusus untuk pasien lansia tidak diperhatikan oleh petugas
Strategi : Mensosialisasikan informasi kegiatan kepada petugas terkait

Nilai-Nilai Dasar yang Berdasarkan capaian aktualisasi yang berhasil dilakukan bahwa pada kegiatan pembuatan tanda khusus untuk
Relevan pasien lansia merupakan perwujudan dari nilai Nasionalisme, Akuntabilitas, Etika Publik, Anti Korupsi dan
Komitmen Mutu

26
Kontribusi terhadap visi Mendukung Misi yaitu
dan misi organisasi Dengan memberikan tanda khusus untuk resep pasien lansia dapat meningkatkan pelayanan kesehatan yang
bermutu untuk masyarakat.

Penguatan nilai-nilai Dalam pelaksanaan kegiatan ini, menguatkan nilai


organisasi 1. Semangat : Selalu mengutamakan kepuasan pasien
2. kreatif : memberikan inovasi sebagai wujud peningkatan pelayanan

Output Kegiatan 1. Mendapatkan desain yang sesuai


2. Mendapatkan desain yang dibutuhkan
3. Mendapatkan stempel yang akan digunakan sebagai tanda khusus untuk pasien lansia

Manfaat/Hasil Capaian Manfaat dari kegiatan ini:


1. Dapat membedakan resep pasien lansia dan umum
2. Mempermudah memberikan pelayanan pada pasien
3. Mempercepat penyiapan resep pasien

Analisis Dampak Dampak jika nilai aneka tidak diimplementasikan:


Jika nilai ANEKA tidak
Dalam pelayanan jika tidak diimpelemntasikan nilai kreativitas maka mutu pelayanan rumah sakit tidak akan
dilaksanakan meningkat

27
Kegiatan/Tahapan Melakukan telaah dan skrining resep pasien lansia, dengan tahapan sebagai berikut:
Kegiatan 4 1. Melakukan telaah resep di rawat jalan, khususnya pasien lansia
2. Melakukan konsultasi dengan dokter apabila ditemukan DRP’s potensial pada lembar resep yang ditelaah
3. Mengarsipkan hasil telaah resep

Tanggal Aktualisasi Tanggal Rencana Aktualisasi: Tanggal Pelaksanaan Aktualisasi:


23 Maret s.d. 26 April 2020 28 Mart s.d. 1 Mei 2020

Deskripsi Kegiatan dan Resep pasien lansia, sebelum diserahkan kepada petugas untuk disiapkan obatnya, terlebih dahulu di skrining
Teknik Aktualisasi terkait dengan (nama obat, dosis, jumlah, nama dokter, paraf, interaksi obat, dll)
Penerapan Nilai Dasar 1. Akuntabilitas
ASN Melakukan telaah resep dengan benar menunjukkan nilai kejelasan
2. Etika Publik
Melakukan telaah resep termasuk salah satu bentuk respect terhadap pasien
3. Akuntabilitas
Berkoordinasi dengan dokter mencerminkan transparansi sesama teman kerja
4.Nasionalisme
Berkoordinasi merupakan perwujudan musyawarah (Sila ke 4)

5.Komitmen Mutu
Dengan melakukan pengarsipan resep secara baik dapat meningkatkan perbaikan berkelanjutan

Kendala Kendala : Terdapat beberapa obat yang terkadang tidak tersedia

28
Nilai-Nilai Dasar yang Berdasarkan teknik dan capaian aktualisasi yang berhasil dilakukan bahwa pada kegiatan pengendalian jadwal
Relevan diklat merupakan perwujudan dari nilai Nasionalisme, Akuntabilitas, Etika Publik, dan Komitmen Mutu

Kontribusi terhadap visi Mendukung Misi yaitu


dan misi organisasi Dengan melakukan screening resep dapat Memberikan informasi kesehatan terpercaya pada pasien

Penguatan nilai-nilai Penguatan nilai :


organisasi 1. Selalu bekerja sama : berkonsultasi sebelum bertindak
2. Profesional : Dalam bekerja mengutamakan kenyamanan pasien

Output Kegiatan 1. Resep untuk pasien sudah sesuai dengan indikasi


2. Obat yang diterima pasien tidak ada interkasi satu dengan yang lain
3. Resep pasien lansia terdokumetasi.

Manfaat/Hasil Capaian Manfaat dari kegiatan ini:


1. Mencegah terjadinya salah dalam pemberian resep obat
2. Meningkatkan ketelitian petugas saat melayani resep
3. Obat yang diterima psien sesuai dan tepat

Analisis Dampak Dampak jika nilai aneka tidak diimplementasikan:


Jika nilai ANEKA tidak
Jika dalam melakukan pelayanan obat tidak dilakukan koordinasi dengan sesama rekan kerja maka akan terjadi
dilaksanakan
peluang kesalahan dalam pemberian obat

29
Kegiatan/Tahapan Menyiapkan Formulir Konseling obat dan melengkapi informasi yang dibutuhkan, dengan tahapan sebagai
Kegiatan 5 berikut:
1. Mencetak formulir konseling
2. Mengisi informasi pasien pada formulir yang telah tersedia

Tanggal Aktualisasi Tanggal Rencana Aktualisasi: Tanggal Pelaksanaan Aktualisasi:


26 Maret s.d. 24 April 2020 1 April s.d. 1 Mei 2020

Deskripsi Kegiatan dan Setelah obat disiapkan oleh petugas farmasi, maka sebelum penyerahan obat dilakukan mengisi form konseling
Teknik Aktualisasi obat pada pasien lansia yang memiliki pengobatan lebih dari 5 obat dan memiliki riawayat penyakit kronis, serta
Penerapan Nilai Dasar obat dengan kondisi khusus (tetes mata, inhaler, maupun insulin)
ASN 1. Akuntabilitas
Membuat formulir yang sesuai dengan acuan menunjukan kejelasan dalam bekerja
2. Komitmen mutu
Tersedianya formulir konseling pasien mengarah pada orientasi mutu
3. Anti korupsi
Kegiatan dapat dipertanggung jawabkan dengan mengisi formulir konseling

Kendala Kendala : Hambatan waktu yang terbatas untuk mengisi formulir konseling

Nilai-Nilai Dasar yang Berdasarkan teknik dan capaian aktualisasi yang berhasil dilakukan bahwa pada kegiatan Menyiapkan formulir
Relevan konseling obat dan melengkapi informasi yang dibutuhkan merupakan perwujudan dari nilai Nasionalisme,
Akuntabilitas, Komitmen Mutu, dan Anti korupsi

30
Kontribusi terhadap visi Mendukung Misi yaitu
dan misi organisasi Dengan membuat formulir konseling diharapkan dapat Memberikan informasi kesehatan terpercaya pada pasien

Penguatan nilai-nilai kreatif : memberikan inovasi untuk meningkatkan kepuasan pelanggan


organisasi

Output Kegiatan 1. Mendapatkan kerangka formulir konseling


2. Menghasilkan formulir konseling yang sesuai dengan acuan
3. Didapatkan informasi mengenai riwayat pengobatan pasien

Manfaat/Hasil Capaian Manfaat dari kegiatan ini:


1. Mengetahui pengobatan pasien
2. Mengetahui kondisi pasien dan apakah ada alergi atau tidak
3. Membangun kepercayaan antara pasien dengan petugas farmasi
4. Memiliki dokumentasi pengobatan pasien

Analisis Dampak Jika dalam memberikan pelayanan tidak berorientasi pada mutu maka tujuan terapi pengobatan tidak tercapai
Jika nilai ANEKA tidak secara maksimal
dilaksanakan

31
Kegiatan/Tahapan Memberikan konseling kepada pasien lansia pada saat penyerahan obat, dengan tahapan sebagai berikut:
Kegiatan 6 1. Menyapa pasien dengan ramah dan santun.
2. Memberikan informasi tentang obat yang dibutuhkan pasien.
3. Mempersilahkan pasien untuk melakukan tanya jawab kepada apoteker apabila informasi ada yang belum
dimengerti

Tanggal Aktualisasi Tanggal Rencana Aktualisasi: Tanggal Pelaksanaan Aktualisasi:


30 Maret s.d. 24 April 2020 2 April s.d. 1 Mei 2020

Deskripsi Kegiatan dan Kegiatan ini bertujuan memberikan informasi kepada pasien tentang aturan pakai dan cara penggunaan obat yang
Teknik Aktualisasi benar, serta mendapatkan informasi terkait pengobatan dan kondisi pasien (alergi, interkasi obat, efek samping
Penerapan Nilai Dasar obat)
ASN 1. Etika publik
Kesantunan dalam pelayanan menunjukkan sikap empati pada pasien
2. Anti korupsi
Jujur dalam memberikan informasi kepada pasien
3.Akuntabilitas
Memberikan informasi kepada pasien merupakan bentuk transparansi dan kejelasan

4.Komitmen mutu
Melayani pasien dengan sepenuh hati
Kendala Kendala : Kendalanya terletak pada waktu, beberapa pasien merasa terlalu lama mendengarkan penjelasan terkait
informasi yang diberikan

32
Nilai-Nilai Dasar yang Berdasarkan teknik dan capaian aktualisasi yang berhasil dilakukan bahwa pada kegiatan memberikan konseling
Relevan kepada pasien lansia merupakan perwujudan dari nilai Akuntabilitas, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti
korupsi

Kontribusi terhadap visi Menjadi Rumah Sakit dengan pelayanan prima menuju masyarakat yang sehat
dan misi organisasi Mendukung misi : memberikan pelayanan kesehatan yang ramah dan santun.

Penguatan nilai-nilai Jiwa Bersih : melayani dengan sepenuh hati menunjukkan jiwa bersih
organisasi

Output Kegiatan 1. Pasien merasa nyaman dengan sikap yang kita tunjukkan
2. Pasien paham dengan aturan pakai, atau cara penggunaan obat yang diterima
3. Pasien merasa dilayani dengan setulus hati dengan kita menunjukan sikap empati dan menjawab semua
pertanyanyaannya

Manfaat/Hasil Capaian Manfaat dari kegiatan ini:


1. Melatih komukasi
2. Dapat memberikan informasi yang dibutuhkan pasien
3. Pasien lebih mengerti tentang pengobatan yang sedang dijalani
4. Tenaga kefarmasain mengetahui informasi yang sebelumnya tidak diketehui mengenai pengobatan pasien

Analisis Dampak Jika dalam memberikan pelayanan tidak berorientasi pada mutu maka tujuan terapi pengobatan tidak tercapai
Jika nilai ANEKA tidak secara maksimal
dilaksanakan

33
Kegiatan/Tahapan Menulis etiket dengan lengkap sehingga pasien tidak lupa saat meminum obat, dengan tahapan sebagai berikut:
Kegiatan 7 1. Menyampaikan kepada rekan kerja tentang point-point yang perlu dicantumkan saat penulisan etiket
2. Menulis etiket lengkap (nama obat, dosis, indikasi, aturan minum, exp obat, oabt pemakaian luar atau diminum,
waktu minum obat, nama pasien serta tanggal perngambilan obat).

Tanggal Aktualisasi Tanggal Rencana Aktualisasi: Tanggal Pelaksanaan Aktualisasi:


30 Maret s.d. 24 April 2020 2 April s.d. 1 Mei 2020

Deskripsi Kegiatan dan Tahapan terkahir yaitu memberikan informasi tertulis kepada pasien sehingga ingat akan obat yang dikonsumsi
Teknik Aktualisasi 1.Komitmen Mutu
Penerapan Nilai Dasar Mencerminkan sikap kreatif
ASN 2.Anti Korupsi
Dengan memberikan etiket diharapkan dapat meningkatkan kepatuhan pasien dalam minum obat hal ini merupakan
tanggung jawab dalam melayani pasien
3.Akuntabilitas
Memberikan informasi pada etiket dapat memberikan kepercayaan kepada pasien

Kendala Obat yang terlalu banyak jenis dan jumlahnya membuat terlupa untuk menuliskan informasi yang lengkap

Nilai-Nilai Dasar yang Berdasarkan teknik dan capaian aktualisasi yang berhasil dilakukan bahwa pada kegiatan penulisan informasi obat
Relevan pada etiket obat merupakan perwujudan dari komitemen mutu, Akuntabilitas, dan Anti korupsi.

34
Kontribusi terhadap visi Mendorong pemberdayaan masyarakat untuk berprilaku hidup bersih dan sehat.
dan misi organisasi

Penguatan nilai-nilai kreatif : memberikan inovasi untuk mendorong terciptanya pelayanan yang sesuai harapan masyarakat
organisasi

Output Kegiatan 1. Informasi obat tersaji secara tertulis


2. Kelengkapan informasi obat pada etiket

Manfaat/Hasil Capaian Manfaat dari kegiatan ini:


1. Memudahkan pasein mengingat cara mengkonsumsi obat
2. Mengurangi kesalahan pasien dalam penggunaan obat
3. Mengurangi kesalahan pasien apabila obat tertukar dari plastik obat

Analisis Dampak Jika pasien lansia yang membutuhkan pengingat tidak diberikan informasi lengkap pada etiket maka kepatuhan
Jika nilai ANEKA tidak minum obat akan berkurang dan tanggung jawab petugas tidak terpenuhi
dilaksanakan

35
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Pelayanan kefarmasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari sistem
pelayanan kesehatan yang berorientasi pada pelayanan pasien, sehingga peran dan fungsi
Apoteker dalam pelayanan kepada pasien harus dioptimalkan.
Pengaktualisasian nilai-nilai ANEKA mampu memberikan dampak positif
kepada peserta diklat untuk lebih professional dan berdedikasi dalam proses
melaksanakan setiap tugas dan kewajiban sebagai abdi negara di bidang pelayanan
kefarmasian, kegiatan aktualisasi habituasi ini sudah terlaksana dengan hasil :
1. Melakukan konsultasi dengan atasan
2. Memisahkan antrian resep pasien lansia dengan pasien umum
3. Memberikan tanda khusus untuk resep pasien lansia
4. Melakukan telaah dan skrining resep pasien lansia
5. Menyiapkan Formulir Konseling obat dan melengkapi informasi yang dibutuhkan
6. Memberikan konseling kepada pasien lansia pada saat penyerahan obat
7. Menulis informasi obat pada etiket obat (Nama pasien, tanggal, nama obat, dosis obat,
indikasi obat, cara minum, waktu minum, tanda untuk obat yang harus dihabiskan,
obat luar,salep,suppo,tetes, inhaler, sirup, dan expired date)
Dampak kegiatan tersebut secara tidak langsung memberikan manfaat positif
bagi pasien lansia, dimana setiap tugas yang diberikan dapat terselesaikan tepat waktu,
waktu tunggu pasien lansia dapat diminimalisir, obat yang disiapkan sesuai indikasi dan
dosis, informasi obat yang diberikan dapat dipahami pasien, serta pemberian pelayanan
yang lebih baik berdasarkan nilai-nilai ANEKA yang diaktualisasikan demi kepuasan
dan kesembuhan pasien.

B. SARAN
Pelaksanaan kegiatan aktualisasi dan habituasi yang dilandasi semangat
melaksanakan seluruh nilai-nilai dasar ANEKA terbukti memberikan dampak positif,
baik untuk calon pegawai negeri sipil, peserta didik , maupun satuan kerja. Berikut
rekomendasi agar implementasi nilai-nilai ANEKA dapat dilakukan secara
berkelanjutan :

36
Nilai ANEKA dapat dilakukan secara berkelanjutan :
1. Bagi peserta sendiri sebagai CPNS
Mengaktualisasi dan menghabituasi seluruh nilai-nilai dasar ANEKA pada
setiap aktifitas kerja sebagai upaya mewujudkan pribadi PNS yang
professional dan menjadi habituasi.
2. Bagi rekan Apoteker
Dapat memberikan manfaat kepada para pegawai RSUD Muhammad Sani
dari aspek pelayanan pasien untuk mendukung Visi dan Misi RSUD
Muhammad Sani serta menjadi habituasi
3. Bagi instansi dan pihak terkait
Tercapainya sehat dan mandiri secara optimal, dengan memberi dukungan
agar aktualisasi ini terus terlaksana.

37
DAFTAR PUSTAKA

Lembaga Administras Negara. (2015). Modul Pelatihan Dasar Calon PNS Golongan III:
Akuntabilitas.Jakarta : Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administras Negara. (2015). Modul Pelatihan Dasar Calon PNS Golongan III:
Nasionalisme. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administras Negara. (2015). Modul Pelatihan Dasar Calon PNS Golongan III:
Etika Publik. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administras Negara. (2015). Modul Pelatihan Dasar Calon PNS Golongan III:
Komitmen Mutu. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administras Negara. (2015). Modul Pelatihan Dasar Calon PNS Golongan III :
Anti Korupsi. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administras Negara. (2017). Modul Pelatihan Dasar Calon PNS Golongan III.
Pelayanan Publik. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administras Negara. (2017). Modul Pelatihan Dasar Calon PNS Golongan III
Manajemen Aparatur Sipil Negara. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administras Negara. (2017). Modul Pelatihan Dasar Calon PNS Golongan III
Whole of Goverment. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. (2017). Modul Pelatihan Dasar Calon
PNS Aktualisasi Jakarta : Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.
Peraturan Kepala Lembaga Administrasi Negara (LAN) No.15 Tahun 2015 (LAN,2015)
Tentang Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan Calon
Pegawai Negeri Sipil Golongan III
Pemerintah Indonesia. Undang-undang Nomor 5 Tahun 2014 Tentang Aparatur Sipil Negara.
Jakarta : Sekertariat Negara.
Pemerintah Indonesia. 2014. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75
Tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat. Jakarta : Sekertariat Negara.
Pemerintah Indonesia. 2009. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan
Publik. Jakarta : Sekertariat Negara.
Pemerintah Indonesia. 2014. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil
Negara. Jakarta : Sekertariat Negara.

38
Lampiran 1.
Resume materi agenda II dan III

39
40
41
42
43
44
45
46
47
Lampiran 2. Profile Organisasi

RSUD MUHAMMAD SANI


JL. SOEKARNO HATTA NO 1 TANJUNG BALAI KARIMUN RT/RW 0102,
KAB. TJ BALAI KARIMUN , KEP RIAU 29661
telp : 0777 - 327 808 fax:0777 – 327 818 / 325 712 email: karimunhospital@yahoo.com

VISI, MISI DAN MOTTO


RSUD MUHAMMAD SANI

VISI
“ Terwujudnya Kabupaten Karimun
sebagai Pusat Pertumbuhan Ekonomi
Berbasis Maritim yang Terdepan Berlandaskan Iman dan Taqwa”
MISI

Membangun sumber daya manusia yang sehat, cerdas, dan kompetitif serta menjawab
kebutuhan( Terdepan di bidang pendidikan dan kesehatan )
MOTTO
Cepat, Tepat, Ramah dan Senyum
Status Kepemilikan : Pemerintah Daerah Kabupaten Karimun
Status Pengelolaan : Badan Layanan Umum Daerah
Klasifikasi RS : Kelas C
Jumlah Spesialisasi : 18 spesialisasi
Jumlah Tempat Tidur : 175 tempat tidur
Diresmikan pada : 12 Oktober 2003
Luas Lahan : 47.889 m2

48
Lampiran 3. Data diri peserta, Mentor, Coach

A. Data Diri Peserta

1 NamaLengkap Eriza Nur Aqliny, S. Farm., Apt

2 Jenis Kelamin Perempuan

3 Formasi Jabatan Apoteker Ahli Pertama

4 NIP 199403052019022003

Tempat dan Tanggal


5 Palangkaraya, 5 Maret 1994
Lahir

Jl.Pantai Pak Imam Baran 1 RT.02


6 Alamat Rumah
RW.03 Baran Timur Meral Karimun

7 Nomor Hp 081365081699

8 Alamat Kantor Jl. Soekarno-Hatta No.1

9 NomorTelepon/Fax -

10 Alamat e-mail erizanuraqliny@gmail.com

B. Data Diri Mentor

Nama : Ns. Liza Sri Kusuma Devi, S.Kep, MARS


NIP : 19760227 200212 2 005
Unit Kerja : RSUD Muhammad Sani
Jabatan : Kepala Seksi Penunjang Non Medis

C. Data Diri Coach

Unit kerja : Bapelkes Batam


Jabatan : Widya Iswara
49
Lampiran 4. Lembar pengendalian aktualisasi coach dan mentor

50
Lampiran 5. Dokumentasi Kegiatan Aktualisasi
a. Melakukan konsultasi dengan atasan

b. Memisahkan antrian resep pasien lansia dengan pasien umum

Sebelum Sesudah

51
Banner Alur Pelayanan Resep Lansia

Bukti waktu tunggu pasien

52
c. Memberikan tanda khusus untuk resep pasien lansia

Sebelum Sesudah

d. Melakukan telaah dan skrining resep pasien lansia

53
e. Menyiapkan Formulir Konseling obat dan melengkapi informasi yang dibutuhkan

54
f. Memberikan konseling kepada pasien lansia pada saat penyerahan obat

g. Menulis informasi obat pada etiket obat

55
BAPELKES BATAM
“A Great Place To Learn And Grow”

56

Anda mungkin juga menyukai