Anda di halaman 1dari 2

Prinsip pengadaan logistik

 Teori :
Pengadaan merupakan usaha dan kegiatan untuk memenuhi kebutuhan operasional yang telah
ditetapkan dalam fungsi perencanaan, penentuan kebutuhan maupun penganggaran, meliputi
proses pelaksanaan rencana pengadaan dari fungsi perencanaan dan penentuan kebutuhan serta
rencana pembiayaan dari fungsi penganggaran (Seto, dkk., 2004)

Proses pengadaan barang dan jasa sesuai dengan pasal 5 Perpres No.54 Tahun 2010 :
1. Efisiensi
2. Efektif
3. Transparan
4. Terbuka
5. Bersaing
6. Adil/tidak diskriminatif
7. Akuntabel

 Situasi saat ini


Prof. Drh. Wiku Adisasmito, M.Sc, Ph.D, Direktur Direktorat Kemitraan dan Inkubator Bisnis
Universitas Indonesia, dalam konferensi pers BNPB di Jakarta, Minggu (22/3) mengatakan Gugus
Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 dan Tim Pakar yang didampingi oleh ahli-ahli terbaik
Indonesia yaitu Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia, Ikatan dokter Indonesia, Persatuan
Rumah Sakit Indonesia, dan Persatuan Dokter Paru Indonesia telah merumuskan prioritas
kebutuhan alat dan logistik kesehatan.
Daftar kebutuhan alat dan logistik kesehatan guna menangani penyebaran coronavirus di Indonesia.

1. Alat Pelindung Diri (APD)

2. Reagen RT-PCR

3. Viral transfer media (alat untuk mengirim sampel virus)

4. Rapid Diagnostic test (kit tes cepat)

5. Nasal swab (alat untuk mengambil spesimen)

6. Ventilator untuk membantu pernapasan bagi pasien yang mengalami gejala sesak napas.

https://www.liputan6.com/health/read/4208274/daftar-alat-kebutuhan-dan-logistik-
kesehatan-untuk-atasi-corona-covid-19-menurut-pakar

 Tips/solusi/alur pengadaan barang

Peraturan LKPP Nomor 13 Tahun 2018 tentang Pengadaan Barang dan Jasa dalam keadaaan darurat.
1. Tahapan Pengadaan Barang/Jasa dalam penanganan keadaan darurat meliputi:
a. perencanaan pengadaan;
b. pelaksanaan pengadaan; dan
c. penyelesaian pembayaran.
2. Perencanaan pengadaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a meliputi:
a. identifikasi kebutuhan barang/jasa;
b. analisis ketersediaan sumber daya; dan
c. penetapan cara pengadaan Barang/Jasa.
3. Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b yang
melalui Penyedia dengan tahapan sebagai berikut:
a. penerbitan Surat Penunjukan Penyedia Barang/Jasa (SPPBJ);
b. pemeriksaan bersama dan rapat persiapan;
c. serah terima lapangan;
d. penerbitan Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK)/Surat Perintah Pengiriman (SPP);
e. pelaksanaan pekerjaan;
f. perhitungan hasil pekerjaan; dan
g. serah terima hasil pekerjaan.
4. Tahapan pelaksanaan pengadaan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) huruf a sampai
dengan huruf d untuk pengadaan barang dapat digantikan dengan surat pesanan
5. Pengadaan Barang/Jasa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b yang melalui
Swakelola dengan tahapan sebagai berikut:
a. mengkoordinasikan pihak lain yang akan terlibat dalam penanganan darurat;
b. pemeriksaan bersama dan rapat persiapan;
c. pelaksanaan pekerjaan; dan
d. serah terima hasil pekerjaan.
6. Penyelesaian pembayaran sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c dengan tahapan
sebagai berikut:
a. kontrak;
b. pembayaran; dan
c. post audit.

https://news.detik.com/berita/d-4949154/kpk-soal-pengadaan-barangjasa-terkait-corona-bisa-
penunjukan-langsung

Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) mengeluarkan Surat


Edaran No.3 Tahun 2020 tentang Penjelasan Atas Pelaksanaan Pengadaan barang/jasa Dalam
Rangka Penanganan Corona Virus Disease 2019 (Covid-19).

1. Penunjukan langsung penyedia barang


2. Harus cepat dan responsive
3. Barang berkualitas dan terpercaya

Anda mungkin juga menyukai