ANTARA
SUHARYATININGSIH
DENGAN
KLINIK……………………………………………..
TENTANG
Nama : Suharyatiningsih
Jabatan : Direktur
Alamat : Jl. Malaka Baru No.51 Rt 006 Rw 011 Kel.Pondok Kopi Kec.Duren Sawit
Jakarta Timur
Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama Suharyatiningsih selanjutnya disebut Pihak
Pertama
Nama : …………………………………………
Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama KLINIK ……………………………… Selanjutnya disebut
Pihak Kedua
Bahwa Pihak Pertama adalah suatu perusahaan yang melakukan kegiatan usaha dalam
bidang jasa penyelenggara Laboratorium klinik.
Bahwa Pihak Kedua adalah suatu perusahaan yang bergerak dibidang jasa pelayanan
kesehatan.
Bahwa kedua belah pihak sepakat untuk mengadakan kerjasama dalam hal operasional
pemeriksaan Laboratorium Klinik di Laboratorium Klinik ………………….
Pasien sebagai pihak yang dilakukan pemeriksaan oleh pihak kedua kepada pihak
pertama.
Berdasarkan hal – hal tersebut diatas, maka kedua belah pihak sepakat untuk melaksanakan
perjanjian kerjasama dengan ketentuan-ketentuan sebagai berikut :
Pasal 1
Pihak Kedua akan merujuk pasien pemeriksaan laboratorium kepada Pihak Pertama, dimana
Pihak Pertama akan melaksanakan pemeriksaan laboratorium sesuai dengan permintaan Pihak
Kedua berdasarkan ketentuan pemeriksaan yang telah disepakati oleh kedua belah pihak.
Pasal 2
1. Pasien dirujuk oleh Pihak Kedua kepada pihak pertama untuk dilakukan pemeriksaan
laboratorium berdasarkan dengan ketentuan pemeriksaaan.
2. Pasien membawa data pemeriksaan yang dikirim oleh Pihak Kedua kepada Pihak Pertama
harus dilengkapi dengan data yang lengkap, antara lain:
o Identitas pasien : nama, jenis kelamin, umur
o Nama dokter yang menghendaki pemeriksaan laboratorium
o Jenis pemeriksaan
o Tanggal dan jam pemeriksaan
o Kondisi pasien saat akan melakukan pemeriksaan (misal; puasa, sedang menjalani
therapy/pengobatan tertentu, dll )
3. Apabila identitas pasien yang diterima oleh Pihak Pertama dari Pihak Kedua tidak memenuhi
persyaratan atau tidak lengkap, maka Pihak Pertama berhak melakukan hal – hal sebagai
berikut :
o Melakukan konfirmasi kepada Pihak Kedua apabila data berupa identitas dan atau
informasi tentang pasien pemeriksaan tidak lengkap, terhadap keadaan ini. Dimana Pihak
Kedua akan melengkapi data yang dibutuhkan oleh Pihak Pertama secara tertulis sesegera
mungkin.
o Menolak pasien melakukan pemeriksaan apabila kondisi pemeriksaan tidak sesuai dengan
persyaratan yang ditetapkan sebagaimana diatur dalam Daftar Penolakan Pasien harus
dilakukan secara tertulis dengan menjelaskan sebab atau alasan penolakan tersebut.
4. Pasien yang dirujuk oleh Pihak Kedua kepada Pihak Pertama akan diambil bahan atau
spesimen oleh Pihak Pertama ke lokasi Laboratorium Klinik ………………………….
5. Waktu penerimaan bahan pemeriksaan oleh Pihak Pertama adalah sebagai berikut :
- Hari Senin s.d Sabtu : Pukul ……. s.d …… WIB
- Hari Minggu / libur : Pukul ……. s.d …… WIB
6. Kedua belah pihak wajib melaksanakan / mematuhi ketentuan dalam perjanjian ini dengan
penuh tanggung jawab dan ketentuan lainnya yang berlaku sebagai standar pelayanan
Laboratorium ataupun standar prosedur yang berlaku.
Pasal 3
Kerahasian Medis
Kedua belah pihak selama pelaksanan perjanjian ini maupun setelah selasainya perjanjian ini,
wajib senantiasa menjaga kerahasiaan data/identitas pasien dan hasil pemeriksaan
sebagaimana ketentuan perundang –undangan yang mengatur mengenai kerahasian medis.
Pasal 4
Nama : Suharyatiningsih
Jabatan : Direktur
Korespondensi :
Alamat : Jl. Malaka Baru No.51 Rt 006 Rw 011 Kel. Pondok Kopi Kec.Duren
2. Penanggung jawab harian yang ditetapkan oleh Pihak Kedua adalah :
Korespondensi :
Alamat : ……………………………………………..
Pasal 5
1. Pihak Pertama akan menerbitkan hasil pemeriksaan dalam bentuk atau tampilan dan
format sesuai dengan format baku yang telah ditentukan Pihak Pertama.
2. Hasil pemeriksaan akan diserahkan kepada Pihak Kedua dengan cara dikirim oleh Pihak
Pertama kepada Pihak Kedua selambat-lambatnya 3 ( tiga ) hari setelah pelaksanaan
pemeriksaan atau sesuai jadwal.
Pasal 6
Pengulangan Pemeriksanan
1. Apabila menurut Pihak Kedua terdapat hasil pemeriksaan yang meragukan sehingga
diperlukan pemeriksaan ulang, maka Pihak Pertama bersedia untuk melakukan pemeriksaan
ulang, dengan ketentuan :
Hasil pemeriksaan tidak sesuai dengan prognosa dokter pemeriksa atau terdapat
alasan – alasan lain yang dapat dipertanggungjawabkan secara medis.
Dalam hal harus dilakukan pemeriksaan ulang dengan bahan pemeriksaan baru,
maka kondisi pasien harus sama dengan kondisi pada saat bahan pemeriksaan
sebelumnya diambil.
Pasal 7
Tarif Pemeriksaan
1. Tarif pemeriksaan laboratorium yang diberlakukan dalam perjanjian ini sama dengan tarif
yang sedang diberlakukan secara umum oleh Pihak Pertama di laboratorium kliniknya.
2. Dalam hal Pihak Pertama akan melakukan perubahan tarif pemeriksaan, maka Pihak
Pertama akan membuat surat pemberitahuan kepada Pihak Kedua paling lambat 30 (tiga
puluh) hari sebelum tarif baru tersebut diberlakukan.
3. Apabila Pihak Kedua tidak menyetujui perubahan tarif pemeriksaan (sebagaimana di atur
dalam pasal ayat 2 pasal ini) dan antara kedua belah pihak tidak tercapai kesepakatan
mengenai hal ini, maka perjanjian ini menjadi putus dan berakhir dengan sendirinya.
Pemutusan perjanjian kerjasama hal ini tidak serta merta menghapus segala kewajiban yang
belum terselesaikan.
Pasal 8
Pihak Pertama akan memberikan potongan tarif pemeriksaan sebesar ……% (……. persen)
kepada Pihak Kedua untuk setiap pemeriksaan yang di rujuk oleh Pihak Kedua kepada Pihak
Pertama dengan target minimal 100 orang per bulan berjalan.
Pasal 9
1. Pihak Kedua akan membayar tagihan pemeriksaan sesuai dengan rincian tagihan yang
disampaikan oleh Pihak Pertama, setelah semua pemeriksaan tersebut selesai dan hasil
sudah diterima oleh Pihak Kedua dengan tanda terima sebagai bukti.
2. Harga yang dikenakan berdasarkan jumlah dan jenis pemeriksaan laboratorium yang telah
dirujuk oleh Pihak Kedua.
Pasal 10
1. Perjanijian kerjasama ini berlaku jangka waktu ….(….) tahun, terhitung sejak ditanda
tanganinya surat perjanjian ini dan akan berakhir tanggal …….. Maret 20…….
2. Apabila para pihak ingin mengakhiri perjanjian kerjasama ini maka para pihak berkewajiban
untuk memberitahukan satu dengan yang lainnya paling lambat 2 (dua) bulan sebelum
berakhirnya masa perjanjian ini.
3. Berakhirnya masa berlaku perjanjian bekerjasama ini tidak sertamerta menghapuskan
kewajiban masing – masing pihak terhadap pihak lainnya yang belum teralisasikan.
Pasal 11
Force Majeure
1. Kedua belah piihak sepakat apabila didalam melakukan pemeriksaan, seperti tersebut pada
pasal 1 ( diatas ), Pihak Pertama mengalami keterlambatan yang disebabkan oleh keadaan
force mejaure, maka Pihak Pertama harus memberitahukan secara tertulis mengenai
keadaan tersebut kepada Pihak Kedua selambat – lambatnya 2 x 24 jam setelah terjadinya
force majeure tersebut.
2. Keadaan force majeure seperti tersebut pada ayat 1 ( satu ) diatas termasuk tetapi tidak
terbatas pada hal – hal sebagai berikut : peperangan, huru-hara, unjuk rasa massa,
perombakan, krisi nasional, kebakaran, sabotase, epidemic, bencana alam seperti banjir,
gempa bumi.
3. Apabila terjadi keadaan force majeure seperti diatas, sehingga tidak memungkinkan Pihak
Pertama dan Pihak Kedua melanjutkan perjanjian kerjasama ini, maka kedua belah pihak
sepakat untuk menyelesaikan segala sesuatunya secara musyawarah.
Pasal 12
Pemindahtanganan Perjanjian
Selama pelaksanaan perjanjian ini berlangsung, kedua belah pihak dilarang melakukan
pemindahan baik sebagian atau seluruh isi dan kondisi perjanjian ini kepada Pihak Ketiga atau
pihak lainnya.
Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan
1. Jika terjadi perselisihan sebagai akibat dari pelaksanaan perjanjian ini, maka kedua belah
pihak sepakat unutk menyelesaikan permalahan tersebut secara musyawarah guna
mencapai mufakat.
2. Apabila dengan musyawarah tidak tercapai kata mufakat maka kedua belah pihak sepakat
untuk menyelesaikan permasalahan di Pengadilan Negeri Bekasi.
Pasal 14
1. Perjanjian ini menjadi batal demi hukum atau dapat di putuskan setiap saat sebelum
waktunya, dengan terlebih dahulu menyampaikan surat pemberitahuan / peringatan,
apabila terjadi hal – hal seperti berikut ini :
1. Dalam hal para pihak tidak dapat memenuhi kewajibannya dan atau melakukan
pelanggaran terhadap ketentuan – ketentuan dalam perjanjian ini.
2. Dalam hal terjadinya force majeure sebagaimana dimaksud dalam pasal 11.
3. Para pihak berhak mengakhiri perjanjian ini sebelum waktunya apabila di dalam
pelaksanaan perjanjian salah satu atau kedua belah pihak tidak mampu memenuhi
ketentuan yang telah di atur didalam perjanjian ini atau ada saat proses pembuatan atau
selama ini perjanjian ini berlangsung memberikan keterangan palsu atau dipalsukan.
Hal ini dilakukan secara tertulis oleh masing – masing pihak 30 (tiga puluh) hari sebelum
perjanjian ini dinyatakan diakhiri.
1. Sehubungan dengan batal / atau putusnya perjanjian ini sebagaimana dimaksud ayat (1)
pasal ini, kedua belah pihak sepakat untuk mengesampingkan berlakunya ketentuan
pasal 1266 dan 1267 Kitab undang – undang Hukum Perdata yang mengatur tentang
batalnya perjanjian.
Pasal 15
Lain – lain
Selama berlangsungnya kerjasama ini, hal – hal yang mungkin timbul sehubungan pelaksanaan
perjanjian dan belum diatur dalam Surat Perjanjian Kerjasama ini akan di selesaikan dan di atur
atsa dasar persetujuan bersama dalam sebuah addendum yang merupakan bagian yang
mengikat serta tidak terpisahkan dari perjanjian ini.
Pasal 16
Penutup
1. Surat perjanjian ini di buat rangkap 2 (dua) ditandatangani di atas materai yang cukup dan
mempunyai kekuatan hukum yang sama kuatnya, masing – masing untuk Pihak Pertama
dan Pihak Kedua serta dapat di perbanyak sesuai kebutuhan
2. Surat Perjanjian Kerjasama ini di buat dan ditandatangani di ………. pada tanggal tersebut di
atas.
Direktur …………………….