…………………………………………….
DENGAN
UPT. LABORATORIUM KESEHATAN DAERAH
DINAS KESEHATAN KABUPATEN GRESIK
TENTANG
PENGAMBILAN DAN PEMERIKSAAN SAMPEL
OLEH LABORATORIUM
No. : ……………………………….
No. : 440/………../437.52.34/2022
PIHAK PERATAMA dan PIHAK KEDUA yang selanjutnya secara bersama – sama
disebut PARA PIHAK. Berdasarkan hal-hal tersebut diatas maka PARA PIHAK sepakat
dan setuju melakukan Perjanjian Kerja Sama dengan ketentuan dan syarat-syarat
sebagaimana tersebut dalam pasal-pasal di bawah ini :
PIHAK PERTAMA
PARAF
PIHAK KEDUA
Pasal 1
KETENTUAN UMUM
Pasal 2
MAKSUD DAN TUJUAN
Maksud dan tujuan dari Perjanjian Kerja Sama ini adalah untuk menjamin kepastian
waktu/jadwal pengambilan sampel oleh PIHAK KEDUA dalam mewujudkan kesehatan
lingkungan di lingkungan kerja PIHAK PERTAMA.
Pasal 3
RUANG LINGKUP PEMERIKSAAN
Kerjasama antara PARA PIHAK dilaksanakan dalam bentuk Pengambilan dan Pemeriksaan
Sampel yang dilakukan oleh PIHAK KEDUA kepada PIHAK PERTAMA dengan Ruang
Lingkup Pemeriksaan sebagaimana terlampir.
Pasal 4
TATA CARA PELAKSANAAN
PIHAK PERTAMA
PARAF
PIHAK KEDUA
Pasal 5
JADWAL
Kegiatan Pengambilan Sampel dilakukan …….. kali selama masa jangka waktu dalam
Perjanjian Kerjasama ini.
Pasal 6
HAK DAN KEWAJIBAN PIHAK PERTAMA
Pasal 7
HAK DAN KEWAJIBAN PIHAK KEDUA
PIHAK PERTAMA
PARAF
PIHAK KEDUA
Pasal 8
TARIF
(1) PARA PIHAK secara pasti telah sepakat untuk menyetujui besarnya tarif kegiatan
Pengambilan dan Pemeriksaan Sampel ini yang diatur dalam Peraturan Daerah
Kabupaten Gresik No. 2 Tahun 2018 dan dapat berubah sewaktu – waktu dengan
pemberitahuan 1 (satu) minggu sebelum proses pembayaran berlangsung;
(2) Segala biaya akomodasi dalam hal antar dan jemput dan biaya yang timbul dalam
pelaksanaan Perjanjian Kerja Sama ini dibebankan kepada PIHAK PERTAMA.
Pasal 9
TATA CARA PEMBAYARAN
Pasal 10
JANGKA WAKTU
Perjanjian Kerjasama ini berlaku selama 3 (tiga) tahun terhitung mulai ……………….. s/d
……………….
PIHAK PERTAMA
PARAF
PIHAK KEDUA
Pasal 11
KEADAAN MEMAKSA (FORCE MAJEURE)
(1) Yang dimaksud dengan Force Majeure adalah keadaan – keadaan diluar kekuasaan salah
satu PARA PIHAK yang mengakibatkan Pihak dimaksud tidak dapat melaksanakan
Perjanjian ini, yaitu :
a. Gempa bumi besar, angin rebut (topan), kebakaran hutan, banjir besar, tanah longsor,
dan wabah penyakit;
b. Pemogokan umu, huru – hara, pemberontakan, perang, dan keadaan – keadaan lain
yang oleh pejabat berwenang dinyatakan sebagai Force Majeure.
(2) Dalam hal terjadi Force Majeure dimaksud ayat (1), maka Pihak yang mengalami Force
Majeure berkewajiban memberitahukan secara tertulis kepada Pihak lainnya dalam
waktu 14 (empat belas) hari kalender sejak saat memulainya, begitu juga saat
berakhirnya dan diterangkan secara resmi oleh pejabat pemerintah yang berwenang;
(3) Kelalaian atau keterlambatan dalam memenuhi kewajiban pemberitahuan dimaksud ayat
(2), mengakibatkan tidak diakuinya peristiwa dimaksud ayat (1) sebagai Force Majeure;
(4) Semua kerugian yang timbul atau diderita salah satu Pihak karena terjadinya Force
Majeure bukan merupakan tanggungjawab Pihak lain;
(5) Force Majeure dimaksud ayat (1) tidak dapat dijadikan alasan oleh PIHAK PERTAMA
untuk menunda kewajiban pembayaran kepada PIHAK KEDUA yang telah jatuh tempo
sebelum terjadinya Force Majeure.
Pasal 12
PEMUTUSAN / PEMBATALAN PERJANJIAN
(1) Perjanjian Kerja Sama ini dapat dibatalkan seperti saat sebelum habisnya masa berlaku,
dengan terlebih dahulu menyampaikan surat pemberitahuan/peringatan secara tertulis
sekurang – kurangnya 3 (tiga) bulan sebelumnya, apabila terjadi hal-hal seperti berikut
ini :
a. Dalam hal PARA PIHAK tidak dapat memenuhi kewajibannya dan atau melakukan
pelanggaran terhadap ketentuan dalam Perjanjian Kerja Sama ini;
b. Dalam hal terjadinya Force Majeure sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11
Perjanjian Kerja Sama ini;
(2) Pemutusan / pengakhiran Perjanjian Kerja Sama karena sebab sebagaimana diatur dalam
Perjanjian Kerja Sama ini tidak serta merta menghapuskan kewajiban masing-masing
Pihak terhadap Pihak Lainnya yang belum terselesaikan, kecuali dengan pernyataan
tertulis dari PARA PIHAK yang menyatakan penghapusan atau pengurangan kewajiban
yang masih harus dilaksanakan oleh masing-masing Pihak.
PIHAK PERTAMA
PARAF
PIHAK KEDUA
Pasal 13
PENYELESAIAN PERSELISIHAN
(1) Apabila timbul perbedaan pendapat atau perselisihan mengenai pelaksanaan ketentuan
perjanjian ini, maka PARA PIHAK akan mengutamakan penyelesaian dengan cara
musyawarah guna mencapai mufakat;
(2) Apabila tidak dapat diperoleh penyelesaian sebagaimana yang dimaksud dalam ayat (1)
pasal ini, maka penyelesaian perselisihan diteruskan ke Pengadilan Negeri Kabupaten
Gresik;
(3) Selama proses penyelesaian, Perjanjian Kerja Sama ini tetap berlaku dan PARA
PIHAK tetap menyelesaikan hak dan kewajibannya masing-masing sampai dengan
perselisihan tersebut memperoleh keputusan yang mempunyai kekuatan hukum yang
tetap/sah.
Pasal 14
PENUTUP
(1) Hal – hal yang belum cukup diatur dalam Perjanjian Kerja Sama ini, atau memerlukan
penyelesaian lebih ditetapkan kemudian dan akan diselesaikan oleh PARA PIHAK;
(2) Setiap perubahan yang menyangkut ketentuan dalam isi Perjanjian Kerjasama ini harus
disepakati terlebih dahulu oleh PARA PIHAK, disebut dalam addendum sebagai bagian
yang tak terpisahkan dari Perjanjian ini.
Demikian Perjanjian Kerjasama ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) yang masing – masing
dibubuhi materai serta ditandatangani oleh pejabat yang berwenang dan masing – masing
mempunyai kekuatan hukum yang sama.
PIHAK PERTAMA
PARAF
PIHAK KEDUA
Lampiran Perjanjian Kerjasama
Nomor : …………………………………
dan 440/………../437.52.34/2022
Bulan : ……………………
NO JENIS SAMPEL PARAMETER JUMLAH LOKASI/ RUANG
PIHAK PERTAMA
PARAF
PIHAK KEDUA