Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

TELEMEDICINE

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Terstruktur Mata Kuliah Sistem


Informasi Manajemen Kesehatan

Dosen Pengajar: Suhat, SKM.,M.Kes

Disusun Oleh:

Afifah Shefira 113117091

PROGRAM STUDI S-1 KESEHATAN MASYARAKAT

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN JENDERAL ACHMAD YANI


CIMAHI

2020

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-
Nya sehingga makalah ini dapat tersusun hingga selesai. Tidak lupa saya
juga mengucapkan banyak terimakasih atas bantuan dari pihak yang telah
berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik materi maupun
pikirannya.
Dan harapan saya semoga makalah ini dapat menambah
pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, Untuk kedepannya
dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi makalah agar menjadi
lebih baik lagi.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman saya,
saya yakin masih banyak kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu
saya sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari
pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Cimahi, Juni 2020

2
DAFTAR ISI

Halaman Judul.......................................................................................1
Kata Pengantar......................................................................................2
Daftar Isi.................................................................................................3

BAB I: PENDAHULUAN
A. Latar Belakang..............................................................................4
B. Rumusan Masalah........................................................................4
C. Tujuan...........................................................................................4
BAB II: ISI
A. Definisi Telemedicine....................................................................6
B. Telemedicine Di Indonesia............................................................7
C. Contoh Telemedicine....................................................................8
D. Keuntungan Telemedicine............................................................10
E. Isu Telemedicine...........................................................................11
BAB III: PENUTUP
A. Kesimpulan....................................................................................13
B. Saran............................................................................................13

Daftar Pustaka.......................................................................................15

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Menurut Fong, istilah telemedicine berasal dari deskripsi


sederhana dari kata 'tele' yang berarti jauh atau distant dari bahasa
Yunani, jadi berarti telemedicine layanan medis disediakan dari jarak
jauh. Istilah telemedicine mengacu pada pemanfaatan teknologi
telekomunikasi untuk diagnosis medis, perawatan, dan perawatan
pasien. Telemedicine dan e-health adalah dua bidang teknik biomedis,
yang juga multidisiplin, tetapi telemedicine sebenarnya adalah bagian
dari e-health. Telemedicine bisa jadi diartikan sebagai penggunaan
teknologi informasi dan komunikasi (termasuk elektronik, komunikasi
jarak jauh, komputer, informatika) untuk mentransfer (mengirim dan /
atau menerima) informasi medis, untuk meningkatkan layanan klinis
(diagnosis dan terapi) dan pendidikan. Perkembangan teknologi yang
pesat adalah faktor yang mendukung pengembangan sistem
telemedicine di Indonesia. Indonesia yang merupakan negara
kepulauan dapat memanfaatkan sistem telemedicine ini sebagai upaya
untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan masyarakat.

B. Rumusan Masalah
1. Apa definisi telemedicine ?
2. Bagaimana telemedicine di Indonesia ?
3. Bagaimana contoh telemedicine ?
4. Apa saja keuntungan telemedicine ?
5. Bagaimana isu dalam telemedicine ?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui definisi dari telemedicine

4
2. Untuk mengetahui telemedicine di Indonesia
3. Untuk mengetahui contoh telemedicine
4. Untuk mengetahui keuntungan telemedicine
5. Untuk mengetahui isu dalam telemedicine

5
BAB II
PEMBAHASAN

A. Definisi Telemedicine

Meski baru populer pada beberapa tahun belakangan ini di


Indonesia, sebenarnya telemedicine pertama kali disebutkan pada
tahun 1970an yang berarti pengobatan dari jarak jauh. Pada tahun
2010, World Health Organization (WHO) mendefinisikan pengertian
telemedicine sebagai pelayanan kesehatan yang diberikan oleh
petugas kesehatan menggunakan teknologi informasi dan komunikasi
untuk mendiagnosis, mengobati, mencegah, dan mengevaluasi kondisi
kesehatan seseorang yang berada dalam kondisi yang jauh dari
fasilitas kesehatan.

Telehealth atau telemedicine merupakan penggunaan teknologi


dalam keperawatan untuk meningkatkan perawatan bagi pasien
(Skiba, 1998). Dari pengertian diatas dapat diartikan, telemedicine
sebagai penggunaan teknologi informasi dan komunikasi (termasuk
pula elektronika, tele-komunikasi, komputer, informatika) untuk men-
transfer (mengirim dan/atau menerima) informasi kedokteran, guna
meningkatkan pelayanan klinis (diagnosa dan terapi) serta pendidikan.

Awalnya, pengobatan jarak jauh ini dilakukan dengan teknologi


sederhana. Misalnya, perawat di fasilitas kesehatan daerah terpencil
melakukan konsultasi dengan dokter di rumah sakit di sebuah kota
besar melalui telepon atau SMS. Namun, saat ini telemedicine sudah
maju pesat. Salah satu contohnya adalah dokter dapat membaca hasil
rekam jantung atau hasil ultrasonografi (USG) pasien melalui aplikasi
atau website tanpa harus bertemu langsung dengan pasien yang
bersangkutan.

6
B. Telemedicine di Indonesia

Berkembangnya jenis perawatan, semakin bertambahnya


populasi manusia dan bertambahnya masyarakat dunia yang
mengalami penyakit kronis menyebabkan dibutuhkannya sumber daya
yang banyak agar dapat menanggulangi (menutupi) kebutuhan
tersebut. Dengan adanya teknologi telemedicine yang terbaru dapat
membantu petugas medis dalam merawat, memberikan pelayanan
medis dan menanggulangi masalah tersebut. Perbaikan teknologi
telemedicine disarankan agar mendapatkan framework yang lebih baik
sehingga menghasilkan pengetahuan yang relevan dan mendapatkan
solusi yang lebih spesifik. Alasan - alasan tersebut merupakan bukti
bahwa telemedicine sangat memiliki peluang untuk dikembangkan
sehingga kedepannya akan banyak sekali aplikasi dari teknologi
telemedicine yang akan muncul.

Kelebihan utama layanan telemedicine adalah penggunaan


teknologi untuk mengeliminasi batasan jarak dan geografis serta biaya
yang terkait, khususnya untuk pelayanan medis di daerah terpencil
yang kekurangan tenaga medis. Hal ini sangat relevan dan menjadi
keniscayaan di Indonesia, yang memiliki area sangat luas, terdiri dari
ribuan pulau, dengan infrastruktur transportasi penghubung masih
belum baik, serta memiliki jumlah dokter yang sangat terbatas.
Sementara itu, jaringan internet dapat ditunjang melalui satelit ke
seluruh pelosok nusantara, melintasi kendala geografis seperti laut,
bukit, gunung, hutan, dan sebagainya. Tentu saja dengan demikian
pemerintah Indonesia perlu memprioritaskan investasi dalam
pengadaan satelit milik negara yang dapat menunjang pelayanan
telemedicine. Layanan telemedicine dapat dikembangkan mulai dari
edukasi, komunikasi/konsultasi, layanan farmasi jarak jauh, supervisi,
ekspertisi, hingga pembedahan jarak jauh (telesurgery). Telesurgery
menggunakan teknologi robotik dan komunikasi audiovisual sehingga

7
seorang dokter dapat melakukan pembedahan dari jarak jauh,
mengeliminasi batasan jarak dan geografis serta memudahkan operasi
di tempat-tempat terpencil yang tidak memiliki tenaga ahli.

Penerapan telemedicine di Indonesia dirasa membutuhkan


waktu yang cukup lama. Hal tersebut timbul karena terdapat beberapa
kendala yang harus diselesaikan secara matang, seperti infrastruktur,
aspek legal dan keamanan. Infrastruktur untuk beberapa daerah kecil
di Indonesia masih dirasa belum memadai, seperti akses jaringan
listrik yang belum teratur. Meninjau dari belum memadainya
pengadaan infrastruktur secara umum, maka begitupun yang terjadi
dalam hal kurang memadainya infrastruktur bagi telemedicine. Untuk
aspek legal, di Indonesia masih belum memiliki undang – undang yang
pasti mengatur penggunaan telemedicine, namun yang ada saat ini
hanya pengaturan undang – undang terkait telemedicine secara
umum. Masalah keamanan pun menjadi pertimbangan, dikarenakan
kemungkinan pencurian data pasien yang dapat dilakukan melalui
media internet sangatlah besar.

C. Contoh Telemedicine

Telemedicine dalam bentuk modern dimulai pada tahun 1960-


an dalam bagian besar yang didorong oleh kemajuan teknologi di
sektor kemiliteran dan ruang angkasa, serta adanya beberapa individu
yang menggunakan berbagai peralatan teknologi komersial yang
tersedia. Contoh tonggak awal dari perkembangan telemedika
termasuk didalamnya adalah penggunaan televisi untuk memfasilitasi
antara spesialis di lembaga psikiatri dan dokter umum di sebuah
rumah sakit jiwa milik negara, dan ketentuan nasihat dari ahli
kesehatan dari rumah sakit untuk pendidikan ke pusat medis bandara.

Perkenalan dan pempopuleran dari penggunaan internet telah


secara lebih maju mempercepat langkah perkembangan dunia

8
teknologi dan informasi, begitupula mengembangkan cakupan dari
telemedika untuk mencakup aplikasi berbasis web (seperti email,
telekonsultasi dan seminar melalui internet) dan pendekatan
multimedia (seperti penggambaran digital dan video). Perkembangan-
perkembangan ini telah memimpin pembuatan dari permadani aplikasi
telemedika yang kaya yang dunia akan gunakan.

Telenursing adalah penggunaan teknologi dalam keperawatan


untuk meningkatkan perawatan bagi pasien.” (Skiba, 1998).
Telenursing memudahkan dalam memperoleh pelayanan kesehatan
jarak jauh melalui video conference, video phone, dan sebagainya
sehingga dapat dijangkau oleh pasien dengan kendala jarak jauh,
pasien lansia, pasien penyakit kronis yang dirawat dirumah, dan lain-
lain. Penerapan telenursing paling banyak adalah melalui telepon
dalam triase dan home care.

Sistem Telemedika untuk membantu pelaksanaan pengelolaan


(manajemen) wabah (outbreak management, biosurveillance), dapat
digunakan sistem e-health: berbasis web (internet), berbasis jaringan
telepon selular, dan kombinasi keduanya. Sistem telemedika
manajemen wabah ini terdiri dari sebuah stasiun monitor (komputer
dengan perangkat lunak aplikasi dan basis data), sejumlah stasiun
pelapor, dan jaringan telekomunikasi berupa jaringan internet dan/atau
jaringan telepon selular. Perangkat keras sistem resep elektronik dapat
terdiri atas sebuah komputer PC sampai ke suatu jaringan komputer
dengan sejumlah PC yang terhubung dalam suatu jaringan lokal (local
area network, LAN). Sistem resep elektronik ini pada dasarnya
berfungsi sebagai sistem pencatatan, pengolahan dan pelaporan data
pasien dan data obat (electronic medical record = EMR), diintegrasikan
dengan suatu modul perangkat lunak resep elektronik. Perangkat
lunak modul resep elektronik terutama berfungsi untuk: memberikan
informasi farmakologi tentang setiap obat yang tersedia, melakukan

9
test reaksi obat merugikan, melakukan test duplikasi obat, membantu
perhitungan dosis obat, melakukan proses administrasi penggunaan
dan pelaporan obat.

Sistem ehealth jenis ini mengutamakan penggunaan jaringan


telepon selular, yang di banyak negara makin berkembang pesat,
dengan jumlah pengguna yang terus meningkat, serta biaya yang
makin terjangkau. Peningkatan jumlah dan jenis aplikasi telepon
selular disisi teknologi, dapat memberikan berbagai jenis inovasi untuk
pengembangan aplikasi pelayanan kesehatan masyarakat. Kunci
utama pengembangan system m-health ini adalah: pemahaman yang
baik tentang pelayanan kesehatan berikut permasalahannya, fasilitas
(features) teknologi dan infrastruktur jaringan yang tersedia, kerjasama
sinergis berbagai pihak, serta inovasi yang dikembangkan secara
konsisten dan berkelanjutan. Berbagai jenis aplikasi yang telah
dikembangkan berbagai fihak misalnya: portable & ambulatory ECG,
EEG, temperatur berbagai aplikasi berbasis SMS, sistem pencatatan &
pelaporan dan monitoring. Selain itu, juga berbagai jenis aplikasi
sistem m-Health untuk pengelolan kesehatan ibu dan anak, serta
Sistem Informasi Pelayanan Kesehatan Masyarakat (SIPKM).

D. Keuntungan Telemedicine
1. Mempermudah untuk mendapatkan informasi tentang kesehatan,
pelayanan kesehatan, obat, penyakit dan lain-lain, sehingga
masyarakat dapat dengan dini untuk mencengah ataupun
mengobati penyakit yang diderita.
2. Mempercepat akses pasien ke pusat-pusat rujukan fasilitas
kesehatan
3. Menurunkan stress atau ketegangan selama perjalanan ke tempat
pusat rujukan.
4. Menseleksi antara pasien yang perlu dibawa ke rumah sakit dan
yang tidak perlu dirawat dirumah sakit akan tetap tinggal di rumah.

10
5. Dapat dimanfaatkan dalam bidang pendidikan keperawatan (model
distance learning) dan perkembangan riset keperawatan berbasis
informatika kesehatan. Telemedicine dapat pula digunakan dalam
pembelajaran di kampus, video conference, pembelajaran online
dan multimedia distance learning.
6. Dapat meningkatkan pelayanan untuk pasien kronis, tanpa
memerlukan biaya dan meningkatkan pemanfaatan teknologi.

E. Isu Telemedicine
1. Siapa yang membayar? Sebagian besar pasien yang
membutuhkan bantuan adalah orang miskin, yang terletak di
daerah yang jauh di mana infrastruktur komunikasi juga buruk,
kecuali jika kita menggunakan komunikasi satelit sistem yang
masih mahal. Peralatan antarmuka untuk telemedicine juga langka.
Semua butuh dana besar.
2. Privasi dan kerahasiaan pasien yang harus dilindungi karena
telemedicine memerlukan pencatatan elektronik sehingga
penyelenggaraan telemedicine harus bisa menjamin keamanan
data.
3. Masalah hukum: siapa yang bertanggung jawab untuk pasien jarak
jauh? Masalah ini membutuhkan tindakan tegas, apakah peraturan
negara, akreditasi atau pertanggungjawaban yang melibatkan
lembaga / atau profesional.
4. Diagnosis di kejauhan. Ada masalah untuk menyediakan peralatan
yang tepat dan diagnostik yang bertanggung jawab di kejauhan.
Masalah lain adalah lingkungan budaya atau latar belakang yang
ditolak selain cara yang lebih tradisional.
5. Infrastruktur komunikasi merupakan bagian dari telemedicine yang
mempunyai biaya dengan presentase paling besar, isu yang lain
adalah alat untuk hubungan antarmuka akan sulit

11
menyelanggarakan telemedicine jika tidak ada saling hubungan
(interkoneksi) antar alat.

12
BAB III
PENUTUPAN

A. Simpulan

Telemedicine sebagai penggunaan teknologi informasi dan


komunikasi (termasuk pula elektronika, tele-komunikasi, komputer,
informatika) untuk men-transfer (mengirim dan/atau menerima)
informasi kedokteran, guna meningkatkan pelayanan klinis (diagnosa
dan terapi) serta pendidikan. Kelebihan utama layanan telemedicine
adalah penggunaan teknologi untuk mengeliminasi batasan jarak dan
geografis serta biaya yang terkait, khususnya untuk pelayanan medis
di daerah terpencil yang kekurangan tenaga medis. Hal ini sangat
relevan dan menjadi keniscayaan di Indonesia, yang memiliki area
sangat luas, terdiri dari ribuan pulau, dengan infrastruktur transportasi
penghubung masih belum baik, serta memiliki jumlah dokter yang
sangat terbatas.

Sementara itu, jaringan internet dapat ditunjang melalui satelit


ke seluruh pelosok nusantara, melintasi kendala geografis seperti laut,
bukit, gunung, hutan, dan sebagainya. Tentu saja dengan demikian
pemerintah Indonesia perlu memprioritaskan investasi dalam
pengadaan satelit milik negara yang dapat menunjang pelayanan
telemedicine.

B. Saran

Terdapat beberapa kendala dalam pembangunan infrasturktur


dan keamanan data pada telemedicine. Sehingga diperlukan
kerjasama antara pengembang sistem telemedicine dengan pihak
pemerintah untuk kemajuan pelayan kesehatan masyarakat di
Indonesia. Kerjasama yang berkesinambungan dan sinergis berbagai
pihak dari berbagai disiplin ilmu yang beragam merupakan syarat

13
utama berhasilnya usaha pemanfaatan teknologi telemedicine di
Indonesia serta di berbagai negara berkembang yang lain.

14
DAFTAR PUSTAKA

Prawiroharjo, P., Pratama, P., & Librianty, N. (2019). Layanan Telemedis


di Indonesia: Keniscayaan, Risiko, dan Batasan Etika. Jurnal Etika
Kedokteran Indonesia , 1-9.

Efendi, A. (2020, may 13). Mengenal Telemedicine Beserta Kelebihan dan


Kekurangannya. Retrieved June 20, 2020, from tirto.id:
https://tirto.id/mengenal-telemedicine-beserta-kelebihan-dan-
kekurangannya-fsnL

Fk, I. (2018, Agustus 15). Telemedicine Permudah Akses Layanan Medis.


Retrieved Juni 26, 2020, from fk.ugm.ac.id:
https://fk.ugm.ac.id/telemedicine-permudah-akses-layanan-medis/

M.Epid, d. R. (2020, Maret 10). Kenali Telemedicine, Teknologi untuk


Layanan Kesehatan. Retrieved June 20, 2020, from klikdokter.com:
https://www.klikdokter.com/info-sehat/read/2667905/kenali-
telemedicine-teknologi-untuk-layanan-kesehatan

Masa, M. A. (2014). Strategi Pengembangan Implementasi. IncomTech,


Jurnal Telekomunikasi dan Kompute, 227-250.

Nugraheni, R., & al, e. (2019). Low Utilization of Telemedicine in the First
Year Trial: A Case in the Province of West Papua, Indones.
dvances in Health Sciences Research, 568-672.

15
Nugraheni, R., Sanjaya, G. Y., & al, e. (2019). Low Utilization of
Telemedicine in the First Year Trial: A Case in the Province of West
Papua, Ind. Advances in Health Sciences Researc, 568-571.

Pasaribu, K. F., & al, e. (n.d.). PENGEMBANGAN TELEMEDICINE


DALAM MENGATASI KONEKTIVITAS DAN AKSESIBILITAS
PELAYANAN KESEHATAN . MANAJEMEN PELAYANAN
KESEHATAN.

Santoso, B. S., & Rahmah, M. (2015). PERKEMBANGAN DAN MASA


DEPAN TELEMEDIKA DI INDONESIA.

Sumiati, & Sigit, H. T. (2018). Design of Android Application for


Telemedicine System to Improve Public Health Services . MATEC
Web of Conferences, pp. 1-7.

16

Anda mungkin juga menyukai